PENDAHULUAN
1
3
v1 v2 v1 v2
v5 v5
v6 v6
v3 v4 v3 v4
G ED(G)
Gambar 1.1 graf dan eksentrik digrafnya
1.2 Masalah
Permasalahan yang kita bahas dalam skripsi ini adalah eksentrik digraf pada
kelas-kelas graf, khususnya graf path (lintasan), graf cycle (sikel) dan graf complete
(lengkap).
sendiri. Jika terdapat lebih dari satu sisi yang menghubungkan dua titik, maka sisi-sisi
tersebut dinamakan sisi rangkap. Sedangkan graf hingga didefinisikan sebagai graf
3
yang mempunyai order terbatas. Order didefinisikan sebagai banyaknya titik yang ada
dalam graf.
1.4 Tujuan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan eksentrik digraf dari graf
lintasan, graf sikel dan graf lengkap.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat menentukan
maksimal lintasan terpendek dari suatu titik ke titik yang lain. Hal ini dapat
diaplikasikan dalam sistem saluran air PDAM, sistem aliran listrik PLN dan
sebagainya.
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
v1 v4
e5 e4
e1 v5 e3
e6
v2 e2 v3
Graf G pada Gambar 2.1 adalah graf dengan himpunan titik V(G) = {v1, v2, v3, v4, v5}
dan himpunan sisi E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6} yaitu pasangan tak terurut dari {v1 v2,
v2v3, v3 v4, v4 v5, v5v1, v5v2}.
Digraf (Graf berarah/ Directed Graph) D adalah pasangan himpunan
(V(D), A(D)) dimana V(D) adalah himpunan tak kosong dari elemen-elemen yang
disebut titik (vertex) dan A(D) adalah himpunan dari pasangan terurut (uv), yang
mempunyai arah dari u ke v, dari titik-titik u,v di V yang disebut arc. Arc yang
menghubungkan titik u ke titik v dan titik v ke titik u dinamakan arc simetrik, yang
himpunan titik V(D) = {v1, v2, v3, v4, v5} dan himpunan arc A(D) = {a1, a 2 , a3, a4,
a5, a 6 } yaitu pasangan terurut dari {v1v2, v 2v 3 , v3v4, v4v5, v1v5, v5v 2 }.
v1 v4
a5 a4
a1 v5 a3
a6
v2 a2 v3
v1 v2
v4 v3
Dalam suatu graf G, apabila suatu titik v dihubungkan dengan dirinya sendiri
atau e = vv, maka sisi e dinamakan loop. Jika terdapat lebih dari satu sisi yang
menghubungkan dua titik, maka sisi-sisi tersebut dinamakan sisi rangkap (multiple
edges). Graf yang tidak memuat loop dan sisi rangkap dinamakan graf sederhana
(simple graf). Pada skripsi ini, graf yang dikaji adalah graf sederhana dan graf hingga.
6
Contoh graf yang memuat loop dan sisi rangkap diberikan pada Gambar 2.4, dimana
e2 dan e4 adalah loop, sedangkan sisi e6 e7 adalah sisi rangkap.
v1 v2 e2
e1
e6
e7 e8 e3
e5
v4 v3
e4
Jika dua titik v1 dan v2 di graf G dihubungkan oleh suatu sisi e, maka titik v1
dan v2 dikatakan adjacent (tetangga) dan sisi e insiden dengan kedua titik yang
dihubungkan.
v1 e1 v2
e4 e5 e2
v4 e3 v3
Pada Gambar 2.5, titik-titik yang adjacent adalah v1 dan v2, v2 dan v3, v3 dan v4, v4 dan
v1, v1 dan v3, sedangkan sisi e1 insiden dengan v1 dan v2, e2 insiden dengan v2 dan v3, e3
insiden dengan v3 dan v4, e4 insiden dengan v4 dan v1, dan e5 insiden dengan v1 dan v3.
Derajat (degree) dari titik v adalah jumlah sisi yang berinsiden dengan titik v,
dinotasikan dengan deg (v). Misalkan pada gambar 2.5, deg (v1) = deg (v3) = 3 dan
deg (v2) = deg (v4) = 2. Jika setiap titik dalam suatu graf G mempunyai derajat yang
sama, maka graf tersebut dinamakan graf reguler.
7
Sebuah jalan (walk) W pada graf G adalah barisan berhingga yang diawali dan
diakhiri dengan titik, yaitu:
W = v0, e1, v1, e2, v2, e3, . . ., vn-1, en, vn (n ≥ 0)
dimana suku-sukunya bergantian antara titik dan sisi, sedemikian hingga (vi,vi+I)
adalah sisi di G, untuk 1≤ i ≤ n-1. Jalan dikatakan tertutup jika v0 = vn dan terbuka
jika v0 ≠ vn. Suatu jalan yang barisan titik-titiknya tidak ada pengulangan dinamakan
lintasan (path), tetapi jika yang berbeda adalah sisi-sisinya, maka jalan tersebut
disebut jejak (trail). Sikel (cycle) didefinisikan sebagai jalan tertutup dengan barisan
titik yang berbeda. Dengan kata lain, sikel adalah suatu lintasan yang tertutup.
v1 e1 v2
e2
e5 e6 v3
e7
e3
v5 e4 v4
Barisan v1, e1, v2, e7, v4, e6, v1, e5, v5, e4, v4, e3, v3 dari Gambar 2.6 adalah jalan,
barisan v1, e1, v2, e2, v3, e3, v4, e4, v5 adalah lintasan, barisan v1, e1, v2, e7, v4, e6, v1, e5,
v5, e4, v4, e3, v3 adalah jejak dan barisan v1, e1, v2, e2, v3, e3, v4, e4, v5, e5, v1 adalah
sikel.
G: v1 G1: v1 G2: v1
v4 v2 v4 v2 v4 v2
v3 v3 v3
(a) (b)
Misalkan ada dua graf G1 dan G2, dimana himpunan titik V(G1) dan himpunan
titik V(G2) saling asing, begitu juga himpunan sisi E(G1) dan himpunan sisi E(G2).
Gabungan dari G1 dan G2 dinotasikan dengan G1 ∪ G2, adalah graf dengan himpunan
titik V(G1 ∪ G2) = V(G1) ∪ V(G2) dan himpunan sisi E(G1 ∪ G2) = E(G1) ∪ E(G2).
9
v1
v1
G1:
v3 v2 G : G1 ∪ G2 v3 v2
v4 v5
G2: v1 v2
v2 v2
v1 v1
v3 v3
v5 v4 v5 v4
G G
G
Gambar 2.10 Graf dan komplemennya G
P1 :
v1
P2 : v1 v2
P3 :
v1 v2 v3
v1
v1 v2
v5 v2
v3 v2 v4 v3 v4 v3
C3 C4 C5
v1
v1 v1 v2
v5 v2
v3 v2 v4 v3 v4 v3
K3 K4 K5
V1 v1 v2 v3 v1 v2 v3
V1
V 2 v4
v5
V3
V2 v4 v5 v6 v7 v8
B3,2 T3,2,3
2.5 Eksentrisitas
Jarak (distance) antara titik u dan v di graf G, dinotasikan dengan d(u,v)
adalah panjang lintasan terpendek dari u ke v di G. Jika tidak ada lintasan dari titik u
ke v, maka d(u,v) = ∞.
v1 v2 v3
v5 v4 v6 v7
v1 v2 v3
v6 v5 v4
v1 v2 v3
v1 v2 v3
v6 v5 v4
v6 v5 v4
G ED(G)
B A B III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan kita bahas mengenai eksentrik digraf pada graf lintasan,
graf sikel dan graf lengkap. Diasumsikan bahwa pada graf lintasan, graf sikel dan graf
lengkap, jarak antara dua titik berbeda yang adjacent adalah 1.
3.1 Eksentrik Digraf pada Graf Lintasan
Misalkan graf lintasan Pn dengan himpunan titik
V(Pn) = {v1, v2, v3, ..., vn}
dan himpunan sisi
E(Pn) = {e1, e2, e3, ..., en-1}
dimana
ei = vivi+1 untuk setiap i = 1, 2, ..., n.
Eksentrisitas titik v pada graf lintasan Pn untuk n ganjil adalah sebagai berikut:
e(v1) = e(vn) = n - 1
e(v2) = e(vn-1) = n – 2
n +1
e( vn+1) = e(v ) n-
n-
= 1n - ,
2 2 2
maka
n +1
e(vi) = n – i untuk i = 1, 2, …,
2
dan
n+3 n+5
e(vi) = i – 1 untuk i = , , …, n
2 2
Jadi dapat disimpulkan bahwa eksentrisitas titik e(vi) pada graf lintasan Pn untuk n ganjil
adalah:
n +1
n − i untuk i = 1, 2, ...,
2
e(vi) =
n+3 n+5
i −1 untuk i = , , ..., n
î 2 2
Setelah nilai eksentrisitas e(vi) diperoleh, maka kita dapat menentukan titik eksentriknya
dengan mudah, yaitu:
16
n +1
vn untuk i = 1, 2, ...,
titik eksentrik dari v i = 2
n +1 n + 3
v1 untuk i = , , ..., n
î 2 2
Graf Pn dengan n ganjil mempunyai center berupa titik, yaitu titik v , sehingga
n+1 titik eksentriknya
2
ada 2 yaitu titik v1 dan titik vn, dimana jarak antara v ke v1 adalah sama dengan jarak antara v ke
n+1
2
vn. Sehingga akan ada arc dari v ke vn dan dari v ke v1 yang akan kita notasikan secara
n+1 n+1
berturut-turut dengan a dan
2. 2
titik V(ED(Pn)) = {v1, v2, v3, ..., vn} dan himpunan arc A(ED(Pn)) = {a1, a2, a3, ..., an, },
dimana:
n+1
2 n +1
vivn untuk i = 1, 2, 3, ...,
2
ai =
n +3 n +5
viv1 untuk i = , , ..., n
2 2
dan
n +1
i = viv1 untuk i = .
2
Jadi banyaknya arc pada ED(Pn) untuk n ganjil adalah n + 1. Dengan demikian, eksentrik digraf pada
graf lintasan ED(Pn) untuk n ganjil adalah digraf tripartit T1, , , dengan himpunan titik V1 = {v
}, V2 = {v1, v2, …, v } dan V3 = {v ,v , …, vn}. Contoh eksentrik digraf dari graf Pn untuk n
n-1 n-1 n+1 n-1 n+3 n+5
ganjil2 diberikan
2 pada Gambar 3.1. 2 2 2 2
v1 V 2
v2
v1 v3
v1 v2 v3 v2
V1
v3 V3
P3 ED (P3) = T1, 1, 1
17
v1 v2 v3 v4 v5
P5
V2
v1 v2
v1 v5 v3
v2 v3 v4
V1
v5 v4
V3
ED (P5) = T1, 2, 2
v1 v2 v3 v4 v5 v6 v7
a3
P7
V2
v1 v2 v3
v2 v6 V1
v4
v1 v7 v4
v3 v5
V3
v7 v6 v5
ED (P7) = T1, 3, 3
n
e(v )n= e(v )n=+2n - .
2 2 2
Sehingga eksentrisitas titik e(vi) pada graf lintasan Pn untuk n genap adalah:
18
n
n − i untuk i = 1, 2, ...,
2
,
e(vi) =
n+2 n+4
i −1 untuk i = , , ..., n.
î 2 2
n
vn untuk i = 1, 2, ..., ,
Dengan demikian titik eksentrik dari vi = 2
n+2 n+4
v1 untuk i = , , ..., n.
î 2 2
Untuk n genap, eksentrik digraf pada graf lintasan ED(Pn) adalah digraf dengan
himpunan titik V(ED(Pn)) = {v1, v2, v3, ..., vn} dan himpunan arc A(Pn) = {a1, a2, a3, ..., an}, dimana:
n
vivn i = 1, 2, 3, ...,
2
ai =
n+2 n+4
viv1 i= , , ..., n
2 2
Jadi banyaknya arc pada ED(Pn) untuk n genap adalah n. Dengan demikian untuk n genap, maka
eksentrik digraf pada graf lintasan ED(Pn) adalah digraf bipartit B , , dengan himpunan titik V1 = {v1,
n n
v2, …, v }dan V2 = {v ,v 2 2
, …, vn}. Gambar 3.2 adalah contoh eksentrik digraf pada graf Pn untuk
n n+2 n+2
n genap. 2 2 2
v1 V 1
v1 v2 v1 v2
v2 V2
P2 ED (P2) = B1, 1
V1
v1 v2
v1 v2 v3 v4 v1 v2 v3 v4
v3 v4
V2
P4 ED (P4) = B2, 2
19
v1 v2 v3 v4 v5 v6
P6
V1
v1 v2
v3
v1 v6
v2 v3 v4 v5
v4 v5
V2 v6
ED (P6) = B3, 3
vivi + 1 i = 1, 2, ..., n − 1
ei =
î viv1 i=n
Eksentrisitas titik e(vi) pada graf sikel Cn adalah sama untuk setiap titiknya, yaitu e(v1) =
e(v2) = …= e(vn). Hal ini disebabkan karena jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari setiap
n −1 n
titiknya adalah sama, yaitu untuk n ganjil dan untuk n genap. Jadi eksentrisitas titik e(vi)
2 2
pada graf sikel Cn untuk setiap i = 1, 2, ..., n adalah:
n
jika n genap
e(vi) = 2
n −1
jika n ganjil
î 2
Dengan demikian, untuk n ganjil:
20
n −1
v i + n - 1 dan vi + n + 1 i = 1, 2, ..., ,
2 2 2
n +1
vn dan v1 i= ,
titik eksentrik dari vi = 2
n+3 n+5
v i - n - 1 dan v i - n + 1 i= , , ..., n.
2 2 2 2
Eksentrik digraf pada graf sikel, ED(Cn), untuk n ganjil, adalah digraf dengan
himpunan titik V(ED(Cn)) = {v1, v2, v3, ..., vn} dan himpunan arc A(ED(Cn)) = {a1, a2, ..., an,
1,
2,
...,
n }, dimana:
n +1
v vi i + n 2- 1 untuk i = 1, 2, ...,
ai = 2
n+3 n+5
v vi i - n + 1 untuk i = , , ..., n
î 2 2 2
dan
n −1
v vi i + n +2 1 untuk i = 1, 2, ...,
2
i=
n +1 n + 3
v vi i - n - 1 untuk i = , , ..., n
î 2 2 2
Jadi jumlah arc dalam ED(Cn) untuk n ganjil adalah dua kali jumlah titiknya, yaitu 2n.
Dengan demikian, untuk n ganjil eksentrik digraf pada graf sikel ED(Cn) adalah digraf
n −1
sikel Cn dengan jarak setiap arcnya , dimana arcnya adalah arc simetrik. Contoh eksentrik
2
digraf dari graf Cn dengan n ganjil diberikan pada Gambar 3.3.
v1 v1
v3 v2 v3 v2
C3
ED(C3) = C3
21
v1 v1 v1
v5 v2 v5 v2 v4 v3
v4 v3 v4 v3 v2 v5
C5
v1 v1 ED(C5) = C5 v1
v7 v2 v7 v2 v5 v4
v6 v3 v6 v3 v2 v7
v5 v4 v5 v4 v6 v3
C7
ED(C7) = C7
Selanjutnya, dengan cara yang sama seperti pada n ganjil, maka titik eksentrik dari graf Cn
dengan n genap adalah sebagai berikut:
n
v i+n
untuk i = 1, 2, ...,
titik eksentrik dari vi = 2 2
n+2 n+4
v i-n untuk i = , , ..., n
î 2 2 2
Eksentrik digraf dari graf sikel, ED(Cn), untuk n genap, adalah digraf dengan
himpunan titik V(ED(Cn)) = {v1, v2, v3, ..., vn} dan himpunan arc A(ED(Cn)) = {a1, a2, a3, ..., an},
dimana:
n
v vi i + n2 untuk i = 1, 2, ..., ,
ai = 2
n+2 n+4
vv i- n untuk i = , , ..., n.
î i
2 2 2
22
Jadi jumlah arc dalam ED(Cn) untuk n genap adalah n, dimana ai dapat digambarkan sebagai lintasan
n
dengan dua titik yang berjarak .
2
n
Sehingga eksentrik digraf dari graf sikel dengan n genap ED(Cn) adalah gabungan
2
n
2
digraf lintasan dengan dua titik, yang dinotasikan dengan P 2 , dimana setiap arcnya adalah
i =1
simetrik. Contoh eksentrik digraf pada graf Cn dengan n genap diberikan pada Gambar 3.4.
v1 v2 v1 v2 v1 v2
v4 v3 v4 v3 v3 v4
C4
ED(C4) = 2 P2
v1 v2 v1 v2 v2
v1 v3
v3 v6 v3
v6
v5 v4 v5 v4 v4 v5 v6
C6
ED(C6) = 3 P2
v1 v2 v1 v2
v2 v3
v1 v4
v8 v3 v8 v3
v7 v4 v7
v4
v5 v8
v6 v6 v7
v5 v6 v5
C8
ED(C8) = 4 P2
23
1
dimana jumlah sisinya adalah n(n – 1).
2
Dari definisi graf lengkap, maka dapat disimpulkan bahwa eksentrisitas titik e(vi) pada
setiap graf lengkap Kn adalah sama pada setiap titiknya, yaitu 1. Sehingga titik eksentrik dari vi untuk
setiap i = 1, 2, …, n adalah semua titik dalam Kn kecuali dirinya sendiri atau vi, dimana vi adalah
komplemen dari vi.
Jadi eksentrik digraf dari graf lengkap ED(Kn) adalah graf dengan himpunan titik V(ED
(Kn)) = {v1, v2, v3, ..., vn} dan himpunan arc
Dimana vivj adalah arc yang terhubung dari titik vi ke titik vj dan dari titik vj ke titik vi. Jadi
banyaknya arc pada ED(Kn) adalah n(n – 1).
Sehingga eksentrik digraf dari graf lengkap ED (Kn) adalah digraf lengkap Kn yang setiap
arcnya simetrik. Contoh eksentrik digraf dari graf lengkap Kn diberikan pada Gambar 3.5.
v1 v2 v1 v2
v4 v3 v4 v3
K4 ED(K4)
24
v1 v1
v5 v2 v5 v2
v4 v3 v4 v3
K5 ED(K5)
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
diambil mengenai eksentrik digraf pada graf lintasan, graf sikel dan graf lengkap
adalah sebagai berikut:
1. Eksentrik digraf pada graf lintasan ED(Pn) dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Untuk jumlah titik n ganjil, eksentrik digraf pada graf lintasan ED(Pn) adalah digraf
3. Eksentrik digraf dari graf lengkap ED(Kn) adalah digraf lengkap Kn yang setiap
arcnya adalah simetrik.
4.2 Saran
Penelitian mengenai eksentrik digraf masih dapat dikembangkan pada graf-
graf yang lain, misalnya pada graf berbobot, baik yang berarah maupun yang tidak
berarah.
27