Iat|gue L|fe Assessment of D|fferent Stee|8ased She||
Mater|a|s Under Var|ab|e Amp||tude Load|ng
8y S. M. Beden ; S. Abdullah ; A. K. Ariffin ; N. A. AL-Asady ; M. M. Rahman Department of Mechanical and Materials Engineering University Kebangsaan Malaysia 43600 UKM Bangi, Selangor, MALAYSIA
1. Introduction Pada umumnya, komponen struktur rekayasa memiliki diskontiunitas geometri seperti shoulders, keyways, dan grovess yang disebut dengan notches. Ketika komponen mengalami pembebanan, tegangan atau pun regangan lokal pada notches melebihi tegangan ijin material tersebut, maka tegangan tersebut mampu membuat keretakan pada struktur dan akhirnya akan terus berkembang hingga menjadi struktur mengalami kepecahan. Beberapa dekade terakhir, banyak peyelidikan berupa penilitian yang telah dilakukan untuk memprediksi 'high cycle Iatigue (HCF) liIe atau yang lebih dikenal dengan kurva S-N. Hasilnya didapat bahwa HCF sangat dipengaruhi oleh microstructural variables seperti ukuran butir, volume fraction of secondary phase dan atom terlarut atau precipitates (LandgraI 1979). Sebelumnya, HCF telah dikembang berdasarkan mekanika kontinum dengan berbagai parameter keretakan yang digunakan. Banyak penelitian laboratorium dan beberapa pengalaman lapangan menunjukkan bahwa air mempercepat laju perambatan retak pada baja Ieritik (erent et al 1988.). Kelelahan retak awal dan data siIat pertumbuhan material merupakan inIormasi penting. Setidaknya ada 50 model untuk kerusakan kelelahan kumulatiI dan prediksi kehidupan, tidak ada yang telah diterima secara umum. Oleh karena itu masih perlu untuk mempelajari proses akumulasi kelelahan lebih lanjut (Zheng & Wang 1997). Sebagian besar dari penelitian sebelumnya, mengasumsikan komponen beban siklik dengan amplitudo konstan. Sehingga tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyajikan teknik memprediksi umur kelelahan material yang berbeda menggunakan metode tegangan dan regangan didasarkan dengan variable amplitude loadings (VAL) yang didapat dari percobaan. Penelitian ini dilakukan pada struktur shell (pipa) dengan panjang tak terbatas dan dipengaruhi oleh tekanan internal siklik yang dianalisis menggunakan pendekatan elemen hingga (FEA). 2. %heoretical Background
Data fatigue life dan kurva S-N tidak cukup untuk menganalisa Iatigue,untuk itu perlu dilakukan pengujian pada specimen. Specimen yang digunakan adalah baja karbon (rendah dan menegah) dan bahan (AS% A533, AISI 1020 dan AISI 4340). Selama melakukan pengujian, specimen diberikan beban dengan sistem laju air hingga specimen tersebut gagal. Sistem laju air ini akan menghasilkan tegangan dan regangan pada pipa specimen. Jika yang terjadi tegangan tarik tinggi maka tegangan tersebut akan membuka mikro keretakan pada komponen yang mempercepat laju keretakan, sedangkan jika yang terjadi regangan tekan tinggi,ini menutup mikro keretakan yang artinya menghambat laju retakan. %engan geser yang terjadi tidak mempengaruhi specimen untuk membuka atau pun menutp mikro keretakan, sehingga sangat sedikit pengaruh kelelahan pada komponen yang disebabkan oleh tegangan geser. Ini menunjukkan keruskan komponen akibat kelelahan sangat dipengaruhi oleh amplitudo tegangan.
3. ethodology Berdasarkan kurva Whler, untuk memprediksi fatigue life dengan amplitudo konstan, hasil yang didapat masih perlu dikoreksi baik untuk tegangan dan juga model penutupan retak, sehingga komponen ini masih mampu melakkukan pembebanan secara variable amplitudo. Kelelahan Iatigue sangat dipengaruhi oleh dinamika sistem, pembebanan, tegangan atau regangan, hal ini akan menunjukkan awal mula keretakan yang akan terjadi. inite element analysis (FEA), merupakan salah satu metode untuk menganalisa tegangan yang terjadi pada suatu komponen di setiap bagian dari komponen tersebut. Untuk itu, (FEA) sangat memungkinkan untuk diaplikasikan dalm penelitian ini. %eknik FEA ini digunakan untuk pemodelan dan simulasi pada studi kasus ini, yaitu pipa denagn panjang yang tak terbatas. Pipa yang diujikan memiliki permukaan yang berbeda, yaitu : kasar, halus, dan berkorosi. %ujuan utama dari penelitian ini adalah metode untuk prediksi dari kurva SN dan c-N untuk material yang berbeda dengan pembebanan amplitudo variabel serta untuk mempelajari Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi prediksi itu. Data regangan dari pengujian dengan laju air ini kemudian digunakan untuk meprediksi kurva c-N, sedang kurva S-N dari data tegangan. 4. Simulation works: Results and Discussion
Untuk membantu memahami evaluasi dan distribusi tegangan siklis dan kondisi bidang regangan siklis, maka pengujian tersebut juga dilakukan pemodelan yang kemudian hasil yang didapat digunakan untuk menganalisa kelelahan. Dari kurva hasil penelitioan menunjukkan bahwa besar kekuatan ultimate dan kekerasan baja karbon menengah (AISI 4340) denagn komposisi kimia seperti chronium, nikel dan mangan berumur lebih panjang 95 dibandingkan AISI 1020 yang juga lebih 85 dibandingkan dengan AS% A533 yang lebih baik 80 jika dibandingkan dengan AISI 1020.
5. Summary and Concluding Remarks
Hasil analisa atigue life bahan baja yang berbeda dengan menggunakan metode regangan dan tegangan didasarkan denagn variabel amplitudo (VAL) dengan menggunakan pendekatan elemen hingga yang diaplikasikan pada pipa dengan panjang tak tehingga menunjukkan bahwa nilai yang berbeda untuk setiap baja karbon ( AS% A533, AISI 1020 dan AISI 4340). Ini berdasarkan teori pendukung yang digunakan, yaitu ; Goodman, Gerber, orrow dan teori SW%. %eori tersebut menyebutkan bahwa pengaruh koreksi tegangan berbeda untuk tegangan tarik dan tegangan tekan (regangan). Sebagian besar analisi fatigue life menunjukkkan pola deIormasi tetap stabil dan degradasi kekakuan material akibat akumulasi kerusakan pada setiap siklus dan hambatan kelelahan baja lebih tergantung pada kakutan material, semakin besar kekuatan material baja tersebut maka semakin lama juga fatigue life material tersebut.