Anda di halaman 1dari 1

Bab keutamaan salat berjamaah, penjelasan tentang perbedaannya, dan hukum berjamaah itu fardu kifayah Suatu riwayat

mengatakan: (salat berjamaah itu lebih utama dari salat sendiri, dengan pahala dua puluh lima derajat). Dalam riwayat: (dua pulh lima derajat0. Riwayat lain mengatakan: (dua puluh tujuh derajat). Ada tiga pendapat para ulama, yaitu: Pertama: Kedua: hadis yang pertama datang adalah mengenai pahala dua puluh lima derajat, kemudian datang hadis yang menjelaskan tentang dua puluh tujuh derajat. Ketiga: pahala dua puluh lima derajat dan dua puluh tujuh derajat itu tergantung pada sempurnanya salat seseorang. Ada yang mengatakan: derajat bukanlah sebuah pahala, dan ini adalah perkataan yang tidak benar. Karena dalam hadis Bukhori dan Muslim mengatakan bahwa pahalanya adalah dua puluh lima derajat dan dua puluh tujuh derajat. Memang ada perselisihan pendapat tentang jumlahnya. Wallohu alam. Para sahabat dan jumhur ulama berpendapat tentang hadis ini, bahwasanya berjamaah bukan termasuk syarat sahnya salat, berbeda dengan Abu Daud bahwa berjamaah bukan suatu hal yang wajib. Ada yang menyebutkan itu sunah, adapula yang menyebutkan fardu kifayah. Ada yang mengatakan: (salat berjamaah lebih utama dari salat sendiri dengan pahala dua puluh lima derajat). Riwayat lain mengatakan: (dua puluh lima pahala). Sebagian lain mengatakan dua puluh lima derajat dan dua puluh lima pahala. Yang dimaksudkan adalah derajat adalah pahala, dan pahala adalah derajat. Rosulullah bersabda: ( )hadis ini menunjukan bahwa salat berjamaah itu fardu ain. Menurut madzhab Ato, Auza, Ahmad, Abu Tsaur, Ibn Khazimah, dan Abu Daud, salat berjamaah bukanlah suatu pardu ain. Mereka berselisih pendapat, apakah itu sunah atau pardu kifayah seperti yang sudah dijelaskan?

Anda mungkin juga menyukai