Anda di halaman 1dari 6

Kromatografi, Dasar - Dasar Dalam suatu sampel, analit dipisahkan dari pengganggunya dengan cara diekstraksi dari fasa

awalnya yang berupa dua fasa yang tak terpisahkan ke fasa ekstraksi. Misal dalam suatu fasa larutan (selanjutnya disebut Solut), S, melakukan kontak dengan fasa kedua, solute berpisah menjadi dua fasa. Sohase I Sphase II Konstanta kesetimbangan untuk reaksi di atas adalah. [ [ ] ]

Konstanta kesetimbangan tersebut dikenal dengan koefisien partisi atau konstanta distribusi atau koefisien distribusi. Berdasarkan persamaan itu, bila koefisien distribusi cukup besar maka larutan akan bergerak dari fasa I ke fasa II. Namun apabila koefisien distribusi cukup kecil, maka larutan akan cenderung berada dalam fasa I. Pemisahan metode kromatografi berdasar pada koefisien distribusi, dimana suatu campuran yang berada pada satu fasa dipisahkan menjadi fasa bergerak (mobile) dan diam (statis) yang pada hakekatnya molekuler. Sejarah kromatografi berawal dari tahun 1850, ketika Runge, membuat suatu teknik kasar dari kromatografi kertas untuk memisahkan campuran dye dan mempelajari karakteristik campuran warna dari dye. Tahun 1861, Groppelsroeder menggunakan sejenis kromatografi kertas, yang ia sebut analisis kapiler. Walaupun ia mengetahui pemisahan suatu campuran menaiki kertas dipengaruhi daya kapilaritas, ia tidak dapat menjelaskan mengapa pemisahan itu terjadi. Adalah Tswett, yang dianggap sebagai orang pertama yang menerbitkan karya karyanya tentang pendeskripsian proses pemisahan. Dia menulis hasil penelitian pemisahan ekstrak tumbuhan dan larutan ligroin menggunakan ratusan macam media adsorpsi (lignin). Dalam karya karya awalnya (1906), Tswett mendefinisikan kromatografi sebagai: Metode dimana suatu komponen campuran dipisahkan pada suatu kolom adsorben dalam system yang mengalir. Metode kromatografi telah banyak mengalami peningkatan sejak Tswett, dan termasuk berbagai macam variasi proses telah ditemukan sebagai dasar dasar prinsip pemisahan kromatografi. Organisasi organisasi standar di berbagai negara seperti British Standards Institute di UK dan American Society for Testing Materials telah memberikan definisi mereka masing masing untuk kromatografi. Untuk mendapatkan kesamaan dalam definisi kromatografi, IUPAC pada tahun 1993, mendefinisikan sebagai: Kromatografi adalah proses pemisahan fisik dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi antara dua fasa, yang salah satunya adalah fasa diam dan yang lainnya bergerak pada suatu arah. Berdasarkan definisi definisi di atas, dapat diketahui bahwa dalam suatu system kromatografi komponen komponen yang akan dipisahkan terpisah dalam dua fasa berdasar persamaan.

Smobile Sstationary Berdasar persamaan (1), maka kesetimbangan reaksi dapat dinyatakan sebagai

Berdasarkan persamaan (2) suatu campuran molekul akan terpisahkan berdasarkan besar koefisien distribusinya. Dimana besar koefisien distribusi sebanding dengan besar fasa diam, dan berbanding terbalik terhadap fasa gerak. Persamaan (2) dapat diekspresikan sebagai.

Dimana Cs adalah konsentrasi molekul pada fasa diam, dan Cm adalah konsentrasi molekul pada fasa gerak. Suatu campuran akan terpisah antara fasa diam dan fasa gerak, dan akan berusaha untuk terpisah dengan rasio tertentu menurut Koefisien distribusinya, KD. Semakin besar koefisien distribusi maka semakin besar afinitasnya terhadap fasa diam, maka semakin sulit terpisahkan, dan sebaliknya. Pada kenyataannya kromatografi adalah sistem yang dinamis, dimana terjadi perpindahan antara molekul dalam fasa diam menjadi fasa gerak, dan dari fasa gerak menjadi fasa diam. Molekul bergerak diatas suatu fasa diam hingga ia mencapai kesetimbangan menurut koefisien distribusinya.

Molekul dapat dikatakan bergerak diatas suatu fasa diam dalam suatu system pemisahan dan terjadi distribusi antara fasa gerak dan fasa diam seperti yang didefiniskan oleh koefisien distribusinya. Maka

dalam prakteknya, komponen yang memiliki koefisien distribusi terkecil akan cenderung berada dalam fasa gerak, maka akan lebih mudah terpisahkan. Berdasarkan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa campuran C lebih cenderung berada dalam fasa diam dan A memiliki afinitas terkecil terhadap fasa diam. Komponen C ditahan lebih kuat dibanding B, lalu A. KA < K B < K C

Kecepatan molekul untuk bermigrasi dalam suatu kolom atau lempeng (thin layer chromatography) dipengaruhi oleh distribusin molekul antara fasa gerak dan diam. Secara teoritis, factor yang mempengaruhi distribusi, yang mana juga mempengaruhi retensi adalah:

1. Komposisi dan sifat dari fasa mobile. 2. Tipe dan sifat dari fasa diam. 3. Gaya intermolecular antar komponen, fasa gerak dan fasa diam. 4. Temperatur

PETA KONSEP

KROMATOGRAFI

INTRODUCTION

PRINSIP

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI

JENIS JENIS KROMATOGRAFI

DEFINISI

SEJARAH

GERAK MOLEKUL DALAM SISTEM

REAKSI KESETIMBANGAN

KOEFISIEN DISTRIBUSI

Anda mungkin juga menyukai