Anda di halaman 1dari 3

Follow up Perdana, Sekaligus Monitoring Terakhir

Monday, 10 May 2010 21:33 Tags:


baksos 2009 ershad nashir fakultas kedoktera moch. agung marzah unair

Acara Pelepasan Peserta Baksos 2009 FK Unair FK Unair- Untuk kedua kalinya, Mahasiswa FK Unair angkatan 2007 yang tergabung sebagai peserta Acara Bakti Sosial (Baksos) 2009 lalu kembali menyambangiDesa Binaan yang terletak di Desa Sumber Kembar Kecamatan Pacet, Mojokerto. Dengan diantar sebuah kendaraan Bis ditambah tiga buah mobil pribadi, Sebanyak 75 orang Mahasiswa FK Unair berangkat menuju Desa Sumber kembar, Jumat siang (07/5/2010). Selama tiga hari disana, para mahasiswa semester enam ini lebih memfokuskan diri pada aktivitas pemantauan dan penambahan materi pembinaan Kader TB dan kegiatan pengobatan gratis untuk warga setempat yang merupakan bagian dari tahap monitoring di lima titik kawasan endemik penyakit tuberculosis (TB). Antara lain Desa. Sumber Kembar, Desa. Sumber Sono, Desa. Sumber Suko, Desa Piji, dan Desa. Jinggreng. Dijelaskan oleh Ketua Baksos FK Unair 2009 Ershad Nashir, kunjungan follow up ini adalah untuk yang pertama kalinya sekaligus yang terakhir , setelah sebelumnya pada bulan Juli 2009 lalu, sebanyak 350 orang Mahasiswa FK Unair diterjunkan ke 5 Dusun tersebut untuk mengawali kegiatan Baksos dengan beragam acara, namun untuk kali ini dari 75 orang Mahasiswa yang berangkat, kegiatan lebih difokuskan pada aktifitas follow up kader TB yang berjumlah 25 orang dari 5 dusun, dan memantau sejauh mana hasil kerja para kader. Keberangkatan mereka sebelumnya ditandai dengan acara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Dekan FK Unair Prof. Dr. Muhammad Amin, dr.Sp.P(K) didampingi Wakil Dekan I Prof. Dr. Kuntaman, dr., MS., Sp.MK dan Kepala Bagian Akademik Dr. dr. Imam Susilo. SpPA(K), di ruang Sidang A FK Unair oleh Dekan FK Unair Kasubag Kemahasiswaan FK Unair. Istilah Village Concept Proyect atau desa Binaan FK Unair mulai tercetus pada tahun 2008 lalu. Program Baksos ini sudah menjadi tradisi FK Unair setiap tahunnya, dengan mengerahkan peran serta Mahasiswa FK Unair dari berbagai angkatan, Untuk pertama kalinya, Program Baksos FK Unair membina sebuah desa binaan endemic TB yang terletak di Desa Sumber Kembar, Kecamatan Pacet, mojokerto.

Selama tiga tahun berjalan, selain melakukan upaya pengenalan kepada Masyarakat tentang bagaimana cara mengenali gejala TB sampai pada tingkat penangannya, Mahasiswa FK Unair didampingi para Dosen juga telah mengerahkan sebanyak 25 orang kader Siaga TB dari masyarakat sekitar yang berasal dari 5 Dusun tersebut untuk mendata, memantau secara langsung dan berkala pola perilaku kesehatan warga sekitar. Probolinggo Menurut informasi singkat yang didapat dari ketua baksos 2010 Moch. Agung Marzah, Mahasiswa Kedokteran angkatan Tahun 2008 , Rencanannya , pada Bulan Juli 2010 mendatang, Mahasiswa FK Unair angkatan 2008 akan menjajaki area baru untuk acara Bakti sosial Tahun 2010. Kali ini di Kota Probolinggo, tepatnya di dua dusun berbeda antara lain Dusun Klarak dan Dusun Waru Jinggo kecamatan leces, Probolinggo , Jawa Timur. Berbeda dari Desa Sumber Kembar, Pacet, Mojokerto, dimana sebelumnya para Mahasiswa FK Unair selama lebih dari dua tahun membina kawasan endemic TB , Kali ini di Dua Dusun yakni Klarak dan Waru Jinggo nantinya, Mahasiswa berencana akan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan sanitasi dilingkungan tempat mereka tinggal. Diungkapkan oleh Agus, Alasan memilih lokasi tersebut adalah karena selain belum pernah menjadi obyek lokasi penelitian maupun kegiatan Bakti sosial, juga karena adanya problem Sanitasi lingkungan dikedua dusun yang cukup memprihatinkan. Keputusan tersebut sejalan dengan peraturan yang telah dibakukan oleh Sharing Committee BEM FK Unair,dimana prosedur sebuah Lokasi Desa Binaan dipilih berdasarkan tiga komponen antara lain Daerah tersebut memiliki jumlah Kepala Keluarga Minimal 1000 KK, Terdapat penyakit Endemis yang mendominasi, sekaligus jarak tempuh perjalanan yang tak terlalu jauh dari Surabaya. dari total hampir 1250 kepala keluarga di dua Desa tersebut, tercatat hanya ada 40% rumah warga dari tiap dusun yang memiliki jamban, itu artinya, pola kesehatan dilingkungan mereka sangat memprihatinkan, untuk itu kami berencana melalui program baksos 2010 ini akan berupaya meningkatkan sanitasi di lingkungan tersebutungkapnya. Diungkapkan Agung, karena minimnya sanitasi lingkungan didaerah tersebut, mengakibatkan sebagian warga disana terjangkit penyakit seperti diare, cacingan, atau bahkan penyakit kulit. Untuk itu selama empat hari disana ( 29 Juli-1 Agustus 2010), Mahasiswa FK Unair bekerjasama dengan Pihak Dinkes kota Probolinggo berencana akan menjalankan serangkaian kegiatan dengan mengadopsi program Pemerintah bernama STBM (strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat).

STBM merupakan program daerah bebas dari buang air sembarangan, perilaku mencuci tangan dengan sabun untuk memutus mata rantai penularan penyakit terkait sanitasi lingkungan, pengelolaan air dan makanan dalam rumah tangga, pengelolaan limbah rumah tangga dan drainase, serta manajemen pengelolaan sampah rumah tangga.(fy*)

Related Articles
http://www.fk.unair.ac.id/index.php/Headline-News/follow-up-perdana-sekaligus-monitoringterakhir.html

Anda mungkin juga menyukai