Anda di halaman 1dari 9

MODUL VI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA. Pendahuluan.

Pada hakikatnya terdapat hubungan timbal balik yang bersifat dinamis antara pandangan hidup masyarakat, pandangan hidup bangsa, dan pandangan hidup Negara. Pandangan hidup masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa tersebut dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup Negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup Negara sebagai sebagai ideologi Negara. Pandangan hidup Negara diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup bangsa, dan pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali pada pandangan hidup masyarakat, serta kepada sikap hidup pribadi. Rangkaian proses proyeksi pandangan hidup tersebut terutama dilakukan melalui jalur system hukum nasional dan pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional yaitu kewajiban perintah dan lain lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Untuk membicarakan tentang kebenaran ideology pancasila, akan saya kemukakan pengertian ideologa antara lain sebagai berikut : ilmu pengetahuan atau ajaran tentang idedi dalam KBBI poerwadiminta disebutkan sebagai asas pendapat (keyakinan) yang dipakai (dicita-citakan) untuk dasar pemerintahan Negara dan sebagainya. Hubungan antara ideologi dan filsafat. Ideologi mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat, bahkandi sebut sebagai keseluruhan ide-ide yang berdasarkan struktur filsafat. Jadi ideolgi komunis berdasarkan struktur filsafat komunis atau komunisme, ideologi liberal berdasarkan struktur filsafat liberal atau liberalism, ideologi sosialis atau sosialisme atau demikian seterusnya. Pancasila sebagai tujuan Tujuan adalah segala sesuatu yang hendak dicapai, merupakan pendorong dan pengarah. Dengan pancasila menuju kea rah masyarakat adil makmur, material spiritual berdasarkan pancasila.

Dimensi : Realita, Idealisme dan Fleksibilitas dari Ideologi Pancasila. kita dalam mengadakan Negara itu harus dapat meletakkan Negara itu atas suatu meja yang statis yang dapat mempersatukan seganap elemen di dalam bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai tuntutan dinamis kea rah mana kita gerakkan rakyat, bangsa dan Negara ini. Saya berikan uraian tadi agar saudara-saudara mengerti bahwa bagi republic Indonesia kita memerlukan satu dasar negara statis yang bisa menjadi Leidstar dinamis. Leidstar, bintang pimpinan. -Dimensi realita Ideologi Pancasila Nilai-nilai dasar pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri yang ditemukan dalam religi-religi bangsa Indonesia, dalam budaya-budaya bangsa Indonesia, dan dalam adat-istiadat bangsa Indonesia yang oleh penggalinya disebut jiwa bangsa. Nilai-nilai dasar yang lima jumlahnya itu bersifat tetap dalam arti rumusannya dan urut-urutan letak sila-sila sudah tetap, tidak dapat diubah, sebab Pancasila merupakan filsafat persatuan . -Dimensi Idealis Ideologi Pancasila Oleh penggalinya ditunjukkan dengan istilah Leidstar dinamis. Leidstar, bintang pimpinan. Artinya harus mempunyai tuntunan dinamis kemana rakyat, bangsa dan Negara ini digerakkan. Menurut alenia kedua Pembukaan UUD 1945 perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur kesanalah rakyat, bangsa digerakkan untuk mencapai cita-cita atau tujuannya yaitu di alenia ke-4 UUD 1945 disebutkan sebagai berikut : 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, 2) Memajukan kesejahteraan umum, 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa, 4) Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dimensi fleksibilitas dari ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila adalah ideology yang terbuka dan

demokratis,sehigga generasi penerus bangsa senantiasa dapat menggali dan mengembangkan pemikiran-pemikiran baru dengan tetap menjadikan nilai dasar sebagai tolak ukurnya. Dengan demikian ideology Pancasila tidak kehilangan hakeketnya. Inilah yang dimaksud dengan dimensi fleksibilitas dari ideologi Pancasila. Macam-macam fungsi dan peran Ideologi Pancasila. a. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan. I. Pendahuluan Ada dua hal yang perlu dipahami benar-benar dalam sub judul ini. Pancasila sebagai Ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan : Pengertian ideologi dalam sub judul ini dan, Ruang lingkup kehidupan kenegaraan.

Bangsa Indonesia sebagai suatu kelompok manusia, maka ia membentuk ide-ide dasar dalam segala hal dalam aspek kehidupan manusia yang dicitacitakan. Kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide dasar tersebut secara ketatageraan disebut Ideologi. Dan ini berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan direalisir dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara (Indonesia). Ideologi ini akam memberikan stabilitas arah sekaligus memberikan dinamika gerak menuju yang dicita-citakan. Dan perkembangan tumbuhnya ideologi bangsa Indonesia dimulai semenjak 18 Agustus 1945 adalah Pancasila. II. Arti Negara. Cara pandang bangsa Indonesia yang di utarakan Prof. Soepomo adalah cara pandang integralistik, Negara di pandang sebagai satu kesatuan organis. Dr. Muhammad Hatta (Bung Hatta) tidak setuju dengan cara pandang integralistik jerman, karena dapat menumbuhkan Negara kekuasaan, sekalipun ada kemiripan dengan cara pandang Indonesia tentang satunya makro dan mikrocosmos. III. Terjadinya Negara. Negara republik Indonesia lahir pada jam 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 dan tidak ada satupun warga Negara Indonesia yang menyangkalnya.

Menurut alenia II pembukaan UUD 1945 terjadinya Negara Indonesia melalui rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Rincian tahap-tahap itu sebagai berikut : a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia, b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan, c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. IV. Pembenaran adanya Negara Republik Indonesia. Alasanya dapat kita jumpai dalam alenia pertama pembukaan UUD 1945, bahwa Negara Republik Indonesia perlu ada karena kemerdekaan hak segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan harus kita hapuskan. V. Tujuan bernegara Tujuan bernegara atau kehidupan nasional atau tujuan nasional pada umumnya dalam Negara yang berbentuk Republik adalah mengurusi kepentingan umum. Demikian pula Negara Republik Indonesia dalam hal ini kepentingan umum bangsa Indonesia secara ketatanegaraan adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. VI. tata organisasi Kalau kita meninjau Negara dilihat dari sudut pandang strukturnya, maka kita temukan ada empat kelompok masalah yaitu : Tata organisasi suatu Negara Tata jabatan suatu Negara Tata hukum suatu Negara Tata nilai yang dicita-citakan didalam keidupan kenegaraan.

Apabila suatu organisasi kita dalilkan sebagai suatu kerjasama berdasarkan pembagian kerja yang tetap, maka suatu pekerjaan yang tetap didalam organisasi kita sebut fungsi yang diselenggarakan atau diemban oleh seorang pelaku. Secara ketatanegaraan, maka tata organisasi merupakan hal yang

fundamental dari kehidupan ketatanegaraan. Bentuk Negara. Bangsa Indonesia memilih bentuk (organisasi) Negara yang dinamakan Republik, yang merupakan suatu pola yang mengutamakan pencapaian kepentingan umum atau kesejahteraan yang ingin dicapai dalam hidup berkelompok. Dan pilihan bangsa Indonesia didalam hal bentuk negaranya yaitu kesatuan dan republik. Kemudian didalam teori kenegaraan berkembang pembeda lain yaitu pembedaan demokrsi dan dictator. Bentuk pemerintahan. Bentuk pemerintahan ialah pola yang menetukan hubungan antara lembaga-lembaga Negara dalam menetukan gerak kenegaraan, system pemerintahan yang dipilih bangsa Indonesia sebagai berikut : a. Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum b. Pemerintahan atas sistem konstitusi tidak bersifat absolute. c. Kedaulatan di tangan rakyat d. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD e. Presiden di bantu oleh menteri-menteri f. Presiden tidak dapat membekukan atau membubarkan DPR g. DPR mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan Unsur-unsur Negara Secara klasik unsur-unsur Negara adalah pemerintah, bangsa dan wilayah. Unsur wilayah dirumuskan dengan istilah seluruh tumpah darah Indonesia cara pandang integralistik tentang rumusan pemerintah Negara, disebutkan dengan istilah penyelenggara Negara. Adapun kita sebutkan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan Negara dibidang pembentukan peratuara perundangan (legislative) b. Penyelenggaraan Negara dibidang penerapan hukum (eksekutif) c. Penyelenggaraan Negara dibidang penegakan hukum (yudikatif)

d. Penyelenggaraan Negara dibidang kepenasehatan dan sebagainya. Sendi pemerintahan Sendi pemerintahan adalah suatu prinsip untuk dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dimana ada angggapan bahwa pemerintah dengan baik adalah membagi Negara didalam beberapa wilayah. VII Tata Jabatan Masalah tata jabatan muncul karena adanya anggapan bahwa didalam organisasi Negara yang tetap adalah jabatannya, sedang pelakunya dapat berubah. Sub masalah tersebut dirinci dalam : a. Masalah perwakilan (sistem dan lembaganya) b. Masalah penggolongan-penggolongan penduduk. c. Masalah alat perlengkapan Negara. Ragam perwakilan rakyat menurut UUD 1945, setelah amandemen yang ke-4 yaitu MPR terdiri atas anggota DPR yang dipilih melalui pemilu. Tugas MPR sebagai berikut : 1) MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD 2) MPR hanya dapat menggantikan presiden dan wakil Presiden dalam masa jabatan UUD. Penggolongan atau pengelompokan Penduduk (berorganisasi) Bernegara berarti berorganisasi, sehingga kedaulatan rakyat dapat diorganisir sebaik-baiknya agar dapat dioperasionalkan. Secara teoritis pengelompokan dapat dikakukan berdasarkan aspirasi politik, sehinggga kita mendapatkan partai-partai politik. Partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh kelompok warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan angggota masyarakat, berbangsa dan bernegara melalui pemilu. Aparatur Negara. Secara konstitusional, maka aparatur Negara dapat dirinci sebagai berikut:

Aparatur Negara dibidang perwakilan rakyat Aparatur Negara dibidang pemerintahan Aparatur Negara dibidang pengadilan Aparatur Negara dibidang keamanan dan pertahanan Negara, dan Aparatur Negara yang disebut dewab pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada presiden. Aparatur Negara dibidang pemerintahan dapat kita rinci dalam :

a. Presiden sebagai kepala Negara dan kepala eksekutif dengan segala hak dan kewaibannya. b. Pembantu presiden : 1. Satu orang wakil presiden. 2. Beberapa orang menteri Negara. 3. Pegawai negeri sipil. 4. Dewan pertimbangan presiden yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada Negara. Tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam pasal 2 disebutkan fungsi keduanya : 1. Tentara nasional Indonesia adalah alat Negara yang berperan dalam pertahanan Negara. 2. Kepolisian Negara republik Indonesia adalah Negara yang berperan dalam memelihara keamanan. 3. Dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan keamanan. Tentara nasional Indonesia dan kepolisian Negara republik Indonesia harus berkerja Sama dan saling membantu. VIII. Tata Jabatan

Menurut Rousseu analisa kenegaraan erat kaitannya dengan hukum karena Negara adalah status hukum suatu legal society hasil perjanjian masyarakat dan kegiatan-kegiatan kenegaraan meliputi : a. Membentuk hukum atau kewenangan legislative. b. Menerapkan hukum atau kewenangan eksekutif dan c. Menegakkan hukum atau kewenangan yudikatif. Konstitusi Konstitusi adalah suatu pola hidup berkelompok dalam organisasi Negara, yang sering diperluas dalam organisasi apapun. Konstitusi pada umumnya memuat : a. Hal-hal yang bersifat fundamental dalam berorganisasi misalnya kepala Negara, warga Negara, perwakilan, kewenangan kenegaraan dan sebagainya. b. Hal-hal yang dianggap penting daalm hidup berkelompok oleh suatu bangsa, misalnya soal pekerjaan yang layak di dalam UUD 1945, soal pendidikan dan sebagainya. c. Hal-hal yang dicita-citakan, sekalipun hal itu seolah-olah sulit dicapai karena idelistiknya. Aspek ini berperan sebagai daya pemersatu, menstabilkan arah, gerak kenegaraan dan pemberi dinamika dalam gerak kenegaraan. Fungsi Kenegaraan Kewenangan kegiatan legislative di Indonesia meliputi : a. Menentukan peraturan perundangan-undangan b. Menetapkan ke-APBN-an, dan c. Mengawasi jalannya pemerintahan atau penerapan/pelaksanaan hukum. Fungsi eksekutif dipimpin oleh kepala Negara atau presiden. Fungsi kehakiman dipegang oleh Mahkamah Agung dan badab peradilan dibawahnya yaitu lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan umum, lingkungan peradialan agama, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha

Negara dan mahkamah institusi. Fungsi kepenasehatan dipegang oleh Dewan Pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepala presiden. Fungsi bela Negara Ini diatur dalam pasal 30 UUD 1945 sebagai berikut : 1. Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara. 2. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pertahanan dan keamanan rakyat oleh TNI dan kepolisian, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. 3. TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat Negara yang bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara. 4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum.

Anda mungkin juga menyukai