Anda di halaman 1dari 5

MEDIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti cukup penting.

Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kata media berasal dari bahasa latin dan jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Ada beberapa definisi media menurut para ahli, diantaranya : 1. Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media dalam arti luas adalah orang, material atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga berpeluang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru. Sedangkan dalam arti sempit adalah grafik, potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi visual atau verbal. 2. Oemar Hamalik (1980) menyatakan bahwa yang dimaksud media dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Rohmat, 2000 : 5-6) Media instruksional adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional. (Rohmat, 2000 : 7) Dalam proses belajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena apabila ada ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kara-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akn terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan

untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. (Djamarah, 2002 : 136-137) Dalam memilih dan menggunakan media sebaiknya guru memperhatikan jenis-jenis dan karakteristik media agar sesuai dengan tujuan instruksional. Menurut Syaiful Bahri Djamarah klasifikasi media dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam : a. saja, b. Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. c. Media Audiovisual 1) Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan lebih baik, karena meliputi dua unsur. Sedangkan sumber belajar adalah segala sesuatu yang baik sengaja dirancang maupun telah tersedia yang dapat dimanfaatkan baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama untuk membantu anak didik. Dan sumber belajar digunakan sebagai materi atau pesan untuk digali informasinya. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana, seperti : di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya.Udin Saripuddin dan Winataputra (1995 : 65) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu : 1. Manusia, yakni sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. 2. 3. 4. Buku atau perpustakaan, sebagai bahan yang mengandung Media Massa, sebagai alat yang digunakan untuk pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. menyampaikan pesan yang tersimpan didalam bahan. Alam lingkungan, yaitu situasi sekitar tempat dimana pesan diterima. Dibagi menjadi dua : Media Auditif Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

a. b. 5.

Lingkungan alami, yaitu lingkungan hidup atau tempat tinggal. Lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan interaksi Media pendidikan, yaitu prosedur rutin atau acuan yang sosial dengan tatanan kehidupan bermasyarakat.

disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsung kehadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya kehadapan anak didik seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sumber belajar. Jika dalam pendidikan masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik. Sehingga kegiatan pendidikan masih cenderung tradisional. Perangkat teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Tetapi lain halnya dengan sekarang, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampirhampir tak terkendali, sehingga wabahnya pun menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri. Dengan penggunaan media sebagai sumber belajar, maka perubahan perilaku sebagai akibat dari kegiatan belajar dapat terjadi. Syaiful Bahri Djamarah

(2008 : 15-16) mengemukakan ciri-ciri perubahan perilaku dalam belajar, diantaranya : 1. Perubahan yang terjadi secara sadar Seorang individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan pada dirinya. 2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam belajar, perubahan-perubahan itu terjadi selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan aktif artinya bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karean ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan sebagainya. Sebagai sumber belajar, media berperan dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut : 1. 2. Membuat konkrit konsep yang abstrak. Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting.

3. 4. 5. 6. 7.

Memberikan pengganti pengalaman langsung. Mendekatkan obyek yang sukar atau berbahaya untuk didekati. Memberikan pengalaman dari pengamatan. Menyajikan perbedaan warna secara visual. Menyajikan informasi yang memerlukan gerak.

DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. ------------ . 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Rohmat. 2000. Pengantar Media Pembelajaran. Surakarta. Sadiman, Arif S. 1993. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai