Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER
DI RUANGAN PANDAN II
RSUD Dr. SOETOMO



OLEH:
IKA HANNA 010710403B
EKO SAPUTRI 010710404B
DIANA RISKA 010710405B
DINAR ULNARIANA PUTRI 010710411B



FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kanker


Hari / Tanggal : Kamis, 29 September 2011
Pukul : 10.00
Waktu : 30 menit
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang tunggu Pandan II

I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengerti dan mamahami
tentang kanker.

II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan masyarakat mengetahui dan mampu:
1. Mengerti dan memahami tentang pengertian kanker
2. Mengerti tentang penyebab kanker
3. Mengerti tentang jenis kanker dan contohnya
4. Mengerti tentang gejala tumor
5. Mengerti tentang deteksi dini tumor jinak dan ganas
6. Mengerti tentang pencegahan dan pengobatan kanker

III. Kegiatan Pengajaran
No TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1 Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Apersepsi dengan menggali
pengetahuan keluarga tentang Kanker





IV. EDIA
eaIlet
Flip chart
V. ETODE PELAKSANAAN
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah, tanya jawab (diskusi)
VI. TEPAT
Ruang tunggu Pandan II RSU Dr. Soetomo Surabaya



2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan materi :
1. Mengerti dan memahami
tentang pengertian kanker
2. Mengerti tentang penyebab
kanker
3. Mengerti tentang jenis kanker
dan contohnya
4. Mengerti tentang gejala tumor
5. Mengerti tentang deteksi dini
tumor jinak dan ganas
6. Mengerti tentang pencegahan
dan pengobatan kanker
Memberi kesempatan keluarga untuk
memilih salah satu metode latihan
Iisik.
eaIlet
3 Penutup 5 menit Mengakhiri kegiatan
Menutup dengan salam
VII.LAPIRAN PENYA1I

Penyaji: Eko Saputri
Moderator: Diana Riska
Observer: Dinar ulnariana P
Fasilitator: Ika Hanna
VIII. EVALUASI
1. Mengerti dan memahami tentang pengertian kanker
2. Mengerti tentang penyebab kanker
3. Mengerti tentang jenis kanker dan contohnya
4. Mengerti tentang gejala tumor
5. Mengerti tentang deteksi dini tumor jinak dan ganas
6. Mengerti tentang pencegahan dan pengobatan kanker














ATERI

Definisi Kanker
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya
(invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting
serta syaraI tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus
meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut
tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga
mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai
organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan
tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit
diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah
stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh
dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor
ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan
lainnya.

I. 1enis -jenis tumor yang telah dikenal saat ini yaitu:
- Hemangioma
merupakan tumor jinak yang sering ditemukan. Tumor ini kadang voliter, dapat pula
multipel atau berukuran besar yang biasanya terdapat dijaringan-jaringan yaitu: kulit,
otot, tulang, SSP, dan visera. Hemamioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim
pada bayi dan anak.


- FA (Fibroadenoma mammae)
adalah tumor jinak payudara yang sesuai dengan namanya berasal dari Iibrojaringan ikat
dan adenomajaringan kelenjar. Bisa tunggal, beberapa atau dalam bentuk berkelompok
(kompleks). Ukuran FAM berkisar 1-5 cm. Ada yang sampai 15 cm namanya Giant
FAM.

II. 1enis - jenis kanker yang telah dikenal saat ini yaitu :
-Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan
limIe, lacteal, limIa, berbagai kelenjar limIe, timus, dan sumsum tulang. imIoma
spesiIik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limIe dan limIa)
-Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan
mengganggu Iungsi sel darah normal.
-Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh seperti
jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.
-Glioma
Yaitu kanker susunan syaraI, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraI
pusat.
-Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas
di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasiI (kelainan/luka yang belum
menyebar)

III. Gejala
Gejala dan Tanda Tumor
O Tumor jinak
Biasanya diawali oleh hal-hal yang dianggap sepele seperti rasa gatal-gatal, susah buang air,
dan berganti kosmetik. Gejala-gejala sepele tersebut jika tak diwaspadai bisa jadi menjadi
isyarat munculnya tumor jinak. Tanda lainnya adalah sakit pada bagian yang ditekan. Ketika
suatu bagian tubuh yang diduga terserang kanker ditekan dan menimbulkan sakit, hal ini
perlu juga dicurigai. Tanda lain yang perlu juga diperhatikan adalah munculnya benjolan,
tinja yang mengeluarkan darah, haid yang tidak normal, dan sakit pinggang yang terjadi
tiba-tiba. Semua tanda dan gejala di atas bisa jadi ada kaitannya dengan tumor jinak. Namun
tidak perlu terlalu takut. Asalkan Anda mengobati tumor jinak secepat mungkin, penyakit
tersebut dapat sembuh.
O Kanker
Secara umum, gejala klinis kanker bisa dibadi menjadi kelompok :
- Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan
(hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar
bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
- Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali
(pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, Iraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh,
dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit,
sering kali itu bukan gejala awalnya.
- Gejala sistemik : berat badan turun, naIsu makan berkurang secara signiIikan, kelelahan
dan kakeksia (kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia,
Ienomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesiIik yang disebabkan kanker aktiI
seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daItar di atas bisa
disebabkan oleh berbagai kondisi (daItar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis
banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari
setiap gejala.
- Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel
endotelial, Iibroblas dan matriks ekstraselular. Pada kanker, terjadi penurunan konsentrasi
senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin,
angiostatin dan glioma-derived angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih
Iaktor proangiogenik, seperti vascular endothelial growth factor, yang memungkinkan
sel kanker melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu
melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial growth factor
monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi Iaktor proangiogenik, dan
pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.
- Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraselular (ECM),
jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat ini telah
diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker, dengan pengecualian yang
terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma.
IV. Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan Iaktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa
Iaktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
O Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur,
kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker
meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker
payudara.
O Faktor Lingkungan
- Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita
suara), dan kandung kemih.
- Sinar Ultraviolet dari matahari
- Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker
sel darah, seperti eukemia.
O Faktor akanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi Iaktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker
pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
1. Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung
2. Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap
kanker kerongkongan.
3. Zat pewarna makanan
4. ogam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang, ikan, dsb.
5. Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
O Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
1. Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah
satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
1. Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang
ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
2. Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
3. Virus Epstein - Bar (di AIrika) menyebabkan imIoma Burkitt, sedangkan di China
virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena Iaktor
lingkungan dan genetik.
4. Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limIoma dan kanker
darah lainnya.
O Infeksi
1. Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker.
2. InIeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
3. Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab
kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan
lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
O Faktor perilaku
1. Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung lemak dan pengawet serta minuman beralkohol
2. Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti
ganti pasangan.


O Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berIungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong
terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang
berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim,
kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
O Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan
tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktiI dan
berubah siIat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
O Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron
bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan
minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan,
baik stress secara Iisik, psikologis,maupun biologis.
V. Diagnosis Kanker
Deteksi Dini Kanker :
O Upaya pendeteksian kanker yang terkini adalah dengan igital Infrared Imaging atau
Pencitraan InIramerah Digital (PID). Teknik ini untuk memonitor kesehatan payudara
dan leher rahim pada wanita terhadap adanya proses prakanker. Prinsip kerja PID adalah
bahwa benda pada temperatur tertentu akan memancarkan radiasi gelombang
electromagnet dari permukaan yang tidak kasat mata, dimana intensitas maksimum
terjadi pada panjang gelombang daerah sinar inIramerah. Aktivitas kimia dan aktivitas
pembuluh darah didalam jaringan sekitar kanker yang sedang tumbuh selalu lebih tinggi
daripada jaringan normal.
O Beberapa tes penyaringan yang dapat dilakukan dirumah, misalnya melakukan
pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan sangat dapat membantu wanita mendeteksi
kanker payudara. (SARARI)
O Melakukan pemeriksaan pap smear dapat membantu wanita yang aktiI melakukan
hubungan seksual untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini yang dilakukan setiap 6
bulan sekali.
O Memeriksa secara teratur adanya luka terbuka dimulut yang tidak sembuh - sembuh untuk
mendeteksi kanker mulut pada stadium dini.
VI. enentukan Stadium kanker
Jika kanker telah ditemukan, pemeriksaan penentuan stadium (staging) kanker membantu
dokter dalam merencanakan pengobatan yang tepat dan menentukan prognosis perjalanan
penyakitnya. Staging bisa dilakukan dengan menggunakan :
1. Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang)
2. Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat
diketahui.
3. CT (omputed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)
4. Mediastinoskopi
5. Biopsi sumsum tulang.
Terkadang perlu dilakukan pembedahan untuk menentukan stadium kanker.
Misalnya, suatu laparatomi (pembedahan perut) memungkinkan ahli bedah untuk
mengangkat atau mengobati kanker usus besar sambil menentukan penyebaran kanker ke
kelenjar getah bening terdekat.

VII. Penatalaksanaan Kanker
1. Pengobatan Konvensional
- Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel - sel kanker,
mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya agar tidak menyebar
atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Kemoterapi terkadang
merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker. Kemoterapi bersiIat sistematik, berbeda
dengan radiasi atau pembedahan yang bersiIat setempat, karenanya kemoterapi dapat
menjangkau sel-sel kanker yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang
lain. Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai
pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan radiasi. Tingkat
keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis kankernya. Kemoterapi biasa
dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang
dilakukan) dan juga di rumah (oleh perawat, penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).
EIek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah (akan) kembali
normal sekitar seminggu kemudian), inIeksi (ditandai dengan panas , sakit tenggorokan, rasa
panas saat kencing, menggigil dan luka yang memerah, bengkak, dan rasa hangat), anemia,
pendarahan seperti mimisan, rambut rontok, kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan
kering, mual dan muntah, dehidrasi dan tekanan darah rendah, sembelit/konstipasi, diare,
gangguan sistem syaraI.


-







Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk mengecilkan tumor.
Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringan-jaringan yang sudah terkena kanker.
EIek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih,
inIeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut
dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan kebotakan.
- Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa kanker sering
dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika dilakukan pada stadium dini.
- Pengobatan dengan terapi kombinasi
Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran,
dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas,
sedangkan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan
pembedahan maupun penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum
pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk menghancurkan
sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.
2. Pengobatan Herbal
Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam ekstrak dari
tumbuh-tumbuhan (tanaman obat), contohnya, ekstrak dari keladi tikus (tract Typhonium
Flagelliforme) yang dikombinasikan dengan bahan alami lainnya yang diolah secara modern,
yang dapat membantu detoxiIikasi jaringan darah dan menstimulasi system kekebalan tubuh
untuk bersama-sama memberantas sel kanker. Pengobatan herbal adalah salah satu alternatiI
pengobatan yang telah banyak terbukti keampuhannya selain pengobatan yang dilakukan secara
modern/konvensional.
Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada beberapa pendekatan
yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut, yaitu sebabagi berikut:
1. Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersiIat reversible (bisa normal kembali)
2. Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena karsinogen dan lingkungan
yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan. Jika karsinogen dan lingkungan tersebut
ditiadakan, pertumbuhan kanker akan terhambat.
3. Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel kanker tersebut tidak
mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan mati.
4. Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan cara menyerang
sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel sehat di sekitarnya akan terbentuk
pertahanan sel yang dapat menahan sel kanker.
VIII. Usaha Pencegahan Kanker dan Terapi ental Pencegahan Secara Umum
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen,
misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat
seperti sayuran dan buah, jangan terlalu sering makan makanan yang dimasak dengan cara
dibakar, diasap atau diawetkan, hidup aktiI Iisik, usahakan tubuh kita tidak terkena cahaya
matahari secara langsung, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola hidup
sehat dan rajin berolahraga. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening
terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui
kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker
karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih
jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.

Terapi ental
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker adalah :
O Mengelola stress dengan mengajarkan terapi relaksasi kepada pasien. Contoh: menarik
naIas dalam.
O Dukungan moral pada pasien kanker. Contohnya: memberi motivasi kepada pasien.
O Berempati (mamahami beratnya beban mental yang dialami penderita untuk mendukung
pemulihan kanker)
O Terapi doa (mendekatkan diri kapada Tuhan)

Terapi Kemoterapi
KEGUNAAN KEOTERAPI
Tujuan kemoterapi adalah untuk mengobati atau memperlambat pertumbuhan kanker atau
mengurangi gejalanya.
1. PENGOBATAN Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis
kemoterapi atau dengan kombinasi beberapa jenis kemoterapi.
2. KONTROL Kemoterapi ada yang hanya bertujuan untuk mengontrol perkembangan kanker
agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain sehingga memungkinkan pasien
hidup secara normal.
3. ENGURANGI GE1ALA Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka
kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat kanker
tersebut, pada pasien seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta
memperkecil daerah tubuh yang terserang kanker (memperkecil ukuran kanker pada daerah
tubuh yang terserang).
Kemoterapi dapat diberikan sesudah atau sebelum proses pengobatan utama yaitu
pembedahan. Pemberian sebelum operasi biasanya menggunakan obat-obatan yang bertujuan
memperkecil ukuran kanker sehingga hasil pengobatan utama akan lebih eIektiI, dikenal sebagai
kemoterapi neoadjuvan. Sedang pemberian kemoterapi setelah pengobatan utama bertujuan
untuk membunuh sisa sel kanker yang tertinggal atau yang dapat berkembang lagi kemudian,
dikenal sebagai kemoterapi adjuvan.
O Beberapa eIek samping yang terjadi pada kemoterapi yaitu :

1.Mual dan Muntah
Keadaan ini paling banyak dikeluhkan pasien yang mendapatkan kemoterapi. Bukan tidak
mungkin Mual dan muntah yang tidak terkontrol akan menjadikan pasien menolak pemberian
kemoterapi lanjutan. Ada beberapa tips yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi keluhan
tersebut seperti:
Pemberian anti emetik. Mulai dari jenis metoklopramideatau domperidone biasanya diberikan
pada pasien dengan low risk) sampai golongan 5HT3 antagonist seperti ondansentron. Perlu
dipertimbangkan eIek samping jangka panjang dari antiemetic tersebut.
Biasanya ondasentron bekerja lebih eIektiI bila juga diberikan bersamaan dexametason
Usahakan mencegah keluhan tersebut sedini mungkin.Jangan menunggu keluhan berat dulu
Banyak pasien mengurangi keluhan dengan mengurangi makan beberapa saat sebelum dan
sesudah kemoterapi.Mungkin 2-3 jam sebelum dan sesudah kemoterapi. Dapat juga
mengkonsumsi makanan rendah lemak, daging, gorengan serta banyak minum (sedikit minum
tapi sering)
Banyak keluhan ini terjadi karena stress maka perlu dipertimbangkan mengurangi dengan
akupuntur, mendengar musik, melihat pemandangan
2.Hair oss
Tidak semua obat kemoterapi menyebabkan hair loss. Keluhan ini biasanya timbul setelah 21
hari dari kemoterapi pertama kali. Terbanyak hair loss pada scalp (kepala) tetapi dapat juga pada
rambut daerah badan, pubic hair bahkan alis dan kelopak mata. Salah satu usaha mengurangi
eIek samping kemoterapi pada pertumbuhan rambut adalah dengan kompres air dingin (scalp
cooling). Pertumbuhan rambut kembali mungkin dapat terjadi setelah 6-10 minggu pemberian
kemoterapi terakhir. Untuk mengatasi keluhan ini perlu dipertimbangkan memakai rambut palsu
atau penutup kepala.

3.Hiperurisemia
EIek samping ini tidak terlalu sering terjadi dimana ditandai keadaan toksisiti ginjal disebabkan
lisisnya massa tumor yang cepat terutama pada germ cell tumour dan limIoma. Pencegahannya
dapat dilakukan dengan meminta banyak minum 24 jam sebelum kemoterapi dan pemberian
allupurinol.
4.Diare
Terapi cairan tetap merupakan pilihan terbaik pada pasien diare karena kemoterapi. Kondisi ini
ditandai dengan meningkatnya Irekuensi BAB ~ 4x/24 jam. Pada pasien yang mendapatkan
intake cairan 3-4 liter/hari dan antidiare biasanya sudah cukup. Tetapi perlu dipertimbangkan
keadaan neutropenia sepsis pada pasien demam, diare, right iliac fossa pain atau severe
mucositis.
5.Depresi sumsum tulang dan inIeksi
Ini merupakan eIek samping yang paling membahayakan. Di negara maju diperkirakan kematian
karena eIek samping ini sekitar 0,5 dari seluruh pasien yang mendapatkan kemoterapi. Kalau
di Indonesia belum ada data resmi tetapi mungkin jauh lebih tinggi karena perawatan yang belum
memadai, sterilisasi yang kurang dll. Depresi sumsum tulang berada pada titik nadir pada 10 hari
paska kemoterapi (umumnya). Penurunan ini dapat dikurangi dengan memberikan Growth
Faktor seperti granulocyte colony stimulating factor dan granulocyte macrophage colony
stimulating factor.









DAFTAR PUSTAKA`
1. Phipps, etc. (1991), Medical Surgical Nursing , encept and linical Practice`, 4
th
,
Mosby Year Book, Toronto.
2. ab./UPF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo, (1994), 'Pedoman iagnosis dan
Terapi`, Surabaya
3. Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta
4. PPNI pertemuaan ilmiah perawat bedah Indonesia (2000) ' Pendekatan asuhan
keperawtan secara parifurna dalam penanganan kasus bedah Surabaya
5. Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta.
6. Muchlis Ramli dkk, 2000. Deteksi Dini Kanker, FKUI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai