Anda di halaman 1dari 3

Bisnis Indonesia, Rabu, 17 Oktober 2007

Oleh: Erwin Tambunan

Pungutan DR di Indonesia murah


JAKARTA: Permintaan Apkindo kepada pemerintah agar mengurangi besaran pungutan
dana reboisasi (DR) dari US$16 menjadi US$5 dan provisi sumber daya hutan (PSDH)
dari Rp220.000 menjadi Rp110.000 dinilai sangat tidak rasional karena sudah sangat
murah.

Direktur Eksekutif Greenomics Elfian Effendi mengemukakan pungutan DR dan PSDH


di negara ini, paling murah jika dibandingkan sejumlah negara yang memiliki hutan tropis
di dunia.

"Jadi tidak dapat diterima jika ada pihak yang menginginkan adanya penurunan
pembayaran kewajiban tersebut," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Wakil ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo), Abbas
Adhar, mengusulkan agar pemerintah menurunkan pembayaran dana reboisasi (DR) dari
US$16 menjadi US$5 dan provisi sumber daya hutan (PSDH) dari Rp220.000 menjadi
Rp110.000. Terutama untuk pemakaian bahan baku kayu bulat berdiameter 30 cm hingga
49 cm.

Elfian mengakui pemerintah dalam waktu dekat ini merencanakan menaikkan pungutan
DR dan PSDH yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah. "Sulit bagi
pemerintah untuk menerima usulan penurunan pungutan tersebut."
Tarif DR berdasarkan PP No 92/1999

Penerimaan yang berasal dari dana reboisasi


Satuan
tarif/satuan

Wilayah Kalimantan & Maluku

1. Kelompok meranti
m3
US$16

2. Jkelompok Rimba Campuran


m3
US$13

Wilayah Sumatra & Sulawesi

1. Kelompok Meranti
m3
US$14

2. Kelompok Rimba campuran


m3
US$12

Wilayah Papua dan Nusa Tenggara

1. Meranti
m3
US$13

2. Rimba campuran
m3
US$10,50

Seluruh wilayah Indonesia

1. Ebony
m3
US$20

2. Jati alam
m3
US$16

3. Kayu indah
m3
US$18

4. Kayu cendana
m3
US$18

5. Bahan baku serpih/partikel


m3
US$2

6. Limbah pembalakan & sortimen khusus lainnya


m3
US$2

Anda mungkin juga menyukai