Anda di halaman 1dari 2

Beberapa Iungi seperti Fusarium menghasilkan spora yang umumnya tersebar saat keadaan udara lembab.

Saat kelembaban udara (relative humidity) menurun seperti ketika pergantian malam ke siang, sporoIor
Cladosporium akan bereaksi dengan memelintir dan lepas sehingga tersebar ke udara dan menjadikannya
jenis yang sering dijumpai di siang hari (Adam dan Moss, 2000).
Pada umumnya keadaan udara yang kering dan mengandung sedikit debu memiliki konsentrasi
mikroorgansime yang rendah. Selain itu jenis mikroba udara juga dipengaruhi oleh sumber-sumber
pertumbuhan mikroorganisme. Lingkungan peternakan tentunya memiliki komposisi mikroorganisme udara
yang berbeda dengan lingkungan rumah sakit atau lingkungan produksi minuman ringan
a.Metode pasif
Disebut dengan metode pasiI karena membiarkan partikel udara mengenai sendiri pada permukaan media
pertumbuhan.
Exposure Plate
Cara pengambilan sampel metode exposure plate adalah dengan memaparkan cawan /settle
plate (umumnya digunakan cawan d9cm) berisi media pertumbuhan non selektiI ke udara terbuka selama
waktu tertentu. Partikel udara yang mengendap karena gravitasi akan menempel pada permukaan agar. Pada
umumnya cawan dibiarkan selama beberapa menit selanjutnya diinkubasi pada temperatur yang sesuai
(misalnya 35C untuk Total Count atau 25C untuk Yeast and Mold). Exposure plate cocok digunakan pada
ruangan tertutup yang aliran udaranya tenang. Metode ini bukan merupakan metode kuantitatiI dan lebih
berguna untuk mengetahui kecenderungan jumlah mikroorganisme di udara secara mudah dan murah. Cara
ini bukan tergolong metode kuantitatiI karena tidak dapat dihitung seberapa besar volume udara yang
mengendap dan sangat tergantung kecepatan aliran udara dan diameter cawan yang dipakai. Selain
kekurangan diatas, partikel udara yang sangat kecil dan tidak cukup berat untuk terendap menjadi tidak dapat
terdeteksi dengan metode ini.
Jamur merupakan mikroba dengan struktur talus berupa benang-benang (hiIa) yang terjalin seperti jala
(myselium). HiIa dapat berekat (septat) dengan inti tunggal/ lebih dan hiIa tidak bersekat (aseptat).
Penampakan morIologi koloni pada umumnya seperti benang (Iilamentous) yang pertumbuhannya
membentuk lingkaran. MorIologi koloninya dapat dengan mudah dibedakan dengan bakteri walaupun ada
beberapa jenis bakteri yang koloninya mirip jamur, seperti dari kelompok Actinomycetes atau
Bacillus mycoides. Koloni kapang memiliki keragaman warna yang muncul dari sporanya.
:tri ent Agar
utrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. A juga digunakan unt uk
pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selekt iI, dalam artian mikroorganisme
het erotroI. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beeI, pepton, dan
agar. a merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakt eriologi sepert i
uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan
sampel pada uji bakt eri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Unt uk komposisi
nutrien adar adalah eksrak beeI 10 g, pept on 10 g, aCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g
agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan dist erilisasi dengan autoklaI pada 121C
selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
utrient Agar (A) adalah medium serbaguna yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Sesuaikan pH menjadi
7,4 dan sterilkan dengan autoklaI pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Bahan-bahan untuk A: ekstrak
khamir 3 gram, pepton 5 gram, aCl 5 gram, agar-agar 15 gram, air suling 1 L (Anonim, 2006).
utrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. A juga digunakan untuk pertumbuhan
mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektiI, dalam artian mikroorganisme heterotroI. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beeI, pepton, dan agar. a merupakan salah satu media
yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk
membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beeI 10 g, pepton 10 g, aCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g
agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaI pada 121C selama 15 menit.
Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentiIikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk
enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20 ekstrak kentang dan 2 glukosa sehingga baik untuk
pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah
mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk.
Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121C selama 15
menit. Dinginkan hingga suhu 40-45C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,60,2.

Anda mungkin juga menyukai