Anda di halaman 1dari 18

BAB XVI

LABORATORIUM

Laboratorium adalah tempat dilakukannya pemeriksaan/analisa baik secara kimia
maupun Iisis terhadap Tandan Buah Segar(TBS),hasil olahan peralatan,mutu hasil olah,mutu
air dan analisa yang berhubungan dengan kehilangan minyak dan inti dalam proses
pengolahan.Analisa laboratorium dilakukan dengan menentukan tingkat kehilangan dari
setiap pengolahan dan pengendalian mutu produksi.
Analisa yang dilakukan di laboratorium pengolahan sawit ini adalah :
a. Analisa mutu minyak
O adar asam lemak bebas
O adar air
O adar kotoran
b. Analisa inti mutu sawit
O adar air
O adar kotoran cangkang
O adar asam lemak bebas
O adar minyak terhadap zat kering
c. Analisa kehilangan minyak
O inyak dalam air rebusan
O inyak dalam janjangan kosong
O inyak dalam biji
O inyak dalam ampas press cake
O inyak dalam arah buangan
d. Analisa kehilangan inti
O Losis inti dalam ampas
O Losis inti dalam cangkang
nti lepas
nti dalam biji utuh
nti dalam biji
1
/
2
utuh
Losis inti dalam buah lekat tandan kosong
e. utu umpan ketel dengan norma :
O !h 7,5 9,5
O TDS 100
O Silica maks 5
O ardness maks 2
I. utu air ketel dengan norma :
O !h 10,5 11,5
O Silica 120
O ardness kesalahan total maksimal 2
O Tannin 120 160
O Alkalinity 250 750
Table .!engambilan sampel

4 Parameter analisa L4asi pengambilan sampel Standart
analisa
1 ampas Corong Iiber umpan ketel Setiap 2
jam
Deoling pond Sludge keluar deoling pond Setiap 2
jam
3 Rebusan Condensate keluar rebusan Setiap 2
jam
4 Separator Sludge ex separator Setiap 2
jam
5 Tandan kosong basah Tankos keluar dari tresheer Setiap 2
jam
6 VCST Sludge masuk ke sludge tank Setiap 2
jam
7 Biji Biji ex deperikarper Setiap 2
jam
8 Cangkang Cangkang ex hydrocyclone Setiap 2
jam
9 Vat-vit Sludge ex vat-vit Setiap 2
jam
10 nti sawit nti sawit produksi Setiap 2
jam
11 !enyusutan Contoh TBS yang direbus di
rebusan
Setiap 2
jam
1 C!
O & / analisa ALB
O & / analisa .air
O & / analisa .kotoran
ut let il Driyer ( C! masuk ke
timbangan minyak )
Setiap
1/2 jam (
30 menit
)
13 ALB inyak Vat Vit inyak dalam bak Vat-vit Setiap 2
jam
14 nti sawit
O & / analisa ALB
O & / analisa .air
O & / analisa .kotoran
O & / analisa pecah
O & / analisa warna inti
nti produksi Setiap 2
jam
15 nti dalam cangkang
O & / analisa inti lepas
O & / analisa inti lekat cangkang
O & / analisa inti dalam biji
Cangkang hydrocyclone Setiap 2
jam
16 nti dalam ampas Ampas Iiber ex blower depericarper Setiap 2
jam
17 brondolan dan inti tankos Tankos keluar tresheer Setiap 2
jam
18 nti dalam kraksel Sampah ex kraksel Setiap 2
jam
19 !D
O & / analisa daging !. abnormal
O & / analisa il Conten
!D umpan Digester ( !D Ex
Tresheer )
Setiap
1/2 jam (
30 menit
)

A. !arameter mutu produksi minyak sawit

no !arameter Standart ( )
1 ALB Golden C! _ 2,0 maks
2 ALB C! super _ 2,5 maks
3 ALB C! non super _ 3,5 maks
4 adar air 0,15
5 adar kotoran 0,02
6 DB 2,5 min
7 Bilangan iodine 51 min
8 Bilangan peroksida, mek / kg 5,0 maks
9 Bilangan anisidine, mek / kg 5,0 maks
10 Fe ( besi ) , ppm 5,0 maks
11 Cu ( tembaga ), ppm 0,3 maks
12 Titik cair 39 41
o
C
13 B carotene _ 500 ppm

1. ALB

!enyebab dominan kenaikan ALB adalah hidrolisis dan oksidasi. Dalam reaksi
hidrolisis, minyak diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol sehingga C! berbau
tengik. Sedangkan dalam reaksi oksidasi , minyak akan menghasilkan senyawa aldehid
dan keton sehingga C! berbau tengik, berubah warna karena kerusakan pigmen,
penurunan kandungan vitamin dan keracunan.
a. Tingkat kematangan buah
Secara alami buah yang terlepas dari pohonnya akan mengalami hidrolisa. Semakin
matang buah maka ALB nya akan semakin tinggi.
b. Transportasi
!roses transportasi yang kurang baik akan mengakibatkan kenaikan ALB. al-hal
yang dapat menaikkan kadar ALB buah adalah buak yang luka, terpencet sehingga
mengakibatkan enzim lipase kontak dengan minyak sehingga meningkatkan kadar
ALB.
c. !roses pengolahan
O sterilisasi
O kebersihan, tempat yang kotor merupakan sarang mikroba
O pengutipan minyak dari tangki Iat-vit akan menaikkan kadar ALB. leh
karena itu pengutipan miunyak distasiun klariIikasi harus lebih eIektiI
sehingga minyak tidak terbuang dan di recycle di Iat vit

hidrolisa dihambat dengan cara meminimalkan kandungan air dalam minyak sawit. !roses
oksidasi dilakukan dengan p0emanasan pada temperature penyimpanan 50 55
o
C.

2. kadar air maks 0,15

Semakin banyak yang terkandung dalam minyak maka semakin mendukung
perkembangan mikroba. Dan semakin banyak air maka proses hidrolisi trigliserida akan
semakin cepat terjadi karena air merupakan katalis alaminya dan reaksi ini akan terjadi
secara auto katalis, hal ini akan menyebabkan kadar ALB yang semakin tinggi. adar air
dalam C! dipengaruhi oleh proses di CST, temp oil tank, kinerja oil puriIier, vakum
drier dan instalasi pemanasaan di tangki timbun yaitu:
1. ketebalan minyak di CST yang tipis ( 50 cm ) dan temperature rendah ( 95
o
C )
2. Temperatur di oil tank rendah ( 95
o
C ). inyak di oil tank dipertahankan pada
ketinggian diatas steam coil sebelum dialirkan ke oil puriIier sehingga cairan sempat
dipanasi.
3. inerja oil puriIier dan vacuum drier yang jelak ( kapasitas oil puriIier ~ 90 dan
tekanan vacuum drier 500 mmg.
4. ebocoran pipa pemanas ( steam coil ) di tangki timbun.

3. adar kotoran maks 0,02

otoran dalam minyak sawit adalah kotoran yang tidak larut dalam n heksane dan
petroleum ester, kotoran ini dapat menyebabkan proses hidrolisis minyak karena
,mengandung besi ( Fe ) dan tembaga ( Cu ) yang m,erupakan oksidant. !enyebabnya
adalah TBS kotor dan juga selama proses di pabrik kadar air dan kadar kotoran pada CST
dengan menjaga ketebalan lapisan minyak ~ 50 cm. kadar kotoran ditetapkan sebesar 0,02
.

4. DB
!ada suhu ~ 100
o
C carotene akan gosong dan larut dalam minyak. carotene
dinalisa dengan spectrophotometer terhadap absorben padqa gel 446 nm ( kandungan
karoten ) dan 260 nm ( produk oksidasi sekunder. Dengan kadar yang diperbolehkan min
2,5
!enyebab rendahnya nilai DB yaitu:
1. Buah restan
2. !emakaian uap erring dip roses perebusan, dimana temperature uap kering ~150
o
C
lebih besar dari temperatur uap basah. &ap kering menyebabkan proses oksidasi pada
asam lemak tidak jenuh dan membentuk polimer yang sulit diserap pada proses
pemucatan
3. !emakaian steam injeksi untuk pemanasan di stasiun pemurnian. !emanasan dengan
menggunakan steam injeksi menyebabkan minyak teremulsi dan mempersulit
pemisahan minyak.
4. Terlalu banyak mengolah minyak kotor dari Iat-pit ( recycle ).
5. !enyimpanan di tangki timbun pada temperature di bawah titik cair menyebabkan
kenaikan aktiIitas enzim lipase. leh karena itu temperature dijaga pada 50 -55
o
C.
asil penelitian terhadap mutu minyak sawit pada setiap proses dapat dilihat pada table
berikut.

utu minyak sawit ( nilai DB ) pada setiap instalasi.

No nstalasi pengolahan Nilai dobi
1 il gutter 3,47 3,65
2 CST 3,02 3,36
3 il tank 2,88 2,98
4 Vacuum drier 2,54 2,78
5 Sludge separator 2,34 2,48
6 Fat-pit 1,58 1,97
7 inyak produksi 2,92 2,98

5. Bilangan iodine

Semakin tinggi bilangan iodine berarti semakin banyak kandungan asam lemak
tidak jenuh dan semakin baik kualitas C!. Bilangan iodine untuk C!o ditetapkan
minimal 51 ml / gr minyak. Semakin tinggi bilangan iodine maka semakin rendah kadar
kolestrolnya.

6. Bilangan peroksida, mek / kg

!eroksida merupakan hasil oksidasi pertama yang non transient dan terbentuk
karena bertambahnya radikal aktiI molekul oksigen pada gugus metilen aktiI pada rantai
asam lemak yang terdapat dala minyak.

7. Bilangan anisidine, mek / kg

Bilangan yang merupan angka penunjuk jumlah abstrak yang teroksidasi menjadi
gugusan keton dan aldehid yang dinyatakan dengan milliliter equivalen (mleq ) oksigen
yang terkait antara gugusan aldehid dan keton dengan anisidine akan membentuk senyawa
yang mempunyai absorbens khusus pada gelombang 350 nm.

8. Titik cair

Titik cair merupakan salah satu besaran Iisik. Dimana pada temperature tersebut
terjadi perubahan Iase padat ke Iase cair ( mulai mencair )

9. adar Fe dan Cu

Fe dan Cu merupakan oksidant sehingga dapat mempercepat proses oksidasi dalam
minyak. al-hal yang dapt dilakukan agar kadar Fe dan cu dalam minyak tidak terlalu
tinggi adalah :
ebersihan tangki ( dinding logam ) atau ganti dengan stainlesstell, logam tanpa
kandungan Fe dan Cu

10. carotene

carotene memberikan warna merah-kuning alami pada C!, merupakan
provitamin A yang merupakan anti oksaiudant dan anti kanker. onsentrasinya sebesar
500 1.200 ppm. carotene dapat dihilangkan dengan proses pemanasan. adungan
carotene dalam minyak dapat menghambat proses bleaching.

B. utu inti sawit ( standart mutu inti sawit )

no parameter
1 adar air _ 7,0
2 adar kotoran _ 6,0
3 ALB _ 2,0
4 nti pecah
O Craker
O Ripple mill

9 12
15 20

1. adar kotoran inti

Cangkang, serat, batu, dan benda-benda asing lainnya. !engontrolan kadar kotoran
dimulai dari proses perebusan. !erebusan yang baik akan melekangkan inti dengan
cangkang, dan mengkondisikan biji untuk pemecahan yang eIisien pada stasiun
pengolahan biji. adar kotoran dapat terjadi pada proses pemecahan biji, pemisahan biji
dan cangkang serta pada pemisahan inti / cangkang system basah yang menggunakan
larutan tanah liat ( clay bath ) / hydrocyclone.

2. adar air inti

Yang dimaksud dengan kadar air di dalam inti sawit adalah kandungan air yang
terdapat dalam inti sawit. Bila kadar air ~ 7,0 . aka mikriorganisme lipolytic dapat
berkembang lebih cepat pada media air. adar air yang ~ 7,0 dalam penyimpanan dan
kadar ALB ~2,0 ditandai dengan timbulnya jamur pada permukaan inti. !roses
perebusan yang baik berperan untuk menurunkan kadar air di dalam inti sehingga inti bias
lekang dari cangkang.

C. Sampel

Norma mutu minyak sawit
no !arameter mutu Norma
1 adar ALB aks 2,50
2 adar air aks 0,150
3 adar kotoran aks 0,020
4 DB in 2,50

1. inyak kasar
O inyak kasar ( raw oil ) minyak hasil pengepresan daging buah di stasiun pressan
diambil dari talang presasan menuju bak R setiap 1 jam sebanyak 200 ml
O omposisi:minyak,air dan padatan
O Analisa yang dilakukan adalah analisa ALB minyak kasar atau buah rebusan.

2. inyak produksi
O inyak produksi merupakan minyak hasil pemurnian pada stasiun minyakan
(klariIikasi ) yang akan disimpan dalam tangki timbun dan siap di panaskan
O Diambil di aliran minyak keluar vacuum drier menuju tangki timbun
O Setiap 1 jam sebanyak 100 ml dan langsung di analisa ALB.
O Sisa sampel dikumoulkan pada wadah botol tertutup untuk dianalisa kadar air dan
kadar kotorannya pada setiap akhir shiI
O asil rata-rata antar shiIt dirata-ratakan sebagai analisa ALB, air, dan kotoran
yaitu mutu minyak sawit produksi harian.

3. inyak tangki timbun
O inyak tangki timbun merupakan minyak produlsi dalam tangki sebagai stok
produksi yang siap untuk dipasarkan
O Sampel diambil setiap pagi bersamaan dengan pengukuran isi tangki timbun.
O Sampel diambul dari 3 titik yaitu minyak lapisan bagian atas, tengah, dan bawah.
O asing-masing sebanyak 200 ml untuk setiap tangki yang berisi minyak sawit
O Analisa kadar ALB, kadar air, dan kadar kotoran.
O Rata-rata hasil analisa tiap parameter dari ketiga lapisan tersebut adalah
merupakan mutu minyak sawit tangki timbun harian.

Catatan :
Guna memonitoring opersional instalasi pada stasiun klariIikasi diperlukan juga data analisa
mutu ( kadar ALB, air , dan kadar kotoran ) terhadap contoh minyak yang keluar dari :
a. CST
inyak hail pengutipan / pemisahan minyak kasr pada aliran minyak keluar CST
yang akan masuk ke oil tank.
2 jam / 200 ml.
b. il Tank
Fraksi minyak dari CST yang telah dipanasi di oil tank yang akan dibuang kadar
kotorannya di oil puriIier
Sampel diambil pada aliran keluar oil tank yang masuk ke oil puriIier
2 jam / 200 ml
c. il !uriIier
inyak oil tank yang telah dihilangkan kadar kotorannya di oil puriIier dan akan
dibuang kandungan airnya di vacuum drier.
2 jam / 200 ml

D. !engambilan sampel pada angka kehilangan ( losis ) minyak sawit.

Angka kegilangan ( kerugian minyak sawit adalah banyaknya minyak yang tidak
terambil) pada alir proses pengolahan yang masih terkandung dalam produksi dan
terbuang sebagian ke boiler sebagai bahan bakar. Sedangkan sebagian lainnya terbuang
dalam aliran air buangan keluar dari areal pabrik menuju kolam limbah ataupun badan air.

Norma angka kerugian minyak sawit terhadap contoh dan TBS
no Jenis contoh inyak
terhadap
contoh
Factor
terhadap TBS
inyak
terhadap TBS
1 Tandan kosong 1,85 21 0,39
2 Ampas pressan 3,90 14 0,55
3 Biji ampas pressan 0,80 13 0,10
4 Sludge buangan 0,50 60 0,30
5 Buah lekat dalam tandan
kosong
2,50
*
30
**
*
21 0,16

Total losis minyak sawit 1,50

*
adalah presentasi brondolan lekat dalam tandan kosong
**
adalah presentase minyak daging buah terhadap buah lekat tandan kosong

1. Tandan kosong
O jam / 5 tandan
O adar buah lekat tandan kosong
O adar air, minyak dan NS
O asil analisa tersebut lalu dirata-ratakan untuk penentuan angka kehilangan inti
sawit dalam tandan kosong.

2. Ampas pressan
O Daging buah ( pericarp ) dari brondolan yang telah dikeluarkan minyaknya pada
stasiun presan ( press )
O jam / kg
O Corong pengeluaran massa presan ( press cake ) menuju ularan pemecah massa
(cake breaker conveyor )
O umpulan sampel diakhir siIt diaduk rata dan dibagi 4. 2 baian sisi berhadapan
diusatukan lalu diaduk kembali dan dibagi secara kuartener
O Begiutu seterusnya hingga diperoleh 2 bagian sisi berhadapan dengan berat 1 kg.
O adar biji pecah dalam ampas presan
O adar air, minyak, dan NS dalam presan

3. Biji
O asil pisahan massa ampas presan di depericarter dan telah dibersihkan dalam
drum pengkilat biji ( polishing drum )
O Diambil ditimba biji ( nut elevator ) menuju silo biji ( nut drier )
O jam / kg
O adar air, kadar minyak, dan NS dalam biji

4. Sludge buangan
Cairan yang keluar dari bak pengutipan minyak terakhir menuju kolam unit
pengendalian limbah atau dibuang langsung ke badan air
2 jam / 200 ml dan disimpan di dalam botol
adar air, kadar minyak, dan NS
a. Sludge CST
Sludge ini terdiri dari lumpur dan minyak
Sampel diambil dari aliran sludge keluar CST menuju sludge tank
2 jam / 200 ml
adar air, minyak, dan NS
b. Air rebusan ( condensate )
Samperl diambil dari aliran dari rebusan menuju bak Iat-pit
2 jam / 200 ml
adar air, minyak dan NS
c. Sludge ex sludge separator
Sludge ex sludge separator merupakan massa lumpur dari sludge separator
Sampel diambil dari aliran sludge menuju bak pengutipan minyak Iat-pit
2 jam / 200 ml
adar air, minyak dan NS
d. Sludge Iat-pit
omposisinya terdiri dari lumpur dan air
Sampel diambil dari aliran air Iat-pit ke deoling pond
2 jam / 200 ml
adar air, minyak, NS
5. attekopen
atekopen ( unstream bunch ) merupakan tandan buah yang menandung sedikitnya
5 brondolan lekat dalam tandan kosong yang harus direbus ulang.

atekopen =
100
200
x jumlah kattekopen
E. !engambilan sampel mutu inti sawit

Norma mutu inti sawit untuk penjualan

no !arameter mutu Norma
1 adar inti pecah 15 -20
2 adar air aks 7,00
3 adar kotoran 6,00
4 adar berubah warna 40,00
5 adar minyak inti sawit in 46,00
6 adar ALB minyak sawit aks 2,00

Norma mutu inti sawit yang dikirim ke !!S

no !arameter Norma ( )
1 adar inti pecah 15 30
2 adar air aks 8,50
3 adar kotoran aks 8,55
4 adar minyak inti in 46,00
5 adar ALB minyak inti aks 2,00

1. nti sawit produksi
O 1 jam / 1 kg
O Diambil dari corong penurunan inti di nut silo atau di goni sebelum di jahit
O Analisa kadar inti pecah, inti berubah warna, air inti, minyak inti, dan kadar ALB
minyak inti

2. Ampas siklon
O Ampas siklon merupakan massa ampas presan yang telah dipisahkan antara
bijinya di depericarper dan oleh blower maka Iraksi ringan ( serat ) terhisap
menuju siklon ke boiler untuk dibakar sebagai bahan bakar sedangkan Iraksi
berat ( biji ) turun ke bawah untuk dianalisa ke pabrik biji.
O 2 jam / kg
O Sampel diambil dari corong blower tempat pengeluaran ampas siklon yang kan
jatuh ke dalam boiler menuju pembakaran
O Analisa kehilangan inti dalam ampas siklon

3. Abu destoner
O asil penghisapan oleh boiler terhadap massa biji dan polishing drum masuk ke
destoner dimana Iraksi ringan jatuh abu terhisap ke boiler sebagai bahan bakar
dan Iraksi medium yaitu biji masuk ke hopper ripple mill, sedangkan Iraksi berat
yaitu ( batu, potongan besi , dll ) turun kebawah lantai
O 2 jam / kg
O Analisa angka kehilangan inti dalam abu destoner

4. Cangkang LTDS
O hasil penghisapan blower terhadap massa crackshell dari ripple mill masuk ke
LTDS-1 dimana Iraksi ringan ( cangkang halus ) terhisap ke ketel sebagai bahan
bakar dan Iraksi medium yaitu inti dan cangkang masuk ke LTDS sedangkan
Iraksi berat yaitu inti, biji utuh pecah jatuh ke ularan menuju silo inti untuk
selanjutnya dikeringkan
O sampel diambil pada corong blower tempat pengeluaran cangkang LTDS yang
akan jatuh ke ularan di boiler menuju pembakaran
O 2 jam / kg
O Anallisa kandungan intinya

5. Cangkang LTDS
O asil hisapan blower terhadap massa Iraksi medium LTDS dimana Iraksi
ringan ( cangkang ) terhisap ke ketel sebagai bahan bakar dan Iraksi medium
masul ke hydrocyclone/claybath. Sedangkan Iraksi berat yaitu inti jatuh ke ular-
ularan ( conveyor ) menuju silo inti.
O Sampel diambil padqa corong blowere tempat pengeluaran cangkang LTDS
yang akan jatuh ke ular-ularandiboiler menuju pembakaran
O Analisa angka kehilangan inti dalam cangkang LTDS

6. Cangkang hydrocyclone
O asil pemisahan massa dari Iraksi medium LTDS dala hydrocyclone oleh air
dan dengan gaya sentriIugal maka Iraksi ringan ( inti ) naik ke atas menuju silo
inti sedangkan Iraksi berat ( cangkang ) turun ke bawah dan keluar menuju ularan
oleh blower terhisap menuju boiler sebagai bahan bakar.
O sampel diambil pada corong blower tempat pengeluaran cangkang hydrocyclone
yang akan jatuh ke ularan boiler menuju pembakaran
O 2 jam / kg
O Analisa angka kehilangan inti dalam cangkang ydrocyclone

7. Abu winnowing
O asil hisapan blower terhadap massa inti kering dan silo inti yang diturunkan
dimana Iraksi nringan ( cangkang kering ) terhisap ke boiler sebagai bahan bakar
sedangkan Iraksi berat ( inti kering ) turun ke bawah untuk digonikan atau
dimasukkan ke bunker inti sebagai inti produksi
O Sampel diambil pada corong blower tempat pengeluaran abu winnowing yang
akan jatuh ke ularan di boiler menuju pembakaran
O 2 jam / kg
O Analisa kehilangan inti dalam abu winnowing

8. Cangkang gabungan
O Gabungan dari abu dstoner, cangkang LTDS , cangkang LTDS , cangkang
hydrocyclone dan abu winnowing
O Sampel diambil pada ularan bagian ujunt tempat pengeluaran cangkang gabungan
yang jatuh ke pembakaran di boiler
O 2 jam / kg
O Analisa angka kehilangan inti dalam cangkang gabungan

9. Buah lekat tandan kosong
O Buah sawit yang telah direbus dan diresher
O Analisa kehilangan inti dalam tandan kosong
O 2 jam / 5 tandan
O Angka kehilangan inti dalam tandan kosong.


F. Rendemen

potensi rendemen teoritis
potensi rendemen minyak !D ( material pashing digester ) terhadap TBS adalah persentasi
( ) dari :
(minyak terhadap daging buah) x (daging buah terhadap brondolan) x (brondolan terhadap
!D) x (!D terhadap TBS)
!otensi rendemen minyak teoritis merupakan potensi rendemen minyak !D terhadap TBS
dikurangi dengan total losis minyak terhadap TBS (total losis minyak 1,50 )

&ntuk menentukan potensi rendemen teoritis dapat juga dilakukan dengan rumus sebagai
berikut:

(minyak terhadap daging buah) x (daging buah terhadap brondolan) x (brondolan terhadap
!D) x (eIisiensi pengutipan minyak (E!))
Daging buah terhadap brondolan 65
EIisiensi pengutipan minyak ( E! ) 95

!otensi rendemen inti !D terhadap TBS adalah persentasi dari :
(inti terhadap biji) x (biji terhadap- brondolan) x (brondolan terhadap !D) x (!D
terhadap TBS) x 90,32
!otensi rendemen inti teoritis merupakan potensi rendemen inti !D terhadap TBS
dikurangi dengan total losis inti terhadap TBS (total losis inti 0,55 )

eterangan :
90,32 adalah (100-16)/(100-7) angka 16 adalah kadar inti basah. Sedangkan angka 7
adalah kadar air inti kering.

G. !engambilan sampel produk samping cair (!SC)

Baku mutu !SC ke perairan

No &raian satuan Norma
1 p - 6,00 9,00
2 TSS ppm aks 250
3 TS ppm -
4 il / grease ppm aks 25
5 CD ppm aks 350
6 BD ppm aks 100
7 N total ppm aks 50


1. Tujuan
Tujuan dari laboratorium di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah:
O eneliti mutu dan kandungan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit.agar
setiap ada keadaan yang abnormal dapat langsung terdeteksi dan di ambil
tindakan-tindakan perbaikan
O enghitung secara teratur kerugian-kerugian minyak kelapa sawit dan inti kelapa
sawit,supaya dapat diketahui tingkat eIisiensi yang dicapai oleh pabrik
O emeriksa secara teratur contoh-contoh air boiler sehingga proses pengolahan air
umpan boiler dapat terkendali dengan baik.
O !engendalian mutu limbah sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari
lngkungan.
O eneliti dan evaluasi dari mutu TBS yang akan diolah.
O enguji parameter mutu produk untuk kebutuhan pemasaran.
Langkah awal monitoring adalah pengumpulan data hasil analisa laboratorium dimana
kualitas data tersebut sangat tergantung pada ketepatan lokasi pengambilan sample,jumlah
yang mewakili,ketepatan analisa dan hasil analisa dapat dipercaya
.
2. !emantauan minyak dan kernel selama pengolahan
a. Air kondensat yaitu buangan yang keluar dari condensat,titik pengambilan contoh
ditetapkan pada basculator setiap jam sekali sebanyak 100 ml.
b. Tandan kosong yaitu tandan kosong yang keluar dari threser.titik pengambilan sample
pada empty bunch conveyor diambil tiap jam 150 tandan kosong untuk diteliti
presentase &SB.
c. Ampas press diambil dari tiap masing masing screw press setiap jam sebanyak 1 kg
dan dikumpulkan selama satu hari proses.
d. Cairan minyak diambil setiap jam dari setiap unit alat pengolah pada stasiun
klariIikasi sebanyak 100 ml.
e. Cracked mixture yang dihasilkan oleh ripple mill diambil tiap jam sebanyak 1 kg dan
dikumpulkan selama satu hari proses.
I. Analisa kehilangan inti contoh diambil dari Iibre cyclone chute,LTDS ,LTDS
,ydrocyclone tiap jam masing masing sebanyak 1 kg.

3.Standart !roses dan Quality control.
1. Qualitas
A. L : FFA 2,5
: oisture 0,15
: Dirt 0,01 0,02
B. ERNEL : oisture 7 7,5
: Dirt 7 7,5

. L4sses
A. L
!ress Cage : il in Fibre Dry Basis mak 7,5
Stork eavy !hase : il Wet Basis mak 1
: il Dry Basis 12 14
: ABS il Losses mak 4,5 kg/T.TBS
B. ERNEL
Cyclone Fibre : ernel Losses mak 2
Secondary Deppericarper : ernel Losses mak 1
LTDS : ernel Losses mak 2
: ABS ernel Losses mak 0,5 kg/ T.TBS
LTDS : ernel Losses mak 5
: ABS ernel Losses mak 0,5 kg/T.TBS
Shell Ex ydrocyclone : ernel Losses 3 4
: ABS ernel Losses mak 0,8 kg/T.TBS
: Tot ABS ernel Losses 1,8 kg/T.TBS
3. Pr4ses c4ntr4l
ernel : Broken mak 15
Sterilizer Condensate : il Wet Basis mak 1
: ABS il Condensate mak 1
ClariIier &nder Flow : il Wet Basis 5 6
Ripple ill : Cracking EIisiensi min 95
Water Consumtion : !roses mak 1 /T.TBS
4. Qualitas TBS : Buah entah mak 5
: Buah Busuk mak 5


G. Pengujian di Lab4rat4rium

1. !engujian kandungan FFA
a. !engertian
Asam lemak bebas dalam minyak dapat diukur dengan cara titrasi menggunakan
alkali dalam larutan alkohol yang dinyatakan sebagai jumlah mg kalium/natrium
hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan 1 gram asam lemak bebas yang terkandung
pada contoh minyak.
b. Bahan
Larutan ethil alkohol 95
ndikator phenol pethalyne 1
Sodium hidroksida 0.1 N

c. !eralatan
Gelas erlenmeyer 250 ml
Neraca analitik
Buret

d. !rosedur kerja
Contoh minyak dipanaskan sampai suhu 55 60 c supaya homogen.
Timbang contoh minyak sebanyak 5 gram.
Tambahkan alkohol netral 50 ml dan 3 tetes indicator phenal pethaline.
Titrasi dengan larutan sodium hydroksida 0.1 N
Titrasi diakhiri dengan terbentuk warna merah jingga tetap selam 30 detik.
e. !erhitungan
kadar FFA ml Naoh x N. Naoh x 25,6
berat contoh

2. !enentuan kadar air C!
a. !engertian
air dalam minyak terjadi karena proses alami sewaktu pembuahan dan akibat
perlakuan dipabrik serta penimbunan.air yang terdapat dalam minyak dapat ditentukan
dengan cara penguapan dalam alat pengering pada suhu 103 c.

b. !eralatan
ven
!etridish
Neraca analitik
Desicator

c. !rosedur erja
Contoh yang akan ditimbang diaduk secara homogen,bila perlu dipanaskan pada
suhu 55 60 c.
Contoh ditimbng 10 gram kedalam petridish yang sudah ditentukan berat
kosongnya.
Contoh yang sudah ditimbang ditempatkan kedalam oven pada suhu 103 c.selam
3 jam kemudian contoh dari oven didinginkan kedalam desicator selama 30 menit.
Timbang dengan teliti.
!anaskan lagi dalam oven selama 30 menit dan masukkan desikator dan
timbang.selisih berat penimbangan pertama dan kedua tidak boleh lebih 0.001
gram.

d. !erhitungan
kadar air : A B x 100
A
A : berat contoh minyak sebelum dioven
B : berat contoh minyak setelah dioven

3. !enentuan kadar kotoran
a. !engertian
kotoran yang terdapat dalam minyak adalah kotoran yang tidak dapat larut dalam N
hexane dan petroleum eter,minyak dilarutkan kemudian disaring residunya dikeringkan
kemudian ditimbang.
b. !eralatan
Neraca
ven
Desicator
Water bath
Beaker glass 250 ml
Gelas piala 1 liter dengan adaptor dan ring untuk goach crucible
!oeselin goach crucible
ertas saring whatman

c. !rosedur kerja
Letakkan kertas saring whatman pada goach crucible
Cuci dengan N hexane atau petroleum ether 10 ml kemudian dikeringkan dioven
pada suhu 103 selama 30 menit dinginkan pada desicator dan timbang
Contoh yang akan ditimbang diaduk sampai homogen
Contoh ditimbang 20 gram kedalam beaker glass yang sudah ditentuka berat
kosongn nya.
!anaskan dalam hot plat.
edalam contoh ditambahkan 100 ml pelarut dan diaduk sampai semua contoh
larut.
Contoh disaring dengan goach crucible
Gunakan pelarut untuk mencuci sisa minyak yang masih tertinggal pada goach
crucible selanjutnya goach crucible bersama kertas saring serta residu dikeringkn
dalam oven suhu 103 c.selama 30 menit.
Goach crucible didinginkan dalam desicator 30 menit dan ditimbang sampai
diperoleh berat yang konstan.

d. !erhitungan
kadar kotoran : C B x 100
A
A : berat contoh sebelum penyaringan
B : Berat goach crucible kertas saring
C : Berat goach crucible kertas saring kotoran

4. !enetapan kadar air kernel sawit
a. !engertian
air dalam kernel sawit terjadi karena proses sewaktu pembuahan dan akibat
perlakuan di pabrik dan waktu penimbunan.air yang terdapat dalam kernel dapat ditentuka
dengan cara pengeringan.

b. !eralatan
Gilingan kernel
ven
!iring porselin kecil
Neraca
Desicator

c. !rosedur kerja
Ambil 50 kernel dari contoh 1 kg
Contoh kernel sawit digiling halus
Timbanglah contoh kernel sawit halus sebanyak 10 gram
asukkan kedalam oven suhu 103 selama 3 jam
Selanjutnya dinginkan dalam desicator
Timbang dengan teliti

d. !erhitungan
kadar air kernel : A - B x 100
A
A : berat contoh sebelum dioven
B : berat contoh setelah dioven

5. adar kotoran kernel
a. !engertian
kadar kotoran sawit adalah cangkang,gabungan dari biji utuh,setengah
pecah,cangkang,sampah,kadar kotoran yang terdapat dalam kernel sawit dapat ditentukan
dengan cara menimbang jumlah kotoran yang sudah dipisahkan dari contoh.

b. !eralatan
timbangan

c. !rosedur erja
Ambil contoh kernel sawit dari contoh satu hari proses 1 kg
!isahkan menjadi kernel utuh,pecah,biji utuh,setengah pecah
adar kotoran kernel adalah cangkang gabungan dari biji utuh biji setengah pecah
cangkang sampah

d. !erhitungan
kadar kotoran : berat kotoran x 100
berat contoh

6. !enentuan kadar minyak dalam serat
a. !engertian
minyak yang terdapat dalam serat dpat dipisahkan secara Iisik dan pada umumnya
minyak tersebut masih mengandung air.penetuan kadar minyak dapat ditentukan dengan
cara extraksi mengguankan soxhlet.

b. Alat dan Bahan
Neraca analitik
ot plate atau pemanas
Shoxhlet
ven
Desicator
N hexsana

c. !rosedur kerja
Bahan ditimbang dengan teliti sebanyak 10 gram kemudian contoh dikeringkan
dahulu dalam oven selama 3 jam sampai air menguap semua.Dinginkan dan
timbang kembali untuk mengetahui berat contoh kering.
Labu bundar shoxhlet yang kosong ditimbang dengan teliti.
Contoh kering dimasukkan kedalam tabung extraksi soxhlet dalam thimbel lalu
ditambahkan kedalam nya 150 - 200 ml N heksan.
Air dingin dari pet dialirkan kedalm kondensor soxlet.
Tabung reaksi yang berisi contoh kemudian dipanaskan selama 4 jam sampai
warna hexane bening sama sekali.
Labu bundar yang berisi minyak dan hexane kemudian diuapkan dan didinginkan
dalam desicator.
Residu kemudian ditimbang dan diulangi pekerjaan ini sampai didapat berat yang
konstan.

d. perhitungan
kadar minyak : berat labu residu berat labu kotor x 100
berat contoh kering
F. Peralatan di Laboratorium
a. nstrumen alat pengukur
1. Timbangan digital
2. Timbangan duduk
3. p meter
4. TDS meter (conductivit)
5. Stop watch
6. Thermometer 0 - 100
o
C, 0 - 250
o
C, 0 350
o
C
7. centriIuge
b. Alat !emanas
1. Extraction eater 6 hot plate
2. ven
3. Water bath
4. Destilate water all glass
c. Alat Gelas
1. Desikator
2. Extraction soxlet
3. Buret automatic with bottle
4. Reagent bottle
5. Erlenmeyer
6. Beaker glass
7. Gelas ukur
8. Batang pengaduk
9. Botol putih
10.Cawan porselein
11.Lumpang porcelein
d. Alat Bantu
1. Sarung tangan
2. !inset
3. Sendok porselein
4. !ipet tetes
5. Sendok stainless stell
6. !iringan stainles steel
7. !apan berlubang
8. Gilingan inti sawit, saringan 1 mesh
9. Respirator
10.!isau
e. Laboiatoiy chemical :
1. ethyl range : ndikator untuk analisa alkalinity.
2. !enolpetalyne : ndikator untuk analaisaVFA,FFA.
3. Ethil Alkohol : Sebagai pembersih
4. exana : Bahan untuk analisa extrasi pemisahan minyak
5. !otasium : Bahan sebagai standarisasi
6. Sodium : Bahan untuk titrasi untuk analiosa FFA.
7. Alkohol 95
8. Asam sulphate(
2
S
4
) p.a:regenerasi resin
9. asam klorida (CL) p.a
10.amonium hidroksida (N
4
) p.a
11.larutan buIIer 7,9,10
12.natrium clorida (NaCl) p.a
13.methyl red
14.Natrium hodroksida (Na) p.a

7. alibrasi ! eter
a. Tujuan:
&ntuk mengetahui derajat keasaman atau kebebasan suatu larutan
b.Alat bantu
1. ! meter
2. Beaker glass
3. Larutan buIIer ! 4,! 7,! 10
4. Aquades
c. Cara kalibrasi
1. !eriksa hubungan antara elektroda dengan alat ukur.
2. !eriksa apakah batery masih baik
3. alibrasi ! 4,dengan memasukan elektroda pada larutan baIIerbuIIer ! 4 dan
seting pada ! 4 dengan memutar scrup pengatur pada ! 4.
4. Selanjutnya elektroda dicuci dengan aquades.
5. alibrasi ! 10 dengan memasukkan elektroda pada larutan buIIer ! 10 dan seting
pada ! 10 dengan memutar scrup pengaturan ! 10.
6. Selanjutnya elektroda dicuci kembali dengan aquades.
7. alibrasi ! 7 dengan memasukkan elektroda pada larutan buIIer ! 7 dan seting
pada ! 7 dengan memutar scrup pengaturan ! 7.
8. Bilas kembali elektroda dengan aquades,dan ! meter siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai