Anda di halaman 1dari 13

BIOLOGI SEL

KATHRYN L. McCANCE
CHAPTER
KERANGKA BAB
PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
FUNGSI SEL
STRUKTUR DAN PERAN DARI KOMPONEN SEL
Inti sel
Organel sitoplasmik
Membran plasma
Reseptor sel
ADHESI ANTAR SEL
Matriks ekstraselular
Hubungan sel khusus
KOMUNIKASI ANTAR SEL DAN TRANSDUKSI SINYAL
Transduksi sinyal
Messenger Ekstrasel dan Pengaturan Kanal
Messenger Kedua
METABOLISME SEL
Peran Adenosin TriIosIat
Makanan dan produksi energy sel
FosIorilasi oksidatiI
TRANSPORTASI MEMBRAN : INPUT DAN OUTPUT SEL
Pergerakan Air dan Bahan Terlarut
Transportasi dengan Pembentukan Vesikel
Pergerakan Impuls Listrik: Potensial Membran
REPRODUKSI SELULER: SIKLUS SEL
Fase-Iase Mitosis dan Sitokinesis
Tingkat Pembagian Sel
Faktor Pertumbuhan
1ARINGAN

Seluruh Iungsi dari tubuh bergantung pada integritas sel. Karena itu, pemahaman
mengenai biologi dari sel sangat penting untuk memahami suatu penyakit. Terdapat banyak
inIormasi yang memperlihatkan bahwa sel berperan sebagai organisme multisel sosial. Inti
dari biologi sel adalah komunikasi antar sel .ellular .rosstalk) - bagaimana suatu pesan
dibentuk, disampaikan, diterima, diinterpretasi dan digunakan oleh suatu sel. Dokumentasi
dari suatu Iosil mengajukan bahwa organisme unisel yang menyerupai bakteri telah berada di
bumi sejak 3.5 milyar tahun yang lalu, namun baru 2.5 milyar tahun kemudian terbentuk
organisme multisel yang pertama. Penundaan yang cukup lama ini tampaknya disebabkan
oleh suatu mekanisme pengiriman sinyal yang rumit harus berkembang dahulu sehingga
dapat terjadi komunikasi antar sel. Komunikasi dalam dan antar sel yang eIisien ini berIungsi
untuk memelihara Iungsi sel. Sinyal antar sel membuat tiap sel dapat menentukan letak dan
perannya yang spesiIik. Sel harus menunjukkan suatu ketertarikan kimiawi dengan sel lain
dan lingkungan sekitarnya untuk menjaga integritas dari keseluruhan organisme. Ketika sel
tidak lagi dapat mempertahankan ketertarikan ini, komunikasi tersebut akan terpecah,
sehingga menyebabkan suatu sel harus beradaptasi (terkadang merubah Iungsinya) atau
menjadi rentan terhadap isolasi, jejas atau penyakit.


PROKARIOT DAN EUKARIOT
Sel hidup secara umum dibagi dalam dua grup besareukariot dan prokariot. Sel dari
hewan yang lebih kompleks, tumbuhan, jamur unisel, protozoa dan sebagian besar alga
adalah eukariot. Sementara .anoba.teria (alga hijau-biru), bakteri dan rickets tergolong
sebagai prokariot. Prokariot awalnya dipelajari sebagai inti dari biologi molecular. Namun,
saat ini pembelajaran lebih ditekankan pada sel eukariot. Banyak struktur dan Iungsi dari sel
eukariot yang tidak mempunyai pasangan struktur atau Iungsi lain yang mirip pada sel
bakteri.
Sel eukariot (eu: baik, karyon:inti sel) berukuran lebih beasr dan mempunyai anatomi
intrasel dan organisasi yang lebih kompleks disbanding sel prokariot. Sel eukariot mempunyai
kompartemen intraselular di dalam membran yang disebut organel. Salah satunya adalah inti
sel yang dapat terlihat jelas. Sel prokariot tidak mempunyai organel, dan materi inti tidak
dikelilingi oleh membrane inti. Sel prokariot dicirikan dengan tidak adanya inti sel yang
terlihat dengan jelas.
Selain mempunyai perbedaan secara struktural, sel prokariot dan eukariot juga
berbeda dalam komposisi kimia dan aktivitas biokimianya. Inti dari sel prokariot mengandung
inIormasi genetik dalam bentuk kromosom tunggal sirkular dan tidak mempunyai suatu
protein bernama histone, yang pada sel eukariot akan berikatan dengan asam deoksiribonuklei
(DNA) dan berperan dalam pembentukan struktur super.oiling DNA (Lihat Gambar 1-2). Sel
eukariot mempunyai beberapa kromosom. Produksi atau sintesis protein pada kedua kelas sel
tersebut juga berbeda karena terdapat perbedaan besar pada struktur kompleks protein asam
ribonukleinya (RNA). Perbedaan lainnya dapat jelas dilihat pada mekanisme transport
melewati membran sel bagian luar dan perbedaan pada kandungan enzim di dalam sel.

FUNGSI SEL
Sel menjadi terspesialisasi melalui proses diIerensiasi, atua maturasi, sehingga beberapa
sel akan melakukan suatu Iungsi, sementara sel yang lain akan melakukan Iungsi yang lain.
Suatu Iungsi yang berkembang dengan baik, seperti bergerak, seringkali berhubungan dengan
Iungsi lain , seperti produksi hormon, yang lebih berkembang pada jenis sel terspesialisasi
lainnya. Berikut adalah delapan Iungsi utama suatu sel:
1. Bergerak. Sel otot bisa menghasilkan suatu kekuatan yang akan memproduksi
gerakan. Otot yang menenmpel pada tulang akan menimbulkan pergerakan angggota
gerak, sementara otot yang mengitari suatu rongga atau pembuluh akan
menggerakkan atau mengosongkan isi dari rongga tersebut ketika berkontraksi.
Contoh yang dapat dilihat adalah pada kontraksi sel otot polos yang mengelilingi
pembuluh darah dan dapat merubah diameter dari pembuluh darah; Sementara
kontraksi otot yang berada di dinding kandung kemih dapat mengeluarkan urin di
dalamnya.
2. Konduktivitas. Konduksi sebagai respon dari suatu rangsang diwujudkan dalam
bentuk gelombang eksitasi, suatu potensial listrik yang berjalan sepanjang permukaan
sel untuk mencapai bagian lain dari sel tersebut. Konduktivitas adalah Iungsi utama
dari sel syaraI
3. Absorpsi metabolik. Semua sel akan mengambil dan menggunakan nutrisi dan
substansi lainnya dari lingkungan sekitar. Sel di usus dan ginjal terspesialisasi untuk
melaksanakan Iungsi absorpsi ini.
. Sekresi. Sel-sel tertentu, seperti sel mukus pada kelenjar, bisa mensintesis suatu
substansi baru dari substansi lain yang telah diabsorbsi sebelumnya, kemudian
mensekresikan substansi baru tersebut untuk melaksanakan Iungsinya di tempat lain.
Sel dari kelenjar adrenal, testis, dan ovarium bisa mensekresikan hormone steroid.
5. Eksresi. Semua sel bisa membuang produk hasil sisa dari proses pemecahan nutrisi.
Kantung yang berada di membran (lisosom) mengandung enzim yang bisa memecah,
atau mencerna, molekul besar, mengubahnya menjadi produk sisa yang haus dibuang
dari sel.
. Respirasi. Sel menyerap oksigen yang nantinya akan digunakan untuk mengubah
nutrisi menjadi energi, dalam bentuk ATP. Respirasi sel, atau oksidasi, terjadi di
dalam organel yang disebut mitokondria.
7. Reproduksi. Pertumbuhan jaringan terjadi saat sel bertambah besar dan bereproduksi.
Bahkan walaupun tidak ada pertumbuhan, jaringan tetap memerlukan produksi sel-sel
baru untuk menggantikan sel yang hilang secara normal karena kematian sel. Tidak
semua sel dapat membelah diri terus menerus.
. Komunikasi. Komunikasi adalah Iungsi yang penting untuk semua Iungsi di atas
dalam rangka menjaga kelangsungan hidup suatu sel. Sel pankreas misalnya, bertugas
untuk mensekresi insulin untuk memberitahu sel otot agar mengambil gula dari darah
untuk energy. Komunikasi terus menerus membuat pemeliharaan suatu keadaan yang
tetap secar dinamis bisa terjadi.

STRUKTUR DAN FUNGSI KOMPONEN SEL
Gambar 1-1 menunjukkan sel eukariot yang tipikal`. Sel ini terdiri dari tiga
komponen: membran terluar yang disebut membrane plasma atau plasmalemma, isi cairan
yang disebut sitoplasma, dan organ dari sel- organel yang berada dalam membran, termasuk
di antaranya nukelus.

Inti Sel
Inti sel yang dikelilingi sitoplasma dan biasanya berada di tengah sel, merupakan
organel dalam membran plasma yang terbesar. Terdapat dua lapis membrane yang
membentuk selubung inti. Membran bagian luar berkelanjutan menjadi membran retikulum
endoplasma. Didalam inti sel terdapat nukleolus atau anak inti, suatu struktur kecil dan padat
yang sebagian besar terdiri dari RNA; sebagian besar DNA sel; dan protein histon, protein
pengikat DNA yang mengatur aktiIitas DNA tersebut. Rantai DNA pada sel eukariot sangat
luas sehingga resiko terjadinya kerusakan cukup tinggi. Karena itu, protein yang berikatan
pada DNA akan menyebabkan DNA bergelung membentuk kromosom (Gambar 1-2, C).
Pembentukan DNA menjadi kromosom sangat penting dalam pembelahan sel pada sel
eukariot.
Fungsi utama dari inti sel adalah pembelahan sel dan pengaturan inIormasi genetik.
Fungsi lainnya termasuk replikasi dan perbaikan DNA dan transkripsi inIormasi yang
tersimpan di DNA. InIormasi genetik akan diterjemahkan menjadi RNA, yang kemudian akan
diproses menjadi RNA 2essenger, transport dan ribosomal (mRNA, tRNA, dan rRNA) dan
masuk ke sitoplasma, dimana RNA tersebut akan mengarahkan aktivitas sel. Pemrosesan
RNA tersebut terjadi di nukleolus. (Peran DNA dan RNA dalam sintesis protein akan dibahas
dalam Bab )

Gambar 1-1 Sel tipikal atau komposit A. Interprestasi struktur sel oleh illustrator. B.
Gambaran sel dari mikroskop elektron yang sudah dipertajam warnanya. Keduanya
menunjukkan banyak mitokondria yang dikenal sebagai pabrik tenaga sel`. Perhatikan juga
titik yang sangat banyak yang membatasi retikulum endoplasma. Titik-titik ini adalah
ribosom, pabrik protein` sel. (B diunduh dari Thibodeau GA, Patton KT: nato2 &
phsiolog , ed 5, St Louis, 2003, Mosby.)


Gambar 1-2 Inti sel Inti sel terdiri dari suatu membran ganda, disebut selubung inti, yang
melapisi bagian dalamnya yang berisi cairan, yang disebut nukleoplasma. Kromosom ditahan
didalam nukleoplasma (ditunjukkan lebih besar dari pada ukuran aslinya untuk emnunjukkan
rantai DNA yang tersusun padat). A, Pembesaran pada satu atau lebih area di kromosom
terjadi di anak inti, dimana gen sedang dikopi ke RNA. Selubung inti tampak dipenuhi oleh
pori-pori. B, Pori tersebut terlihat seperti lesung pada gambar bekuan dari selubung inti. C,
Bagaimana DNA bergelung di dalam kromosom. ( B diunduh Raven PH, Johnson GB:
iolog, St Louis, 1992, Mosby.)


Organel Sitoplasma
Sitoplasma adalah suatu cairan aqueous (sitosol) yang mengisi matriks sitoplasma
suatu rungan diantara selaput inti dan membrane plasma. Setengah dari volume sel eukariot
merupakan sitosol. Sitosol mengandung ribuan enzim yang bekerja pada metabolisme
intermediate dan dipenuhi oleh ribosom yang memproduksi protein. Protein yang baru
disintesis akan tetap berada dalam lisosol bila tidak ada sinyal untuk mentransport ke organel
sel lainnya. Organel yang berada dalam sitoplasma diselubungi oleh membrane biologis,
sehingga organel tersebut bisa melakukan Iungsi-Iungsi yang membutuhkan lingkungan
biokimia berbeda secara simultan. Fungsi-Iungsi tersebut, banyak di antaranya diatur oleh
pesan yang dibawa dari inti oleh RNA, termasuk sintesis protein dan hormone dan
transportasi keduanya keluar sel, isolasi dan eliminasi produk sisa sel, proses metabolic,
pemecahan dan pembuangan debris sel dan protein asing (antigen) dan pemeliharaan struktur
dan motilitas sel. Selain itu sitososl juga berIungsi sebagai tempat penyimpanan lemak,
karbohidrat dan vesikel sekretori.

Ribosom
Ribosom adalah komples protein RNA (nucleoprotein) yang disintesis di nukleolus dan
disekresikan ke sitoplasma, kemungkinan melalui pori-pori di selubung inti. Organel kecil ini
dapat mengambang bebas di sitoplasma atau menempel pada membrane luar retikulum
endoplasma (lihat gambar 1-1). Fungsi utama ribosom adalah menyediakan tempat untuk
berlangsungnya sintesis protein sel. Ribosom yang baru dibentuk akan menghasilkan suatu
rangkaian pengenalan` (re.ognition sequen.e) atau sinyal, yang dapat diandaikan seperti
alamat pada surat. Partikel pengenal sinyal atau Signal re.ognition parti.les (SRP) akan
berikatan dengan ribosom di sitosol setelah mengenali SRP nya. RiboIorin, protein penerima
yang terletak pada bagian retikulum endoplasma yang kasar, merupakan tempat alamat`
tersebut, atau tempat berikatan. Protein yang sedang dibentuk akan membuat jalan melewati
membran reticulum endoplasma ke lumen. SRP akan dibuang dan rantai protein yang baru
akan dilipat menjadi bentuk akhirnya.

Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (endo di dalam; plasmasitoplasma; reticulumjaringan)
adalah suatu pabrik berbentuk memberan yang khusus bekerja dalam sintesis dan transportasi
komponen protein dan lipid sebagian besar organel sel. RE terdiri dari jaringan tubular atau
kanal beerbenuk seperti akntung (sisterna) yang meluas melewati sitoplasma dan berlanjut
menjadi membrane inti bagian luar (gambar 1-3). Membran berlipat-lipat yang membentuk
sisterna reticulum endoplasma dapat berpermukaan kasar (granular) atau halus (agranular).
Retikulum endoplasma kasar dikatakan kasar karena ribosom dan partikel ribonukleoprotein
menempel di permukaannya (lihat Gambar 1-3). Beberapa protein yang disintesis oleh
ribosom akan menetap di reticulum endoplasma dan yang lainnya akan digunakan untuk
membentuk membrane dari organel lainnya (badan Golgi, lisosom, peroksism, inti sel) dan
sel itu sendiri.
Retikulum endoplasma halus tidak mengandung ribosom ataupun partikel
ribonukleoprotein (lihat Gambar 1-1). Permukaan memnran reticulum endoplasma
mengandung enzim yang berperan dalam sintesis hormone steroid dan bertanggung jawab
terhadap berbagai reaksi yang diperlukan untuk membuang substansi toksik dari sel.
Retikulum endoplasma akan berkomunikasi dengan abdan Golgi dan berinteraksi dengan
organel lainnya, terutama lisosm dan peroksisom.

Kompleks Golgi
Kompleks Golgi (atau apparatus Golgi) merupakan jaringan membran-membran yang
pipih dan halus, dan vesikel-vesikel, yang seringkali berada di dekat inti sel (Gambar 1-).
Protein dari reticulum endoplasma akan diproses dan dimasukkan ke dalam kantung kecil
atau vesikel terikat membran yang disebut vesikel sekretori, kemudian berkumpul di ujung
lipatan membran badan Golgi yang disebut sisterna. Vesikel sekretori akan pergi dari
kompleks Golgi dan berpindah ke berbagai tujuan di intrasel dan ekstrasel, termasuk
membran plasma. Vesikel-vesikel tersebut nantinya akan bergabung dengan membran plasma
dan isinya akan dilepas dari dalam sel. Vesikel yang paling dikenal mempunyai lapisan yang
sebagian besar terbuat dari protein .lathrin dan disebut vesikel berselubung .lathrin. Vesikel-
vesikel ini muncul dari kompleks Golgi melalu jalur sekretori keluar dan dari
membraneplasma melalui jalur sekretori ke dalam (lihat h.30). Banyak molekul, termasuk
lipid, protein, glikoprotein, dan enzim lisosom akan melewati kompleks Golgi pada tahap
maturasinya. Kompleks Golgi merupakan pabrik penyempurna dan pengatur lalu-lintas (co.
protein, polinukleotid, molekul polisakarida) di dalam sel (Gambar 1-5).

Lisosom
Lisosom ( lso dissolusi; so2a badan) merupakan struktur seperti kantung yang
berasal dari kompleks Golgi (lihat Gambar 1-1). Struktur ini mengandung lebih dari 0 enzim
pencernaan yang disebut hydrolase, yng mengkatalisasi ikatan pada lipid, protein, asam
nukleat dan karbohidrat. Lisosom berIungsi sebagai sistem pencernaan intrasel (Gambar 1-).
Enzim lisosomal dapat mencerna sebagian besar konstitusi sel sampai menjadi bentuk
awalnya, seperti asam amino, asam lemak dan gula. Membran lisosom bekerja sebagai
pelindung antara enzim pencernaan yang kuat dan sitoplasma, mencegah kebocoran enzim
tersebut ke matriks sitoplasma. Bila membran tersebut terganggu oleh berbagai hal atau jejas
pada sel, maka enzim lisosom akan keluar, kemudian bereaksi dengan suatu substrat yang
spesiIik, sehingga terjadi pencernaan diri sendiri.. Kelainan lisosomal berhubungan dengan
berbagai kondisi yang berhubungan dengan jejas dan kematian sel.
Kelainan penyimpanan lisosomal atau soso2al storage diseases merupakan akibat
dari deIek genetic atau adanya kekurangan satu atau lebih enzim lisosom. Sebagai contoh,
pada kondisi tidak adanya enzim u -1,-glukosidase , dapat terjadi akumulasi glikogen pada
lisosom yang disebut penyakit Pompe. Penyakit Tay-sachs dicirikan oleh akumulasi GM2
ganglioside (suatu jenis lipid) sebagai akibat dari kekurangan enzim hexominidase. Pada
penyakit asam urat, asam urat yang tidak tercerna akan terakumulasi di lisosom sehingga
merusak membrane lisosom. Kemudian terjadi kebocoran enzim lisosom yang mengakibatkan
kematian sel dan kerusakan jaringan.
Lisosom penting untuk pencernaan normal nutrisi sel, debris intrasel, dan substansi
dari luar yang mempunyai potensi berbahaya dan harus dikeluarkan dari dalam sel. Substansi
ekstrasel tersebut akan dibawa ke dalam sel dan diselubungi oleh vesikel di membran (lihat
diskusi mengenai endositosis, h. 30). Lisosom akan menjadi satu dengan vesikel tersebut
untuk membentuk vakuola pencernaan. Lisosom tetap aktiI dengan cara menjaga pH internal
yang rendah. Ini dilakukan dengan memompa ion hidrogen masuk. Enzim hidrolitik hanya
akan aktiI secara maksimal pada pH asam. Lisosom yang berada pada pola penahanan ini
disebut lisosom primer. Ketika lisosom promer berIusi dengan vakuola atau organel lain,
pHnya akan turun dan enzim hidrolitik akan ajdi aktiI. Ketika enzim telah aktiI, lisosom
disebut lisosom sekunder, atau heteroIagosom. Ketika sel telah menghabiskan jangka waktu
hidupnya dan mati, lisosom akan mencerna sisa debris sel. Lisosom yang terlibat dalam
proses yang disebut autodigestive ini disebut autolisosom atau autoIagosom. Pada sel hidup,
debris sel akan diselubungi oleh vesikel yang ebreaksi dengan lisosom untuk menyelesaikan
degradasinya. Proses ini disebu autoIagi. AutoIagi juga terjadi pada keadaan kelaparan,
sehingga sel bisa menggunakan sebagian dari substansinya sendiri untuk bahan energy tanpa
mengalamu kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Produk dari autoIagi (dan Iagositosis, suatu proses ingesti substansi asing yang
berbahaya; lihat Bab ) akan melewati lisosom dan digunakan kembali oleh sel. Materi yang
tidak bisa dicerna akan disimpan dalam vesikel yang disebut badan residu, dan isinya akan
dikeluarkan secara aktiI dari sel (lihat Gambar 1-). Konsentrasi lipid yang tinggi dapat
berakumulasi di dalam badan residu dan menetap dalam waktu yang lama. Lipid pada
akhirnya akan dioksidasi, kemudian terjadi akumulasi substansi berpigmen yang mengandung
asam lemak tidak jenuh dan protein di dalam sel. Substansi berpigmen yang disebut lipoIusin
ini seringkali disebut pigmen usia atau bintik usia, dan seringkali terlihat pada individu
berusia lanjut (lihat Bab 2).


Gambar 1-3 Retikulum Endoplasma (RE) A, RE terdiri dari retikulum endoplasma kasar
yang tersusun menjadi sisterna yang dilapisi oleh ribosom dan vesikel dari retikulum
endoplasma halus B, Gambaran mikroskop elektron RE kasar dan halus. ( B courtesy Kelloes
C and Farmer M, Center Ior Advanced Ultrastructural Research, University oI Georgia. From
Lindsay DT: un.tional hu2an anato2 , St Louis, 199, Mosby.)





Gambar 1-4 Komplks Golgi A, Gambaran kompleks Golgi menunjukkan tumpukan
kantung pipih atau sisterna dan banyak gelembung membran berukuran kecil, atau vesikel
sekretori B, Gambaran mikroskop elektron menunjukkan Kompleks Golgi diperjelas dengan
warna. (Diunduh dari Thibodeau GA, Patton KT: nato2 & phsiolog, ed , St Louis,
2007, Mosby.)

Peroksisom
Peroksisom (badan mikro) secara mikroskopik tampak sama dengan lisosom, namun lebih
besar dan berbentuk oval atau tidak beraturan. Peroksisom mengandung beberapa enzim
oksidatiI seperti katalase dan urat oksidase. Seperti mitokondria, peroksisom adalah tempat
utama untuk penggunaan oksigen. Peroksisom mendapatkan namanya karena biasanya
mengandung suatu enzim yang menggunakan oksogen untuk membuang hydrogen dari suatu
substrat pada reaksi oksidatiI yang meproduksi hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen
peroksida adalah oksidan kuat, dan mempunyai potensi destruktiI apabila terakumulasi atau
keluar dari peroksisom. Katalase, salah satu enzim antioksidan, menggunakan H2O2 untuk
mengoksidasi berbagai substrat-Ienol, asam Ioemiat, Iormaldehida, dan alcohol dengan reaksi
oksidatiI:

Dengan reaksi tersebut, H2O2 akan dipecah menajdi H2o dan O2 (lihat diskusi megenai
radikal bebas dalam Bab2). Peroksisom juga mempunyai perarn penting dalam sintesis
IosIolipid khusus yang diperlukan untuk myelinasi sel syaraI. Reaksi tersebut penting ntuk
mendetoksiIikasi berbagai produk sisa dalam sel atau komponen asing yang memasuki sel,
seperti ethanol.

Mitokondria
Mitokondria ( 2ito benang; .hondros granul) merupakan salah satu organel yang paling
diperhatikan karena perannya dalam metabolisme energy sel (lihat h.21). Organel sitoplasma
ini dapat berbentuk seperti batang, sIeris, atau seperti benang dan dikelilingi oleh membran
ganda (Gambar 1-7). Membran bagian luar memiliki permukaan yang halus dan mengelilingi
mitokondrion; sementara membran bagian dalam berliku-liku di dalam matriks mitokondria
dan membentuk semacam partisi yang disebut krista (.ristae). Membran bagian dalam ini
mengandung enzim yang digunakan dalam rantai respirasi-sebutan untuk rangkaian transport
elektron. Enzim-enzim ini penting dalam proses IosIorilasi oksidatiI yang menghasilkan
sebagian besar ATP sel. Jalur metabolism yang digunakan dalam metabolism karbohidrat,
lipid dan asam amino dan jalur khusus untuk sintesis urea dan heme terjadi di dalam matriks
mitokondria. Membran bagian luar dapat dilewati berbagai substansi, namun membran bagian
dalam sangat selektiI dan terdapat banyak system transport transmembran di situ. Membran
bagian dalam mengandung suatu transporter untuk menggerakkan kalsium yang mengandung
potensial listrik (ion kalsium). (Trasnport membran didiskusikan pada h.25).

Kubah (',:98
Kubah (',:98 adalah ribonukleoprotein di sitoplasma, lebih besar daripada ribosom, dan
berbentuk seperti tong octagonal (Gambar 1-). Nama tersebut berasal dari struktur organel
tersbut yang memiliki banyak lengkungan, yang membuat penemu organel ini teringat pada
langit-langit katedral. Satu sel dapat mempunyai ribuan ;aults. Jaults baru diidentiIikasi
belakangan ini karena adanya perubahan dalam teknik pewrnaan. Fungsi dari organel ini
kemungkinan berhubungan dengan bentuknya. Pori-pori yang terdapat di membrane yang
menyelubungi inti sel juga berbentuk octagonal dam mempunyai ukuran yang sama sehingga
diperkirakan bahwa ;aults berIungsi sebagai truk` sel. Jaults akan menempel di pori-pori
inti, mengangkut molekul yang disintesis di inti sel, dan mengantarkanya ke lokasi lain di sel.
Karena setiap saat sekitar 5 ;aults berada di dekat pori inti sel, diperkirakan bahwa ;aults
bertugas membawa mRNA dari inti sel ke tempat ribosom mensintesis rotein di dalam
sitoplasma. Peneliti mengajukan bahwa ;aults akan mentransport beberapa kopian RNA
yang belum ditranslasi sepanjang jalan dalam sel yang dibentuk oleh sitoskeletal-seperti suatu
asse2bl line. Peneliti sedang melakukan investigasi terhadap peran ;aults dalam resistensi
sel kanker terhadap terapi obat-obatan. Kemungkinan transport obat kemoterapi ke tempat
untuk eksositosis dari sel kanker meningkatkan

Anda mungkin juga menyukai