Anda di halaman 1dari 2

9ff

Aspal
Aspal adalah sejenis agregat yang banyak digunakan untuk konstruksi jalan, khusus perkerasan
lentur. Aspal merupakan material organik (hydrocarbon yang komplek yang diperoleh langsung dari
alam atau dengan proses tertentu (artifisial. Umumnya aspal terbagi atas bentuk cair, semi padat, dan
padat pada suhu ruangan (25 C. Beberapa literatur di USA mendeIenisikan aspal adalah material
yang larut dalam karbon disulIida (CS
2
tetapi di Inggris menggunakan trichlororthene (CCl
3
sebagai
pelarut. DeIenisi ini tentu sangat luas artinya. Biasanya aspal dijelaskan sebagai material yang lengket,
bersiIat viscoelastis pada suhu kamar, dan berwarna cokelat gelap sampai hitam.
Aspal adalah material penting dalam perkerasan lentur karena dapat merekatkan (bersiIat sebagai
perekat, mengisi rongga (sebagai Iilter, dan memiliki siIat kedap air (waterproof. Penggunaan aspal
sebagai material perkerasan cukup luas, mulai dari lapis permukaan, lapis pondasi, lapis aus, maupun
lapis penutup. Konstruksi jalan yang dibangun dengan aspal dapat digunakan untuk segala jenis lalu
lintas, seperti lalu lintas ringan, sedang, berat, bahkan untuk perkerasaan landasan pacu.
Berdasarkan cara memperolehnya aspal dibagi atas aspal alam (native asphalt dan aspal buatan
atau aspal minyak (refinery ashpalt. Sebenarnya sering terjadi kerancuan yang membingungkan dalam
deIenisi tentang aspal yang umum digunakan. Literatur dari Eropa umum menjelaskan bahwa aspal
adalah campuran antara aspal dengan agregat seperti pada Hot Rollet Ashpalt dan Aspal mastik (Mastic
Asphalt. Aspal sesuai pengertian di Indonesia pada literatur Eropa disebut bitumen. Tidak demikian
halnya dengan arti aspal (Asphalt pada literatur dari Amerika Utara dan Canada yang berarti aspal seperti
pengertian yang digunakan di indonesia.
1. Aspal Alam
Aspal alam ditemukan di Pulau Buton (Sulawesi tenggara-Indonesia, perancis, Swiss,
dan Amerika latin. Menurut siIat kekerasan aspal alam dapat dibagi, secara berurutan sebagai
Batuan ( #ock Asphalt , plastis (Trinidad Lake Ashpalt ALT, cair (Bermuda Lake
AshpaltBLA. Sedangkan menurut tingkat kemurniannya dapat diurutkan sebagai murni dan
hampir murni (Bermuda Lake Ashpalt), tercampur dengan mineral (Rock Asphalt Pulau
Buton, Trinidad, Perancis dan Swiss. Sampai saat ini penggunaan aspal alam ini kurang
berkembang karena umumnya aspal ini tidak mempunyai mutu yang tetap dan seragam
sehingga perlu perhatian khusus.

2. Aspal Buatan
Jenis aspal ini dibuat dari minyak bumi sehingga dikenal sebagai aspal minyak. Karena
aspal jenis ini keras pada suhu kamar maka sering disebut sebagai aspal keras. Dan karena
aspal ini harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan maka sering juga disebut
sebagai aspal panas. Bahan baku minyak bumi yang baik untuk pembuatan aspal adalah
minyak bumi yang banyak mengandung asphaltene dan hanya sedikit yang mengandung
paraIin. Untuk bahan aspal paraIin kurang disukai karena mengakibatkan aspal bersiIat getas,
mudah terbakar dan memiliki daya lekat yang buruk dengan agregat. Akan tetapi siIat paraIin
sangat baik untuk bahan bakar minyak.
Minyak bumi dapa digolongkan ke dalam paraffin lase crude oil ialah minyak bumi
berkadar paraIin tinggi dan asphaltene atau naphten base crude oil ialah minyak bumi dengan
9ff

paraIin rendah dan mixed-base crude oil yang merupakan campuran dari keduanya.
Asphaltene base crude oil mengandung banyak gugusan aromatik dan siklis sehingga kadar
aspalnya tinggi sedangkan kadar paraIinnya rendah. Minyak bumi itu kemudian disuling
untuk memisahkan bagian-bagian yang mudah menguap dari bagian-bagian yang sukar
menguap. Residu atau sisa dari destilasi ini disuling sekali lagi pada suhu yang sama akan
tetapi pada tekanan rendah (hampa udara dan menghasilkan Iraksi-Iraksi seperti gas, oil,
minyak pelumas, sebagai sisa dihasilkan straigh run aspal. Pada umumnya straigh run aspal
tersebut mempunyai penetrasi yang tinggi sehingga untuk menghasilkan aspal dengan
penetrasi yang dibutuhkan, aspal tersebut masih harus diproses dengan cara blowing menjadi
semi-blown asphalt.
Blowing adalah proses tambahan, dimana residu dari penyulingan hampa udara dicampur
dengan udara pada suhu 400F-550F. biasanya proses blowing dilakukan apabila
dibutuhkan aspal dengan penetrasi yang lebih rendah daripada straigh run aspal
.
3. Aspal Cair
Aspal cair adalah aspal keras yang diencerkan dengan 10 sampai 20 kerosin, white
spirit, atau gas oil untuk mencapai viskositas tertentu dan memenuhi Iraksi destilasi tertentu.
Viskositas ini dibutuhkan agar aspal tersebut dapat menutupi agregat dalam waktu yang
singkat dan akan meningkat terus sampai pekerjaan pemadatan dapat dilaksanakan.

4. Aspal Emulsi
Untuk beberapa jenis pekerjaan pembuatan dibutuhkan aspal cair bahkan lebih cair dari
pada aspal cair. Aspal emulsi adalah aspal yang lebih cair dari pada aspal cair dan
mempunyai siIat dapat menembus pori-pori halus dalam batuan yang tidak dapat dilalui oleh
aspal cair biasa oleh karena siIat pelarut yang membawa aspal dalam emulsi mempunyai
daya tarik terhadap batuan yang lebih baik daripada pelarut dalam aspal cair, terutama apabila
batuan tersebut agak lembab.

5. Tar
Tar adalah sejenis cairan yang diperoleh dari material organis seperti kayu atau batu bara
melalui proses pemijaran atau destilasi dengan suhu tinggi tanpa zat asam. Nama tar
diberikan sesuai dengan asalnya seperti tar batu bara atau tar kayu. Pemakaian tar untuk jalan
kurang banyak karena produksi tar, khususnya tar kayu, sedikit dan mutunya tidak seragam

Anda mungkin juga menyukai