Com
http://www.beritabumi.or.id/?g=liatinfo&infoID=ID0024&ikey=3
:: INFORMASI :: Berita Rekayasa Genetik dan Keamanan Hayati Bencana Alam dan Lingkungan Pertanian Organik Kehutanan Sumber Daya Alam Lingkungan dan Perubahan Iklim Keanekaragaman Hayati Kabar Daerah Informasi/Data Media & Publikasi Seri Ekopolitik Daftar Buku Kertas Posisi Lembar Informasi Siaran Pers dan Kutipan Media CBNRM: Managemen SDA Berbasis Masyarakat Opini & Artikel Bencana Alam dan Lingkungan Rekayasa Genetik dan Keamanan Hayati Pertanian Organik Kehutanan Sumber Daya Alam Lingkungan dan Perubahan Iklim Keanekaragaman Hayati Database Taman Nasional Pertanian Organik :: Mailing List :: Bergabung dengan mailing list Berita Bumi
Cari
1 of 4
9/15/2011 8:55 PM
BERITABUMI.Com
http://www.beritabumi.or.id/?g=liatinfo&infoID=ID0024&ikey=3
:: Links :: GENET (European NGO Network On Genetic Engineering) Center for International Forestry Research World Agroforestry Pusat Informasi Lingkungan Indonesia World Wild Fund Indonesia Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam World Silent Day Institute for Global Justice Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan The Indonesian Tropical Institute LEI Lembaga Ekolabel Indonesia Third World Network Aliansi Organis Indonesia Third World Network (TWN) Indonesia South to South Film Festifal (Stos Festifal) Indo Earth News
2 of 4
9/15/2011 8:55 PM
BERITABUMI.Com
http://www.beritabumi.or.id/?g=liatinfo&infoID=ID0024&ikey=3
sendiri saat air dan bahan bakar fosil habis. Penulis mengatakan bahwa kita perlu membuat sistem pangan berkelanjutan dengan kecepatan armada perang untuk menyapih pertanian industrial dari ketergantungan berat pada air dan bahan bakar fosil. Dalam hal ini, tanaman transgenik lebih buruk; tanaman itu adalah batu penghalang dan jalan menuju bencana untuk pertanian dan ketahanan pangan dunia. Setelah mendapatkan bukti dari semua prediksi tentang masalah dan kegagalan rekayasa genetik, Mae Wan Ho, merasa tidak mendapat kepuasan, hanya kegelisahan dan rasa putus asa melihat bantahan dan pengabaian atas bukti itu yang terus menerus dilakukan para penegak peraturan kita. Dalam hal tanaman transgenik, ini jelas merupakan kecerobohan besar di pihak mereka. Padahal penulis dan teman-temannya terutama Joe Cummins sudah memperbarui bukti-bukti tersebut, pertama dalam edisi khusus Third World Resurgence on Biomedics: Misguided and Risky Panacea, pada 2001, kemudian dalam Laporan Independent Science Panel Report, the Case for A GM-Free Sustainable World, dan di buku penulis berjudu Living with the Fluid Genome, keduanya diterbitkan pada 2003. Sejak itu lebih banyak bukti mulai terungkap, dan memenuhi halaman bulletin yang diterbitkan oleh Institute of Science in Society (ISIS) yang didirikannya pada 1999. Penulis menyampaikan informasi baru tersebut secara ringkas seperti berikut ini. Rekayasa genetik memang telah gagal dari semua aspek, revolusi biotek belum terlihat saat ini walaupun pembohongan tetap berlangsung. Tanaman transgenik bukan saja tidak berguna tetapi juga berbahaya bagi kesehatan dan tidak baik untuk lingkungan, seperti yang diperkirakan buku ini. Ada bukti lebih jauh bahwa varietas transgenik tidak stabil secara genetik, sehingga pengendalian mutunya tidak mungkin dilakukan. Ilmuwan Perancis yang diikuti ilmuwan Belgia menemukan bahwa DNA asing yang dissipkan ke dalam semua varietas transgenik yang diijinkan secara komersial di Eropa hingga 2003 bercampur dan mengatur diri kembali, sehingga berbeda dari kondisi awal yang diuraikan oleh perusahaan. Berdasarkan peraturan Eropa untuk pelepasan sengaja, yang mensyaratkan adanya kestabilan genetik, kondisi ini seharusnya membuat tanaman transgenik ilegal. Hingga kini masih belum ada bukti bahwa varietas transgenik tetap stabil secara genetik pada generasi berikutnya. Dan uji deteksi untuk kontaminasi benih dan produk non-transgenik terlilit kontroversi karena hal itu. Walaupun sering ditentang oleh anggota negara Uni Eropa (UE) dan tidak ada pasarnya di UE, lebih banyak tanaman dan produk transgenik yang telah dijinkan untuk dilepas. Pada April 2006, Komisi Eropa menuduh lembaga pengatur keamanan pangannya sendiri sebagai bias pada transgenik dan memberlakukan perubahan luas dalam proses perijinan. Sementara itu, Dolly domba hasil cloning harus dibiarkan mati dini pada umur enam tahun, karena sakit berat yang disebakan prosedur cloning transplantasi nukleus, dimana inti (nukleus) dari sebuah sel dewasa disuntikkan ke dalam sebuah telur yang intinya sudah diambil. Banyak sekali kegagalan dan kengerian yang didokumentasikan dalam spesies lain. Pada dasarnya ini adalah akhir dari pharming hewan, yaitu memodifikasi hewan secara genetik guna menghasilkan bahan farmasi, kemudian mengklon hewan transgenik untuk menghasilkan kelompok elit identik yang menghasilkan bahan farmasi pada skala komersial. Ini adalah juga akhir dari xenotransplantasi, yaitu penggunaan hewan transgenik untuk mengganti organ dan jaringan. Kloning mulai
3 of 4
9/15/2011 8:55 PM
BERITABUMI.Com
http://www.beritabumi.or.id/?g=liatinfo&infoID=ID0024&ikey=3
dilakukan karena tidak mungkin membuat hewan transgenik mereproduksi sifat-sifat yang diinginkan, hewan itu mandul dan atau tidak stabil secara genetik. Tetapi sejak awal, para ilmuwan termasuk Joe Cummins dan penulis telah memperingatkan akan bahaya penciptaan dan penyebaran virus baru melalui prosedur transplantasi lintas species yang berbahaya ini. Beberapa tulisan ilmiah yang diterbitkan juga telah mendokumentasikan bahwa sejak 1992, paling tidak 16 pasien meninggal saat atau setelah percobaan xenotransplantasi, tetapi kematian itu dikatakan disebabkan oleh kondisi medis sebelumnya, bukan karena xenotransplantasi. Penulis juga telah memperingatkan akan maraknya pemberian paten atas gen dan dampaknya ketika sekuens genom padi pertama kali diumumkan pada 2002. Tetapi penulis tidak menyangka skala dan cakupan paten yang demikian luas seperti yang diminta Syngenta. Pada Agustus 2005, Syngenta, sebuah perusahaan biotek raksasa mengungkapkan bahwa mereka telah memohon apliksi 15 paten global atas hampir 30.000 urutan gen dari padi (dari total 37.544 urutan). Memberikan paten seperti itu akan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan melegitimasi pencurian sumberdaya genetik yang menyediakan pangan dan nafkah bagi miliaran orang termiskin di dunia. Komentar Anda ani - 09 Nov 2009 18:23:50 silahkan dapatkan info lainnya di bgn berita rekayasa genetik dan keamanan hayati oni wijoyo - 07 Nov 2009 12:48:38 sediakan yang lebih baru 2 Komentar Posting Komentar Anda Nama Lengkap Alamat Email : :
Komentar
Disclaimer | Term Of Services Copyright 2007 KONPHALINDO All Rights Reserved Designed by Internet Media Solutions
4 of 4
9/15/2011 8:55 PM