Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN WATER SEALED DRAINAGE (WSD) Oleh Kelompok 4 Mata Kuliah Keperawatan Klinik 2 A Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Jember A. WATER SEALED DRAINASE (WSD) WSD merupakan tindakan invasif yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura dengan menggunakan pipa penghubung yang dimasukkan rongga toraks dengan menembus muskulus intercostalis. B. TUJUAN WSD Tujuan dari pemasangan WSD adalah: 1. Mengevakuasi/mengeluarkan udara, cairan, darah maupun pus dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut; 2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps; 3. Memasukkan obat ke dalam rongga pleura. C. INDIKASI PEMASANGAN WSD 1. Pneumotoraks ( > 30 % )

2. Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk 3. Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator

4. Adanya darah (Hemothoraks)

5. Adanya cairan (Efusi Pleura)

6. Adanya pus (Empyema)

7. Pleidopneumothorax (cairan dan udara) 8. Pyopneumothorax (pus dan udara)

Kontra Indikasi Pemasangan :

Infeksi pada tempat pemasangan Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol.

D. JENIS-JENIS WSD 1) WSD dengan sistem satu botol Sistem yang paling sederhana dan sering digunakan pada pasien simple pneumothoraks. Terdiri dari botol dengan penutup segel yang mempunyai 2 lubang selang yaitu 1 untuk ventilasi dan 1 lagi masuk ke dalam botol. Air steril dimasukan ke dalam botol sampai ujung selang terendam 2 cm untuk mencegah masuknya udara ke dalam tabung yang menyebabkan kolaps paru. Selang untuk ventilasi dalam botol dibiarkan terbuka untuk memfasilitasi udara dari rongga pleura keluar. Drainage tergantung dari mekanisme pernafasan dan gravitasi. Undulasi pada selang cairan mengikuti irama pernafasan. 2) WSD dengan sistem dua botol Digunakan dua botol, satu botol mengumpulkan cairan drainage dan botol kedua sebagai water seal. Botol 1 dihubungkan dengan selang drainage yang awalnya kosong dan hampa udara, selang pendek pada botol 1 dihubungkan dengan selang di botol 2 yang berisi water seal. Cairan drainase dari rongga pleura masuk ke botol 1 dan udara dari rongga pleura masuk ke water seal botol 2. Prinsip kerjasama dengan sistem satu botol yaitu udara dan cairan mengalir dari rongga pleura ke botol WSD dan udara dipompakan keluar melalui selang masuk ke WSD. Bisasanya digunakan untuk mengatasi hemotothoraks, hemopneumothoraks dan efusi peura. 3) WSD dengan sistem tiga botol Sama dengan sistem 2 botol, ditambah 1 botol untuk mengontrol jumlah hisapan yang digunakan. Paling aman untuk mengatur jumlah hisapan. Yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada

botol ke-3. Jumlah hisapan tergantung pada kedalaman ujung selang yang tertanam dalam air botol WSD. Drainage tergantung gravitasi dan jumlah hisapan yang ditambahkan. Botol ke-3 mempunyai 3 selang yaitu tube pendek diatas batas air dihubungkan dengan tube pada botol ke dua, tube pendek lain dihubungkan dengan suction dan tube di tengah yang panjang sampai di batas permukaan air dan terbuka ke atmosfer. E. PERAWATAN DRAINAGE 1. Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari , diukur berapa cairan yang keluar, kalau ada dicatat. 2. Setiap hendak mengganti botol, dicatat pertambahan cairan dan adanya gelembung udara yang keluar dari bullow drainage. 3. Penggantian botol harus tertutup untuk mencegah udara masuk yaitu mengklem slang pada dua tempat dengan kocher. 4. Setiap penggantian botol/slang harus memperhatikan sterilitas botol dan slang harus tetap steril. 5. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri-sendiri, dengan memakai sarung tangan. 6. Cegah bahaya yang menggangu tekanan negatif dalam rongga dada, misal : slang terlepas, botol terjatuh karena kesalahan dll. F. KOMPLIKASI Bila dilakukan secara benar, komplikasi dapat dihindari. Tetapi dapat juga terjadi emfisema kutis, False route mengenai hepar bila memasang terlalu rendah disebelah kanan terutama pada anak-anak karena letak diafragma masih tinggi Komplikasi primer : perdarahan, edema paru, tension pneumothoraks, atrial aritmia Komplikasi sekunder : infeksi, emfiema SLANG DAN BOTOL WSD/BULLOW

JUDUL SOP: PERAWATAN WATER SEALED DRAINAGE (WSD) PSIK UNIVERSITAS JEMBER PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN TANGGAL NO REVISI DITETAPKAN OLEH HALAMAN

TERBIT PENGERTIAN

TUJUAN

tindakan invasif yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura dengan menggunakan pipa penghubung yang dimasukkan rongga toraks 1. Mengevakuasi/mengeluarkan udara, cairan, darah maupun pus dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut; 2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps; Memasukkan obat ke dalam rongga pleura. 1. Pneumotoraks ( > 30 % ) 2. Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
6

INDIKASI

3. Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator 4. Adanya darah (Hemothoraks) 5. Adanya cairan (Efusi Pleura) 6. Adanya pus (Empyema) 7. Pleidopneumothorax (cairan dan udara) Pyopneumothorax (pus dan udara) 4 5
KONTRA INDIKASI PERSIAPAN PASIEN

1. Infeksi pada tempat pemasangan Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol. a. Ucapkan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya. b. Berikan penjelasan kepada keluarga dan klien tentang prosedur, tujuan, dan lama tindakan yang akan dilakukan. c. Jaga privasi klien dengan memasang sampiran disekeliling tempat tidur. d. Bantu klien untuk membuka pakaian bagian atas. e. Atur posisi semi fowler untuk pasien atau sesuai kemampuan pasien Dekatkan alat-alat ke tempat tidur klien. a. Satu buah meja dengan satu set bedah minor b. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan dengan NaCl 0,9% dan ujung selang terendam sepanjang dua cm. c. Kasa steril dalam tromol d. Korentang e. Plester dan gunting f. Nierbekken/kantong balutan kotor g. Alkohol 70% h. Bethadin 10% Handscoon steril a. beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai b. tinggikan tempat tidur sesuai dengan ketinggian yang nyaman c. cek alat-alat yang akan digunakan d. cuci tangan dan kenakan sarung tangan\ e. buka set bedah minor steril f. buka balutan dengan menggunakan pinset secara hati-hati, balutan kotor dimasukkan ke dalam nierbekken. g. Desinfeksi luka dan selang dengan kasa alkohol 70% kemudian dengan betadin 10%.

PERSIAPAN ALAT

CARA BEKERJA

h. Tutup kembali luka dengan kasa steril yang sudah dipotong tengahnya, kemudian plester. i. Selang WSD diklem. j. Lepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang botol. k. Bersihkan Ujung selang WSD dengan alkohol 70%, kemudian selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru. l. Klem selang WSD dibuka m. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing pasien untuk melakukan batuk efektif. n. Latih dan anjurkan pasien untuk melakukan laihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD secara rutin 2-3 kali sehari. o. Bantu pasien memakai kembali pakaiannya, kemudian posisikan pasien senyaman mungkin p. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai q. bersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian di sterilisasi kembali. r. Lepas sarung tangan. s. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela. Kembelikan peralatan ke nurse station, dan mencuci tangan. 8
HASIL

1. 2. 3. 4.

Evaluasi respon pasien Evaluasi keadaan umum Evaluasi ekspansi paru Evaluasi WSD 5. Berikan reinforcement positif pada pasien 6. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya mengakhiri kegiatan dengan baik 1. catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan 2. catat hasil pengkajian: jumlah cairan, warna, respon klien, dll. 3. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP Tanda tangan dan nama perawat

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai