Anda di halaman 1dari 28

Otitis Media Akut

DEFINISI Otitis Media Akut adalah infeksi telinga tengah oleh bakteri atau virus. Otitis media akut bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering ditemukan pada anak-anak terutama usia 3 bulan- 3 tahun. PENYEBAB Penyebabnya adalah bakteri atau virus. Biasanya penyakit ini merupakan komplikasi dari infeksi saluran pernafasan atas (common cold). Virus atau bakteri dari tenggorokan bisa sampai ke telinga tengah melalui tuba eustakius atau kadang melalui aliran darah. Otitis media akut juga bisa terjadi karena adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustakius akibat alergi atau pembengkakan amandel. GEJALA Biasanya gejala awal berupa sakit telinga yang berat dan menetap. Bisa terjadi gangguan pendengaran yang bersifat sementara. Anak-anak yang lebih muda bisa mengalami mual, muntah, diare dan demam sampai 40,5 Celsius. Gendang telinga melami peradangan dan menonjol. Jika gendang telinga robek, akan keluar cairan yang pada awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah. KOMPLIKASI Komplikasi yang serius adalah: Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis) Labirintitis (infeksi pada kanalis semisirkuler) Kelumpuhan pada wajah Tuli Peradangan pada selaput otak (meningitis) Abses otak.

Tanda-tanda terjadinya komplikasi: - sakit kepala - tuli yang terjadi secara mendadak - vertigo (perasaan berputar) - demam dan menggigil. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk menentukan organisme penyebabnya dilakukan pembiakan terhadap nanah atau cairan lainnya dari telinga. PENGOBATAN Infeksi diobati dengan antibiotika per-oral (melalui mulut). Pilihan pertama adalah amoxicillin, tetapi untuk penderita dewasa bisa diberikan penisilin dosis tinggi. Obat flu yang mengandung phenilephrine bisa membantu membuka tuba eustakius dan jika terdapat alergi bisa diberikan antihistamin. Miringotomi dilakukan jika nyerinya menetap atau hebat, demam, muntah atau diare atau jika gendang telinga menonjol. Pada prosedur ini dibuat sebuah lubang

51

pada gendang telinga untuk mengeluarkan cairan dari telinga tengah. Pembuatan lubang ini tidak akan mengganggu fungsi pendengaran penderita dan nantinya akan menutup kembali dengan sendirinya.

Otitis Media Kronis


DEFINISI Otitis Media Kronis adalah infeksi menahun pada telinga tengah. PENYEBAB Otitis media kronis terjadi akibat adanya lubang pada gendang telinga (perforasi). Perforasi gendang telinga bisa disebabkan oleh: Otitis media akut Penyumbatan tuba eustakius Cedera akibat masuknya suatu benda ke dalam telinga atau akibat perubahan tekanan udara yang terjadi secara tiba-tiba Luka bakar karena panas atau zat kimia. GEJALA Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga: Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga). Otitis media kronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek) atau karena telinga kemasukan air ketika mandi atau berenang. Penyebabnya biasanya adalah bakteri. Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri. Bila terus menerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol yang disebut polip, yang berasal dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar. Infeksi yang menetap juga bisa menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang kecil di telinga tengah yang mengantarkan suara dari telinga luar ke telinga dalam) sehingga terjadi tuli konduktif. Perforasi marginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga). Bisa terjadi tuli konduktif dan keluarnya nanah dari telinga. Komplikasi yang serius adalah: peradangan telinga dalam (labirintitis) kelumpuhan wajah ifneksi otak. pembentukan kolesteatoma (penimbunan bahan putih yang menyerupai kulit) di telinga tengah. Kolesteatoma menyebabkan kerusakan tulang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi yang serius.

52

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap cairan yang keluar dari telinga. Rontgen mastoid atau CT scan kepala dilakukan untuk mengetahui adanya penyebaran infeksi ke struktur di sekeliling telinga. PENGOBATAN Pada serangan otitis media kronis, dokter akan membersihkan saluran telinga dan telinga tengah dengan menggunakan penghisap dan kapas kering. Kemudian ke dalam telinga tengah dimasukkan cairan asam asetat dan hydrocortisone. Serangan yang lebih hebat diatasi dengan antibiotik per-oral (melalui mulut). Biasanya dilakukan timpanoplasti untuk memperbaiki gendang telinga dan jika rantai tulang pendengaran mengalami kerusakan, bisa diperbaiki secara bersamaan.

Kolesteatoma diangkat melalui pembedahan. Jika kolesteatoma tidak dibuang, maka perbaikan telinga tengah tidak dapat dilakukan. PENCEGAHAN Pengobatan infeksi telinga akut secara tuntas bisa mengurangi resiko terjadinya infeksi telinga kronis

Otitis Media Sekretoris


DEFINISI Otitis Media Sekretoris adalah suatu keadaan dimana cairan terkumpul di dalam telinga tengah.

53

PENYEBAB Penyebabnya adalah otitis media akut yang belum sembuh total atau penyumbatan tuba eustakius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung bagian belakang/tenggorokan). Tuba eustakius berfungsi mengalirkan kelebihan cairan yang secara normal dibuat di dalam telinga tengah. Tuba juga berfungsi memelihara tekanan udara yang sama antara telinga tengah dan telinga luar sehingga gendang telinga bergerak dengan bebas dan fungsi pendengaran efektif. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak karena mereka memiliki tuba eustakius yang lebih pendek, lebih sempit dan posisinya lebih mendatar. Tuba eustakius mudah mengalami penyumbatan akibat reaksi alergi, pembesaran amandel atau peradangan pada hidung dan tenggorokan. GEJALA Salah satu ciri dari otitis media sekretoris adalah tidak adanya gejala yang nyata. Anak-anak yang lebih tua atau dewasa mungkin mengeluhkan pendengarannya yang berkurang atau telinganya terasa penuh. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop. Untuk mengukur tekanan di telinga luar dan telinga tengah dilakukan pemeriksaan timpanometri. Adanya cairan di dalam telinga tengah bisa diketahui dengan melakukan pemeriskaan otoskop akustik atau reflektometri. PENGOBATAN Pengobatan biasanya diawali dengan pemberian antibiotik. Untuk mengurangi penyumbatan dan membantu membuka tuba eustakius, diberikan obat lainnya seperti phenilephrine, ephedrin dan antihistamin. Untuk membantu meningkatkan tekanan di dalam telinga tengah penderita bisa menghembuskan nafas dalam keadaan mulut dan lubang hidungnya tertutup. Kadang dilakukan miringotomi, yaitu pembuatan lubang pada gendang telinga agar cairan dari telinga tengah bisa keluar. Keadaan-keadaan yang menyebabkan penyumbatan tuba eustakius (misalnya alergi) diobati. Pada anak-anak mungkin perlu dilakukan pengangkatan amandel. PENCEGAHAN Agar tuba eustakius bisa berfungsi sebagaimana mestinya, sebaiknya hindari berbagai iritan (misalnya asap rokok). Anak-anak yang lebih muda jangan dibiasakan minum susu botol sambil berbaring dan hentikan pemakaian dot sedini mungkin. Sekitar 40% kasus memiliki latar belakang alergi, karena itu pencegahan yang paling efektif adalah mengenali dan menghindari alergen (zat penyebab terjadinya alergi). Vaksin pneumokokus bisa mencegah infeksi penyebab terjadinya otitis media akut yang bisa mengarah ke otitis media sekretoris. Demikian pula halnya dengan vaksin flu. Untuk dewasa dan anak-anak yang lebih besar, mengunyah permen karet bisa membantu fungsi tuba eustakius.

Patah Tulang Hidung


DEFINISI

54

Patah pada tulang hidung lebih sering terjadi dibandingkan dengan patah tulang lainnya di wajah. PENYEBAB Patah tulang hidung terjadi akibat benturan dan seringkali disertai dengan patah tulang lainnya di wajah. GEJALA Gejalanya berupa: Nyeri Perdarahan hidung Memar di sekeliling mata Kelainan bentuk hidung (mungkin baru akan tampak jika pembengkakan telah hilang) Pembengkakan Gangguan dalam menghirup udara melalui hidung. Jika terjadi penimbunan darah di dalam tulang rawan (kartilago) dari septum (pembatas lubang hidung kiri dan kanan) hidung, maka kartilago bisa mengalami infeksi dan mati, sehingga hidung akan mendatar dan berbentuk seperti sadel sepeda.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan rontgen hidung. PENGOBATAN Untuk mencegah infeksi dan mempertahankan kartilago, darah yang terkumpul di septum hidung dibuang. Setelah dilakukan manipulasi untuk mengembalikan hidung ke posisi semula, dipasang bidai di luar hidung. Patah pada septum sulit untuk diatasi dan seringkali perlu dilakukan tindakan pembedahan.

55

Penyakit Meniere
DEFINISI Penyakit Meniere adalah suatu penyakit yang ditandai oleh serangan berulang vertigo (perasaan berputar), tuli dan tinnitus (telinga berdenging). PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui. GEJALA Gejalanya berupa seangan vertigo, mual dan muntah mendadak, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan. Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga. Pendengaran di telinga yang terkena berfluktuasi (kadang jelas, kadang kurang) tetapi semakin lama semakin memburuk. Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo. Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga. Pada salah satu bentuk penyakit Meniere, tuli dan tinnitus terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum seangan vertigo. Setelah serangan vertigo mulai, bisa terjadi perbaikan fungsi pendengaran. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pemeriksaan yang dilakukan unruk membedakan penyakit meniere dari penyebab vertigo lainnya: - CT scan atau MRI kepala - Stimulasi kalorik - Elektroensefalografi - Elektronistagmografi - Audiometri/audiologi. PENGOBATAN Untuk meringankan vertigo bisa diberikan scopolamin, antihistamin, barbiturat atau diazepam. Tindakan pembedahan untuk mengurangi vertigo adalah neurektomi vestibuler, dimana dilakukan pemotongn saraf yang menuju ke kanalis semisirkularis (bagian dari telinga tengah yang mengatur keseimbangan). Jika vertigo sangat mengganggu dan terjadi gangguan pendengaran yang berat, dilakukan labirintektomi, yaitu pengangkatan koklea (bagian dari telinga tengah yang mengatur pendengaran) dan kanalis semisirkularis.

Perforasi Gendang Telinga


DEFINISI Perforasi Gendang Telinga adalah suatu keadaan dimana ditemukan lubang pada gendang telinga. Gendang telinga (membran timpani) merupakan pemisah antara telinga luar dan telinga tengah. Jika gelombang suara menyentuhnya maka

56

gendang telinga akan bergetar dan hal ini merupakan awal dari proses perubahan gelombang suara menjadi impuls saraf yang akan menuju ke otak. Jika terjadi kerusakan pada gendang telinga maka proses pendengaranpun akan terganggu. Gendang telinga juga bertindak sebagai penghalang masuknya bahan-bahan dari luar telinga (misalnya bakteri). Jika terjadi perforasi gendang telinga, maka bakteri dengan mudah akan masuk ke dalam telinga dan menyebabkan terjadinya infeksi.

PENYEBAB Lubang pada gendang telinga bisa terjadi jika suatu benda dimasukkan ke dalam telinga (misalnya cotton-bud) atau jika suatu benda secara tidak sengaja masuk ke dalam telinga (misalnya ranting pohon yang terlalu rendah). Terjadinya lubang pada gendang telinga juga bisa disebabkan oleh peningkatan tekanan yang terjadi secara tiba-tiba (misalnya akibat ledakan, tamparan atau menyelam) atau oleh penurunan tekanan yang juga terjadi secara tiba-tiba. Infeksi telinga juga bisa menyebabkan perforasi gendang telinga karena terjadi peningkatan tekanan cairan di dalam telinga tengah sehingga mendorong gendang telinga dan akhirnya terbentuklah lubang pada gendang telinga. GEJALA Perforasi gendang telinga menyebabkan nyeri hebat yang timbul secara tiba-tiba, diikuti oleh perdarahan dari telinga, hilangnya pendengaran dan tinitus (telinga berdenging). Kehilangan pendengaran akan lebih buruk jika disertai oleh gangguan pdada rantai tulang pendengaran atau cedera pada telinga bagian dalam. Cedera pada telinga bagian dalam juga bisa menyebabkan vertigo (perasaan berputar). Dalam waktu 24-48 jam bisa keluar nanah dari telinga, terutama jika telinga kemasukan air. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Dengan menggunakan otoskop, dokter bisa melihat adanya lubang pada gendang telinga. PENGOBATAN Untuk mencegah terjadinya infeksi, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut). Penderita harus menjaga agar telinganya tetap kering. Jika terjadi infeksi, bisa diberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik. Biasanya tanpa

57

pengobatan lebih lanjut, gendang telinga akan membaik. Tetapi jika dalam waktu 2 bulan tidak terjadi perbaikan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki gendang telinga (timpanoplasti). Jika hilangnya pendengaran bersifat menetap, diduga telah terjadi gangguan pada tulang pendengaran dan harus diperbaiki melalui pembedahan. PENCEGAHAN Berhati-hatilah ketika sedang membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud. Jika telinga kemasukan sesuatu, mintalah bantuan dokter umum/dokter ahli untuk mengeluarkannya. Obatilah infeksi telinga secara tuntas.

Perforasi Septum
DEFINISI Perforasi Septum adalah suatu keadaan dimana pada septum (pembatas antara lubang hidung kanan dan kiri) ditemukan lubang-lubang dan luka terbuka (ulkus).

PENYEBAB Perforasi septum bisa terjadi akibat: Pembedahan hidung Cedera berulang (misalnya akibat mengorek hidung) Infeksi (misalnya tuberkulosis, sifilis) Pemakaian kokain yang dihirup melalui hidung.

GEJALA Gejalanya bisa berupa pembentukan keropeng di sekeliling lubang hidung dan perdarahan hidung berulang. Penderita juga bisa mengeluarkan siulan dari hidungnya ketika bernafas. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

58

PENGOBATAN Jika tidak menimbulkan masalah yang serius, biasanya perforasi septum tidak perlu dioati secara khusus. Untuk mengurangi pembentukan keropeng bisa digunakan salep bacitracin. Lubang yang terbentuk bisa ditutup dengan jaringan penderita sendiri yang diambil dari pipi atau bagian hidung lainnya atau dengan selaput buatan yang terbuat dari bahan plastik yang lembut.

Perdarahan Hidung
DEFINISI Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal dari hidung. PENYEBAB Penyebab epistaksis:

1. Infeksi lokal
2. - Vestibulitis - Sinusitis Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera - Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang merangsang - Patah tulang hidung Penyakit kardiovaskuler - Penyempitan arteri (arteriosklerosis) - Tekanan darah tinggi Infeksi sistemik - Demam berdarah - Influenza - Morbili - Demam tifoid Kelainan darah - Anemia aplastik - Leukemia - Trombositopenia - Hemofilia) - Telangiektasi hemoragik herediter Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars dan menopause Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam/penyakit Caisson) atau lingkungan yang udaranya sangat dingin Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan mimisan ringan disertai ingus berbau busuk

3.
4.

5.

6. 7.

8.
9.

10. Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada
anak dan remaja. GEJALA

59

Epistaksis dibagi menjadi 2 kelompok:

Epistaksis anterior : perdarahan berasal dari septum (pemisah lubang hidung kiri dan kanan) bagian depan, yaitu dari pleksus Kiesselbach atau arteri etmoidalis anterior. Biasanya perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien duduk, darah akan keluar dari salah satu lubang hidung. Seringkali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi. Epistaksis posterior : perdarahan berasal dari bagian hidung yang paling dalam, yaitu dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis posterior. Epistaksis posterior sering terjadi pada usia lanjut, penderita hipertensi, arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti spontan. Darah mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis epistaksis: - Pemeriksaan darah tepi lengkap - Fungsi hemostatis - Tes fungsi hati dan ginjal - Pemeriksaan foto hidung, sinus paranasal dan nasofaring

PENGOBATAN Epistaksis anterior Penderita sebaiknya duduk tegak agar tekanan vaskular berkurang dan mudah membatukkan darah dari tenggorokan Epistaksis anterior yang ringan biasanya bisa dihentikan dengan cara menekan cuping hidung selama 5-10 menit Jika tindakan diatas tidak mampu menghentikan perdarahan, maka dipasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidocain atau pantocain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri Setelah perdarahan berhenti, dilakukan penyumbatan sumber perdarahan dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30% (atau asam trichloracetat 10%) atau dengan elektrokauter Bila dengan cara tersebut perdarahan masih terus berlangsung, maka diperlukan pemasangan tampon anterior yang telah diberi vaselin atau salep antibiotika agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan ulang pada saat tampon dilepaskan. Tampon anterior dimasukkan melalui lubang hidung depan, dipasang secara berlapis mulai dari dasar sampai puncak rongga hidung dan harus menekan sumber perdarahan. Tampon dipasang selama 1-2 hari. Jika tidak ada penyakit yang mendasarinya, penderita tidak perlu dirawat dan diminta lebih banyak duduk serta mengangkat kepalanya sedikit pada malam hari. Penderita lanjut usia harus dirawat.

60

Epistaksis posterior Pada epistaksis posterior, sebagian besar darah masuk ke dalam mulut sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan perdarahan. Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena perdarahan biasanya hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung. Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan 1helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai dengan pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus ataupun telinga tengah. Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna. Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung singkat dan berhenti secara spontan, kadang-kadang timbul kembali beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan berkurang. Jika hal ini terjadi mungkin perlu dilakukan pembedahan terhadap patah tulang atau pengikatan arteri. Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan. Untuk mengatasi anemia, dilakukan pencangkokan kulit ke dalam septum hidung.

PERIKONDRITIS
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. EKSIM Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar dan saluran telinga, yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah serta keluarnya cairan dari telinga. Keadaan ini bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan saluran telinga. Dioleskan larutan

61

yang mengandung alumunium asetat (larutan Burow). Untuk mengatasi gatalgatal dan peradangan bisa diberikan krim atau salep corticosteroid. Jika daerah yang terkena mengalami infeksi, bisa diberikan salep atau obat tetes antibiotik. CEDERA Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa menyebabkan memar diantara kartilago dan perikondrium. Jika terjadi penimbunan darah di daerah tersebut, maka akan terjadi perubahan bentuk telinga luar dan tampak massa berwarna ungu kemerahan. Darah yang tertimbun ini (hematoma) bisa menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago sehingga terjadi perubahan bentuk telinga. Kelainan bentuk ini disebut telinga bunga kol, yang sering ditemukan pada pegulat dan petinju. Untuk membuang hematoma, biasanya digunakan alat penghisap dan penghisapan dilakukan sampai hematoma betul-betul sudah tidak ada lagi (biasanya selama 37 hari). Dengan pengobatan, kulit dan perikondrium akan kembali ke posisi normal sehingga darah bisa kembali mencapai kartilago. Jika terjadi robekan pada telinga, maka dilakukan penjahitan dan pembidaian pada kartilagonya. Pukulan yang kuat pada rahang bisa menyebabkan patah tulang di sekitar saluran telinga dan merubah bentuk saluran telinga dan seringkali terjadi penyempitan. Perbaikan bentuk bisa dilakukan melalui pembedahan. TUMOR Tumor pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor yang jinak bisa tumbuh di saluran telinga, menyebabkan penyumbatan dan penimbunan kotoran telinga serta ketulian. Contoh dari tumor jinak pada saluran telinga adalah: Kista sebasea (kantong kecil yang terisi sekresi dari kulit) Osteoma (tumor tulang) Keloid (pertumbuhan dari jaringan ikat yang berlebihan setelah terjadinya cedera). Seruminoma (kanker pada sel-sel yang menghasilkan serumen) bisa tumbuh pada sepertia saluran telinga luar dan bisa menyebar. Untuk mengatasinya dilakukan pembedahan untuk mengangkat kanker dan jaringan di sekitarnya. Kanker sel basal dan kanker sel skuamosa seringkali tumbuh di pada telinga luar setelah pemaparan sinar matahari yang lama dan berulang-ulang. Pada stadium dini, bisa diatasi dengan pengangkatan kanker atau terapi penyinaran. Pada stadium lanjut, mungkin perlu dilakukan pengangkatan daerah telinga luar yang lebih luas. Jika kanker telah menyusup ke kartilago, dilakukan pembedahan. Kanker sel basal dan sel skuamosa juga bisa tumbuh di dalam atau menyebar ke saluran telinga. Keadaan ini diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat kanker dan jaringan di sekitarnya yang diikuti dengan terapi penyinaran

Polip Hidung
DEFINISI Polip Hidung adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak. PENYEBAB Penyebab terjadinya polip tidak diketahui, tetapi beberapa polip tumbuh karena adanya pembengkakan akibat infeksi. Polip sering ditemukan pada penderita: Rinitis alergika

62

Asma Sinusitis kronis Fibrosis kistik. GEJALA Polip biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan. Polip menyebabkan penyumbatan hidung, karena itu penderita seringkali mengeluhkan adanya penurunan fungsi indera penciuman. Karena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman. Polip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis. Penderita anak-anak sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya. DIAGNOSA Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. PENGOBATAN Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip atau bahkan menghilangkan polip. Pembedahan dilakukan jika: Polip menghalangi saluran pernafasan Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus Polip berhubungan dengan tumor. Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.

Polip Pita Suara


DEFINISI Polip Pita Suara adalah tumor jinak pada pita suara. PENYEBAB Polip pita suara biasanya disebabkan oleh: Penyalahgunaan suara Reaksi alergi menahun pada laring

63

Menghirup iritan (misalnya asap pabrik atau asap rokok). GEJALA Gejalanya berupa suara serak.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Dengan menggunakan kaca dilakukan penilaian terhadap pita suara dan untuk memastikan bahwa bukan suatu kanker, dilakukan biopsi. PENGOBATAN Untuk mengembalikan suara yang normal, dilakukan pengangkatan polip.

Rinitis Alergika Musiman


DEFINISI Rinitis Alergika Musiman (Hay fever, polinosis) adalah suatu alergi terhadap serbuk sari yang terdapat di dalam udara. PENYEBAB Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin. Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar. Selain kepekaan individu dan daerah tempat tumbuhnya tanaman, faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya rinitis

64

alergika adalah jumlah serbuk yang terkandung di dalam udara. Cuaca panas, kering dan berangin lebih banyak mengandung serbuk; cuaca dingin, lembab dan hujan menyebabkan serbuk terbuang ke tanah. GEJALA Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur. Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler. Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur. Terjadi peradangan pada kelopak mata bagian dalam dan pada bagian putih mata (konjungtivitis). Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang hanya timbul pada musim tertentu. Untuk menentukan serbuk penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit. PENGOBATAN Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau phenylpropanolamine) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari. Immunoterapi alergen perlu dipertimbangkan pada: - penderita yang mengalami efek samping yang berat akibat obat-obatan - penderita yang sering mengkonsumsi kortikosteroid - penderita yang menderita asma. Immunoterapi alergen sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelum musim serbuk tiba. PENCEGAHAN Timbulnya gejala biasanya bisa dicegah dengan menghindari alergen penyebab terjadinya rinitis alergika. Selama musim serbuk berlangsung, sebaiknya penderita tetap tinggal di dalam rumah.

Rinitis Alergika Pereneal


DEFINISI Rinitis Alergika Perenial menyebabkan gejala-gejala yang sama dengan rinitis alergika musiman, tetapi beratnya gejala bervariasi dan terjadi sepanjang tahun. PENYEBAB Alergen (penyebab alergi) pada rinitis alergika perenial bisa berupa partikel debu,

65

bulu binatang dan jamur. GEJALA Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan bagian belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur. Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler. Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi mudah tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur. Jarang terjadi konjungtivitis. Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, menyebabkan hidung meler dan hidung tersumbat. Hidung tersumbat bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan tuba eustakius di telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran, terutama pada anak-anak. Bisa timbul komplikasi berupa sinusitis (infeksi sinus) dan polip hidung. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang timbul sepanjang tahun, tidak dipengaruhi oleh musim. PENGOBATAN Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoefedrin atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid; tidak dianjurkan untuk memberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut). Obat tetes atau obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya digunakan tidak terlalu lama karena bisa memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung. Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan terhadap infeksi sinus.

Rinitis Non-Alergika
DEFINISI Rinitis Non-Alergika adalah suatu peradangan pada selaput lendir hidung tanpa latar belakang alergi. PENYEBAB Jenis-jenis rinitis non-alergika:

1. Rinitis Infeksiosa
Rinitis infeksiosa biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bagian atas, baik oleh bakteri maupun virus.

2. Rinitis Non-Alergika Dengan Sindroma Eosinofilia

66

Penyakit ini diduga berhubungan dengan kelainan metabolisme prostaglandin. Pada hasil pemeriksaan apus hidung penderitanya, ditemukan eosinofil sebanyak 10-20%. Gejalanya berupa hidung tersumbat, bersin, hidung meler, hidung terasa gatal dan penurunan fungsi indera penciuman (hiposmia).

3. Rinitis Okupasional
Gejala-gejala rinitis hanya timbul di tempat penderita bekerja. Gejala-gejala rinitis biasanya terjadi akibat menghirup bahan-bahan iritan (misalnya debu kayu, bahan kimia). Penderita juga sering mengalami asma karena pekerjaan.

4. Rinitis Hormonal
Beberapa penderita mengalami gejala rinitis pada saat terjadi gangguan keseimbangan hormon (misalnya selama kehamilan, hipotiroid, pubertas, pemakaian pil KB). Estrogen diduga menyebabkan peningkatan kadar asam hialuronat di selaput hidung. Gejala rinitis pada kehamilan biasanya mulai timbul pada bulan kedua, terus berlangsung selama kehamilan dan akan menghilang pada saat persalinan tiba. Gejala utamanya adalah hidung tersumbat dan hidung meler.

5. Rinitis Karena Obat-obatan


Obat-obatan yang berhubungan dengan terjadinya rinitis adalah: - ACE inhibitor - reserpin - guanetidin - fentolamin - metildopa - beta-bloker - klorpromazin - gabapentin - penisilamin - aspirin - obat anti peradangan non-steroid - kokain - estrogen eksogen - pil KB.

6. Rinitis Gustatorius
Rinitis gustatorius terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu, terutama makanan yang panas dan pedas.

7. Rinitis Vasomotor
Rinitis vasomotor diyakini merupakan akibat dari terganggunya keseimbangan sistem parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung. Gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersinbersin dan hidung meler. Gejala biasanya dipicu oleh: - cuaca dingin - bau yang menyengat - stres - bahan iritan. GEJALA Gejala yang khas untuk rinitis adalah: - hidung terasa gatal

67

- hidung meler - hidung tersumbat. Ciri khas dari rinitis infeksiosa adalah lendir hidung yang bernanah, yang disertai dengan nyeri dan tekanan pada wajah, penurunan fungsi indera penciuman serta batuk. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil tes kulit alergen yang negatif (tidak ditemukan IgE). PENGOBATAN Pengobatan rinitis non-alergika berdasarkan penyebabnya: Infeksi karena virus biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari; sedangkan infeksi bakteri memerlukan terapi antibiotik. Untuk status hipotiroid perbatasan, bisa diberikan ekstrak tiroid. Rinitis karena kehamilan biasanya akan berakhir pada saat persalinan tiba. Untuk mengatasi rinitis akibat pil KB sebaiknya pemakaian pil KB dikurangi atau diganti dengan kontrasepsi lainnya. Obat-obatan yang bisa diberikan untuk meringankan gejala rinitis: Obat tetes hidung yang mengandung corticosteroid (untuk mengurangi peradangan) Obat tetes hidung yang mengandung simpatomimetik (untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan hidung).

Sindroma Ramsay Hunt


DEFINISI Sindroma Ramsay Hunt (Herpes Zoster pada telinga) adalah suatu infeksi pada saraf pendengaran oleh virus herpes zoster, yang menyebabkan nyeri telinga hebat, tuli dan vertigo (perasaan berputar). PENYEBAB Virus herpes zoster. GEJALA Pada telinga luar dan di dalam saluran telinga terbentuk lepuhan-lepuhan kecil berisi cairan (vesikel). Vesikel juga bisa terbentuk di kulit wajah atau leher yang dipersarafi oleh saraf yang terinfeksi. Jika saraf wajah tertekan akibat infeksi dan pembengkakan, maka otot-otot pada salah satu sisi wajah bisa mengalami kelumpuhan yang sifatnya sementara ataupun menetap. Ketulian bisa bersifat menetap atau sembuh kembali secara sempurna. Vertigo berlangsung selama beberapa minggu. DIAGNOSA

68

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik. PENGOBATAN Obat pilihan adalah anti-virus acyclovir. Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (analgesik) dan untuk menekan vertigo diberikan diazepam. Jika terjadi penekanan saraf wajah, dilakukan pembedahan untuk memperlebar lubang yang dilalui oleh saraf wajah. Setelah pembedahan biasanya kelumpuhan wajah akan menghilang.

Sinusitis
DEFINISI Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (maksilaris, etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis).

PENYEBAB Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulanbulan bahkan bertahun-tahun). Penyebab sinusitis akut: Infeksi virus. Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek). Bakteri. Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut. Infeksi jamur. Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut.

69

Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan. Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur. Peradangan menahun pada saluran hidung. Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor. Penyakit tertentu. Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik).

Penyebab sinusitis kronis: Asma Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika) Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir. GEJALA Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena: Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi. Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat. Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.

Gejala lainnya adalah: - tidak enak badan - demam - letih, lesu - batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari - hidung meler atau hidung tersumbat. Demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus. Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar nanah berwarna kuning atau hijau. Sinusitis & Gangguan Sistem Kekebalan Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penderita gangguan sistem kekebalan, jamur bisa menyebabkan sinusitis yang berat dan bahkan berakibat fatal. Mukormikosis (fikomikosis) adalah suatu infeksi jamur yang bisa terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol. Pada rongga hidung terdapat jaringan mati yang berwarna hitam dan menyumbat aliran darah ke otak sehingga terjadi gejala-gejala neurologis (misalnya sakit kepala dan kebutaan). Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan yang mati tersebut. Pengobatannya meliputi pengendalian diabetes dan pemberian obat anti-jamur amfoterisin B secara intravena (melalui pembuluh darah).

70

Aspergillosis dan kandidiasis merupakan infeksi jamur pada sinus yang bisa berakibat fatal pada penderita gangguan sistem kekebalan akibat terapi antikanker atau penyakit (misalnya leukemia, limfoma, mieloma multipel atau AIDS). Pada aspergillosis, di dalam hidung dan sinus terbentuk polip. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap polip. Pengobatannya berupa pembedahan sinus dan pemberian amfoterisin B intravena. DIAGNOSA Diganosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk menentukan luas dan beratnya sinusitis, bisa dilakukan pemeriksaan CT scan. Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui adanya abses gigi. PENGOBATAN Sinusitis akut Untuk sinusitis akut biasanya diberikan: Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri. Dekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai selama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung). Untuk mengurangi penyumbatan, pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid. Sinusitis kronis Diberikan antibiotik dan dekongestan. Untuk mengurangi peradangan biasanya diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid. Jika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid per-oral (melalui mulut). Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman: - Menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas - Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam - Kompres hangat di daerah sinus yang terkena. Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tersebut, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronis adalah pembedahan. Pada anak-anak, keadaannya seringkali membaik setelah dilakukan pengangkatan adenoid yang menyumbat saluran sinus ke hidung. Pada penderita dewasa yang juga memiliki penyakit alergi kadang ditemukan polip pada hidungnya. Polip sebaiknya diangkat sehingga saluran udara terbuka dan gejala sinus berkurang. Teknik pembedahan yang sekarang ini banyak dilakukan adalah pembedahan sinus endoskopik fungsional.

Telinga, Hidung & Tenggorokan


DEFINISI Lokasi dan fungsi dari telinga, hidung dan tenggorokan berhubungan erat. Kelainan pada organ-organ tersebut didiagnosis dan diobati oleh dokter spesialis yang disebut otolaringologis. TELINGA

71

Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh. Telinga Luar Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus auditorius eksternus). Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar.

Telinga Tengah Teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah: Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada gendang telinga) Inkus (menghugungkan maleus dan stapes) Stapes (melekat pda jendela oval di pintu masuk ke telinga dalam). Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan dihantarkan ke jendela oval. Telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil: Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel) Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius dengan jendela oval. Jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulangtulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan. Respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh dari kerusakan karena suara. Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah. Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan. Telinga Dalam Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian utama: Koklea (organ pendengaran) Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan). Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf. Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak.

72

Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut. Jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali. Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran. Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan. Setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak. Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala. Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan. Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan. Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).

HIDUNG Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke paru-paru. Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata. Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan (kartilago). Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum, yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang. Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk sejumlah lipatan. Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara. Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah. Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk dengan segera. Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan

73

lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut (silia). Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara sebelum masuk ke dalam paru-paru. Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan batuk membersihkan paru-paru. Selsel penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas. Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiap saraf olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak. SINUS PARANASALIS Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang berrongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung. Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis: Sinus maksilaris Sinus etmoidalis Sinus frontalis Sinus sfenoidalis. Dengan adanya sinus ini maka: - berat dari tulang wajah menjadi berkurang - kekuatan dan bentuk tulang terpelihara - resonansi suara bertambah. Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia. Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung. Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan peradangan (sinusitis).

TENGGOROKAN Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas kerongkongan dan tabung udara (trakea). Tenggorokan terbagi lagi menjadi: nasofaring (bagian atas) orofaring (bagian tengah) hipofaring (bagian bawah. Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan dan tempat jalannya udara ke paru-paru. Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia. Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah kerongkongan lalu ditelan. Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga hidung bagian belakang. Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi. Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan akan menciut. Pada puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi menghasilkan suara. Jika mengendur, maka pita suara membentuk lubang

74

berbentuk huruf V sehingga udara bisa lewat dengan bebas. Jika mengkerut, pita suara akan bergetar, menghasilkan suara yang bisa dirubah oleh lidah, hidung dan mulut sehingga terjadilah percakapan. Epiglotis merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri dari kartilago dan terletak di atas serta di depan laring. Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke dalam trakea.

Tonsilitis (Radang Amandel)


DEFINISI Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel). Tonsilitis sangat sering ditemukan, terutama pada anak-anak. PENYEBAB Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptokokuks atau infeksi virus (lebih jarang). Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil berfungsi membantu menyaring bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bisa 'dikalahkan' oleh infeksi bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, menyebabkan tonsilitis. Infeksi juga bisa terjadi di tenggorokan dan daerah sekitarnya, menyebabkan faringitis. GEJALA Gejalanya berupa nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan. Nyeri seringkali dirasakan di telinga karena tenggorokan dan telinga memiliki persarafan yang sama. Anak-anak yang lebih kecil biasanya tidak mengeluhkan tenggorokannya nyeri, tetapi mereka tidak mau makan. Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala dan muntah. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Tonsil membengkak dan tampak bercak-bercak perdarahan. Ditemukan nanah dan selaput putih tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan. Dilakukan pembiakan apus tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebabnya. PENGOBATAN Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 10 hari. Jika anak mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam

75

bentuk suntikan. Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika: - tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun - tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 2 tahun - tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun waktu 3 tahun - tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.

Tumor Saraf Pendengaran


DEFINISI Tumor Saraf Pendengaran (Neroma Akustik, Neurinoma Akustik, Schwannoma Vestibuler, Tumor Saraf VIII) adalah suatu tumor jinak yang berasal dari sel Schwann (sel yang membungkus saraf). 7% dari tumor yang tumbuh di dalam tulang tengkorak adalah tumor saraf pendengaran. PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui. GEJALA Gejala awalnya adalah tuli, tinnitus (telinga berdenging), pusing dan ketidakseimbangan tubuh. Gejala lainnya bisa timbul setelah tumor tumbuh lebih besar dan menekan bagian otak lainnya, yaitu saraf wajah (saraf trigeminal yang menghubungkan mata, mulut dan rahang). DIAGNOSA Diagnosis dini ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan MRI dan tes pendengaran (termasuk ABSR/auditory brain stem response yang menilai perjalanan gelombang saraf ke otak). PENGOBATAN Untuk menghindari kerusakan pada saraf wajah, tumor yang kecil diangkat melalui pembedahan mikro. Tumor yang lebih besar diangkat melalui pembedahan yang lebih luas.

Vestibulitis
DEFINISI Vestibulitis adalah suatu peradangan pada selubung akar rambut (folikel) di dalam vestibulum (bagian depan rongga hidung). GEJALA

76

Peradangan bisa menyebabkan pembentukan keropeng dan bila ujung atau sayap hidung ditekan akan terasa nyeri; dan hal ini seringkali berulang. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan hidung. PENGOBATAN Vestibulum dibersihkan dan diberikan salep yang mengandung antibiotik 2-3 kali/hari.

Vertigo Postural
DEFINISI Vertigo Postural (Vertigo Posisional) adalah vertigo (perasaan berputar) berat yang berlangsung kurang dari 30 detik dan terjadi pada posisi kepala tertentu. PENYEBAB Vertigo postural bisa disebabkan oleh keadaan-keadaan yang menyebabkan kerusakan pada kanalis semisirkularis (bagian dari telinga dalam yang mengatur keseimbangan), seperti: Cedera pada telinga tengah Otitis media Pembedahan telinga Penyumbatan arteri yang menuju ke telinga dalam.

GEJALA Vertigo terjadi ketika penderita berbaring miring atau ketika kepalanya menengadah ke atas. Juga terjadi pergerakan bola mata diluar kesadaran (nistagmus). Biasanya penyakit ini akan menghilang dalam beberapa minggu atau beberapa bulan tetapi bisa kambuh kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Dokter biasanya akan meminta penderita untuk berbaring miring. Setelah beberaa detik biasanya akan terjadi vertigo (yang berlangsung selama 15-20 detik) dan nistagmus. PENGOBATAN Penderita sebaiknya menghindari posisi tubuh yang menyebabkan terjadinya vertigo. Jika keadaan ini menetap selama 1 tahun maka untuk meringankan gejala biasanya dilakukan pembedahan untuk memotong salah satu saraf yang menuju ke kanalis semisirkularis.

77

78

Anda mungkin juga menyukai

  • Campak Pengertian dan Pencegahan
    Campak Pengertian dan Pencegahan
    Dokumen21 halaman
    Campak Pengertian dan Pencegahan
    anghmou
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen5 halaman
    Vertigo
    Yaya Berrie
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen5 halaman
    Vertigo
    Yaya Berrie
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen5 halaman
    Vertigo
    Yaya Berrie
    Belum ada peringkat
  • Hiv Aids
    Hiv Aids
    Dokumen31 halaman
    Hiv Aids
    Fahmy Dekmy
    Belum ada peringkat
  • Hiv Aids
    Hiv Aids
    Dokumen31 halaman
    Hiv Aids
    Fahmy Dekmy
    Belum ada peringkat
  • GGA AKUT
    GGA AKUT
    Dokumen18 halaman
    GGA AKUT
    Yaya Berrie
    Belum ada peringkat