Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN

Alam perasaan atau mood adalah perpanjangan keadaan emosiona yang mempengerahui seluruh
kepribadian dan Iungsi kehidupan alam .

Alam perasaan ini meliputi emosi seseorang yang kuat dan menyebar dan mempunyai arti yang
sama dengan aIek, keadaan perasaan, damn emosi. Sama halanya dengan aspek lain dari
kepribadian, emosi atau alam perasaan memberikan suatu peran adaptiI terhadap individu. Jika
memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit akan tampak beberapa parameter
yang relevan.
1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktiI dalam dunia internal dan
eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya
sendiri.
2. Reaksi terbuka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat
bahwa seseorang sedang menghadai suatu kehilangan yang nyata serta terbenan dalam
proses berdukanya.
3. Supresi emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri,
terlepas dari perasaan tersebut, atau unternalisasi terhadap semuaaspek dari dunia aIektiI
seseorang.
4. Penundaan reaksi berduka adalah ketiadaan yang persisten respon emosional terhadap
kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata pada proses
berduka,atau keduanya. Penundaaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi
bertahun-tahun.
5. Depresi atau melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka yang berkepanjangan
atau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai Ienomena, seperti tanda,
gejala, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit, atau entitas klinik.
6. Mania ditandai dengan alam perasaan yang meningkat, bersemangat, atau mudah
terganggu. Hipomania digunakan untuk menggambarkan sindrom klinis berupa, tetapi
tidak separah mania atau episode manik.


FAKTOR PREDISPOSISI
Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang parah.
Teori dan model berikut ini menunjukkan rentang Iactor-Iaktor penyebab yang mungkin
bekerja sendiri atau dalam kombinasi.
1. Faktor genetic dianggap memengaruhi transmisi gangguan aIektiI melalui riwayat
keluarga dan keturunan.
2. Teori agresi yang ditujukan kepada diri menimbulkan bahwa depresi terjdi karena
perasaan yang ditujukan kepada diri sendiri.
3. Teori kehilangan objek merujuk kepada perpisahan traumatic individu dengan benda
yang sangat berarti.
4. Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri yang negatiI dan
harga diri rendah memengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap
stressor.


5. Model kognitiI menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitiI yang
didominasi oleh evaluasi negative seseorang terhadap diri sendiri, dunia, dan , masa
depan diri sendiri.
6. Model ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukan bahwa bukan semata-mata
trauma yang menyebabkan depresi, tetaapi keyakinaan bahwa seseorang tidak
mempunyai kendali terhadap hasil yang penting dalam kehidupannya ; oleh karena
itu, ia berhenti melakukan respon yang adaptiI .
7. Model peilaku berkembang dai kerangka teori belajar social , yang mengasumsi
penyebab depresi terletak pada kurangnya keinginan positiI dalam berinteraksi
dengan lingkungan.
8. Model biologis menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama masa
depresi, termasuk deIisiensi katekolamin , disIungsi endokrin , hipersekresi kortisol,
disregulasi neurotransmitter dan variasi periodik dalam irama biologis.



FAKTOR PRESIPITASI
Ada 4 sumber utama stressor yang dapat mencetuskan gangguan alam perasaan:
1. Kehilangan keterikatan, yang nyata ayau yang dibayangkan , termasuk kelilangan
cinta, seseorang, Iungsi Iisik, kedudukan, atau harga diri. Karena elemen actual dan
simbolis terdapat pada konsep kehilangan , persepsi pasien merupakan hal yang
sangat penting.
2. Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu episode
depresi dan memengaruhi masalah masalah individu saat ini dan kemampuan
menyelesaikan masalah.
3. Ketegangaan peran memengaruhi perkembangan depresi, terutama pada wanita .
4. Perubahan Iisiologis yang di akibatkan oleh obat obatan atau berbagai penyakit Iisik(
seperti inIeksi , neoplasma, ketidakseimbangan metabolic) dapat mencetuskan
gangguan alam perassan. Bermacam - macam obat anti hipertensi dan
penyalahgunaan zat aditiI adalah Iactor pencetus yang lazim. Kebayakan penyakit
kronik yang melemahkan tubuh juga sering di sertai dengan depresi. Depresi yang di
alami oleh lansia biasanya bersiIat komplek , karena untuk menegakkan diagnosisnya
sering melibatkan evaluasi kerusakan otak organik dan depresi klinis.













Diagnosa keperawatan nanda yang berhubungan dengan respon Emosional MaladaptiI

1. Dukacita , MaladaptiI
2. Keputusasaan
3. Ketidakberdayaan
4. Distress spiritual




DAFTAR PUSTAKA

Stuar, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta terj : EGC

Anda mungkin juga menyukai