Anda di halaman 1dari 3

Tugas Teori Informasi

Nama : Annisa Dini Handayani


Kelas : Tk III Teknik Kripto
NPM : 0302100553

7.2.3 Imperfect Secrecy and Unicity Distance

Suatu kriptogarfi dikatakan perfect secrecy jika kunci yang digunakan memiliki
tingkat kompleksitas yang cukup tinggi, dan kunci tersebut hanya digunakan satu kali.
Tapi pada kenyataannya sangat sulit untuk menerapkan prinsip dari perfect secrecy ini.
Untuk penggunaan system kriptografi yang cukup luas, maka kunci yang digunakan
haruslah berukuran cukup kecil, paling tidak lebih kecil dari ukuran message, dan kunci
ini dapat digunakan secara berulang kali. Oleh karena itu, system yang menggunakan
system seperti ini dikatakan memiliki sifat imperfect secrecy, karena prinsip yang
digunakan tidak sesuai dengan prinsip pada perfect secrecy.
Untuk menentukan waktu suatu ciphering system yang bersifat imperfect secrecy
dapat dipecahkan, Shannon memperkenalkan suatu fungsi yang dinamakan key
equivocation function, yang didefinisikan sebagai berikut :

Semakin banyak encrypted message yang dikirimkan, maka kunci yang


digunakan akan dapat diketahui.

Unicity distance u didefinisikan sebagai nilai n terkecil, sehingga

Definisi 7.2 (unicity distance)


Unicity Distance dari suatu cryptosystem adalah nilai terkecil n sehingga

u merupakan jumlah terkecil dari ciphertext sehingga orang yang tidak berwenang
dapat menentukan secret key. Dengan kata lain unicity distance merupakan jumlah
ciphertext minimal yang harus diketahui sehingga ciphering system yang digunakan
dapat diketahui.
Teorema 7.4
Jika :
• M dan C memiliki panjang yang sama, n, dan berasal dari alphabet yang sama
Σ
• Encrypted message memiliki maximal uncertainty
• Kunci dan message bersifat independent
Maka unicity distance dapat diperkirakan sebagai :

Dimana R(M) merupakan redundancy dari unencrypted message M.

7.2.4 Meningkatkan Unicity Distance : Homophonic Coding


Cara untuk meningkatkan unicity distance adalah dengan menurunkan
redundancy dari message sehingga akan meningkatkan nilai entropy-nya.
Oleh karena itu, sebelum dienkripsi, lebih baik message yang akan ditransmisikan
dikompress terlebih dahulu, sehingga :

Selain cara di atas, ada cara lain, yaitu dengan menggunakan trik kriptologi lama,
yang dikenal dengan nama “Homophonic Substitusi “. Pada proses ini , sejumlah
homophones yang berbeda digunakan untuk merepresentasikan setiap symbol dari
original alphabet.
Pada bahasa Inggris, karakter yang memiliki probabilitas paling tinggi adalah
spasi, yaitu sekitar 0.1859, kemudian huruf E yang memiliki probabilitas sekitar 0.1031.
sedangkan nilai probabilitas paling kecil adalah Z dengan probabilitas sekitar 0.0005.
Jika kita ingin mengkonversikan English text menggunakan symbol yang sama,
kita membutuhkan paling tidak 1/0.0005 = 2000 symbols. Misalkan kita menggunakan
2000 homophone untuk merepresentasikan 27 huruf. Maka karakter spasi akan
direpresentasikan oleh salah satu dari 372 (0.1859 x 2000) symbol yang kita pilih, E
dapat direpresentasikan oleh salah satu dari 206 (0.1031 x 2000) simbol lainnya dan 1
simbol digunakan untuk merepresentasikan Z. Pilihan untuk mensubstitusikan sebuah
huruf dapat dilakukan dengan memilih secara random dari himpunan homophone untuk
huruf tersebut.
Proses decoding dapat dengan mudah dilakukan, yaitu dengan mengganti setiap
symbol dengan huruf yang sesuai.
Misalkan kita akan mengkonversi kata CRYPTOGRAPHY menggunakan
homophonic substitution, maka kita harus mencari probabilitas dari masing – masing
huruf pada kata itu.
p(C) = 0.0833 p(O) = 0.0833
p(R) = 0.1666 p(G) = 0.0833
p(Y) = 0.1666 p(A) = 0.0833
p(P) = 0.1666 p(H) = 0.0833
p(T) = 0.0833
Jadi, jumlah symbol yang dibutuhkan adalah 1/0.0833 = 12 simbol. Misalkan
symbol yang akan kita gunakan adalah angka 0 – 11, maka C, T, O, G, A, dan H akan
direpresentasikan oleh 1 simbol, sedangkan R, Y, P akan direpresentasikan oleh 2 simbol.
C=1 O=9
R = 2, 3 G = 10
Y = 4, 5 A = 11
P = 6, 7 H=0
T=8
Jadi, CRYPTOGRAPHY menjadi 1-3-4-6-8-9-10-2-11-7-0-5

Anda mungkin juga menyukai