Anda di halaman 1dari 148

Makalah Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data
sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian
penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan
daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.

Perencanaan pembangunan daerah seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang SPPN, mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Panjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan
arah pembangunan daerah. Perencanaan ini kemudian dijabarkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang berdurasi waktu 5 (lima) tahun, yang memuat
kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program SKPD
dan lintas SKPD, program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersiIat indikatiI. Selanjutnya RPJM Daerah
dijabarkan dalam perencanaan berdurasi tahunan yang disebut sebagai Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN


A. Perencanaan Pembangunan
Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan
mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya
para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul
akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana.
Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan.

Perencanaan ada sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang
bersiIat akumulatiI. Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal dapat mengakibatkan
perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa sistem yang ada menjauhi
keseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian daripada Iungsi manajemen yang bila
ditempatkan pada pembangunan daerah akan berperan sebagai arahan bagi proses
pembangunan berjalan menuju tujuan di samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan proses
pembangunan yang dilaksanakan.
Menurut Tjokroamidjojo (1992), perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah
suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai sesuatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih eIisien dan eIektiI.
'Melihat ke depan dengan mengambil pilihan berbagai alternative dari kegiatan untuk
mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti supaya pelaksanaan tidak
menyimpang tujuan, Albert Waterston mendeIinisikan perencanaan pembangunan seperti
demikian.
Berbagai ahli memberikan deIinisi perencanaan. Bahkan ada yang memberikan pengertian
lebih luas contohnya ProI. Jan Tinbergen mengemukakan lebih kepada kebijaksanaan
pembangunan (development policy) bukan hanya perencanaan (plans) semata.

Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Namun tidak semua rencana merupakan
perencanaan pembangunan Terkait dengan kebijaksanaan pembangunan maka pemerintah
berperan sebagai pendorong pembangunan (agent oI development), ini terkait dengan deIinisi
perencanaan yang merupakan upaya institusi public untuk membuat arah kebijakan
pembangunan yang harus dilakukan di sebuah wilayah baik negara maupun di daerah dengan
didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersiIat usaha pencapaian tujuan
pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
1. Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang
kuat dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positiI.
2. Ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
3. Berisi upaya melakukan struktur perekonomian
4. Mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja.
5. Adanya pemerataan pembangunan.

Dalam prakteknya pelaksanaan pembangunaan akan menemui hambatan baik dari sisi
pelaksana, masyarakat yang menjadi obyek pembangunan maupun dari sisi luar semua itu.
Lebih rinci alasan diperlukannya perencanaan dalam proses pembangunan sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan memberikan perubahan yang sangat
cepat dalam masyarakat.
2. Perencanaan merupakan tahap yang penting apabila dilihat dari dampak
pembangunan yang akan muncul setelah proses pembangunan selesai.
3. Proses pembangunan yang dilakukan tentu saja memiliki keterbatasan waktu
pelaksanaan, biaya serta ruang lingkup pelaksanaannya.
4. Perencanaan juga dapat berperan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan
pembangunan sehingga proses pembangunan yang dilakukan dapat dimonitor oleh
pihak-pihak terkait tanpa terkecuali masyarakat.

Perencanaan yang baik seperti sebuah perjalanan yang sudah melewati separo jalan, karena
sisanya hanyalah tinggal melaksanakan dan mengendalikan. Apabila dalam pelaksanaannya
konsisten, pengendalian yang eIektiI, dan Iaktor-Iaktor pengganggu sedikit atau tidak
memberi pembiasan pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan dapat dikatakan tinggal
menanti waktu untuk mencapai tujuan.
Negara besar sekalipun tetap menghadapi berbagai masalah pembangunan yang bertahap
harus diselesaikan. Ada berbagai alasan sebagai pendorong untuk melakukan perencanaan
seperti menonjolnya kemiskinan, adanya perbedaan kepentingan, keterbatasan sumber daya,
sistem ekonomi pasar dan adanya tujuan tertentu yang ditetapkan. Jadi Perencanaan
pembangunan menjadi prioritas utama.
dalam pembanguna itu sendiri.

B. Aspek Legal Perencanaa Pembangunan
Implementasi otonomi daerah dan desentralisasi di Indonesia menuntut perubahan paradigma
perencanaan dan keuangan daerah yang bersiIat komprehensiI mengarah kepada transparansi,
akuntabilitas, demokratisasi, desentralisasi dan partisipasi masyarakat. Merujuk pada
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pembangunan dalam
UU ini Pembangunan Nasional dimaksud upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) itu sendiri adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara
dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Tujuan perencanaan pembangunan nasional menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004, antara lain:
1. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah, antar-
ruang, antar-waktu, antar-Iungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin
tercapainya penggunaan sumberdaya secara eIisien, eIektiI, berkeadilan dan
berkelanjutan

Lebih lanjut proses perencanaan menurut UU Nomor 25 Tahun 2009, yakni:
1. Proses Politik: Pemilihan langsung Presiden dan Kepala Daerah menghasilkan
rencana pembangunan hasil proses (publik choice theory oI planning) Khususnya
penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM
2. Proses Teknokratik: Perencanaan yang dilakukan oleh perencana proIesional, atau
oleh lembaga/unit organisasi yang secara Iungsional melakukan perencanaan
khususnya dalam pemantapan peran, Iungsi dan kompetensi lembaga perencana
3. Proses partisipatiI: perencanaan yang melibatkan masyarakat (stakeholders) antara
lain melalui pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down: Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke
bawah atau dari bawah ke atas dalam hierarki pemerintahan.

. Sistem Perencanaan Pembangunan
ReIormasi yang dimulai pada tahun 1998 telah memberikan pengaruh pada pergeseran nilai,
pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan nilai yang terjadi setelah reIormasi
meliputi pergeseran dari sentralistik menjadi desentralistik, dari pendekatan top down
menjadi bottom up sudah jelas dampak langsungnya adalah diberikannya kewenangan yang
lebih besar kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Kewenangan tersebut
dijamin dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, yang diikuti oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah. Selanjutnya kedua Undang-undang tersebut disempurnakan
menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diikuti
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, maka substansi dan esensi dari sistem perencanaan pembangunan di
tingkat nasional dan daerah menjadi semakin perlu untuk dimantapkan dan disempurnakan,
guna lebih menjamin penyelenggaraan pembangunan di pusat dan daerah yang lebih berhasil
guna dan berdayaguna.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara
sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan (Pasal 2 ayat 2), dengan jenjang
perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek
atau tahunan (1 tahun). Setiap daerah (propinsi/kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Dalam Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, juga dinyatakan bahwa
rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan
presiden/kepala daerah pada saat kampanye ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional/Daerah, yang penyusunannya dengan mengacu pada dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional/Daerah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data
sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan
mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya
para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul
akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana.
Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan
yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan.
Perencanaan pembangunan memiliki ciri khusus yang bersiIat usaha pencapaian tujuan
pembangunan tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain:
1. Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi yang
kuat dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi positiI.
2. Ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
3. Berisi upaya melakukan struktur perekonomian
4. Mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja.
5. Adanya pemerataan pembangunan.









Sebenarnya, Apakah Pembangunan Itu?
Kesulitan dalam mendeIinisikan pembangunan, terutama bukan karena orang tidak paham
persis tentang apa yang dimaksud dengan pembangunan, tapi justru karena begitu banyaknya
aspek dan masalah yang diketahui termasuk ke dalam apa yang disebut pembangunan,
sehingga hampir tidak mungkin untuk menyatukan semuanya menjadi suatu bentuk rumusan
sederhana sebagai suatu deIinisi yang komplit: "Inilah dia pembangunan itu".

Dalam pengertian sehari-hari yang sederhana, dapatlah disebutkan bahwa pembangunan
merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraI hidup
mereka. Namun untuk suatu pembahasan yang berlatar-belakang ilmiah, tentu harus di
usahakan suatu pengertian yang kurang lebih menggambarkan apa yang dimaksudkan sebagai
pembangunan, yang secara umum dapat diterima oleh mereka yang ikut membahasnya.

Dalam tulisan-tulisan mengenai pembangunan, pengertian-pengertian berikut ini biasanya
selalu dikaitkan dalam menyusun suatu deIinisi pembangunan; yaitu: modernisasi, perubahan
sosial, industrialisasi, pertumbuhan (growth), dan evolusi sosio-kultural. Sebagian besar dari
istilah tersebut walaupun memang ada gunanya dalam menyusun pengertian mengenai
pembangunan untuk keperluan yang berbeda-beda, tapi terasa kurang sesuai dengan apa yang
sesungguhnya dimaksudkan sebagai pembangunan (Frey, 1973). Menurut Irey, pengertian
pertumbuhan (growth) terasa terlalu luas, sedangkan industrialisasi, terlalu sempit. Begitupun
dengan istilah westernisasi, yang terasa bersiIat parokial (sempit wawasannya) dan
meragukan. Yang paling populer diantara semuanya adalah istilah modernisasi dan
pembangunan, yang menyebabkan kedua istilah itu seringkali dianggap merupakan sinonim
satu dengan lainnya.

Rogers (1969, 1971) mengartikan pembangunan sebagai proses-proses yang terjadi pada
level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi
pada level individu. Yang paling sering, kalaupun pengertian kedua istilah tersebut
dibedakan, maka pembangunan dimaksudkan yang terjadi pada bidang ekonomi, atau lebih
mencakup seluruh proses yang analog dan seiring dengan itu, dalam masyarakat secara
keseluruhan.

Tehranian (1979) mengartikan istilah kemajuan (progress), pembangunan (development), dan
modernisasi, sebagai suatu Ienomena historis yang sama, yaitu suatu transisi dari masyarakat
yang agraris ke masyarakat industrial.

Dalam diskusi teoritis, memang ada yang menspesiIikkan arti dari masing-masing istilah
tersebut di atas. Arjomand (1977) misalnya, berpendapat bahwa sebagai suatu konsep,
pembangunan menunjukkan bias evolusioner. Sedangkan Berger, dkk. (1973) memandang
modernisasi sebagai suatu rangkaian Ienomena historis yang jauh lebih spesiIik, yang
diasosiasikan dengan tumbuhnya masyarakat-masyarakat industrial.

Para teorisi yang tidak mau dikaitkan dengan salah satu bias tersebut, biasanya lebih suka
berbicara dengan menggunakan istilah perubahan sosial. Rogers sendiri (1978) mengubah
rumusan yang pernah dibuatnya tentang pembangunan dari apa yang pernah dikemukakan
sebelumnya (1971, 1973, 1976) dengan m menyatakan bahwa "Pembangunan sebagai suatu
proses perubhan sosial yang bersiIat partisipatori secara luas untuk memajukan keadaan
sosial dan kebendaan (termasuk keadikan yang lebih besar, kebebasan, dan kualitas yang
dinilai tinggi yang lainnya) bagi mayoritas masyarakat melalui perolehan mereka akan
kontrol yang lebih besar terhadap lingkungannya".

Sementara itu, menurut Seers (1996) sebagai suatu istilah teknis, pembangunan berarti
membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan,
tingkat melek huruI (literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.






PEDOMAN
PENYUSUNAN RENANA AKSI
PEREPATAN PENAPAIAN
TU1UAN MDGs DI DAERAH
(RAD MDGs)
kLMLn1L8lAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL/
8AuAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL
1APun 2010

PEDOMAN
PENYUSUNAN RENANA AKSI
PEREPATAN PENAPAIAN
TU1UAN MDGs DI DAERAH
(RAD MDGs)
kLMLn1L8lAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL/
8AuAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL
1APun 2010

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Kata Pengantar
Pencapaian target Milienium Development Goals (MDGs) merupakan pemenuhan
komitmen internasional yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam peningkatan
kesejahteraan rakyat. Laporan Pemerintah ndonesia pada Sidang Majelis Umum
ke-65 (High-level Plenary Meeting on MDGS) yang dilaksanakan pada tanggal 27-
29 September 2010 di New York mengungkapkan bahwa kinerja pencapaian
target MDGs ndonesia telah sejalan dengan kinerja pencapaian target MDGs yang
tercantum dalam Laporan Pencapaian MDGs Global Tahun 2010.
Meskipun kinerja pencapaian target MDGs di tingkat nasional sudah cukup
baik, namun disparitas kinerja antarprovinsi dan kabupaten/kota masih sangat
bervariasi. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama lintas sektor dan lintas bidang
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, peningkatan kemitraan
antara pemerintah dengan swasta, serta peningkatan peran aktif masyarakat untuk
menangani disparitas kinerja tersebut.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ditugaskan untuk merumuskan
Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD)
dalam Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs, sebagaimana yang tercantum dalam
npres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan terkait
Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Untuk itu, Bappenas telah
menyelesaikan penyusunan Peta Jalan (roadmap) Nasional Percepatan Pencapaian
MDGs, yang merupakan RAN MDGs. Peta Jalan tersebut selanjutnya merupakan
acuan utama dalam penyusunan RAD MDGs, yang bertujuan untuk mendukung
percepatan pencapaian target MDGs di daerah.
Pedoman Penyusunan RAD MDGs sebagaimana yang diamanatkan dalam npres
Nomor 3 Tahun 2010 tersebut, berisikan cara pengorganisasian, langkah teknis, dan
sistematika penyusunan RAD MDGs, serta dilengkapi pula dengan matriks rencana
aksinya. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi pemerintah
daerah dalam menyusun RAD MDGs sehingga setiap daerah dapat menyusun
dokumen strategis yang menggambarkan upaya sinergis dalam pencapaian target
MDGs di pusat dan daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Kami harapkan pedoman ini dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan terkait dalam menyusun RAD MDGs yang berkualitas, untuk
mendukung terlaksananya percepatan pencapaian MDGs di daerah dalam
menyejahterakan masyarakat.
Jakarta, November 2010
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Armida S. Alisjahbana

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
aftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ i
aftar Isi ....................................................................................................... iii
aftar TabeI .................................................................................................. iv
aftar Gambar ............................................................................................. iv
aftar Singkatan ......................................................................................... v
BAB I PENAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................................... 4
1.4 Landasan Hukum ..................................................................................................... 4
BAB II KETERKAITAN MGs ENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ........ 9
2.1 Keterkaitan MDGs dengan RPJMN .................................................................... 11
2.2 Keterkaitan MDGs dengan Pembangunan Daerah ..................................... 12
2.3 Kebijakan RPJMN 2010-2014 Terkait Percepatan Pencapaian Target
MDGs ............................................................................................................................ 13
BAB III LANGKAH TEKNIS AN JAAL PENYUSUNAN RA MGs ........ 19
3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAD MDGs .... 21
3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAD MDGs ....................................... 23
3.3 Pembiayaan ............................................................................................................... 23
3.4 Jadwal Penyusunan RAD MDGs ......................................................................... 24
BAB IV SISTEMATIKA RA MGs ................................................................ 25
4.1 Sistematika Dokumen RAD MDGs ........................................................................... 27
4.2 Matrik RAD MDGs dan Penjelasannya .................................................................... 29
BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RA MGs ........................... 33
5.1 Pengorganisasian .................................................................................................... 35
5.2 Uraian Tugas .............................................................................................................. 37
5.3 Mekanisme Kerja...................................................................................................... 37
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 40
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Lampiran
1. List ndikator MDGs ...................................................................................................... 45
2. Pencapaian ndikator MDGs Nasional .................................................................... 49
3. Profi l Pencapaian MDGs Provinsi ............................................................................. 55
4. Dokumen Kebijakan Lainnya yang Perlu diperhatikan dalam Penyusunan
RAD MDGs ........................................................................................................................ 61
5. Contoh matrik masing-masing target MDGs
a. Matrik Tujuan 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan); .............. 00
b. Matrik Tujuan 2 (mencapai pendidikan dasar untuk semua); ................ 00
c. Matrik Tujuan 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan); ............................................................................................................. 00
d. Matrik Tujuan 4 (menurunkan angka kematian anak); ............................. 00
e. Matrik Tujuan 5 (meningkatkan kesehatan ibu); ......................................... 00
f. Matrik Tujuan 6 (memerangi penyakit HV/ADS, malaria dan penyakit
menular lainnya); .................................................................................................... 00
g. Matrik Tujuan 7 (memastikan kelestarian lingkungan hidup). ............... 00
aftar TabeI
Tabel 1. Jadwal Penyusunan RAD MDGs ....................................................................... 24
Tabel 2. Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs ... 29
Tabel 3. Organisasi dan Tanggung Jawab Pokja Penyusunan RAD MDGs ........ 36
aftar Gambar
Gambar 1. ntegrasi MDGs dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan ..... 12
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan RAD MDGs ........................... 36
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
aftar Singkatan
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
npres : nstruksi Presiden
KEK : Kekurangan Energi Kronis
K/L : Kementerian/Lembaga
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MDGs : Millennium Development Goals
Perpres : Peraturan Presiden
PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
PP : Peraturan Pemerintah
PPN : Perencanaan Pembangunan Nasional
PUG : Pengarusutamaan Gender
RAD : Rencana Aksi Daerah
RAD MDGs : Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional
RENJA : Rencana Kerja
RENSTRA : Rencana Strategis
RENSTRA RKPD : Rencana Strategis RKPD
RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah
UU : Undang Undang
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
1.1 Latar BeIakang
Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan
global dalam upaya lebih menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan
kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan,
kesehatan, dan kelestarian lingkungan. 8 (delapan) tujuan (goals) menjadi
komitmen MDGs mencakup: (1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan;
(2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; (3) Mendorong Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan; (4) Menurunkan Angka Kematian
Anak; (5) Meningkatkan Kesehatan bu; (6) Memerangi HV/ADS, Malaria dan
Penyakit Menular lainnya; (7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan
(8) Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas pembangunan
nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional
dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Di tingkat nasional, targettarget
MDGs telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dalam bentuk program, indikator
maupun target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya.
Sebagian besar pencapaian MDGs ndonesia sudah sesuai dengan rencana
target yang ditetapkan (on track), bahkan beberapa target MDGs 2015 telah
tercapai seperti penurunan prevalensi kekurangan gizi dan proporsi penduduk
dengan pendapatan per kapita (lihat Lampiran 2). Namun demikian, masih ada
beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya.
Data capaian target MDGs untuk masing-masing provinsi yang disajikan pada
BAB
PendahuIuan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Lampiran 3 menunjukkan bahwa masih ditemukan disparitas pencapaian di
tingkat provinsi. Sehubungan dengan itu, efektivitas program-program yang
mendukung pencapaian MDGs di daerah juga perlu ditingkatkan.
Untuk mempercepat pencapaian target MDGs, Bappenas bersama dengan
kementerian/lembaga telah merumuskan peta jalan (road map) nasional
percepatan pencapaian MDGs. Selanjutnya roadmap tersebut perlu dijabarkan
oleh daerah dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs sesuai dengan
kondisi dan permasalahan serta kemampuan daerah masing-masing.
Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di provinsi
memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan penganggaran
program dan kegiatan untuk mencapai target MDGs di daerah.
1.2 Tujuan
Pedoman penyusunan RAD MDGs ditujukan untuk memberikan panduan
bagi daerah, khususnya provinsi untuk menyusun dokumen rencana aksi
percepatan pencapaian target MDGs di daerah, sehingga dapat dihasilkan
suatu produk dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras
dengan kebijakan nasional.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan tentang :
1. Keterkaitan MDGs dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah;
2. Panduan pengorganisasian;
3. Langkah teknis dan jadwal penyusunan RAD MDGs;
4. Panduan penyusunan matrik RAD MDGs.
1.4 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan NasionaI (SPPN).
a. PasaI 4 ayat (2) : RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi,

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan
umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/
Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fi skal dalam rencana kerja yang
berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif;
b. PasaI 5 ayat (2) : RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman
pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat
arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai
dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan
Peran Gubernur Sebagai akiI Pemerintah Pusat di aerah
Dalam kedudukan sebagai wakil Pemerintah, gubernur memiliki tugas
dan wewenang : a) pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten/kota; b) koordinasi penyelenggaraan
urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota; dan c)
koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas
pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Di samping
pelaksanaan tugas tersebut gubernur sebagai wakil Pemerintah
mempunyai tugas : a) menjaga kehidupan berbangsa, bernegara dalam
rangka memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik ndonesia; b)
menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi;
c) memelihara stabilitas politik; dan d) menjaga etika dan norma
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Pasal 2 ayat 3 : RPJM Nasional berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga;
b. Bahan penyusunan dan perbaikan RPJM Daerah dengan
memperhatikan tugas pemerintah daerah dalam mencapai sasaran

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Nasional yang termuat dalam RPJM Nasional;
c. Pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah.
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang RKP 2011
Pasal 2 ayat (2) : RKP tahun 2011 berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Kerja Kementerian/Lembaga tahun 2011;
b. Acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah tahun 2011;
c. Pedoman bagi Pemerintah dalam menyusun Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2011.
5. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
PeIaksanaan Prioritas Pembangunan NasionaI Tahun 2010
a. nstruksi Pertama : "Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka
percepatan pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun
2010, dengan merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014, pelaksanaan Program 100 Hari Kabinet Bersatu ndonesia , dan
hasil Rapat Kerja antara Presiden dengan Para Menteri dan Gubernur
pada tanggal 2-3 Februari 2010;
b. nstruksi Kedua : "Dalam mengambil langkah-langkah sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Pertama, berpedoman kepada programprogram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran nstruksi Presiden
ini, yang meliputi program : (a) reformasi birokrasi dan tata kelola;
(b) pendidikan; (c) kesehatan; (d) penanggulangan kemiskinan;
(e) ketahanan pangan; (f) infrastruktur; (g) iklim investasi dan iklim
usaha; (h) energi; (i) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (j)
daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konfl ik; (k) kebudayaan,
kreativitas, dan inovasi teknologi; (l) prioritas lainnya di bidang politik,
hukum, dan keamanan; (m) prioritas lainnya di bidang perekonomian,
dan (n) prioritas lainnya di bidang kesejahteraan rakyat.
. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang BerkeadiIan
a. nstruksi Pertama : "Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan,
sebagaimana termuat dalam Lampiran nstruksi Presiden, yang
meliputi :
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (ustice for all);
3. Pencapaian tujuan pembangunan milenium (Millenium
Development Goals MDGs).
b. nstruksi Kedua poin 3 : Untuk program pencapaian tujuan
pembangunan Milenium, memfokuskan pada : (a) program
pemberantasan kemiskinan dan kelaparan; (b) program pencapaian
pendidikan dasar untuk semua; (c) program pencapaian kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan; (d) program penurunan
angka kematian anak; (e) program kesehatan ibu; (f) program
pengendalian HV/ADS, malaria, dan penyakit menular lainnya; (g)
program penjaminan kelestarian lingkungan hidup; dan (h) program
pendukung percepatan pencapaian tujuan milenium.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
KETERKAITAN MGs
ENGAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
2.1. Keterkaitan MGs dengan RPJMN
MDGs bukan hanya merupakan pemenuhan komitmen internasional tetapi
merupakan penajaman upaya pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat
ndonesia. Untuk itu, MDGs menjadi salah satu acuan dalam pembangunan
nasional, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemantauan
dan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan.
RPJMN merupakan dokumen perencanaan untuk jangka menengah (5 tahun)
yang menjadi acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam penyusunan
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L). Selanjutnya,
penerapan RPJMN dijabarkan dalam perencanaan tahunan yaitu Rencana
Kerja Pemerintah (RKP). Disamping itu, RPJMN juga menjadi acuan bagi
penyusunan perencanaan pembangunan di daerah.
RPJMN tahun 2010-2014 merupakan paruh waktu kedua sejak tahun 2000
bagi upaya pencapaian tujuan MDGs pada tahun 2015 dan merupakan
kesempatan terakhir (last shot) bagi percepatan pencapaian tujuan MDGs
secara sistematis. Pengarusutamaan pencapaian tujuan MDGs ke dalam
RPJMN tahun 2010-2014 dan RKP, telah dilakukan dalam bentuk rumusan
kebijakan, penetapan program/kegiatan, sasaran, indikator dan target
terukur serta jaminan penyediaan sumber pembiayaannya. Gambaran umum
internalisasi MDGs dalam pembangunan nasional dapat dilihat lebih lanjut
dalam Gambar 1.
BAB
Keterkaitan MGs dengan
Kebijakan Pembangunan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
2.2. Keterkaitan MGs dengan Rencana Pembangunan aerah
Sejalan dengan rencana pembangunan nasional, pengarusutamaan
MDGs juga harus dilakukan dalam proses perencanaan di tingkat daerah.
Pengarusutamaan MDGs dalam pembangunan daerah diarahkan untuk dapat
menjawab permasalahan kesejahteraan masyarakat serta mengakomodasi
nilai-nilai lokal dan karakteristik masing-masing daerah.
Dengan mengacu pada RPJMN, target dan indikator MDGs diadaptasi dalam
rencana pembangunan daerah, yaitu RPJMD dan Renstra SKPD. Berbagai
langkah yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi antara lain adalah:
(1) Bagi Pemerintah Provinsi yang telah menyusun RPJMD, pencapaian target
MDGs tingkat nasional dilakukan dengan mengarahkan dan menetapkan
berbagai program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran,
indikator kinerja dan pembiayaan ke dalam RKPD. Selain itu, Pemerintah
Provinsi juga mengarahkan dan memastikan bahwa penyusunan Renja
SKPD dan RKA-SKPD memuat program, kegiatan, sasaran dan indikator
kinerja yang mendukung pencapaian MDGs.
(2) Bagi Pemerintah Provinsi yang sedang menyusun RPJMD, pencapaian
target MDGs tingkat daerah dilakukan dengan menetapkan tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan dan program yang terukur disertai dengan
capaian, indikator kinerja dan pendanaan untuk setiap program ke dalam
dokumen RPJMD. Selain itu, Pemerintah Provinsi juga mengarahkan
penyusunan Renstra SKPD agar memuat kebijakan, program dan kegiatan
yang terukur dalam mendukung pencapaian MDGs dan dilengkapi
dengan capaian, indikator kinerja dan pendanaan untuk setiap program
Gambar 1.
ntegrasi
MDGs dalam
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan
TUJUAN PEMBANGUNAN
MILENIUM/MGs
RPJPN
8!Mn
8LnS18A
k/L
8!Mu
8LnS18A
uAL8AP
8k
8ku
A8n
A8u
PELAKSANAAN
PROGRAM
vlSl MlSl
8LSluLn
vlSl MlSl
kLALA
uAL8AP

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
dan kegiatan. Pemerintah Provinsi juga mengarahkan dan memastikan
bahwa penyusunan Renja SKPD dan RKA-SKPD memuat program,
kegiatan, sasaran dan indikator kinerja yang mendukung pencapaian
MDGs. Melalui cara ini pencapaian target MDGs tingkat nasional dapat
diwujudkan.
(3) Pemerintah Provinsi hendaknya juga memfasilitasi Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk menyusun RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD
Kabupaten/Kota agar setiap kebijakan, program dan kegiatan SKPD
Kabupaten/Kota benar-benar mendukung pencapaian MDGs tingkat
provinsi.
2.3. Kebijakan RPJMN 2010-2014 Terkait Percepatan Pencapaian Target
MGs
1. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kemiskinan dan KeIaparan
1.1. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kemiskinan (Tujuan 1A)
diarahkan untuk:
a. Meningkatkan pertumbuhan pada sektor-sektor yang
menyerap tenaga kerja dan efektif menurunkan kemiskinan;
b. Melengkapi dan menyempurnakan kebijakan penanggulangan
kemiskinan, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak
masyarakat miskin, perlindungan sosial, dan pemberdayaan
masyarakat;
b. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan
di daerah.
1.2. Kebijakan dan Strategi daIam Menciptakan Kesempatan Kerja
Penuh dan Produktif dan Pekerjaan yang Layak untuk Semua,
termasuk Perempuan dan Kaum Muda (Tujuan 1B) diarahkan
untuk: (a) menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya melalui
investasi dan perluasan usaha; (b) memperbaiki kondisi dan
mekanisme hubungan industrial untuk mendorong kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja; (c) menciptakan kesempatan kerja
melalui program-program pemerintah; (d) meningkatkan kualitas
pekerja; (e) meningkatkan produktivitas pekerja pertanian; (f )
mengembangkan jaminan sosial dan memberdayakan pekerja; (g)
menerapkan peraturan ketenagakerjaan utama. Upaya penciptaan
kesempatan kerja formal seluas-luasnya ini dilaksanakan oleh
berbagai kementerian/lembaga, serta didukung oleh pemerintah

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sektor perbankan, dunia
usaha, dan masyarakat.
1.3. Kebijakan dan Strategi Penurunan PrevaIensi Kekurangan
Gizi pada BaIita (Tujuan 1C), melalui: perbaikan status gizi
masyarakat dengan meningkatkan: (a) asupan zat gizi makro
(karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (kapsul Vitamin
A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya)
untuk memenuhi angka kecukupan gizi; (b) survailans pangan
dan gizi; (c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat
dan penerapan gizi seimbang; (d) pemberian AS eksklusif sampai
enam bulan; (e) pemberian Makanan Pendamping AS (MP-AS)
mulai dari bayi usia 6~24 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; (f )
pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun
pertama; (g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu
dan keluarga sadar gizi; (h) fortifi kasi; (i) pemberian makanan
pemulihan balita gizi-kurang; (j) penanggulangan gizi darurat; (k)
tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (0~59 bulan); dan
(l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.
2. Kebijakan dan Strategi Pencapaian Pendidikan asar untuk Semua
(Tujuan 2), melalui: (a) penyelenggaraan pendidikan dasar bermutu
dan terjangkau; (b) pemantapan/rasionalisasi implementasi Bantuan
Operasional Sekolah (BOS); (c) penurunan angka putus sekolah dan
angka mengulang kelas, peningkatan angka melanjutkan, serta
penurunan rata-rata lama penyelesaian pendidikan di berbagai jenjang;
(d) penuntasan rehabilitasi ruang kelas SD/M/sederajat untuk memenuhi
standar pelayanan minimal; (e) peningkatan kesempatan lulusan SD/M/
sederajat yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat melanjutkan
ke SMP/MTs/sederajat; (f) peningkatan kualifi kasi akademik, sertifi kasi,
evaluasi, pelatihan, pendidikan, dan penyediaan berbagai tunjangan
guru; (g) penguatan kemampuan guru, termasuk kepala sekolah dan
pengawas sekolah, dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, entrepreneurial, dan menyenangkan; (h) peningkatan
kompetensi guru melalui pengembangan profesional berkelanjutan
(continuous professional development); (i) peningkatan efi siensi, efektivitas,
pengelolaan, dan pemerataan distribusi guru; (j) penyediaan tenaga
pendidik di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan sesuai dengan
standar pelayanan minimal; (k) peningkatan keberaksaraan penduduk

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
yang diikuti dengan upaya pelestarian kemampuan keberaksaraan
dan peningkatan minat baca; (l) peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, antara lain, dalam
bentuk komite sekolah; (m) peningkatan kapasitas pemerintah pusat
dan daerah untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi pendidikan
termasuk di antaranya dalam bentuk dewan pendidikan di tingkat
kabupaten/kota; serta (n) peningkatan kapasitas satuan pendidikan
untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi pendidikan, termasuk
manajemen berbasis sekolah (MBS).
3. Kebijakan Peningkatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan (Tujuan 3), diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas hidup dan
peran perempuan dalam pembangunan, melalui harmonisasi peraturan
perundangan dan pelaksanaannya di semua tingkat pemerintahan,
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan; (2) perlindungan
perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan, melalui upaya-upaya
pencegahan, pelayanan, dan pemberdayaan; dan (3) peningkatan
kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan melalui
penerapan strategi PUG, termasuk mengintegrasikan perspektif gender
ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di seluruh kementerian
dan lembaga.
Dalam rangka mencapai arah kebijakan tersebut, maka strategi untuk
meningkatkan kesetaraan gender meliputi empat bidang, yaitu:
a. Bidang pendidikan, melalui:
- Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dalam
rangka mengurangi kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah,
gender, dan antartingkat sosial ekonomi;
- Peningkatan akses dan kualitas pendidikan nonformal yang
responsif gender.
b. Bidang ketenagakerjaan, melalui:
- Pengutamaan penegakan hukum yang ada untuk memastikan
bahwa laki-laki dan perempuan mampu berpartisipasi tanpa
diskriminasi dalam angkatan kerja;
- Penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
terutama dalam penegakan undang-undang dan peraturan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
ketenagakerjaan;
- Penguatan pengawasan ketenagakerjaan untuk memastikan
terlaksananya pengawasan dan penegakan aturan
ketenagakerjaan (core labor standards) dengan lebih baik;
- Pengupayaan perlindungan sosial bagi kelompok perempuan
yang bekerja di kegiatan ekonomi informal;
- Peningkatan kualitas pekerja dan calon tenaga kerja perempuan.
c. Bidang politik, melalui peningkatan pendidikan dan partisipasi politik
untuk perempuan.
d. Pelaksanaan pengarusutamaan gender pada penyelenggaraan
pemerintah daerah, melalui pengembangan pedoman umum untuk
SKPD dalam mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses
perencanaan, implementasi, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi
dari kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di tingkat lokal,
baik provinsi maupun kabupaten/kota.
4. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kematian Anak (Tujuan 4), meIaIui
: (a) peningkatan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani;
(b) peningkatan cakupan kunjungan bayi; (c) peningkatan cakupan
imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita; (d) perbaikan kesehatan
dan gizi ibu hamil; (e) pemberian AS eksklusif sampai enam bulan; (f)
peningkatan peran posyandu dalam rangka peningkatan kesehatan
anak; (g) penyediaan tenaga pelayanan kesehatan bayi dan balita (dokter,
bidan dan kader); dan (h) perbaikan kualitas lingkungan dalam rangka
penurunan faktor risiko kesehatan bagi bayi dan balita.
5. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu (Tujuan 5), melalui:
(a) peningkatan pelayanan continuum care kesehatan ibu dan anak; (b)
penyediaan sarana kesehatan yang mampu melaksanakan PONED dan
PONEK; (c) peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih; (d)
peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4); (e) peningkatan
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; (f) peningkatan cakupan
penanganan komplikasi kebidanan pelayanan nifas; (g) peningkatan
cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor pemerintah; (h) pemberian
makanan pemulihan pada ibu hamil KEK; (i) pembinaan dan peningkatan
kemandirian keluarga berencana; dan (j) promosi dan penggerakan
masyarakat.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
. Kebijakan dan Strategi PengendaIian Penyakit MenuIar (Tujuan ),
melalui: (a) peningkatan kemampuan pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko, termasuk imunisasi; (b) penguatan survailans epidemiologi
dalam rangka mengembangkan sistem kewaspadaan dini dengan
didukung oleh peningkatan jumlah dan kualitas tenaga survailans;
(c) penguatan komunikasi, informasi dan edukasi (KE); (d) penguatan
penemuan penderita dan tata laksana kasus; (e) peningkatan upaya
menuju eliminasi penyakit-penyakit terabaikan; (f) penguatan sistem
pengendalian zoonosis secara terpadu; dan (g) promosi dan pemberdayaan
masyarakat.
7. Kebijakan dan Strategi daIam Menjamin KeIestarian Lingkungan
Hidup (Tujuan 7), melalui: (a) memantapkan status hukum dan
peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan hutan; (b) memantapkan
kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya hutan; (c) memelihara dan
meningkatkan daya dukung dan fungsi lingkungan; (d) memantapkan
fungsi konservasi alam dengan peningkatan kualitas pengelolaan Taman
Nasional dan Kawasan Konservasi lainnya, pemanfaatan keanekaragaman
hayati dan tumbuhan dan satwa liar (TSL); (e) meningkatkan perlindungan
hutan melalui kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan
dan lahan serta meningkatkan perlindungan dan pengamanan hutan
dari berbagai ancaman (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL
illegal); (f) meningkatkan kapasitas pengelolaan kawasan konservasi
melalui peningkatan kelembagaan pengelola kawasan konservasi,
kemandirian dan produktivitas, (g) mendorong pemanfaatan panas
bumi untuk pembangkit tenaga listrik skala memengah dan besar; (h)
mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati, dengan penanamanya
pada wilayah-wilayah yang memiliki lahan tidak terpakai namun luas dan
memiliki potensi produksi pertanian yang tinggi; (i) pengendalian dan
pemantauan pencemaran pada air, lahan, udara, dan keanekaragaman
hayati (kehati); (j) perbaikan kualitas lingkungan melalui upaya rehabilitasi
dan konservasi serta pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan; (k)
peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan institusi
pengelola lingkungan hidup; (l) pengembangan penelitian pengelolaan
lingkungan; (m) pengembangan sumber-sumber pendanaan lingkungan
alternatif; (n) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk
pembangunan; (o) meningkatkan fungsi laut sebagai sistem penyangga
kehidupan dan penyedia pangan dunia; (p) meningkatkan pemahaman

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS); (q) meningkatkan prioritas pembangunan, sistem perencanaan,
pengembangan alternatif sumber pendanaan dan kinerja manajemen
pembangunan air minum dan snitasi; (r) melengkapi perangkat peraturan
di tingkat pusat dan/atau daerah untuk mendukung pelayanan air
minum dan sanitasi; (s) memastikan ketersediaan air baku air minum; (t)
meningkatkan penyediaan hunian layak dan terjangkau yang didukung
oleh ketersediaan prasarana sarana dasar permukiman.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
LANGKAH TEKNIS AN
JAAL PENYUSUNAN
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Langkah Teknis dan JadwaI
Penyusunan RA MGs
3.1. okumen yang PerIu iperhatikan daIam Penyusunan RA MGs
Penyusunan RAD MDGs perlu mengacu pada beberapa dokumen yang
terkait, antara lain :
1. RPJMN Tahun 2010-2014
Dokumen RPJMN 2010-2014 diperlukan dalam penyusunan program
dan kegiatan serta tindakan prioritas yang dilakukan terkait dengan
percepatan pencapaian target MDGs. Dokumen tersebut juga telah selaras
dengan target pencapaian MDGs.
2. Renstra Kementerian/Lembaga Tahun 2010-2014
Dokumen Renstra K/L tahun 2010-2014 yang terkait langsung dengan
MDGs diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan serta tindakan
yang dilakukan dengan percepatan pencapaian target MDGs. Program,
kegiatan dan tindakan yang ada dalam Renstra bersifat lebih teknis dan
rinci bila dibandingkan dengan RPJMN tahun 2010-2014. Dokumen
tersebut juga telah selaras dengan target pembangunan dalam RPJMN
tahun 2010-2014.
3. RKP Tahun 2011
Dokumen RKP tahun 2011 diperlukan dalam penetapan indikator, target,
dan anggaran tahun 2011. Perbaikan target dan anggaran tahun 2011
dalam RPJMN 2010-2014 diakomodasi dalam RKP tahun 2011 termasuk
di dalamnya perbaikan indikator, target, dan anggaran terkait pencapaian
target MDGs.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
4. Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
BerkeadiIan
Dokumen npres No. 3 Tahun 2010 diperlukan sebagai dasar hukum dalam
penyusunan RAD MDGs.
5. Peta JaIan (Road Map) NasionaI Percepatan Pencapaian Target MGs
Peta Jalan Nasional Percepatan Pencapaian target MDGs adalah dokumen
yang menelaah kemajuan, menganalisis kecenderungan dan tantangan,
serta mengkaji kebijakan dan kegiatan pokok untuk pencapaian MDGs.
Peta jalan MDGs ini, mengacu pada RPJMN tahun 2010-2014 sebagai
penjabaran dari Visi-Misi, dan Program Pemerintah, yang penyusunannya
berpedoman pada RPJPN tahun 2005-2025.
. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan MiIenium di Indonesia
2010
Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di ndonesia 2010
merupakan laporan yang secara rinci menguraikan pencapaian sasaran
pembangunan, sesuai dengan indikator MDGs sampai dengan posisi
tahun 2010. Berdasarkan capaian tersebut, laporan ini menguraikan secara
sekilas tantangan yang dihadapi serta upaya-upaya yang diperlukan
untuk mencapai berbagai sasaran MDGs, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam menyusun kegiatan yang diperlukan agar sasaran
MDGs pada tahun 2015 dapat tercapai.
7. okumen Kebijakan Lain yang Terkait
Beberapa K/L mengembangkan kebijakan terkait percepatan pencapaian
target MDGs baik dalam bentuk UU, npres, dokumen rancang bangun
maupun dokumen rencana aksi. Kebijakan tersebut diperlukan sebagai
dasar hukum dalam penyusunan RAD dan rujukan dalam penetapan
program dan kegiatan dalam Percepatan Pencapaian Target MDGs.
Beberapa dokumen kebijakan lain yang terkait tersebut seperti pada
lampiran 4.
8. RPJM
Dokumen RPJMD diperlukan dalam penyusunan RAD MDGs terutama
kebijakan daerah yang relevan dan mendukung pencapaian target MDGs
di masing-masing daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3.2. Langkah-Iangkah Teknis Penyusunan RA MGs
Penyusunan RAD MDGs dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Penetapan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja). Tim dapat
menggunakan struktur yang ada atau membentuk yang
baru, Tim beranggotakan Bappeda kabupaten;
Langkah 2 : Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas langkahlangkah
penyusunan RAD;
Langkah 3 : Masing-masing pokja menyusun draft RAD, dengan
tahapan:
1. dentifi kasi tujuan, target dan indikator MDGs untuk
masing-masing provinsi;
2. Menetapkan program dan kegiatan/tindakan prioritas
terkait dengan pencapaian masing-masing target
MDGs;
3. Menetapkan indikator dan target pencapaiannya
terkait dengan kegiatan/tindakan yang dilakukan
dalam pencapaian masing-masing target MDGs;
4. Menetapkan alokasi anggaran yang dibutuhkan dan
sumber pendanaan dalam pelaksanaan program,
kegiatan dan tindakan yang dilakukan.
Langkah 4 : Melaksanakan Sidang Pleno Kedua antarpokja dengan
menyajikan draft RAD (narasi dan matrik) untuk dibahas
secara lintaspokja (workshop);
Langkah 5 : Penyempurnaan dan fi nalisasi Draft RAD berdasarkan
masukan hasil Sidang Pleno Kedua;
Langkah 6: Review draft RAD MDGs oleh tim MDGs pusat;
Langkah 7 : Pengesahan RAD MDGs dalam bentuk Peraturan Daerah
atau Peraturan Kepala Daerah;
Langkah 8 : Sosialisasi RAD kepada seluruh pemangku kepentingan.
Proses penyusunan RAD MDGs akan difasilitasi oleh Tim MDGs pusat.
3.3. Pembiayaan
Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses penyiapan dan
pelaksanaan RAD MDGs menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3.4. JadwaI Penyusunan RA MGs
No. Kegiatan
BuIan Pada Tahun 2011
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1
Pembentukan Tim
Pengarah dan
Kelompok Kerja
(Pokja)

2
Sidang Pleno
Persiapan
Penyusunan Draft
RAD oleh Masingmasing
Pokja*)
(Workshop I)

3
Penyusunan Draft
RAD oleh Masingmasing
Pokja
(provinsi dan
kabupaten/kota)

4
Sidang Pleno
Pembahasan RAD
Hasil Masing-masing
Pokja*) (Workshop II)

5
Penyempurnaan
Draft RAD MDGs
oleh Masing-masing
Pokja

6
Review Draft RAD
MDGs provinsi oleh
Tim MDGs Pusat

7
Pengesahan RAD
MDGs oleh Kepala
Daerah

8 Sosialisasi RAD
MDGs
) dengan mengundang Bappeda dan SKPD terkait di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota
TabeI 1.
Jadwal
Penyusunan
RAD MDGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
SISTEMATIKA
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
4.1. Sistematika okumen RA MGs
Dokumen RAD MDGs akan berisi :
BAB I PendahuIuan
1.1 Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan MiIenium di aerah
1.2 PermasaIahan dan Tantangan
BAB II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MGs
BAB III Pemantauan dan EvaIuasi
BAB IV Penutup
Lampiran
Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs
Penjelasan penulisan :
1. BAB I PendahuIuan
1.1. Kondisi Umum Pembangunan aerah berkaitan dengan Tujuan
Pembangunan MiIenium
Pada bagian ini dijelaskan status capaian dari berbagai indikator terkait
MDGs pada provinsi yang bersangkutan mulai goal 1 sampai dengan
goal 7.
1.2. PermasaIahan dan Tantangan
BAB
Sistematika RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Pada bagian ini dijelaskan secara umum permasalahan dan tantangan
yang dihadapi dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait
dengan pencapaian target MDGs.
2. BAB II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MGs
Pada bagian ini dijelaskan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan
dalam rangka pencapaian target MDGs. Dituliskan strategi umum yang
dilakukan untuk masing-masing tujuan (goal) sebagai payung kegiatan yang
dicontohkan dalam matrik. Strategi dirumuskan mengacu pada kegiatan
nasional sebagaimana dituliskan dalam peta jalan (roadmap) nasional
percepatan pencapaian MDGs dan RPJMD. Uraian kebijakan dan strategi
dilengkapi dengan program, lintasprogram dan indikator kinerja output
untuk masing-masing kegiatan dalam program tersebut.
3. BAB III Pemantauan dan EvaIuasi
Pada bagian ini disusun mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk melihat
target capaian dari pelaksanaan RAD MDGs untuk masing-masing goal
(tujuan).
Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD MDGs perlu menggambarkan :
a. Tanggungjawab masing-masing SKPD sesuai tujuan MDGs-nya;
b. Waktu pelaksanaan;
c. Langkah tindak lanjut;
Koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi RAD MDGs dilakukan oleh
Kepala Bappeda.
4. BAB IV Penutup
Pada bagian ini diisikan hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan
dalam rangka mendukung RAD MDGs, termasuk menggalang partisipasi dari
berbagai pihak.
4.2. Matriks RA MGs dan PenjeIasannya
RAD MDGs dituliskan dalam matriks berikut :

TUJUAN 1 : MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan


Program/
Kegiatan/
Tindakan
Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita keIaparan daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator
MGs :
1. PrevaIensi baIita kekurangan gizi
2. Proporsi penduduk dengan asupan kaIori di bawah tingkat konsumsi minimum
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 :
Pembinaan
Gizi
Masyarakat
1. Persentase
baIita gizi
buruk yang
mendapat
perawatan
100 100 100 100 -
53,0 54,0 43,0 8,0 - APBN Kementerian
Kesehatan
2. Persentase
baIita
ditimbang
berat
badannya
(/S)
70 75 80 85 -
aerah
Kagiatan 1
Kagiatan 2
dst
BAG I
Target
dan
Indikator
MDGs
BAG II
Program
dan Kegiatan
Nasional
BAG III
Kegiatan
Daerah
TabeI 2.
Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Petunjuk Umum Pengisian Matrik RA MGs
1. Matrik ini berlaku untuk setiap goal dalam MDGs sepanjang target bersifat
kuantitatif dan pencapaiannya secara nasional merupakan akumulasi
dari pencapaian masing-masing provinsi. Untuk target yang tidak dapat
dirumuskan secara kuantitatif dapat menggunakan target yang bersifat
kualitatif dan dapat dituangkan dalam matrik yang disesuaikan atau
dapat ditulis secara naratif.
2. Menu kegiatan daerah telah disiapkan oleh pusat (K/L terkait) sesuai
tanggung jawab goalnya masing-masing sebagai acuan penyusunan RAD
masing-masing provinsi. Menu kegiatan tersebut bersifat operasional
dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah sepanjang memiliki
dampak yang signifi kan terhadap pencapaian target nasional maupun
target MDGs.
3. Matrik yang telah dilengkapi dengan menu kegiatan daerah akan
disampaikan pada saat sosialisasi dan fasilitasi Pedoman Penyusunan
RAD MDGs.
4. Cara Pengisian Matrik
a. Bagian 1 :
Diisi dengan target dan indikator MDGs sesuai tujuan/goal terkait.
a. Bagian 2 :
Diisi dengan program, kegiatan, indikator, target pencapaian dan
alokasi anggaran tahunan sesuai tujuan, target dan indikator
MDGs terkait, mengacu pada RPJMN 2010-2014 dan/atau RKP
2011;
Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber pembiayaan
(APBN);
Kolom Pelaksana : diisi dengan K/L penanggung jawab
kegiatan.
b. Bagian 3 :
Diisi dengan kegiatan, indikator, target pencapaian dan alokasi
anggaran tahunan dalam rangka mendukung pencapaian target
nasional dan target MDGs terkait yang mengacu pada RPJMD;
Kolom program/kegiatan : diisi dengan program dan kegiatan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
yang sesuai dengan pencapaian target nasional dan MDGs;
Kolom ndikator : diisi dengan satuan target masing-masing
kegiatan (jumlah, persentase atau yang bersifat kuantitatif );
Kolom target pencapaian : diisi dengan target rencana tahunan
capaian masing-masing indikator kegiatan;
Kolom alokasi anggaran : diisi dengan rencana pembiayaan
tahunan untuk masing-masing kegiatan;
Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber biaya untuk
kegiatan untuk kegiatan pencapaian target MDGs yang berasal
dari APBN (dana Dekon, TP, DAK, DAU) dan/atau APBD (PAD), dan/
atau sumber lainnya;
Kolom pelaksana : diisi dengan SKPD terkait pelaksana kegiatan.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENGORGANISASIAN
PENYUSUNAN
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Pengorganisasian
Penyusunan RA MGs
5.1. Pengorganisasian
Organisasi penyusunan RAD MDGs terdiri dari Tim Pengarah dan Kelompok
Kerja untuk masing-masing bidang, dengan tugas dan susunan anggota
sebagai berikut :
1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri dari unsur pimpinan daerah yang memberikan
arahan terhadap penyusunan RAD.
Susunan Tim Pengarah terdiri atas :
Penanggung Jawab : Kepala Daerah
Sekretaris : Kepala Bappeda
Anggota : Kepala Dinas Teknis Terkait
2. KeIompok Kerja
Kelompok Kerja merupakan tim teknis yang bertanggung jawab dalam
proses penyusunan RAD. Organisasi masing-masing kelompok Kerja
terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota.
Kelompok Kerja RAD terdiri dari :
Pokja : Penanggulangan Kemiskinan
Pokja : Pendidikan dan Gender
Pokja : Kesehatan dan Gizi
Pokja V : Kelestarian Lingkungan Hidup
Pembentukan pokja dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses
pembahasan RAD MDGs. Namun demikian pembentukan pokja bukan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
merupakan keharusan sepanjang di provinsi yang bersangkutan sudah
memiliki pokja terkait.
Nama
Pokja
Tanggung
Jawab Per
Tujuan
MGs
ORGANISASI POKJA
(Indikatif)
POKJA I
Penanggulangan
Kemiskinan
Tujuan 1 Ketua: Kepala Bappeda/BPMD
Sekretaris: Kepala Dinas Terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA II
Pendidikan dan
Gender
Tujuan 2
Tujuan 3
Ketua: Kepala Dinas Pendidikan
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA III
Kesehatan dan
Gizi
Tujuan 1,
Tujuan 4,
Tujuan 5,
Tujuan 6,
Tujuan 7
Ketua: Kepala Dinas Kesehatan
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA IV
Kelestarian
Lingkungan Hidup
Tujuan 7 Ketua: Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Badan
Lingkungan Hidup Daerah/BLHD, Organisasi Profesi,
Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor Statistik
Provinsi, LSM)
TabeI 3.
Organisasi
dan Tanggung
Jawab Pokja
Penyusunan
RAD MDGs
Gambar 2.
Bagan
Struktur
Organisasi
Penyusunan
RAD MDGs
Penanggung Jawab
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota dst
Anggota Anggota Anggota dst
Pokja I
Kelompok Kerja
Tim Pengarah
Pokja II Pokja III Pokja IV
Sekretaris

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
5.2. Uraian Tugas
1. Tim pengarah :
a. memberikan arahan dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan
pedoman RAD MDGs;
b. memberikan arahan dan masukan kepada tim teknis (Kelompok
Kerja) mengenai substansi penyusunan pedoman RAD MDGs;
c. memberikan arahan mengenai kebijakan yang diharapkan dalam
menyusun rekomendasi untuk penyusunan pedoman RAD MDGs;
d. menyampaikan laporan kegiatan penyusunan pedoman RAD MDGs
kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas;
2. Kelompok Kerja :
b. bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAD MDGs sesuai
dengan bidang tugasnya;
c. membuat jadwal dan rencana kerja kegiatan kelompok kerja MDGs
sesuai dengan bidang tugasnya;
d. melakukan pencarian, pengumpulan bahan, data dan informasi yang
dibutuhkan termasuk melakukan studi kepustakaan dan wawancara
kepada pihak terkait dalam rangka penyusunan RAD MDGs;
e. melakukan analisa situasi perkembangan pencapaian MDGs di tingkat
provinsi dan upaya-upaya yang telah dilakukan;
f. melakukan identifi kasi faktor-faktor penentu pencapaian MDGs
sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menyusun RAD MDGs sesuai dengan sistematika dan diserahkan
kepada sekretariat tim pengarah untuk dikonsolidasikan dengan hasil
pokja lainnya;
h. sosialisasi RAD MDGs kepada seluruh pemangku kepentingan di
daerah.
5.3. Mekanisme Kerja
1. Tim pengarah mengadakan rapat sesuai keperluan selama penyusunan
RAD MDGs;
2. Pokja mengadakan rapat sesuai dengan keperluan selama penyusunan
RAD MDGs;

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3. Kepala Bappeda sebagai sekretaris tim pengarah bertugas untuk
mengkonsolidasikan RAD MDGs hasil pokja;
4. Draft yang sudah disusun oleh tim MDGs di tingkat provinsi akan
dikonsultasikan dengan tim MDGs di tingkat pusat sebelum ditetapkan
oleh Gubernur.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENUTUP

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Penutup
Pedoman penyusunan RAD MDGs merupakan panduan bagi setiap pimpinan
daerah untuk menghasilkan rancangan RAD MDGs yang selaras dengan kebijakan
nasional dan daerah. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam Surat Edaran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas yang mengatur Pedoman Penyusunan RAD MDGs. Dengan pedoman ini
diharapkan daerah dapat menyusun Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Target
MDGs dengan standar kualitas yang baik dan dapat memudahkan dalam proses
monitoring dan evaluasinya.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
1. List Indikator MGs
2. Pencapaian Indikator MGs NasionaI
3. Profi I Pencapaian MGs Provinsi
4. okumen Kebijakan Lainnya yang PerIu diperhatikan daIam
Penyusunan RA MGs
5. Contoh matrik masing-masing target MGs
a. Matrik Tujuan 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan)
b. Matrik Tujuan 2 (mencapai pendidikan dasar untuk semua)
c. Matrik Tujuan 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan)
d. Matrik Tujuan 4 (meningkatkan kesehatan anak)
e. Matrik Tujuan 5 (menurunkan angka kematian ibu)
f. Matrik Tujuan 6 (memerangi HV/ADS, malaria dan penyakit menular
lainnya)
g. Matrik Tujuan 7 (memastikan kelestarian lingkungan hidup)
LAMPIRAN

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Tujuan 1. MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan
Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan
kurang dari US$ 1 (PPP) per hari daIam kurun
waktu 1990-2015
1.1 Proporsi penduduk dengan pendapatan
kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per
hari
1.2 Rasio kesenjangan kemiskinan
1.3 Proporsi kuintil termiskin dalam konsumsi
nasional
Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja
penuh dan produktif dan pekerjaan yang Iayak
untuk semua, termasuk perempuan dan kaum
muda
1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja
1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk
usia 15 tahun ke atas
1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas keluarga terhadap total
kesempatan kerja
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi penduduk yang menderita keIaparan
daIam kurun waktu 1990-2015
1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah
/ kekurangan gizi
1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di
bawah tingkat konsumsi minimum
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan asar untuk Semua
Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anakanak,
Iaki-Iaki maupun perempuan dimanapun
dapat menyeIesaikan pendidikan dasar
2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar
2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar
2.3 Angka melek huruf penduduk usia 15-24
tahun, perempuan dan laki-laki
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 3A: MenghiIangkan ketimpangan gender
di tingkat pendidikan dasar dan Ianjutan pada
tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan
tidak Iebih dari tahun 2015
3.1 Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat
pendidikan dasar, menengah dan tinggi
3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor non-pertanian
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di
DPR
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian BaIita
(AKBA) hingga dua per tiga daIam kurun waktu
1990-2015
4.1 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran
hidup
4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
kelahiran hidup
4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang
diimunisasi campak
Lampiran 1 :
List ndikator MDGs

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu
hingga tiga per empat daIam kurun waktu 1990-
2015
5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran
hidup
5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga
kesehatan terlatih
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3 Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi
perempuan menikah usia 15-49 (semua cara
dan cara modern)
5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-
19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19
tahun
5.5 Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya
satu kali kunjungan dan empat kali
kunjungan)
5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
Tujuan : Memerangi HIV/AIS, MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya
Target A: MengendaIikan penyebaran dan
muIai menurunkan jumIah kasus baru HIV/AIS
hingga tahun 2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi usia 15-24 tahun
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko tinggi terakhir
6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
Target B: Mewujudkan akses terhadap
pengobatan HIV/AIS bagi semua yang
membutuhkan sampai dengan tahun 2010
6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut
yang memiliki akses pada obat-obatan
antiretroviral
Target C: MengendaIikan penyebaran dan
muIai menurunkan jumIah kasus baru MaIaria
dan penyakit utama Iainnya hingga tahun 2015
6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian Malaria
6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu berinsektisida
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat
kematian akibat Tuberkulosis
6.10 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dan diobati dalam program DOTS
Tujuan 7: Memastikan KeIestarian Lingkungan Hidup
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkesinambungan
daIam kebijakan dan program nasionaI serta
mengurangi kerusakan pada sumber daya
Iingkungan
7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan
berdasarkan hasil pemotretan citra satelit
dan survei foto udara terhadap luas daratan
7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2)
7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO)

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Target 7B: MenangguIangi kerusakan
keanekaragaman hayati dan mencapai
penurunan tingkat kerusakan yang signifi kan
pada tahun 2010
7.6 Proporsi kawasan lindung dan kawasan
lindung perairan
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi rumah tangga tanpa akses
berkeIanjutan terhadap air minum Iayak dan
sanitasi dasar hingga tahun 2015
7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak
7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang
layak
Target 7:Mencapai peningkatan yang
signifi kan daIam kehidupan penduduk miskin
di permukiman kumuh (minimaI 100 juta) pada
tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan
Tujuan 8: Mengembangkan Kemitraan GIobaI untuk Pembangunan
Target 8A: Mengembangan sistem keuangan
dan perdagangan yang terbuka, berbasis
peraturan, dapat diprediksi dan tidak
diskriminatif
Meliputi komitmen pada tata pemerintahan
yang baik, pembangunan, dan penanggulangan
kemiskinan - baik di tingkat Nasional maupun
Internasional
8.1 Rasio Ekspor + Impor terhadap PDB
8.2 Rasio pinjaman terhadap simpanan di bank
umum
8.3 Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR
Target 8: Menangani utang negara
berkembang meIaIui upaya nasionaI maupun
internasionaI untuk dapat mengeIoIa utang
daIam jangka panjang
8.12 Rasio pembayaran pokok utang dan bunga
utang luar negeri terhadap penerimaan hasil
ekspor (DSR)
Target 8F: Bekerjasama dengan swasta daIam
memanfaatkan teknoIogi baru, terutama
teknoIogi informasi dan komunikasi
8.14 Proporsi penduduk yang memiliki jaringan
PSTN per 100 penduduk
8.15 Proporsi penduduk yang memiliki telepon
seluler per 100 penduduk
8.16 Proporsi rumah tangga dengan akses
internet

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 1. MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan
%arget 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$ 1
(PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015
1.1
Proporsi penduduk dengan
pendapatan kurang dari
US$ 1,00 (PPP) per kapita
per hari
20,60%
(1990) 5,90% (2008) 10,30% u Bank Dunia
dan BPS
1.1a
Persentase penduduk
yang hidup di bawah garis
kemiskinan nasional
15,10%
(1990) 13,33% (2010) 7,55% u Susenas, BPS
1.1b
Persentase penduduk
dengan pendapatan kurang
dari US$ 2,00 (PPP) per hari
50,50%
(1996) 42,60% (2008) Berkurang u Bank Dunia
dan BPS
1.2 Indeks Kedalaman
Kemiskinan
2,70%
(1990) 2,21% (2010) Berkurang u Susenas, BPS
%arget 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua,
termasuk perempuan dan kaum muda
1.4 Laju pertumbuhan PDB per
tenaga kerja
3,52%
(1990) 2,24% (2009) -
1.5
Rasio kesempatan kerja
terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas
65% (1990) 62% (2009) Meningkat Sakernas,
BPS
Produk
Domestik
Bruto (PDB
nasional BPS)
1.7
Proporsi tenaga kerja yang
berusaha sendiri dan pekerja
bebas keluarga terhadap
total kesempatan kerja
71% (1990) 64% (2009) Menurun u
%arget 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu
1990-2015
1.8
Prevalensi balita dengan
berat badan rendah /
kekurangan gizi
31,00%
(1989)*
18,40%
(2007)** 15,50% u
* Susenas
, BPS
**Riskesdas
2007,
1.8a Prevalensi balita gizi buruk 7,20%
(1989)* 5,40% (2007)** 3,60% u
1.8b Prevalensi balita gizi kurang 23,80%
(1989)*
13,00%
(2007)** 11,90% u
1.9
Proporsi penduduk dengan
asupan kalori di bawah
tingkat konsumsi minimum:
u
- 1400 Kkal/kapita/hari 17,00% Susenas, BPS
(1990) 14,47% (2009) 8,50%
- 2000 Kkal/kapita/hari 64,21%
(1990) 61,86% (2009) 35,32%
Lampiran 2 :
Pencapaian ndikator MDGs Nasional
Tinjauan Status Pencapaian Target MDGs

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan asar untuk Semua
%arget 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat
menyelesaikan pendidikan dasar
2.1 Angka Partisipasi Murni
(APM) sekolah dasar
88,70%
(1992) 95,23% (2009) 100,00% u Kemdiknas
2.2.
Proporsi murid kelas 1
yang berhasil menamatkan
sekolah dasar
62,00%
(1990)*
93,00%
(2008)** 100,00% u
*Kemdiknas
** Susenas,
BPS
2.3
Angka melek huruf
penduduk usia 15-24 tahun,
perempuan dan laki-laki
96,60%
(1990)
99,47% (2009)
Perempuan:
99,40%
Laki-laki:
99,55%
100,00% u Susenas, BPS
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
%arget 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan
di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
3.1
Rasio perempuan terhadap
laki-laki di tingkat pendidikan
dasar, menengah dan tinggi
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di SD
100,27
(1993) 99,73 (2009) 100,00 u
Susenas, BPS
- Rasio APM perempuan/
laki-laki di SMP 99,86 (1993) 101,99 (2009) 100,00 u
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di SMA 93,67 (1993) 96,16 (2009) 100,00 u
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di Perguruan Tinggi 74,06 (1993) 102,95 (2009) 100,00 u
3.1a
Rasio melek huruf
perempuan terhadap laki-laki
pada kelompok usia 15-24
tahun
98,44
(1993)
99,85
(2009) 100,00 u
3.2
Kontribusi perempuan dalam
pekerjaan upahan di sektor
non-pertanian
29,24%
(1990) 33,45% (2009) Meningkat u Sakernas,
BPS
3.3 Proporsi kursi yang diduduki
perempuan di DPR
12,50%
(1990) 17,90% (2009) Meningkat u KPU
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
%arget 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015
4.1 Angka Kematian Balita per
1000 kelahiran hidup 97 (1991) 44 (2007) 32 u
SDKI 1991,
2007
4.2 Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1000 kelahiran hidup 68 (1991) 34 (2007) 23 u
4.2a Angka Kematian Neonatal
per 1000 kelahiran hidup 32 (1991) 19 (2007) Menurun u
4.3
Persentase anak usia 1
tahun yang diimunisasi
campak
44,50%
(1991) 67,00% (2007) Meningkat u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
%arget 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1 Angka Kematian Ibu per
100,000 kelahiran hidup 390 (1991) 228 (2007) 102 u SDKI 1993,
2007
5.2
Proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan
terlatih
40,70%
(1992) 77,34% (2009) Meningkat u Susenas
1992-2009
%arget 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3
Angka pemakaian
kontrasepsi /CPR bagi
perempuan menikah usia 15-
49, semua cara
49,70%
(1991) 61,40% (2007) Meningkat u
SDKI 1991,
2007
5.3a
Angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada
perempuan menikah usia
15-49 tahun saat ini, cara
modern
47,10%
(1991) 57,40% (2007) Meningkat u
5.4
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19
tahun) per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun
67 (1991) 35 (2007) Menurun u
5.5
Cakupan pelayanan
Antenatal (sedikitnya satu
kali kunjungan dan empat
kali kunjungan)
- 1 kunjungan: 75,00% 93,30%
Meningkat
u
- 4 kunjungan: 56,00%
(1991) 81,50% (2007) u
5.6
Unmet Need (kebutuhan
keluarga berencana/KB yang
tidak terpenuhi)
12,70%
(1991) 9,10% (2007) Menurun u
Tujuan : Memerangi HIV/AIS, MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya
%arget 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total populasi - 0,2% (2009) Menurun u Estimasi
KemKes 2006
6.2
Penggunaan kondom pada
hubungan seks berisiko
tinggi terakhir
12,80%
(2002/3)
Perempuan:
10,30%
Meningkat
u SKRRI
2002/2003 &
Laki-laki: 2007
18,40% (2007) u
6.3
Proporsi jumlah penduduk
usia 15-24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/
AIDS
- Menikah -
Perempuan:
9,50%
Laki-Iaki:
14,70% (2007)
Meningkat u SDKI 2007

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
- Belum Menikah -
Perempuan:
2,60%
Laki-Iaki:
1,40% (2007)
Meningkat u SKRRI 2007
%arget 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan
tahun 2010
6.5
Proporsi penduduk terinfeksi
HIV lanjut yang memiliki
akses pada obat-obatan
antiretroviral
- 38,40% (2009) Meningkat u
KemKes,
2010, per 30
November
2009
%arget 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama
lainnya hingga tahun 2015
6.6 Angka kejadian dan tingkat
kematian Malaria
6.6a Angka kejadian Malaria (per
1,000 penduduk): 4,68 (1990) 1,85 (2009) Menurun u KemKes 2007
Angka kejadian Malaria di
Jawa & Bali (API) 0,17 (1990) 0,16 (2008) Menurun u API, KemKes
2008
Angka kejadian Malaria di
luar Jawa & Bali (AMI) 24,10 (1990) 17,77 (2008) Menurun u AMI, KemKes
2008
6.6b Tingkat kematian akibat
Malaria - 1,3% (2007) Menurun u Riskesdas
2007
6.7
Proporsi anak balita yang
tidur dengan kelambu
berinsektisida
-
3,3%
Rural: 4,5%
Urban: 1,6%
(2007)
Meningkat u SDKI 2007
6.8
Angka kejadian, prevalensi
dan tingkat kematian akibat
Tuberkulosis
6.8a
Angka kejadian Tuberkulosis
(semua kasus/100,000
penduduk/tahun)
343 (1990) 228 (2009)
Dihentikan,
mulai
berkurang
u
Laporan TB
Global WHO,
2009
6.8b
Tingkat prevalensi
Tuberkulosis (per 100,000
penduduk)
443 (1990) 244 (2009) u
6.8c
Tingkat kematian karena
Tuberkulosis (per 100,000
penduduk)
92 (1990) 39 (2009) u
6.9
Proporsi jumlah kasus
Tuberkulosis yang terdeteksi
dan diobati dalam program
DOTS
u
* Laporan TB
Global WHO,
2009
6.9a
Proporsi jumlah kasus
Tuberkulosis yang terdeteksi
dalam program DOTS
20,00%
(2000)*
73,10%
(2009)** 70.00% u ** Laporan
Kemkes 2009
6.9b
Proporsi kasus Tuberkulosis
yang diobati dan sembuh
dalam program DOTS
87,00%
(2000)*
91,00%
(2009)** 85.00% u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 7: Memastikan KeIestarian Lingkungan Hidup
%arget 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dalam kebijakan dan program
nasional serta mengurangi kerusakan pada sumber daya lingkungan
7.1
Rasio luas kawasan tertutup
pepohonan berdasarkan
hasil pemotretan citra
satelit dan survei foto udara
terhadap luas daratan
59,97%
(1990) 52,43% (2008) Meningkat u Kemenhut
7.2 Jumlah emisi karbon
dioksida (CO2)
1.416.074
Gg CO2e
(2000)
1.711.626 Gg
CO2e (2008)
Berkurang
26% pada
2020
u
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.3
Jumlah konsumsi bahan
perusak ozon (BPO) dalam
metrik ton
8.332,7
metrik ton
(1992)
0 CFCs (2009)
0 CFCs
dengan
mengurangi
HCFCs
u
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.4
Proporsi tangkapan ikan
yang berada dalam batasan
biologis yang aman
66,08%
(1998) 91,83% (2008)
tidak
melebihi
batas
u
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
7.5
Rasio luas kawasan lindung
untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati
terhadap total luas kawasan
hutan
26,40%
(1990) 26,40% (2008) Meningkat u Kementerian
Kehutanan
7.6
Rasio kawasan lindung
perairan terhadap total luas
perairan territorial
0,14 persen
(1990)*
4,35 persen
(2009)** Meningkat u
* Kementerian
Kahutanan,
**
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
%arget 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air
minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015
7.8
Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan
terhadap air minum layak,
perkotaan dan perdesaan
37,73%
(1993) 47,71% (2009) 68,87% u
Susenas, BPS
7.8a Perkotaan 50,58%
(1993) 49,82% (2009) 75,29% u
7.8b Perdesaan 31,61%
(1993) 45,72% (2009) 65,81% u
7.9
Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar,
perkotaan dan perdesaan
24,81%
(1993) 51,19% (2009) 62,41% u
7.9a Perkotaan 53,64%
(1993) 69,51% (2009) 76,82% u
7.9b Perdesaan 11,10%
(1993) 33,96% (2009) 55,55% u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
%arget 7D:Mencapai peningkatan yang signifi kan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh
(minimal 100 juta) pada tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga
kumuh perkotaan
20,75%
(1993) 12,12% (2009) - Susenas, BPS
Tujuan 8: Mengembangkan Kemitraan GIobaI untuk Pembangunan
%arget 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat
diprediksi dan tidak diskriminatif
8.6a
Rasio Ekspor + Impor
terhadap PDB (indikator
keterbukaan ekonomi)
41,60%
(1990) 39,50% (2009) Meningkat u BPS & Bank
Dunia
8.6b Rasio pinjaman terhadap
simpanan di bank umum
45,80%
(2000) 72,80% (2009) Meningkat u
Laporan
Perekonomian
8.6c Rasio pinjaman terhadap BI 2008, 2009
simpanan di BPR
101,30%
(2003)
109,00%
(2009) Meningkat u
%arget 8D: Menangani utang negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional untuk dapat
mengelola utang dalam jangka panjang
8.12 Rasio pinjaman luar negeri
terhadap PDB
24,59%
(1996) 10,89% (2009) Berkurang u Kementerian
Keuangan
8.12a
Rasio pembayaran pokok
utang dan bunga utang luar
negeri terhadap penerimaan
hasil ekspor (DSR)
51,00%
(1996) 22,00% (2009) Berkurang u
Laporan
Tahunan BI
2009
%arget 8F: Bekerja sama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi
8.14
Proporsi penduduk yang
memiliki jaringan PSTN
(kepadatan fasilitas telepon
per jumlah penduduk)
4,02%
(2004) 3,65% (2009) Meningkat
Kemkominfo,
2010
8.15 Proporsi penduduk yang
memiliki telepon seluler
14,79%
(2004) 82,41% (2009) 100,00% u
8.16 Proporsi rumah tangga
dengan akses internet - 11,51% (2009) 50,00% u Susenas 2009
8.16a Proporsi rumah tangga yang
memiliki komputer pribadi - 8,32% (2009) Meningkat u Susenas 2009
Status: u Sudah tercapai uAkan tercapai uPerlu perhatian khusus

lndlkaLor MuCs
enduduk dl
bawah garls
kemlsklnan
naslonal ()
lndeks
kedalaman
kemlsklnan /
1 ()
konsuml
penduduk
Lermlskln ()
8aslo peker[a
Lerhadap
penduduk
13 Lahun ()
1lngkaL
pengangguran
usla muda
(1324 Lahun)
()
eker[a bebas
keluarga
/ LoLal
penduduk
yang beker[a
ersenLase
ballLa
kekurangan
glzl
ersenLase
ballLa glzl
buruk
ersenLase
ballLa glzl
kurang
kecukupan
konsumsl
kalorl (kkal)
1400
kecukupan
konsumsl
kalorl (kkal)
2000
Provinsi Susenas 2010 Susenas 2009 Susenas 2009 Sakernas
2009 Sakernas 2009
Sakernas
2009
8lskesdas
2007
8lskesdas
2007
8lskesdas
2007 Susenas 2009 Susenas 2009
Aceh 2098 446 966 3703 2610 2473 263 107 138 1244 3243
SumaLera uLara 1131 192 917 6330 2034 2940 227 84 143 1448 6303
SumaLera 8araL 930 141 970 3908 2184 3043 202 39 143 991 4936
8lau 863 123 877 3677 2200 2191 214 73 139 1413 6313
!ambl 834 138 1010 6296 1802 2624 189 63 126 1334 6279
SumaLera SelaLan 1347 306 926 6311 1991 3133 182 63 117 1473 3677
8engkulu 1830 298 937 6661 1396 3302 167 48 119 974 3803
Lampung 1894 394 872 6329 1748 3643 173 37 118 1486 3936
8angka 8ellLung 631 120 989 6106 1386 2022 183 46 137 1630 7149
kepulauan 8lau 803 202 940 3934 1473 914 124 30 94 973 3073
ukl !akarLa 348 037 808 3831 2497 680 129 29 100 1463 6444
!awa 8araL 1127 193 819 3600 3221 2494 130 37 113 1268 3934
!awa 1engah 1636 296 929 6419 2349 3216 160 40 120 1322 6689
ul ?ogyakarLa 1683 332 769 6601 2307 2646 109 24 83 2068 7173
!awa 1lmur 1326 288 893 6373 1793 3231 174 48 126 1333 6777
8anLen 716 132 826 3419 3414 1663 166 44 122 971 3731
8all 488 074 927 7339 996 2798 114 32 82 388 4046
nusa 1enggara 8araL 2133 313 827 6436 1321 3802 248 81 167 1329 3893
nusa 1enggara 1lmur 2303 414 913 6922 913 3749 336 94 242 2133 3861
kallmanLan 8araL 902 133 874 6943 1349 3184 223 83 140 1669 6109
kallmanLan 1engah 677 103 971 6792 1334 2821 242 81 161 1110 3076
kallmanLan SelaLan 321 073 868 6706 2023 2734 266 84 182 1128 3366
kallmanLan 1lmur 766 131 837 3744 2633 1717 193 62 131 3009 7462
Sulawesl uLara 910 133 931 3330 3282 2089 138 43 113 1437 6361
Sulawesl 1engah 1807 409 842 6331 1333 3119 276 89 187 1803 6030
Sulawesl SelaLan 1160 208 831 3692 1714 2923 176 31 123 1271 3328
Sulawesl 1enggara 1703 344 897 6703 1080 3236 227 68 139 1633 6034
CoronLalo 2319 439 907 6001 1666 2796 234 82 172 1873 7102
Sulawesl 8araL 1338 247 938 6300 1211 2930 234 100 134 1190 6921
Maluku 2774 339 984 3832 2073 3094 278 93 183 1822 6004
Maluku uLara 942 144 966 3983 1874 2763 228 67 161 3201 7204
apua 8araL 3488 973 947 6334 1936 2620 232 68 164 3716 6899
apua 3680 907 863 7438 1002 3773 212 66 146 2264 6087
INONESIA 13,33 2,50 8,75 1,93 22,20 28,3 18,4 5,4 13,0 14,47 1,8
Lampiran 3 : Profi l Pencapaian Target MDGs Provinsi

lndlkaLor MuCs
Angka
melek
huruf usla
1324
Lahun
Angka
melek
huruf
penduduk
lakllakl
usla 1324
Lahun
Angka
melek huruf
penduduk
perempuan
usla 1324
Lahun
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
Su Ml
akeL A
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
SM M1s
akeL 8
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
SMA
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
perguruan
r nggl
8aslo melek
huruf
perempuan /
lakllakl usla
1324 Lahun
konLrlbusl
perempuan
dalam
peker[aan
upahan (nonperLanlan)
()
Angka
kemar an
ballLa
/ Ak8A
(3q0)
Angka
kemar an
bayl / Ak8
(1q0)
Angka
kemar an
neonaLal
(nn)
Anak usla 1
Lahun yang
dllmunlsasl
campak
LoLal
Provinsi Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Sakernas
2009
Sukl
2007
Sukl
2007 Sukl 2007 Sukl
2007
Aceh 9990 9989 9992 10001 9963 10319 13893 10003 3420 43 23 14 409
SumaLera uLara 9986 9993 9979 10023 10190 10082 10678 9986 3330 67 46 24 366
SumaLera 8araL 9981 9981 9981 10038 10703 11692 13468 10000 3673 62 47 34 674
8lau 9993 9994 9993 10101 9641 11102 11716 10002 2786 47 37 28 619
!ambl 9998 9996 10000 10064 10338 10999 9721 10004 3368 47 39 23 380
SumaLera SelaLan 9992 9991 9994 9977 10884 11164 11886 10003 3789 32 42 23 388
8engkulu 9987 9992 9982 10043 10392 10486 12376 9990 3026 63 46 17 792
Lampung 9993 9993 9993 9843 9682 9449 16280 10000 2720 33 43 27 392
8angka 8ellLung 9968 9973 9964 10034 10881 11219 10607 9991 2484 46 39 20 646
kepulauan 8lau 9991 9993 9989 10230 9900 14322 8870 9996 3830 38 43 18 768
ukl !akarLa 9999 9998 10000 9949 9367 7883 8109 10002 4023 36 28 13 698
!awa 8araL 9990 9992 9987 9964 10199 8672 8433 9993 3064 49 39 19 742
!awa 1engah 9982 9983 9979 9932 10334 9807 12488 9994 3373 32 26 14 723
ul ?ogyakarLa 10000 10000 10000 10219 11432 9469 7633 10000 3462 22 19 13 948
!awa 1lmur 9944 9931 9936 9961 9983 8798 9329 9986 3373 43 33 21 740
8anLen 9994 9996 9992 10007 9867 9200 9317 9996 3240 38 46 23 746
8all 9914 9909 9919 9779 9438 9186 8894 10010 3608 38 34 14 833
nusa 1enggara 8araL 9901 9937 9834 9963 10296 8364 11344 9896 3321 92 72 34 771
nusa 1enggara 1lmur 9779 9793 9764 10071 11178 11821 10129 9968 2903 80 37 31 603
kallmanLan 8araL 9913 9910 9919 9936 10144 10103 9079 10009 3037 39 46 23 649
kallmanLan 1engah 9986 9991 9982 9872 10484 9872 10391 9992 2811 34 30 13 776
kallmanLan SelaLan 9983 9991 9979 9939 10399 10098 13779 9988 3118 73 38 39 378
kallmanLan 1lmur 9986 9992 9980 9984 10423 10941 11832 9988 2874 38 26 16 783
Sulawesl uLara 9986 9974 9999 10001 10473 10980 12613 10023 3047 43 33 24 809
Sulawesl 1engah 9990 9980 10000 9936 10829 10464 10933 10020 3333 69 60 28 313
Sulawesl SelaLan 9831 9820 9841 9976 9910 9743 14262 10021 3403 33 41 22 666
Sulawesl 1enggara 9939 9933 9946 9939 10379 10144 12320 10013 3307 62 41 16 718
CoronLalo 9903 9871 9934 10018 11617 10843 10783 10064 3727 69 32 22 639
Sulawesl 8araL 9763 9724 9803 10033 10318 12406 13641 10084 3374 96 74 46 380
Maluku 9983 9983 9983 10181 10417 10734 10940 10000 3320 93 39 23 302
Maluku uLara 9978 9976 9981 9863 9360 9463 11790 10003 3233 74 31 32 308
apua 8araL 9701 9793 9606 9639 9769 6860 10334 9807 2703 62 36 21 310
apua 7969 8428 7493 9833 8934 8883 8768 8890 2681 64 41 24 490
INONESIA 99,47 99,55 99,40 99,73 101,99 9,1 102,95 99,85 33,45 44 34 19 7.0

lndlkaLor MuCs
roporsl
kelahlran yang
dlLolong oleh
nakes
Angka
kelahlran 1oLal
(%otal Fer lity
Rate)
Angka
kesuburan
MenuruL
kelompok
umur 1319
(ASl8)
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah (13
49) semua
meLode
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah
(1349 Lahun)
meLode
modern
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah
(1349 Lahun)
meLode
Lradlslonal
Cakupan
antenatal care
(k1)
Cakupan
antenatal care
(k4)
Unmet need
k8
Unmet
need k8
pen[arangan
Unmet
need k8
pembaLasan
Provinsi Susenas
2009
Sukl 2007
(ad[usLed)
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Aceh 8386 28 330 474 434 20 892 700 120 89 30
SumaLera uLara 8868 33 190 342 426 113 893 663 123 31 72
SumaLera 8araL 8886 30 140 399 328 72 960 861 112 63 30
8lau 8271 26 230 367 328 40 932 779 91 33 36
!ambl 7031 24 300 632 623 27 846 737 70 33 36
SumaLera SelaLan 7872 23 230 648 626 21 913 740 74 34 40
8engkulu 8320 23 440 740 704 36 937 794 61 27 34
Lampung 7637 24 390 711 660 30 934 862 33 24 31
8angka 8ellLung 8337 24 370 678 647 31 940 862 32 19 13
kepulauan 8lau 8743 26 230 376 340 33 938 831 123 33 71
ukl !akarLa 9814 18 110 601 364 37 993 977 69 32 37
!awa 8araL 7017 23 360 611 603 08 933 844 100 46 34
!awa 1engah 8430 20 270 637 600 38 973 904 74 27 47
ul ?ogyakarLa 9694 13 70 669 348 120 993 970 68 29 39
!awa 1lmur 8633 19 340 661 623 38 932 864 82 32 31
8anLen 6886 23 230 374 334 20 863 726 90 36 34
8all 9622 21 430 694 634 40 988 944 38 22 36
nusa 1enggara 8araL 7132 27 600 348 322 27 933 860 129 86 43
nusa 1enggara 1lmur 4983 37 310 421 301 120 871 744 174 98 77
kallmanLan 8araL 3906 23 410 627 612 13 906 729 77 47 30
kallmanLan 1engah 6333 23 340 663 632 13 910 829 37 37 21
kallmanLan SelaLan 7601 23 340 644 632 12 930 761 62 33 29
kallmanLan 1lmur 8324 20 340 392 334 39 939 816 77 34 43
Sulawesl uLara 8281 23 340 693 667 26 939 791 61 22 39
Sulawesl 1engah 6247 33 920 636 398 38 907 730 83 40 43
Sulawesl SelaLan 6948 23 340 334 429 103 922 644 139 92 46
Sulawesl 1enggara 4872 30 480 307 444 62 913 713 129 83 44
CoronLalo 6317 23 610 601 388 14 883 663 66 49 18
Sulawesl 8araL 4743 31 470 434 443 09 866 613 174 123 30
Maluku 4248 37 310 341 294 48 703 307 224 89 133
Maluku uLara 4721 29 820 488 462 23 880 800 130 67 63
apua 8araL 6043 29 310 396 373 138 804 300 166 122 43
apua 4908 32 400 383 243 21 690 327 138 77 81
INONESIA 77,34 2,3 35,0 1,4 57,4 4,0 93.3 81.5 9,1 4,3 4,7

lndlkaLor MuCs
Angka
kumular f
kasus Plv/
AluS per
100000
penduduk
Angka
kumular f
kasus Plv/
AluS
revalensl
kasus AluS
per 100000
penduduk
Angka
ke[adlan
malarla
menuruL
dlagnosa
kllnls
Angka
ke[adlan
malarla
menuruL
konfl rmasl
laboraLorlum
8allLa dlare
dalam 2
mlnggu
Lerakhlr
Angka
enemuan
kasus 8aru
18 aru 81A
poslr f (Cu8)
Angka
kesembuhan
ured Rate
Angka
keberhasllan
pengobaLan
Success Rate
Angka kasus
u8u
1lngkaL ke[adlan
u8u
Provinsi kemkes 2010 kemkes 2010 kemkes 2010 kemkes 2008 kemkes
2008
Sukl
2007 kemkes 2009 kemkes 2009 kemkes 2009 kemkes 2008 kemkes
2008
Aceh 011 44 107 8637 1033 191 439 847 931 2436 3476
SumaLera uLara 037 483 371 73273 2274 138 636 933 961 4434 3449
SumaLera 8araL 073 382 830 6323 1013 143 483 779 881 1907 4267
8lau 084 476 831 12644 937 167 339 726 839 828 1396
!ambl 038 163 377 31401 6028 133 603 833 923 243 864
SumaLera SelaLan 030 219 304 29212 2389 147 448 871 940 2360 3473
8engkulu 032 91 320 31064 6333 203 393 926 974 339 1939
Lampung 019 144 186 17366 2108 106 412 839 928 4807 6883
8angka 8ellLung 114 117 1136 42288 8426 64 322 849 872 34 307
kepulauan 8lau 222 334 2229 16372 1666 143 323 674 883 1724 13307
ukl !akarLa 317 2828 3167 69 810 693 836 28361 31709
!awa 8araL 086 3399 860 42924 636 182 708 831 920 23248 3423
!awa 1engah 022 732 233 120042 947 93 481 838 901 19233 3843
ul ?ogyakarLa 083 290 831 3040 67 34 313 784 823 2119 6172
!awa 1lmur 089 3340 980 38920 2631 133 366 828 892 16389 4468
8anLen 031 318 306 2692 103 101 777 833 922 3934 4616
8all 433 1723 4833 18322 242 91 667 669 834 6234 18131
nusa 1enggara 8araL 026 133 287 96621 21364 183 332 787 918 777 1810
nusa 1enggara 1lmur 032 139 319 423134 83110 132 347 806 907 279 707
kallmanLan 8araL 169 794 1691 10839 2168 132 438 888 930 947 2229
kallmanLan 1engah 009 30 126 19784 4470 208 306 801 928 331 2711
kallmanLan SelaLan 008 27 078 10381 2630 137 394 898 939 376 1369
kallmanLan 1lmur 004 11 033 14634 3487 137 311 677 836 3762 22003
Sulawesl uLara 077 173 769 27063 3330 141 832 871 968 1430 6338
Sulawesl 1engah 003 12 046 43164 6486 138 368 807 943 1389 3323
Sulawesl SelaLan 067 391 663 9386 1933 117 387 864 899 3343 4646
Sulawesl 1enggara 009 21 091 22612 609 142 316 806 933 1006 4621
CoronLalo 003 3 033 10674 3160 167 663 804 971 172 1874
Sulawesl 8araL 8213 391 222 428 743 869 37 363
Maluku 142 192 1421 34907 12376 97 716 892 973
Maluku uLara 010 13 136 49683 8606 141 346 322 833 230 2323
apua 8araL 089 38 893 117466 32337 130 408 383 703 310 1347
apua 1331 2838 13344 187003 40303 133 368 493 770 228 9041
INONESIA 0,87 20364 8,92 1.24.930 2.277 13,7 73,1 82,9 91,0 13.333 0,0

lndlkaLor MuCs
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(LoLal)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
alr mlnum
perplpaan
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
alr mlnum
perplpaan
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
Lerllndung
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
Lerllndung
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(LoLal)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum r dak
layak (LoLal)
Access Lo
unlmproved
waLer source
(perkoLaan)
Provinsi Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009
Susenas 2009
Aceh 3060 3419 2920 2132 341 1241 2383 1880 4083 1022 3060 2496
SumaLera uLara 3104 6243 4133 4200 376 2077 3363 803 1443 262 4091 2313
SumaLera 8araL 4662 3814 4033 3607 1217 2219 2823 868 1863 342 4469 2322
8lau 4096 3383 4608 343 089 3198 4348 2371 3968 778 3333 2449
!ambl 3119 6339 4344 2737 1013 3367 3368 829 1713 419 4033 1927
SumaLera SelaLan 4833 3966 4191 4432 433 1373 3794 930 1841 420 4198 2193
8engkulu 3302 4313 2760 2266 803 2030 1946 303 1042 213 6193 4643
Lampung 4029 3771 4120 933 211 2796 3916 616 1368 282 3333 4662
8angka 8ellLung 3684 3431 3918 334 013 3101 3893 2378 3330 1293 3938 3019
kepulauan 8lau 3774 3622 3946 2134 181 1344 3680 2633 4844 133 3393 1334
ukl !akarLa 3481 3481 2274 1196 3349 3349 1170 1170
!awa 8araL 4031 4104 3977 1388 642 2308 3332 1332 2207 601 4418 3689
!awa 1engah 3830 6134 3328 2622 674 3311 4837 421 631 206 3748 3193
ul ?ogyakarLa 6038 3761 6383 669 1331 3097 3033 1268 1837 103 2694 2382
!awa 1lmur 3370 3406 3723 2143 824 3242 4890 1186 2036 382 3244 2338
8anLen 2747 2734 2733 874 433 1864 2270 2706 3813 937 4348 3432
8all 3999 3163 7142 2921 3261 2232 3892 2334 3707 433 1668 1130
nusa 1enggara 8araL 4496 4976 4131 2147 862 2830 3293 808 1374 401 4696 3649
nusa 1enggara 1lmur 4343 7697 3900 6014 892 1678 2998 182 783 039 3273 1320
kallmanLan 8araL 3402 7628 4371 1040 431 6397 4099 339 1334 167 4039 838
kallmanLan 1engah 3689 3303 2836 3498 633 1823 2181 708 1732 170 3602 2944
kallmanLan SelaLan 3197 7664 3479 6383 1433 1074 2030 444 824 179 4360 1312
kallmanLan 1lmur 3371 6310 4034 3627 1344 838 2682 2013 2332 1180 2414 938
Sulawesl uLara 4449 4379 4303 2431 1343 1927 3161 1931 3347 727 3399 2074
Sulawesl 1engah 4436 4901 4313 3313 1063 1336 3243 628 2680 083 4936 2419
Sulawesl SelaLan 3013 6338 4374 3101 776 1238 3397 869 2146 234 4118 1313
Sulawesl 1enggara 3912 7113 3330 4716 1381 2414 4192 268 873 083 3821 2014
CoronLalo 4483 6147 3718 3646 1020 2316 2683 378 771 196 3138 3082
Sulawesl 8araL 4292 6301 3228 4096 434 2366 2744 311 989 281 3197 2310
Maluku 3330 7472 4839 4836 800 2633 4046 192 632 027 4239 1876
Maluku uLara 4373 6636 3416 3172 836 1311 2377 331 903 091 3294 2441
apua 8araL 4808 3320 4312 3306 324 2184 4176 1334 3116 904 3638 1364
apua 3344 3336 3029 4136 370 1178 2389 963 2968 393 3491 1676
INONESIA 47,71 49,82 45,72 23,70 7,38 2,09 38,27 13,05 22,73 3,94 39,24 27,45

lndlkaLor MuCs
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
r dak layak
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
(perdesaan)
ersenLase
8umah 1angga
kumuh
erkoLaan
8umah Langga
yang memlllkl
kompuLer
ersenLase rumah
Langga yang
memlllkl akses
lnLerneL
Provinsi Susenas
2009 Susenas 2009 Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Aceh 6038 4203 7303 2996 979 613 768
SumaLera uLara 3603 3192 7288 3409 788 716 828
SumaLera 8araL 3603 3921 6373 2319 834 843 1387
8lau 4613 3273 7360 2996 1043 1044 1231
!ambl 3037 4093 6333 3048 763 633 708
SumaLera SelaLan 3389 4148 7310 2271 1396 747 918
8engkulu 7023 3466 3916 2133 1334 1047 1043
Lampung 3398 3843 3760 3171 1092 428 347
8angka 8ellLung 4787 6066 7704 4331 831 913 1017
kepulauan 8lau 3921 4378 7343 1224 1412 1088 1236
ukl !akarLa 8037 8037 2314 2034 3432
!awa 8araL 3421 3217 6212 3847 1438 927 1229
!awa 1engah 4266 3406 6720 4176 339 618 964
ul ?ogyakarLa 3313 7333 8499 3626 310 1899 2792
!awa 1lmur 3893 3107 6931 3363 860 761 1133
8anLen 6307 3882 7703 3010 1363 1200 1233
8all 2403 7393 8372 6260 1323 1138 1238
nusa 1enggara 8araL 3448 3983 4931 3286 2396 401 682
nusa 1enggara 1lmur 6041 1498 3343 1080 2883 463 464
kallmanLan 8araL 3262 4012 8123 2477 374 498 693
kallmanLan 1engah 6974 2878 3613 1011 1326 631 603
kallmanLan SelaLan 6341 4116 6431 2303 900 631 1026
kallmanLan 1lmur 4767 3848 7369 3069 974 1424 1837
Sulawesl uLara 4770 6339 7884 3189 1701 797 1162
Sulawesl 1engah 3604 4202 7041 3449 1403 469 382
Sulawesl SelaLan 3372 3738 8338 4418 838 327 980
Sulawesl 1enggara 4363 4391 7887 3398 1069 340 633
CoronLalo 6086 4384 7317 3031 1246 794 991
Sulawesl 8araL 6491 4333 6639 3313 1908 480 413
Maluku 3114 3869 7030 2727 1881 324 782
Maluku uLara 6493 4318 8330 2339 733 368 629
apua 8araL 4384 3263 3603 2289 2138 379 824
apua 6376 2163 3403 1243 2336 789 640
INONESIA 50,34 51,19 9,51 33,9 12,12 8,32 11,51

NO TUJUAN MGs OKUMEN YANG IRUJUK


1 Tujuan 1 : Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan
PP No. 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh
Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan
Perencanaan Tenaga Kerja
Perpres No. 15 tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
Permendagri No. 42 Tahun 2010 Tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Rencana Aksi Pangan dan Gizi 2011-2015
Perencanaan Tenaga Kerja Nasional (PTKN)
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
2 Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan
Dasar Untuk Semua
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar
di Kabupaten/ Kota
3 Tujuan 3 : Mendorong Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan
Perempuan
UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
Perpres No. 21 Tahun 2010 Tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
Inpres No. 9 tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Permendagri No. 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah
PMK No. 119/PMK.02/2009 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran K/L dan Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran
2010
PMK No. 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga Tahun Anggaran 2011
4 Tujuan 4 : Mengurangi Angka
Kematian Anak
Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
5 Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan
Ibu
UU No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga
Rancang Bangun Penurunan AKI
Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)
6 Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS,
Malaria dan Penyakit Menular
Lainnya (TB)
Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-
2014
Strategi STOP TB
Strategi Gebrak Malaria
Lampiran 4 :
Dokumen Kebijakan Lain yang Terkait dalam Penyusunan RAD MDGs

NO TUJUAN MGs OKUMEN YANG IRUJUK


7 Tujuan 7 : Menjamin Kelestarian
Lingkungan Hidup
UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan yang telah diubah
dengan UU No. 19 Tahun 2004 tentang penetapan PP Pengganti
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas UU No. 41 Tahun
1999 tentang kehutanan menjadi UU
UU No. 7 Tahun 2004 Tentang sumber daya air
UU No. 31 Tahun 2004 dan UU No. 45 Tahun 2009 Tentang
Perikanan
UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa
PP No. 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar
PP No. 5 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan
PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan air minum
PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
W Indonesia limate hange Sectoral Roadmap (ICCSR)
Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim (RAN PI)
W Indonesia Biodiversity Strategic Acton Plan (IBSAP)
Kebijakan nasional air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL)
berbasis masyarakat tahun 2003

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014/2015 2010 2011 2012 2013 2014
TARGET 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan ngkat pendapatan kurang dari US$ 1 (PPP) per hari daIam
kurun waktu 1990 - 2015
NASIONAL
Program Kependudukan
dan KeIuarga Berencana
enlngkaLan kemandlrlan
berk8 keluarga raS dan
kS1
1u !umlah mlLra ker[a yang
memberlkan banLuan
modal dan pemblnaan
kewlrausahaan kepada
kelompok usaha ekonoml
produkr f
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
223 233 272 293 313 A8n 8kk8n
dan
8kk8n
rovlnsl
1a 1C1 bagl pengelola
pemberdayaan ekonoml
keluarga

66
33


2u !umlah mlLra ker[a yang
men[adl pendamplng
kelompok usaha ekonoml
produkr f
3 3 3 3 3
2a elar han unLuk
pendamplngan kelompok
ukS
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
Lampiran 5 : Matrik RAD MDGs
Matriks Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs
Keterangan:
keglaLan pada r ngkaL daerah (rovlnsl) dlklusLer dalam keglaLan engelolaan embangunan kependudukan dan k8 rovlnsl
usaL uuaerah/rovlnsl u usaLuaerah

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1B : Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produk f dan pekerjaan yang Iayak untuk semua, termasuk perempuan dan
kaum muda
Indikator MGs : 1. Laju pertumbuhan PB per tenaga kerja
2. Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keIuarga terhadap totaI kesempatan kerja
NasionaI
kerangka kebl[akan
naslonal
erLumbuhan Lkonoml () 6063 6469 6774 7077
erLumbuhan lnvesLasl () 79109 84113 102120 117121
erLumbuhan u8 Slsl roduksl
()
erLanlan 3433 3337 3638 3739
lndusLrl engolahan 3934 3763 6268 6373
Lalnnya 7073 7377 7384 7886
1lngkaL engangguran 1erbuka
(11) ()
7374 6770 6066 3060
aerah
kerangka kebl[akan
uaerah
erLumbuhan Lkonoml ()
erLumbuhan lnvesLasl ()
erLumbuhan u8 Slsl roduksl
()
erLanlan
lndusLrl engolahan
Lalnnya
1lngkaL engangguran 1erbuka
(11) ()
KoIom Program/Kegiatan diisi oIeh daerah dengan memper mbangkan :
1 rogram/keglaLan yang eraL kalLannya dengan upaya mendorong penlngkaLan lnvesLasl dl daerah balk dalam kerangka kebl[akan maupun anggaran
2 rogram/keglaLan yang dapaL memfungslkan peran seluruh lembaga pelar han dl daerah mlsalnya lembagalembaga pelar han dl r ngkaL daerah Lermasuk
pelar han keLerampllan calon peker[a dl daerah
3 rogram/keglaLan yang memberlkan peluang peker[aan dan menclpLakan kesempaLan ker[a seperr padaL karya produkr f pembangunan lnfrasLrukLur
sederhana pengembangan uMkM dan lalnlaln yang
dllakukan dl daerah
rogram/keglaLan kemudlan dlrlncl kedalam lndlkaLor LargeL alokasl sumber pendanaan dan pelaksana dl daerah

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita keIaparan daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1. PrevaIensi baIita kekurangan gizi
2. Proporsi penduduk dengan asupan kaIori di bawah ngkat konsumsi minimum
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 : Pembinaan
Gizi Masyarakat
1. Persentase baIita gizi buruk
yang mendapat perawatan
100 100 100 100 - 53.0 54.0 43.0 8.0 - APBN Kementerian
Kesehatan
2. Persentase baIita di mbang
berat badannya (/S)
70 75 80 85 -
aerah
Kagiatan 1
Kagiatan 2
dsL

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, Iaki-Iaki maupun perempuan dimanapun
dapat menyeIesaikan pendidikan dasar
Program/
Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
lndlkaLor MuCs 1 Angka arr slpasl Murnl (AM) sekolah dasar pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
2 roporsl murld kelas 1 yang berhasll menamaLkan sekolah dasar pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
3 Angka melek huruf penduduk usla 1324 Lahun perempuan dan lakllakl pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
NASIONAL
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan asar
Kegiatan 1:
en[amlnan kepasr an
Layanan endldlkan
Su
AM Su/SuL8 8474 8310 8319 8336 16191 23943 29292 33371 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
Kegiatan 2:
enyedlaan subsldl
endldlkan Su/SuL8
berkuallLas
!umlah slswa Su/SuL8
sasaran 8CS
######### ######### ######### ######### ####### ####### ####### ####### A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program Pendidikan IsIam
Kegiatan 1:
enlngkaLan Akses
dan MuLu Madrasah
lbr dalyah
AM Ml 1036 1060 1061 1064 23227 27927 31462 37607 A8n kemenLerlan
Agama
Kegiatan 2:
enyedlaan Subsldl
endldlkan Madrasah
8ermuLu
Slswa Ml penerlma 8CS 3431289 3482738 3333000 3388023 36240 36690 37130 37620 A8n kemenLerlan
Agama
Kegiatan 3:
enyedlaan Subsldl
endldlkan Agama
lslam 8ermuLu
Slswa ulnlyah ula enerlma
8CS
193630 198364 201343 204366 3212 3260 3309 3338 A8n kemenLerlan
Agama

AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program ukungan Manajemen dan PeIaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Sekretariat JenderaI Kemendiknas
Kegiatan 1:
enyedlaan 8uku
A[ar yang 8ermuLu
dan Murah serLa
emblnaan
ersenLase 8uku A[ar
[en[ang Su yang dlbell hak
clpLanya 1oLal 78 MaLa
ela[aran
100 1177 1221 1261 1303 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
Kegiatan 2:
enlngkaLan kapaslLas
Mana[emen 8agl
endldlkan uasar
eran serLa masyarakaL
dalam perencanaan
pelaksanaan pengawasan
dan pendanaan pendldlkan
melalul uewan endldlkan
menlngkaL menlngkaL menlngkaL menlngkaL 2331 2643 2730 2860 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program PeneIi an dan Pengembangan Kementerian Pendidikan NasionaI
Kegiatan 1:
enyedlaan SlsLem
dan kurlkulum 8ela[ar
Menga[ar
ersenLase penerapan
kurlkulum sekolah yang
dlsempurnakan
130 230 630 1000 631 671 710 773 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 1:
enlngkaLan MuLu
dan kese[ahLeraan
endldlk dan 1enaga
kependldlkan bagl
[en[ang Sekolah uasar
ersenLase kepala Su/Ml
yang menglkur elar han
kepala Sekolah
23 43 70 90 793 866 948 1033 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2

Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan


PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS INIKATOR
TARGET ALOKASI ANGGARAN Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Indikator MGs: 3.1. Rasio perempuan terhadap Iaki-Iaki di ngkat pendidikan dasar, menengah atas dan perguruan nggi
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di S
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di SMP
- Rasio APM perempuan/
Iaki-Iaki di SMA
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di Perguruan Tinggi
3.1a Rasio meIek huruf perempuan terhadap Iaki-Iaki pada keIompok usia 15-24 tahun
3.2 Kontribusi perempuan daIam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di PR
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan asar
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 en[amlnan
kepasr an Layanan
endldlkan Su
8aslo AM peserLa dldlk
perempuan lakllakl pada
Su/SuL8
098 098 098 1 1 1 11333 16191 23943 29292 33371 A8n kemdlknas
keglaLan 2 en[amlnan
kepasr an endldlkan SM
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakllakl pada
SM/SML8
097 097 098 1 1 1 16876 21834 23134 29362 33600 A8n kemdlknas
Program Pendidikan Menengah
keglaLan 1 enyedlaan
dan enlngkaLan
endldlkan SMA
8aslo Ak peserLa dldlk
perempuanlakllakl pada
SMA/SMk/SML8
080 083 083 090 1 1 9889 12900 13337 14093 14883 A8n kemdlknas
Program Pendidikan
Tinggi
keglaLan 1 enyedlaan
Layanan Akademlk
rogram SLudl
8aslo Ak peserLa dldlk
perempuan/lakllakl dl 1
112 108 103 103 104 104 28838 29913 31936 33966 36098 A8n kemdlknas

Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


keglaLan 1 enyedlaan
Curu unLuk Seluruh
!en[ang endldlkan
8aslo guru
perempuanlakllakl yang
berserr fl kaL pendldlk
6000 6800 7300 8300 9300 9300 31342 76244 116344 164833 242229 A8n kemdlknas
Program Pendidikan NonformaI dan InformaI
keglaLan 1 enyedlaan
Layanan endldlkan
MasyarakaL
8aslo keseLaraan gender
penunLasan buLa aksara
976 978 980 980 980 980 A8n kemdlknas
Program Pendidikan IsIam
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah lbr dalyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
Ml
098 098 098 1 1 1 14646 21033
23787
29383
33666 A8n kemenag
keglaLan 2 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah 1sanawlyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
M1s
097 097 098 1 1 1 A8n kemenag
keglaLan 3 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah Allyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
MA
08 083 09 09 1 1 10891 11126
12462
13438
13477 A8n kemenag
keglaLan 4 enlngkaLan
Akses dan MuLu
endldlkan 1lnggl lslam
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
1A
112 112 112 112 104 104 13726 16896
19430
22344
23696 A8n kemenag
Program ukungan Manajemen dan ukungan Teknis Lainnya Sekretariat itjen Pendidikan IsIam
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
MuLu dan kese[ahLeraan
endldlk dan 1enaga
kependldlkan Madrasah
8aslo guru perempuan
lakllakl yang berserr fl kaL
pendldlk dl madrasah
30 60 70 80 83 83 60048 73630
90833
110879
####### A8n kemenag

Program PerIindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem


Pengawasan Ketenagakerjaan
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
erllndungan eker[a
erempuan dan
enghapusan eker[a
Anak
!umlah pengawas
keLenagaker[aan dalam
pengawasan norma ker[a
perempuan dan anak yang
dlr ngkaLkan kapaslLasnya
120 130 180 240 300 990 66 88 98 130 186 A8n kemnakerLrans
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan PoIi k
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 Lembaga
perwakllan dan parr slpasl
pollr k
!umlah pakeL ker[a
sama dengan organlsasl
masyarakaL slpll dalam
penlngkaLan parr slpasl
pollr k perempuan
100 100 100 100 400 1147 1612
1384
1403 1303 A8n kemendagrl
(ulL[en
kesbangpol)
keglaLan 2 edoman
peLun[uk Leknls
dan blmblngan
Leknls/supervlsl/
publlkasl/soslallsasl
penyelenggaraan pemllu
dan pendldlkan pemlllh
1 !umlah modul pendldlkan
pemlllh unLuk kelompok
perempuanmlskln cacaL
pemlllh pemula lansla
3 3 3 3 3 23 3730 3000
3000
3000 8000 A8n komlsl
emlllhan
umum (ku)
2 !umlah keglaLan
pendldlkan pemlllh bagl
caleg perempuan
10 10 10 10 40 A8n
3 !umlah kader parpol
perempuan yang
mendapaLkan pendldlkan
pollr k
100 130 200 30 300 A8n

Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan


NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enyusunan
dan harmonlsasl kebl[akan
bldang pendldlkan yang
responslf gender
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dalam
rangka penlngkaLan
kuallLas pendldlkan
2 1 3 21 20 21 24 26 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
2 !umlah k/L dan pemda Anak
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
pendldlkan
k/L 1 1 1 1 1 3
prov 3 2 2 3 3 19
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang pendldlkan
k/L 1 1 1 1 1
prov 2 2 2 2 8
4 !umlah pedoman monev
pelaksanaan uC dl
bldang pendldlkan dasar
menengah r nggl serLa
pendldlkan budl pekerr
dan karakLer bangsa
1 1

keglaLan 2 enyusunan
dan harmonlsasl
kebl[akan parr slpasl
perempuan dl bldang
pollr k dan pengambllan
kepuLusan
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dl
bldang pollr k dan
pengambllan kepuLusan
2 1 1 1 3 40 34 37 37 39 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
2 !umlah k/L dan pemda Anak
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
pollr k dan pengambllan
kepuLusan
k/L 3 3 3 3 3 3
prov 7 7 6 6 17 33
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang pollr k dan
pengambllan kepuLusan
k/L 3 2 2 3 3
prov 3 3 3 3 12
4 !umlah pedoman monev
pelaksanaan uC dl
bldang pollr k
1 1

keglaLan 3 enyusunan
dan harmonlsasl kebl[akan
bldang keLenagaker[aan
yang responslf gender
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dl
bldang keLenagaker[aan
1 1 1 3 20 20 23 40 43 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
Anak
2 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
keLenagaker[aan
k/L 1 1 1 1 1 1
prov 3 3 3 3 3 23
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang keLenagaker[aan
k/L 1 1 1
prov 2 2 2 9 23
keglaLan 4 enyusunan
dan harmonlsasl
kebl[akan perllndungan
Lenaga ker[a perempuan
1 !umlah kebl[akan
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
1 3 4 28 28 27 23 24 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
Anak
2 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan kebl[akan
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
k/L 1 1 1 1 1 1
prov 3 3 3 3 3 23
3 !umlah kompllasl daLa
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
k/L 1 1 1 1 1
prov 2 2 2 1 7
Program
aerah

TUJUAN 4 : Menurunkan Angka Kema an Anak


Program/Kegiatan/Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 4A : Menurunkan Angka Kema an BaIita (AKBA) hingga dua per ga daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1 Angka kemar an ballLa per 1000 kelahlran hldup
2 Angka kemar an bayl (Ak8) per 1000 kelahlran hldup
3 ersenLase anak usla 1 Lahun yang dllmunlsasl campak
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1: emblnaan
elayanan kesehaLan Anak
1Cakupan kun[ungan neonaLal perLama (kn1) 86 88 89 90
3700
4020
4180
4330
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2Cakupan pelayanan kesehaLan bayl 83 86 87 90
3Cakupan pelayanan kesehaLan anak ballLa 80 81 83 83
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 5A : Menurunkan Angka Kema an Ibu hingga ga per empat daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1. Angka kema an ibu per 100.000 keIahiran hidup
2. Proporsi keIahiran yang ditoIong tenaga kesehatan terIa h
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 : Pembinaan
PeIayanan Kesehatan Ibu
dan Reproduksi
1 ersenLase lbu bersalln yang
dlLolong oleh Lenaga kesehaLan
Lerlar h (cakupan n)
86 88 89 90
4900
3200
3370
3470
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase lbu hamll yang
mendapaLkan pelayanan
anLenaLal (cakupan kun[ungan
kehamllan ke empaL (k4))
88 90 93 93
3 ersenLase faslllLas pelayanan
kesehaLan yang memberlkan
pelayanan k8 sesual sLandar
40 73 90 100
4 resenLase uskesmas rawaL
lnap yang mampu melaksanakan
elayanan CbsLeLrlk neonaLal
Lmergensl dasar (CnLu)
70
3 resenLase 8S kabupaLen/ koLa
yang melaksanakan elayanan
CbsLeLrlk neonaLal Lmergensl
komprehenslf (CnLk)
83
aerah
Kagiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu


Program /
Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
TARGET 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
Indikator MGs: 1. Angka pemakaian kontrasepsi/ contracep ve prevalence rate (CPR)
CPR cara modern pada wanita usia 15-49 tahun
2. Angka keIahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun)
3. Cakupan peIayanan antenataI (K1 dan K4)
4. Unmet need KB
Program Kependudukan dan KeIuarga Berencana
NASIONAL
Kegiatan 1:
emblnaan keserLaan
dan kemandlrlan ber
k8 melalul 23300
kllnlk k8 pemerlnLah
dan swasLa
1 !umlah kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
yang melayanl k8
23300 23300 23300 23300 23300 3331 9793 9631 9416 9609 A8n 8kk8n
2 !umlah peserLa k8
baru mlskln (keluarga
rase[ahLera/kS dan
keluarga Se[ahLera l/kS1)
dan renLan lalnnya yang
mendapaLkan pelayanan
serLa mendapaLkan alokon
grar s melalul 23300 kllnlk
k8 pemerlnLah dan swasLa
([uLa)
373 38 389 397 403
Pusat
2a emberlan alaL dan obaL
konLrasepsl/alokon grar s
bagl peserLa k8 baru
mlskln
373 38 389 397 403
7482 8837 787 7983 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL

AERAH
- Provinsi
2au elayanan bagl peserLa k8
baru mlskln
373 38 389 397 403 1413 1673 1496 1327 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
2bu enggerakan MC MCW
dan luu
MC
11943
MCW
21600 luu
600200
MC
12943
MCW
27680 luu
607200
MC
12480
MCW
26330 luu
642870
MC
12787
MCW
27063 luu
621324
MC
13420
MCW
28022
luu
631808
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
3 !umlah peserLa k8 akr f
mlskln (kS dan kS1)
dan renLan lalnnya yang
mendapaLkan pemblnaan
dan alokon grar s
melalul 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
([uLa)
119 122 123 128 131 3331 9793 9631 9416 9609 A8n 8kk8n
Pusat 7482 8837 787 7983 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
3a emblnaan dan pemberlan
alokon grar s bagl peserLa
k8 akr f mlskln
119 122 123 128 131
AERAH
- Provinsi
3au emblnaan bagl peserLa
k8 akr f mlskln
119 122 123 128 131 1413 1673 1496 1327 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
3bu ersenLase kompllkasl
beraL yang dllayanl
012 012 011 011 011

3cu ersenLase kegagalan k8


yang dllayanl
003 003 003 003 003
3du !umlah pencabuLan
lmplanL yang dllayanl
(kasus)
297600 336048 373380 392343 412170
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Pusat dan aerah/Provinsi
4u !umlah kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
yang mendapaL dukungan
sarana prasarana
4700 4700 4700 4700 4700
7482
()
8837
()
787
()
7983
()
A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
4au enyedlaan perlengkapan
kllnlk k8
1413
(u)
1673
(u)
1496
(u)
1327
(u)
luu klL 168 3612 2320 1260
840
Cbgyn klL 100
393
343
388
342
lmplanL klL 249 3333 3736 1868
1243
v1 klL
37
793
334
277
183
Mlnllap
38
817
370
283
190
Laparoscopy
40
139
137
137
137
AuLo Clave plus Lromol 388 8334 3814 2907
1938
ury SLerlllsaLor 100
100
30
100
1938

konsellng/klL klL 400 8606 6004 3002


2001
A8k
4700
4700 4700 4700
4700
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa

Kegiatan 2:
enlngkaLan
kapaslLas sumber
daya penyelenggara
program k8 dl 23300
kllnlk k8 pemerlnLah
dan swasLa dalam
rangka pemblnaan
keserLaan dan
kemandlrlan berk8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase Lenaga
pelayanan k8 Lerlar h
dl 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
(rovlnsl)
33 43 73 90 100 226 2470 1839 1093 841 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
1au uokLer (16934 dokLer
umum dan 3918 SCC)
43 (7620
dokLer
umum
dan 1763
SCC)
73
(12701
dokLer
umum
dan 2939
SCC)
90
(13241
dokLer
umum
dan 3326
SCC)
100
(916934
dokLer
umum
dan 3918
SCC)
177
()
132
()
78 () 60 ()
1bu 8ldan (48621)
43
(21879
bldan)
73
(36466
bldan)
90
(43739
bldan)
100
(48621
bldan)
2293
(u)
1707
(u)
1014
(u)
781
(u)
2u ersenLase kllnlk k8 yang
melayanl k8 sesual SC
(darl 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa)
20 33 30 70 83
2au elar han 1eknls bagl
Lenaga penyelenggara
elayanan k8 dl 23300
kllnlk k8
2a1 elar han Leknls bagl
uokLer
371 12248 8346 4273
2849
2a2 elar han Leknls bagl 8ldan 1687 36274 23307 12634 8433
2a3 elar han 88 bagl eLugas
kllnlk
17304 12073 6036 4024
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota

A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 3:
enlngkaLan
pengeLahuan
slkap dan perllaku
rema[a LenLang
penylapan kehldupan
berkeluarga bagl
rema[a (k88)
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase pengeLahuan
rema[a LenLang
333 363 404 430 300 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
1a kesehaLan reproduksl rovlnsl
rema[a
30 33 36 39 62 183
()
206
()
229
()
233
()
1b Plv/AluS 64 67 70 72 76
178
(u)
198
(u)
221
(u)
243
(u)
1c erencanaan kehldupan
berkeluarga
10 13 20 23 30
2u !umlah pelar h k88 dllar h 113 30 30 30
2a 1C1 bagl endldlk Sebaya
dan konselor Sebaya
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
AERAH
- Provinsi
3u !umlah center of excellent
k88 (per provlnsl)
1 2 3 4 3
178 198 221 243 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
3a engembangan CoL
33
66
99
132
163
4u !umlah lk rema[a/
mahaslswa yang dlbenLuk
dan dlblna 9373 12233 13193 14140 13016

4aembenLukan dan
pengembangan lk
8ema[a/ Mahaslswa
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 4:
enlngkaLan
pengeLahuan
slkap dan perllaku
masyarakaL LenLang
pengendallan
penduduk dan k8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase medla dan
maLerl klL yang dlproduksl
38 63 84 100 100 349 3020 2461 2031 1727 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
1a engembangan lsl pesan rovlnsl
klL
34
34
34
34 1361
()
1827
()
1217
()
1036
()
1b enayangan lnformasl
kk8 melalul medla massa
(ceLak dan elekLronlk) dan
medla luar ruang
1
34
34
34
34
1c enyedlaan maLerl klL k8
dl kllnlk k8

8930 kllnlk 6343
kllnlk
4463
kllnlk
3760
kllnlk
909
(u)
442
(u)
313
(u)
222
(u)
1d engembangan [e[arlng klL
34
34
34
34
34
2u ersenLase pasangan usla
subur (uS) wanlLa usla
subur (WuS) dan rema[a
yg mengeLahul lnformasl
kk8 melalul medla massa
(ceLak dan elekLronlk) dan
medla luar ruang
93 93 93 93 93
2a enyedlaan klLklL bagl
Lk8

380 unlL 270 unlL 190 unlL 160 unlL
2b endayagunaan MuLn 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov
2celar han Leknls
pengoperaslan MuLn

701
peLugas
333
peLugas
330
peLugas

AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 5:
enlngkaLan peran
serLa LSM swasLa
dan masyarakaL dalam
penyelenggaraan
program kk8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u !umlah Lenaga llnl
lapangan k8 (Lk8/k8)
yang Lerlar h
294 613 388 368 A8n (ulA
usaL)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
a Lar han dasar umum
(Luu)
1063 1343 1342
33 () 34 () 30 () 49 ()
b Refreshing 1330 2300 2730 2700 1700
361
(u) 381 338 319
c elar han Leknls 3018 3300 3430 2137 930
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan :
enlngkaLan
kemandlrlan berk8
keluarga raS dan
kS1
aerah
- Provinsi
1u !umlah uS (asangan usla
Subur) anggoLa kelompok
usaha ekonoml produkr f
yang men[adl peserLa k8
mandlrl
22000 44000 66000 88000 110000 118 127 137 147 A8n (ulA
usaL)
8kk8n
rovlnsl

A8u rovlnsl 8adan k8


rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
keLerangan keglaLan pada r ngkaL daerah/provlnsl yang bersumber darl dana A8n dlklusLer dalam keglaLan engelolaan embangunan kependudukan dan
k8 rovlnsl

TUJUAN : MengendaIikan HIV/AIS MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya (TB)


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET A : MengendaIikan penyebaran dan muIai menurunkan jumIah kasus baru HIV dan AIS hingga tahun 2015
Indikator MGs 1. PrevaIensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun
2. Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir
3. Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiIiki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIS
4. Rasio kehadiran anak ya m piatu di sekoIah terhadap anak bukan ya m piatu (usia 10-14 tahun)
NasionaI
Program 1 : engendallan enyaklL dan enyehaLan Llngkungan
Kegiatan 1 :
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 revalensl kasus Plv 03 03 03 03
263
2930
2980
3070
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase
penduduk 13 Lahun
ke aLas menuruL
pengeLahuan LenLang
Plv dan AluS
73 83 90 93
3 !umlah orang yang
berumur 13 Lahun aLau
leblh yang menerlma
konsellng dan Lesr ng
Plv
400000 300000 600000 700000
4 ersenLase
kabupaLen/koLa
yang melaksanakan
pencegahan penularan
Plv sesual pedoman
60 70 80 100
3 enggunaan kondom
pada kelompok
hubungan seks berlslko
r nggl (berdasarkan
pengakuan pemakal)
33
(erempuan)
20 (Lakllakl)
43
(erempuan)
30 (Lakllakl)
33
(erempuan)
40 (Lakllakl)
63
(erempuan)
30 (Lakllakl)

aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
Target B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
Indikator MGs 1 roporsl penduduk yang Lerlnfeksl Plv lan[uL yang memlllkl akses pada obaL anr reLrovlral
NasionaI
Program 1 : PengendaIian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kegiatan 1 :
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 ersenLase CuPA
yang mendapaLkan
An Retroviral
%reatment (A81)
73 80 83 90
263
2930 2980 3070 A8n kemenLerlan
kesehaLan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NasionaI
Program 2 : Pembinaan Upaya Kesehatan
Kegiatan 1 emblnaan
upaya kesehaLan
8u[ukan
1 ersenLase
8S emerlnLah
menyelenggarakan
pelayanan ru[ukan bagl
Crang dengan Plv dan
AluS (CuPA)
70 80 90 100
79
800 940 1060 A8n kemenLerlan
kesehaLan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dst

Target C : MengendaIikan penyebaran dan muIai menurunkan jumIah kasus baru MaIaria dan penyakit utama Iainnya (TB) hingga
tahun 2015
Indikator MGs 1 Angka ke[adlan Luberkulosls (lnslden semua kasus/ 100000 penduduk/ Lahun)
2 1lngkaL prevalensl Luberkulosls (per 100000 penduduk)
3 1lngkaL kemar an karena Luberkulosls (per 100000 penduduk)
4 roporsl [umlah kasus 1uberkulosls yang LerdeLeksl dalam program uC1S (Cu8)
3 roporsl kasus 1uberkulosls yang berhasll dlobar dalam program uC1S (success raLe)
NasionaI
Program 1 : engendallan enyaklL dan enyehaLan Llngkungan
keglaLan 1
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 !umlah kasus 18 per
100000 penduduk
231 228 226 224 2630 2930 2980 3070 A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase kasus
baru 18 aru (81A
poslr f) yang dlLemukan
73 80 83 90
3 ersenLase
kasus baru 18 aru
(81A poslr f) yang
dlsembuhkan
86 87 87 88
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NasionaI
Kegiatan 2 :
PengendaIian Penyakit
Bersumber Binatang
Angka penemuan
kasus MaIaria per
1.000 penduduk
1,75 1,5 1,25 1 -
177.4
297.0
303.0
311.0
- APBN Kementerian
Kesehatan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7 : Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS INIKATOR
TARGET PENCAPAIAN ALOKASI ANGGARAN Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2014/ 2015 2010 2011 2012 2013 2014
Tujuan 7A : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkeIanjutan dengan kebijakan dan program nasionaI serta mengembaIikan
sumberdaya Iingkungan yang hiIang
Tujuan 7B : Mengurangi kehiIangan keanekaragaman haya , dan mengurangi kehiIangan yang signifi kan pada 2015
Indikator MGs: 7.1 Rasio Iuas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasiI pemotretan citra sateIit dan survei foto udara terhadap
Iuas daratan
7.2 JumIah emisi karbon dioksida (CO2e)
7.3 JumIah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) daIam metrik ton
7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada daIam batasan bioIogis yang aman
7.5 Rasio Iuas kawasan Iindung untuk menjaga keIestarian keanekaragaman haya terhadap totaI Iuas kawasan hutan
7. Rasio kawasan Iindung perairan terhadap totaI Iuas perairan teritoriaI:
Sasaran a 8aslo luas kawasan
LerLuLup pepohonan
Lerhadap luas daraLan
3243 (2008) MenlngkaL
b !umlah emlsl karbon
dlokslda (CC2e)
1711626Cg
CC2e (2008)
Menurun
26 darl
8Au (2020)
c !umlah konsumsl bahan
perusak ozon (8C)
dalam meLrlk Lon
ClC 0
(2009)
PClC
berkurang
10
d roporsl Langkapan
lkan yang berada dalam
baLasan blologls yang
aman
9183 (2008) kurang darl
80 MS?
e 8aslo luas kawasan
llndung unLuk
men[aga kelesLarlan
keanekaragaman hayar
Lerhadap LoLal luas
kawasan huLan
2931 (2010) MenlngkaL
f 8aslo kawasan llndung
peralran Lerhadap LoLal
luas peralran LerlLorlal
433 (2009) MenlngkaL

Program PengeIoIaan Sumber aya AIam dan Lingkungan Hidup


NasionaI dan aerah
erllndungan
ALmosfl r dan
engendallan
uampak erubahan
lkllm
1 !umlah konsep
kebl[akan dl bldang
perllndungan aLmosfl r
dan pengendallan
dampak perubahan
lkllm
3 3 3 3 3
240
230
260
263
A8n kLP
2 penylapan
penyusunan perangkaL
unLuk sekLor yang
akan mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan lnvenLorl
C8k 8C
100
3 !umlah sekLor
yang mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan lnvenLorl
C8k 8C
3 3 6 6 6
4 peneLapan basellne
unLuk pengurangan
konsumsl 8ahan erusak
Czon (8C) PClC
100
3 pengurangan
konsumsl 8ahan erusak
Czon (8C) PClC
1 2 3 10 10
6 !umlah pemerlnLah
daerah provlnsl yang
dllakukan pemblnaan
Leknls unLuk ka[lan
kerenLanan dan adapLasl
perubahan lkllm
3 3 7 9 11 11
7 !umlah sekLor
dan daerah yang
mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan keglaLan
perllndungan aLmosfl r
dan pengendallan
dampak perubahan
lkllm
3 3 10 13 13 13
8 lmplemenLasl konsep
rogram kampung lkllm
3 3 3 3 3

Program PengeIoIaan Sumber aya Laut, Pesisir dan PuIau-PuIau KeciI


NasionaI dan aerah
engelolaan dan
engembangan
konservasl kawasan
dan !enls
1 kawasan konservasl lauL
dan kawasan konservasl
peralran Lawar dan
payau yang dlkelola
secara berkelan[uLan
seluas 43 [uLa ha
900 rlbu ha 900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
MenlngkaL
733
1098
1312
1902
2207
A8n kk
2!umlah kawasan
konservasl dan [enls
bloLa peralran dlllndungl
yang dlldenr fl kasl dan
dlpeLakan secara akuraL
9 kawasan
dan 3 [enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
MenlngkaL
Program Pengembangan dan PengeIoIaan Perikanan Tangkap
NasionaI dan aerah
engelolaan Sumber
uaya lkan (Sul)
1 !umlah lokasl
pemanLauan dan
evaluasl perllndungan
dan pengkayaan Sul
(prov)
6 33 33 33 33 33
373
334
714
884
1039
A8n kk
2 !umlah ekoslsLem uu
yang Lerldenr fl kasl (8
prov per Lahun)
8 8 8 8 8 33
3 !umlah peralan LerlLorlal
dan kepulauan yang
Lerldenr fl kasl sumber
dayanya
1 W 11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
4 !umlah ZLLl yang
Lerldenr fl kasl sumber
dayanya (prov)
11 4 4 4 4 menlngkaL

TUJUAN 7 : Menjamin KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/ Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkeIanjutan terhadap air minum Iayak dan
sanitasi dasar hingga tahun 2015
Indikator MGs 1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkeIanjutan terhadap air minum Iayak (perkotaan dan perdesaan)
2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkeIanjutan terhadap sanitasi dasar (perkotaan dan perdesaan)
NasionaI
Program 1 : PengendaIian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kegiatan 1 :
Penyehatan
Lingkungan
1 ersenLase penduduk
yang memlllkl akses Lerhadap
alr mlnum berkuallLas
623 63 633 67 3730 3790 4470 4990 A8n kemenLerlan kesehaLan
2 ersenLase kuallLas alr
mlnum yang memenuhl
syaraL
90 93 100 100
3 ersenLase penduduk
yang menggunakan [amban
sehaL
67 69 72 73
4 !umlah desa yang
melaksanakan SanlLasl 1oLal
8erbasls MasyarakaL (S18M)
3300 11000 16000 20000
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7C: Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran (Rp miIiar) Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7C : Menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum Iayak dan sanitasi dasar pada 2015
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan
engawasan engembangan
Sumber emblayaan dan ola
lnvesLasl serLa engelolaan
engembangan lnfrasLrukLur
SanlLasl dan ersampahan
embangunan prasarana
dan sarana alr llmbah
dengan slsLem off site
dan on-site (kab/koLa)
93 kawasan 11 kab/
koLa
slsLem
off slLe 40
kab/koLa
slsLem onslLe
11 kab/
koLa slsLem
off slLe 30
kab/koLa
slsLem onslLe
11 kab/
koLa slsLem
off slLe 33
kab/koLa
slsLem onslLe
9332
10760
9370
16720
kemen u
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan
engawasan engembangan
Sumber emblayaan
dan ola lnvesLasl serLa
engembangan SlsLem
enyedlaan Alr Mlnum
!umlah desa kawasan
M88 perkoLaanlkk
dan kawasan khusus
(pemekaran pulau
Lerluar perbaLasan
Lerpencll dan kAL1)
yang LerfaslllLasl
1283 desa
81 kawasan
M88
170 lkk
23 kawasan
khusus
10
pelabuhan
perlkanan
300 desa
100
kawasan
M88
perkoLaan
160 lkk
20
kawasan
khusus
10
kawasan
pelabuhan
perlkanan
700 desa
140
kawasan
M88
perkoLaan
173 lkk
20 kawasan
khusus
10 kawasan
pelabuhan
perlkanan
813 desa
173
kawasan
M88
perkoLaan
187 lkk
22 kawasan
khusus
10 kawasan
pelabuhan
perlkanan
28337
18800
23040
31470
kemen u
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7: Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran (Rp miIiar) Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7: Mencapai peningkatan yang signifi kan
daIam kehidupan penduduk miskin di permukiman
kumuh pada tahun 2020
Indikator MGs: roporsl rumah Langga kumuh perkoLaan
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan engawasan dan
enyelenggaraan dalam engembangan ermuklman
kawasan kumuh
dl perkoLaan
yang LerLanganl
112 30 30 22 740 730 660 430 A8n kemen u
SaLuan unlL
hunlan rumah
susun yang
Lerbangun dan
lnfrasLrukLur
pendukungnya
70 1wln
8lok
140 1wln
8lok
0 0 9970 9000 4000 2000 A8n
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
dsL
NASIONAL
Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman
laslllLasl dan Sr mulasl enaLaan Llngkungan
ermuklman kumuh
!umlah
permuklman
kumuh yang
LerfaslllLasl (Pa)
100
130
173
180
1600 2400 2800 2880 A8n kemenpera
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
dsL

MATRIKS RENCANA AKSI AERAH ALAM PERCEPATAN


PENCAPAIAN MG 4 (KOMPONEN KETENAGAAN)
unlL 8adan SuMk (usrengun SuMk)
No Kegiatan Indikator Target
2011 2012 2013 2014 2015
NasionaI
INPRES NO 3 TAHUN 2010
tersusunnya pemetaan kebutuhan
tenaga kesehatan strategis,
mencakup jmI, jenis, dan Iokasi
penempatannya
ditetapkannya Perpres tentang
penempatan tenaga kesehatan
strategis di puskesmas dan RS Kab/
Kota
penempatan tenaga kesehatan
strategis terutama dokter, bidan
dan perawat terutama di daerahdaerah
sesuai kebutuhan terutama
di daerah bermasaIah kesehatan
dan daerah terpenciI, perbatasan
dan kepuIauan sesuai formasi yang
tersedia (%)
aerah
Kegiatan 1. 1. Tersusunnya pemetaan kebutuhan
tenaga kesehatan strategis,
mencakup jmI, jenis, dan Iokasi
penempatannya
Sub keglaLan 1a
Advocacy pembenLukan unlL
fungslonal perencanaan SuM
kesehaLan
rovlnsl !umlah kab/koLa yang
memlllkl unlL fungslonal perencanaan
SuM kesehaLan yang LerbenLuk
Sub keglaLan 1b
elar han erencanaan kebuLuhan
SuM kesehaLan pemerlnLah dl kab/
koLa
!umlah Lenaga perencana SuM
kesehaLan yang dllar h
Sub keglaLan 1c
emeLaan
kebuLuhan SuM kesehaLan dl r ngkaL
kab/koLa ([umlah [enls dan lokasl
penempaLan)
rovlnsl !umlah kab/koLa yang
memlllkl peLa kebuLuhan SuM
kesehaLan
Sub keglaLan 1d
engusulan rencana kebuLuhan
nakes sLraLegls melalul formasl dl
saryankes pemerlnLah kab/koLa
!umlah formasl nakes sLraLegls yang
dlusulkan

Kegiatan 1. 2. itetapkannya Perpres tentang


penempatan tenaga kesehatan
strategis di puskesmas dan RS Kab/
Kota
Sub kegiatan 1a.
Kegiatan 1. 3. Penempatan tenaga kesehatan
strategis terutama dokter, bidan
dan perawat terutama di daerahdaerah
sesuai kebutuhan terutama
di daerah bermasaIah kesehatan
dan daerah terpenciI, perbatasan
dan kepuIauan sesuai formasi yang
tersedia (%)
Sub keglaLan 1a
enempaLan nakes sLraLegls dl
puskesmas u1k prlorlLas kab/koLa
melalul penugasan khusus sesual
yang dlusulkan
!umlah nakes sLraLegls yang
dlLempaLkan dl puskesmas u1k
prlorlLas kab/koLa
Sub keglaLan 1b
enempaLan nakes sLraLegls dl 8Suu
kab/koLa melalul penugasan khusus
sesual yang dlusulkan
!umlah nakes sLraLegls yang
dlLempaLkan dl 8Suu kab/koLa
sub keglaLan 1c
enlngkaLan kompeLensl nakes
dl saryankes kab/koLa melalul
pendldlkan berkelan[uLan (Lugas
bela[ar) bagl nakes sLraLegls (dokLer
umum perawaL bldan dan Lenaga
glzl)
!umlah nakes sLraLegls yang
dlr ngkaLkan kemampuannya melalul
pendldlkan berkelan[uLan (Lugas
bela[ar)
Sub keglaLan 1d
enlngkaLan kompeLensl nakes
melalul pelar han Leknls fungslonal
mana[emen kesehaLan berdasarkan
kebuLuhan program
!umlah SuMk yang menglkur
pelar han Leknls fungslonal
mana[emen kesehaLan berdasarkan
kebuLuhan program LeruLama unLuk
mencapal LargeL MuCs 1C 4 3 6
dan 7C
PEDOMAN
PENYUSUNAN RENANA AKSI
PEREPATAN PENAPAIAN
TU1UAN MDGs DI DAERAH
(RAD MDGs)
kLMLn1L8lAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL/
8AuAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL
1APun 2010

PEDOMAN
PENYUSUNAN RENANA AKSI
PEREPATAN PENAPAIAN
TU1UAN MDGs DI DAERAH
(RAD MDGs)
kLMLn1L8lAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL/
8AuAn L8LnCAnAAn LM8AnCunAn nASlCnAL
1APun 2010

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Kata Pengantar
Pencapaian target Milienium Development Goals (MDGs) merupakan pemenuhan
komitmen internasional yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam peningkatan
kesejahteraan rakyat. Laporan Pemerintah ndonesia pada Sidang Majelis Umum
ke-65 (High-level Plenary Meeting on MDGS) yang dilaksanakan pada tanggal 27-
29 September 2010 di New York mengungkapkan bahwa kinerja pencapaian
target MDGs ndonesia telah sejalan dengan kinerja pencapaian target MDGs yang
tercantum dalam Laporan Pencapaian MDGs Global Tahun 2010.
Meskipun kinerja pencapaian target MDGs di tingkat nasional sudah cukup
baik, namun disparitas kinerja antarprovinsi dan kabupaten/kota masih sangat
bervariasi. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama lintas sektor dan lintas bidang
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, peningkatan kemitraan
antara pemerintah dengan swasta, serta peningkatan peran aktif masyarakat untuk
menangani disparitas kinerja tersebut.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Perencanan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ditugaskan untuk merumuskan
Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD)
dalam Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs, sebagaimana yang tercantum dalam
npres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan terkait
Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs). Untuk itu, Bappenas telah
menyelesaikan penyusunan Peta Jalan (roadmap) Nasional Percepatan Pencapaian
MDGs, yang merupakan RAN MDGs. Peta Jalan tersebut selanjutnya merupakan
acuan utama dalam penyusunan RAD MDGs, yang bertujuan untuk mendukung
percepatan pencapaian target MDGs di daerah.
Pedoman Penyusunan RAD MDGs sebagaimana yang diamanatkan dalam npres
Nomor 3 Tahun 2010 tersebut, berisikan cara pengorganisasian, langkah teknis, dan
sistematika penyusunan RAD MDGs, serta dilengkapi pula dengan matriks rencana
aksinya. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan petunjuk bagi pemerintah
daerah dalam menyusun RAD MDGs sehingga setiap daerah dapat menyusun
dokumen strategis yang menggambarkan upaya sinergis dalam pencapaian target
MDGs di pusat dan daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Kami harapkan pedoman ini dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan terkait dalam menyusun RAD MDGs yang berkualitas, untuk
mendukung terlaksananya percepatan pencapaian MDGs di daerah dalam
menyejahterakan masyarakat.
Jakarta, November 2010
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Armida S. Alisjahbana

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
aftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ i
aftar Isi ....................................................................................................... iii
aftar TabeI .................................................................................................. iv
aftar Gambar ............................................................................................. iv
aftar Singkatan ......................................................................................... v
BAB I PENAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................................... 4
1.4 Landasan Hukum ..................................................................................................... 4
BAB II KETERKAITAN MGs ENGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ........ 9
2.1 Keterkaitan MDGs dengan RPJMN .................................................................... 11
2.2 Keterkaitan MDGs dengan Pembangunan Daerah ..................................... 12
2.3 Kebijakan RPJMN 2010-2014 Terkait Percepatan Pencapaian Target
MDGs ............................................................................................................................ 13
BAB III LANGKAH TEKNIS AN JAAL PENYUSUNAN RA MGs ........ 19
3.1 Dokumen yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RAD MDGs .... 21
3.2 Langkah-langkah Teknis Penyusunan RAD MDGs ....................................... 23
3.3 Pembiayaan ............................................................................................................... 23
3.4 Jadwal Penyusunan RAD MDGs ......................................................................... 24
BAB IV SISTEMATIKA RA MGs ................................................................ 25
4.1 Sistematika Dokumen RAD MDGs ........................................................................... 27
4.2 Matrik RAD MDGs dan Penjelasannya .................................................................... 29
BAB V PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RA MGs ........................... 33
5.1 Pengorganisasian .................................................................................................... 35
5.2 Uraian Tugas .............................................................................................................. 37
5.3 Mekanisme Kerja...................................................................................................... 37
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 40
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Lampiran
1. List ndikator MDGs ...................................................................................................... 45
2. Pencapaian ndikator MDGs Nasional .................................................................... 49
3. Profi l Pencapaian MDGs Provinsi ............................................................................. 55
4. Dokumen Kebijakan Lainnya yang Perlu diperhatikan dalam Penyusunan
RAD MDGs ........................................................................................................................ 61
5. Contoh matrik masing-masing target MDGs
a. Matrik Tujuan 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan); .............. 00
b. Matrik Tujuan 2 (mencapai pendidikan dasar untuk semua); ................ 00
c. Matrik Tujuan 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan); ............................................................................................................. 00
d. Matrik Tujuan 4 (menurunkan angka kematian anak); ............................. 00
e. Matrik Tujuan 5 (meningkatkan kesehatan ibu); ......................................... 00
f. Matrik Tujuan 6 (memerangi penyakit HV/ADS, malaria dan penyakit
menular lainnya); .................................................................................................... 00
g. Matrik Tujuan 7 (memastikan kelestarian lingkungan hidup). ............... 00
aftar TabeI
Tabel 1. Jadwal Penyusunan RAD MDGs ....................................................................... 24
Tabel 2. Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs ... 29
Tabel 3. Organisasi dan Tanggung Jawab Pokja Penyusunan RAD MDGs ........ 36
aftar Gambar
Gambar 1. ntegrasi MDGs dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan ..... 12
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan RAD MDGs ........................... 36
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
aftar Singkatan
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
npres : nstruksi Presiden
KEK : Kekurangan Energi Kronis
K/L : Kementerian/Lembaga
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MDGs : Millennium Development Goals
Perpres : Peraturan Presiden
PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
PP : Peraturan Pemerintah
PPN : Perencanaan Pembangunan Nasional
PUG : Pengarusutamaan Gender
RAD : Rencana Aksi Daerah
RAD MDGs : Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional
RENJA : Rencana Kerja
RENSTRA : Rencana Strategis
RENSTRA RKPD : Rencana Strategis RKPD
RKA-SKPD : Rencana Kerja Anggaran SKPD
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah
UU : Undang Undang
;
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
1.1 Latar BeIakang
Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan
global dalam upaya lebih menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan
kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan,
kesehatan, dan kelestarian lingkungan. 8 (delapan) tujuan (goals) menjadi
komitmen MDGs mencakup: (1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan;
(2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; (3) Mendorong Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan; (4) Menurunkan Angka Kematian
Anak; (5) Meningkatkan Kesehatan bu; (6) Memerangi HV/ADS, Malaria dan
Penyakit Menular lainnya; (7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan
(8) Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas pembangunan
nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional
dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Di tingkat nasional, targettarget
MDGs telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dalam bentuk program, indikator
maupun target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya.
Sebagian besar pencapaian MDGs ndonesia sudah sesuai dengan rencana
target yang ditetapkan (on track), bahkan beberapa target MDGs 2015 telah
tercapai seperti penurunan prevalensi kekurangan gizi dan proporsi penduduk
dengan pendapatan per kapita (lihat Lampiran 2). Namun demikian, masih ada
beberapa target MDGs yang memerlukan upaya keras untuk mencapainya.
Data capaian target MDGs untuk masing-masing provinsi yang disajikan pada
BAB
PendahuIuan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Lampiran 3 menunjukkan bahwa masih ditemukan disparitas pencapaian di
tingkat provinsi. Sehubungan dengan itu, efektivitas program-program yang
mendukung pencapaian MDGs di daerah juga perlu ditingkatkan.
Untuk mempercepat pencapaian target MDGs, Bappenas bersama dengan
kementerian/lembaga telah merumuskan peta jalan (road map) nasional
percepatan pencapaian MDGs. Selanjutnya roadmap tersebut perlu dijabarkan
oleh daerah dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs sesuai dengan
kondisi dan permasalahan serta kemampuan daerah masing-masing.
Dengan rencana aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait di provinsi
memiliki komitmen dan kejelasan dalam perencanaan dan penganggaran
program dan kegiatan untuk mencapai target MDGs di daerah.
1.2 Tujuan
Pedoman penyusunan RAD MDGs ditujukan untuk memberikan panduan
bagi daerah, khususnya provinsi untuk menyusun dokumen rencana aksi
percepatan pencapaian target MDGs di daerah, sehingga dapat dihasilkan
suatu produk dokumen rencana aksi yang jelas, operasional dan selaras
dengan kebijakan nasional.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan tentang :
1. Keterkaitan MDGs dengan kebijakan pembangunan nasional dan daerah;
2. Panduan pengorganisasian;
3. Langkah teknis dan jadwal penyusunan RAD MDGs;
4. Panduan penyusunan matrik RAD MDGs.
1.4 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan NasionaI (SPPN).
a. PasaI 4 ayat (2) : RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi,

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP
Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan
umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/
Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fi skal dalam rencana kerja yang
berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif;
b. PasaI 5 ayat (2) : RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman
pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat
arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai
dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan
Peran Gubernur Sebagai akiI Pemerintah Pusat di aerah
Dalam kedudukan sebagai wakil Pemerintah, gubernur memiliki tugas
dan wewenang : a) pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten/kota; b) koordinasi penyelenggaraan
urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota; dan c)
koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas
pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Di samping
pelaksanaan tugas tersebut gubernur sebagai wakil Pemerintah
mempunyai tugas : a) menjaga kehidupan berbangsa, bernegara dalam
rangka memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik ndonesia; b)
menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi;
c) memelihara stabilitas politik; dan d) menjaga etika dan norma
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Pasal 2 ayat 3 : RPJM Nasional berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga;
b. Bahan penyusunan dan perbaikan RPJM Daerah dengan
memperhatikan tugas pemerintah daerah dalam mencapai sasaran

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Nasional yang termuat dalam RPJM Nasional;
c. Pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah.
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang RKP 2011
Pasal 2 ayat (2) : RKP tahun 2011 berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Kerja Kementerian/Lembaga tahun 2011;
b. Acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah tahun 2011;
c. Pedoman bagi Pemerintah dalam menyusun Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2011.
5. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan
PeIaksanaan Prioritas Pembangunan NasionaI Tahun 2010
a. nstruksi Pertama : "Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka
percepatan pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun
2010, dengan merujuk pada Prioritas Pembangunan Nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014, pelaksanaan Program 100 Hari Kabinet Bersatu ndonesia , dan
hasil Rapat Kerja antara Presiden dengan Para Menteri dan Gubernur
pada tanggal 2-3 Februari 2010;
b. nstruksi Kedua : "Dalam mengambil langkah-langkah sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Pertama, berpedoman kepada programprogram
sebagaimana tercantum dalam Lampiran nstruksi Presiden
ini, yang meliputi program : (a) reformasi birokrasi dan tata kelola;
(b) pendidikan; (c) kesehatan; (d) penanggulangan kemiskinan;
(e) ketahanan pangan; (f) infrastruktur; (g) iklim investasi dan iklim
usaha; (h) energi; (i) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (j)
daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konfl ik; (k) kebudayaan,
kreativitas, dan inovasi teknologi; (l) prioritas lainnya di bidang politik,
hukum, dan keamanan; (m) prioritas lainnya di bidang perekonomian,
dan (n) prioritas lainnya di bidang kesejahteraan rakyat.
. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang BerkeadiIan
a. nstruksi Pertama : "Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan,
sebagaimana termuat dalam Lampiran nstruksi Presiden, yang
meliputi :
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (ustice for all);
3. Pencapaian tujuan pembangunan milenium (Millenium
Development Goals MDGs).
b. nstruksi Kedua poin 3 : Untuk program pencapaian tujuan
pembangunan Milenium, memfokuskan pada : (a) program
pemberantasan kemiskinan dan kelaparan; (b) program pencapaian
pendidikan dasar untuk semua; (c) program pencapaian kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan; (d) program penurunan
angka kematian anak; (e) program kesehatan ibu; (f) program
pengendalian HV/ADS, malaria, dan penyakit menular lainnya; (g)
program penjaminan kelestarian lingkungan hidup; dan (h) program
pendukung percepatan pencapaian tujuan milenium.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
KETERKAITAN MGs
ENGAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
2.1. Keterkaitan MGs dengan RPJMN
MDGs bukan hanya merupakan pemenuhan komitmen internasional tetapi
merupakan penajaman upaya pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat
ndonesia. Untuk itu, MDGs menjadi salah satu acuan dalam pembangunan
nasional, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pemantauan
dan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan.
RPJMN merupakan dokumen perencanaan untuk jangka menengah (5 tahun)
yang menjadi acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam penyusunan
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L). Selanjutnya,
penerapan RPJMN dijabarkan dalam perencanaan tahunan yaitu Rencana
Kerja Pemerintah (RKP). Disamping itu, RPJMN juga menjadi acuan bagi
penyusunan perencanaan pembangunan di daerah.
RPJMN tahun 2010-2014 merupakan paruh waktu kedua sejak tahun 2000
bagi upaya pencapaian tujuan MDGs pada tahun 2015 dan merupakan
kesempatan terakhir (last shot) bagi percepatan pencapaian tujuan MDGs
secara sistematis. Pengarusutamaan pencapaian tujuan MDGs ke dalam
RPJMN tahun 2010-2014 dan RKP, telah dilakukan dalam bentuk rumusan
kebijakan, penetapan program/kegiatan, sasaran, indikator dan target
terukur serta jaminan penyediaan sumber pembiayaannya. Gambaran umum
internalisasi MDGs dalam pembangunan nasional dapat dilihat lebih lanjut
dalam Gambar 1.
BAB
Keterkaitan MGs dengan
Kebijakan Pembangunan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
2.2. Keterkaitan MGs dengan Rencana Pembangunan aerah
Sejalan dengan rencana pembangunan nasional, pengarusutamaan
MDGs juga harus dilakukan dalam proses perencanaan di tingkat daerah.
Pengarusutamaan MDGs dalam pembangunan daerah diarahkan untuk dapat
menjawab permasalahan kesejahteraan masyarakat serta mengakomodasi
nilai-nilai lokal dan karakteristik masing-masing daerah.
Dengan mengacu pada RPJMN, target dan indikator MDGs diadaptasi dalam
rencana pembangunan daerah, yaitu RPJMD dan Renstra SKPD. Berbagai
langkah yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi antara lain adalah:
(1) Bagi Pemerintah Provinsi yang telah menyusun RPJMD, pencapaian target
MDGs tingkat nasional dilakukan dengan mengarahkan dan menetapkan
berbagai program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran,
indikator kinerja dan pembiayaan ke dalam RKPD. Selain itu, Pemerintah
Provinsi juga mengarahkan dan memastikan bahwa penyusunan Renja
SKPD dan RKA-SKPD memuat program, kegiatan, sasaran dan indikator
kinerja yang mendukung pencapaian MDGs.
(2) Bagi Pemerintah Provinsi yang sedang menyusun RPJMD, pencapaian
target MDGs tingkat daerah dilakukan dengan menetapkan tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan dan program yang terukur disertai dengan
capaian, indikator kinerja dan pendanaan untuk setiap program ke dalam
dokumen RPJMD. Selain itu, Pemerintah Provinsi juga mengarahkan
penyusunan Renstra SKPD agar memuat kebijakan, program dan kegiatan
yang terukur dalam mendukung pencapaian MDGs dan dilengkapi
dengan capaian, indikator kinerja dan pendanaan untuk setiap program
Gambar 1.
ntegrasi
MDGs dalam
Dokumen
Perencanaan
Pembangunan
TUJUAN PEMBANGUNAN
MILENIUM/MGs
RPJPN
8!Mn
8LnS18A
k/L
8!Mu
8LnS18A
uAL8AP
8k
8ku
A8n
A8u
PELAKSANAAN
PROGRAM
vlSl MlSl
8LSluLn
vlSl MlSl
kLALA
uAL8AP

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
dan kegiatan. Pemerintah Provinsi juga mengarahkan dan memastikan
bahwa penyusunan Renja SKPD dan RKA-SKPD memuat program,
kegiatan, sasaran dan indikator kinerja yang mendukung pencapaian
MDGs. Melalui cara ini pencapaian target MDGs tingkat nasional dapat
diwujudkan.
(3) Pemerintah Provinsi hendaknya juga memfasilitasi Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk menyusun RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD
Kabupaten/Kota agar setiap kebijakan, program dan kegiatan SKPD
Kabupaten/Kota benar-benar mendukung pencapaian MDGs tingkat
provinsi.
2.3. Kebijakan RPJMN 2010-2014 Terkait Percepatan Pencapaian Target
MGs
1. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kemiskinan dan KeIaparan
1.1. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kemiskinan (Tujuan 1A)
diarahkan untuk:
a. Meningkatkan pertumbuhan pada sektor-sektor yang
menyerap tenaga kerja dan efektif menurunkan kemiskinan;
b. Melengkapi dan menyempurnakan kebijakan penanggulangan
kemiskinan, terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak
masyarakat miskin, perlindungan sosial, dan pemberdayaan
masyarakat;
b. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan
di daerah.
1.2. Kebijakan dan Strategi daIam Menciptakan Kesempatan Kerja
Penuh dan Produktif dan Pekerjaan yang Layak untuk Semua,
termasuk Perempuan dan Kaum Muda (Tujuan 1B) diarahkan
untuk: (a) menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya melalui
investasi dan perluasan usaha; (b) memperbaiki kondisi dan
mekanisme hubungan industrial untuk mendorong kesempatan
berusaha dan kesempatan kerja; (c) menciptakan kesempatan kerja
melalui program-program pemerintah; (d) meningkatkan kualitas
pekerja; (e) meningkatkan produktivitas pekerja pertanian; (f )
mengembangkan jaminan sosial dan memberdayakan pekerja; (g)
menerapkan peraturan ketenagakerjaan utama. Upaya penciptaan
kesempatan kerja formal seluas-luasnya ini dilaksanakan oleh
berbagai kementerian/lembaga, serta didukung oleh pemerintah

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, sektor perbankan, dunia
usaha, dan masyarakat.
1.3. Kebijakan dan Strategi Penurunan PrevaIensi Kekurangan
Gizi pada BaIita (Tujuan 1C), melalui: perbaikan status gizi
masyarakat dengan meningkatkan: (a) asupan zat gizi makro
(karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (kapsul Vitamin
A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya)
untuk memenuhi angka kecukupan gizi; (b) survailans pangan
dan gizi; (c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat
dan penerapan gizi seimbang; (d) pemberian AS eksklusif sampai
enam bulan; (e) pemberian Makanan Pendamping AS (MP-AS)
mulai dari bayi usia 6~24 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; (f )
pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun
pertama; (g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu
dan keluarga sadar gizi; (h) fortifi kasi; (i) pemberian makanan
pemulihan balita gizi-kurang; (j) penanggulangan gizi darurat; (k)
tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (0~59 bulan); dan
(l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.
2. Kebijakan dan Strategi Pencapaian Pendidikan asar untuk Semua
(Tujuan 2), melalui: (a) penyelenggaraan pendidikan dasar bermutu
dan terjangkau; (b) pemantapan/rasionalisasi implementasi Bantuan
Operasional Sekolah (BOS); (c) penurunan angka putus sekolah dan
angka mengulang kelas, peningkatan angka melanjutkan, serta
penurunan rata-rata lama penyelesaian pendidikan di berbagai jenjang;
(d) penuntasan rehabilitasi ruang kelas SD/M/sederajat untuk memenuhi
standar pelayanan minimal; (e) peningkatan kesempatan lulusan SD/M/
sederajat yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat melanjutkan
ke SMP/MTs/sederajat; (f) peningkatan kualifi kasi akademik, sertifi kasi,
evaluasi, pelatihan, pendidikan, dan penyediaan berbagai tunjangan
guru; (g) penguatan kemampuan guru, termasuk kepala sekolah dan
pengawas sekolah, dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, entrepreneurial, dan menyenangkan; (h) peningkatan
kompetensi guru melalui pengembangan profesional berkelanjutan
(continuous professional development); (i) peningkatan efi siensi, efektivitas,
pengelolaan, dan pemerataan distribusi guru; (j) penyediaan tenaga
pendidik di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan sesuai dengan
standar pelayanan minimal; (k) peningkatan keberaksaraan penduduk

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
yang diikuti dengan upaya pelestarian kemampuan keberaksaraan
dan peningkatan minat baca; (l) peningkatan peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, antara lain, dalam
bentuk komite sekolah; (m) peningkatan kapasitas pemerintah pusat
dan daerah untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi pendidikan
termasuk di antaranya dalam bentuk dewan pendidikan di tingkat
kabupaten/kota; serta (n) peningkatan kapasitas satuan pendidikan
untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi pendidikan, termasuk
manajemen berbasis sekolah (MBS).
3. Kebijakan Peningkatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan (Tujuan 3), diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas hidup dan
peran perempuan dalam pembangunan, melalui harmonisasi peraturan
perundangan dan pelaksanaannya di semua tingkat pemerintahan,
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan; (2) perlindungan
perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan, melalui upaya-upaya
pencegahan, pelayanan, dan pemberdayaan; dan (3) peningkatan
kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan melalui
penerapan strategi PUG, termasuk mengintegrasikan perspektif gender
ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di seluruh kementerian
dan lembaga.
Dalam rangka mencapai arah kebijakan tersebut, maka strategi untuk
meningkatkan kesetaraan gender meliputi empat bidang, yaitu:
a. Bidang pendidikan, melalui:
- Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dalam
rangka mengurangi kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah,
gender, dan antartingkat sosial ekonomi;
- Peningkatan akses dan kualitas pendidikan nonformal yang
responsif gender.
b. Bidang ketenagakerjaan, melalui:
- Pengutamaan penegakan hukum yang ada untuk memastikan
bahwa laki-laki dan perempuan mampu berpartisipasi tanpa
diskriminasi dalam angkatan kerja;
- Penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
terutama dalam penegakan undang-undang dan peraturan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
ketenagakerjaan;
- Penguatan pengawasan ketenagakerjaan untuk memastikan
terlaksananya pengawasan dan penegakan aturan
ketenagakerjaan (core labor standards) dengan lebih baik;
- Pengupayaan perlindungan sosial bagi kelompok perempuan
yang bekerja di kegiatan ekonomi informal;
- Peningkatan kualitas pekerja dan calon tenaga kerja perempuan.
c. Bidang politik, melalui peningkatan pendidikan dan partisipasi politik
untuk perempuan.
d. Pelaksanaan pengarusutamaan gender pada penyelenggaraan
pemerintah daerah, melalui pengembangan pedoman umum untuk
SKPD dalam mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses
perencanaan, implementasi, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi
dari kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di tingkat lokal,
baik provinsi maupun kabupaten/kota.
4. Kebijakan dan Strategi Penurunan Kematian Anak (Tujuan 4), meIaIui
: (a) peningkatan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani;
(b) peningkatan cakupan kunjungan bayi; (c) peningkatan cakupan
imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita; (d) perbaikan kesehatan
dan gizi ibu hamil; (e) pemberian AS eksklusif sampai enam bulan; (f)
peningkatan peran posyandu dalam rangka peningkatan kesehatan
anak; (g) penyediaan tenaga pelayanan kesehatan bayi dan balita (dokter,
bidan dan kader); dan (h) perbaikan kualitas lingkungan dalam rangka
penurunan faktor risiko kesehatan bagi bayi dan balita.
5. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kesehatan Ibu (Tujuan 5), melalui:
(a) peningkatan pelayanan continuum care kesehatan ibu dan anak; (b)
penyediaan sarana kesehatan yang mampu melaksanakan PONED dan
PONEK; (c) peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih; (d)
peningkatan cakupan kunjungan ibu hamil (K1 dan K4); (e) peningkatan
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; (f) peningkatan cakupan
penanganan komplikasi kebidanan pelayanan nifas; (g) peningkatan
cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor pemerintah; (h) pemberian
makanan pemulihan pada ibu hamil KEK; (i) pembinaan dan peningkatan
kemandirian keluarga berencana; dan (j) promosi dan penggerakan
masyarakat.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
. Kebijakan dan Strategi PengendaIian Penyakit MenuIar (Tujuan ),
melalui: (a) peningkatan kemampuan pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko, termasuk imunisasi; (b) penguatan survailans epidemiologi
dalam rangka mengembangkan sistem kewaspadaan dini dengan
didukung oleh peningkatan jumlah dan kualitas tenaga survailans;
(c) penguatan komunikasi, informasi dan edukasi (KE); (d) penguatan
penemuan penderita dan tata laksana kasus; (e) peningkatan upaya
menuju eliminasi penyakit-penyakit terabaikan; (f) penguatan sistem
pengendalian zoonosis secara terpadu; dan (g) promosi dan pemberdayaan
masyarakat.
7. Kebijakan dan Strategi daIam Menjamin KeIestarian Lingkungan
Hidup (Tujuan 7), melalui: (a) memantapkan status hukum dan
peningkatan kapasitas pengelolaan kawasan hutan; (b) memantapkan
kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya hutan; (c) memelihara dan
meningkatkan daya dukung dan fungsi lingkungan; (d) memantapkan
fungsi konservasi alam dengan peningkatan kualitas pengelolaan Taman
Nasional dan Kawasan Konservasi lainnya, pemanfaatan keanekaragaman
hayati dan tumbuhan dan satwa liar (TSL); (e) meningkatkan perlindungan
hutan melalui kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan
dan lahan serta meningkatkan perlindungan dan pengamanan hutan
dari berbagai ancaman (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL
illegal); (f) meningkatkan kapasitas pengelolaan kawasan konservasi
melalui peningkatan kelembagaan pengelola kawasan konservasi,
kemandirian dan produktivitas, (g) mendorong pemanfaatan panas
bumi untuk pembangkit tenaga listrik skala memengah dan besar; (h)
mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati, dengan penanamanya
pada wilayah-wilayah yang memiliki lahan tidak terpakai namun luas dan
memiliki potensi produksi pertanian yang tinggi; (i) pengendalian dan
pemantauan pencemaran pada air, lahan, udara, dan keanekaragaman
hayati (kehati); (j) perbaikan kualitas lingkungan melalui upaya rehabilitasi
dan konservasi serta pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan; (k)
peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan institusi
pengelola lingkungan hidup; (l) pengembangan penelitian pengelolaan
lingkungan; (m) pengembangan sumber-sumber pendanaan lingkungan
alternatif; (n) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk
pembangunan; (o) meningkatkan fungsi laut sebagai sistem penyangga
kehidupan dan penyedia pangan dunia; (p) meningkatkan pemahaman

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS); (q) meningkatkan prioritas pembangunan, sistem perencanaan,
pengembangan alternatif sumber pendanaan dan kinerja manajemen
pembangunan air minum dan snitasi; (r) melengkapi perangkat peraturan
di tingkat pusat dan/atau daerah untuk mendukung pelayanan air
minum dan sanitasi; (s) memastikan ketersediaan air baku air minum; (t)
meningkatkan penyediaan hunian layak dan terjangkau yang didukung
oleh ketersediaan prasarana sarana dasar permukiman.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
LANGKAH TEKNIS AN
JAAL PENYUSUNAN
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Langkah Teknis dan JadwaI
Penyusunan RA MGs
3.1. okumen yang PerIu iperhatikan daIam Penyusunan RA MGs
Penyusunan RAD MDGs perlu mengacu pada beberapa dokumen yang
terkait, antara lain :
1. RPJMN Tahun 2010-2014
Dokumen RPJMN 2010-2014 diperlukan dalam penyusunan program
dan kegiatan serta tindakan prioritas yang dilakukan terkait dengan
percepatan pencapaian target MDGs. Dokumen tersebut juga telah selaras
dengan target pencapaian MDGs.
2. Renstra Kementerian/Lembaga Tahun 2010-2014
Dokumen Renstra K/L tahun 2010-2014 yang terkait langsung dengan
MDGs diperlukan dalam penyusunan program dan kegiatan serta tindakan
yang dilakukan dengan percepatan pencapaian target MDGs. Program,
kegiatan dan tindakan yang ada dalam Renstra bersifat lebih teknis dan
rinci bila dibandingkan dengan RPJMN tahun 2010-2014. Dokumen
tersebut juga telah selaras dengan target pembangunan dalam RPJMN
tahun 2010-2014.
3. RKP Tahun 2011
Dokumen RKP tahun 2011 diperlukan dalam penetapan indikator, target,
dan anggaran tahun 2011. Perbaikan target dan anggaran tahun 2011
dalam RPJMN 2010-2014 diakomodasi dalam RKP tahun 2011 termasuk
di dalamnya perbaikan indikator, target, dan anggaran terkait pencapaian
target MDGs.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
4. Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
BerkeadiIan
Dokumen npres No. 3 Tahun 2010 diperlukan sebagai dasar hukum dalam
penyusunan RAD MDGs.
5. Peta JaIan (Road Map) NasionaI Percepatan Pencapaian Target MGs
Peta Jalan Nasional Percepatan Pencapaian target MDGs adalah dokumen
yang menelaah kemajuan, menganalisis kecenderungan dan tantangan,
serta mengkaji kebijakan dan kegiatan pokok untuk pencapaian MDGs.
Peta jalan MDGs ini, mengacu pada RPJMN tahun 2010-2014 sebagai
penjabaran dari Visi-Misi, dan Program Pemerintah, yang penyusunannya
berpedoman pada RPJPN tahun 2005-2025.
. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan MiIenium di Indonesia
2010
Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di ndonesia 2010
merupakan laporan yang secara rinci menguraikan pencapaian sasaran
pembangunan, sesuai dengan indikator MDGs sampai dengan posisi
tahun 2010. Berdasarkan capaian tersebut, laporan ini menguraikan secara
sekilas tantangan yang dihadapi serta upaya-upaya yang diperlukan
untuk mencapai berbagai sasaran MDGs, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam menyusun kegiatan yang diperlukan agar sasaran
MDGs pada tahun 2015 dapat tercapai.
7. okumen Kebijakan Lain yang Terkait
Beberapa K/L mengembangkan kebijakan terkait percepatan pencapaian
target MDGs baik dalam bentuk UU, npres, dokumen rancang bangun
maupun dokumen rencana aksi. Kebijakan tersebut diperlukan sebagai
dasar hukum dalam penyusunan RAD dan rujukan dalam penetapan
program dan kegiatan dalam Percepatan Pencapaian Target MDGs.
Beberapa dokumen kebijakan lain yang terkait tersebut seperti pada
lampiran 4.
8. RPJM
Dokumen RPJMD diperlukan dalam penyusunan RAD MDGs terutama
kebijakan daerah yang relevan dan mendukung pencapaian target MDGs
di masing-masing daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3.2. Langkah-Iangkah Teknis Penyusunan RA MGs
Penyusunan RAD MDGs dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : Penetapan Tim Pengarah dan Kelompok Kerja (Pokja). Tim dapat
menggunakan struktur yang ada atau membentuk yang
baru, Tim beranggotakan Bappeda kabupaten;
Langkah 2 : Melakukan sidang pleno pertama untuk membahas langkahlangkah
penyusunan RAD;
Langkah 3 : Masing-masing pokja menyusun draft RAD, dengan
tahapan:
1. dentifi kasi tujuan, target dan indikator MDGs untuk
masing-masing provinsi;
2. Menetapkan program dan kegiatan/tindakan prioritas
terkait dengan pencapaian masing-masing target
MDGs;
3. Menetapkan indikator dan target pencapaiannya
terkait dengan kegiatan/tindakan yang dilakukan
dalam pencapaian masing-masing target MDGs;
4. Menetapkan alokasi anggaran yang dibutuhkan dan
sumber pendanaan dalam pelaksanaan program,
kegiatan dan tindakan yang dilakukan.
Langkah 4 : Melaksanakan Sidang Pleno Kedua antarpokja dengan
menyajikan draft RAD (narasi dan matrik) untuk dibahas
secara lintaspokja (workshop);
Langkah 5 : Penyempurnaan dan fi nalisasi Draft RAD berdasarkan
masukan hasil Sidang Pleno Kedua;
Langkah 6: Review draft RAD MDGs oleh tim MDGs pusat;
Langkah 7 : Pengesahan RAD MDGs dalam bentuk Peraturan Daerah
atau Peraturan Kepala Daerah;
Langkah 8 : Sosialisasi RAD kepada seluruh pemangku kepentingan.
Proses penyusunan RAD MDGs akan difasilitasi oleh Tim MDGs pusat.
3.3. Pembiayaan
Seluruh kebutuhan pembiayaan dalam rangka proses penyiapan dan
pelaksanaan RAD MDGs menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3.4. JadwaI Penyusunan RA MGs
No. Kegiatan
BuIan Pada Tahun 2011
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1
Pembentukan Tim
Pengarah dan
Kelompok Kerja
(Pokja)

2
Sidang Pleno
Persiapan
Penyusunan Draft
RAD oleh Masingmasing
Pokja*)
(Workshop I)

3
Penyusunan Draft
RAD oleh Masingmasing
Pokja
(provinsi dan
kabupaten/kota)

4
Sidang Pleno
Pembahasan RAD
Hasil Masing-masing
Pokja*) (Workshop II)

5
Penyempurnaan
Draft RAD MDGs
oleh Masing-masing
Pokja

6
Review Draft RAD
MDGs provinsi oleh
Tim MDGs Pusat

7
Pengesahan RAD
MDGs oleh Kepala
Daerah

8 Sosialisasi RAD
MDGs
) dengan mengundang Bappeda dan SKPD terkait di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota
TabeI 1.
Jadwal
Penyusunan
RAD MDGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
SISTEMATIKA
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
4.1. Sistematika okumen RA MGs
Dokumen RAD MDGs akan berisi :
BAB I PendahuIuan
1.1 Kondisi Pencapaian Tujuan Pembangunan MiIenium di aerah
1.2 PermasaIahan dan Tantangan
BAB II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MGs
BAB III Pemantauan dan EvaIuasi
BAB IV Penutup
Lampiran
Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs
Penjelasan penulisan :
1. BAB I PendahuIuan
1.1. Kondisi Umum Pembangunan aerah berkaitan dengan Tujuan
Pembangunan MiIenium
Pada bagian ini dijelaskan status capaian dari berbagai indikator terkait
MDGs pada provinsi yang bersangkutan mulai goal 1 sampai dengan
goal 7.
1.2. PermasaIahan dan Tantangan
BAB
Sistematika RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Pada bagian ini dijelaskan secara umum permasalahan dan tantangan
yang dihadapi dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait
dengan pencapaian target MDGs.
2. BAB II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MGs
Pada bagian ini dijelaskan arah kebijakan dan strategi yang dilakukan
dalam rangka pencapaian target MDGs. Dituliskan strategi umum yang
dilakukan untuk masing-masing tujuan (goal) sebagai payung kegiatan yang
dicontohkan dalam matrik. Strategi dirumuskan mengacu pada kegiatan
nasional sebagaimana dituliskan dalam peta jalan (roadmap) nasional
percepatan pencapaian MDGs dan RPJMD. Uraian kebijakan dan strategi
dilengkapi dengan program, lintasprogram dan indikator kinerja output
untuk masing-masing kegiatan dalam program tersebut.
3. BAB III Pemantauan dan EvaIuasi
Pada bagian ini disusun mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk melihat
target capaian dari pelaksanaan RAD MDGs untuk masing-masing goal
(tujuan).
Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD MDGs perlu menggambarkan :
a. Tanggungjawab masing-masing SKPD sesuai tujuan MDGs-nya;
b. Waktu pelaksanaan;
c. Langkah tindak lanjut;
Koordinasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi RAD MDGs dilakukan oleh
Kepala Bappeda.
4. BAB IV Penutup
Pada bagian ini diisikan hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan
dalam rangka mendukung RAD MDGs, termasuk menggalang partisipasi dari
berbagai pihak.
4.2. Matriks RA MGs dan PenjeIasannya
RAD MDGs dituliskan dalam matriks berikut :

TUJUAN 1 : MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan


Program/
Kegiatan/
Tindakan
Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita keIaparan daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator
MGs :
1. PrevaIensi baIita kekurangan gizi
2. Proporsi penduduk dengan asupan kaIori di bawah tingkat konsumsi minimum
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 :
Pembinaan
Gizi
Masyarakat
1. Persentase
baIita gizi
buruk yang
mendapat
perawatan
100 100 100 100 -
53,0 54,0 43,0 8,0 - APBN Kementerian
Kesehatan
2. Persentase
baIita
ditimbang
berat
badannya
(/S)
70 75 80 85 -
aerah
Kagiatan 1
Kagiatan 2
dst
BAG I
Target
dan
Indikator
MDGs
BAG II
Program
dan Kegiatan
Nasional
BAG III
Kegiatan
Daerah
TabeI 2.
Matrik Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
Petunjuk Umum Pengisian Matrik RA MGs
1. Matrik ini berlaku untuk setiap goal dalam MDGs sepanjang target bersifat
kuantitatif dan pencapaiannya secara nasional merupakan akumulasi
dari pencapaian masing-masing provinsi. Untuk target yang tidak dapat
dirumuskan secara kuantitatif dapat menggunakan target yang bersifat
kualitatif dan dapat dituangkan dalam matrik yang disesuaikan atau
dapat ditulis secara naratif.
2. Menu kegiatan daerah telah disiapkan oleh pusat (K/L terkait) sesuai
tanggung jawab goalnya masing-masing sebagai acuan penyusunan RAD
masing-masing provinsi. Menu kegiatan tersebut bersifat operasional
dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah sepanjang memiliki
dampak yang signifi kan terhadap pencapaian target nasional maupun
target MDGs.
3. Matrik yang telah dilengkapi dengan menu kegiatan daerah akan
disampaikan pada saat sosialisasi dan fasilitasi Pedoman Penyusunan
RAD MDGs.
4. Cara Pengisian Matrik
a. Bagian 1 :
Diisi dengan target dan indikator MDGs sesuai tujuan/goal terkait.
a. Bagian 2 :
Diisi dengan program, kegiatan, indikator, target pencapaian dan
alokasi anggaran tahunan sesuai tujuan, target dan indikator
MDGs terkait, mengacu pada RPJMN 2010-2014 dan/atau RKP
2011;
Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber pembiayaan
(APBN);
Kolom Pelaksana : diisi dengan K/L penanggung jawab
kegiatan.
b. Bagian 3 :
Diisi dengan kegiatan, indikator, target pencapaian dan alokasi
anggaran tahunan dalam rangka mendukung pencapaian target
nasional dan target MDGs terkait yang mengacu pada RPJMD;
Kolom program/kegiatan : diisi dengan program dan kegiatan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
yang sesuai dengan pencapaian target nasional dan MDGs;
Kolom ndikator : diisi dengan satuan target masing-masing
kegiatan (jumlah, persentase atau yang bersifat kuantitatif );
Kolom target pencapaian : diisi dengan target rencana tahunan
capaian masing-masing indikator kegiatan;
Kolom alokasi anggaran : diisi dengan rencana pembiayaan
tahunan untuk masing-masing kegiatan;
Kolom sumber pendanaan : diisi dengan sumber biaya untuk
kegiatan untuk kegiatan pencapaian target MDGs yang berasal
dari APBN (dana Dekon, TP, DAK, DAU) dan/atau APBD (PAD), dan/
atau sumber lainnya;
Kolom pelaksana : diisi dengan SKPD terkait pelaksana kegiatan.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENGORGANISASIAN
PENYUSUNAN
RA MGs

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Pengorganisasian
Penyusunan RA MGs
5.1. Pengorganisasian
Organisasi penyusunan RAD MDGs terdiri dari Tim Pengarah dan Kelompok
Kerja untuk masing-masing bidang, dengan tugas dan susunan anggota
sebagai berikut :
1. Tim Pengarah
Tim Pengarah terdiri dari unsur pimpinan daerah yang memberikan
arahan terhadap penyusunan RAD.
Susunan Tim Pengarah terdiri atas :
Penanggung Jawab : Kepala Daerah
Sekretaris : Kepala Bappeda
Anggota : Kepala Dinas Teknis Terkait
2. KeIompok Kerja
Kelompok Kerja merupakan tim teknis yang bertanggung jawab dalam
proses penyusunan RAD. Organisasi masing-masing kelompok Kerja
terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota.
Kelompok Kerja RAD terdiri dari :
Pokja : Penanggulangan Kemiskinan
Pokja : Pendidikan dan Gender
Pokja : Kesehatan dan Gizi
Pokja V : Kelestarian Lingkungan Hidup
Pembentukan pokja dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses
pembahasan RAD MDGs. Namun demikian pembentukan pokja bukan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
merupakan keharusan sepanjang di provinsi yang bersangkutan sudah
memiliki pokja terkait.
Nama
Pokja
Tanggung
Jawab Per
Tujuan
MGs
ORGANISASI POKJA
(Indikatif)
POKJA I
Penanggulangan
Kemiskinan
Tujuan 1 Ketua: Kepala Bappeda/BPMD
Sekretaris: Kepala Dinas Terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA II
Pendidikan dan
Gender
Tujuan 2
Tujuan 3
Ketua: Kepala Dinas Pendidikan
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA III
Kesehatan dan
Gizi
Tujuan 1,
Tujuan 4,
Tujuan 5,
Tujuan 6,
Tujuan 7
Ketua: Kepala Dinas Kesehatan
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Organisasi
Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor
Statistik Provinsi, LSM)
POKJA IV
Kelestarian
Lingkungan Hidup
Tujuan 7 Ketua: Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Sekretaris: Kepala Bidang Bappeda terkait
Anggota: Kepala Dinas/Instansi terkait (Badan
Lingkungan Hidup Daerah/BLHD, Organisasi Profesi,
Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Kantor Statistik
Provinsi, LSM)
TabeI 3.
Organisasi
dan Tanggung
Jawab Pokja
Penyusunan
RAD MDGs
Gambar 2.
Bagan
Struktur
Organisasi
Penyusunan
RAD MDGs
Penanggung Jawab
Sekretaris
Anggota Anggota Anggota dst
Anggota Anggota Anggota dst
Pokja I
Kelompok Kerja
Tim Pengarah
Pokja II Pokja III Pokja IV
Sekretaris

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
5.2. Uraian Tugas
1. Tim pengarah :
a. memberikan arahan dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan
pedoman RAD MDGs;
b. memberikan arahan dan masukan kepada tim teknis (Kelompok
Kerja) mengenai substansi penyusunan pedoman RAD MDGs;
c. memberikan arahan mengenai kebijakan yang diharapkan dalam
menyusun rekomendasi untuk penyusunan pedoman RAD MDGs;
d. menyampaikan laporan kegiatan penyusunan pedoman RAD MDGs
kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas;
2. Kelompok Kerja :
b. bertanggung jawab terhadap kegiatan penyusunan RAD MDGs sesuai
dengan bidang tugasnya;
c. membuat jadwal dan rencana kerja kegiatan kelompok kerja MDGs
sesuai dengan bidang tugasnya;
d. melakukan pencarian, pengumpulan bahan, data dan informasi yang
dibutuhkan termasuk melakukan studi kepustakaan dan wawancara
kepada pihak terkait dalam rangka penyusunan RAD MDGs;
e. melakukan analisa situasi perkembangan pencapaian MDGs di tingkat
provinsi dan upaya-upaya yang telah dilakukan;
f. melakukan identifi kasi faktor-faktor penentu pencapaian MDGs
sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menyusun RAD MDGs sesuai dengan sistematika dan diserahkan
kepada sekretariat tim pengarah untuk dikonsolidasikan dengan hasil
pokja lainnya;
h. sosialisasi RAD MDGs kepada seluruh pemangku kepentingan di
daerah.
5.3. Mekanisme Kerja
1. Tim pengarah mengadakan rapat sesuai keperluan selama penyusunan
RAD MDGs;
2. Pokja mengadakan rapat sesuai dengan keperluan selama penyusunan
RAD MDGs;

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
3. Kepala Bappeda sebagai sekretaris tim pengarah bertugas untuk
mengkonsolidasikan RAD MDGs hasil pokja;
4. Draft yang sudah disusun oleh tim MDGs di tingkat provinsi akan
dikonsultasikan dengan tim MDGs di tingkat pusat sebelum ditetapkan
oleh Gubernur.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
PENUTUP

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
BAB
Penutup
Pedoman penyusunan RAD MDGs merupakan panduan bagi setiap pimpinan
daerah untuk menghasilkan rancangan RAD MDGs yang selaras dengan kebijakan
nasional dan daerah. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam Surat Edaran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas yang mengatur Pedoman Penyusunan RAD MDGs. Dengan pedoman ini
diharapkan daerah dapat menyusun Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Target
MDGs dengan standar kualitas yang baik dan dapat memudahkan dalam proses
monitoring dan evaluasinya.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKS PERCEPATAN PENCAPAAN TUJUAN MDGs D DAERAH (RAD MDGs)
1. List Indikator MGs
2. Pencapaian Indikator MGs NasionaI
3. Profi I Pencapaian MGs Provinsi
4. okumen Kebijakan Lainnya yang PerIu diperhatikan daIam
Penyusunan RA MGs
5. Contoh matrik masing-masing target MGs
a. Matrik Tujuan 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan)
b. Matrik Tujuan 2 (mencapai pendidikan dasar untuk semua)
c. Matrik Tujuan 3 (mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan)
d. Matrik Tujuan 4 (meningkatkan kesehatan anak)
e. Matrik Tujuan 5 (menurunkan angka kematian ibu)
f. Matrik Tujuan 6 (memerangi HV/ADS, malaria dan penyakit menular
lainnya)
g. Matrik Tujuan 7 (memastikan kelestarian lingkungan hidup)
LAMPIRAN

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Tujuan 1. MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan
Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan
kurang dari US$ 1 (PPP) per hari daIam kurun
waktu 1990-2015
1.1 Proporsi penduduk dengan pendapatan
kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per
hari
1.2 Rasio kesenjangan kemiskinan
1.3 Proporsi kuintil termiskin dalam konsumsi
nasional
Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja
penuh dan produktif dan pekerjaan yang Iayak
untuk semua, termasuk perempuan dan kaum
muda
1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja
1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk
usia 15 tahun ke atas
1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri
dan pekerja bebas keluarga terhadap total
kesempatan kerja
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi penduduk yang menderita keIaparan
daIam kurun waktu 1990-2015
1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah
/ kekurangan gizi
1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di
bawah tingkat konsumsi minimum
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan asar untuk Semua
Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anakanak,
Iaki-Iaki maupun perempuan dimanapun
dapat menyeIesaikan pendidikan dasar
2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar
2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar
2.3 Angka melek huruf penduduk usia 15-24
tahun, perempuan dan laki-laki
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 3A: MenghiIangkan ketimpangan gender
di tingkat pendidikan dasar dan Ianjutan pada
tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan
tidak Iebih dari tahun 2015
3.1 Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat
pendidikan dasar, menengah dan tinggi
3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan
upahan di sektor non-pertanian
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di
DPR
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian BaIita
(AKBA) hingga dua per tiga daIam kurun waktu
1990-2015
4.1 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran
hidup
4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000
kelahiran hidup
4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang
diimunisasi campak
Lampiran 1 :
List ndikator MDGs

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu
hingga tiga per empat daIam kurun waktu 1990-
2015
5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran
hidup
5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga
kesehatan terlatih
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan
reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3 Angka pemakaian kontrasepsi /CPR bagi
perempuan menikah usia 15-49 (semua cara
dan cara modern)
5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-
19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19
tahun
5.5 Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya
satu kali kunjungan dan empat kali
kunjungan)
5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
Tujuan : Memerangi HIV/AIS, MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya
Target A: MengendaIikan penyebaran dan
muIai menurunkan jumIah kasus baru HIV/AIS
hingga tahun 2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
populasi usia 15-24 tahun
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks
berisiko tinggi terakhir
6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS
Target B: Mewujudkan akses terhadap
pengobatan HIV/AIS bagi semua yang
membutuhkan sampai dengan tahun 2010
6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut
yang memiliki akses pada obat-obatan
antiretroviral
Target C: MengendaIikan penyebaran dan
muIai menurunkan jumIah kasus baru MaIaria
dan penyakit utama Iainnya hingga tahun 2015
6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian Malaria
6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu berinsektisida
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat
kematian akibat Tuberkulosis
6.10 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang
terdeteksi dan diobati dalam program DOTS
Tujuan 7: Memastikan KeIestarian Lingkungan Hidup
Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkesinambungan
daIam kebijakan dan program nasionaI serta
mengurangi kerusakan pada sumber daya
Iingkungan
7.1 Rasio luas kawasan tertutup pepohonan
berdasarkan hasil pemotretan citra satelit
dan survei foto udara terhadap luas daratan
7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2)
7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO)

Tujuan dan Target


(diambiI dari ekIarasi MiIenium)
Indikator capaian yang dimonitor
Target 7B: MenangguIangi kerusakan
keanekaragaman hayati dan mencapai
penurunan tingkat kerusakan yang signifi kan
pada tahun 2010
7.6 Proporsi kawasan lindung dan kawasan
lindung perairan
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya
proporsi rumah tangga tanpa akses
berkeIanjutan terhadap air minum Iayak dan
sanitasi dasar hingga tahun 2015
7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak
7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang
layak
Target 7:Mencapai peningkatan yang
signifi kan daIam kehidupan penduduk miskin
di permukiman kumuh (minimaI 100 juta) pada
tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan
Tujuan 8: Mengembangkan Kemitraan GIobaI untuk Pembangunan
Target 8A: Mengembangan sistem keuangan
dan perdagangan yang terbuka, berbasis
peraturan, dapat diprediksi dan tidak
diskriminatif
Meliputi komitmen pada tata pemerintahan
yang baik, pembangunan, dan penanggulangan
kemiskinan - baik di tingkat Nasional maupun
Internasional
8.1 Rasio Ekspor + Impor terhadap PDB
8.2 Rasio pinjaman terhadap simpanan di bank
umum
8.3 Rasio pinjaman terhadap simpanan di BPR
Target 8: Menangani utang negara
berkembang meIaIui upaya nasionaI maupun
internasionaI untuk dapat mengeIoIa utang
daIam jangka panjang
8.12 Rasio pembayaran pokok utang dan bunga
utang luar negeri terhadap penerimaan hasil
ekspor (DSR)
Target 8F: Bekerjasama dengan swasta daIam
memanfaatkan teknoIogi baru, terutama
teknoIogi informasi dan komunikasi
8.14 Proporsi penduduk yang memiliki jaringan
PSTN per 100 penduduk
8.15 Proporsi penduduk yang memiliki telepon
seluler per 100 penduduk
8.16 Proporsi rumah tangga dengan akses
internet

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 1. MenangguIangi Kemiskinan dan KeIaparan
%arget 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari US$ 1
(PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015
1.1
Proporsi penduduk dengan
pendapatan kurang dari
US$ 1,00 (PPP) per kapita
per hari
20,60%
(1990) 5,90% (2008) 10,30% u Bank Dunia
dan BPS
1.1a
Persentase penduduk
yang hidup di bawah garis
kemiskinan nasional
15,10%
(1990) 13,33% (2010) 7,55% u Susenas, BPS
1.1b
Persentase penduduk
dengan pendapatan kurang
dari US$ 2,00 (PPP) per hari
50,50%
(1996) 42,60% (2008) Berkurang u Bank Dunia
dan BPS
1.2 Indeks Kedalaman
Kemiskinan
2,70%
(1990) 2,21% (2010) Berkurang u Susenas, BPS
%arget 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua,
termasuk perempuan dan kaum muda
1.4 Laju pertumbuhan PDB per
tenaga kerja
3,52%
(1990) 2,24% (2009) -
1.5
Rasio kesempatan kerja
terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas
65% (1990) 62% (2009) Meningkat Sakernas,
BPS
Produk
Domestik
Bruto (PDB
nasional BPS)
1.7
Proporsi tenaga kerja yang
berusaha sendiri dan pekerja
bebas keluarga terhadap
total kesempatan kerja
71% (1990) 64% (2009) Menurun u
%arget 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu
1990-2015
1.8
Prevalensi balita dengan
berat badan rendah /
kekurangan gizi
31,00%
(1989)*
18,40%
(2007)** 15,50% u
* Susenas
, BPS
**Riskesdas
2007,
1.8a Prevalensi balita gizi buruk 7,20%
(1989)* 5,40% (2007)** 3,60% u
1.8b Prevalensi balita gizi kurang 23,80%
(1989)*
13,00%
(2007)** 11,90% u
1.9
Proporsi penduduk dengan
asupan kalori di bawah
tingkat konsumsi minimum:
u
- 1400 Kkal/kapita/hari 17,00% Susenas, BPS
(1990) 14,47% (2009) 8,50%
- 2000 Kkal/kapita/hari 64,21%
(1990) 61,86% (2009) 35,32%
Lampiran 2 :
Pencapaian ndikator MDGs Nasional
Tinjauan Status Pencapaian Target MDGs

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan asar untuk Semua
%arget 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat
menyelesaikan pendidikan dasar
2.1 Angka Partisipasi Murni
(APM) sekolah dasar
88,70%
(1992) 95,23% (2009) 100,00% u Kemdiknas
2.2.
Proporsi murid kelas 1
yang berhasil menamatkan
sekolah dasar
62,00%
(1990)*
93,00%
(2008)** 100,00% u
*Kemdiknas
** Susenas,
BPS
2.3
Angka melek huruf
penduduk usia 15-24 tahun,
perempuan dan laki-laki
96,60%
(1990)
99,47% (2009)
Perempuan:
99,40%
Laki-laki:
99,55%
100,00% u Susenas, BPS
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
%arget 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan
di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
3.1
Rasio perempuan terhadap
laki-laki di tingkat pendidikan
dasar, menengah dan tinggi
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di SD
100,27
(1993) 99,73 (2009) 100,00 u
Susenas, BPS
- Rasio APM perempuan/
laki-laki di SMP 99,86 (1993) 101,99 (2009) 100,00 u
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di SMA 93,67 (1993) 96,16 (2009) 100,00 u
- Rasio APM perempuan/lakilaki
di Perguruan Tinggi 74,06 (1993) 102,95 (2009) 100,00 u
3.1a
Rasio melek huruf
perempuan terhadap laki-laki
pada kelompok usia 15-24
tahun
98,44
(1993)
99,85
(2009) 100,00 u
3.2
Kontribusi perempuan dalam
pekerjaan upahan di sektor
non-pertanian
29,24%
(1990) 33,45% (2009) Meningkat u Sakernas,
BPS
3.3 Proporsi kursi yang diduduki
perempuan di DPR
12,50%
(1990) 17,90% (2009) Meningkat u KPU
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
%arget 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015
4.1 Angka Kematian Balita per
1000 kelahiran hidup 97 (1991) 44 (2007) 32 u
SDKI 1991,
2007
4.2 Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1000 kelahiran hidup 68 (1991) 34 (2007) 23 u
4.2a Angka Kematian Neonatal
per 1000 kelahiran hidup 32 (1991) 19 (2007) Menurun u
4.3
Persentase anak usia 1
tahun yang diimunisasi
campak
44,50%
(1991) 67,00% (2007) Meningkat u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
%arget 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1 Angka Kematian Ibu per
100,000 kelahiran hidup 390 (1991) 228 (2007) 102 u SDKI 1993,
2007
5.2
Proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan
terlatih
40,70%
(1992) 77,34% (2009) Meningkat u Susenas
1992-2009
%arget 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
5.3
Angka pemakaian
kontrasepsi /CPR bagi
perempuan menikah usia 15-
49, semua cara
49,70%
(1991) 61,40% (2007) Meningkat u
SDKI 1991,
2007
5.3a
Angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada
perempuan menikah usia
15-49 tahun saat ini, cara
modern
47,10%
(1991) 57,40% (2007) Meningkat u
5.4
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15-19
tahun) per 1000 perempuan
usia 15-19 tahun
67 (1991) 35 (2007) Menurun u
5.5
Cakupan pelayanan
Antenatal (sedikitnya satu
kali kunjungan dan empat
kali kunjungan)
- 1 kunjungan: 75,00% 93,30%
Meningkat
u
- 4 kunjungan: 56,00%
(1991) 81,50% (2007) u
5.6
Unmet Need (kebutuhan
keluarga berencana/KB yang
tidak terpenuhi)
12,70%
(1991) 9,10% (2007) Menurun u
Tujuan : Memerangi HIV/AIS, MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya
%arget 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015
6.1 Prevalensi HIV/AIDS
(persen) dari total populasi - 0,2% (2009) Menurun u Estimasi
KemKes 2006
6.2
Penggunaan kondom pada
hubungan seks berisiko
tinggi terakhir
12,80%
(2002/3)
Perempuan:
10,30%
Meningkat
u SKRRI
2002/2003 &
Laki-laki: 2007
18,40% (2007) u
6.3
Proporsi jumlah penduduk
usia 15-24 tahun yang
memiliki pengetahuan
komprehensif tentang HIV/
AIDS
- Menikah -
Perempuan:
9,50%
Laki-Iaki:
14,70% (2007)
Meningkat u SDKI 2007

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
- Belum Menikah -
Perempuan:
2,60%
Laki-Iaki:
1,40% (2007)
Meningkat u SKRRI 2007
%arget 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan
tahun 2010
6.5
Proporsi penduduk terinfeksi
HIV lanjut yang memiliki
akses pada obat-obatan
antiretroviral
- 38,40% (2009) Meningkat u
KemKes,
2010, per 30
November
2009
%arget 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama
lainnya hingga tahun 2015
6.6 Angka kejadian dan tingkat
kematian Malaria
6.6a Angka kejadian Malaria (per
1,000 penduduk): 4,68 (1990) 1,85 (2009) Menurun u KemKes 2007
Angka kejadian Malaria di
Jawa & Bali (API) 0,17 (1990) 0,16 (2008) Menurun u API, KemKes
2008
Angka kejadian Malaria di
luar Jawa & Bali (AMI) 24,10 (1990) 17,77 (2008) Menurun u AMI, KemKes
2008
6.6b Tingkat kematian akibat
Malaria - 1,3% (2007) Menurun u Riskesdas
2007
6.7
Proporsi anak balita yang
tidur dengan kelambu
berinsektisida
-
3,3%
Rural: 4,5%
Urban: 1,6%
(2007)
Meningkat u SDKI 2007
6.8
Angka kejadian, prevalensi
dan tingkat kematian akibat
Tuberkulosis
6.8a
Angka kejadian Tuberkulosis
(semua kasus/100,000
penduduk/tahun)
343 (1990) 228 (2009)
Dihentikan,
mulai
berkurang
u
Laporan TB
Global WHO,
2009
6.8b
Tingkat prevalensi
Tuberkulosis (per 100,000
penduduk)
443 (1990) 244 (2009) u
6.8c
Tingkat kematian karena
Tuberkulosis (per 100,000
penduduk)
92 (1990) 39 (2009) u
6.9
Proporsi jumlah kasus
Tuberkulosis yang terdeteksi
dan diobati dalam program
DOTS
u
* Laporan TB
Global WHO,
2009
6.9a
Proporsi jumlah kasus
Tuberkulosis yang terdeteksi
dalam program DOTS
20,00%
(2000)*
73,10%
(2009)** 70.00% u ** Laporan
Kemkes 2009
6.9b
Proporsi kasus Tuberkulosis
yang diobati dan sembuh
dalam program DOTS
87,00%
(2000)*
91,00%
(2009)** 85.00% u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
Tujuan 7: Memastikan KeIestarian Lingkungan Hidup
%arget 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dalam kebijakan dan program
nasional serta mengurangi kerusakan pada sumber daya lingkungan
7.1
Rasio luas kawasan tertutup
pepohonan berdasarkan
hasil pemotretan citra
satelit dan survei foto udara
terhadap luas daratan
59,97%
(1990) 52,43% (2008) Meningkat u Kemenhut
7.2 Jumlah emisi karbon
dioksida (CO2)
1.416.074
Gg CO2e
(2000)
1.711.626 Gg
CO2e (2008)
Berkurang
26% pada
2020
u
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.3
Jumlah konsumsi bahan
perusak ozon (BPO) dalam
metrik ton
8.332,7
metrik ton
(1992)
0 CFCs (2009)
0 CFCs
dengan
mengurangi
HCFCs
u
Kementerian
Lingkungan
Hidup
7.4
Proporsi tangkapan ikan
yang berada dalam batasan
biologis yang aman
66,08%
(1998) 91,83% (2008)
tidak
melebihi
batas
u
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
7.5
Rasio luas kawasan lindung
untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati
terhadap total luas kawasan
hutan
26,40%
(1990) 26,40% (2008) Meningkat u Kementerian
Kehutanan
7.6
Rasio kawasan lindung
perairan terhadap total luas
perairan territorial
0,14 persen
(1990)*
4,35 persen
(2009)** Meningkat u
* Kementerian
Kahutanan,
**
Kementerian
Kelautan &
Perikanan
%arget 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air
minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015
7.8
Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan
terhadap air minum layak,
perkotaan dan perdesaan
37,73%
(1993) 47,71% (2009) 68,87% u
Susenas, BPS
7.8a Perkotaan 50,58%
(1993) 49,82% (2009) 75,29% u
7.8b Perdesaan 31,61%
(1993) 45,72% (2009) 65,81% u
7.9
Proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar,
perkotaan dan perdesaan
24,81%
(1993) 51,19% (2009) 62,41% u
7.9a Perkotaan 53,64%
(1993) 69,51% (2009) 76,82% u
7.9b Perdesaan 11,10%
(1993) 33,96% (2009) 55,55% u

Indikator Acuan
asar Saat Ini Target
MGs 2015 Status Sumber
%arget 7D:Mencapai peningkatan yang signifi kan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh
(minimal 100 juta) pada tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga
kumuh perkotaan
20,75%
(1993) 12,12% (2009) - Susenas, BPS
Tujuan 8: Mengembangkan Kemitraan GIobaI untuk Pembangunan
%arget 8A: Mengembangan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat
diprediksi dan tidak diskriminatif
8.6a
Rasio Ekspor + Impor
terhadap PDB (indikator
keterbukaan ekonomi)
41,60%
(1990) 39,50% (2009) Meningkat u BPS & Bank
Dunia
8.6b Rasio pinjaman terhadap
simpanan di bank umum
45,80%
(2000) 72,80% (2009) Meningkat u
Laporan
Perekonomian
8.6c Rasio pinjaman terhadap BI 2008, 2009
simpanan di BPR
101,30%
(2003)
109,00%
(2009) Meningkat u
%arget 8D: Menangani utang negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional untuk dapat
mengelola utang dalam jangka panjang
8.12 Rasio pinjaman luar negeri
terhadap PDB
24,59%
(1996) 10,89% (2009) Berkurang u Kementerian
Keuangan
8.12a
Rasio pembayaran pokok
utang dan bunga utang luar
negeri terhadap penerimaan
hasil ekspor (DSR)
51,00%
(1996) 22,00% (2009) Berkurang u
Laporan
Tahunan BI
2009
%arget 8F: Bekerja sama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi
8.14
Proporsi penduduk yang
memiliki jaringan PSTN
(kepadatan fasilitas telepon
per jumlah penduduk)
4,02%
(2004) 3,65% (2009) Meningkat
Kemkominfo,
2010
8.15 Proporsi penduduk yang
memiliki telepon seluler
14,79%
(2004) 82,41% (2009) 100,00% u
8.16 Proporsi rumah tangga
dengan akses internet - 11,51% (2009) 50,00% u Susenas 2009
8.16a Proporsi rumah tangga yang
memiliki komputer pribadi - 8,32% (2009) Meningkat u Susenas 2009
Status: u Sudah tercapai uAkan tercapai uPerlu perhatian khusus

lndlkaLor MuCs
enduduk dl
bawah garls
kemlsklnan
naslonal ()
lndeks
kedalaman
kemlsklnan /
1 ()
konsuml
penduduk
Lermlskln ()
8aslo peker[a
Lerhadap
penduduk
13 Lahun ()
1lngkaL
pengangguran
usla muda
(1324 Lahun)
()
eker[a bebas
keluarga
/ LoLal
penduduk
yang beker[a
ersenLase
ballLa
kekurangan
glzl
ersenLase
ballLa glzl
buruk
ersenLase
ballLa glzl
kurang
kecukupan
konsumsl
kalorl (kkal)
1400
kecukupan
konsumsl
kalorl (kkal)
2000
Provinsi Susenas 2010 Susenas 2009 Susenas 2009 Sakernas
2009 Sakernas 2009
Sakernas
2009
8lskesdas
2007
8lskesdas
2007
8lskesdas
2007 Susenas 2009 Susenas 2009
Aceh 2098 446 966 3703 2610 2473 263 107 138 1244 3243
SumaLera uLara 1131 192 917 6330 2034 2940 227 84 143 1448 6303
SumaLera 8araL 930 141 970 3908 2184 3043 202 39 143 991 4936
8lau 863 123 877 3677 2200 2191 214 73 139 1413 6313
!ambl 834 138 1010 6296 1802 2624 189 63 126 1334 6279
SumaLera SelaLan 1347 306 926 6311 1991 3133 182 63 117 1473 3677
8engkulu 1830 298 937 6661 1396 3302 167 48 119 974 3803
Lampung 1894 394 872 6329 1748 3643 173 37 118 1486 3936
8angka 8ellLung 631 120 989 6106 1386 2022 183 46 137 1630 7149
kepulauan 8lau 803 202 940 3934 1473 914 124 30 94 973 3073
ukl !akarLa 348 037 808 3831 2497 680 129 29 100 1463 6444
!awa 8araL 1127 193 819 3600 3221 2494 130 37 113 1268 3934
!awa 1engah 1636 296 929 6419 2349 3216 160 40 120 1322 6689
ul ?ogyakarLa 1683 332 769 6601 2307 2646 109 24 83 2068 7173
!awa 1lmur 1326 288 893 6373 1793 3231 174 48 126 1333 6777
8anLen 716 132 826 3419 3414 1663 166 44 122 971 3731
8all 488 074 927 7339 996 2798 114 32 82 388 4046
nusa 1enggara 8araL 2133 313 827 6436 1321 3802 248 81 167 1329 3893
nusa 1enggara 1lmur 2303 414 913 6922 913 3749 336 94 242 2133 3861
kallmanLan 8araL 902 133 874 6943 1349 3184 223 83 140 1669 6109
kallmanLan 1engah 677 103 971 6792 1334 2821 242 81 161 1110 3076
kallmanLan SelaLan 321 073 868 6706 2023 2734 266 84 182 1128 3366
kallmanLan 1lmur 766 131 837 3744 2633 1717 193 62 131 3009 7462
Sulawesl uLara 910 133 931 3330 3282 2089 138 43 113 1437 6361
Sulawesl 1engah 1807 409 842 6331 1333 3119 276 89 187 1803 6030
Sulawesl SelaLan 1160 208 831 3692 1714 2923 176 31 123 1271 3328
Sulawesl 1enggara 1703 344 897 6703 1080 3236 227 68 139 1633 6034
CoronLalo 2319 439 907 6001 1666 2796 234 82 172 1873 7102
Sulawesl 8araL 1338 247 938 6300 1211 2930 234 100 134 1190 6921
Maluku 2774 339 984 3832 2073 3094 278 93 183 1822 6004
Maluku uLara 942 144 966 3983 1874 2763 228 67 161 3201 7204
apua 8araL 3488 973 947 6334 1936 2620 232 68 164 3716 6899
apua 3680 907 863 7438 1002 3773 212 66 146 2264 6087
INONESIA 13,33 2,50 8,75 1,93 22,20 28,3 18,4 5,4 13,0 14,47 1,8
Lampiran 3 : Profi l Pencapaian Target MDGs Provinsi

lndlkaLor MuCs
Angka
melek
huruf usla
1324
Lahun
Angka
melek
huruf
penduduk
lakllakl
usla 1324
Lahun
Angka
melek huruf
penduduk
perempuan
usla 1324
Lahun
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
Su Ml
akeL A
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
SM M1s
akeL 8
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
SMA
8aslo AM
perempuan
/lakllakl dl
perguruan
r nggl
8aslo melek
huruf
perempuan /
lakllakl usla
1324 Lahun
konLrlbusl
perempuan
dalam
peker[aan
upahan (nonperLanlan)
()
Angka
kemar an
ballLa
/ Ak8A
(3q0)
Angka
kemar an
bayl / Ak8
(1q0)
Angka
kemar an
neonaLal
(nn)
Anak usla 1
Lahun yang
dllmunlsasl
campak
LoLal
Provinsi Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Sakernas
2009
Sukl
2007
Sukl
2007 Sukl 2007 Sukl
2007
Aceh 9990 9989 9992 10001 9963 10319 13893 10003 3420 43 23 14 409
SumaLera uLara 9986 9993 9979 10023 10190 10082 10678 9986 3330 67 46 24 366
SumaLera 8araL 9981 9981 9981 10038 10703 11692 13468 10000 3673 62 47 34 674
8lau 9993 9994 9993 10101 9641 11102 11716 10002 2786 47 37 28 619
!ambl 9998 9996 10000 10064 10338 10999 9721 10004 3368 47 39 23 380
SumaLera SelaLan 9992 9991 9994 9977 10884 11164 11886 10003 3789 32 42 23 388
8engkulu 9987 9992 9982 10043 10392 10486 12376 9990 3026 63 46 17 792
Lampung 9993 9993 9993 9843 9682 9449 16280 10000 2720 33 43 27 392
8angka 8ellLung 9968 9973 9964 10034 10881 11219 10607 9991 2484 46 39 20 646
kepulauan 8lau 9991 9993 9989 10230 9900 14322 8870 9996 3830 38 43 18 768
ukl !akarLa 9999 9998 10000 9949 9367 7883 8109 10002 4023 36 28 13 698
!awa 8araL 9990 9992 9987 9964 10199 8672 8433 9993 3064 49 39 19 742
!awa 1engah 9982 9983 9979 9932 10334 9807 12488 9994 3373 32 26 14 723
ul ?ogyakarLa 10000 10000 10000 10219 11432 9469 7633 10000 3462 22 19 13 948
!awa 1lmur 9944 9931 9936 9961 9983 8798 9329 9986 3373 43 33 21 740
8anLen 9994 9996 9992 10007 9867 9200 9317 9996 3240 38 46 23 746
8all 9914 9909 9919 9779 9438 9186 8894 10010 3608 38 34 14 833
nusa 1enggara 8araL 9901 9937 9834 9963 10296 8364 11344 9896 3321 92 72 34 771
nusa 1enggara 1lmur 9779 9793 9764 10071 11178 11821 10129 9968 2903 80 37 31 603
kallmanLan 8araL 9913 9910 9919 9936 10144 10103 9079 10009 3037 39 46 23 649
kallmanLan 1engah 9986 9991 9982 9872 10484 9872 10391 9992 2811 34 30 13 776
kallmanLan SelaLan 9983 9991 9979 9939 10399 10098 13779 9988 3118 73 38 39 378
kallmanLan 1lmur 9986 9992 9980 9984 10423 10941 11832 9988 2874 38 26 16 783
Sulawesl uLara 9986 9974 9999 10001 10473 10980 12613 10023 3047 43 33 24 809
Sulawesl 1engah 9990 9980 10000 9936 10829 10464 10933 10020 3333 69 60 28 313
Sulawesl SelaLan 9831 9820 9841 9976 9910 9743 14262 10021 3403 33 41 22 666
Sulawesl 1enggara 9939 9933 9946 9939 10379 10144 12320 10013 3307 62 41 16 718
CoronLalo 9903 9871 9934 10018 11617 10843 10783 10064 3727 69 32 22 639
Sulawesl 8araL 9763 9724 9803 10033 10318 12406 13641 10084 3374 96 74 46 380
Maluku 9983 9983 9983 10181 10417 10734 10940 10000 3320 93 39 23 302
Maluku uLara 9978 9976 9981 9863 9360 9463 11790 10003 3233 74 31 32 308
apua 8araL 9701 9793 9606 9639 9769 6860 10334 9807 2703 62 36 21 310
apua 7969 8428 7493 9833 8934 8883 8768 8890 2681 64 41 24 490
INONESIA 99,47 99,55 99,40 99,73 101,99 9,1 102,95 99,85 33,45 44 34 19 7.0

lndlkaLor MuCs
roporsl
kelahlran yang
dlLolong oleh
nakes
Angka
kelahlran 1oLal
(%otal Fer lity
Rate)
Angka
kesuburan
MenuruL
kelompok
umur 1319
(ASl8)
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah (13
49) semua
meLode
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah
(1349 Lahun)
meLode
modern
enggunaan
konLrasepsl
perempuan
menlkah
(1349 Lahun)
meLode
Lradlslonal
Cakupan
antenatal care
(k1)
Cakupan
antenatal care
(k4)
Unmet need
k8
Unmet
need k8
pen[arangan
Unmet
need k8
pembaLasan
Provinsi Susenas
2009
Sukl 2007
(ad[usLed)
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Sukl
2007
Aceh 8386 28 330 474 434 20 892 700 120 89 30
SumaLera uLara 8868 33 190 342 426 113 893 663 123 31 72
SumaLera 8araL 8886 30 140 399 328 72 960 861 112 63 30
8lau 8271 26 230 367 328 40 932 779 91 33 36
!ambl 7031 24 300 632 623 27 846 737 70 33 36
SumaLera SelaLan 7872 23 230 648 626 21 913 740 74 34 40
8engkulu 8320 23 440 740 704 36 937 794 61 27 34
Lampung 7637 24 390 711 660 30 934 862 33 24 31
8angka 8ellLung 8337 24 370 678 647 31 940 862 32 19 13
kepulauan 8lau 8743 26 230 376 340 33 938 831 123 33 71
ukl !akarLa 9814 18 110 601 364 37 993 977 69 32 37
!awa 8araL 7017 23 360 611 603 08 933 844 100 46 34
!awa 1engah 8430 20 270 637 600 38 973 904 74 27 47
ul ?ogyakarLa 9694 13 70 669 348 120 993 970 68 29 39
!awa 1lmur 8633 19 340 661 623 38 932 864 82 32 31
8anLen 6886 23 230 374 334 20 863 726 90 36 34
8all 9622 21 430 694 634 40 988 944 38 22 36
nusa 1enggara 8araL 7132 27 600 348 322 27 933 860 129 86 43
nusa 1enggara 1lmur 4983 37 310 421 301 120 871 744 174 98 77
kallmanLan 8araL 3906 23 410 627 612 13 906 729 77 47 30
kallmanLan 1engah 6333 23 340 663 632 13 910 829 37 37 21
kallmanLan SelaLan 7601 23 340 644 632 12 930 761 62 33 29
kallmanLan 1lmur 8324 20 340 392 334 39 939 816 77 34 43
Sulawesl uLara 8281 23 340 693 667 26 939 791 61 22 39
Sulawesl 1engah 6247 33 920 636 398 38 907 730 83 40 43
Sulawesl SelaLan 6948 23 340 334 429 103 922 644 139 92 46
Sulawesl 1enggara 4872 30 480 307 444 62 913 713 129 83 44
CoronLalo 6317 23 610 601 388 14 883 663 66 49 18
Sulawesl 8araL 4743 31 470 434 443 09 866 613 174 123 30
Maluku 4248 37 310 341 294 48 703 307 224 89 133
Maluku uLara 4721 29 820 488 462 23 880 800 130 67 63
apua 8araL 6043 29 310 396 373 138 804 300 166 122 43
apua 4908 32 400 383 243 21 690 327 138 77 81
INONESIA 77,34 2,3 35,0 1,4 57,4 4,0 93.3 81.5 9,1 4,3 4,7

lndlkaLor MuCs
Angka
kumular f
kasus Plv/
AluS per
100000
penduduk
Angka
kumular f
kasus Plv/
AluS
revalensl
kasus AluS
per 100000
penduduk
Angka
ke[adlan
malarla
menuruL
dlagnosa
kllnls
Angka
ke[adlan
malarla
menuruL
konfl rmasl
laboraLorlum
8allLa dlare
dalam 2
mlnggu
Lerakhlr
Angka
enemuan
kasus 8aru
18 aru 81A
poslr f (Cu8)
Angka
kesembuhan
ured Rate
Angka
keberhasllan
pengobaLan
Success Rate
Angka kasus
u8u
1lngkaL ke[adlan
u8u
Provinsi kemkes 2010 kemkes 2010 kemkes 2010 kemkes 2008 kemkes
2008
Sukl
2007 kemkes 2009 kemkes 2009 kemkes 2009 kemkes 2008 kemkes
2008
Aceh 011 44 107 8637 1033 191 439 847 931 2436 3476
SumaLera uLara 037 483 371 73273 2274 138 636 933 961 4434 3449
SumaLera 8araL 073 382 830 6323 1013 143 483 779 881 1907 4267
8lau 084 476 831 12644 937 167 339 726 839 828 1396
!ambl 038 163 377 31401 6028 133 603 833 923 243 864
SumaLera SelaLan 030 219 304 29212 2389 147 448 871 940 2360 3473
8engkulu 032 91 320 31064 6333 203 393 926 974 339 1939
Lampung 019 144 186 17366 2108 106 412 839 928 4807 6883
8angka 8ellLung 114 117 1136 42288 8426 64 322 849 872 34 307
kepulauan 8lau 222 334 2229 16372 1666 143 323 674 883 1724 13307
ukl !akarLa 317 2828 3167 69 810 693 836 28361 31709
!awa 8araL 086 3399 860 42924 636 182 708 831 920 23248 3423
!awa 1engah 022 732 233 120042 947 93 481 838 901 19233 3843
ul ?ogyakarLa 083 290 831 3040 67 34 313 784 823 2119 6172
!awa 1lmur 089 3340 980 38920 2631 133 366 828 892 16389 4468
8anLen 031 318 306 2692 103 101 777 833 922 3934 4616
8all 433 1723 4833 18322 242 91 667 669 834 6234 18131
nusa 1enggara 8araL 026 133 287 96621 21364 183 332 787 918 777 1810
nusa 1enggara 1lmur 032 139 319 423134 83110 132 347 806 907 279 707
kallmanLan 8araL 169 794 1691 10839 2168 132 438 888 930 947 2229
kallmanLan 1engah 009 30 126 19784 4470 208 306 801 928 331 2711
kallmanLan SelaLan 008 27 078 10381 2630 137 394 898 939 376 1369
kallmanLan 1lmur 004 11 033 14634 3487 137 311 677 836 3762 22003
Sulawesl uLara 077 173 769 27063 3330 141 832 871 968 1430 6338
Sulawesl 1engah 003 12 046 43164 6486 138 368 807 943 1389 3323
Sulawesl SelaLan 067 391 663 9386 1933 117 387 864 899 3343 4646
Sulawesl 1enggara 009 21 091 22612 609 142 316 806 933 1006 4621
CoronLalo 003 3 033 10674 3160 167 663 804 971 172 1874
Sulawesl 8araL 8213 391 222 428 743 869 37 363
Maluku 142 192 1421 34907 12376 97 716 892 973
Maluku uLara 010 13 136 49683 8606 141 346 322 833 230 2323
apua 8araL 089 38 893 117466 32337 130 408 383 703 310 1347
apua 1331 2838 13344 187003 40303 133 368 493 770 228 9041
INONESIA 0,87 20364 8,92 1.24.930 2.277 13,7 73,1 82,9 91,0 13.333 0,0

lndlkaLor MuCs
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(LoLal)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum layak
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
alr mlnum
perplpaan
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
alr mlnum
perplpaan
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
Lerllndung
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
Lerllndung
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(LoLal)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
kemasan
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sumber alr
mlnum r dak
layak (LoLal)
Access Lo
unlmproved
waLer source
(perkoLaan)
Provinsi Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009 Susenas 2009
Susenas 2009
Aceh 3060 3419 2920 2132 341 1241 2383 1880 4083 1022 3060 2496
SumaLera uLara 3104 6243 4133 4200 376 2077 3363 803 1443 262 4091 2313
SumaLera 8araL 4662 3814 4033 3607 1217 2219 2823 868 1863 342 4469 2322
8lau 4096 3383 4608 343 089 3198 4348 2371 3968 778 3333 2449
!ambl 3119 6339 4344 2737 1013 3367 3368 829 1713 419 4033 1927
SumaLera SelaLan 4833 3966 4191 4432 433 1373 3794 930 1841 420 4198 2193
8engkulu 3302 4313 2760 2266 803 2030 1946 303 1042 213 6193 4643
Lampung 4029 3771 4120 933 211 2796 3916 616 1368 282 3333 4662
8angka 8ellLung 3684 3431 3918 334 013 3101 3893 2378 3330 1293 3938 3019
kepulauan 8lau 3774 3622 3946 2134 181 1344 3680 2633 4844 133 3393 1334
ukl !akarLa 3481 3481 2274 1196 3349 3349 1170 1170
!awa 8araL 4031 4104 3977 1388 642 2308 3332 1332 2207 601 4418 3689
!awa 1engah 3830 6134 3328 2622 674 3311 4837 421 631 206 3748 3193
ul ?ogyakarLa 6038 3761 6383 669 1331 3097 3033 1268 1837 103 2694 2382
!awa 1lmur 3370 3406 3723 2143 824 3242 4890 1186 2036 382 3244 2338
8anLen 2747 2734 2733 874 433 1864 2270 2706 3813 937 4348 3432
8all 3999 3163 7142 2921 3261 2232 3892 2334 3707 433 1668 1130
nusa 1enggara 8araL 4496 4976 4131 2147 862 2830 3293 808 1374 401 4696 3649
nusa 1enggara 1lmur 4343 7697 3900 6014 892 1678 2998 182 783 039 3273 1320
kallmanLan 8araL 3402 7628 4371 1040 431 6397 4099 339 1334 167 4039 838
kallmanLan 1engah 3689 3303 2836 3498 633 1823 2181 708 1732 170 3602 2944
kallmanLan SelaLan 3197 7664 3479 6383 1433 1074 2030 444 824 179 4360 1312
kallmanLan 1lmur 3371 6310 4034 3627 1344 838 2682 2013 2332 1180 2414 938
Sulawesl uLara 4449 4379 4303 2431 1343 1927 3161 1931 3347 727 3399 2074
Sulawesl 1engah 4436 4901 4313 3313 1063 1336 3243 628 2680 083 4936 2419
Sulawesl SelaLan 3013 6338 4374 3101 776 1238 3397 869 2146 234 4118 1313
Sulawesl 1enggara 3912 7113 3330 4716 1381 2414 4192 268 873 083 3821 2014
CoronLalo 4483 6147 3718 3646 1020 2316 2683 378 771 196 3138 3082
Sulawesl 8araL 4292 6301 3228 4096 434 2366 2744 311 989 281 3197 2310
Maluku 3330 7472 4839 4836 800 2633 4046 192 632 027 4239 1876
Maluku uLara 4373 6636 3416 3172 836 1311 2377 331 903 091 3294 2441
apua 8araL 4808 3320 4312 3306 324 2184 4176 1334 3116 904 3638 1364
apua 3344 3336 3029 4136 370 1178 2389 963 2968 393 3491 1676
INONESIA 47,71 49,82 45,72 23,70 7,38 2,09 38,27 13,05 22,73 3,94 39,24 27,45

lndlkaLor MuCs
Akses
Lerhadap
sumber
alr mlnum
r dak layak
(perdesaan)
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
(perkoLaan)
Akses
Lerhadap
sanlLasl layak
(perdesaan)
ersenLase
8umah 1angga
kumuh
erkoLaan
8umah Langga
yang memlllkl
kompuLer
ersenLase rumah
Langga yang
memlllkl akses
lnLerneL
Provinsi Susenas
2009 Susenas 2009 Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Susenas
2009
Aceh 6038 4203 7303 2996 979 613 768
SumaLera uLara 3603 3192 7288 3409 788 716 828
SumaLera 8araL 3603 3921 6373 2319 834 843 1387
8lau 4613 3273 7360 2996 1043 1044 1231
!ambl 3037 4093 6333 3048 763 633 708
SumaLera SelaLan 3389 4148 7310 2271 1396 747 918
8engkulu 7023 3466 3916 2133 1334 1047 1043
Lampung 3398 3843 3760 3171 1092 428 347
8angka 8ellLung 4787 6066 7704 4331 831 913 1017
kepulauan 8lau 3921 4378 7343 1224 1412 1088 1236
ukl !akarLa 8037 8037 2314 2034 3432
!awa 8araL 3421 3217 6212 3847 1438 927 1229
!awa 1engah 4266 3406 6720 4176 339 618 964
ul ?ogyakarLa 3313 7333 8499 3626 310 1899 2792
!awa 1lmur 3893 3107 6931 3363 860 761 1133
8anLen 6307 3882 7703 3010 1363 1200 1233
8all 2403 7393 8372 6260 1323 1138 1238
nusa 1enggara 8araL 3448 3983 4931 3286 2396 401 682
nusa 1enggara 1lmur 6041 1498 3343 1080 2883 463 464
kallmanLan 8araL 3262 4012 8123 2477 374 498 693
kallmanLan 1engah 6974 2878 3613 1011 1326 631 603
kallmanLan SelaLan 6341 4116 6431 2303 900 631 1026
kallmanLan 1lmur 4767 3848 7369 3069 974 1424 1837
Sulawesl uLara 4770 6339 7884 3189 1701 797 1162
Sulawesl 1engah 3604 4202 7041 3449 1403 469 382
Sulawesl SelaLan 3372 3738 8338 4418 838 327 980
Sulawesl 1enggara 4363 4391 7887 3398 1069 340 633
CoronLalo 6086 4384 7317 3031 1246 794 991
Sulawesl 8araL 6491 4333 6639 3313 1908 480 413
Maluku 3114 3869 7030 2727 1881 324 782
Maluku uLara 6493 4318 8330 2339 733 368 629
apua 8araL 4384 3263 3603 2289 2138 379 824
apua 6376 2163 3403 1243 2336 789 640
INONESIA 50,34 51,19 9,51 33,9 12,12 8,32 11,51

NO TUJUAN MGs OKUMEN YANG IRUJUK


1 Tujuan 1 : Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan
PP No. 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh
Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan
Perencanaan Tenaga Kerja
Perpres No. 15 tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
Permendagri No. 42 Tahun 2010 Tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota
Rencana Aksi Pangan dan Gizi 2011-2015
Perencanaan Tenaga Kerja Nasional (PTKN)
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
2 Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan
Dasar Untuk Semua
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar
di Kabupaten/ Kota
3 Tujuan 3 : Mendorong Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan
Perempuan
UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
Perpres No. 21 Tahun 2010 Tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
Inpres No. 9 tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional
Permendagri No. 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah
PMK No. 119/PMK.02/2009 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran K/L dan Penyusunan,
Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran
2010
PMK No. 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/
Lembaga Tahun Anggaran 2011
4 Tujuan 4 : Mengurangi Angka
Kematian Anak
Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
5 Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan
Ibu
UU No. 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga
Rancang Bangun Penurunan AKI
Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)
6 Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS,
Malaria dan Penyakit Menular
Lainnya (TB)
Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-
2014
Strategi STOP TB
Strategi Gebrak Malaria
Lampiran 4 :
Dokumen Kebijakan Lain yang Terkait dalam Penyusunan RAD MDGs

NO TUJUAN MGs OKUMEN YANG IRUJUK


7 Tujuan 7 : Menjamin Kelestarian
Lingkungan Hidup
UU No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan yang telah diubah
dengan UU No. 19 Tahun 2004 tentang penetapan PP Pengganti
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas UU No. 41 Tahun
1999 tentang kehutanan menjadi UU
UU No. 7 Tahun 2004 Tentang sumber daya air
UU No. 31 Tahun 2004 dan UU No. 45 Tahun 2009 Tentang
Perikanan
UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa
PP No. 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar
PP No. 5 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan
PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan air minum
PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
W Indonesia limate hange Sectoral Roadmap (ICCSR)
Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim (RAN PI)
W Indonesia Biodiversity Strategic Acton Plan (IBSAP)
Kebijakan nasional air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL)
berbasis masyarakat tahun 2003

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014/2015 2010 2011 2012 2013 2014
TARGET 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan ngkat pendapatan kurang dari US$ 1 (PPP) per hari daIam
kurun waktu 1990 - 2015
NASIONAL
Program Kependudukan
dan KeIuarga Berencana
enlngkaLan kemandlrlan
berk8 keluarga raS dan
kS1
1u !umlah mlLra ker[a yang
memberlkan banLuan
modal dan pemblnaan
kewlrausahaan kepada
kelompok usaha ekonoml
produkr f
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
34 (1 usaL
dan 33
rovlnsl)
223 233 272 293 313 A8n 8kk8n
dan
8kk8n
rovlnsl
1a 1C1 bagl pengelola
pemberdayaan ekonoml
keluarga

66
33


2u !umlah mlLra ker[a yang
men[adl pendamplng
kelompok usaha ekonoml
produkr f
3 3 3 3 3
2a elar han unLuk
pendamplngan kelompok
ukS
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
Lampiran 5 : Matrik RAD MDGs
Matriks Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs
Keterangan:
keglaLan pada r ngkaL daerah (rovlnsl) dlklusLer dalam keglaLan engelolaan embangunan kependudukan dan k8 rovlnsl
usaL uuaerah/rovlnsl u usaLuaerah

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1B : Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produk f dan pekerjaan yang Iayak untuk semua, termasuk perempuan dan
kaum muda
Indikator MGs : 1. Laju pertumbuhan PB per tenaga kerja
2. Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas
3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keIuarga terhadap totaI kesempatan kerja
NasionaI
kerangka kebl[akan
naslonal
erLumbuhan Lkonoml () 6063 6469 6774 7077
erLumbuhan lnvesLasl () 79109 84113 102120 117121
erLumbuhan u8 Slsl roduksl
()
erLanlan 3433 3337 3638 3739
lndusLrl engolahan 3934 3763 6268 6373
Lalnnya 7073 7377 7384 7886
1lngkaL engangguran 1erbuka
(11) ()
7374 6770 6066 3060
aerah
kerangka kebl[akan
uaerah
erLumbuhan Lkonoml ()
erLumbuhan lnvesLasl ()
erLumbuhan u8 Slsl roduksl
()
erLanlan
lndusLrl engolahan
Lalnnya
1lngkaL engangguran 1erbuka
(11) ()
KoIom Program/Kegiatan diisi oIeh daerah dengan memper mbangkan :
1 rogram/keglaLan yang eraL kalLannya dengan upaya mendorong penlngkaLan lnvesLasl dl daerah balk dalam kerangka kebl[akan maupun anggaran
2 rogram/keglaLan yang dapaL memfungslkan peran seluruh lembaga pelar han dl daerah mlsalnya lembagalembaga pelar han dl r ngkaL daerah Lermasuk
pelar han keLerampllan calon peker[a dl daerah
3 rogram/keglaLan yang memberlkan peluang peker[aan dan menclpLakan kesempaLan ker[a seperr padaL karya produkr f pembangunan lnfrasLrukLur
sederhana pengembangan uMkM dan lalnlaln yang
dllakukan dl daerah
rogram/keglaLan kemudlan dlrlncl kedalam lndlkaLor LargeL alokasl sumber pendanaan dan pelaksana dl daerah

TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan KeIaparan


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 1C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita keIaparan daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1. PrevaIensi baIita kekurangan gizi
2. Proporsi penduduk dengan asupan kaIori di bawah ngkat konsumsi minimum
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 : Pembinaan
Gizi Masyarakat
1. Persentase baIita gizi buruk
yang mendapat perawatan
100 100 100 100 - 53.0 54.0 43.0 8.0 - APBN Kementerian
Kesehatan
2. Persentase baIita di mbang
berat badannya (/S)
70 75 80 85 -
aerah
Kagiatan 1
Kagiatan 2
dsL

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, Iaki-Iaki maupun perempuan dimanapun
dapat menyeIesaikan pendidikan dasar
Program/
Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
lndlkaLor MuCs 1 Angka arr slpasl Murnl (AM) sekolah dasar pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
2 roporsl murld kelas 1 yang berhasll menamaLkan sekolah dasar pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
3 Angka melek huruf penduduk usla 1324 Lahun perempuan dan lakllakl pada Lahun 2013 sebesar 100 persen
NASIONAL
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan asar
Kegiatan 1:
en[amlnan kepasr an
Layanan endldlkan
Su
AM Su/SuL8 8474 8310 8319 8336 16191 23943 29292 33371 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
Kegiatan 2:
enyedlaan subsldl
endldlkan Su/SuL8
berkuallLas
!umlah slswa Su/SuL8
sasaran 8CS
######### ######### ######### ######### ####### ####### ####### ####### A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program Pendidikan IsIam
Kegiatan 1:
enlngkaLan Akses
dan MuLu Madrasah
lbr dalyah
AM Ml 1036 1060 1061 1064 23227 27927 31462 37607 A8n kemenLerlan
Agama
Kegiatan 2:
enyedlaan Subsldl
endldlkan Madrasah
8ermuLu
Slswa Ml penerlma 8CS 3431289 3482738 3333000 3388023 36240 36690 37130 37620 A8n kemenLerlan
Agama
Kegiatan 3:
enyedlaan Subsldl
endldlkan Agama
lslam 8ermuLu
Slswa ulnlyah ula enerlma
8CS
193630 198364 201343 204366 3212 3260 3309 3338 A8n kemenLerlan
Agama

AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program ukungan Manajemen dan PeIaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Sekretariat JenderaI Kemendiknas
Kegiatan 1:
enyedlaan 8uku
A[ar yang 8ermuLu
dan Murah serLa
emblnaan
ersenLase 8uku A[ar
[en[ang Su yang dlbell hak
clpLanya 1oLal 78 MaLa
ela[aran
100 1177 1221 1261 1303 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
Kegiatan 2:
enlngkaLan kapaslLas
Mana[emen 8agl
endldlkan uasar
eran serLa masyarakaL
dalam perencanaan
pelaksanaan pengawasan
dan pendanaan pendldlkan
melalul uewan endldlkan
menlngkaL menlngkaL menlngkaL menlngkaL 2331 2643 2730 2860 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program PeneIi an dan Pengembangan Kementerian Pendidikan NasionaI
Kegiatan 1:
enyedlaan SlsLem
dan kurlkulum 8ela[ar
Menga[ar
ersenLase penerapan
kurlkulum sekolah yang
dlsempurnakan
130 230 630 1000 631 671 710 773 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 1:
enlngkaLan MuLu
dan kese[ahLeraan
endldlk dan 1enaga
kependldlkan bagl
[en[ang Sekolah uasar
ersenLase kepala Su/Ml
yang menglkur elar han
kepala Sekolah
23 43 70 90 793 866 948 1033 A8n kemenLerlan
endldlkan
naslonal
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2

Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan


PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS INIKATOR
TARGET ALOKASI ANGGARAN Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2010 2011 2012 2013 2014
Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Indikator MGs: 3.1. Rasio perempuan terhadap Iaki-Iaki di ngkat pendidikan dasar, menengah atas dan perguruan nggi
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di S
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di SMP
- Rasio APM perempuan/
Iaki-Iaki di SMA
- Rasio APM perempuan/Iaki-Iaki di Perguruan Tinggi
3.1a Rasio meIek huruf perempuan terhadap Iaki-Iaki pada keIompok usia 15-24 tahun
3.2 Kontribusi perempuan daIam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian
3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di PR
Program Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan asar
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 en[amlnan
kepasr an Layanan
endldlkan Su
8aslo AM peserLa dldlk
perempuan lakllakl pada
Su/SuL8
098 098 098 1 1 1 11333 16191 23943 29292 33371 A8n kemdlknas
keglaLan 2 en[amlnan
kepasr an endldlkan SM
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakllakl pada
SM/SML8
097 097 098 1 1 1 16876 21834 23134 29362 33600 A8n kemdlknas
Program Pendidikan Menengah
keglaLan 1 enyedlaan
dan enlngkaLan
endldlkan SMA
8aslo Ak peserLa dldlk
perempuanlakllakl pada
SMA/SMk/SML8
080 083 083 090 1 1 9889 12900 13337 14093 14883 A8n kemdlknas
Program Pendidikan
Tinggi
keglaLan 1 enyedlaan
Layanan Akademlk
rogram SLudl
8aslo Ak peserLa dldlk
perempuan/lakllakl dl 1
112 108 103 103 104 104 28838 29913 31936 33966 36098 A8n kemdlknas

Program Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


keglaLan 1 enyedlaan
Curu unLuk Seluruh
!en[ang endldlkan
8aslo guru
perempuanlakllakl yang
berserr fl kaL pendldlk
6000 6800 7300 8300 9300 9300 31342 76244 116344 164833 242229 A8n kemdlknas
Program Pendidikan NonformaI dan InformaI
keglaLan 1 enyedlaan
Layanan endldlkan
MasyarakaL
8aslo keseLaraan gender
penunLasan buLa aksara
976 978 980 980 980 980 A8n kemdlknas
Program Pendidikan IsIam
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah lbr dalyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
Ml
098 098 098 1 1 1 14646 21033
23787
29383
33666 A8n kemenag
keglaLan 2 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah 1sanawlyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
M1s
097 097 098 1 1 1 A8n kemenag
keglaLan 3 enlngkaLan
Akses dan MuLu
Madrasah Allyah
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
MA
08 083 09 09 1 1 10891 11126
12462
13438
13477 A8n kemenag
keglaLan 4 enlngkaLan
Akses dan MuLu
endldlkan 1lnggl lslam
8aslo AM peserLa dldlk
perempuanlakl lakl pada
1A
112 112 112 112 104 104 13726 16896
19430
22344
23696 A8n kemenag
Program ukungan Manajemen dan ukungan Teknis Lainnya Sekretariat itjen Pendidikan IsIam
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
MuLu dan kese[ahLeraan
endldlk dan 1enaga
kependldlkan Madrasah
8aslo guru perempuan
lakllakl yang berserr fl kaL
pendldlk dl madrasah
30 60 70 80 83 83 60048 73630
90833
110879
####### A8n kemenag

Program PerIindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem


Pengawasan Ketenagakerjaan
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enlngkaLan
erllndungan eker[a
erempuan dan
enghapusan eker[a
Anak
!umlah pengawas
keLenagaker[aan dalam
pengawasan norma ker[a
perempuan dan anak yang
dlr ngkaLkan kapaslLasnya
120 130 180 240 300 990 66 88 98 130 186 A8n kemnakerLrans
Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan PoIi k
NasionaI dan aerah
keglaLan 1 Lembaga
perwakllan dan parr slpasl
pollr k
!umlah pakeL ker[a
sama dengan organlsasl
masyarakaL slpll dalam
penlngkaLan parr slpasl
pollr k perempuan
100 100 100 100 400 1147 1612
1384
1403 1303 A8n kemendagrl
(ulL[en
kesbangpol)
keglaLan 2 edoman
peLun[uk Leknls
dan blmblngan
Leknls/supervlsl/
publlkasl/soslallsasl
penyelenggaraan pemllu
dan pendldlkan pemlllh
1 !umlah modul pendldlkan
pemlllh unLuk kelompok
perempuanmlskln cacaL
pemlllh pemula lansla
3 3 3 3 3 23 3730 3000
3000
3000 8000 A8n komlsl
emlllhan
umum (ku)
2 !umlah keglaLan
pendldlkan pemlllh bagl
caleg perempuan
10 10 10 10 40 A8n
3 !umlah kader parpol
perempuan yang
mendapaLkan pendldlkan
pollr k
100 130 200 30 300 A8n

Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan


NasionaI dan aerah
keglaLan 1 enyusunan
dan harmonlsasl kebl[akan
bldang pendldlkan yang
responslf gender
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dalam
rangka penlngkaLan
kuallLas pendldlkan
2 1 3 21 20 21 24 26 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
2 !umlah k/L dan pemda Anak
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
pendldlkan
k/L 1 1 1 1 1 3
prov 3 2 2 3 3 19
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang pendldlkan
k/L 1 1 1 1 1
prov 2 2 2 2 8
4 !umlah pedoman monev
pelaksanaan uC dl
bldang pendldlkan dasar
menengah r nggl serLa
pendldlkan budl pekerr
dan karakLer bangsa
1 1

keglaLan 2 enyusunan
dan harmonlsasl
kebl[akan parr slpasl
perempuan dl bldang
pollr k dan pengambllan
kepuLusan
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dl
bldang pollr k dan
pengambllan kepuLusan
2 1 1 1 3 40 34 37 37 39 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
2 !umlah k/L dan pemda Anak
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
pollr k dan pengambllan
kepuLusan
k/L 3 3 3 3 3 3
prov 7 7 6 6 17 33
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang pollr k dan
pengambllan kepuLusan
k/L 3 2 2 3 3
prov 3 3 3 3 12
4 !umlah pedoman monev
pelaksanaan uC dl
bldang pollr k
1 1

keglaLan 3 enyusunan
dan harmonlsasl kebl[akan
bldang keLenagaker[aan
yang responslf gender
1 !umlah kebl[akan
pelaksanaan uC dl
bldang keLenagaker[aan
1 1 1 3 20 20 23 40 43 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
Anak
2 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan A8C dl bldang
keLenagaker[aan
k/L 1 1 1 1 1 1
prov 3 3 3 3 3 23
3 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penyusunan daLa Lerpllah
dl bldang keLenagaker[aan
k/L 1 1 1
prov 2 2 2 9 23
keglaLan 4 enyusunan
dan harmonlsasl
kebl[akan perllndungan
Lenaga ker[a perempuan
1 !umlah kebl[akan
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
1 3 4 28 28 27 23 24 A8n kemenLerlan
emberdayaan
erempuan
dan
erllndungan
Anak
2 !umlah k/L dan pemda
yang dlfaslllLasl dalam
penerapan kebl[akan
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
k/L 1 1 1 1 1 1
prov 3 3 3 3 3 23
3 !umlah kompllasl daLa
perllndungan Lenaga ker[a
perempuan
k/L 1 1 1 1 1
prov 2 2 2 1 7
Program
aerah

TUJUAN 4 : Menurunkan Angka Kema an Anak


Program/Kegiatan/Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 4A : Menurunkan Angka Kema an BaIita (AKBA) hingga dua per ga daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1 Angka kemar an ballLa per 1000 kelahlran hldup
2 Angka kemar an bayl (Ak8) per 1000 kelahlran hldup
3 ersenLase anak usla 1 Lahun yang dllmunlsasl campak
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1: emblnaan
elayanan kesehaLan Anak
1Cakupan kun[ungan neonaLal perLama (kn1) 86 88 89 90
3700
4020
4180
4330
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2Cakupan pelayanan kesehaLan bayl 83 86 87 90
3Cakupan pelayanan kesehaLan anak ballLa 80 81 83 83
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 5A : Menurunkan Angka Kema an Ibu hingga ga per empat daIam kurun waktu 1990-2015
Indikator MGs : 1. Angka kema an ibu per 100.000 keIahiran hidup
2. Proporsi keIahiran yang ditoIong tenaga kesehatan terIa h
NasionaI
Program 1 : Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan 1 : Pembinaan
PeIayanan Kesehatan Ibu
dan Reproduksi
1 ersenLase lbu bersalln yang
dlLolong oleh Lenaga kesehaLan
Lerlar h (cakupan n)
86 88 89 90
4900
3200
3370
3470
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase lbu hamll yang
mendapaLkan pelayanan
anLenaLal (cakupan kun[ungan
kehamllan ke empaL (k4))
88 90 93 93
3 ersenLase faslllLas pelayanan
kesehaLan yang memberlkan
pelayanan k8 sesual sLandar
40 73 90 100
4 resenLase uskesmas rawaL
lnap yang mampu melaksanakan
elayanan CbsLeLrlk neonaLal
Lmergensl dasar (CnLu)
70
3 resenLase 8S kabupaLen/ koLa
yang melaksanakan elayanan
CbsLeLrlk neonaLal Lmergensl
komprehenslf (CnLk)
83
aerah
Kagiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu


Program /
Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
TARGET 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
Indikator MGs: 1. Angka pemakaian kontrasepsi/ contracep ve prevalence rate (CPR)
CPR cara modern pada wanita usia 15-49 tahun
2. Angka keIahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun)
3. Cakupan peIayanan antenataI (K1 dan K4)
4. Unmet need KB
Program Kependudukan dan KeIuarga Berencana
NASIONAL
Kegiatan 1:
emblnaan keserLaan
dan kemandlrlan ber
k8 melalul 23300
kllnlk k8 pemerlnLah
dan swasLa
1 !umlah kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
yang melayanl k8
23300 23300 23300 23300 23300 3331 9793 9631 9416 9609 A8n 8kk8n
2 !umlah peserLa k8
baru mlskln (keluarga
rase[ahLera/kS dan
keluarga Se[ahLera l/kS1)
dan renLan lalnnya yang
mendapaLkan pelayanan
serLa mendapaLkan alokon
grar s melalul 23300 kllnlk
k8 pemerlnLah dan swasLa
([uLa)
373 38 389 397 403
Pusat
2a emberlan alaL dan obaL
konLrasepsl/alokon grar s
bagl peserLa k8 baru
mlskln
373 38 389 397 403
7482 8837 787 7983 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL

AERAH
- Provinsi
2au elayanan bagl peserLa k8
baru mlskln
373 38 389 397 403 1413 1673 1496 1327 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
2bu enggerakan MC MCW
dan luu
MC
11943
MCW
21600 luu
600200
MC
12943
MCW
27680 luu
607200
MC
12480
MCW
26330 luu
642870
MC
12787
MCW
27063 luu
621324
MC
13420
MCW
28022
luu
631808
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
3 !umlah peserLa k8 akr f
mlskln (kS dan kS1)
dan renLan lalnnya yang
mendapaLkan pemblnaan
dan alokon grar s
melalul 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
([uLa)
119 122 123 128 131 3331 9793 9631 9416 9609 A8n 8kk8n
Pusat 7482 8837 787 7983 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
3a emblnaan dan pemberlan
alokon grar s bagl peserLa
k8 akr f mlskln
119 122 123 128 131
AERAH
- Provinsi
3au emblnaan bagl peserLa
k8 akr f mlskln
119 122 123 128 131 1413 1673 1496 1327 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
3bu ersenLase kompllkasl
beraL yang dllayanl
012 012 011 011 011

3cu ersenLase kegagalan k8


yang dllayanl
003 003 003 003 003
3du !umlah pencabuLan
lmplanL yang dllayanl
(kasus)
297600 336048 373380 392343 412170
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Pusat dan aerah/Provinsi
4u !umlah kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
yang mendapaL dukungan
sarana prasarana
4700 4700 4700 4700 4700
7482
()
8837
()
787
()
7983
()
A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
4au enyedlaan perlengkapan
kllnlk k8
1413
(u)
1673
(u)
1496
(u)
1327
(u)
luu klL 168 3612 2320 1260
840
Cbgyn klL 100
393
343
388
342
lmplanL klL 249 3333 3736 1868
1243
v1 klL
37
793
334
277
183
Mlnllap
38
817
370
283
190
Laparoscopy
40
139
137
137
137
AuLo Clave plus Lromol 388 8334 3814 2907
1938
ury SLerlllsaLor 100
100
30
100
1938

konsellng/klL klL 400 8606 6004 3002


2001
A8k
4700
4700 4700 4700
4700
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa

Kegiatan 2:
enlngkaLan
kapaslLas sumber
daya penyelenggara
program k8 dl 23300
kllnlk k8 pemerlnLah
dan swasLa dalam
rangka pemblnaan
keserLaan dan
kemandlrlan berk8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase Lenaga
pelayanan k8 Lerlar h
dl 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa
(rovlnsl)
33 43 73 90 100 226 2470 1839 1093 841 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
1au uokLer (16934 dokLer
umum dan 3918 SCC)
43 (7620
dokLer
umum
dan 1763
SCC)
73
(12701
dokLer
umum
dan 2939
SCC)
90
(13241
dokLer
umum
dan 3326
SCC)
100
(916934
dokLer
umum
dan 3918
SCC)
177
()
132
()
78 () 60 ()
1bu 8ldan (48621)
43
(21879
bldan)
73
(36466
bldan)
90
(43739
bldan)
100
(48621
bldan)
2293
(u)
1707
(u)
1014
(u)
781
(u)
2u ersenLase kllnlk k8 yang
melayanl k8 sesual SC
(darl 23300 kllnlk k8
pemerlnLah dan swasLa)
20 33 30 70 83
2au elar han 1eknls bagl
Lenaga penyelenggara
elayanan k8 dl 23300
kllnlk k8
2a1 elar han Leknls bagl
uokLer
371 12248 8346 4273
2849
2a2 elar han Leknls bagl 8ldan 1687 36274 23307 12634 8433
2a3 elar han 88 bagl eLugas
kllnlk
17304 12073 6036 4024
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota

A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 3:
enlngkaLan
pengeLahuan
slkap dan perllaku
rema[a LenLang
penylapan kehldupan
berkeluarga bagl
rema[a (k88)
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase pengeLahuan
rema[a LenLang
333 363 404 430 300 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
1a kesehaLan reproduksl rovlnsl
rema[a
30 33 36 39 62 183
()
206
()
229
()
233
()
1b Plv/AluS 64 67 70 72 76
178
(u)
198
(u)
221
(u)
243
(u)
1c erencanaan kehldupan
berkeluarga
10 13 20 23 30
2u !umlah pelar h k88 dllar h 113 30 30 30
2a 1C1 bagl endldlk Sebaya
dan konselor Sebaya
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
AERAH
- Provinsi
3u !umlah center of excellent
k88 (per provlnsl)
1 2 3 4 3
178 198 221 243 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n
rovlnsl
3a engembangan CoL
33
66
99
132
163
4u !umlah lk rema[a/
mahaslswa yang dlbenLuk
dan dlblna 9373 12233 13193 14140 13016

4aembenLukan dan
pengembangan lk
8ema[a/ Mahaslswa
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 4:
enlngkaLan
pengeLahuan
slkap dan perllaku
masyarakaL LenLang
pengendallan
penduduk dan k8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u ersenLase medla dan
maLerl klL yang dlproduksl
38 63 84 100 100 349 3020 2461 2031 1727 A8n (ulA
uSA1)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
1a engembangan lsl pesan rovlnsl
klL
34
34
34
34 1361
()
1827
()
1217
()
1036
()
1b enayangan lnformasl
kk8 melalul medla massa
(ceLak dan elekLronlk) dan
medla luar ruang
1
34
34
34
34
1c enyedlaan maLerl klL k8
dl kllnlk k8

8930 kllnlk 6343
kllnlk
4463
kllnlk
3760
kllnlk
909
(u)
442
(u)
313
(u)
222
(u)
1d engembangan [e[arlng klL
34
34
34
34
34
2u ersenLase pasangan usla
subur (uS) wanlLa usla
subur (WuS) dan rema[a
yg mengeLahul lnformasl
kk8 melalul medla massa
(ceLak dan elekLronlk) dan
medla luar ruang
93 93 93 93 93
2a enyedlaan klLklL bagl
Lk8

380 unlL 270 unlL 190 unlL 160 unlL
2b endayagunaan MuLn 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov
2celar han Leknls
pengoperaslan MuLn

701
peLugas
333
peLugas
330
peLugas

AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan 5:
enlngkaLan peran
serLa LSM swasLa
dan masyarakaL dalam
penyelenggaraan
program kk8
Pusat dan aerah/Provinsi
1u !umlah Lenaga llnl
lapangan k8 (Lk8/k8)
yang Lerlar h
294 613 388 368 A8n (ulA
usaL)
8kk8n usaL
dan 8kk8n
rovlnsl
a Lar han dasar umum
(Luu)
1063 1343 1342
33 () 34 () 30 () 49 ()
b Refreshing 1330 2300 2730 2700 1700
361
(u) 381 338 319
c elar han Leknls 3018 3300 3430 2137 930
AERAH
- Provinsi
A8u rovlnsl 8adan k8
rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
Kegiatan :
enlngkaLan
kemandlrlan berk8
keluarga raS dan
kS1
aerah
- Provinsi
1u !umlah uS (asangan usla
Subur) anggoLa kelompok
usaha ekonoml produkr f
yang men[adl peserLa k8
mandlrl
22000 44000 66000 88000 110000 118 127 137 147 A8n (ulA
usaL)
8kk8n
rovlnsl

A8u rovlnsl 8adan k8


rovlnsl
- Kab/Kota
A8u kab/
koLa
8adan k8
kab/koLa
keLerangan keglaLan pada r ngkaL daerah/provlnsl yang bersumber darl dana A8n dlklusLer dalam keglaLan engelolaan embangunan kependudukan dan
k8 rovlnsl

TUJUAN : MengendaIikan HIV/AIS MaIaria dan Penyakit MenuIar Lainnya (TB)


Program/Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET A : MengendaIikan penyebaran dan muIai menurunkan jumIah kasus baru HIV dan AIS hingga tahun 2015
Indikator MGs 1. PrevaIensi HIV pada penduduk usia 15-24 tahun
2. Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir
3. Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang memiIiki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIS
4. Rasio kehadiran anak ya m piatu di sekoIah terhadap anak bukan ya m piatu (usia 10-14 tahun)
NasionaI
Program 1 : engendallan enyaklL dan enyehaLan Llngkungan
Kegiatan 1 :
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 revalensl kasus Plv 03 03 03 03
263
2930
2980
3070
A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase
penduduk 13 Lahun
ke aLas menuruL
pengeLahuan LenLang
Plv dan AluS
73 83 90 93
3 !umlah orang yang
berumur 13 Lahun aLau
leblh yang menerlma
konsellng dan Lesr ng
Plv
400000 300000 600000 700000
4 ersenLase
kabupaLen/koLa
yang melaksanakan
pencegahan penularan
Plv sesual pedoman
60 70 80 100
3 enggunaan kondom
pada kelompok
hubungan seks berlslko
r nggl (berdasarkan
pengakuan pemakal)
33
(erempuan)
20 (Lakllakl)
43
(erempuan)
30 (Lakllakl)
33
(erempuan)
40 (Lakllakl)
63
(erempuan)
30 (Lakllakl)

aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
Target B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
Indikator MGs 1 roporsl penduduk yang Lerlnfeksl Plv lan[uL yang memlllkl akses pada obaL anr reLrovlral
NasionaI
Program 1 : PengendaIian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kegiatan 1 :
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 ersenLase CuPA
yang mendapaLkan
An Retroviral
%reatment (A81)
73 80 83 90
263
2930 2980 3070 A8n kemenLerlan
kesehaLan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NasionaI
Program 2 : Pembinaan Upaya Kesehatan
Kegiatan 1 emblnaan
upaya kesehaLan
8u[ukan
1 ersenLase
8S emerlnLah
menyelenggarakan
pelayanan ru[ukan bagl
Crang dengan Plv dan
AluS (CuPA)
70 80 90 100
79
800 940 1060 A8n kemenLerlan
kesehaLan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dst

Target C : MengendaIikan penyebaran dan muIai menurunkan jumIah kasus baru MaIaria dan penyakit utama Iainnya (TB) hingga
tahun 2015
Indikator MGs 1 Angka ke[adlan Luberkulosls (lnslden semua kasus/ 100000 penduduk/ Lahun)
2 1lngkaL prevalensl Luberkulosls (per 100000 penduduk)
3 1lngkaL kemar an karena Luberkulosls (per 100000 penduduk)
4 roporsl [umlah kasus 1uberkulosls yang LerdeLeksl dalam program uC1S (Cu8)
3 roporsl kasus 1uberkulosls yang berhasll dlobar dalam program uC1S (success raLe)
NasionaI
Program 1 : engendallan enyaklL dan enyehaLan Llngkungan
keglaLan 1
engendallan enyaklL
Menular Langsung
1 !umlah kasus 18 per
100000 penduduk
231 228 226 224 2630 2930 2980 3070 A8n kemenLerlan
kesehaLan
2 ersenLase kasus
baru 18 aru (81A
poslr f) yang dlLemukan
73 80 83 90
3 ersenLase
kasus baru 18 aru
(81A poslr f) yang
dlsembuhkan
86 87 87 88
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NasionaI
Kegiatan 2 :
PengendaIian Penyakit
Bersumber Binatang
Angka penemuan
kasus MaIaria per
1.000 penduduk
1,75 1,5 1,25 1 -
177.4
297.0
303.0
311.0
- APBN Kementerian
Kesehatan
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7 : Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS INIKATOR
TARGET PENCAPAIAN ALOKASI ANGGARAN Sumber
Pendanaan PeIaksana
2010 2011 2012 2013 2014 2014/ 2015 2010 2011 2012 2013 2014
Tujuan 7A : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkeIanjutan dengan kebijakan dan program nasionaI serta mengembaIikan
sumberdaya Iingkungan yang hiIang
Tujuan 7B : Mengurangi kehiIangan keanekaragaman haya , dan mengurangi kehiIangan yang signifi kan pada 2015
Indikator MGs: 7.1 Rasio Iuas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasiI pemotretan citra sateIit dan survei foto udara terhadap
Iuas daratan
7.2 JumIah emisi karbon dioksida (CO2e)
7.3 JumIah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) daIam metrik ton
7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada daIam batasan bioIogis yang aman
7.5 Rasio Iuas kawasan Iindung untuk menjaga keIestarian keanekaragaman haya terhadap totaI Iuas kawasan hutan
7. Rasio kawasan Iindung perairan terhadap totaI Iuas perairan teritoriaI:
Sasaran a 8aslo luas kawasan
LerLuLup pepohonan
Lerhadap luas daraLan
3243 (2008) MenlngkaL
b !umlah emlsl karbon
dlokslda (CC2e)
1711626Cg
CC2e (2008)
Menurun
26 darl
8Au (2020)
c !umlah konsumsl bahan
perusak ozon (8C)
dalam meLrlk Lon
ClC 0
(2009)
PClC
berkurang
10
d roporsl Langkapan
lkan yang berada dalam
baLasan blologls yang
aman
9183 (2008) kurang darl
80 MS?
e 8aslo luas kawasan
llndung unLuk
men[aga kelesLarlan
keanekaragaman hayar
Lerhadap LoLal luas
kawasan huLan
2931 (2010) MenlngkaL
f 8aslo kawasan llndung
peralran Lerhadap LoLal
luas peralran LerlLorlal
433 (2009) MenlngkaL

Program PengeIoIaan Sumber aya AIam dan Lingkungan Hidup


NasionaI dan aerah
erllndungan
ALmosfl r dan
engendallan
uampak erubahan
lkllm
1 !umlah konsep
kebl[akan dl bldang
perllndungan aLmosfl r
dan pengendallan
dampak perubahan
lkllm
3 3 3 3 3
240
230
260
263
A8n kLP
2 penylapan
penyusunan perangkaL
unLuk sekLor yang
akan mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan lnvenLorl
C8k 8C
100
3 !umlah sekLor
yang mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan lnvenLorl
C8k 8C
3 3 6 6 6
4 peneLapan basellne
unLuk pengurangan
konsumsl 8ahan erusak
Czon (8C) PClC
100
3 pengurangan
konsumsl 8ahan erusak
Czon (8C) PClC
1 2 3 10 10
6 !umlah pemerlnLah
daerah provlnsl yang
dllakukan pemblnaan
Leknls unLuk ka[lan
kerenLanan dan adapLasl
perubahan lkllm
3 3 7 9 11 11
7 !umlah sekLor
dan daerah yang
mendapaLkan
blmblngan Leknls unLuk
melakukan keglaLan
perllndungan aLmosfl r
dan pengendallan
dampak perubahan
lkllm
3 3 10 13 13 13
8 lmplemenLasl konsep
rogram kampung lkllm
3 3 3 3 3

Program PengeIoIaan Sumber aya Laut, Pesisir dan PuIau-PuIau KeciI


NasionaI dan aerah
engelolaan dan
engembangan
konservasl kawasan
dan !enls
1 kawasan konservasl lauL
dan kawasan konservasl
peralran Lawar dan
payau yang dlkelola
secara berkelan[uLan
seluas 43 [uLa ha
900 rlbu ha 900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
900 rlbu
ha
MenlngkaL
733
1098
1312
1902
2207
A8n kk
2!umlah kawasan
konservasl dan [enls
bloLa peralran dlllndungl
yang dlldenr fl kasl dan
dlpeLakan secara akuraL
9 kawasan
dan 3 [enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
9
kawasan
dan 3
[enls
MenlngkaL
Program Pengembangan dan PengeIoIaan Perikanan Tangkap
NasionaI dan aerah
engelolaan Sumber
uaya lkan (Sul)
1 !umlah lokasl
pemanLauan dan
evaluasl perllndungan
dan pengkayaan Sul
(prov)
6 33 33 33 33 33
373
334
714
884
1039
A8n kk
2 !umlah ekoslsLem uu
yang Lerldenr fl kasl (8
prov per Lahun)
8 8 8 8 8 33
3 !umlah peralan LerlLorlal
dan kepulauan yang
Lerldenr fl kasl sumber
dayanya
1 W 11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
11 W
33 prov
4 !umlah ZLLl yang
Lerldenr fl kasl sumber
dayanya (prov)
11 4 4 4 4 menlngkaL

TUJUAN 7 : Menjamin KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/ Kegiatan/
Tindakan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkeIanjutan terhadap air minum Iayak dan
sanitasi dasar hingga tahun 2015
Indikator MGs 1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkeIanjutan terhadap air minum Iayak (perkotaan dan perdesaan)
2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkeIanjutan terhadap sanitasi dasar (perkotaan dan perdesaan)
NasionaI
Program 1 : PengendaIian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kegiatan 1 :
Penyehatan
Lingkungan
1 ersenLase penduduk
yang memlllkl akses Lerhadap
alr mlnum berkuallLas
623 63 633 67 3730 3790 4470 4990 A8n kemenLerlan kesehaLan
2 ersenLase kuallLas alr
mlnum yang memenuhl
syaraL
90 93 100 100
3 ersenLase penduduk
yang menggunakan [amban
sehaL
67 69 72 73
4 !umlah desa yang
melaksanakan SanlLasl 1oLal
8erbasls MasyarakaL (S18M)
3300 11000 16000 20000
aerah
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7C: Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran (Rp miIiar) Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7C : Menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum Iayak dan sanitasi dasar pada 2015
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan
engawasan engembangan
Sumber emblayaan dan ola
lnvesLasl serLa engelolaan
engembangan lnfrasLrukLur
SanlLasl dan ersampahan
embangunan prasarana
dan sarana alr llmbah
dengan slsLem off site
dan on-site (kab/koLa)
93 kawasan 11 kab/
koLa
slsLem
off slLe 40
kab/koLa
slsLem onslLe
11 kab/
koLa slsLem
off slLe 30
kab/koLa
slsLem onslLe
11 kab/
koLa slsLem
off slLe 33
kab/koLa
slsLem onslLe
9332
10760
9370
16720
kemen u
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan
engawasan engembangan
Sumber emblayaan
dan ola lnvesLasl serLa
engembangan SlsLem
enyedlaan Alr Mlnum
!umlah desa kawasan
M88 perkoLaanlkk
dan kawasan khusus
(pemekaran pulau
Lerluar perbaLasan
Lerpencll dan kAL1)
yang LerfaslllLasl
1283 desa
81 kawasan
M88
170 lkk
23 kawasan
khusus
10
pelabuhan
perlkanan
300 desa
100
kawasan
M88
perkoLaan
160 lkk
20
kawasan
khusus
10
kawasan
pelabuhan
perlkanan
700 desa
140
kawasan
M88
perkoLaan
173 lkk
20 kawasan
khusus
10 kawasan
pelabuhan
perlkanan
813 desa
173
kawasan
M88
perkoLaan
187 lkk
22 kawasan
khusus
10 kawasan
pelabuhan
perlkanan
28337
18800
23040
31470
kemen u
AERAH
Kegiatan 1
Kegiatan 2
dsL

TUJUAN 7: Memas kan KeIestarian Lingkungan Hidup


Program/Kegiatan Indikator
Target Pencapaian AIokasi Anggaran (Rp miIiar) Sumber
Pendanaan PeIaksana
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 7: Mencapai peningkatan yang signifi kan
daIam kehidupan penduduk miskin di permukiman
kumuh pada tahun 2020
Indikator MGs: roporsl rumah Langga kumuh perkoLaan
NASIONAL
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
engaLuran emblnaan engawasan dan
enyelenggaraan dalam engembangan ermuklman
kawasan kumuh
dl perkoLaan
yang LerLanganl
112 30 30 22 740 730 660 430 A8n kemen u
SaLuan unlL
hunlan rumah
susun yang
Lerbangun dan
lnfrasLrukLur
pendukungnya
70 1wln
8lok
140 1wln
8lok
0 0 9970 9000 4000 2000 A8n
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
dsL
NASIONAL
Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman
laslllLasl dan Sr mulasl enaLaan Llngkungan
ermuklman kumuh
!umlah
permuklman
kumuh yang
LerfaslllLasl (Pa)
100
130
173
180
1600 2400 2800 2880 A8n kemenpera
AERAH
keglaLan 1
keglaLan 2
dsL

MATRIKS RENCANA AKSI AERAH ALAM PERCEPATAN


PENCAPAIAN MG 4 (KOMPONEN KETENAGAAN)
unlL 8adan SuMk (usrengun SuMk)
No Kegiatan Indikator Target
2011 2012 2013 2014 2015
NasionaI
INPRES NO 3 TAHUN 2010
tersusunnya pemetaan kebutuhan
tenaga kesehatan strategis,
mencakup jmI, jenis, dan Iokasi
penempatannya
ditetapkannya Perpres tentang
penempatan tenaga kesehatan
strategis di puskesmas dan RS Kab/
Kota
penempatan tenaga kesehatan
strategis terutama dokter, bidan
dan perawat terutama di daerahdaerah
sesuai kebutuhan terutama
di daerah bermasaIah kesehatan
dan daerah terpenciI, perbatasan
dan kepuIauan sesuai formasi yang
tersedia (%)
aerah
Kegiatan 1. 1. Tersusunnya pemetaan kebutuhan
tenaga kesehatan strategis,
mencakup jmI, jenis, dan Iokasi
penempatannya
Sub keglaLan 1a
Advocacy pembenLukan unlL
fungslonal perencanaan SuM
kesehaLan
rovlnsl !umlah kab/koLa yang
memlllkl unlL fungslonal perencanaan
SuM kesehaLan yang LerbenLuk
Sub keglaLan 1b
elar han erencanaan kebuLuhan
SuM kesehaLan pemerlnLah dl kab/
koLa
!umlah Lenaga perencana SuM
kesehaLan yang dllar h
Sub keglaLan 1c
emeLaan
kebuLuhan SuM kesehaLan dl r ngkaL
kab/koLa ([umlah [enls dan lokasl
penempaLan)
rovlnsl !umlah kab/koLa yang
memlllkl peLa kebuLuhan SuM
kesehaLan
Sub keglaLan 1d
engusulan rencana kebuLuhan
nakes sLraLegls melalul formasl dl
saryankes pemerlnLah kab/koLa
!umlah formasl nakes sLraLegls yang
dlusulkan

Kegiatan 1. 2. itetapkannya Perpres tentang


penempatan tenaga kesehatan
strategis di puskesmas dan RS Kab/
Kota
Sub kegiatan 1a.
Kegiatan 1. 3. Penempatan tenaga kesehatan
strategis terutama dokter, bidan
dan perawat terutama di daerahdaerah
sesuai kebutuhan terutama
di daerah bermasaIah kesehatan
dan daerah terpenciI, perbatasan
dan kepuIauan sesuai formasi yang
tersedia (%)
Sub keglaLan 1a
enempaLan nakes sLraLegls dl
puskesmas u1k prlorlLas kab/koLa
melalul penugasan khusus sesual
yang dlusulkan
!umlah nakes sLraLegls yang
dlLempaLkan dl puskesmas u1k
prlorlLas kab/koLa
Sub keglaLan 1b
enempaLan nakes sLraLegls dl 8Suu
kab/koLa melalul penugasan khusus
sesual yang dlusulkan
!umlah nakes sLraLegls yang
dlLempaLkan dl 8Suu kab/koLa
sub keglaLan 1c
enlngkaLan kompeLensl nakes
dl saryankes kab/koLa melalul
pendldlkan berkelan[uLan (Lugas
bela[ar) bagl nakes sLraLegls (dokLer
umum perawaL bldan dan Lenaga
glzl)
!umlah nakes sLraLegls yang
dlr ngkaLkan kemampuannya melalul
pendldlkan berkelan[uLan (Lugas
bela[ar)
Sub keglaLan 1d
enlngkaLan kompeLensl nakes
melalul pelar han Leknls fungslonal
mana[emen kesehaLan berdasarkan
kebuLuhan program
!umlah SuMk yang menglkur
pelar han Leknls fungslonal
B.4. Pengumpulan Data dan nformasi
Data dan informasi merupakan unsur penting yang harus tersedia dalam penyusunan
RKPD,
karena selain akan mendukung kelancaran penyusunan juga akan menentukan kualitas
dokumen RKPD yang akan disusun. Untuk itu, perlu dikumpulkan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan denganlangkah-langkah antara lain
sebagai
berikut:
1. Menyusun daftar data dan informasi yang dibutuhkan bagi penyusunan RKPD dan
disajikan
dalam bentuk matrik (check list) untuk memudahkan dalam analisis.
2. Mengumpulkan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah dari sumber-
sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Menyiapkan tabel-tabel/matrik kompilasi data yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
Data dan informasi yang perlu dikumpulkan antara lain bersumber dari:
1. Peraturan perundangan terkait;
2. Kebijakan-kebijakan nasional yang terkait;
3. Dokumen-dokumen:
a. RPJMN, RTRWN, dan RKP untuk penyusunan RKPD provinsi;
b. RPJMD dan RKPD Provinsi untuk penyusunan RKPD kabupaten/kota; dan
c. Hasil evaluasi RKPD periode lalu.
4. Dokumen-dokumen RPJMD, RTRW kabupaten/kota yang bersangkutan;
5. Dokumen RPJMD dan hasil evaluasi pelaksanaannya;
6. Dokumen hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun-tahun sebelumnya;
7. Dokumen APBD tahun berjalan dan realisasi APBD tahun-tahun sebelumnya; dan
8. Data pokok statistik daerah sampai dengan versi terakhir;
9. Data lainnya dari laporan kinerja SKPD.
C. PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD
Penyusunan rancangan awal RKPD provinsi dan kabupaten/kota dilakukan melalui 2 (dua)
tahapan kegiatan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, yaitu:
1.Tahap perumusan rancangan awal RKPD; dan
2.Tahap penyajian rancangan awal RKPD.
Bagan alir tahapan penyusunan rancangan awal RPJPD provinsi dan kabupaten/kota,
masingmasing
dapat dilihat pada Gambar. G-V.A.1 untuk provinsi dan Gambar. G-V.C.2 untuk
kabupaten/kota sebagai berikut:
- 9 -
Gambar. G-V.C.1
Penyusunan Rancangan Awal RKPD Provinsi
Gambar. G-V.C.2
Penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten/kota
- 10 -
C.1. Tahap Perumusan Rancangan Awal RKPD
Perumusan rancangan awal RKPD merupakan awal dari seluruh proses penyusunan
rancangan
RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD provinsi dan kabupaten/kota
menyusun
rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah
dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan
partisipatif.
Dokumentasi perumusan dan keseluruhan tahap perencanaan pembangunan daerah
daerah
dijadikan sebagai kertas kerja (working paper). Suatu kertas kerja perumusan dan
keseluruhan
tahap penyusunan RKPD merupakan dokumen yang tak terpisah dan dijadikan sebagai
dasar
penyajian (dokumen).
a. Perumusan rancangan awal RKPD Provinsi dilakukan melalui serangkaian kegiatan
berikut:
1. Pengolahan data dan informasi;
2. Analisis gambaran umum kondisi daerah;
3. Analisis ekonomi dan keuangan daerah;
4. Evaluasi kinerja tahun lalu;
5. Penelaahan terhadap kabijakan pemerintah nasional;
6. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD provinsi;
7. Perumusan permasalahan pembangunan daerah provinsi;
8. Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah;
9. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif;
10. Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif;
11. Pelaksanaan forum konsultasi publik; dan
12. Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif;
b. Perumusan rancangan awal RKPD kabupaten/kota dilakukan melalui serangkaian
kegiatan
berikut:
1. Pengolahan data dan informasi;
2. Analisis gambaran umum kondisi daerah;
3. Analisis ekonomi dan keuangan daerah;
4. Evaluasi kinerja tahun lalu;
5. Penelaahan terhadap kebijakan pemerintah nasional dan provinsi;
6. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD kabupaten/kota;
7. Perumusan permasalahan pembangunan daerah kabupaten/kota;
8. Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan Kebijakan Keuangan daerah;
9. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif;
10. Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif;
11. Pelaksanaan forum konsultasi publik; dan
12. Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif;
C.1.1. Pengolahan Data dan nformasi
Pengolahan data dan informasi bertujuan untuk menyajikan seluruh kebutuhan data dari
laporan,
informasi, hasil analisis, resume/notulen-notulen pertemuan, bahan paparan (slide atau
white
paper), hasil riset dan lain-lain, menjadi informasi yang lebih terstruktur, sistematis, dan
relevan
bagi pembahasan tim dan pihak-pihak terkait ditiap tahap perumusan penyusunan
rancangan
awal RKPD.
Mengingat pentingnya kesiapan data dan informasi dalam proses perumusan RKPD dan
bagaimana data itu harus diperoleh, perlu ditunjuk anggota tim yang secara khusus
ditugaskan bertanggungjawab terhadap pengolahan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah.
Data dan informasi perencanaan pembangunan daerah harus dikompilasi secara terstruktur.
Hal
ini dilakukan untuk memudahkan pengolahan serta analisis secara sistematis, sehingga
secara
akurat dapat memberikan gambaran perkembangan pembangunan daerah.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan yaitu bahwa pengolahan data dan informasi
hendaknya tidak dilakukan hanya disaat dimulainya perencanaan, tetapi kegiatan ini harus
berlangsung terus menerus setiap hari, seiring dengan dinamika penyelenggaraan
pemerintahan
daerah. Berhubung pengolahan/tersedianya data dan informasi yang akurat merupakan
salah
satu kelemahan atau kurang mendapat perhatian hampir diseluruh lingkungan kehidupan
kita,
- 11 -
maka dilingkungan SKPD perlu ditingkatkan/ditumbuhkembangkan kesadaran betapa
pentingnya
data dan informasi utamanya untuk penyusunan rencana pembangunan daerah.
Untuk efektifitas dan efisiensi pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan
daerah
yang disiapkan, tim penyusun harus menyusun terlebih dahulu hasil pengolahan data dan
informasi yang diperlukan kedalam kertas kerja (worksheet), bisa dalam bentuk grafis
maupun
dalam bentuk tabel. Tidak semua data dan informasi dapat disajikan dalam dokumen RKPD,
karena tergantung pada urgensi data dan informasi apa saja yang paling signifikan untuk
disajikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan sistematika penulisan RKPD yang
dtetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka penyusunan RKPD diperlukan data dan informasi tentang gambaran umum
kondisi
daerah dan pengelolaan keuangan daerah
C.1.1.1. Data dan nformasi Gambaran Umum Kondisi Daerah
Data dan informasi gambaran umum kondisi daerah mencakup aspek geografi dan
demografi, aspek kesejahteraan, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.
Analisis data dan informasi pada beberapa aspek tersebut diperlukan untuk memperoleh
gambaran tentang pengaruh dari kebijakan pembangunan daerah yang dilaksanakan pada
tahuntahun sebelumnya sekurang-kurangnya selama setahun terakhir dalam rangka
mengidentifikasi sasaran prioritas yang belum tercapai, permasalahan yang harus diatasi
dan isu-isu penting untuk segera ditangani dalam rancangan awal RKPD yang akan
disusun.
Data dan informasi sebagaimana dikemukakan tadi dapat disajikan secara deskriptif atau
dalam bentuk tabel, grafik, peta dan sebagainya.
Sumber data dan informasi gambaran umum kondisi daerah dapat diperoleh dari:
1. Data primer: diperoleh dari kegiatan penelitian, monitoring dan evaluasi serta kegiatan
sejenis lainnya yang dilaksanakan secara periodik oleh SKPD.
2. Data sekunder: diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), baik ditingkat pusat maupun
daerah, dari instansi pemerintah pusat atau pemerintah vertikal, maupun data lainnya dari
berbagai sumber lainnya.
C.1.1.2. Data dan nformasi Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Data dan informasi gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup data pendapatan
daerah,
belanja daerah, pembiayaan daerah dan neraca daerah.
Sumber data dan informasi gambaran pengelolaan keuangan daerah diperoleh dari:
1. Data primer, dari anggota tim penyusun RPJMD yang berasal dari Satuan Kerja
Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD).
2. Data sekunder, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau instansi pemerintah pusat
yang
membina keuangan daerah.
Pengolahan data dan informasi pembangunan daerah yang dibutuhkan, sekurang-
kurangnya
mencakup data setahun terakhir sebelum masa RKPD/Renja SKPD yang direncanakan.
Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini akan diberikan beberapa contoh pengolahan
data
dan informasi yang diperlukan dalam menyusun RKPD provinsi dan kabupaten/kota yang
selanjutnya dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan daerah.
C.1.2. Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambaran umum kondisi daerah akan menjelaskan tentang kondisi geografi dan demografi
serta
indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
Adapun indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang penting dianalisis
meliputi
3 (tiga) aspek utama yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan
aspek
daya saing daerah.
Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan pemahaman awal bagi tim tentang
apa,
bagaimana, dan sejauh mana keberhasilan pembangunan daerah yang dilakukan selama ini
dan/atau mengidentifikasi faktor-faktor atau berbagai aspek yang nantinya perlu ditingkatkan
untuk optimalisasi pencapaian keberhasilan pembangunan daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
- 12 -
ambaran umum kondisi daerah memberikan basis atau pijakan dalam proses perumusan
perencanaan pembangunan daerah, baik dari aspek geograIi dan demograIi serta capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah beserta interpretasinya. Mengingat perbedaan dari
karakteristiknya maka dalam analisis gambaran umum kondisi daerah harus disesuaikan dengan
struktur kewenangan dan tingkatan pemerintahan antara provinsi dan kabupaten/kota.

Hal yang perlu diperhatikan bahwa sumber data dan inIormasi yang akan diolah untuk
mengevaluasi capaian indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi, merupakan
data dan inIormasi yang menggambarkan keadaan senyatanya pada setiap kabupaten/kota. Sedangkan,
data dan inIormasi yang diolah untuk kabupaten/kota,
menggambarkan keadaan setiap kecamatan di wilayah masing-masing.

1. Aspek Geografi dan Demografi

Analisis pada aspek geograIi provinsi dan kabupaten/kota perlu dilakukan untuk memperoleh
gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan wilayah,
kerentanan wilayah terhadap bencana. Sedangkan gambaran kondisi demografi, antara lain
mencakup perubahan penduduk, komposisi dan populasi masyarakat secara keseluruhan
atau kelompok dalam waktu tertentu pada provinsi dan kabupaten/kota.
Secara rinci analisis geografi daerah untuk provinsi dan kabupaten/kota dapat dilakukan
antara lain terhadap:
a) Karakteristik lokasi dan wilayah, mencakup:
1. Luas dan batas wilayah administrasi;
2. Letak dan kondisi geografis antara lain terdiri dari:
o Posisi astronomis;
o Posisi geostrategis;
o Kondisi/kawasan, antara lain meliputi:
Pedalaman;
Terpencil;
Pesisir;
Pegunungan;
Kepulauan;
3. Topografi, antara lain terdiri dari:
a) Kemiringan lahan;
b) Ketinggian lahan;
4. Geologi, antara lain terdiri dari:
a) Struktur dan karakteristik;
b) Potensi;
5. Hidrologi, antara lain terdiri dari:
a) Daerah aliran sungai;
b) Sungai, danau dan rawa;
c) Debit;
6. Klimatologi, antara lain terdiri dari:
a) Tipe;
b) Curah hujan;
c) Suhu;
d) Kelembaban
7. Penggunaan lahan, antara lain terdiri dari:
a) Kawasan budidaya;
b) Kawasan lindung; dan
b) Potensi pengembangan wilayah
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki
potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya seperti perikanan, pertanian,
pariwasata,
industri, pertambangan dan lain-lain dengan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah.
c) Wilayah rawan bencana
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi
rawan bencana alam, seperti banjir, tsunami, abrasi, longsor, kebakaran hutan, gempa
tektonik dan vulkanik dan lain-lain.
- 13

d) Demografi
Memberikan deskripsi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah
penduduk berubah dari waktu ke waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Analisis kependudukan dapat merujuk pada komposisi dan populasi masyarakat secara
keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau entitas tertentu.

2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga.
Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada aspek kesejahteraan masyarakat
dalam menyusun rancangan awal RPJPD provinsi terlebih dahulu disusun tabel capaian
indikator setiap variabel yang akan dianalisis menurut kabupaten/kota di wilayah provinsi.
Sedangkan untuk penyusunan RPJPD kabupaten/kota, terlebih dahulu disusun tabel
capaian indikator setiap variabel yang akan dianalisis menurut kecamatan di wilayah
kabupaten/kota.
ndikator variabel aspek kesejahteraan masyarakat dimaksud terdiri dari:
2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap
indikatorindikator:
pertumbuhan PDRB, laju inflasi provinsi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan
pendapatan versi Bank Dunia, indeks ketimpangan Williamson (indeks ketimpangan
regional), persentase penduduk diatas garis kemiskinan, angka kriminalitas yang tertangani.




Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, sebagai berikut:
a. Pertumbuhan PDRB
Hasil analisis pertumbuhan PDRB, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.1
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun .... s.d ....
Atas Dasar Harga Konstan Tahun .....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian
2 Pertambangan & Penggalian
3 ndustri Pengolahan
4 Listrik,Gas & Air bersih
5 Konstruksi
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi
8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
9 Jasa-jasa
PDRB
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.2
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun .... s.d ....
Atas Dasar Harga Berlaku
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1 Pertanian
2 Pertambangan & Penggalian
3 ndustri Pengolahan
4 Listrik,Gas, & Air bersih
5 Konstruksi
- 14 -
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO Sektor
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
6 Perdagangan, Hotel, & Restoran
7
Pengangkutan & Komunikasi
angangkutan & Komunikasi
8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
9 Jasa-jasa
PDRB
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.3
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun .... s.d ....
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
NO Sektor
% % % % % % % % % %
1 Pertanian
2 Pertambangan& Penggalian
3 ndustri Pengolahan
4 Listrik,Gas&Air bersih
5 Konstruksi
6 Perdagangan, Hotel, & Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi
8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
9 Jasa-jasa
PDRB
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.4
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan Harga Konstan (Hk) Tahun ..... sampai dengan Tahun...
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
Pertumbuhan
Hb Hk
NO Sektor
% %
1 Pertanian
2 Pertambangan & Penggalian
3 ndustri Pengolahan
4 Listrik,Gas & Air bersih
5 Konstruksi
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi
8 Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa
PDRB
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
Tabel.T-V.C.5
Perkembangan PDRB provinsi/kabupaten/kota Tahun .... s.d ....
Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
(dalam jutaan rupiah)
PDRB
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO
Kabupaten/Kota/Kecamatan)
HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK
1 Kabupaten/Kecamatan).
- 15 -
PDRB
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO
Kabupaten/Kota/Kecamatan)
HB HK HB HK HB HK HB HK HB HK
2 Kabupaten/Kecamatan).
3 Kabupaten/Kecamatan).
4 Kota/Kecamatan).
5 Dst .
Standar
provinsi/kabupaten/kota)
Standar Nasional/Provinsi)
Standar
nternasional/Nasional)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
) Jika tabel provinsi, isi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan, dan apabila tabel kabupaten/kota diisi
dengan nama kecamatan berkenaan.
) Coret sesuai dengan kebutuhan (untuk kabupaten dapat dibandingkan dengan standar provinsi, jika
kecamatan dapat dibandingkan dengan standar kabupaten/kota dst....)


b. Laju nflasi
Hasil analisis nilai inflasi rata-rata, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.6
Nilai inflasi rata-rata Tahun.... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
Rata-rata
pertumbuhan
nflasi
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus kesejahteraan dan pemerataan
ekonomi
provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau tabel sesuai
dengan
kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada Lampiran Peraturan
Menteri ini.
2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator-indikator:
angka
melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang
ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan
hidup,
persentase penduduk yang memiliki lahan, rasio penduduk yang bekerja.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
kesejahteraan sosial sebagai berikut:
a. Angka melek huruf
Hasil analisis angka melek huruf, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.7
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang
bisa membaca dan menulis
2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
3 Angka melek huruf
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
- 16 -
Tabel.T-V.C.8
Angka Melek Huruf Tahun ....
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan)
Jumlah penduduk usia diatas
15 tahun yang bisa membaca
dan menulis
Jumlah penduduk
usia 15 tahun keatas
Angka melek huruf
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Dst .....
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi, isi sesuai dengan nama kabupaten/kota berkenaan, dan apabila tabel kabupaten/kota diisi
dengan nama kecamatan.
b. Angka rata-rata lama sekolah
Hasil analisis angka rata-rata lama sekolah, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai
berikut:
Tabel.T-V.C.9
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
(n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan)
L P L P L P L P L P
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Dst .....
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
) Jika tabel provinsi, diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan, dan apabila tabel kabupaten/kota diisi
dengan
nama kecamatan.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus kesejahteraan sosial sesuai dengan
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau Tabel
sesuai dengan kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada Lampiran
Peraturan Menteri ini.
2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Analisis kinerja atas seni budaya dan olahraga dilakukan terhadap indikator-indikator: jumlah
grup kesenian, jumlah klub olahraga, dan jumlah gedung olahraga.
Penyusunan tabel hasil analisis capaian indikator seni budaya dan olahraga dengan
merujuk tata
cara pengolahan sumber data dan informasi kondisi umum daerah pada Lampiran
Peraturan
Menteri ini, kemudian dibuatkan tabel antara lain sebagaimana contoh berikut:
Tabel.T-V.C.10
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Capaian Pembangunan (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.
2 Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk.
3 Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.
4 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk.
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
- 17 -
Tabel.T-V.C.11
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun ....
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/kota .....)
No Kabupaten/Kota/Kecamatan)
Jumlah grup
kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah gedung
kesenian per
10.000 penduduk
Jumlah klub
olahraga per
10.000 penduduk
Jumlah gedung
olahraga per
10.000 penduduk
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan.....)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan.....)
3 Kabupaten/Kota/Kecamatan.....)
4 Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi, diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan, dan apabila tabel kabupaten/kota diisi
dengan
nama kecamatan.

3. Aspek Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai
dengan
ketentuan perundan-undangan.
Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada aspek pelayanan umum dalam
menyusun rancangan awal RKPD provinsi terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator
setiap
variabel yang dianalisis menurut kabupaten/kota di wilayah provinsi.
Sedangkan untuk penyusunan rancangan awal RKPD kabupaten/kota disusun kedalam
tabel
capaian indikator setiap variabel yang dianalisis menurut kecamatan di wilayah
kabupaten/kota.
ndikator variabel aspek pelayanan umum terdiri dari:
3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan,
kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan,
lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan
dan
perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan,
koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan
olah
raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, ketahanan
pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan
informatika
dan perpustakaan.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
layanan urusan wajib pemerintahan daerah sebagai berikut:
a. Angka partisipasi sekolah
Hasil analisis perkembanganAngka Partisipasi Sekolah (APS) lingkup provinsi dan
kabupaten/
kota, dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.12
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Jenjang Pendidikan (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 SD/M
1.1. jumlah murid usia 7-12 thn
1.2. jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
1.3. APS SD/M
2 SMP/MTs
2.1. jumlah murid usia 13-15 thn
2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
2.3. APS SMP/MTs
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
- 18 -
Tabel.T-V.C.13
Angka Partisipasi Sekolah (APS)Tahun ....
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
SD/M SMP/MTs
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan)
jumlah
murid
usia 7-12
thn
jumlah
penduduk usia
7-12 th
APS
jumlah
murid usia
13-15 thn
jumlah
penduduk
usia 13-15 th
APS
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
4 Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi, diisi sesuai nama kabupaten/kota dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan nama
kecamatan.
b. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Hasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usai sekolah se-provinsi/kabupaten/kota,
dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.14
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Jenjang Pendidikan (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 SD/M
1.1. Jumlah gedung sekolah
1.2.
jumlah penduduk kelompok usia 7-12
tahun
1.3. Rasio
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah
2.2.
jumlah penduduk kelompok usia 13-15
tahun
2.3. Rasio
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
Tabel.T-V.C.15
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun .......
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
SD/M SMP/MTs
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan) Jumlah gedung
sekolah
jumlah
penduduk usia
7-12 th
Rasio
Jumlah
gedung
sekolah
jumlah
penduduk usia
13-15 th
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
4 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
5 Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama kecamatan berkenaan.
- 19 -
c. Rasio guru/murid
Hasil analisis rasio jumlah guru/murid se-provinsi/kabupaten/kota dapat disajikan dalam
contoh
tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.16
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Jenjang Pendidikan (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 SD/M
1.1. Jumlah Guru
1.2. Jumlah Murid
1.3. Rasio
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru
2.2. Jumlah Murid
2.3. Rasio
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.17
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
SD/M SMP/MTs
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan)
Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio
Jumlah
Guru
Jumlah
Murid
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
4 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
5 Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama kecamatan berkenaan.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus layanan urusan wajib sesuai dengan
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau tabel
sesuai dengan kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada Lampiran
Peraturan Menteri ini.
3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan pilihan pemerintahan daerah, yaitu bidang urusanpertanian,
kehutanan,
energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, industri
dan
ketransmigrasian.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
layanan urusan pilihan pemerintahan daerah sebagai berikut:
a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di provinsi dan kabupaten/kota dapat disajikan
dalam
tabel sebagai berikut:
- 20 -
Tabel.T-V.C.18
Jumlah nvestor PMDN/PMA Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
Tahun Uraian PMDN PMA Total
(1) (2) (3) (4) (5=3+4)
n-5 Jumlah nvestor
n-4 Jumlah nvestor
n-3 Jumlah nvestor
n-2 Jumlah nvestor
n-1 Jumlah nvestor
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
b. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Hasil analisis nilai PMDN/PMA di provinsi dan kabupaten/kota dapat disajikan dalam tabel,
sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.19
Jumlah nvestasi PMDN/PMA Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
Persetujuan Realisasi
Tahun
Jumlah Proyek Nilai nvestasi JumlahProyek Nilai nvestasi
n-5
n-4
n-3
n-2
n-1
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
c. Rasio daya serap tenaga kerja
Hasil analisis rasio daya serap tenaga kerjadi provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan
dalam
contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.20
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1
Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
perusahaan PMA/PMDN
2 Jumlah seluruh PMA/PMDN
3 Rasio daya serap tenaga kerja
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus layanan urusan pilihan sesuai dengan
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau tabel
sesuai dengan kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada Lampiran
Peraturan Menteri ini.
4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai
pertumbuhan
tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan
dengan provinsi lainnya yang berdekatan, domestik atau internasional.
Aspek daya saing daerahterdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau
infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada aspek daya saing daerah dalam
menyusun rancangan awal RPJPD provinsi, terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator
setiap
- 21 -
variabel yang akan dianalisis menurut kabupaten/kota di wilayah provinsi. Sedangkan untuk
kabupaten/kota disusun menurut kecamatan diwilayah kabupaten/kota masing-masing.
ndikator variabel aspek daya saing daerah terdiri dari:
4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap indikator
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per
kapita,
produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
kemampuan ekonomi daerah sebagai berikut:
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT perkapita)
Hasil analisis konsumsi RT perkapita dapat disajikan dalam tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.21
Angka Konsumsi RT perkapita
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Total Pengeluaran RT
2. Jumlah RT
3. Rasio (1./2.)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.22
Angka Konsumsi RT perkapita
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan Tahun ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama kecamatan berkenaan.
/. Nilai Tukar Petani
Untuk hasil penghitungan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP), dapat disajikan kedalam
contoh
tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.23
Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. ndeks Yang Diterima Petani (lt)
2. ndeks Yang Dibayar Petani (lb)
3. Rasio
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan) Total Pengeluaran RT Jumlah RT RASO
(1) (2) (3) (4) (5=3/4)
1. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3. Dst ......
Jumlah
- 22 -
Tabel.T-V.C.24
Nilai Tukar Petani (NTP)Tahun ....
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
No Kabupaten/Kota/Kecamatan)
ndeks Yang Diterima
Petani (lt)
ndeks Yang Dibayar
Petani (lb)
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=3/4)
1. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3. Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsiisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama
kecamatan berkenaan.
c. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (persentase konsumsi RT untuk non
pangan)
Untuk menghitung jumlah konsumsi non pangan perkapita, dapat disajikan kedalam contoh
tabel,
sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.25
Persentase Konsumsi RT non-Pangan
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Total Pengeluaran RT non Pangan
2. Total Pengeluaran
3. Rasio
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.26
Persentase Konsumsi RT non-Pangan
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan Tahun ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan)
Total Pengeluaran RT
Non Pangan
Total Pengeluaran Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=3/4)
1. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
4. Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
5. Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsi diisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama kecamatan berkenaan.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus kemampuan ekonomi daerah sesuai
dengan kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis
atau
tabel sesuai dengan kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada
Lampiran
Peraturan Menteri ini.
4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/nfrastruktur
Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap indikator-indikator:rasio
panjang jalan per jumlah kendaraan, jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum,
jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun, ketaatan terhadap RTRW,
luas wilayah produktif, luas wilayah industri, luas wilayah kebanjiran, luas wilayah
kekeringan,
luas wilayah perkotaan, jenis dan jumlah bank dan cabang, jenis dan jumlah perusahaan
asuransi
- 23 -
dan cabang, jenis, kelas, dan jumlah restoran, jenis, kelas, dan jumlah penginapan/hotel,
persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya
listrik,
persentase rumah tangga yang menggunakan listrik, dan persentase penduduk yang
menggunakan HP/telepon.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada
fokus
fasilitas wilayah/infrastruktur sebagai berikut:
a. Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Untuk menghitung ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dapat disajikan
dalam
contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.27
Rasio Ketaatan terhadap RTRW
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Realisasi RTRW
2. Rencana Peruntukan RTRW
3. Rasio (1./2.)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
b. Luas wilayah produktif
Untuk menghitung luas wilayah produktif dapat disusun tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.28
Persentase luas Wilayah Produktif
Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Luas Wilayah produktif
2. Luas Seluruh Wil. Budidaya
3. Rasio (1./2.)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Tabel.T-V.C.29
Persentase luas Wilayah ProduktifTahun ....
Menurut Kabupaten/Kota/Kecamatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Kabupaten/Kota/Kecamatan) Luas Wilayah Produktif
Luas Seluruh Wil.
Budidaya
Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=3/4)
1 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
2 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
3 Kabupaten/Kota/Kecamatan......)
4 Dst ......
Jumlah
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Jika tabel provinsidiisi sesuai nama kabupaten/kota berkenaan dan apabila tabel kabupaten/kota diisi dengan
nama kecamatan berkenaan.
Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus fasilitas/infrastruktur sesuai dengan
kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau tabel
sesuai dengan kebutuhan daerah seperti contoh diatas, dengan merujuk pada Lampiran
Peraturan Menteri ini.
- 24 -
4.3 Fokus klim Berinvestasi
Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikator-indikator: angka
kriminalitas,
jumlah demo, lama proses perijinan, jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah, jumlah
perda
yang mendukung iklim usaha, persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa.
a. Angka kriminalitas
Untuk menghitung angka kriminalitas dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.30
Angka Kriminalitas
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
No Jenis Kriminal (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Jumlah kasus Narkoba
2. Jumlah kasus Pembunuhan
3. Jumlah Kejahatan Seksual
4. Jumlah kasus Penganiayaan
5. Jumlah kasus Pencurian
6. Jumlah kasus Penipuan
7. Jumlah kasus Pemalsuan uang
8. Jumlah Tindak Kriminal Selama 1 Tahun
9. Jumlah Penduduk
10. Angka Kriminalitas (8)/(9)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
b. Jumlah Demonstrasi
Untuk menghitung jumlah demontrasi,dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.31
Jumlah Demo
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
No Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1 Bidang Politik
2 Ekonomi
3 Kasus pemogokan kerja
4 Jumlah Unjuk Rasa
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Analisis terhadap indikator kinerja pada fokus iklim berinvestasi lainnya sesuai dengan
kebutuhan untuk provinsi dan kabupaten/kota lama proses perijinan, jumlah dan macam
pajak
dan retribusi daerah, jumlah perda yang mendukung iklim usaha, persentase desa berstatus
swasembada terhadap total desa, dapat disajikan kedalam bentuk grafis atau tabel seperti
contoh diatas dengan merujuk pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
4.4 Fokus Sumber Daya Manusia
Analisis kinerja atas sumber daya manusia dilakukan terhadap indikator rasio
ketergantungandan
rasio lulusan S1/S2/S3.
a. Kualitas tenaga kerja (rasio lulusan S1/S2/S3)
Hasil analisis rasio lulusan S1/S2/S3 dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
- 25 -
Tabel.T-V.C.32
Rasio lulusan S1/S2/S3
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
NO Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Jumlah lulusan S1
2. Jumlah lulusan S2
3. Jumlah lulusan S3
4. Julah lulusan S1/S2/S3
5. Jumlah penduduk
6. Rasio lulusan S1/S2/S3 (4/5)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
b. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)
Hasil analisis rasio ketergantungan dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.33
Rasio Ketergantungan Tahun .... s.d ....
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
No Uraian (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
1. Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun
2. Jumlah Penduduk usia > 64 tahun
3. Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) &(2)
4. Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun
5. Rasio ketergantungan (3) / (4)
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Hasil analisis gambaran umum kondisi daerah terkait dengan capaian kinerja
penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota dapat dirangkum dalam bentuk
tabel,
sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.34
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
Capaian kinerja
No
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/
ndikator Kinerja Pembangunan
Daerah (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
Standar
nterpretasi
belum tercapai (<)
sesuai (=)
melampaui (>)
1. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1.1.
Kesejahteraan dan Pemerataan
Ekonomi
1.1.1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi keuangan
daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
1.1.1.1 Pertumbuhan PDRB
1.1.1.2 Laju inflasi
1.1.1.3 PDRB per kapita
1.1.1.4 Dst..
1.2. Kesejahteraan Sosial
1.2.1 Pendidikan
1.2.1.1 Angka melek huruf
1.2.1.2 Angka rata-rata lama sekolah
1.2.1.3 Dst ..
1.3. Dst ..
1.3.1 Dst..
2. PELAYANAN UMUM
2.1 Pelayanan Urusan Wajib
- 26 -
Capaian kinerja
No
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/
ndikator Kinerja Pembangunan
Daerah (n-5) (n-4) (n-3) (n-2) (n-1))
Standar
nterpretasi
belum tercapai (<)
sesuai (=)
melampaui (>)
2.1.1 Pendidikan
2.1.1.1 Pendidikan dasar
2.1.1.1.1 Angka partisipasi sekolah
2.1.1.1.2
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah
2.1.1.1.3 Rasio terhadap murid
2.1.1.1.4 Dst ..
2.1.1.2 Pendidikan menengah
2.1.1.2.1 Angka partisipasi sekolah
2.1.1.2.2
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia sekolah
2.1.1.3 Dst...
2.1.2 Kesehatan
2.1.2.1 Rasio posyandu per satuan balita
2.1.2.2
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
2.1.2.3 Dst..
2.1.3 Dst.
2.1.3.1 Dst..
2.2 Pelayanan Urusan Pilihan
2.2.1 Pertanian
2.2.1.1
Produktivitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per
hektar
2.2.1.2
Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB
2.2.2 Kehutanan
2.2.2.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
2.2.2.2 Kerusakan Kawasan Hutan
2.2.2.3 Dst..
2.2.3 Dst..
2.2.3.1 Dst..
3. DAYA SANG DAERAH
3.1 Kemampuan Ekonomi
3.1.1
Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi keuangan
daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
3.1.1.1
Pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita
3.1.1.2
Pengeluaran konsumsi non
pangan perkapita
3.1.1.3 Produktivitas total daerah
3.1.1.4 Dst ..
3.1.2 Pertanian
3.1.2.1 Nilai tukar petani
3.2 Fasilitas Wilayah/nfrastuktur
3.2.1 Perhubungan
3.2.1.1
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
3.2.1.2
Jumlah orang/ barang yang
terangkut angkutan umum
3.2.1.3 Dst.
3.2.2 Penataan Ruang
3.2.2.1 Ketaatan terhadap RTRW
3.2.2.2 Luas wilayah produktif
3.2.2.3 Dst...
3.3 Dst ..
3.3.1 Dst.
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.


C.1.3. Analisis Ekonomi dan Keuangan Daerah
Analisis ekonomi daerah dimaksudkanuntuk menilai sejauh mana realisasi pembangunan
daerah
dapat mempengaruhi kinerja ekonomi daerah dan sejauh mana indikator makro ekonomi
daerah
sesuai dengan yang diasumsikan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah.
Analisis
asumsi umum/makro ekonomi daerah tahun lalu, tahun berjalan dan tahun rencana memuat
kondisi ekonomi riil suatu daerah pada tahun lalu, tahun berjalan dan tahun rencana.
Analisis ini
dilakukan untuk mengumpulkan fakta dan permasalahan yang dihadapi daerah saat ini
untuk
digunakan sebagai data dalam analisis keuangan daerah dan perumusan kerangka ekonomi
daerah.
Salah satu indikator utama ekonomi daerah adalah penghitungan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). Tujuan pembangunan daerah harus mampu memicu peningkatan PDRB dari
tahun
ke tahun agar bisa membuka lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Analisis
harus mampu menggambarkan dengan jelas kinerja PDRB tersebut dari berbagai aspek,
termasuk perhitungannya ke-sektor-sektor:
1. Sektor pertanian;
2. Sektor pertambangan dan penggalian;
3. Sektor industri pengolahan;
4. Sektor listrik, gas dan air bersih;
5. Sektor bangunan;
6. Sektor perdagangan, hotel dan restoran;
7. Sektor angkutan dan komunikasi;
8. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan
9. Sektor jasa-jasa.
ndikator-indikator lain yang tak kalah penting antara lain tingkat pengangguran, kemiskinan,
investasi, inflasi dan lain-lain.Mengingat komponen-komponen indikator tersebut sudah
dihitung
pada analisis capaian pembangunan daerah maka pada tahap ini penekanan utamanya
adalah
pada analisis untuk menjawab "mengapa dan "bagaimana kinerja ekonomi daerah dicapai,
terutama dalam hubungannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
ndikator ekonomi daerah secara kesuluruhan, setelah dijelaskan kinerja dan
permasalahannya,
kemudian dirangkum dalam tabel berikut:
Tabel.T-V.C.35
Perkembangan ndikator Makro Ekonomi
Provinsi/Kabupaten/kota ......)
Realisasi Proyeksi
No ndikator Makro Satuan
Tahun
(n-3)
Tahun
(n-2)
Bertambah/B
erkurang Tahun
(n-1)
Tahun n
1 2 3 4 5 6 7 8
. PDRB (Harga Berlaku)
2. PDRB (Harga Konstan)
3.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga
Berlaku tahun tertentu
4.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga
Konstan tahun tertentu
S. Tingkat nflasi
6. Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral
7.
Produktivitas Sektoral, yang merupakan rasio antara
Nilai Tambah Bruto (NTB) setiap sektor terhadap
jumlah tenaga kerja di sektor yang bersangkutan
8.
Struktur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi
Rumah Tangga, Konsumsi Pemerintah, nvestasi,
dan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri)
3. Besaran COR (ncremental Capital Output Ratio)
. Jumlah Penduduk Miskin
. Tingkat Pengangguran
2.
Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari
perbedaan:
- Pendapatan Perkapita
- Kemampuan nvestasi
- 28 -
Realisasi Proyeksi
No ndikator Makro Satuan
Tahun
(n-3)
Tahun
(n-2)
Bertambah/B
erkurang Tahun
(n-1)
Tahun n
1 2 3 4 5 6 7 8
- Besaran ndeks Gini (Gini Ratio Index)
- Besaran PM (ndeks Pembangunan Manusia)
- dan sebagainya
3.
Berbagai macam besaran rasio dan perbandinganperbandingan
- Pajak Daerah terhadap PDRB
- Biaya pendidikan, kesehatan, penelitian dan
sebagainya terhadap PDRB
- Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah
(PAD dan Dana Perimbagan terhadap PDRB)
- Struktur Pembiayaan Pembangunan Daerah
- dan sebagainya.
Cara Pengisian Tabel Perkembangan ndikator Makro Ekonomi
Angka tahun n ditulis dengan angka yang sesuai dengan tahun perencanaan, misalnya
untuk
penyusunan RKPD 2011 maka:
tahun n = tahun yang direncanakan, ditulis tahun 2011
tahun n-1 = tahun berjalan, ditulis tahun 2010
tahun n-2 = tahun lalu, ditulis tahun 2009
tahun n-3 = tiga tahun sebelum tahun rencana, yaitu ditulis tahun 2008
Cara pengisian Tabel.T-V.C.35:
Kolom (1) diisi sesuai dengan nomor urut indikator makro ekonomi yang tersedia.
Kolom (2) diisi dengan nama indikator makro ekonomi daerah.
Kolom (3) diisi satuan/ unit dari setiap indikator makro yang diukur.
Kolom (4) diisi dengan data tiga tahun sebelum tahun rencana (n-3).
Kolom (5) diisi dengan data dua tahun sebelum tahun rencana (n-2). Kalau data definitif
belum tersedia, dapat digunakan angka sementara dan diberi catatan.
Kolom (6) diisi dengan hasil perbandingan kolom (3) dan kolom (4) berupa angka-angka
kenaikan (+) atau penurunan (-), dengan satuan sesuai dengan satuan pada
indikator makro ekonomi yang tersedia (apakah dalam % atau dalam Rp) dan
sebagainya.
Kolom (7) diisi dengan proyeksi/perkiraan tahun berjalan (tahun n-1), dapat diambil dari
proyeksi tahun n dari RKPD tahun sebelumnya.
Kolom (8) diisi dengan perkiraan kondisi pada tahun rencana.
Catatan:
1. Untuk indikator yang sama dan tahun yang sama, isinya harus sama dengan tabel
pada subbab 2.2.
2. Bila dalam RKPD tahun sebelumnya ternyata tidak memuat informasi dimaksud,
pada RKPD yang akan disusun perlu dilengkapi dengan tabel tersebut.
C.1.3.1 Analisis Keuangan Daerah
Pemahaman yang baik terhadap hasil analisis kondisi ekonomi daerah, selanjutnya
digunakan
sebagai salah satu input utama untuk membuat analisis keuangan daerah. Penentuan
kemampuan keuangan daerah sangat terkait dengan kemampuan daerah untuk
memperkirakan
jumlah penerimaan yang akan diterima sehingga kemampuan pendanaan pembangunan
daerah
pada tahun rencana dapat diketahui.
Penghitungan kapasitas keuangan daerah dan kerangka pendanaan pada dasarnya
dilakukan
dengan menganalisis sejauh mana kebijakan pengelolaan keuangan daerah dan analisis
kerangka pendanaan yang telah dibuat dalam RPJMD masih relevan atau dapat dipakai
pada
tahun rencana.
Perhitungan kapasitas keuangan daerah beserta kerangka pendanaan dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Evaluasi atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD tahun rencana
- 29 -
Evaluasi atas hasil perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui amanat dari RPJMD
dalam
menentukan kapasitas keuangan daerah serta hasilnya. Selain itu juga untuk mengetahui
bagaimana dasar-dasar perhitungan dilakukan untuk tahun rencana. Evaluasi dilakukan
dengan
mempelajari dokumen RPJMD pada bagian kerangka pendanaan/penghitungan kapasitas
keuangan daerah. Pemahaman atas perhitungan kapasitas keuangan daerah ini menjadi
dasar
penentuan dan perhitungan kapasitas keuangan daerah tahun rencana.
Tabel.T-V.C.36
Evaluasi/Catatan Atas Perhitungan Kapasitas Keuda RKPDTahun...
Provinsi/Kabupaten/Kota......)
No Uraian
Proyeksi RPJMD tahun
rencana
(Rp)
Catatan
(1) (2) (3) (5)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang sah
1.2. Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Hibah
Dana Darurat
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan... dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
Total Pendapatan (a)
2 Pencairan Dana Cadangan (b)
3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
Saldo kas neraca daerah
Dikurangi:
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir
tahun yang belum terselesaikan
Kegiatan lanjutan
Jumlah (c)
Jumlah proyeksi penerimaan riil (a+b+c)
2. Penghitungan Kapasitas Keuangan Daerah
Penghitungan dilakukan dengan menggunakan data dan informasi yang dapat digambarkan
secara ringkas sebagai berikut:
Gambar. G-V.C.3
Untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang berbagai komponen pembentuk
kapasitaskeuangan daerah dan bagaimana komponen-komponen tersebut saling
mempengaruhi
maka beberapa langkah perhitungan berikut perlu dilakukan.
- 30 -
Tahap : Analisis dan perhitungan penerimaan daerah
1. Menghitung rata-rata pertumbuhan pendapatan, belanja tidak langsung, pembiayaan, dan
neraca daerah:
a) Menghitung rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah, dengan mengisi tabel
sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.37
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota......)
No. Uraian
(n-3)
(Rp)
(n-2)
(Rp)
(n-1))
(Rp)
Rata-rata
Pertumb
(%)
1 PENDAPATAN
1.1. Pendapatan Asli Daerah
1.1.1. Pajak Daerah
1.1.2. Retribusi Daerah
1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan
1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah
1.2. Dana Perimbangan
1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
1.2.2. Dana Alokasi Umum
1.2.3. Dana Alokasi Khusus
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5
Bantuan Keuangan... dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Keterangan:
tahun n-1 = satu tahun sebelum tahun ke-1 RKPD
tahun n-2 = dua tahun lalu sebelum tahun ke-1 RKPD
tahun n-3 = tiga tahun sebelum sebelum tahun ke-1 RKPD
misalnya tahun ke-1 RKPD = tahun 2011, maka
n-1 = tahun 2010
n-2 = tahun 2009
n-3 = tahun 2008
b) Menghitung rata-rata pertumbuhan realisasi belanja tidak langsung daerah, dengan
mengisi tabel sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.38
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.....)
No. Uraian
(n-3)
(%)
(n-2)
(%)
(n-1))
(%)
Rata-rata
Pertumb
(%)
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Belanja Subsidi
4. Belanja Hibah
5. Belanja Bantuan Sosial
6.
Belanj a Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/kota
dan Pemerintah Desa
7.
Belanj a Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan
Desa
8. Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanj a Tidak Langsung
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
- 31 -
c) Menghitung rata-rata pertumbuhan harta dan kewajiban daerah,dengan mengisi tabel
sebagai berikut:
Tabel.T-V.C.39
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah
No. Uraian
(n-3)
(Rp)
(n-2)
(Rp)
(n-1))
(Rp)
Rata-rata
Pertumb
(%)
1. ASET
1.1. ASET LANCAR
1.1.1. Kas
1.1.2. Piutang
1.1.3. Persediaan
1.2. ASET TETAP
1.2.1. Tanah
1.2.2. Peralatan dan Mesin
1.2.3. Gedung dan Bangunan
1.2.4. Jalan, irigasi, dan Jaringan
1.2.5. Aset Tetap Lainnya
1.2.6. Konstruksi Dalam Pengerj aan
1.2.7. dst.......
1.3. ASET LANNYA
1.3.1. Tagihan Penjualan Angsuran
1.3.2. Tagihan tuntutan Ganti Kerugian Daerah
1.3.3. Kemitraan Dengan Pihak Kedua
1.3.4. Aset Tak Berwujud
1.3.5. dst.....
JUMLAH ASET DAERAH
2. KEWAJBAN
2.1. KEWAJBAN JANGKA PENDEK
2.1.1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga
2.1.2. Uang Muka Dari Kas Daerah
2.1.3. Pendapatan Diterima Dimuka
2.1.4. dst.......
3. EKUTAS DANA
3.1. EKUTAS DANA LANCAR
3.1.1. SLPA
3.1.2. Cadangan Piutang
3.1.3. Cadangan Persediaan
3.1.4. dst......
3.2. EKUTAS DANA NVESTAS
3.2.1. Diinvestasikan Dalam Aset tetap
3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
3.2.3. dst.....
JUMLAH KEWAJBAN DAN EKUTAS DANA
) Sesuaikan atau diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
) Diisi sesuai dengan ketersediaan data.
Contoh menghitung rata-rata pertumbuhan:
Rata-rata pertumbuhan realisasi dari setiap pos pendapatan daerah, belanja daerah dan
pembiayaan daerah, serta neraca daerah sebagaimana dalam Tabel T-V.C.36, T-V.C.37,
TV.
C.38dan Tabel T-V.C.39dapat dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata geometrik
berikut:
Rata-rata pertumbuhan =
- 32 -
Dimana:
= perubahan nilai dari nilai tahun sebelumnya
= adalah periode pengamatan perubahan nilai.
Sedangkan Pdihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
= nilai pada suatu periode
= nilai pada periode 1 tahun sebelumnya
2. Analisis SumberPendapatan Daerah Tahun Rencana
Sumber pendapatan daerah mencakup: pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan
lain-lain
pendapatan yang sah. Metode perhitungan pendapatan (PAD) dalam RKPD pada
prinsipnya
sama dengan perhitungan yang ada di RPJMD, namun disesuaikan dengan kondisi riil
daerah
dengan mempertimbangkan indikator makro ekonomi daerah tahun rencana sebagaimana
yang
telah dianalisis sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai