Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim.

Vitamin merupakan bahan makanan organik yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa vitamin merupakan bahan esensial pada sistem oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh. Vitamin ini terbagi dua golongan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) dan vitamin larut air (vitamin B komplek). Seperti diketahui, vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (Kosim, 2003, hlm 19) Kekurangan vitamin K bisa mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi. Gejala yang sering ditemukan pada bayi-bayi yang menderita kekurangan vitamin K, adalah perdarahan dalam otak sakit kepala, muntah, ubun-ubun menonjol, pucat hingga kejang, dan pembesaran liver ringan, Perdarahan bisa terjadi spontan akibat trauma proses kelahiran, (Utami, 2006, hlm 20). Di Amerika Serikat, frekuensi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK) dilaporkan antara 0,25 sampai 1,7 %, di Inggris 10 kasus dari 27 penderita atau sebesar 37 %, dan di beberapa Negara Asia angka kesakitan bayi karena Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup. Sedangkan di Thailand dilaporkan sebanyak 82 % atau 524 kasus dari 641 penderita PDVK, dan di Jepang 1 Universitas Sumatera Utara

menemukan kasus ini pada 1:4.500 bayi 81 % di antaranya ditemukan komplikasi perdarahan dalam otak. Kejadian pada dua negara ini menurun setelah diperkenalkannya pemberian vitamin K profilaksis pada semua bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan dalam otak, di India angka kejadian PDVK dilaporkan sebanyak 1 kasus tiap 14.000 bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis saat lahir, Angka kejadian Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK) ditemukan lebih tinggi pada daerah-daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir. Angka kematian penderita akibat perdarahan dalam otak, sekitar 10 sampai 50 %. umumnya terjadi pada bayi dalam rentang usia 2 minggu sampai 6 bulan. Sedangkan angka kecacatan sekitar 30 sampai 50 %. Data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (tahun 1990 sampai 2000) terdapat 21 kasus (81%) diantaranya mengalami komplikasi perdarahan intrakranial (catatan edik RSCM, 2000). (Midwifery, (2009). 2, http://yanmedik-depkes.com, diperoleh 1 Januari 2010) Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategi terutama dalam menurunkan angka kematian bayi. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian bayi adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pencegahan timbulnya permasalahan dengan mengatasinya lebih dini, dan penyediyaan pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas, setiap persalinan di tolong oleh bidan terlatih atau tenaga kesehatan terlatih. Sehingga komplikasi neonatal mendapat pelayanan yang adekuat oleh sebab itu, bidan harus terampil dangan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai (Ikatan Bidan Indonesia, 2007, hlm 12). Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, menunjukkan pentingnya diberikan injeksi vitamin K pada bayi baru lahir untuk mencegah perdarahan otak akibat defisiensi vitamin K. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang uraian sebelumnya dapat di rumuskan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Prilaku Bidan dalam Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan tahun 2010 ? . C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengidentifikasi Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi Karakteristik Reponden. b. Mengidentifikasi Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru Lahir.

Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta mendapat pengalaman yang nyata dalam melakukan peneltian serta penerapan ilmu pelayanan kesehatan dan asuhan kebidanan yang di dapat penulis selama pendidikan. 2. Bagi Bidan Untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pelayanan kesehatan tentang pelaksanaan pemberian Vitamin K dan sebagai masukan bagi bidan agar memberian Vitamin K segera pada setiap bayi baru lahir. 3. Bagi Pendidikan Sebagai bahan masukan/ referensi kepustakan institusi pendidikan, serta dapat menjadi sumber informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Universitas Sumatera Utara
Ref. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19361/5/Chapter%20I.pdf

Panduan Profilaksis Injeksi Vit K1 pada Bayi Baru Lahir


Indonesia sebagai negara sedang berkembang, mempunyai angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025), sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K. Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka tersebut dapat turun menjadi 10:100.000 kelahiran hidup dengan pemberian 1,2 profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Permasalahan akibat PDVK adalah terjadinya perdarahan otak dengan angka kematian 10-50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu6 bulan, dengan akibat angka kecacatan 30-50%. Data PDVK secara nasional di Indonesia belum tersedia. Sedangkan data dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM (tahun 1990-2000) menunjukkan terdapatnya 21 kasus, 17 (81%) di antaranya mengalami komplikasi perdarahan intrakranial (catatan medik IKA RSCM 2000). Terdapat berbagai penyebab terjadinya PDVK pada bayi, antara lain rendahnya kandungan vitamin K pada air susu ibu (ASI) serta belum sempurnanya fungsi hati pada bayi baru lahir terutama bayi kurang bulan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakan nasional penambahan vitamin K pada bayi guna menunjang program pemberian ASI eksklusif di Indonesia dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Ref. http://alifebooks.wordpress.com/2009/02/01/panduan-profilaksis-injeksi-vit-k1-pada-bayibaru-lahir/

Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K


Bambang Permono, IDG Ugrasena, Mia Ratwita A

BATASAN

Kecenderungan terjadinya perdarahan akibat gangguan proses koagulasi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K atau dikenal dengan Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB).

PATOFISIOLOGI
Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan faktor II, VII, IX dan X (kompleks protrombin) serta protein C dan S yang berperan sebagai antikoagulan (menghambat proses pembekuan). Selain itu Vitamin K diperlukan untuk konversi faktor pembekuan tidak aktif menjadi aktif.

Ada 3 Kelompok : VKDB dini VKDB klasik VKDB lambat atau acquired prothrombin complex deficiency (APCD) Secondary prothrombin complex (PC) deficiency
EPIDEMIOLOGI Angka kejadian VKDB berkisar antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran bayi yang tidak mendapat vitamin K profilaksis. Di Indonesia, data mengenai VKDB secara nasional belum tersedia. Hingga tahun 2004 didapatkan 21 kasus di RSCM Jakarta, 6 kasus di RS Dr. Sardjito Yogyakarta dan 8 kasus di RSU Dr. Soetomo Surabaya. DIAGNOSIS

Anamnesis onset perdarahan lokasi perdarahan pola pemberian makanan riwayat pemberian obat-obatan pada ibu selama kehamilan Pemeriksaan fisik
Adanya perdarahan di saluran cerna, umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi dan lain sebagainya

Pemeriksaan penunjang

Waktu pembekuan memanjang PPT (Plasma Prothrombin Time) memanjang Partial Thromboplastin Time (PTT) memanjang Thrombin Time normal USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi perdarahan

Tabel : Perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada anak


VKDB dini VKDB klasik VKDB lambat (APCD) Umur Penyebab & Faktor resiko < 24 jam Obat yang diminum selama kehamilan 1-7 hari (terbanyak 3-5 hari) Pemberian makanan terlambat Intake Vit K inadekuat Kadar vit K rendah pada ASI Tidak dapat profilaksis vit K Frekuensi < 5% pada kelompok resiko tinggi 0,01-1% (tergantung pola makan bayi) 4-10 per 100.000 kelahiran (terutama di Asia Tenggara) Intrakranial (30-60%), kulit, hidung, GIT, tempat suntikan, umbilikus, UGT, intratorakal Vit K profilaksis (im) - asupan vit K yang adekuat 2 minggu-6 bulan (terutama 2-8 minggu) Intake Vit K inadekuat Kadar vit K rendah pada ASI Tidak dapat profilaksis vit K Secondary PC deficiency Segala usia - obstruksi bilier -penyakit hati -malabsorbsi -intake kurang (nutrisi parenteral)

Lokasi perdarahan

Sefalhematom, GIT, umbilikus, hidung, umbilikus, tempat suntikan, bekas intrakranial, sirkumsisi, intrakranial intraabdominal, GIT, intratorakal -penghentian / penggantian obat penyebab -Vit K profilaksis (oral / im) - asupan vit K yang adekuat

Pencegahan

DIAGNOSIS BANDING
VKDB dibedakan dengan gangguan hemostasis lain misalnya gangguan fungsi hati.

PENATALAKSANAAN
Pencegahan VKDB
Dapat dilakukan dengan pemberian vitamin K Profilaksis Vitamin K1 pada bayi baru lahir 1 mg im (dosis tunggal) atau per oral 3 kali @ 2 mg pada waktu bayi baru lahir, umur 3-7 hari dan umur 1-2 tahun Ibu hamil yang mendapat pengobatan antikonvulsan mendapat profilaksis vitamin K1 5 mg/hari selama trimester ketiga atau 10 mg im pada 24 jam sebelum melahirkan. Selanjutnya bayinya diberi vitamin K1 1 mg im dan diulang 24 jam kemudian

Pengobatan VKDB Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari Fresh frozen plasma (FFP) dosis 10-15 ml/kg

Ref. http://www.pediatrik.com/isi03.php?

Email Berita Print Berita PDF Berita

page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-kiao236.htm

Cegah HDN, Bayi Baru Lahir Wajib Dapat Vitamin K


KAMIS, 28 APRIL 2011 | 13:47 WIB 318 KALI DIBACA

IBU yang mengalami pendarahan usai melahirkan sudah sering kita dengar. Tetapi bagaimana terhadap bayi yang baru lahir? Ternyata, bayi baru lahir atau neonatus juga rawan pendarahan. Kondisi itu bahkan dapat menyebabkan anak kekurangan darah. Menurut dr. Pandji, Sp.A., bayi yang baru lahir memang rawan terjadi pendarahan. Pendarahan yang biasanya terjadi adalah pendarahan tali pusat, pendarahan yang terlihat di kulit, buang air besar (BAB) berdarah, hingga muntah darah. Dalam istilah medis disebut hemorhagic disease of the newborn (HDN), jelasnya belum lama ini. Dilanjutkan, umumnya HDN disebabkan kekurangan vitamin K, khususnya vitamin K1. HDN bisa diklasifikasi menjadi tiga. Pertama, HDN klasik yang terjadi pada usia 1-7 hari. Gejala itu timbul karena kekurangan vitamin K, khususnya karena hati bayi yang belum matang untuk membentuk vitamin K. Untuk itu, setiap bayi yang baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1 untuk mencegah HDN. Ini wajib, baik yang dilahirkan di rumah sakit maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, tegas dia. Ia menambahkan, ASI dengan segala kelebihannya ternyata memiliki satu kekurangan, yakni vitamin K. Pada susu formula sendiri memang ada ditambahkan vitamin K1. Kedua, HDN dini. Ini disebabkan obat-obatan tertentu yang diminum ibu sehingga mengganggu oksidasi vitamin K pada bayi. Dan yang ketiga, HDN lanjut. Itu disebabkan gangguan penyerapan vitamin K. Hal tersebut terjadi karena gangguan fungsi hati pada bayi atau kerusakan sel hati. Mengenai bentuk pendarahan yang sering terjadi, dr. Pandji mengatakan, pendarahan spontan kadang terjadi di pipi, pantat, atau daerah punggung bayi, dalam bentuk bintik kemerahan atau kehitaman (ekimosis). Jika dijumpai gejala tersebut, berarti ada gangguan karena kekurangan vitamin K. Kalau kasus ini sering saya temui, orang tua biasanya sangat cemas, tandasnya.

Pendarahan juga sering terjadi pada daerah genital bayi. Hanya, biasanya bukan karena suatu penyakit. Keadaan tersebut terjadi bila bercampur dengan lendir dan biasanya disebabkan faktor hormonal ibunya. Seperti halnya proses bulanan pada wanita, sebutnya. Diketahui, vitamin K ini merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Disebut juga vitamin koagulasi. Vitamin ini bertugas menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal. Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda. Pertama adalah vitamin K1 atau phylloquinone, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuhan. Kedua adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinone, yang dihasilkan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu menyerap dari makanan. Seluruh vitamin K dalam tubuh Anda diproses dalam liver di mana nantinya digunakan untuk memproduksi zat yang membuat darah bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran. Menurut standar RDA (recommended dietary allowance), kebutuhan vitamin K seseorang tergantung dari berat badannya. Untuk dewasa, setidaknya membutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg berat badan. Jadi, seseorang dengan berat badan 50 kg maka kebutuhan per harinya mencapai 50 mikrogram. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain jumlahnya terbilang kecil, sistem pencernaan kita mengandung bakteri yang mampu mensintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun begitu tubuh pun perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Anda dapat memperoleh vitamin K dari makanan seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kubis (kol), dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini. Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orag memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Pada dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan. Anda juga bisa mengalami keracunan vitamin K. Ini terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak. (jpnn/c1/fik)

Ref. http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/metropolis/32095-cegah-hdn-bayibaru-lahir-wajib-dapat-vitamin-k

Waspadai Pendarahan Pada Bayi Baru

Lahir
DIBACA: 3414 KALI. Kesehatan DITULIS OLEH SITI MASNIDAR, KOTA JAMBI

JUMAT, 09 APRIL 2010 10:13

Selama ini, anggapan risiko pendarahan hanya terjadi pada ibu yang baru melahirkan saja. Padahal sang bayi yang ba lahir pun juga perlu diwaspadai terjadi gejala ini. Makanya, bayi neonatus (bayi baru lahir) ini wajib mendapatkan vitam

Pendarahan pada bayi neonatus biasanya dalam bentuk gejala pendarahan tali pusat, pendarahan yang terlihat di kuli buang air besar (BAB) berdarah, hingga muntah darah. Makanya, kondisi ini harus diwaspadai. Dalam istilah medis ini disebut dengan hemorrhagic disease of the newborn (HDN), jelasnya, saat ditemui Jambi Independent di Rumah Sakit Theresia.

Ia menjelaskan, pada umumnya HDN disebabkan karena kekurangan vitamin K, khususnya vitamin K1. HDN sendiri, kata dr Pandji, bisa diklasifika menjadi tiga. Pertama, HDN klasik yang terjadi pada usia 1-7 hari. Gejala ini timbul karena kekurangan vitamin K, khususnya karena hati bayi yang belum matang untuk membentuk vitamin K. Untuk itu, setiap bayi y baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1 untuk mencegah HDN. Ini wajib, baik yang dilahirkan di rumah sakit maupun dengan tenaga kesehat lainnya, tegasnya. Ia menambahkan, ASI dengan segala kelebihannya, ternyata memiliki satu kekurangan yakni vitamin K. Pada susu formula sendiri, memang ada ditambahkan vitamin K1. Kedua, disebut HDN dini. Ini disebabkan obat-obatan tertentu yang diminum ibu sehingga mengganggu oksidasi vitamin K pada bayi. Ketiga, disebut HDN lanjut. Ini disebabkan karena gangguan penyerapan vitamin K. Hal ini terjadi karena adanya gangguan fungsi hati pada bayi ata kerusakan sel hati. Mengenai bentuk pendarahan yang sering terjadi, dr Pandji mengatakan, pendarahan spontan kadang terjadi di pipi, pantat atau daerah punggung bay dalam bentuk bintik kemerahan atau kehitaman (ekimosis). Jika dijumpai gejala tersebut, berarti ada gangguan karena kekurangan vitamin K. Kalau ini sering saya temui, orangnya tua biasanya sangat cemas, tandasnya. Pendarahan juga sering terjadi pada daerah genital (seksual) bayi. Hanya saja, biasanya bukan karena suatu penyakit. Keadaan tersebut terjadi apabila bercampur dengan lendir, biasanya disebabkan karena faktor hormonal ibunya. Seperti halnya proses bulanan pada wanita, sebutnya. Untuk itu, penanganan terhadap gejala ini harus dilakukan secara baik. Karena jika tidak ditangani segera, bisa terjadi pendarahan lebih lanjut. Anak kekurangan darah, ujar Pandji. Karena selama ini, pemberian vitamin K pada bayi baru lahir belum sepenuhnya dilakukan petugas yang membantu kelahiran bayi. Jika di rumah sak biasanya sudah menjadi prosedur tetap setiap bayi baru lahir akan mendapatkan suntikan vitamin K. Untuk pendarahan tali pusat, disamping karena HDN bisa disebabkan karena pengikatan tali pusat yang kurang benar. Misalnya terlalu longgar, jel Pendarahan tali pusat bisa juga terjadi karena perawatan pasca lepasnya tali pusat yang kurang sempurna, sehingga dalam lambat dalam proses penyembuhan ini. Ini sering ditemui, tali pusat bayi yang terus berdarah. Meski demikian, jika terus-menerus juga bisa menyebabkan anak kurang da pungkasnya.(*)

Ref. http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php? option=com_content&view=article&id=8295:waspadai-pendarahan-pada-bayi-barulahir&catid=11:kesehatan&Itemid=14

Tips Menjaga Kesehatan (Hati-Hati, Musim Penyakit)


28-04-2008 | by hendra | Categories: Kehidupan, Kesehatan

Saat ini sudah memasuki akhir bulan April. Inilah saatnya pergantian musim dari musim dingin ke musim panas di Indonesia. Entah ada hubungannya atau tidak, pengalaman mengatakan bahwa pergantian musim itu selalu diikuti dengan wabah penyakit tertentu. Paling tidak, faktanya belakangan ini satu rumah kena penyakit bergilir, minimal flu. Awalnya si A kena flu, yang lainnya sehat. Lalu setelah A sembuh giliran si B kena flu. Dan seterusnya hingga hampir seisi rumah kena flu. Selain itu juga diare. My lovely mother dirawat hampir seminggu di Rumah Sakit garagara diare. Mertua juga kena di daere. Alhamdulillah dua-duanya sudah sembuh.

Nah ini sedikit tips - berdasarkan pengalaman dan dari beberapa sumber - untuk menjaga kesehatan tetap prima secara komprehensif dan terbebas dari penyakit, moga bermanfaat, khususnya untuk saya pribadi: ASPEK JASAD/FISIK 1. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan sesudah buang air besar maupun kecil. Perhatikan kuku-kuku, debu yang menempel, kotoran di jari, dsb. Cuci tangan pakai sabun cuci tangan dan air yang bersih, gosok-gosok, basuh dengan air yang bersih dan mengalir. Lap dengan lap yang bersih, atau diangin-anginkan jika tidak ada lap. Yang sering menggunakan keyboard komputer nih harus semakin banyak cuci tangan juga. 2. Sering-sering minum air putih, khususnya untuk pekerja kantoran yang banyak duduk di kursi dan bekerja di depan komputer. Tips teman saya yang mungkin patut dicoba adalah, rajin-rajin minum air putih sebelum dan sesudah sholat fardhu, kalau bisa juga sebelum dan sesudah sholat sunnah (misalnya shalat dhuha, dan qiyamullail). Yang pasti, ketika makan juga diiringi dengan minum air putih. 3. Selalu cuci sayuran dan bahan masakan lainnya (yang musti dicuci) sebelum di masak dengan air bersih yang mengalir. 4. Ini pengalaman pribadi, kalau bisa jangan gunakan air PAM untuk minuman (walaupun sudah dimasak). Lebih baik gunakan "air galon" yang original (bukan yang isi ulang) untuk minuman. 5. Perhatikan kebersihan piring dan gelas sebelum digunakan. 6. Sering-sering dalam kondisi berwudhu, dijamin senantiasa segar lahir batin, insya Allah. 7. Jaga disiplin waktu untuk bekerja dan istirahat. Jangan sering-sering begadang, bekerja jangan terlalu berlebihan, sesuai proporsinya saja. Istirahat juga jangan kebanyakan tidur, secukupnya. Semua ada proporsinya. 8. Makan makanan yang bergizi seimbang dengan teratur. 9. Secara berkala potong kuku, cukur bulu kemaluan, cabut bulu ketiak, pendekkan kumis, rapikan jenggot, rapikan/sisir dan bersihkan rambut, dan jangan cabut uban. 10. Sediakan selalu kotak obat / P3K. Kalau bisa pisahkan antara obat luar dan obat dalam. Jauhkan kotak dari jangkauan anak-anak. 11. Jangan merokok dan dekat-dekat dengan perokok. Tegur orang disamping atau yang seruangan dengan Anda jika mereka merokok. 12. Hindari udara berdebu, berpotensi penuh bakteri. Gunakan masker anti debu jika mengendarai motor. Ketika hujan ringan (gerimis) upayakan jangan mencoba melewatinya jika tidak terpaksa, karena ketika gerimis debu juga berterbangan. 13. Jika memungkinkan, lakukan General Check-Up ke dokter secara berkala. 14. Bersih-bersih (wudhu/mandi) sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami-istri, bagi yang sudah menikah. ASPEK LINGKUNGAN 1. Secara berkala bersihkan ruang/kamar pribadi. Sapu, dipel, ganti seprei kasur, bersihkan gorden, secara berkala. Saat bersih-bersih, hati-hati debu. Kalau perlu gunakan masker anti debu dan sarung tangan. 2. Jaga kebersihan sekitar rumah / tempat tinggal, keberadaan pohon/tanaman yang menyejukkan juga diperlukan. Buang sampah pada tempatnya, jangan sampai ada genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. ASPEK SPIRITUAL, AKAL, DAN SOSIAL 1. Jangan terlalu tenggelam dengan permasalahan hidup, serahkan semuanya pada Allah. Hidup ini memang ujian. Untuk mengimbanginya adalah rajin-rajin bersyukur jika dapat nikmat dan bersabar jika dapat masalah.

2. Wujud bersyukur paling sederhana adalah ucapan hamdalah, selebihnya bisa macam-macam, misalnya tilawah, shalat, zakat, infaq, sadaqah, kerja dengan baik, membantu teman, dll. 3. Jaga hubungan silaturahim dengan baik, mulai dari yang terdekat sampai yang jauh (suami/istri, orang tua, saudara kandung, tetangga, teman kerja/kuliah, saudara jauh, dll). 4. Jika ada kolega yang sakit, upayakan untuk menjenguknya. Memberinya motivasi dan mengingatkan kita akan nikmat sehat.

Ref. http://www.hdn.or.id/index.php/perjalanan/2008/tips-menjaga-kesehatan-hati-hati-musim-p BUKU PDF darah ref. http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/cdk_018_darah.pdf PERSEPSI masyarakat ref. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6944/1/tesis-sofiah %20saimin.pdf

Anda mungkin juga menyukai