Anda di halaman 1dari 49

1

BAB I
PEMERIKSAAN MATERIAL

1.1 PEMERIKSAAN BERAT 1ENIS SEMEN PORTLAND
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini untuk menentukan berat jenis semen Portland.Untuk menghitung
berat jenis semen adalah dengan cara melakukan perbandingan antara berat isi kering
semen pada suhu kamar dengan berat isi kering air suling pada suhu 4c yang isinya
sama dengan satu semen.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. otol Le Chatelier kapasitas 250 ml
b. Kerosin bebas air atau napha berat jenis 62 API (American Petroleum Institute)
c. Ember berisi air atau bak plastik tempat air
d. Corong dari kertas
e. Kawat tusuk
I. Termometer
g. Sendok
h. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

. Benda Uji
O Semen Portland sebanyak 64 gram.

D. ara Kerja
a. Sebelum botol Le Chatelier digunakan, terlebih dahulu botol tersebut dibersihkan
sampai bersih dan bagian dalam botol harus benar-benar dalam keadaan kering.
b. Isi botol le chatelier dengan kerosin sampai skala antara 0 dan 1, kemudian bagian
dalam botol diatas permukaan cairan harus dikeringkan agar semen yang akan
dimasukkan ke dalam botol tersebut tidak melekat pada bagian tepi botol.
c. Masukkan botol ke dalam bak air dengan suhu kamar dalam waktu yang cukup
untuk menghindarkan variasi suhu botol lebih besar dan 0,2C

2
d. Setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol, bacalah skala pada botol
(V
1
)
e. Masukkan benda uji sedikit demi sedikit kedalam botol, jangan sampai terjadi ada
semen yang menempel pada dinding dalam botol diatas cairan.
I. Setelah benda uji dimasukkan, putar botol dengan posisi miring secara perlahan-
lahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada perrnukaan cairan.
g. Ulangi pekerjaan pada point (e), setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam
botol dan bacalah skala pada botol (V
2
)

E. Perhitungan


V
1
pembacaan pertama pada skala botol
V
2
pembacaan kedua pada skala botol
V
2
V
1
cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu
D berat isi air pada suhu 4 C (1 gram/cm
3
)

F. Pelaporan
Laporkan nilai berat semen sampai dua angka di belakang koma.





















d x
J J
Semen Berat
fenis Berat
) (
1 2

3
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 18 - 20 Oktober 2010
Kelompok : 7 (tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, S.T
Contoh : Semen Portland Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Jenis
Semen (PC)
PEMERIKSAAN
BERAT 1ENIS SEMEN (P

A. Percobaan I II
. Pembacaan pertama skala botol (V1) 0,8 0,7
C. Pembacaan kedua skala botol (V2) 21,9 20,3
D. erat semen 64 64
E. ( V2 - V1 ) 21,1 19,6
F. erat isi air pada 24C 0,997 0,997
G. erat jenis D / E x F 3,02 3,26
H. erat jenis rata-rata 3,14 gr/cm

Kesimpulan :
Dari hasil percobaan diperoleh hasil berat jenis semen Portland 3,14 gr/cm
3

Standar ketentuan berat jenis semen sebesar 3,1 3,5 gr/cm
3
(Teknologi eton, hal.32, Ir. Tri
Mulyono, MT)



Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002

4
1.2 PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT KASAR DAN AGREGAT
HALUS
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat volume agregat kasar maupun
agregat halus. erat volume adalah perbandingan berat dengan volume dengan
maksud untuk mendapatkan hubungan berat dan volume agregat.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. Talam untuk mengeringkan contoh agregat
b. Sekop kecil atau sendukan
c. Mistar perata (straight)
d. Wadah baja berbentuk silinder
e. Tongkat pemadat dengan diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat dan
baja tahan karat.
I. Oven yang dilengkapi pengatur suhu (110 5 ) C
g. Timbangan dengan ketelitian 0,1 berat benda uji

. Benda Uji
a. Agregat Halus
b. Agregat Kasar

D. ara Kerja
Masukan contoh agregat ke dalam talang sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas
wadah, keringkan dengan oven dengan suhu (110 5 )
O
C dalam waktu 24 jam
sampai berat tetap yang akan digunakan sebagai benda uji.
Berat Volume Lepas
a. Timbang dan catat berat wadah (W
1
)
b. Masukan benda uji dengan hati-hati kedalam wadah dengan menggunakan sekop
kecil dan ketinggian 5 cm sampai penuh.
c. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
d. Timbang dan catat berat wadah beserta denda uji (W
2
).
e. Hitunglah berat benda uji (W
1
W
2
- W
1
).

5
Berat Volume Goyangan
a. Timbang dan catat berat wadah (W
1
)
b. Masukan benda uji dengan hati-hati kedalam wadah dalam 3 lapis yang sama
tebal.
c. Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah sebagai
berikut :
Letakan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar, angkatlah satu sisinya
kira-kira setinggi 5 Cm kemudian dilepaskan.
Ulangi hal ini dan sisi yang berlawanan. Padatkan setiap lapisan sebanyak 25
kali penggoyangan.
d. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata
e. Timbang dan catat berat wadah beserta benda uji (W
2
)
I. Hitunglah berat benda uji (W
3
W
2
W
1

Berat Volume Padat
a. Timbang dan catat berat wadah (W
1
)
b. Masukan benda uji dengan hati-hati kedalam wadah dalam 3 (tiga) lapis yang
sama tebal. Setiap lapisan dipadatkan dengan tongkat pemadat 25 kali tusukan
secara merata.
c. Pada pamadatan, tongkat harus tepat masuk sampai lapisan paling bawah tiap-tiap
lapis.
d. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
e. Timbang dan catat berat wadah beserta benda uji (W
2
)
I. Hitunglah berat benda uji (W
3
W
2
- W
1
)

E. Perhitungan
erat Volume
V
W
3

V Volume wadah

F. Pelaporan
Laporkan nilai berat volume dalam satuan kg/ltr.

6
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26 Oktober 2010
Kelompok : VII (tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, S.T
Contoh : atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Volume
Agregat Kasar
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT KASAR

Observasi I
BERAT VOLUME
Padat Goyangan Lepas
A. Volume Wadah 5,000 liter 5.000 liter 5,000 liter
. erat Wadah 1,1594 kg 1,1594 kg 1,1594 kg
C. erat Wadah enda Uji 9,085kg 7,745kg 7,485kg
D. erat enda Uji (C )
7,926kg 6,586kg 6,326kg
erat Volume (D/A)
1,585kg/liter 1,317kg/liter 1,265kg/liter

Observasi II
BERAT VOLUME
Padat Goyangan Lepas
A. Volume Wadah 5,000 liter 5,000 liter 5,000 liter
. erat Wadah 1,1594 kg 1,1594 kg 1,1594 kg
C. erat Wadah enda Uji
9,320 kg
7,815kg 7,385 kg
D. erat enda Uji (C )
8,161 kg 6,656 kg 6,226 kg
erat Volume (D/A)
1,632 kg/liter 1,331 kg/liter 1,245 kg/liter



7
Berat Volume Rata-rata
- Kondisi padat

2
) / ( ) / (
2 1

1,609 Kg/liter
- Kondisi Goyangan

2
) / ( ) / (
2 1

1,324 Kg/liter
- Kondisi Lepas

2
) / ( ) / (
2 1

1.255 Kg/liter
Kesimpulan :
erat volume rata-rata keseluruhan kondisi adalah 1,3970 kg/liter
Dalam buku Teknologi eton karya Ir. Tri Mulyono,MT hal.77 untuk berat volume agregat
normal tidak boleh kurang dari 1,2 kg/dm
3
atau 1,2 kg/ltr






















8
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, S.T
Contoh : Pasir Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Volume
Agregat Halus
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT HALUS

Observasi I
BERAT VOLUME
Padat Goyangan Lepas
A. Volume Wadah 1,000 liter 1,000 liter 1,000 liter
. erat Wadah 0,316 kg 0,316 kg 0,316 kg
C. erat Wadah enda Uji 2,043 kg 2,016 kg 1,854 kg
D. erat enda Uji (C ) 1,726 kg 1,699 kg 1,537 kg
erat Volume (D/A) 1,726 kg/liter 1,699 kg/liter 1,537 kg/liter

Observasi II
BERAT VOLUME
Padat Goyangan Lepas
A. Volume Wadah 1,000 liter 1,000 liter 1,000 liter
. erat Wadah 0,316 kg 0,316 kg 0,316 kg
C. erat Wadah enda Uji 2,038 kg 2,028 kg 1,884 kg
D. erat enda Uji (C ) 1,722 kg 1,711 kg 1,567 kg
erat Volume (D/A) 1,722 kg/liter 1,711 kg/liter 1,567 kg/liter



9
Berat Volume Rata-rata
- Kondisi padat

2
) / ( ) / (
2 1

1,724 Kg/liter
- Kondisi Goyangan

2
) / ( ) / (
2 1

1,705 Kg/liter
- Kondisi Lepas

2
) / ( ) / (
2 1

1,552 Kg/liter

Kesimpulan :
erat volume rata-rata keseluruhan kondisi adalah 1,660 kg/liter.
Dalam buku Teknologi eton karya Ir. Tri Mulyono,MT hal.77 untuk berat volume agregat
normal tidak boleh kurang dari 1,2 kg/dm
3
atau 1,2 kg/ltr.


Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002













10
1.3 PEMERIKSAAN DAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR DAN
AGREGAT HALUS
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah
persentase butiran baik agregat kasar maupun agregat halus.

B. Peralatan
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 dan berat benda uji.
b. Suhu set saringan dengan ukuran : 25 mm (1); 19,1 mm (3/4); 12,5 mm (1/2);
9,5 mm (3/8); 4,75 (o. 4); 2,36 mm (o. 8); 1,18 mm (o. 16); 0,60 mm (o.
30); 0,30 mm (o 50); 0,15 mm (o. 10; 0,075 mm (o. 200).
c. Oven, yang dilengkapi dengan alat temperatur suhu untuk memanasi sampai (110
5)C
d. Alat pemisah contoh
e. Talam
I. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat-alat lainnya

. Benda Uji
O Agregat kasar yang agregatnya tertahan pada saringan 4,75 mm (o. 4).
O Agregat halu yang agregatnya lolos dan saringan 4,75 m (o. 4).

D. ara Kerja
a. enda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C, sampai benda uji
kering.
b. Saring benda uji lewat susunan sarigan dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan paling atas, kemudian saringan digoncangkan dengan tangan atau
mesin penggoncang selama 15 menit.

E. Perhitungan
Hitunglah persentase berat benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan
terhadap total berat benda uji.

11
F. Pelaporan
Laporan meliputi :
O Jumlah presentase melalui masing-masing saringan atau jumlah presentase di atas
masing-masing saringan dalam bilangan bulat.
O GraIik AkumulatiI.









































12
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 25-26 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, S.T
Contoh : Pasir Diperiksa :
Pekerjaan : Analisis Saringan Agregat Halus
ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS
Ukuran
Saringan
(mm)
erat Wadah
Contoh
erat
Wadah
(gram)
erat
Tertahan
(gram)
Persentase
Tertahan
Persentase
Tertahan
KumulatiI
Persentase
Lolos
KumulatiI
9,50 386,4 386,40 0,00 0 0 100
4,75 306,60 306,60 0,00 0,000 0 100
2,36 296,00 292,80 3,20 0,160 0,160 99,84
1,18 386,00 288,60 97,20 4,860 5,021 94,98
0,60 804,00 287,60 515,40 25,773 30,793 69,21
0,30 1047,20 285,60 760,00 38,004 68,797 31,20
0,15 656 290,40 364,20 18,212 87,009 12,99
0,075 469 280,60 187,60 9,381 96,390 3,61
Pan 458,2 386,00 72,20 3,610 100,000 0
Modulus Kehalusan 1,918


Total eratTertahan 1999,80 Gram


atasan dan pembagian untuk gradasi agregat halus
Ukuran saringan
(mm)
Daerah(1) Daerah(2) Daerah(3) Daerah(4)
9,50 100 100 100 100
4,75 90-100 90-100 90-100 95-100
2,36 60-95 75-100 85-100 95-100
1,18 30-70 55-90 75-100 90-100
0,60 15-34 35-59 60-79 80-100
0,30 5-20 8-30 14-40 15-50
0,15 0-10 0-10 0-10 0-15

Gradasi agregat halus yang baik sebaiknya masuk di dalam batas-batas yang tercantum dalam
tabel batasan dan pembagian untuk gradasi agregat halus.
erikut graIik hubungan antara ukuran saringan dengan persentase lolos kumulatiI pada
analisa saringan agregat halus.

13


Kesimpulan :
Dari analisis saringan agregrat halus didapat modulus kehalusan 1,918 dan terdapat
pada daerah 4 atau daerah pasir agak halus.
Standar modulus kehalusan ( 1ineness modulus ) untuk pasir pada umumnya antara 1,5
3,8. (Teknologi eton, hal. 99 Ir. Tri Mulyono, MT)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat halus mempunyai gradasi baik, sedikit
rongga, dan memerlukan pasta semen yang sedikit pula.

Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002



0
20
40
60
80
100
120
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.75 9.5
%

L
o
I
o
s

K
u
m
u
I
a
t
i
f
Ukuran Saringan
Grafik Hubungan Antara Ukuran Saringan Dengan
Persentase LoIos KumuIatif ( Daerah IV )
Spec Min
Spec Maks
% Lolos Kumulatif

14

LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 25-26 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, S.T
Contoh : atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Analisis Saringan Agregat Kasar

ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR
(Ukuran Agregat Maksimum 37,5

Ukuran
Saringan
(mm)
erat
Wadah

Contoh
erat
Wadah
(gram)
erat
Tertahan
(gram)
Persen
tase
Terta han
Persentas
e
Tertahan
Kumulati
I
Persentase
Lolos
KumulatiI
Spec.
ASTM
C33-90
50,0 448,80 448,80 0,00 0,000 0,00 100 100
37,5 486,40 420,20 66,20 2,662 2,662 97,338 95-100
19,0 2336,2 403,40 1932,80 77,710 80,372 19,628 35-70
9,50 736,80 386,20 350,60 14,096 94,468 5,532 10-30.
4,75 541,60 452,00 89,60 3,602 98,070 1,930 0-5
Pan 256,20 208,20 48,00 1,930 100,00 0,000
Jumlah : 2487,2 100

Gradasi agregat kasar yang baik sebaiknya masuk di dalam SpesiIikasi ASTM C33-90. erikut
graIik hubungan antara ukuran saringan dengan persentase lolos kumulatiI pada analisa
saringan agregat kasar.

15

Kesimpulan
Dari hasil percobaan analisa saringan agregat kasar belum memenuhi spesiIikasi ASTM
C33-90.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar belum memenuhi standar.
Dan apabila dari hasil percobaan analisa saringan agregat kasar tidak memenuhi
spesiIikasi ASTM, maka akan dilakukan pengujian dengan material yang baru.






Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002

0
20
40
60
80
100
120
4.75 9.5 19 37.5 50
%

L
o
I
o
s

K
u
m
u
I
a
t
i
f
Ukuran Saringan
Grafik Hubungan Antara Ukuran Saringan Dengan
Persentase LoIos KumuIatif Untuk Agregat Kasar
Spec Min
Spec maks
% Lolos Kumulatif

16
1.4 PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS
Pengujian Kadar Air Agregat berdasarkan SK.SI.M-11-1989-F
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperoleh angka persentase dari kadar air yang
terkandung oleh agregat.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 berat contoh.
b. Oven yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu untuk memanasi sampai (110
5)C.
c. Talam logam tahan karat dengan kapasitas yang cukup besar untuk mengeringkan
benda uji.

. Benda Uji
O Agregat kasar yang agregatnya tertahan pada saringan 4,75 mm (o. 4).
O Agregat halus yang agregatnya lolos dari saringan 4,75 m (o. 4).

D. ara Kerja
a. Timbang dan catalah berat talam (W
1
).
b. Masukan talam, kemudian ditimbang dan kemudian catatlah beratnya (W
2
)
c. Hitunglah berat benda uji (W
3
W
2
W
1
)
d. Keringkan benda uji beserta talam dalam oven dengan suhu (110 5)C sampai
benda uji Tetap.
e. Setelah kering, kemudian ditimbang dan catat benda uji beserta talam (W
4
)
I. Hitunglah berat benda uji kering (W
5
W
4
W
1
)

E. Perhitungan
Kadar air 100 x
W
) W W (
3
5 3


W
3
erat benda uji semula (gram)
W
5
erat benda uji kering (gram)

17
F. Pelaporan
Laporkan nilai kadar air dalam persen dua angka di belakang koma.













































18
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 25-27 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : Pasir dan atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan Kadar Air
PEMERIKSAAN KADAR AIR
AGREGAT KASAR (Batu Pecah
P E R O B A A N SAMPEL I SAMPEL II
W1. ERAT PA 67,80 73,20
W2. ERAT ERAT EDA PA 1403,60 1651,60
W3. ERAT EDA UJI SEMULA 1335,80 1578,40
W4. ERAT EDA UJI K. OVE PA
1371,80 1619,00
W5. ERAT EDA UJI K. OVE (AKHIR)
1304,00 1545,80
KADAR AIR (W3-W5)/W5 x 100
2,44 2,11
KADAR AIR RATA-RATA 2,27

AGREGAT HALUS (Pasir
P E R O B A A N SAMPEL I SAMPEL II
W1. ERAT PA 55,60 60,20
W2. ERAT ERAT EDA PA
679,40 618,20
W3. ERAT EDA UJI SEMULA 623,80 558,00
W4. ERAT EDA UJI K. OVE PA 627,60 572,00
W5. ERAT EDA UJI K. OVE (AKHIR) 572,00 511,80
KADAR AIR (W3-W5)/W5 x 100
9,06 9,03
KADAR AIR RATA-RATA
9,04
Dari hasil percobaan didapat :
1. Kadar air agregat kasar (batu pecah) 2,27
2. Kadar air agregat halus (pasir) 9,04
Teknisi Laboratorium,


SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002

19
1.5 PEMERIKSAAN BERAT 1ENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR
DAN AGREGAT HALUS
Berat 1enis dan Penyerapan Air Agregat Kasar
Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar berdasarkan SK.SI.M-09-1989-F
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini untuk memperoleh angka berat jenis kondisi kering (-ulk speci1ic
gravity on dry -asic), berat jenis kondisi kering permukaan jenuh (-ulk speci1ic
gravity on dry-SS -asic), erat jenis semu (apparet speci1ic gra1ity) serta besarnya
angka penyerapan air pada agregat kasar.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. Keranjang kawat dengan ukuran 3,35 mm (o.6) atau (o.8) dengan kapasitas
kira kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 dan berat contah yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
d. Oven yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu untuk memasi sampai (110
5)C.
e. Alat pemisah contoh.
I. Saringan 4,75 mm (o.4)

. Benda Uji
O Agregat kasar yang tertahan pada saringan 4,75 mm (o.4).

D. ara Kerja
a. enda uji dicuci untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan
benda uji tersebut.
b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 I 5) C sampai berat benda uji
Tetap.
c. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selam 1-3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram.
d. Rendamkan benda uji selama 24 jam.

20
e. Keluarkan benda uji dan air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air
pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar pengeringan benda
harus dilakukan satu-persatu.
I. Timbang benda uji kering permukaan jenuh.
g. Letakan benda uji dalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan
udara untuk terserap dan tentukan beratnya dalam air dan ukur suhu air untuk
penyesuaian perhitungan pada suhu standar (25C).
h. anyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan
ringan, bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap
walaupun telah dilakukan pemeriksaan dengan sangat hati- hati, dalam hal ini
beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk mendapat harga rata-rata yang
sangat memuaskan.

E. Perhitungan
Lihat Tabel 5.1

F. Laporan Percobaan
Hasil pemeriksaan ini dilaporkan dalam Tabel 5.1

Berat 1enis dan Penyerapan Air Agregat Halus
Pengujian erat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus berdasarkan SK.SI.M-10-
1989-F
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini untuk memperoleh angka berat jenis kondisi kering (-ulk s1eci1ic
gravity on dry -asic), berat jenis kondisi kering jenuh (-ulk s1eci1ic gravity saturated
sur1ace dry - SS -asic), berat jenis semu (apparent s1eci1ic gravity) serta besarnya
angka penyerapan air pada agregat halus.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. Timbangan dengan kapasitas 1 kg atau lebih, dengan ketelitian 0,1 gram
b. Piknometer dengan kapasitas 500 ml

21
c. Kerucut terpancung (cone) dengan diameter bagian atas (40 3) mm, diameter
bagian bawah (90 3) mm dan tinggi (75 3) mm dibuat dan logam tebal
minimum 0,8 mm
d. atang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 15)
gram, diameter permukaan penumbuk (25 3) mm.
e. Saringan 4,75 (o. 4)
I. Oven, yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu untuk memanasi sampai (110
5) C
g. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1
O
C
h. Talam
i. ejana tempat air
j. Pompa hampa udara atau tungku
k. Desikator

. Benda Uji
O Agregat yang lewat saringan 4,75 mm (o.4) diperoleh dan alat pemisah.

D. ara Kerja
a. enda uji dikeringkan dalam oven pada suhu (1005) C, sampai berat benda uji
tetap dan dinginkan pada suhu ruang, kemudian benda uji direndamkan dalam air
selama 24 jam.
b. uang air perendam dengan hati-hati, jangan sampai ada butiran yang hilang,
tebarkan agregat di atas talam, keringkan di udara panas dengan cara membalik
balikkan benda uji, lakukan pengeringan hingga tercapai keadaan kering
permukaan jenuh (SSD).
c. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji ke dalam
kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali, angkat
kerucut terpancung, keadaan kering perrnukaan jenuh tercapai bila benda uji
runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak.
d. Segera setelah tercapai keadaan kering perrnukaan jenuh masukkan 500 gram
benda uji ke dalam piknometer, masukkan air suling sampai tidak terlihat
gelembung gelembung udara di dalamnya, kemudian rendam piknometer dalam

22
air dan ukur suhunya pada suhu ruang 25
0
C, tambahkan air hingga mencapai
batas dan timbang piknometer berisi air dan benda uji sarnpai ketelitian 0,1 gram.
e. Keluarkan benda uji dan keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)
O
C,
kemudian dinginkan dalam desikator lalu timbangkan.
I. Tentukan berat piknometer berisi air penuh pada suhu ruang 25
O
C.

E. Perhitungan
Lihat tabel 5.2

F. Laporan Percobaan
Hasil pemeriksaan ini dilaporkan di dalam Tabel berikut :































23
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26-27 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Kasar
PEMERIKSAAN BERAT 1ENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR
OBSERVASI I
A. erat contoh (kondisi SSD) 1000 gram
. erat Contoh dalam air 625 gram
C. erat Contoh Kering di Udara 990,8 gram
Apparent SpeciIic Gravity

C
C


2,71
ulk SpeciIic Gravity (kering)

A
C


2,64
ulk SpeciIic Gravity (SSD)

A
A


2,67
Penyerapan Air
100 x
C
C

0,93


OBSERVASI II
A. erat contoh (kondisi SSD) 1000 gram
. erat Contoh dalam air 615 gram
C. erat Contoh Kering di Udara 991,6 gram
Apparent SpeciIic Gravity

C
C


2,63
ulk SpeciIic Gravity (kering)

A
C


2,58
ulk SpeciIic Gravity (SSD)

A
A


2,60
Penyerapan Air
100 x
C
C

0,85

24
Rata-rata :
Apparent speciIic Gravity 2,67
ulk SpeciIic Gravity (kering) 2,61
ulk SpeciIic Gravity 2,63
Penyerapan Air 0,89

Kesimpulan :
Dari hasil percobaan diperoleh berat jenis 2,61 sedangkan standar yang dipakai untuk
agregrat normal antara 2,5 2,7 (Teknologi eton, hal. 77 Ir. Tri Mulyono, MT), berarti hasil
percobaan memenuhi standar dari syarat yang telah ditentukan.


Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002

25
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26-27 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : Pasir Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Halus
PEMERIKSAAN BERAT 1ENIS DAN PENYERAPAN
AIR AGREGAT HALUS

OBSERVASI I
A. erat Wadah 55,8 gram
. erat Piknometer 126,2 gram
C. erat contoh (kondisi SSD) 500 gram
D. erat Piknometer air contoh SSD 931,6 gram
E. erat Piknometer air 623,2 gram
F. erat Contoh Kering Wadah 553,6 gram
G. erat Contoh Kering (F A) 497,8 gram
Apparent SpeciIic Gravity

D E G
G


2,63
ulk SpeciIic Gravity (kering)

D E C
G


2,60
ulk SpeciIic Gravity (SSD)

D E C
C


2,61
Penyerapan Air
100
G
G C


0,44


26
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26-27 Oktober 2010
Kelompok : VII (Dua) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : Pasir Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan erat Jenis dan
Penyerapan Air Agregat Halus
PEMERIKSAAN BERAT 1ENIS DAN PENYERAPAN
AIR AGREGAT HALUS

OBSERVASI II
A. erat Wadah 49,2 gram
. erat Piknometer 115,4 gram
C. erat contoh (kondisi SSD) 500 gram
D. erat Piknometer air contoh SSD 923 gram
E. erat Piknometer air 613 gram
F. erat Contoh Kering Wadah 548,2 gram
G. erat Contoh Kering (F A) 499 gram
Apparent SpeciIic Gravity

D E G
G


2,64
ulk SpeciIic Gravity (kering)

D E C
G


2,63
ulk SpeciIic Gravity (SSD)

D E C
C


2,63
Penyerapan Air
100 x
G
G C

0,20



27
Rata-rata :
Apparent speciIic Gravity 2,63
ulk SpeciIic Gravity (kering) 2,61
ulk SpeciIic Gravity 2,62
Penyerapan Air 0,32

Kesimpulan :
Dari hasil percobaan di peroleh berat jenis 2,62 Standar yang dipakai untuk agregrat
normal (2,52,7) (Teknologi eton, hal. 77 Ir. Tri Mulyono, MT), berarti hasil
percobaan memenuhi standar dari syarat yang telah ditentukan.






Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002












28
1.6 PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR DAN AGREGAT
HALUS LEWAT SARINGAN NO. 200
A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam
agregat baik agregat kasar maupun agregat halus lewat saringan no. 200 dengan cara
pencucian.

B. Peralatan
Peralatan yang dipakai meliputi :
a. Saringan o.16 dan o.200
b. Wadah pencuci benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada waktu di
goncang-goncangkan benda uji dan/atau air pencuci tidak tumpah
c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram
d. Oven yang dilengkapi pengatur suhu (1105 ) C
e. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat

. Benda Uji
O erat contoh agregat kering minimum tergantung dan ukuran agregat maksimum

Ukuran Agregat Maksimum
(mm)
erat Contoh Agregat Kering
Minimum
(gram)
2.36
4.76
9.5
19.1
38.1
100
500
2000
2500
5000

D. ara Kerja
a. Masukkan contoh agregat ke dalam talam 1,25 kali berat minimum benda uji,
keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C dalam waktu 24 jam sampai
berat tetap yang akan dijadikan sebagai benda uji.
b. Timbang dan catat beratnya (W
1
)

29
c. Masukkan benda uji ke dalam wadah dan diberi air pencuci secukupnya sehingga
benda uji terendam.
d. Goncang-goncangkan wadah dan tuangkan air cucian ke dalam susunan saringan
no. 16 dan no. 200. Pada waktu menuangkan air cucian, usahakan agar bahan-
bahan yang kasar tidak ikut tertuang.
e. Masukkan air pencuci baru dan ulangi pekerjaan point (c) sampai air cucian
menjadi jernih.
I. Semua bahan yang tertahan saringan no.16 dan no.200 kembalikan ke dalam
wadah, kemudian masukkan seluruh bahan tersebut ke dalam talam yang telah
diketahui beratnya (W
2
) dan keringkan dalam oven dengan suhu (110 5)C
sampai berat tetap.
g. Setelah kering, timbang dan catat beratnya (W
3
)
h. Hitunglah berat benda uji (W
4
W
3
W
2
)

E. Perhitungan
Jumlah bahan lewat saringan no. 200
1
4 1
W
W W
x 100
W
1
erat benda uji semula (gram)
W
4
erat benda uji tertahan saringan no. 200 (gram)

F. Laporan
Laporan jumlah bahan yang lewat saringan no 200 dalam










30
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26-27 Oktober 2010
Kelompok : VII(Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : Pasir dan atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan Kadar Lumpur dan Lempung
PEMERIKSAAN
KADAR LUMPUR DAN LEMPUNG
AGREGAT HALUS (Tertahan saringan no. 200) I II
A. erat Agregat Kering (Semula) Pan
627,6 572
. erat Agregat kering (Akhir) Pan
596,2 546,6
C. erat Pan
55,6 60,2
D. erat Agregat Kering (Semula)
572 511,8
E. erat Agregat Kering (Akhir)
540,6 486,4
F. Kadar Lumpur & Lempung (D-E/D) x 100
5,49 4,96
Rata-Rata
5,23

AGREGAT KASAR (Tertahan saringan no. 200) I II
A. erat Agregat Kering (Semula) Pan
1371,8 1619
. erat Agregat kering (Akhir) Pan
1338,4 1579,2
C. erat Pan
67,8 73,2
D. erat Agregat Kering (Semula)
1304 1545,8
E. erat Agregat Kering (Akhir)
1270,6 1506
F. Kadar Lumpur & Lempung (D-E/D) x 100
2,56 2,57
Rata-Rata
2,57

31
Kesimpulan :
Dari hasil percobaan di peroleh kadar lumpur agregrat kasar 2,57 dan kadar lumpur
agregrat halus 5,23 .
Standar yang disyaratkan :
Kadar lumpur agregat kasar (batu pecah) tidak boleh melebihi (1) dan kadar lumpur
agregat halus tidak boleh melebihi (5), karena dapat memberikan pengaruh buruk pada
betonnya (Teknologi eton, hal. 106-107 Ir. Tri Mulyono, MT). Maka, dari hasil
percobaan agregat halus tidak memenuhi standar dan untuk agregat kasar tidak memenuhi
standar maka dalam pengecoran, agregat halus dan agregat kasar harus di cuci terlebih
dahulu untuk mengurangi kadar lempungnya.






Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002








32
1.7 PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN MESIN ABRASI
LOS ANGELES
Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles berdasarkan SK.SI. M-
02-1990-F.

A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap
keausan dengan menggunakan Mesin Abrasi Los Angeles.

B. Peralatan
Peralatan yang dipaki meliputi :
O Mesin Abrasi Los Angeles, yang terdiri dari Silinder aja yang tertutup pada
kedua sisinya dengan diameter 711 mm (28') dan panjang dalam 508 mm (20').
Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak menerus dan berputar pada
poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji. Penutup
lobang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu,
dibagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89 mm
(3,5).
O Saringan 1,7 mm (o.12 ) dan saringan lainnya
O Timbangan dengan ketelitian 5 gram
O ola baja
O Oven, yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu untuk memanasi sampai (110
5)C

. Benda Uji
O erat dan gradasi benda uji sesuai dengan tabel 7.1
O ersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada suhu (110 5) C sampai
berat benda uji tersebut tetap

D. ara Kerja
a. enda uji dan bola baja dimasukkan ke dalam Mesin Abrasi Los Angeles.

33
b. Putarkan Mesin Abrasi Los Angeles dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm, 500
putaran untuk gradasi A, , C dan D, 1000 putaran untuk gradasi E, F dan G.
c. Kemudian keluarkan benda uji dan mesin, dan saring dengan saringan 1,7 mm
(o.12), butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih, selanjutnya dikeringkan
dalam Oven pada suhu (110 5) C sampai berat benda uji tetap.

E. Perhitungan
Keausan
a
b a
x 100
a erat benda uji semula (gram)
b erat benda uji tertahan saringan no.12 (gram)

F. Pelaporan

34
LABORATORIUM KONSTRUKSI BETON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
o. Lampiran : Tanggal : 26-27 Oktober 2010
Kelompok : VII (Tujuh) Petugas : Simson Setia Dehen, ST
Contoh : atu Pecah Diperiksa :
Pekerjaan : Pemeriksaan Keausan Agregat
dengan Mesin Los Angeles
PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES

UKURAN SARINGAN BERAT DAN GRADASI BENDA U1I (GRAM
Lolos
(mm
Tertahan
(mm
A B D E F G
76.2 63.5 2500
63.5 50.8 2500
50.8 38.1 5000 5000
38.1 25.4 1250 5000 5000
25.4 19.1 1250 5000
19.11 12.7 1250 2500
12.7 9.50 1250 2500
9.50 6.35 2500
6.35 4.75 2500
4.75 2.36 5000
Jumlah ola 11 11 8 6 12 12 12
Jumlah Putaran 500 500 500 500 1000 1000 1000









35
Gradasi Pemeriksaan

Ukuran Saringan
Lolos (mm)
Tertahan
(mm)
erat Sebelum
(a)
erat Sesudah
(b)
76,2 63,5
63,5 50,8
50,8 38,1
38,1 25,4 1250 459,8
25,4 19,1 1250 511,6
19,1 12,7 1250 541,4
12,7 9,5 1250 285,2
6,35 4,75 764,6
4,75 2,36 673,0
2,36 1,7 155,6
Jumlah erat 5000 gram 3391,2 gram
erat Tertahan Saringan o.12 - gram 155,6 gram
Keausan
a-b
x 100 32
a

KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan agregat kasar didapat keausan agregat kasar sebesar 32 .
Dalam buku Teknologi eton karya Ir. Tri Mulyono, MT. Hal.86 untuk beton (eton Kelas I)
nilai abrasi sekitar 24-32.
Jadi agregat kasar yang diperoleh dalam praktikum ini, kekerasan dan butirannya memenuhi
syarat untuk beban campuran beton kelas I. Karena memiliki nilai keausan rendah sehingga
kekuatan agregatnya tinggi. Apabila kekuatan agregat tinggi maka akan berpengaruh pada kuat
tekan betonnya.





Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002


36
DATA HASIL PEMERIKSAA AKHIR

Kelompok : VII (Tujuh)
Tanggal diperiksa : 25, 26, dan 27 Oktober 2010
Contoh : atu Pecah (Agregat Kasar) dan Pasir (Agregat Halus)
Sumber contoh :


o JEIS TEST
JEIS SAMPEL
Agregat Halus Agregat Kasar
1 Kadar Lumpur () 5,23 2,57
2 Kadar air () 9,04 2,27
3 erat volume (kg/liter)
Padat 1,755 1,609
Goyangan 1,702 1,324
Lepas 1,661 1,255
4
Apparent Spec. Gravity 2,63 2,67
ulk Spec Gravity (kering) 2,61 2,61
ulk Spec Gravity (SSD) 2,62 2,63
Penyerapan Air 0,32 0,89
5 Analisis Saringan daerah gradasi 4 elum masuk spec.
6 Keausan () 32
7 ilai Rata-rata keausan () 32
8 erat Jenis Semen 3,14

Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002




37
BAB II
PERENANAAN AMPURAN BETON

A. Data Perencanaan
erisi tentang volume pengecoran, kondisi lingkungan pekerjaan pembetonan dan mutu
beton yang direncanakan adalah K-188.

B. Deviasi Standar
ilai deviasi standar dihitung berdasarkan ketentuan dalam SI 03-2894-1992 ayat
1 pasal 3.3.1. ilai tambah atau margin dapat dihitung menurut rumus berikut :
M k x s
Keterangan :
M ilai tambah
k Tetapan statistik yang nilainya tergantung pada persentase hasil uji yang lebih dari
kuat tekan rencana. (dalam hal ini diambil 5 dan nilai k 1,64).
S Deviasi standar
Tabel 2.1 Faktor Pengali untuk Deviasi Standar bila data hasil uji yang tersisa kurang dari
30 buah (dari tabel 1 SI-2834-2000)
Jumlah Pengujian Faktor Pengali
Kurang dari 15 Gunakan Tabel 5 SI-03-2847-2002
15 1,16
20 1,08
25 1,03
_30 1,00

. Kuat Tekan Beton Rata-Rata Yang Ditargetkan
Kuat tekan beton rata-rata yang diperoleh harus melebihi kekuatan menurut spesiIikasi
yang telah ditetapkan, jadi dinyatakan dengan persamaan :
I
cr
I
c`
k.s

38
keterangan : I
cr
kuat tekan beton rata-rata
I
c`
kuat beton karakteristik
s nilai deviasi standar
k konstanta yang tergantung pada derajat kepercayaan
ila pengujian kurang dari 15 buah maka digunakan nilai kuat tekan rata-rata sesuai
dengan tabel 2.2
Tabel 2.2 Kuat Tekan rata-rata perlu, jika tidak tersedia untuk menetapkan deviasi standar
(dari tabel 5 SI 03 2847 2002)

D. Bahan Yang Digunakan
Memuat tipe semen Portland yang digunakan dan jenis agregat kasar dan agregat halus
(asal pengambilan bahan, alami/batu pecah dan berat jenisnya).
Tabel 2.3 Perkiraan kekuatan tekan (Mpa) beton dengan Iaktor air semen 0,5 dan jenis
semen dan agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia.
(dari Tabel 2 SI 03 2834 2000)

Jenis semen

Jenis Agregat Kasar
Kuat tekan Mpa pada umur (hari) entuk
enda uji 3 7 28 91
Semen Portland Tipe I dan IV
atu tak dipecahkan 17 23 33 40
Silinder
atu Pecah 19 27 37 45
Semen Portland Tipe II
atu tak dipecahkan 20 28 40 40
Kubus
atu Pecah 23 32 45 53
Semen Portland Tipe III
atu tak dipecahkan 21 28 38 44
Silinder
atu Pecah 25 33 44 48
atu tak dipecahkan 25 31 46 53
Kubus
atu Pecah 31 40 53 60




Persyaratan kekuatan tekan, Ic`
(Mpa)
Kuat tekan rata-rata perlu, I
cr
(Mpa)
Kurang dari 21 Ic` 7.0
21 sampai dengan 35 Ic` 8.5
Lebih dari 35 Ic` 10.0

39
E. Faktor Air Semen
Langkah-langkah yang dilakukan bila digunakan graIik 6.4 dan 6.5 buku Teknologi eton
A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 100-101 :
a. Tentukan nilai kuat tekan pada umur 28 hari dengan menggunakan tabel 6.4 buku
Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 83 arau tabel SI 03-
2834-2000 berdasarkan semen dan agregat yang digunakan.
b. Guna graIik 6.4 untuk benda uji berbentuk silinder dan graIik 6.5 untuk bentuk kubus
benda ujinya.
c. Tarik garis tegak lurus ke atas melalui Iaktor air semen (I.a.s) 0,5 sampai memotong
kurva kuat tekan yang ditentukan pada sub butir (b) di atas.
d. Tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditentukan dari tabel 6.4 sampai
memotong kurva yang ditentukan pada sub butir (c) di atas. Gambarkan kurva baru.
e. Dari kurva baru tersebut, tarik garis mendatar untuk kuat tekan yang ditargetkan
sampai memotong kurva baru tersebut. Tarik garis lurus ke bawah melalui titik potong
tersebut untuk mendapatkan I.a.s yang diperlukan.
Faktor air semen maksimum dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak. Jika nilai I.a.s yang
diperoleh di atas lebih kecil dari yang dikehendaki, maka yang dipakai ialah yang terendah.
Penentuan kadar semen minimum ini bila tidak ditetapkan, dapat diperoleh pada tabel 2.4
(dari tabel SI 03 2834 2000)
Tabel 2.4 Jumlah semen minimum dan nilai Iaktor air semen minimum
(dari Tabel 3 SI 03 2834 2000)
Kondisi lapangan
Jumlah semen
minimum per m
3

ilai Faktor air
semen maksimum
eton di dalam ruangan bangunan :
a. Keadaan keliling non korosiI
b. Keadaan keliling korosiI disebabkan oleh
kondensasi atau uap-uap korosiI
eton di luar ruangan :
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari
langsung.
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari
langsung.


275

325


325

275


0.60

0.52


0.60

0.60

40
eton yang masuk ke dalam tanah :
a. Mengalami keadaan basah dan kering
berganti-ganti.
b. Mendapat pengaruh sulIat alkali dari tanah
atau air tanah.
eton yang kontinyu berhubungan dengan air :
a. Air tawar
b. Air laut

325

6.8

6.8


0.55

Lihat Tabel

Lihat Tabel


F. Slump
Tetapkan nilai slump rencana.

G. Ukuran Agregat Maksimum
Tetapkan ukuran agregat maksimum didasarkan atas ukuran agregat yang digunakan.

H. Nilai Kadar Air Bebas
ilai kadar air bebas ditentukan berdasarkan tabel 6.6 buku Teknologi eton A-Z, SjaIei
Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 88. Dan dihitung dengan rumus
Kadar air bebas 2/3 Wh 1/3 Wk
Keterangan :
Wh Perkiraan jumlah air untuk agregat halus (Tabel 2.5)
Wk Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar (Tabel 2.5)
Tabel 2.5 Perkiraan kadar air bebas (kg/m
3
) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat
kemudahan pengerjaan adukan beton
Ukuran besar butir
Agregat maksimum (mm)
Jenis Agregat ilai Slump
0-10 10-30 30-60 60-100
10 Alami
atu Pecah
150
180
180
205
205
230
225
250
20 Alami
atu Pecah
135
170
160
190
180
210
195
225
30 Alami
atu Pecah
115
155
140
175
160
190
175
205

41

I. 1umlah Semen
Jumlah semen yang besarnya adalah kadar semen adalah kadar air bebas dibagi I.a.s.
Jumlah semen maksimum jika tidak ditetapkan dapat diabaikan. Tentukan Jumlah semen
seminimum mungkin. Jika tidak lihat tabel 6.7 (dari tabel 3 SI-03-2834-1992) buku
Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 89. Kadar semen yang
diperoleh dari perhitungan jika perlu disesuaikan. Faktor air semen yang disesuaikan jika
jumlah semen berubah karena lebih kecil dari jumlah semen minimum yang ditetapkan
(atau lebih besar dari jumlah semen maksimum yang disyaratkan), maka I.a.s harus
diperhitungkan kembali.

1. Persentase Agregat Halus
Dengan diketahui ukuran butir maksimum, nilai slump rencana, I.a.s dan daerah susunan
butir, maka persentase agregat halus yang diperlukan dapat dibaca pada graIik 6.6 graIik
6.8 uku Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 102-104.

K. Berat 1enis Relatif Agregat
Untuk berat jenis relatiI agregat dihitung berdasarkan persentase agregat halus.

L. Berat 1enis Beton
Didasarkan atas graIik 6.9-graIik 6.8 buku Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl.
E. Eng. Halaman 105 sesuai dengan kadar air bebas yang sudah didapat dan berat jenis
relatiI agregat.

M. Susunan ampuran Bahan-Bahan Untuk 1 M
3
Beton
Kadar agregat gabungan yang besarnya adalah berat jenis beton dikurangi dengan jumlah
semen dan kadar air bebas.
Kadar agregat halus yang besarnya adalah hasil kali persentase pasir dikalikan dengan
besarnya agregat gabungan.
Kadar agregat kasar yang besarnya adalah kadar agregat gabungan dikurangi kadar agregat
halus.

DATA HASIL PEMERIKSAA AKHIR

42

Kelompok : VII (Tujuh)
Tanggal diperiksa : 25, 26, dan 27 Oktober 2010
Contoh : atu Pecah (Agregat Kasar) dan Pasir (Agregat Halus)
Sumber contoh :


o JEIS TEST
JEIS SAMPEL
Agregat Halus Agregat Kasar
1 Kadar Lumpur () 5,23 2,57
2 Kadar air () 9,04 2,27
3 erat volume (kg/liter)
Padat 1,755 1,609
Goyangan 1,702 1,324
Lepas 1,661 1,255
4
Apparent Spec. Gravity 2,63 2,67
ulk Spec Gravity (kering) 2,61 2,61
ulk Spec Gravity (SSD) 2,62 2,63
Penyerapan Air 0,32 0,89
5 Analisis Saringan daerah gradasi 4 elum masuk spec.
6 Keausan () 32
7 ilai Rata-rata keausan () 32
8 erat Jenis Semen 3,14

Teknisi Laboratorium,



SIMSO SETIA DEHE,ST
IP: 19761201 200112 1 002




PERHITUNGAN PERENANAAN BETON

43

Perencanaan campuran beton
A. Data Perencanaan
Mutu beton : K-188
Agregat kasar : atu Pecah
Agregat halus : Pasir
Semen : Semen Portland Type I
enda uji : Silinder
Jumlah benda uji : 5
Umur rencana : 28 hari

B. Tahap Perencanaan
1. Kuat tekan karakteristik yang disyaratkan : K-188, kekuatan tekan silinder dalam MPa,
maka untuk nilai kuat tekan beton 18,8 kg/cm
2
18,8 Mpa.
Maka Ic` 0,76 0,2 log (I`
ck
/15)}I`
ck
0,76 0,2 log (18,8/15)}18,8
14,657 MPa

2. Deviasi standar
Untuk benda uji kurang dari 15 tidak tersedia nilai deviasi standar maka memakai kuat
tekan rata-rata perlu (Tabel 2.2 kuat tekan rata-rata perlu) SI 03-2847-2002.
3. Menghitung kuat tekan beton rata-rata (I
cr
`)
Kuat tekan beton rata-rata dihitung dengan rumus :
I
cr
` I
c
` M
Dimana :
I
cr
` Kuat tekan beton rata-rata (MPa)
I
c
` Kuat tekan beton yang disyaratkan (MPa) 18,8 MPa
M (k . s) ilai tambah/margin berdasarkan tabel 2.2
untuk Ic` kurang dari 21 Mpa, M 7,0
Sehingga :
I
cr
` I
c
` M
14,657 7,0
21,657 MPa
4. Jenis semen yang digunakan adalah semen Portland type I.

44
5. Jenis agregat
Jenis agregat yang digunakan :
Agregat kasar : atu Pecah
Agregat halus : Pasir
6. Faktor air semen bebas (I.a.s)
O erdasarkan SI 03-2834-2000, tabel 6.4 buku Teknologi eton A-Z, SjaIei
Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 83 dengan Iaktor air semen 0,5, jenis semen
Portland tipe I, jenis agregat kasar batu pecah, pada umur 28 hari dan bentuk benda
uji silinder didapat kekuatan tekan 37 MPa. Dari graIik 6.4 buku Teknologi eton
A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 100 , untuk kuat tekan rata-rata
21,567 MPa, maka diperoleh nilai Iaktor air semen 0,6.
7. Faktor air semen maksimum
Dari tabel 3 SI 03 2834 2000 atau Tabel 2.4 Iaktor air semen maksimum
ditetapkan sebesar 0,60.
ilai I.a.s diambil yang terkecil, jadi I.a.s 0,60.
8. ilai slump
atasan Slump ditetapkan setinggi 30 60 mm.
9. Menetapkan ukuran agregat maksimum
Agregat maksimum ditetapkan 40 mm.
10. Kadar air bebas
Dengan ukuran butir agregat kasar 40 mm, nilai slump 30-60 mm, maka pada table 6.6
buku Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman 88 maka kadar
air bebas harus diperhitungkan antara 160-190 kg/m
3
untuk agregat gabungan.
Kebutuhan air bebas yang akan digunakan dihitung dengan rumus :
Kadar air bebas 2/3. WI 1/3 Wc
Keterangan :
WI Perkiraan jumlah air untuk agregat halus
Wc Perkiraan jumlah air untuk agregat kasar
Sehingga kadar air yang diperlukan 2/3 . 160 1/3 .190 170 kg/m
3
.



45
11.

erat semen yang diperlukan
erat semen dihitung dengan rumus :
erat semen =
kudu u bcbus
].u.s

=
170
0.6

= 8,
3

12. Menetapkan kebutuhan semen minimum
Dari tabel 3 SI -03-2834-200 atau tabel 2.4 untuk beton yang masuk di dalam ruang
bangunan keadaan keliling non-korosiI,maka diperoleh kebutuhan semen minimum
275 kg.
13. Menyesuaikan kebutuhan semen
Kebutuhan semen minimum 275 kg ~ kebutuhan semen yang diperlukan
283,333 kg/m
3
, maka dipakai jumlah semen yang nilainya lebih besar yaitu 275
kg/m
3
.
14. Menentukan daerah gradasi agregat halus
erdasarkan analisis saringan agregat halus, gradasi agregat halus termasuk daerah 3.
15. Menetapkan perbandingan agregat halus dan agregat kasar
Dari graIik 6.8 buku Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman
104 untuk kelompok butir agregat maksimum 40 mm pada nilai slump 30-60 mm dan
nilai Iaktor air semen 0,6, untuk agregat halus yang termasuk daerah 3 diperoleh harga
antara 21,9 25,9
Persentase agregat halus =
21,9+25,9
2
23,9
Persentase agregat kasar 100 - 23,9 76,1 .
16. Menghitung berat jenis agregat campuran
erat jenis campuran dihitung dengan rumus :
j. campuran (P
H
x j. agregat halus) (P
K
x j. agregat kasar)
Dimana :
P
H
Persentase berat agregat halus
P
K
Persentase berat agregat kasar
Sehingga :
j. campuran (23,9 x 2,62) (76,1 x 2,61)
2,628

46
17. Menentukan berat jenis beton
Dari graIik 6.9 buku Teknologi eton A-Z, SjaIei Amir., ST., Dipl. E. Eng. Halaman
105 dengan jalan membuat graIik baru yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat
campuran yaitu 2,628 kandungan air 170 liter/m
3
beton, diperoleh berat jenis beton
2376 kg/m
3
.
18. Menghitung kebutuhan agregat campuran
Kebutuhan agregat campuran berat jenis beton kebutuhan semen kadar air
bebas)
2376 283,333 170
1922,667 kg/m
3

19. Kebutuhan agregat halus
Kebutuhan agregat halus kebutuhan agregat campuran x persentase agregat
halus
1922,667 x 23,9
459,517 kg/m
3

20. Kebutuhan agregat kasar
Kebutuhan agregat kasar kebutuhan agregat campuran kebutuhan agregat
halus
1922,667 459,517
1463,15 kg/m
3

21. Koreksi terhadap kelembaban agregat
Koreksi air agregat
100
() agregat air penyerapan - () agregat air kadar
x berat agregat
Koreksi jumlah air jumlah air sebelum dikoreksi koreksi air agregat
Agregat halus :
Kadar air 9,04
Penyerapan air 0,32

Agregat kasar :
Kadar air 2,27
Penyerapan air 0,89
a. Koreksi air agregat halus (0,0904 0,0032) x 459,517
40,070 kg

47
b. Koreksi air agregat kasar (0,0227 0,0089) x 1463,15
20,191 kg
c. Koreksi jumlah air 170 40,0720,191
109,739 kg
d. erat agregat halus 259,517 40,07
499,587 kg
e. erat agregat kasar 1463,15 20,191
1483,341 kg

. Rekapitulasi Hasil
1. Jadi proporsi untuk 1 m
3
beton adalah :
Semen 283,333 kg
Air 109,739 kg
Agregat halus 499,587 kg
Agregat kasar 1483,341 kg
2. Untuk tiap campuran benda uji (5 silinder, ukuran diameter 15 cm, tinggi 30 cm) dan
jika SF1,2 maka
Volume beton 1,2 x 5 x / x a x 15
2
x 3
31821,429 cm
3

0,031821429 m
3
Jadi setiap 1 kali adukan 5 buah sampel memerlukan :
Semen 283,333 kg x 0,031821429 9,016 kg
Air 109,739 kg x 0,031821429 3,492 liter
Agregat halus 499,587 kg x 0,031821429 15,898 kg
Agregat kasar 1483,341 kg x 0,031821429 47,202 kg







48
PERENANAAN AMPURAN BETON
(Berdasarkan SNI 03-2834-2000

No. URAIAN
TABEL/GRAFIK/
PERHITUNGAN
NILAI
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan K-326
2 Deviasi standar - -
3 ilai tambah - 8,5 Mpa
4
Kekuatan rata-rata yang ditargetkan Rumus Tabel 5 SI 03-
2847-2002
35,474 Mpa
5 Jenis semen Ditetapkan I (iasa)
6 Jenis agregat
Kasar Ditetapkan atu pecah
Halus Ditetapkan Pasir
7 Faktor air semen bebas
SI 03-2834-2000 dan
graIik 6.4 buku Teknologi
eton A-Z, SjaIei Amir.,
ST., Dipl. E. Eng.
Halaman 100


0,522
8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan 0,60
9 Slump Ditetapkan 30-60
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 mm
11
Kadar air bebas Tabel 6.6 buku Teknologi
eton A-Z, SjaIei Amir.,
ST., Dipl. E. Eng.
Halaman 88
170 liter/m
3

12
Jumlah Semen
I.a.s
bebas air Kadar
325,670 kg/m
3

13 Jumlah semen maksimum - -
14 Jumlah semen minimum
Tabel 3 SI 03-2834-
2000
275 kg/m
3

15 Faktor air semen yang disesuaikan - 0,522
16 Susunan besar butir agregat halus GraIik Daerah 3

49
17

Persen agregat halus
GraIik 6.78 buku
Teknologi eton A-Z,
SjaIei Amir., ST., Dipl. E.
Eng. Halaman 104
26,5
18 erat jenis relative agregat (SSD) - 2,613
19

erat jenis beton
GraIik 6.9 buku Teknologi
eton A-Z, SjaIei Amir.,
ST., Dipl. E. Eng.
Halaman 105
2420 kg/m
3
20 Kadar agregat gabungan 19 - (12 11) 1924,330 kg/m
3

21 Kadar agregat halus 17 x 20 509,947 kg/m
3

22 Kadar agregat kasar 20 - 21 1414,383 kg/m
3


Proporsi ampuran Semen
(kg
Air
(liter
Agregat Halus
(kg
Agregat Kasar
(kg
Tiap m
3
325,670 125,788 546,663 1421,879
Tiap Campuran 10,363 4,003 17,396 45,246

Anda mungkin juga menyukai