Anda di halaman 1dari 5

Penguasaan Teoritik Dasar Elektronika Melalui Hasil Praktik Pada Mata

Pelajaran Teori Dasar Elektronika di SMKN 39 1akarta


Richy Maryadi (Editor)
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Penelitian ini berangkat dari pengamatan peneliti ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan, berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa karakteristik
siswa SMK yang lebih menyukai praktik dibandingkan dengan teori. Hal ini
membuat guru untuk meningkatkan kreatiIitasnya untuk mengadakan
pembaharuan dalam pengelolaan proses belajar mengajar karena tuntutan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang tinggi dari sekolah. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini adalah peningkatan kualitas pembelajaran dengan mencapai hasil
pembelajaran yang optimal guna memperbaiki dan meningkatkan mutu proses
belajar mengajar di kelas.

Kata kunci : penguasaan teori dasar elektronika bagi siswa SMK, karakteristik
belajar siswa SMK, peningkatan kualitas pembelajaran siswa SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan suatu lembaga pendidikan
yang bertanggung jawab dalam mencetak
sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan akademis sekaligus keahlian
khusus. Dengan menguasai teori dan
praktik, setiap lulusan SMK diharapkan
mampu bersaing didunia industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
ada di Indonesia khususnya di Jakarta
yaitu SMKN 39 Jakarta Pusat adalah salah
satu lembaga pendidikan Iormal yang
banyak mencetak tenaga kerja dan telah
menerapkan program pemertintah dalam
meningkatkan hasil belajar dengan
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Secara khusus
pemerintah telah merancang struktur
kurikulum tersebut menjadi tiga
komponen yang bersiIat :
1. NormatiI ; berperan dalam
pembentukan watak manusia
Indonesia.
2. AdaptiI ; berperan dalam penamaan
dasar dan pengembangan kemampuan
proIesi.
3. ProduktiI ; berperan dalam
pembekalan keterampilan produktiI
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Lembaga pendidikan ini senantiasa
berusaha meningkatkan mutu lulusannya
agar dapat memiliki kesiapan dan
kemampuan untuk memasuki dunia kerja
dengan membekali siswa seperangkat
kemampuan yang harus dipelajari dan
dikuasai siswa sesuai dengan tuntuan
lapangan kerja.
Keterampilan praktik elektronika
merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang melalui proses belajar yang
melibatkan kemampuan kognitiI dan sikap
yang diekspresikan dalam kegiatan praktek
elektronika dengan Iasilitas dan peralatan
yang tersedia. Dengan demikian untuk
mencapai kemampuan praktek elektronika
melibatkan koordinasi antara kemampuan
kognitiI, aIektiI dan psikomotorik dengan
kondisi Iisik lingkungan kerja secara
interaktiI.
Berdasarkan pemasalahan yang telah
dikemukakan, peneliti bermaksud untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas
dalam penguasaan teoritik dasar
elektronika melalui hasil praktik sehingga
dalam kesempatan sekali praktik bisa
mengembangkan teori seputar materi yang
terkait. Guru memberikan dua Job Sheet
setiap praktik berlangsung, Job Sheet
kedua dibuat untuk pengamatan
mnggunakan alat ukur. Hal ini disebabkan
karena Iasilitas praktik yang kurang,
dalam hal ini penggunaan alat ukur AVO
meter, sehingga bisa di gunakan secara
bergantian. Didalam Job Sheet terdapat
teori singkat, langkah kerja, pengisian
tabel dan pertanyaan yang harus dijawab
oleh siswa untuk mengembangkan
kemampuan teori siswa.

Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka perumusan masalah dapat
disimpulkan yaitu: Apakah penguasaan
teori siswa tentang dasar elektronika
dapat meningkat berdasarkan berbagai
pendekatan praktik?
Kajian Teoritik

Kemampuan Penguasaan Teori Dasar
Elektronika
Kemampuan penguasaan teori
merupakan kemampuan seseorang dalam
ranah kognitiI. Menurut MC Ashan
(1981, dalam Ma'sum, 1998) membagi
menjadi enam peringkat, keenam
peringkat tersebut berturut-turut dari
yang paling sederhana sampai yang
paling komplek adalah : (1) pengetahuan
; (2) komprehensi; (3) aplikasi ; (4)
analisis ; (5) sintesis ; (6) evaluasi.
Selanjutnya keenam peringkat itu dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu :
memory (pengetahuan) dan skills and
abilities (komprehensi, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi). Memory termasuk
kategori sederhana, sebab secara
tradisional peringkat ini menjadi tujuan
pendidikan yang paling umum, untuk
mengingat atau memanggil sesuatu. Skills
and abilities mengarah pada keterampilan
dan kemampuan yang komplek, dimana
tidak hanya memerlukan pengetahuan
saja tetapi juga pengalaman dalam
memecahkan masalah baru dalam situasi
baru.

Kemampuan penguasaan teori dasar
elektronika termasuk dalam kawasan
kognitiI, karena untuk mendalami dasar-
dasar elektronika diperlukan
pengetahuan, keterampilan dan
kecakapan yang memadai. Oleh karena
itu seseorang harus dapat menguasai
setiap peringkat dalam kawasan kognitiI
mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks.
Kemampuan dalam menguasai teori
tertentu akan mempengaruhi seseorang
dalam beradaptasi dengan
lingkungannya, termasuk kemampuan
menyerap inIormasi atau gejala-gejala
yang dihadapinya sehingga berpengaruh
pula terhadap kemampuan dalam
menangani pekerjaan, sebab setiap
pekeijaan yang berbasis teknologi pada
dasarnya memerlukan landasan teori
yang baik dari dasar atau yang sudah
khusus.

Keterampilan Praktik Elektronika
Keterampilan praktik adalah kemampuan
dasar dalam kawasan psikomotor.
Harrow dalam Mc Ashan (1981) secara
operasional mendeIinisikan istilah
psikomotor untuk mengacu pada gerakan
manusia yang dapat diamati atau
disengaja. Lebih lanjut dikatakan bahwa
gerakan sengaja yang termasuk dalam
psikomotor terdiri dari lima peringkat
yaitu : (1) gerakan dasar (basic
fundamental movement); (2) kecakapan
persepsi (perceptual abilities); (3)
kecakapan Iisik (physical abilities); (4)
gerakan keterampilan (skilled movement),
(S) hubungan berkomunikasi (Non-
discursive communication).
Menurut Poerwodarminto (1985) praktek
adalah cara untuk melakukan sesuatu
yang terdapat dalam teori. Ini berarti
bahwa praktik perwujudan dari suatu
teori dalam bentuk nyata atau dapat juga
dikatakan bahwa praktik adalah
pelaksanaan suatu pekerjaan yang landasi
suata teori tertentu. Nolker dan
SchoenIield (1983) mengatakan bahwa
praktik adalah suatu kegiatan yang
memberikan keanekaraganan peluang
untuk melakukan penyelidikan dan
percobaan keterampilan. Lebih lanjut
disebutkan juga bahwa kegiatan praktik
berorientasi pada tugas-tugas seperti
perbaikan dan perawatan , pengoperasian
suatu alat, pengamatan dan sebagainya,
sehingga seseorang akan memperoleh
wawasan dalam praktik kerja.
Menurut Leighbody dan Kidd (1968),
hasil belajar keterampilan dapat diukur
dari: (a) kualitas hasil pekerjaan yang
dapat dilihat dari kecermatan, ketelitian,
kecepatan dalam menyelesaikan
pekerjaan dan hasil kerjanya, (b)
keterampilan menggunakan alat dan
mesin-mesin yang diukur dari
eIisiensinya, ketepatan dalam
menggunakan alat, menjaga keselamatan
alat dan mesin, (c) kemampuan
menganalisa pekerjaan dan langkah-
langkah mulai dari saat dikerjakan
sampai selesai, (d) kemampuan
menggunakan inIormasi ancak
pertimbangan dalam bekerja, (e) Waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tugas, dan (I) kemampuan membaca
gambar dan simbol teknik.
Dari uraian dialas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan praktik seseorang
dapat diukur, adapun aspek-aspek yang
diukur seperti prooses kerja dan hasil
kerja. Kemampuan praktik sering juga
disebut keterampilan kerja. Keterampilan
praktik elektronika merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang
melalui proses belajar yang melibatkan
kemampuan kognitiI dan sikap yang
diekspresikan dalam kegiatan praktik
elektronika dengan Iasilitas atau
peralatan yang tersedia. Dengan
demikian untuk mencapai kemampuan
praktik dasar elektronika melibatkan
koordinasi antara kemampuan kognitiI,
aIektiI, dan psikomotor dengan kondisi
Iisik lingkungan kerja secara interaktiI.

Hakikat Mata Pelajaran Menguasai
Teori Dasar Elektronika di SMKN 39
1akarta
Undang Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SPN) No 20 tahun 2003
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekeija dalam bidang tertentu.
Selain itu merujuk pada Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan bahwa
lingkup standar nasional pendidikan
meliputi : Standar M, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar
Pengelolaan, Standar Pembiayaan; dan
Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan pendidikan SMK adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
SMK Negeri 39 Jakarta merupakan
lembaga diklat yang terpadu, mandiri dan
proIesional dalam bidang teknologi dan
industri terstandar Nasional menuju
Sekolah BertaraI Internasional (SBI)
dengan tidak meninggalkan jati diri
bangsa.

Pada Struktur Kurikulum
Pendidikan Dasar dan Menengah berisi
sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didik.
Mengingat perbedaan individu sudah
barang tentu keluasaan dan
kedalamannya akan berpengaruh
terhadap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan.
Pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Menguasai Teori Dasar
Elektronika merupakan salah satu mata
pelajaran kelompok produktiI. Mata
pelajaran ini mulai di implementasikan
pada kurikulum SMK edisi 2004 sampai
diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Mata pelajaran dengan kode ELKA-
MR.UMJ.001.A ini berisi materi dan
inIormasi tentang dasar-dasar elektronika
terutama yang terkait dengan penggunaan
kompone elektronika yang dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur
multimeter. Mata pdajarm ini memiliki
kompetensi dasar diantaranya yaitu:
Penggunaan alat ukur multimeter
dijelaskan sesuai dengan Iungsi utamanya,
menganalisis komponen elektronika
dijelaskan dengan penggunaan
komponen elektronika dalam teknologi
bidang elektronika, mengidentiIikasi
troubleshooting elektronika dijelaskan
dengan berbagai masalah dalam
rangkaian, mengidentiIikasi rangkaian
elektronika dijelaskan sesuai dengan
prinsip rangkaian yang disusun secara
seri dan paralel dalam rangkaian dan
mengidentiIikasi karakteristik komponen
elektronika berbasis optik dijelaskan
sesuai dengan jenis dan Iungsi
komponen.
Maka dapat disimpulkan bahwa
hakikat mata pelajaran menguasai teori
dasar elektronika adalah memberikan
bekal kemampuan dasar dibidang
keterampilan dasar elektronika rnusk
materi tingkat lanjutan di SMK,
memupuk daya kreasi dan kemampuan
bernalar siswa dengan praktik-praktik
yang dilakukan serta membantu siswa
memahami gagasan atau inIormasi baru
yang terdapat dalam teori melalui
praktik.

Kesimpulan

Pembelajaran dengan menggunakan
metode penguasaan teoritik dasar
elektronika melalui hasil praktik dapat
menghasilkan pengingkatan kemampuan
akademika, meningkatkan kemampuan
kognitiI dan psikomotorik siswa dan
menuntut siswa untuk dapat menguasai
kompetensi yang akan dicapai.
Dalam pembelajaran Menguasai Teori
Dasar Elektronika dengan pendekatan
kontruktivisme dan belajar tuntas maka
siswa dapat mencari berbagai inIormasi
untuk meningkatkan kemampuan
teoritiknya, sedangkan dengan metode
belajar tuntas maka bahan ajar
diharapkan dapat sepenuhnya dikuasai
oleh semua siswa secara tuntas dengan
seluruh standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran.
Penerapan penguasaan teoritik dasar
elektronika melalui hasil praktik di kelas
X EI 2 (satu elektronika industri dua)
SMK Negeri 39 Jakarta selama
pelaksanaan dari sikus I sampai siklus IV
memperlihatkan adanya peningkatan
hasil belajar Menguasai Teori Dasar
Elektronika.

Kepustakaan

Akhmad Sudrajat. 2008. "Teori-teori
Belajar", Jurnal Ilmu Pendidikan,
(Online),
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
(diakses 15 Agustus 2009).
Bambang Dharmaputra, "Penyusunan
Silabus dalam KTSP SMK," Jurnal
Pendidikan, vol.3, No.4, 1-10 (Jakarta,
April 2008).
Bobbi Deporter dan Mike Hernacri.
(2005) Quantum Learning. Bandung:
KaiIa PT. Mizan Pustaka.
Ella Yulaelawati. (2004) Kurikulum dan
Pembelajaran: FilosoIi, Teori dan
Aplikasi. Jakarta. Pakar Raya.
Nana Sudjana. (2005) Penilaian Hasil
Proses Belafar Mengafar. Bandung:
Rosda Karya. Suharsimi Arikunto dkk
(2007) Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai