Anda di halaman 1dari 2

JURNAL PRAKTIKUM

SMA BINA INSANI 2010/2011

PENGAMATAN TEKANAN HIDROSTATIS DAN HUKUM PASCAL


VANDANY JL.BRAWIJAYA BLOK G8 VILLA INDAH PAJAJARAN BOGOR 16182 Iddamo2@yahoo.com/ 087770746404

I. TUJUAN PERCOBAAN Mengamati pengaruh terhadap kecepatan fluida. II. ALAT DAN BAHAN Memulai praktikum pertama diperlukan 2 buah botol/kaleng, plester, dan air. Botol A diberi empat lubang pada satu sisi secara vertikal, dengan jarak antar lubang + 2 cm. Botol B, diberi 4 bulang disekeliling bawah botol, dengan jarak yang sama antar lubang. Di atas 4 lubang tersebut, diberi 1 lubang dengan jarak antar lubang di bawahnya + 2cm. Kedua botol ini digunakan untuk mengamati pengaruh tekanan air terhadap kecepatan air yang keluar dari lubang-lubang tersebut. Plester digunakan untuk menutupi lubang pada kedua botol tersebut supaya air tidak keluar ketika botol telah diisi penuh dengan air. Air adalah yang digunakan untuk mengamati tekanan terhadap kecepatan fluida. Percobaan kedua, memerlukan satu balon, air, dan jarum pentul. Balon akan digunakan sebagai wadah air, untuk pengamatan hukum Pascal. Air adalah fluida yang digunakan untuk mengisi balon dan jarum akan digunakan untuk memberi lubang pada balon. III. METODE PROSEDUR Pada percobaan pertama ,tutupi lubang di botol A dan B menggunakan plester, lalu isi dengan air penuh. Lalu, buka plester dengan cepat dan amati kecepatan air pada setiap lubang. Lakukan prosedur-prosedur tersebut berulang-ulang, tetapi botol dalam keadaan tertutup, dan amati kecepatan air yang keluar pada setiap lubang. Pada percobaan kedua, pertama isi balon dengan air, tetapi tidak sampai balon terlihat mengkilat. Lalu, tusuk-tusuk seluruh permukaannya dengan jarum pentul. tekanan Kemudian amati kecepatan air di setiap lubang-lubangnya. IV. HASIL PERCOBAAN Percobaan pertama Pada botol A, air yang keluar dari lubang paling bawah mempunyai kecepatan terbesar dan jarak jatuh terjauh. Setelah diisi kembali dengan air , diplester, dan atasnya ditutup rapat-rapat, air yang keluar dari lubang paling bawah mempunyai kecepatan lebih besar dan jarak jatuh yang lebih jauh. Namun, pada lubang paling atas, hanya sedikit air yang keluar. Pada botol B, air yang keluar dari lubang dengan kedalaman yang sama mempunyai kecepatan dan jarak jatuh yang sama. Namun air yang keluar dari lubang dengan kedalaman yang berbeda, air pada posisi paling bawah mempunyai kecepatan lebih besar, dan jarak jatuh yang lebih jauh. Percobaan ke dua Ketika kami menusuk balon yang telah diisi air dengan jarum pentul, tidak ada air yang keluar dari setiap lubang. Tetapi, setelah kami memberi tekanan pada balon, air hanya keluar dari beberapa lubang. VI. PEMBAHASAN Seperti yang kita ketahui, gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Semakin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga semakin besar pula tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Kami telah berhasil membuktikan ini, dengan percobaan yang dilakukan di atas. Pada botol A, air pada posisi paling bawah keluar dengan kecepatan tercepat dan

JURNAL PRAKTIKUM
jarak jatuh terkauh. Ini disebabkan karena air pada posisi paling bawah mempunyai tekanan yang paling besar dibandingkan dengan air pada posisi di atas. Air yang berada di paling bawah ditekan oleh air di atasnya dan udara, sedangkan air di paling atas hanya ditekan oleh udara sehingga mempunyai tekanannya lebih kecil. Ketika botol ditutup rapat-rapat, kecepatan dan jaruk jatuh air pada posisi paling bawah semakin cepat dan jauh karena diberi tekanannya ditambah. Namun air pada posisi atas hanya keluar sedikit. Ini disebabkan karena tidak ada lagi tekanan udara yang menekan air keluar. Pada botol B, air yang keluar dari lubang dengan kedalaman yang sama mempunyai kecepatan dan jarak jatuh yang sama. Penyebabnya adalah, air pada kedalaman yang sama mempunyai tekanan yang sama. Namun ketika dibandingkan dengan air yang keluar dari lubang di atas, air pada posisi bawah mempunyai kecepatan dan jarak jatuh yang lebih besar. Ini disebabkan karena mempunyai tekanan yang lebih besar seperti yang dijelaskan pada percobaan botol A. Hukum Pascal berbunyi tekanan yang dierikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Pada percobaan kami, ini tidak berhasil dibuktikan, disebabkan oleh faktor balon yang bahannya tebal. Semakin tebal bahan balon, maka semakin besar pula keelastisitasnya. Jadi, ketika kami melubangi balon tersebut, lubanglubangnya kembali tertutup sehingga air sulit untuk keluar. Setelah ditekan oleh kami, barulah air keluar, tetapi hanya dari beberapa lubang. VI. KESIMPULAN Disimpulkan dari mulai percobaan pertama yaitu bahwa semakin dalam air maka semakin besar pula tekanannya. Dalam kehidupan sehari-hari ini bisa dirasakan ketika berenang. Apabila kita menyelam ke dasar kolam renang, maka telinga akan terasa berdenging. Kejadian ini disebabkan karena perubahan pada tekanan air. Tetapi, pada kedalaman yang sama, air pun mempunyai tekanan yang sama. Pada percobaan kedua, air dalam ruang tertutup yang diberi tekanan seharusnya diteruskan ke segala arah. Akan tetapi karena

SMA BINA INSANI 2010/2011


balon kami mempunyai keelastisitasan yang besar, yang menyebabkan bentuk balon kembali seperti semula, air sulit untuk keluar dari lubang-lubang yang kami berikan. Sebaiknya dalam percobaan ini, kami gunakan balon dengan bahan yang lebih tipis agar air lebih mudah untuk keluar, dan pengamatan Hukum Pascal pun lebih terlihat jelas. VII. DAFTAR PUSTAKA Hikmahwati. 2011. Bahan Belajar SMA Bina Insani Kelas XI-IPA Semester II Fisika. Bogor: Sekolah Bina Insani. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlengga.

Anda mungkin juga menyukai