Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TEORI INFORMASI

Oleh:
BAGUS CANDRA PUTRA
TINGKAT III TEKNIK KRIPTO

7.3. Practical Secrecy


Pada prakteknya, kebanyakan system kriptografi tidak didasarkan pada
ketidakmungkinan untuk memecahkannya. Kekuatannya bergantung kepada waktu yang
dibutuhkan untuk memecahkan serta kesulitan dalam perhitungan komputasinya. Hal di
atas dinamakan computational security atau practical secrecy. Hal yang perlu digaris
bawahi adalah kesulitan untuk mengakses infomasinya. Algorithmic complexity
ditujukan untuk mengukur hal tersebut.

7.3.1 Algorithmic Complexity


Pada bagian ini, tidak akan dibahas kompleksitas algoritma secara detail,
melainkan hanya memperkenalkan konsep dasar dari kompleksitas algoritma saja.
Kompeksitas tidak diekspresikan secara eksak, tapi bergantung kepada ukuran dari input
yang diberikan, seperti: linear, kuadratis, eksponensial, dsb bergantung ukuran input.

Kompleksitas, dilambangkan dengan notasi big ”O”

Catatan bahwa jka g adalah O(f) dan f adalah O(h), maka g juga O(h). Untuk megukur
kompleksitas, kita lihat f yang terkecil dan yang paling sederhana sehingga g adalah O(f).
Kompleksitas dari suatu permasalahan yang linear adalah O(n), dimana n adalah ukuran
input. Suatu permasalahan yang memiliki kompleksitas O(2n) merupakan permasalahan
eksponensial.

Dari defenisi tersebut dijelaskan bahwa kompleksitas dari himpunan algoritma


pemecahan masalah merupakan polinomial.
Class tersebut sangat penting, karena jika seseorang ingin membuktikan single NP-C
prolem adalah pada P. Di bawah ini merupakan kelas yang terakhir dari masalah, yaitu
NP hard problems.

Perbedaan antara NP-C dan NP-Hard problem adalah tidak dibutuhkan NP.

7.3.2 One-Way-Function
Merupakan suatu fungsi yang sangat mudah untuk dihitung, tapi sulit untuk
mencari inversnya. Kebanyakan aplikasi dari one way function adalah pada penggunaan
password. Untuk setiap user yang akan ter autorisasi pada suatu sistem, passwordnya
disimpan dalam bentuk one way function. Ketika seseorang login pada suatu sistem, dia
merepresentasikan password w dan sistem menghitungnya dengan mudah, dan kemudian
menceknya dengan mencocokan dengan informasi yang disimpan. Jika sistem yang
digunakan dalam pengmanan passwod tersebut benar-benar one way function, maka
seorang attacker tidak akan mampu untuk menghitung password tersebut.

Anda mungkin juga menyukai