Anda di halaman 1dari 19

NGATAN NGATAN

0:./.
KUNTJOJO
UNP Kediri
2009
0:./.
KUNTJOJO
UNP Kediri
2009
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 1 1
A. PENGERTAN NGATAN A. PENGERTAN NGATAN
ngatan : proses menerima, menyimpan, dan
menimbulkan kembali informasi-informasi atau
kesan-kesan.
ngatan : proses menerima, menyimpan, dan
menimbulkan kembali informasi-informasi atau
kesan-kesan.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 2 2
MENERMA MENMBULKAN KEMBAL
MENYMPAN
B. FUNGS NGATAN
(FASE MENGNGAT)
B. FUNGS NGATAN
(FASE MENGNGAT)
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 3 3
FUNGS
NGATAN
FUNGS
MENMBULKAN KEMBAL
FUNGS MEMASUKKAN
FUNGS MENERMA
1. FUNGS/TAHAP MENERMA
(ENCODNG STAGE
1. FUNGS/TAHAP MENERMA
(ENCODNG STAGE
Fungsi menerima berlangsung saat
individu mendapatkan materi, misalnya
dengan membaca, mendengarkan sambil
melihat, dan seterusnya. Menerima dapat
terjadi :
a. secara sengaja
b. secara tak sengaja
Fungsi menerima berlangsung saat
individu mendapatkan materi, misalnya
dengan membaca, mendengarkan sambil
melihat, dan seterusnya. Menerima dapat
terjadi :
a. secara sengaja
b. secara tak sengaja
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 4 4
Faktor-faktor yang mempengaruhi
fungsi menerima
Faktor-faktor yang mempengaruhi
fungsi menerima
1. FAKTOR NTERNAL : kemampuan
intelektual, kesiapan psikis, kesiapana
secara fisik.
2. FAKTOR MATER : kuantitas dan
kualitas materi, kebermaknaan materi.
3. FAKTOR EKSTERNAL : situasi yang ada
di sekitar individu pada saat materi
diterima.
1. FAKTOR NTERNAL : kemampuan
intelektual, kesiapan psikis, kesiapana
secara fisik.
2. FAKTOR MATER : kuantitas dan
kualitas materi, kebermaknaan materi.
3. FAKTOR EKSTERNAL : situasi yang ada
di sekitar individu pada saat materi
diterima.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 5 5
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 6 6
2.FUNGS MENYMPAN
(STORAGE STAGE)
2.FUNGS MENYMPAN
(STORAGE STAGE)
Problem yang dapat timbul
berkenaan dg fungsi menyimpan
adalah bagaimana agar materi yang
telah diterima atau dipelajari dapat
tersimpan dengan baik sehingga
pada saat dibutuhkan dapat
ditimbulkan kembali dengan mudah.
Problem yang dapat timbul
berkenaan dg fungsi menyimpan
adalah bagaimana agar materi yang
telah diterima atau dipelajari dapat
tersimpan dengan baik sehingga
pada saat dibutuhkan dapat
ditimbulkan kembali dengan mudah.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 7 7
Setiap kali berlangsung peneri-
maan materi, apa yang diterima
tersebut pada umumnya tidak
hilang, apalagi materi yang memi-
liki arti penting, melainkan akan
meninggalkan jejak-jejak (traces)
dalam diri orang ybs. dan disebut
sebagai JEJAK-JEJAK NGATAN
(MEMORY TRACES).
Setiap kali berlangsung peneri-
maan materi, apa yang diterima
tersebut pada umumnya tidak
hilang, apalagi materi yang memi-
liki arti penting, melainkan akan
meninggalkan jejak-jejak (traces)
dalam diri orang ybs. dan disebut
sebagai JEJAK-JEJAK NGATAN
(MEMORY TRACES).
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 8 8
3.FUNGS MENMBULKAN KEMBAL
(RETREVAL STAGE)
3.FUNGS MENMBULKAN KEMBAL
(RETREVAL STAGE)
a. MENGNGAT KEMBAL (to recall):
To recall adalah menimbulkan kembali
materi yg diterima dan disimpan tanpa
stimulus.
b. MENGENAL KEMBAL (to recognize) :
proses menimbulkan kembali dgn
stimulus yang ada hubungannya dgn
materi ingatan
a. MENGNGAT KEMBAL (to recall):
To recall adalah menimbulkan kembali
materi yg diterima dan disimpan tanpa
stimulus.
b. MENGENAL KEMBAL (to recognize) :
proses menimbulkan kembali dgn
stimulus yang ada hubungannya dgn
materi ingatan

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 9 9
C. TGA SSTEM NGATAN C. TGA SSTEM NGATAN
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 10 10
1. SENSORY MEMOR
(PENYMPANAN CERAPAN NDRA)
1. SENSORY MEMOR
(PENYMPANAN CERAPAN NDRA)
Memori sensori adalah suatu sistem memori
yang dirancang untuk menyimpan informasi
yang diterima dari sel-sel reseptor dalam waktu
yang amat pendek.
Memori sensori mencatat informasi atau
stimulus yang masuk melalui salah satu atau
kombinasi dari panca indera yaitu secara visual
melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau
melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan
melalui kulit.
Memori sensori adalah suatu sistem memori
yang dirancang untuk menyimpan informasi
yang diterima dari sel-sel reseptor dalam waktu
yang amat pendek.
Memori sensori mencatat informasi atau
stimulus yang masuk melalui salah satu atau
kombinasi dari panca indera yaitu secara visual
melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau
melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan
melalui kulit.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 11 11
2. NGATAN JANGKA PENDEK
(SHORT TERM MEMORY)
2. NGATAN JANGKA PENDEK
(SHORT TERM MEMORY)
Proses penyimpanan informasi yang bersifat
sementara.
nformasi yang disimpan dalam memori jangka
pendek berisi informasi yang terpilih dari memori
sensori.
Jumlah informasi yang tersimpan dalam memori
jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang tersimpan dalam memori jangka
panjang Etseem
Proses penyimpanan informasi yang bersifat
sementara.
nformasi yang disimpan dalam memori jangka
pendek berisi informasi yang terpilih dari memori
sensori.
Jumlah informasi yang tersimpan dalam memori
jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang tersimpan dalam memori jangka
panjang Etseem
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 12 12
3. MEMOR JANGKA PANJANG
(LONG TERM MEMORY)
3. MEMOR JANGKA PANJANG
(LONG TERM MEMORY)
memori jangka panjang (long term
memory). penyimpanan informasi yang
bersifat permanen dibandingkan memori
jangka pendek.
Memori jangka panjang disebut juga
sebagai "gudang atau tempat
penyimpanan informasi yang kapasitasnya
tidak terbatas.
memori jangka panjang (long term
memory). penyimpanan informasi yang
bersifat permanen dibandingkan memori
jangka pendek.
Memori jangka panjang disebut juga
sebagai "gudang atau tempat
penyimpanan informasi yang kapasitasnya
tidak terbatas.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 13 13
Memori jangka panjang memungkinkan
manusia mengingat kembali informasi
masa lalu dan menggunakan informasi
yang ada untuk mengerti apa yang terjadi
sekarang.
Misalnya, nama individu sendiri, rasa
jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak,
dan abjad a-z merupakan bahan yang
tersimpan dalam penyimpanan memori
jangka panjang
Memori jangka panjang memungkinkan
manusia mengingat kembali informasi
masa lalu dan menggunakan informasi
yang ada untuk mengerti apa yang terjadi
sekarang.
Misalnya, nama individu sendiri, rasa
jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak,
dan abjad a-z merupakan bahan yang
tersimpan dalam penyimpanan memori
jangka panjang
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 14 14
D. LUPA D. LUPA
1. Pengertian Lupa
Lupa adalah peristiwa tidak dapat
ditimbulkannya kembali informasi-
informasi yang telah diterima dan
disimpannya.
Lupa yang patologis (tergolong gejala
gangguan jiwa) disebut AMNESA
1. Pengertian Lupa
Lupa adalah peristiwa tidak dapat
ditimbulkannya kembali informasi-
informasi yang telah diterima dan
disimpannya.
Lupa yang patologis (tergolong gejala
gangguan jiwa) disebut AMNESA
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 15 15
2. FAKTOR PENYEBAB LUPA
a. Menurut Tori Atopi
Lupa terjadi karena informasi terlalu
lama disimpan sehingga menjadi rusak
bahkan hilang dari ingatan.
b. Menurut Teori nterferensi
Lupa terjadi karena informasi yang
disimpan dan yang akan ditimbulkan
kembali terlalu banyak sehingga
menimbulkan interferensi
2. FAKTOR PENYEBAB LUPA
a. Menurut Tori Atopi
Lupa terjadi karena informasi terlalu
lama disimpan sehingga menjadi rusak
bahkan hilang dari ingatan.
b. Menurut Teori nterferensi
Lupa terjadi karena informasi yang
disimpan dan yang akan ditimbulkan
kembali terlalu banyak sehingga
menimbulkan interferensi
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 16 16
E. SFAT-SFAT NGATAN
(sifat-sifat yang baik)
E. SFAT-SFAT NGATAN
(sifat-sifat yang baik)
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 17 17
CEPAT SAP
LUAS KUAT SETA
SFAT-SFAT NGATAN YANG BAK SFAT-SFAT NGATAN YANG BAK
1. CEPAT : mudah dalam menerima materi.
2. LUAS : mampu menyimpan materi
ingatan dalam jumlah banyak.
3. KUAT : mampu menyimpan materi
ingatan dalam waktu lama.
4. SETA : mampu menyimpan materi
ingatan dgn baik.
5. SAP : mampu menimbulkan kembali
materi ingatan dengan mudah/cepat.
1. CEPAT : mudah dalam menerima materi.
2. LUAS : mampu menyimpan materi
ingatan dalam jumlah banyak.
3. KUAT : mampu menyimpan materi
ingatan dalam waktu lama.
4. SETA : mampu menyimpan materi
ingatan dgn baik.
5. SAP : mampu menimbulkan kembali
materi ingatan dengan mudah/cepat.
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 18 18
%/+-e: ,-- q-- ~::.-:.-- %/+-e: ,-- q-- ~::.-:.--
11/10/2011 11/10/2011 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 19 19

Anda mungkin juga menyukai