BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA
2.1 Angkutan Umum Penumpang
Angkutan umum penumpang (AUP) adalah angkutan penumpang yang
dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan
umum penumpang adalah angkutan kota (bus, mini bus dsb), kereta api, angkutan air
dan angkutan udara.Tujuan utama keberadaan angkutan umum penumpang adalah
menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat.
Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan
nyaman. Selain itu keberadaan AUP juga membuka lapangan kerja.
Variabel tingkat pelayanan angkutan umum menurut penelitian yang
dilakukan oleh J. de D. Ortuzar dkk, adalah meliputi biaya perjalanan, waktu
perjalanan selama dalam kendaraan, waktu tunggu, waktu berjalan kaki, okupansi
bus, kemungkinan duduk selama perjalanan, kenyamanan kendaraan, penampilan
dan perilaku operator bus, penggunaan waktu alternatiI selama dalam perjalanan,
resiko kecelakaan, variabel waktu perjalanan dan variabel waktu tunggu.
2.2 Konsep Pemilihan Moda
2.2.1 Pengertian Pemilihan Moda
Tahap pilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan
angkutan yang bertugas dalam menentukan pembebanan perjalanan atau
mengetahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang akan
10
11
12
13
14
O Umur
O Pekerjaan
Bentuk Iungsi utilitas sulit untuk diasumsikan, oleh karena itu dengan
alasan kemudian dalam perhitungan, maka Iungsi utilitas sering dipresentasikan
utilitas dari suatu pilihan/bagi individu n dapat dituliskan sebagai berikut :
Uin 1 (waktu
in
) 2 (ongkos
in
)......................................................... (2.1)
Dimana :
U
in
Utilitas alternatiI i pembuatan keputusan n
X
in1
, ... X
in2
.. X
in
Sejumlah variabel yang menerangkan atribut atribut i
bagi pembuat keputusan i.
1, 2 KoeIisien-koeIisien yang diinIerensi dari data yang
tersedia.
Prosedur model diskret ini diawali dengan menentukan nilai-nilai
parameter (koeIisien regresi) dari sebuah Iungsi kepuasan yang dipengaruhi oleh
beberapa variabel bebas. Model ini untuk pertama kali diterapkan dalam
transportasi, disebut sebagai model pilihan biner (-inary .4i.e m4/e) (arner,
162).
Rumus umum persamaan regresi Iungsi kepuasan adalah sebagai berikut:
V
in
/U 1 x
in 1
2 x
in 2
...
k
x
in k
............................................... (2.2)
dimana:
V
in
/U Nilai kepuasan konsumen memakai moda i (maksimum
kepuasan)
x
in 1
s/d x
in k
Sekelompok variabel bebas yang mempengaruhi kepuasan
maksimum
15
16
2.3.3 Model Logit Biner
Model ini adalah model pemilihan diskrit yang paling terkenal dan
populer karena dalam penggunaannya mudah dan sering digunakan. Model logit
biner ini hanya untuk pilihan 2 moda transportasi alternatiI yaitu moda i dan
moda j. Bentuk model ini berupa: probabilitas () peluang moda i untuk dipilih
adalah bergantung pada nilai parameter atau kepuasan menggunakan moda i dan
j serta nilai eksponensial. Bentuk Model ini adalah sebagai berikut :
P(i)
c
xin
c
xin
+ c
x]n
=
1
1+ c
-(xin-x]n)
....................................................... (2.3)
Dimana :
P(i) : Probabilitas () peluang moda i untuk dipilih
xin, xjn : Nilai parameter atau nilai kepuasan pengguna moda i dan j
e : Eksponensial
Probabilitas bahwa individu memilih Kereta Api Komuter (!
) adalah
Iungsi perbedaan utilitas antara kedua moda. Dengan menganggap bahwa Iungsi
utilitas linear, maka perbedaan utilitas diekspresikan dalam bentuk perbedaan
dalam sejumlah atribut n yang relevan diantara kedua moda, dirumuskan sebagai
berikut :
U
KA
- U
BUS
a
0
a
1
(x
1.KA
x
1.BUS
) a
2
(x
2.KA
x
2.BUS
) a
3
(x
3.KA
x
3.BUS
) .... a
n
(x
n.KA
x
n.BUS
) ..................................................................... (2.4)
Analisis pengolahan data diperlukan untuk mendapatkan hubungan
kuantitatiI antara atribut dan responden individu yang diekspresikan dalam skala
semantik dengan perumusan model, dimana :
U
KA
- U
BUS
Respon individu terhadap pernyatan pilihan.
a
0
Konstanta.
a
1
, a
2
, a
3
,...a
n
KoeIisien masing-masing atribut yang ditentukan M:tipe
Linear Regresi4n.
(x
n.KA
x
n.BUS
) Perbedaan parameter antara moda Kereta Api Komuter dan
Mikro Bus.
2.4 Teknik Stated Preference
2.4.1 Pengertian Teknik Stated Preference
$tate/ !referen.e adalah sebuah pendekatan dengan menyampaikan
pernyataan pilihan (option) berupa suatu hipotesa untuk dinilai oleh responden.
Dengan metode ini, kita dapat melakukan kontrol eksperimen kehidupan nyata
dalam sistem transportasi (Ortuzar and illumsen, 14). Teknik Stated
PreIerence dicirikan dengan adanya penggunaan desain eksperimen untuk
membangun alternatiI hipotesa terhadap situasi, yang kemudian disajikan kepada
responden. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka
inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat
rating/rangking atau pilihan tertentu di dalam satu atau beberapa situasi dugaan.
Dengan meggunakan teknik state/ preferen.e ini, peneliti dapat
mengontrol secara penuh Iaktor-Iaktor yang ada pada situasi yang dihipotesis.
Data state/ preferen.e yang diperoleh dari responden selanjutnya dianalisa
untuk mendapatkan suatu model berupa Iormulasi yang mencerminkan utilitas
individu dalam perjalanannya.
$tate/ !referen.e survei memiliki siIat-siIat utama yaitu antara lain :
20
21
22
23
24
juga dianalisa sebagai .4i.e data melalui pendekatan transpormasi atu rating
yang diperlakukan sebaai proporsi pilihan (.4i.e p4p4rti4n).
2.5 Uji Statistik
Menurut Tamin (2000), ada uji statistik yang mutlak dilakukan agar model
yang dihasilkan dapat diterima. Uji yang harus dilakukan adalah :
2.5.1 Uji Korelasi
Uji statistik ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan model matematis
yaitu sesama peubah bebas tidak boleh saling berkolerasi, sedangkan antara
peubah bebas dan tidak bebas harus saling berkolerasi yang kuat. Nilai R yang
mendekati -1 bahwa kedua peubah tersebut saling berkolerasi negatiI yaitu
peningkatan salah satu peubah akan meningkatkan peubah yang lain. Jika nilai R
mendekati 1 maka peubah tersebut saling berkolerasi positiI yang berarti
bahwa peningkatan salah satu peubah akan meningkatkan nilai peubah yang lain.
Untuk nilai R mendekati 0 maka tidak terdapat korelasi antar kedua peubah
tersebut.
2.5.2 Uji Kesesuaian
Uji statistik ini dilakukan untuk menentukan model yang terbaik. Pada
umumnya uji ini didasarkan atas keadaan atau kesesuaian hasil model dengan
hasil observasi. Salah satu uji kesesuaian yang paling mudah adalah dengan
model analisis regresi. Pemilihan model yang terbaik adalah yang mempunyai
total kuadratis residual antara hasil model dengan hasil observasi yang paling
minimum.
25