Anda di halaman 1dari 11

EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Deni Candra, ST, MT 1.

PENDAHULUAN Apabila anda melakukan suatu percobaan, tentunya anda harus sudah memiliki tujuan dan sasaran percobaan yang ingin anda lakukan. Apa perbedaan tujuan percobaan dan sasaran percobaan?. Kedua istilah tersebut identik dengan istilah misi dan visi. Misi adalah suatu usaha untuk mencapai visi, sedangkan visi adalah apa yang diharapkan dari misi. Misalkan suatu pemerintah daerah memiliki visi mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Maka diperlukan misi untuk mencapai visi tersebut misalnya menciptakan lapangan kerja, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan sebagainya, sehingga apabila misi ini berhasil maka terwujudlah masyarakat yang makmur dan sejahtera. Begitu juga dengan istilah tujuan percobaan dan sasaran percobaan. Tujuan percobaan bisa dikatakan sebagai usaha untuk mencapai sasaran percobaan sedangkan sasaran percobaan adalah apa yang diharapkan dari kegiatan percobaan untuk mencapai tujuan. Misalnya anda melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat adaptasi varietas kacang kedelai terhadap lahan gambut, nah, dalam hal ini sasaran percobaannya adalah diperolehnya varietas kacang kedelai yang adaptif di lahan gambut tersebut. Prosedur Percobaan untuk mencapai Sasaran Ada beberapa prosedur percobaan untuk mencapai sasaran percobaan diantaranya: Pengenalan masalah. Sebelum anda melakukan suatu percobaan, anda harus melakukan identifikasi atau pengenalan masalah sebagai bahan atau alasan mengapa anda melakukan percobaan itu. Misalnya anda menemukan masalah mengapa tanaman jagung yang ditanam di lahan atau di tanah garapan desa tidak memberikan hasil yang maksimal. Nah, beranjak dari sini anda harus mampu menggali mengapa terjadi demikian, apakah tanahnya kurang subur atau teknik penanamannya yang kurang tepat, atau dosis pupuk yang tidak benar. Oke, misalnya anda sudah menemukan masalah sebenarnya adalah masalah tanah yang kurang subur.

Kalau sudah demikian anda tinggal memikirkan percobaan seperti apa yang akan anda lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Peninjauan pustaka (temuan-temuan terdahulu) Peninjauan pustaka adalah menggali informasi atau temuan peneliti terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang ingin anda pecahkan melalui percobaan tersebut. Konsep atau teori yang mungkin dapat digunakan untuk memecahkan masalah Setelah anda melakukan telaah terhadap temuan-temuan terdahulu, maka selanjutnya adalah merumuskan suatu konsep atau teori yang mungkin dapat memecahkan masalah seputar percobaan yang anda lakukan. Misalnya anda merumuskan bahwa dengan pemberian pupuk kandang takaran yang tepat dapat meningkatkan kesuburan tanah. Melakukan analisis data Pada tahap ini anda sudah mulai melakukan percobaan pemupukan kandang untuk mendapatkan data pengamatan dan selanjutnya menganalisis data tersebut. Dari hasil analisis data tersebut selanjutnya anda akan mengetahui apakah percobaan yang anda lakukan dapat memecahkan masalah. 2. ISTILAH DAN PENGERTIAN Metode Ilmiah: penerapan logika dan objektivitas dalam mempelajari tentang fenomena Tahapan Metode Ilmiah Pertama: tahap persiapan yang mencakup segi pencarian dan perumusan

masalah yang akan diteliti Kedua: pelaksanaan penelitian itu sendiri untuk mengumpulkan data atau

fakta sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan. Ketiga: pengolahan data untuk membuat simpulan

Rancangan : Bentuk, model, pola

Perancangan: Suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang belum diketahui untuk menguji, menguatkan atau menjelaskan beberapa pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga. Percobaan : Rangkaian kegiatan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan dengan Rangkaian kegiatan untuk mengamati pengaruh X terhadap Y; mana X Tindakan coba-coba (trial) yang dirancang untuk menguji keabsahannya Merupakan salah satu alat penelitan untuk menyelidiki tentang sesuatu Suatu taraf kritis dalam metode ilmiah dapat memberikan keputusan atas menguji hipotesis. Atau: disebut faktor perlakuan dan Y disebut faktor pengamatan. (validity) hipotesis yang diajukan. yang ingin diketahui atau untuk membuktikan suatu teori tertentu (principle) penerimaan atau penolakan suatu hipotesis. Perancangan Percobaan: Suatu prosedur yang dipergunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian tersebut. Juga merupakan prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. Hubungan antara Metode Ilmiah dan Rancangan Percobaan adalah bahwa rancangan percobaan adalah salah satu bagian dari metode ilmiah yang bertujuan mengumpulkan data empiris untuk memperoleh pengetahuan baru Hubungan antara Metode Ilmiah dan Metode Percobaan

Metode Ilmiah adalah studi terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan logis. Metode Percobaan adalah salah satu metode ilmiah dalam pengumpulan data empiris untuk memperoleh pengetahuan baru. Jadi metode ilmiah itu bermacam-macam jenisnya salah satunya adalah metode percobaan.

Obyek penelitian dibedakan menjadi: X : Dependent variable, (peubah atau peragam bebas). Nilainya tidak tergantung hasil pengamatan tetapi tergantung kepada peneliti. Disebut faktor sebab.

Y : Independent variable, (peubah atau peragam tidak bebas). Nilainya tergantung hasil pengamatan sebagai akibat diterapkannya faktor X. Disebut faktor akibat. Unsur Dasar Percobaan : Pengacakan (random) Perlakuan (treatment) Ulangan (replication) Pengaturan atau pembatasan lokal (local control)

Pengacakan Suatu usaha untuk mengalokasikan perlakuan kepada setiap Pengacakan menjamin pemberian kesempatan yang sama Dengan pengacakan dapat dipastikan bahwa kita akan satuan percobaan tanpa pilih kasih. kepada setiap satuan percobaan untuk mendapatkan perlakuan tertentu. memperoleh nilai dugaan yang tidak bias bagi ragam galat percobaan, nilai tengah, dan beda nilai tengah perlakuan. dari harapan. undian Perlakuan (treatment): Semua tindakan coba-coba (trial and error) terhadap suatu obyek yang Bisa berasal dari dua faktor atau lebih (kombinasi perlakuan) pengaruhnya akan diuji. Dapat dilakukan dengan menggunakan bilangan teracak atau Disarankan untuk melakukan pengacakan walaupun tidak ada Pengacakan akan menghindari kejadian yang mungkin berbeda kemungkinan bias yang serius akibat tidak adanya pengacakan.

Suatu prosedur yang akan kita ukur pengaruhnya dan diperbandingkan satu dengan yang lain. Misalnya, apabila kita ingin menguji 5 kultivar kedelai, namakanlah K1, K2, K3, K4, dan K5, maka kultivar-kultivar inilah yang disebut perlakuan.

Ulangan (replication): kali Jumlahnya tergantung tingkat ketelitian yang diinginkan Dipengaruhi oleh: derajat ketelitian; keragaman bahan dan terhadap kesimpulannya. biaya yang tersedia. Pengulangan berfungsi sebagai berikut: Menghasilkan nilai dugaan bagi galat percobaan Meningkatkan ketepatan percobaan Memperluas daya cakup kesimpulan Mengendalikan ragam galat percobaan Local control: Percobaan yang dilakukan dalam kondisi homogen (laboratorium, rumah kaca dsb.); mempunyai 2 unsur dasar yaitu perlakuan dan ulangan. Biasanya dengan RAL (Rancangan acak lengkap) Kondisi heterogen (lapangan, kebun, danau, laut); mempunyai 2 unsur dasar dan unsur ke-3 yaitu kontrol lokal. Biasanya dilakukan RAK (Rancangan acak kelompok) atau lainnya RAKL (Rrancangan acak kuadrat latin atau disebut juga Rancangan bujur-sangkar latin) untuk mengendalikan kondisi lapangan yang heterogen. Galat Percobaan: Ukuran keragaman diantara semua pengamatan dari satuan-satuan percobaan yang mendapat perlakuan sama. Misalnya, dua petak tanaman kedelai yang berukuran sama dengan kultivar kedelai yang sama dan perlakuan pupuk yang sama, tetapi tidak memberikan respon yang sama. Misalkan ada dua perlakuan yang dicobakan, katakanlah A dan B, masingmasing perlakuan diulang 4 kali. Hasilnya untuk perlakuan A: 6, 8, 12, dan 10, sedangkan untuk perlakuan B: 11,14,15, dan 13. Keragaman yang ada baik dalam perlakuan A maupun B itulah yang kita namakan galat percobaan. Frekuensi perlakuan dalam suatu percobaan yang lebih dari satu

Keragaman ini dapat ditimbulkan oleh: Akibat perbedaan yang memang sudah ada di dalam bahan Akibat kekurangcermatan dalam menyelenggarakan percobaan percobaan itu sendiri, sehingga kondisi-kondisi yang seharusnya diciptakan sama tidak terpenuhi secara sempurna.

3. TEKNIK RANCANGAN PERCOBAAN Teknik rancangan percobaan secara umum ada 3 (tiga): (1) Rancangan Lingkungan, (2) Rancangan Perlakuan, (3) Rancangan Respon. Dari ketiga teknik rancangan ini, yang paling sering digunakan adalah Rancangan Lingkungan yang dibagi lagi menjadi beberapa metode: (1) Rancangan Acak Lengkap (RAL), (2) Rancangan Acak Kelompok (RAK) (3). Rancangan Bujur Sangkar Latin (RSBL) 3.1 Rancangan Acak Lengkap (RAL) Suatu rancangan lingkungan dengan penempatan perlakuan-perlakuan pada seluruh satuan percobaan dengan pengacakan secara lengkap dan pengacakan dilakukan tanpa pembatasan pada satuan percobaan. Hanya cocok bagi percobaan dengan satuan percobaan yang homogen, seperti di laboratorium (pengaruh lingkungan secara nisbi lebih mudah dikendalikan). Untuk percobaan lapangan, dimana umumnya terdapat keragaman yang besar diantara petakan percobaan, misalnya faktor lingkungan seperti tanah, RAL sangat jarang digunakan. perlakuan Tahapan-tahapan RAL a) Mencari jumlah ulangan Pada RAL ini yang dikendalikan hanya satu keragaman saja yaitu

Untuk mencari jumlah ulangan pada rancangan acak lengkap, menggunakan rumus: p (u-1) > 15. Misalnya, jumlah perlakuan = 5, maka untuk mendapatkan jumlah ulangan adalah: 5 u 5 > 15

5 u = 20 u = 20/5 = 4 b) Pengacakan

Pengacakan dilakukan agar analisis data yang dilakukan menjadi sahih (benar). Pengacakan dapat dilakukan dengan menggunkan lotere (undian) atau software. Sebagai contoh: Pengaruh peningkatan konsentrasi COD air terhadap daya tahan ikan air tawar. Taraf dosis yang hendak kita lakukan: A,B,C,D,E ppm dengan empat ulangan, sehingga ada 20 satuan percobaan (dalam bentuk wadah). Penentuan nomor acak dapat dilakukan dengan metode lotere, tabel bilangan acak, serta penggunaan bilangan acak pada kalkulator. Buat satuan-satuan percobaan dalam bentuk kotak-kotak sebanyak 20 buah dan kita buat nomor urut 1 sampai dengan 20.
1 6 12 16 2 7 12 17 3 8 13 18 4 9 14 19 5 10 15 20

Jika menggunakan lotere (undian) buat kode perlakuan pada gulungan kerta A1, A2, A3..E1, E2). Kode perlakuan yang jatuh pertama ditempatkan pada kotak 1 dan seterusnya. Gunakan kalkulator, tekan INV RAN# atau SHIFT RAN# (CASIO TIPE FX-3800P/ FX 3600P/ FX3650P/ FX3950P/FX992S). Kerjakan penekanan tersebut sampai berjumlah 20 data, namun hanya mengambil 2 digit. Jika menggunakan program excel, buat nomor urut sesuai satuan percobaan (dalam kasus diatas ada 20 satuan percobaan) pada sel yang ada (dari atas ke bawah), buat juga kode perlakuan menurut nomor urut yang ada pada sel sebelahnya. (A1, A2, A3.E1, E2). Buat formula = Rand ( ) pada sel selanjutnya untuk mendapatkan angka acak, kemudian sorot kebawah. Blok sel kode perlakuan dan angka acak kemudian sortasi (diurutkan).
1

Bilangan teracak yang telah kita dapatkan diberi


2 3 4 5

rangking dari 1 hingga 20

A4 6 A2 11 A1 16 C4

B4 7 A3 12 D3 17 E2

D2 8 B1 13 B2 18 C1

B3 9 C2 14 C3 19 D1

E3 10 E4 15 D4 20 E1

c)

Analisa hasil

Hasil yang diperoleh dituangkan seperti Tabel 3 berikut Perlakuan (ppm)


1 2 3 4 5

Ulangan 1 2 3 4

Total

Rerata

Selanjutnya hasil pengolahan data yang sudah diperoleh dituangkan kembali ke dalam Tabel 4 (Tabel Sidik Ragam untuk RAL) berikut : Sumber keragaman Perlakuan Galat Total Derajat bebas p-1 p(u-1) (pu-1) Jumlah kuadrat Kuadrat tengah
JK FK
p

F Hitung

F Tabel 0.05 0.01

P
u

K T K T

p 1

p g

JKG = JKT JKP

JKg p( u 1)

FK

Contoh 1 Hasil pengaruh peningkatan konsentrasi COD terhadap daya tahan ikan air tawar: Perlakuan
50 100 200 300 400

I
98.0 87.0 54.0 44.0 25.0 308.0

II
96.0 85.0 50.0 49.0 28.0 308.0

III
100.0 82.0 49.0 41.0 32.0 304.0

IV
94.0 67.0 57.0 47.0 26.0 291.0

Total
388.0 321.0 210.0 181.0 111.0 1211.0

Rerata
97.00 80.25 52.50 45.25 27.75 60.55

Perhitungan: 1. 2. 3. yaitu: db perlakuan db galat db total 4. Rerata

G d to ran tal 11 21 = =6 ,5 0 5 n(ju m h a ) 2 0 Umum = la d ta


K T
g la a t

% Koefisien keragaman (KK) = um mx100 = 60,55 =8,24% rerata u

2 ,8 3 4 8 3

Kita menghitung derajat bebas pada masing-masing sumber keragaman,

= p-1 = 5 1 = 4 = p (u-1) = 5 (4-1) = 5 x 3 = 15 = pu 1 = (5x4) 1 = 20 1 = 19

Kita hitung nilai faktor koreksi (FK): FK=


( grand total ) 2 p.u
2

(1211 ) 2 1 466 521 = 73 326 ,05 = 5.4 20

5.

X JK Total (JKT) = FK

= [(98)2 + (96)2 + (100)2 + . + (26)2] 73326,05 = 86065 73326,05 = 12738,95

6.

P JK Perlakuan (JKP) =
u

FK

= [(388)2 + (321)2 + (210)2 + (181)2 + (111)2] _ FK = 342767 FK = 85691,75 - 73326,05 4 4 = 12365,7

7. 8. = 9. = 10.

JK Galat (JKG) = JKT JKP = 12738,95 12365,7 = 373,25 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) =
12365 ,7 4

J K

p 1

= 3091,425
Jg K p( u 1)

Kuadrat Tengah Galat (KTG) =


373 ,25 = 24,883 15

F Hitung =
K g T

K p T

3091 ,425 = 24 ,8833

= 124,2368

11.

Tabel Sidik Ragam RAL pada Tabel 5 Sumber keragaman


Perlakuan Galat Total

Derajat bebas
4 15 19

Jumlah kuadrat
12365,7 373,25 12738,25

Kuadrat tengah
3091,25 24,8833

F Hitung
124,237

F Tabel 0.05 0.01


3,05 4,89

12. 13.

Kaidah keputusan Apabila F Hitung F Tabel 0.05, maka perlakuan tidak berpengaruh nyata, diberi tanda TN (tidak nyata) atau NS (non significant) Apabila F Hitung F Tabel 0.05 tapi F Tabel 0.01 maka perlakuan berpengaruh nyata (diberi tanda *) Apabila F Hitung F Tabel 0.01 maka perlakuan berpengaruh sangat nyata (diberi tanda **) Kesimpulan dari contoh soal diatas adalah F Hitung > dari F Tabel 0.05 dan F Tabel 0.01 maka perlakuan sangat berpengaruh nyata terhadap hasil. Dengan kata lain konsentrasi COD air sangat berpengaruh terhadap daya tahan ikan air tawar.

Teladan 1.
Suatu proyek penelitian pemerintah tentang pengaruh pupuk TSP terhadap tanaman kedelai (ton/ha), menunjuk anda sebagai konsultan penelitiannya. Sebagai gambaran awal pupuk TSP yang akan digunakan sebanyak 5 variasi konsentrasi. Agar penelitian ini dapat berjalan baik, efektif dan memenuhi kaidah-kaidah metode ilmiah dan rancangan percobaan/penelitian, apa yang dapat anda sarankan kepada pejabat penanggung jawab penelitian tersebut? 2. Jika hasil penelitian yang dihasilkan (jumlah dan banyaknya data sesuai dengan saran anda pada Teladan 1) sebagai berikut:

Perlakuan
P0 P1 P2

I
0.9 1.1 1.7

II
0.8 1.5 1.9

III
0.9 1.3 1.9

IV
0.6 1.4 1.9

Total

Rerata

P3 P4

2.0 2.5

2.4 2.8

2.3 2.8

2.0 2.6

Apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari data hasil penelitian tersebut?

Anda mungkin juga menyukai