Anda di halaman 1dari 6

Oleh karena itulah al-Qur`an diturunkan secara bertahap, dari satu keadaan ke keadaan

yang lain, dari satu hukum yang umum ke hukum yang lebih rinci. Begitulah al-Qur`an
mengajarkan bahwa dalam menurunkan sebuah hukum, yang diperlukan adalah masa dan proses,
sehingga akan mudah umat ini menerimanya. Setelah proses akidah Islamnya itu tumbuh dan
mengakar di hati, baru Allah menurunkan ayat-ayat yang memerintah berakhlak yang baik dan
mencegah perbuatan keji dan mungkar untuk membasmi kejahatan serta kerusakan sampai ke
akarnya.
Perumpamaan ini dapat dilihat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari
1
dari Aisyah Ra dia berkata, 'Sesungguhnya yang pertama kali turun ialah surat dari
surat-surat muIashal yang di dalamnya disebutkan perihal surga dan neraka, sehingga jika
manusia telah kembali/masuk Islam, maka turunlah surat yang menyebutkan tentang halal
haram. Nah, sekiranya yang mula-mula turun ialah ayat yang berbunyai: janganlah kamu minum
khamer, pasti mereka berkata: kami tidak akan meninggalkan kebiasaan minum khamer selama-
lamanya. Dan seandainya yang turun itu ayat yang berbunyi: jangan berzina, niscaya mereka
menjawab: kami tidak akan meninggalkan kebiasaan berzina selama-lamanya.
Seperti inilah kondisi dari ayat-ayat yang diturunkan untuk umat islam, berangsur-angsur
agar kuat keimanan mereka. Apabila sudah kuat dengan imannya, maka ayat selanjutnya pun
akan diturunkan, terlebih dalam masalah hukum yang wajib. Begitu juga ayat-ayat yang
menerangkan halal haram pada makanan, minuman, harta benda, kehormatan, darah/pembunuh
dan sebagainya. Begitulah Qur`an diturunkan sesuai dengan kejadian-kejadian yang mengiringi
perjalanan umat Muslim.

4. al-Qur`an itu memiliki sebuah keistimewaan ketika diturunkan berangsur-angsur

Keistimewaan al-Qur`an ini ditunjukkan dalam ayat wa kad:a~lika linutsabbita bihi~
fua~dak kata-kata kad:a~lika itu ditaIsirkan bahwa, seperti itulah kata-kata al-Qur`an yang
sangat memukau dan memudahkan untuk diIaham, terlebih jika mengenai ayat-ayat hikmah dan
yang berkenaan dengan hukum. Kemudian diakhir ayat disebutkan wa rattalna~hu tarti~la~,
kalimat al-tarti~l disini diartikan dengan al-tand}i~d atau penyusunan huruI.
Di ayat lain disebutkan dengan kalimat wa na::alna~hu tan:i~la~.

1
Al-itqan, bab al-Na~sikh wa al-Mansukh
Penjelasan dari ayat-ayat tersebut adalah, apabila kita perhatikan kembali kenapa al-
Qur`an diturunkan berangsur-angsur, sesuai dengan kejadian atau hal-hal yang berkenaan dengan
hukum. Kemudian ayat-ayat tersebut diletakkan disatu surah dengan tempat turunnya al-Qur`an
yang khusus dan dikumpulkan disatu surah, maka hal inilah yang menjadi keistimewaan al-
Qur`an. Bahkan surah al-Baqarah yang pertama kali diturunkan di Madinah pun menunjukkan
keistimewaannya, bahkan termasuk salah satu surah yang qa~t}ibah atau terpanjang ayat-
ayatnya.
Kemudian jika pembaca memperhatikan juga, bahwa ada hubungan antara satu ayat
dengan ayat yang lainnya padahal tidak sekaligus ayat tersebut diturunkan bersamaan, bahkan
kumpulan ayat tersebut menjadi indah jika dikumpulkan dalam satu surah. Imam al-Shat}ibi~
berkata 'sesungguhnya surah itu, walaupun berbeda tujuan hukum dan isinya, tapi sebenarnya itu
adalah satu kasus (qad}iyah) dan ayatnya yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
yaitu berkisar dengan sub judul masalah yang sama.
VC 00 CBb 1 @,Bb [
,_Bb ;J.Bb, P =f Cm bq;_A
B4/@=;
atakanlah. "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di
bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

BAB KE EMPAT
Ayat-ayat yang diturunkan pertama dan terakhir kali dari al-Qur`an

Ayat yang pertama kali diturunkan al-Qur`an

Sesungguhnya seperti yang telah diketahui, bahwa ayat yang pertama kali diturunkan al-Qur`an
adalah surah al-Alaq ayat 1-5,
0CBb BB ,; CBb C1.
C1. @6Bb VC1 0CBb
,;, HJ.Bb CBb 1
1fBB 1 @6Bb B
/L
Hal ini juga diketahui dan dikuatkan dengan dalil dari hadits Aisyah Ra yang diriwaykan
oleh Bukhari dan Muslim. Akan tetapi hadist ini ada sedikit pertentangan dari riwayat Bukhari
Muslim
2
juga dari riwayat Abi Salamah ibn Abdurrahman dia berkata, 'Aku pernah menanyakan
kepada Jabir ibn Abdullah terhadap ayat apa yang pertama kali diturunkan Allah dalam al-
Qur`an? Jabir pun menjawab, 'a~ ayyuha al-Muddatsir` . Aku pun bertanya kembali, 'ataukah
Iqraa~` . dia menjawab, akan aku ceritakan kepadamu apa yang telah dikatakan oleh
Rasulullah Saw. Beliau bersabda, 'Aku menyendiri di gua Hira~ selamat satu bulan lebih,
setelah aku selesai bertahannuts, aku turun ke dasar gua, tiba-tiba malaikat Jibril sudah berada
di dasar nya, kemudian aku dipanggilnya dan ak dipeluknya tiba-tiba. Setelah kefadian itu aku
pulang ke tempat hadifah Ra, dan menyuruhnya untuk menyelimuti aku. Maka Allah pun
menurunkan ayat 'a~ ayyuha al-Muddatsir Qum fa And:ir` .
Kejadian inilah yang menjadi polemik dikalangan ulama, sehingga surah itu dinamakan
dengan surah al-Muddatsir, sebagai ayat yang pertama kali diturunkan al-Qur`an. Akan tetapi
sebenarnya, hadits Jabir itu tidak membicarakan dari awal mula wahyu diturunkan, tapi hanya
menjelaskan dari awal ayat yang diturunkan setelah wahyu pertama, surah al-Muddatsir ini
diturunkan untuk menyuruh Nabi Saw dengan membawa ind:a~r atau peringatan kepada
kaumnya.
Diriwayatkan dari jalur yang lain; tapi masih berkenaan dengan judul bahasan yang sama,
diriwayatkan oleh Abi Salamah ibn Abdurrahman dari Ja~bir ibn Abdullah al-Anshari, '..tiba-
tiba ada malaikat yang mendatangiku di gua Hira. Bukan takut dengan wahyu yang diturunkan
pertama kali oleh malaikat Jibril dengan ayat, 'Iqra~ bismirabbika.Allamal Insa~na ma~
lam yalam`. Bahkan para perawi hadits, penulis, ahli sejarah menyatakan ayat itu yang pertama
kali diturunkan.

Ayat yang terakhir diturunkan al-Qur`an

Pendapat yang paling kuat dan rafih mengenai ayat yang terakhir diturunkan al-Qur`an
adalah

2
Al-Bukhari bab awal mulanya turun wahyu, vol 1, 3-4, taIsir surah al-Muddatsir, vol 4, 161-163, taIsir surah al-
Alaq, vol 4, 174. Dan riwayat Muslim, vol 1, 98-99.
b_fVBb, Bq_ ,_V =@ [Lf Bb
P,_V ;VH L B 6P@m , N
_/1
' Dan peliharalah dirimu dari (a:ab yang terfadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua
dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna
terhadap apa yang telah dikerfakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).`
(QS. Al-Baqarah : 281).

Dalil ini juga diperkuat dari hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibn Abba~s, dan
juga riwayat dari Abi Sa`id. Juga diriwayatkan bahwa setelah ayat ini turun, Rasulullah berdiam
diri di rumah selama sembilan malam.
Diriwayat lain, Imam Bukhari mengambil riwayat dari Ibn Abbas dia berkata, 'Ayat
terakhir yang diturunkan kepada Nabi Saw adalah ayat tentang Riba.
3
Akan tetapi hal ini tidak
berarti ayat riba secara spesiIik, melainkan ayat 281 tersebut mengandung sebagai ayat yang
terakhir diturunkan dan berkenaan dengan hukum riba. Inilah yang dimaksud dari imam Bukhari
bahwa ayat yang diturunkan paling akhir itu adalah wattaqu~ yauman turfau~n fi~hi ilallah.
Hikmah dari ayat yang terakhir ini adalah, bahwa semua orang pasti menginginkan
kesenenangan didunia, baik berupa harta benda atau pun yang lainnya, bahkan ada yang
mengatakan bahwa harta itu adalah saudara kandung dari ruh. Sedang akhirat itu adalah penawar
bagi segala penyakit kesenangan dunia dan harta benda. Maka ayat terakhir ini menjelaskan
bahwa, Allah Swt menginginkan hambanya agar mengingat masa hidup di dunia ini hanya
sementara, yang kekal abadi adalah akhirat. Karena semua yang didapat dari kesenangan dunia
akan hilang dengan meninggalnya diri kita dari dunia yang fana ini. Oleh karena itu akhirat
yang lebih didahulukan dari segalanya sebagai bekal nantinya.
4


Ayat-ayat yang pertama dan terakhir secara 38-(pada topik tertentu)
Para ulama telah membahas pada awal dan akhir dari beberapa ayat yang berhubungan
dengan hukum pada topik tertentu dengan muqayyad, topik ini sebenarnya sudah pernah dibahas
dan diriwayatkan dari sahabat dan tabiiin, oleh karena itu perlu diketahui ayat-ayat yang pertama
dan terakhir diturunkan berdasarkan keadaan dan topik tertentu.

3
Al-Bukhari, akhir ayat surah al-Baqarah vol.6, 33.
4
Kitab al-TaIsi~r ah}ka~m al-Qur`an, 473-474.
A. Salah satu contoh dari ayat pertama al-Qur`an yang Muqayyad:
1. Awal ayat yang diturunkan dengan sempurna, yaitu surah al-Fa~tih}ah
2. Ayat yang pertama kali membahas tentang dishariatkannya jihad :
[0 Cb ,_1Jf 0
b_1 P f, Bb P[V @
)f
Ayat 39-41 surah al-Ha~jj yang diturunkan pada tahun ke-2 hijriyah.
5

3. Ayat yang pertama diturunkan berkenaan dengan hukum meminum Khamar, dalam
surah al-Baqarah ayat 219:
_1 Bb @Bb,
VC B@ f @m q,
B11 Bf, @m0 B N
_1, b[B _f1 VC
,_Bb N A@AH . Bb N
6JBb P1 NAJV

B. Kemudian contoh dari ayat yang diturunkan terakhir secara muqayyad:
1. Ayat yang terakhir dengan menyebutkan perempuan secara khusus, disebutkan pada
akhir dari surah Ali-Imra~n ayat 195:
LBJBB ,; [0 N
@0 V,oA V Nq. . VAH[
0 P40 N H. L

2. Akhir ayat yang membahas tentang ayat waris dan pembagian kalalah
6
, disebutkan
pada akhir surah al-Nisa~ ayat 176,
_JJ VC Bb P@J [
0b1NBb P
3. Ayat terakhir yang diturunkan sempurna satu surah, yaitu pada surah al-Nasr,
b[f ,B Bb AJABb,
@60,;, BqBb

5
Al-Itqa~n, vol 1, 26. Dan manahil al-irIa~n, vol 1. 94-95.
6
Kalalah Ialah: seseorang mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak.

,_1.) [ @ Bb
CJb,_0 A=@ )m
,; JBb, P =f
Cm Bb_V
Pembahasan diatas memberikan beberapa manIaat yang sangat penting untuk diketahui,
lihat kembali pembahasan ini lebih mendalam dalam kajian taIsir setiap ayat dan surah, begitu
juga dengan kandungan hukumnya. Diantara Iaedah mengetahui awal dan akhir ayat yang
berkenaan dengan kejadian ataupun secara muqayyad adalah:
1. Dapat membedakan mana yang nasikh dan mana yang dianggap mansukh, apabila
didalam surah tersebut terdapat dua ayat bahkan lebih yang berbeda akan tetapi
masih dalam satu pembahasan judul masalah.
2. Dapat mengetahui sejarah tarikh islami secara mendetail, karena mengetahui
kapan ayat tersebut diturunkan secara berangsur-angsur dan hukum yang
terkandung didalamnya. Begitujuga perlakuan al-Qur`an dalam menurunkan ayat
dengan lemah lembut dan tidak menjadi paksaan bagi umat Islam dalam
menjalankan hukum Islam, karena turunnya ayat hukum tersebut melalui
beberapa proses waktu. Sehingga dapat mengubah masa jahiliyah pada saat itu
menjadi masa ke emasan melalui al-Qur`an dan ajaran Islam.
7


7
Mana~hil IrIa~n, Vol 1, 85.

Anda mungkin juga menyukai