Perbedaan antara Pancasila agama dengan Pancasila sebagai ideologi adalah
Pancasila sebagai ideologi memiliki pengertian yang lebih luas dimana pancasila mencakup keseluruhan sendi- sendi kehidupan sosial budaya, politik, ekonomi, pertahanan dan keamaanan sedangkan Pancasila agama setiap warga negara diberikan kebebasan memeluk agama sesuai kepercayaan masing- masing. Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut. 2. Yang dapat dikembangkan dari 3 IilsaIat besar yaitu : a. Ontologis Pancasila lahir atau digali seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia yang plural baik dari suku, ras,dan agama. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang Berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah manusia. b. Epistemologis Pancasil telah uji keberadaannya sebagai pemersatu bangsa dari masyarakat Indonesia yang majemuk. Pancasila telah menjadi sistem cita- cita, menjadi suatu ideologi.
Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan.
Sebagai suatu paham epistemologi, maka Pancasila
mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalamupaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia. c. Aksiologis Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem IilsaIat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang IilsaIat nilai Pancasila. Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Pengakuan, penerimaan dan pernghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencerminkan siIat khas sebagai Manusia Indonesia. Perbedaan Pancasila sebagai sumber norma hukum dengan Pancasila sebagai norma moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma Iundamental negara dalam jenjang norma hukum di Indonesia. Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan, keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan- peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila. Upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. 4. Sistem hukum di Indonesia sudah diterapkan di Indonesia sesuai koridor hukum negara Pancasila akan tetapi kasus korupsi semakin tumbuh subur dan semakin merajalela karena adanya oknum pejabat yang ingin memperkaya diri dengan instant yang lupa dengan norma- norma hukum yang beraku. Bila kasus sampai pengadilan ada kerjasama oknum- oknum penegak hukum sehingga hukuman yang diberikan semakin ringan dengan pnaIsiran- penaIsiran hukum yang telah dimainkan seperti dengan mnghilangkan barang bukti atau menyusun skenario.