Anda di halaman 1dari 8

A. WELDING Ada beberapa sambungan las yang dapat kita ketahui antara lain: a. Sambungan las tumpul b.

Sambungan las tmpul dengan alur v tunggal c. Sambungan las tumpul dengan alur v ganda ( uantuk plat tebal ) d. Sambungan las tumpul dengan alur u (untuk coran tebal ) e. Sambungan las tekuk ( untuk logam tipis ) f. Sambungan las tumpul dengan pita tipis g. Sambungan las tumpang ( dengan las sudut tunggal atau ganda ) h. Sambungan las tumpul tekuk (tunggal atau ganda ) i. Sambungan las tumpul t j. Sambungan las sisi ( untuk plat tipis ) k. Sambungan las sudut l. Sambungan las sumbat B. PENYOLDERAN Penyolderan adalah proses penyambungana dua buah keeping logam dengan logam yang berbeda, yang dituangkan dalam keadan cair dengan suhu tidak melebihi 430 0C Diantara kedua keeping tadi. Pada proses ini terjadi paduan terbatas dengan keeping logam dan terjadi peningkatan ikatan paduan timbal dan timah yang mempunyai daerah cair antara 180 0C dan 3700C banyak digunakan kekuatan sambungan ditentukan oleh gaya adhesi paduan. Meskipin kita dapat menggunakan berbagai cara pemanasan seperti dapur nyala api atau pemanasan listrik, solder lazim digunakan dengan penggunaan alat solder yang dipakai untuk menyolder bagian-bagian yang kecil atau lempengan logam yang tipis.alat solder dipasang dan timah dalam bentuk kawat dilelehkan pada ujung alat, yang perlu dicatat bahwa permukaan sambungan yang bersih merupakan syarat mutlak dan biasanya diperlukan pula fluks.

C. CACAT LAS DAN ANTISIPASINYA Dalam pengerjaan las suatu benda ada terdapat cacat yang sering ditemukan antara lain : 1. Takik Las a. Penyebab : 1. Arus las terlalu besar 2. Busur terlalu panjang 3. Sudut atau gerakan elektroda yang kurang cepat b. Penghindaran : 1. Kurangi Arus 2. Usahakan panjang busur sama dengan diameter kawat 3. Pertahankan sudut yang sesuai atau kurangi kecepatan. 4. Lipatan a. Penyebab b. Penghindaran : 1. Arus las terlalu kecil 2. Sudut atau gerakan elektroda yang kurang cepat : 1. Besarkan arus 2. Pertahankan sudut yang sesuai atau kurangi kecepatan. 3. Penetrasi yang kurang baik a. Penyebab : 1. Diameter kawat terlalu besar 2. Arus terlalu kecil 3. kecepatan terlalu tinggi 4. sudut ketirusan terlalu kecil 5. Leher yang terlalu dalam 6. pemotongan yang kurang sempurna b. Penghindaran : 1. Ganti elektroda 2. Besarkan arus 3. kurangi kecepatan 4. Perlebar sudut ketirusan 5. Usahakan dalamnya leher sesuai dengan penetrasi 6. potong sampai cacat habis 5. Kaki tidak sama panjang a. Penyebab b. Penghindaran : Sudut elektroda yang kurang tepat : Pertahankan sudut yang tepat

6. Cacat Manik Leher yang tidak sama a. Penyebab b. Penghindaran Gelombang yang tidak teratur a. Penyebab : 1. gerakan elektroda yang tidak tepat 2. Arus terlalu besar 3. Sudut elektroda yang tidak tepat b. Penghindaran : 1. Usahakan kecepatan yang tepat dan teratur 2. Kurangi Arus 3. Pertahankan sudut yang tepat a. Penyebab b. Penghindaran Manik Cekung a. Penyebab b. Penghindaran : 1. Arus terlalu besar 2. Gerakan elektroda terlalu cepat : 1. Kurangi Arus 2. Kurangi kecepatan gerakan benda 7. Terak tercampur a. Penyebab 5. 6. 7. 8. b. Penghindaran : 1. gerakan elektroda yang tidak tepat 2. Arus terlalu kecil Sudut elektroda yang tidak tepat sudut ketirusan yang terlalu kecil Busur terlalu panjang Pembersih lapisan sebelumnya kurang baik : 1. Naikkan kecepatan agar tidak mengalir keakar 2. Usahakan sudut tepat pada arah lasan Manik Cembung : 1. Arus terlalu kecil 2. Gerakan Elektroda terlau cepat : 1. Besarkan Arus 2. Naikkan kecepatan gerakan elektroda : 1. Gerakan elektroda tidak tepat : 1. Usahan Kecepatan yang teratur dan tepat

3. Perbaiki ketirusan 4. Perbesar arus 5. kurangi panjang busur 6. bersihkan terak 7. a. Penyebab b. Penghindaran Peleburan yang kurang baik : 1. Arus terlalu kecil 2. Gerakan elektroda tidak tepat : 1. Besarkan Arus 2. Perpendek panjang busur 8. Hasil Las yang kurang kuat a. Penyebab : 1. Banyak Oksigen atau hydrogen dalam busur 2. terdapat minyak karat, cat dal lain-;ain 3. terdapat uap air dalam elektroda 4. Arus terlalu besar 5. Gerakan elektroda yang kurang tepat 6. Pendinginan terlalu tepat 7. Logam Induk terlalu banyak mengnadung belerang b. Penghindaran : 1. Pilih elektroda yang tepat 2. Bersihkan daerah lasan 3. Keringkan kembali elektroda 4. Kecilkan Arus 5. Kecilkan lebar anyaman 6. kurangi kecepatan gerakan elektron 7. Panaskan 8. Gunakan elektro hydrogen rendah 8. Terlalu banyak percikan a. Penyebab b. Penghindaran : 1. Arus terlalu besar 2. busur terlalu panjang : 1. Kurangi Arus 2. usahakan panjang nya sama dengan diameter kawat

BAB V PEMBAHASAN V.1. Pembahasan Umum - Maksud dari E 6010 adalah,penetrasi dalam kerak,tipis, mudah membersihkan biasanya dipakai untuk konstruksi baja, kerangka mesin, pipa tubing baja, elektroda serba guna. Jenis arus,dan polaritasnya adalah DC Polaritas terbalik dan posisi pengelasan pada semua posisi pengelasan. Polaritas lurus adalah jika tangkai las dihubungkan dengan kutub negatif, sedangkan kelam las (benda kerja) dihubungkan dengan kutub positif. Polaritas terbalik yakni apabila tangkai las dihubungkan dengan kutub positif dan kelam las dihubung dengan kutub negatif mesin las. Polaritas lurus kebanyakan digunakan pada logam tipis atau kecil, sebab panas yang dihasilkan akan lebih rendah dibandingkan polaritas terbalik. polaritas tinggi karena arus yang digunakan adalah arus AC. Terbentuknya Terak pada pengelasan Pada saat pengelasan akan timbul tumpukan-tumpukan pada benda kerja yang akan dibersihkan bila tidak dibersihkan pengelasannya. benda tersebut tidak dapat ditambah terbalik banyak digunakan untuk logam yang tebal. Karena panas yang dihasilkan lebih

BAB V PEMBAHASAN V.1. Pembahasan Umum Adapun penyebab keroposan pada benda kerja yang telah dilas adalah : 1. Kurang baiknya proses pengelasan yang dilakukna terhadap benda kerja 2. pada saat pengelasan dilakukan pada benda kerja terjadi karena jarak antara benda kerja dan mesin Las terlalu tinggi. adapun Penganalisaan kegagalan pengelasan : tidak terlalu baik kualitasnya sehingga menggagalkan proses pengelasan. 2. dalam proses pengelasan terjadi kesalahan pengerjaan 3. arus las terlalu besar 4. Busur las terlalu panjang Adapun penganalisaan daerah HAZ pada pipa Pada daerah pengelasan terdiri dari tiga bagian yaitu : Logam lasan, daerah pengaruh panas yaitu logam dasar yang bersebelahan dengan logam las pipa yang selama proses pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat. 1. Bahan yang dijadikan elektroda /benda kerja

BAB V PEMBAHASAN V.1. Pembahasan Umum Analisa Jenis Elektroda terhadap Panas Arus yang digunakan : Elektroda yang biasanya digunakan adlah Elektroda Fluks karena untuk pengelasan benda kerja diataranya besi plat dan semakin besar elektroda yang digunakan semakin besar arus yang keluar dari mesin las. Analisa Pengaruh Posisi Pengelasan terhadap hasil Las : 1. Posisi dibawah tangan , yaitu suatu pengelasan yang dilakukan pada permukaan rata/datar. 2. Posisi tegak , yaitu mengelas dengan posisi pengelasan keatas atau kebawah 3. Posisi Datar (horizontal), yaitu dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti Horizontal. 4. Posisi atas Kepala , yaitu posisi pengelasan yang sangat sulit dan berbahaya karena bahan cairnya banyak berjatuhan dan dapat mengenai juru Las. Analisa Las Busur Listrik dan Las Aseteling ; 1. Las Listrik, yaitu las yang menggunakan elektroda sebagai alat penyambung ruang dan arus dari PLN masuk kemesin Las 2. Las Aseteling, yaitu Las yang menggunakan Aseteling dan Oksigen serta menggunakan kawat las.

BAB VI PENUTUP

VI.1. KESIMPULAN 1. Pengelasan merupakan proses penyambungan logam , dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan. 2. Las Busur listrik merupakan proses pengelasan yang terjadi akibat panas yang ditimbulkan arus listrik. 3. jarak optimum elektreoda dengn benda kerja kurang lebih 2 mm atau dapat pula berpatokan pada besarnya diameter elektroda tersebut. 4. Jenis pengelasan pada Praktikan Welding ini adalah las busur listrik. 5. Pengelasan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sambungan yang kuat dan baik.

VI.2. SARAN SARAN 1. Agar TP nya cepat keluar agar praktikan dapat berkonsentrasi untuk melakukan praktikum 2. Sebaiknya para praktikan dan asisten senantiasa menjaga kebersihan mesin dan alat kerja.

Anda mungkin juga menyukai