Anda di halaman 1dari 4

2011

PEMBANGUNAN KONSTRUKSI JALAN TOL AKSES TANJUNG PRIOK SEKSI E2 ( CILINCINGJAMPEA)

KELOMPOK DUA: APIT PRIYADI ARDA WICAKSANA N BAYU FEBRIYANTO DINDA AYUNINGTYAS DWINTA FITRIANTY (09/3-E) (10/3-E) (06/3-E) (07/3-E) (08/3-E)

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Proposed Project Title: Pembangunan Konstruksi Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2 ( CilincingJampea) Executing Agency : Ministry of Public Work Implementing Agency: Directorate General of Highways ( PU Bina Marga)

Proposed Project Title: Pembangunan Konstruksi Jalan Tol Akses Tanjung Priok Seksi E2 ( CilincingJampea) Background and Significance of Issue (project problem) to be Addresed Pembangunan paket jalan tol akses Tanjung Priok ini dilatarbelakangi ketidakmampuan Jalan Arteri (nontol) yang telah ada saat ini untuk menampung jumlah kendaraan dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Tanjung Priok menempati peringkat 24 di dunia dalam arus jumlah peti kemas. Rata-rata volume barang yang di angkut lewat pelabuhan tersebut 4,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) per tahun. Pembangunan memang harus dilakukan, sebab tol E2 Tanjung Priok merupakan urat nadi ekonomi Jakata, terutama untuk memasuki kawasan pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri disekitar Jakarta. Pembangunan Paket Jalan Tol akses Tanjung Priok ini terdiri dari enam seksi/paket dengan total panjang jalan seluruh seksi/paket adalah 16,67 km. Paket ruas jalan tersebut akan tersambung satu dan lainnya dan dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Jakarta Inter Urban Toll (JIUT). Pembangunan fisik ruas tol untuk seksi E2 sendiri sepanjang 2,74 km dari Cilincing hingga Jampea. Proses pembangunan konstruksi tol akses Pelabuhan Tanjung Priok seksi E2 akan dikerjakan oleh Kajima Coorporation berpatungan dengan PT Waskita Karya. Beberapa isu pun mewarnai kedudukan Kajima dan PT Waskita Karya sebagai kontraktor. Pada bulan Mei 2011, sudah dilakukan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama. Menurut perjanjian kerja sama, konstruksi harus telah dilakukan setidaknya tiga bulan setelah proses groundbreaking dilaksanakan bersamaan dengan proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) lainnya. Namun, hingga awal bulan Oktober 2011 pekerjaan konstruksi belum juga dimulai. Kondisi seperti ini memaksa pihak Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum mengeluarkan warning yakni menender ulang proyek jalan tol akses Tanjung Priok seksi E2. Akhirnya, pada 27 Oktober 2011 Kajima dan PT Waskita Karya telah memulai pekerjaan konstruksi proyek ini. Djoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, mengakui progres pembebasan lahan untuk ruas tersebut masih terbilang kecil karena terkendala sejumlah persoalan. Di antaranya jalur yang melintasi makam Mbah Priok serta bersinggungan dengan beberapa bangunan, seperti Pintu Air Koja, instalasi pipa PT Pertamina (Persero), pintu penyaring sampah milik PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), dan masjid. Masalah pembebasan lahan inilah yang menjadi hambatan pelaksanaan proyek seksi E2, karena pihak Kajima Cooperation tidak mau memulai pekerjaan kecuali lahan sudah siap 100%.

Project Aim (Goal) Mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia. Project Purpose 1. Mencegah kemacetan lalu lintas yang lebih serius sehingga mendukung penguatan aktivitas perekonomian; 2. Membantu kelancaran akses jalan tol radial dan akses jalan ke Cengkareng; dan 3. Memperlancar akses, terutama akses jalan menuju pelabuhan Internasional Tanjung Priok. Project Objectives Mempercepat arus logistik barang dan mengurangi beban kemacetan di jalan arteri (nontol) dan tol dalam kota oleh kendaraan berat di sepanjang CilincingJampeaTanjung Priok. Project Inputs (Resources) Pembebasan lahan untuk seksi E2, tercatat 138 bidang tanah yang akan digunakan. Lahan yang terkena proyek akses jalan tol Tanjung Priok, yang termasuk tanah negara adalah Pelindo II, tanah DKI, Pertamina, Bank BRI, dan Kantor Praja. Dana untuk pembebasan lahan warga yang terkena proyek Akses Tol Tanjung Priok (ATP) sepanjang sekitar 16,5 kilometer, sebesar dianggarkan Rp400 miliar yang berasal dari pemerintah provinsi. Dana APBN dengan pinjaman Jepang yakni Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp1,04 triliun. Sumber daya manusia dari PT Waskita Karya dan Kajima Cooperation. Peralatan berat yang disediakan oleh kontraktor yaitu PT Waskita Karya dan Kajima Cooperation. Waktu pelaksanaan pembangunan selama 28 bulan (840 hari kalender) sejak surat perintah mulai kerja (SPMK) dengan jangka waktu pemeliharaan 12 bulan. Project Outputs 1. Design (Rancangan) jalan tol akses Tanjung Priok seksi E2 (CilincingJampea); 2. Terbebasnya 100% tanah/lahan untuk pembangunan Jalan tol; 3. Terbangunnya Jalan Tol Akses Tanjung Priok seksi E2 CilincingJampea sepanjang 2,7 km. Project Activities (that lead to producing outputs) 1. Perancangan jalan tol akses Tanjung Priok seksi E2 (CilincingJampea); 2. Pembebasan 100% tanah/lahan untuk pembangunan Jalan tol; 3. Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok seksi E2 CilincingJampea sepanjang 2,7 km. Proses konstruksi terdiri atas pembangunan jalan layang (elevated) sepanjang 2,74 km, on/off ramp sepanjang 1.97 km, dan pelebaran jalan arteri. Jalan ini memiliki enam lajur yang masing-masing memiliki lebar 3,5 meter dengan bahu jalan selebar 2,5 dan 0.5 meter. Estimated Budget Rp1,04 triliun dengan sumber pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Timeframe Waktu pelaksanaan pembangunan selama 28 bulan (840 hari kalender) sejak surat perintah mulai kerja (SPMK) dengan jangka waktu pemeliharaan 12 bulan. Proposing Officer and Contact Details Kajima Coperation adalah perusahaan konstruksi asal Jepang yang memang fokus di bisnis

konstruksi dan real estate. Perusahaan ini beroperasi di kawasan Asia, Eropa hingga Amerika. Pada 2011, Kajima menargetkan dapat meraih laba konsolidasi sebesar 40 miliar yen. Sedangkan Waskita Karya, hingga Februari 2011 berhasil meraih kontrak baru sekitar Rp 1 triliun. Target nilai kontrak yang akan dicapai perseroan pada tahun tahun ini sebesar Rp 12,3 triliun. Waskita Karya berencana untuk menerbitkan obligasi paling cepat sekitar kuartal III 2011 dengan nilai sekitar Rp 500 miliar. Dana ini akan dimanfaatkan untuk menambah modal kerja dan untuk melakukan pengembangan usaha. Rencana penerbitan obligasi ini sudah masuk dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2011. Opsi ini menjadi pilihan ketika rencana perseroan untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tidak jadi dilakukan tahun ini. Japan International Cooperation Agency (JICA) adalah sebuah organisasi kerjasama internasional Jepang dalan upayanya membangun jaringan dan kontribusi bagi negaranegara berkembang di seluruh dunia. JICA tidak hanya terlibat dalam pembangunan jalan tol akses Tanjung Priok seksi E2 CilincingJampea saja, tetapi JICA juga terlibat diberbagai proyek lain di Indonesia. Date Penetapan pemenang tender dilakukan pada awal April dan kontraktor seharusnya mulai mengerjakan konstruksi pada Mei 2011. Pada 27 Oktober 2011 Kajima dan PT Waskita Karya telah memulai pekerjaan konstruksi proyek ini.

Anda mungkin juga menyukai