Anda di halaman 1dari 3

Merencanakan K3 yang baik adalah dengan membuat konsep tahapan-tahapan atau

metode-metode mengenai:
O IdentiIikasi Potensi Bahaya/Resiko
O %ingkat Resiko Bahaya
O Penilaian %ingkat Resiko
O ategori %ingkat Bahaya
O ara Mengendalikan Resiko
O $istem Peringkat dalam Metode IdentiIikasi
TAHAPAN IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA RESIKO
1. MengidentiIikasi seluruh proses / area yang ada dalam organisasi.
2. MengidentiIikasi sebanyak mungkin Potensi Bahaya` (aspek bahaya) pada setiap proses
/ area yang telah diidentiIikasi sebelumnya. IdentiIikasi potensi bahaya dilakukan pada
saat proses berjalan normal, abnormal, emergency maupun dalam keadaan maintenance.
3. MengidentiIikasi sebanyak mungkin %ingkat Resiko Bahaya` (dampak bahaya) yang
berkaitan dengan setiap aspek yang diidentiIikasi.
4. Mengevaluasi besar kecilnya tingkat resiko bahaya untuk menentukan prioritas
pengendalian terhadap resiko yang mungkin terjadi.
TINGKAT RESIKO BAHAYA (Dampak Bahaya)
Perubahan apapun pada lingkungan / manusia baik yang merugikan atau bermanIaat
seluruhnya atau sebagian hasil dari kegiatan, produk, jasa dari organisasi. Dampak yang
merugikan dapat berupa : erugian, idera / acat, ehancuran, Pencemaran Lingkungan.
ontoh %ingkat Resiko Bahaya :
* %erpeleset. * ontaminasi tanah.
* Pencemaran air. * Pencemaran udara.
* ebakaran. * Penurunan Pendengaran.
* %ersengat listrik. * Ledakan.

IdentiIikasi Potensi Bahaya (aspek bahaya) dapat menggunakan alat sebagai berikut :
a. Pendekatan data / dokumen masa lalu.
b. Penggunaan check list.
c. Penggunaan hasil audit.
d. Pendekatan sistem proses kerja
( input -~ proses -~ output).
Penilaan %ingkat Resiko (dampak bahaya) adalah penentuan besar kecilnya dampak
dengan menganalisa berbagai dokumen dan inIormasi yang tersedia baik berupa data
primer / sekunder.
Dalam proses ini ada 2 variabel yang dianalisa, yaitu : %ingkat emungkinan` dan
%ingkat onsekuensi`.
PENILAIAN TINGKAT RESIKO (DAMPAK BAHAYA)
%ING% RE$I EMUNGINN x N$EUEN$I
KEMUNGKINAN (%ingkat eseringan), adalah variable yang mereIleksikan
seberapa sering suatu dampak terjadi dan berapa besar peluang terjadinya.
KONSEKWENSI (%ingkat eparahan) mempresentasikan besarnya dampak
kerugian yang dialami akibat terjadinya resiko, aspek legal menjadi point tertinggi
dalam penilaian aspek keparahan.
KATEGORI TINGKAT RESIKO
1. N (Negligible) : %idak memerlukan tindakan khusus.

2. L (Low Risk) : Pemantauan untuk memastikan tindakan pengendalian telah berjalan
dengan baik .

3. M (Moderate) : Perlukan perhatian dan tambahan Prosedur /WI.

4. H (High Risk) : Perlu mendapatkan perhatian pihak Manajemen dan tindakan
perbaikkan

5. E (Extreme) : Perlu segera dilakukan tindakan perbaikan

CARA MENGENDALIKAN RESIKO (Hirarki Pengendalian )
1. ELIMINASI memodiIikasi proses, metode / materi untuk menghilangkan dampak
3|.
SUBSITUSI mengganti materi, zat atau proses dengan yang tidak/kurang berdampak
3|.
3 REKAYASA menyingkirkan atau memisahkan dampak 3 yang mungkin terjadi
dengan cara memberikan perlindungan, menyimpan di sesuatu tempat pada ruang atau
waktu terpisah|.
ADMINISTRASI menyesuaikan waktu dan kondisi dengan proses administrasi,
misalnya dg membuatkan standart operation procedure atau working instruction|.
5 ALAT PELINDUNG DIRI menyediakan alat pelindung diri yang sesuai & memadai
bagi semua karyawan guna menghindari keparahan dari dampak 3 yang mungkin
terjadi. PD ini digunakan sebagai upaya terakhir mengendalikan dampak|.
SISTEM PERINGKAT DALAM METODE IDENTIFIKSASI
O Resiko Rendah ( Peringkat I ) : jarang terjadi ,dengan akibat berupa cedera ringan
atau dengan kerugian materi sedikit, tetap kerja
O Resiko $edang ( Peringkat II ): mungkin terjadi dengan akibat acat atau kerugian
material sedang atau dengan hilangnya hari kerja
O Resiko %inggi ( Peringkat III ) : sering terjadi dengan akibat ematian atau dengan
kerugian materi sangat besar

Anda mungkin juga menyukai