Anda di halaman 1dari 3

Potensi Bahan Baku

ndonesia termasuk sebagai negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga (13.300.000 ton) setelah Brazil (25.554.000
ton), Thailand (13.500.000 ton) serta disusul negara-negara seperti Nigeria (11.000.000 ton), ndia (6.500.000
ton)dari total produksi dunia sebesar 122.134.000 ton per tahun (Bigcassava.com, 2007).
Salah satu jenis industri yang cukup banyak menghasilkan limbah adalah pabrik pengolahan tepung tapioka (tepung
singkong). Dari proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, dihasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau
sekitar 75% dari bahan mentahnya. Limbah ini biasa disebut onggok . Warga sekitar pabrik tapioka sangat akrab
dengan Bahan yang bernama onggok dan tahu persis sedahsyat apa baunya. Dalam keadaan kering sekalipun,
onggok sudah mengeluarkan bau tak sedap, apalagi dalam keadaan basah saat musim hujan. Tidak mengherankan
bila sering terdengar keluhan para penduduk sekitar pabrik pengolahan tepung tapioka seperti didaerah Mesuji,
Menggala, Way Jepara (Lampung), atau di sekitar Tayu (Pati), dan di Tasikmalaya (Jawa Barat) (Amri,
1998).Onggok merupakan limbah atau hasil samping proses pembuatan tapioka ubikayu. Ketersediaannya terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi tapioka. Hal ini diindikasikan dengan semakin luas areal
penanaman dan produksi ubikayu. Luas areal tanaman meningkat dari 1,3 juta hektar dengan produksi 13,3 juta ton
pada tahun 1990 menjadi 1,8 juta hektar dengan produksi 19,4 juta ton pada tahun 1995 (BPS, 1996). Dilaporkan
pula bahwa onggok tersebut memiliki potensi sebagai polutan di daerah sekitar pabrik. Penggunaan onggok dalam
penyusunan pakan ternak sangat terbatas, padahal kandungan serat kasar yang tinggi (lebih dari 35%).
Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat sepuluh propinsi utama penghasil singkong yaitu Jawa
Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sumatera Selatan dan Yogyakarta
yang menyumbang sebesar 89,47 % dari produksi Nasional sedangkan produksi propinsi lainnya sekitar 11-12 % .Di
Daerah stimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten Gunung Kidul dari tahun 1998 sampai dengan 2005 mengalami
fluktuasi produktivitas anatar 127 kw/ha samapi 174 kw/ha dan produksi tertinggi sebesar 812.321 ton.(Martono dan
Sasongko, 2007)

Potensi Hak Paten Nata de Cassava


Posted on Juni 12, 2008 by natadecassava
Keberhasilan penemuan produk baru Nata de Cassava memberikan peluang besar untuk diburu berbagai
perusahaan nata sebagai alternatif pengganti kelapa karena murah dan melimpah. Oleh sebab itu penemuan baru
ini harus diajukan ke badan paten indonesia yaitu HK. Dengan perlindungan hukum tersebut akan memperkuat
bargaining dari produk nata de cassava .
Filed under: Nata de Cassava | Ditandai: hak paten, Nata de Cassava | Tinggalkan sebuah Komentar
Nata de Cassava!
Posted on Juni 11, 2008 by natadecassava
Nata de Cassava merupakan terobosan inovasi baru produk makanan berserat yang sangat layak masuk dalam
persaingan industri makanan di ndonesia. Produk nata yang mendominasi pasar nata selama ini yaitu nata de coco
mempunyai permasalahan dalam keterbatasan bahan bakunya berupa air kelapa. Hal ini menyebabkan permintaan
pasar yang tinggi akan nata tidak dapat terpenuhi. ni merupakan suatu peluang yang terbuka lebar bagi perusahaan
pengembang produk nata de cassava untuk memenuhi permintaan pasar nata bahkan untuk menggantikan posisi
nata de coco dalam pasar nata di ndonesia.
Dengan bahan baku yang berasal dari limbah tapioka, nata de cassava akan muncul menjadi produk yang kokoh
karena bahan bakunya berasal dari cassava, yang mana ndonesia merupakan penghasil cassava terbesar ketiga di
dunia (13.300.000 ton/tahun). Sehingga untuk ketersediaan bahan baku, nata de cassava tidak akan menjadi
masalah. Proses yang lebih ekonomis karena tidak dibutuhkan adanya penambahan gula menjadikan Nata de
Cassava merupakan ancaman berat bagi nata yang lain. Selama ini pembuatan nata de coco masih membutuhkan
penambahan gula, sehingga untuk skala produksi nata de cassava lebih ekonomis dan efisien. Selain itu nata yang
dihasilkan lebih kenyal, tebal dan lebih putih.
Pasar yang jelas untuk nata de cassava yaitu perusahan CV. Agrindo Suprafood yang siap menerima nata de
cassava sebesar 80 ton per minggu membuat bisnis ini dapat mudah direalisasikan dan memiliki prospek yang jelas
dimasa depan.
Keunggulan yang ditampilkan pada bisnis ini adalah inovasi limbah tapioka baik padat maupun cair yang
dimanfaatkan menjadi produk unggulan makanan berserat nata de cassava. Dengan adanya nata de cassava dapat
memberi solusi bisnis dengan meningkatkan nilai ekonomis limbah tapioka sebagai variasi produk nata. Bahan baku
yang melimpah ruah dan murah merupakan kekuatan utama nata de cassava sehingga memudahkan dalam
kepastian ketersediaan bahan baku. Kemantapan produk ini didukung lagi dengan proses dan bahan yang
sederhana yang membuat bisnis ini menjadi layak dan dipastikan mendatangkan profit.

SIngkong merupukun suIuI suLu produk perLunIun yung bunyuk dIusuIukun dI ndonesIu. KeLersedIuun sIngkong yung
sunguL meIImpuI dun dupuL dIusuIukun securu Iuus pudu berbuguI dueruI perLunIun menjudIkun sIngkong sunguL
berpoLensI unLuk dIjudIkun suIuI suLu sumber mukunun oIuIun bugI musyurukuL ndonesIu, suIuI suLunyu uduIuI
menjudI nuLu. Dengun demIkIun ukun memberIkun persepsI yung posILII bugI musyurukuL LenLung sIngkong unLuk
dIjudIkun sebuguI suIuI suLu sumber mukunun oIuIun ungguIun.
NuLu durI buIun buku sIngkong yung kemudIun LerkenuI dengun numu nuLu de cussuvu merupukun IusII IermenLusI
sIngkong dengun bunLuun mIkrobu Acetobccter xlinum. NuLu de cussuvu merupukun suIuI suLu produk oIuIun
sIngkong yung memIIIkI kundungun seruL LInggI dun kundungun kuIorI renduI seIInggu cocok unLuk mukunun dIeL
dun buIk unLuk sIsLIm pencernuun serLu LIduk mengundung koIesLeroI seIInggu dupuL poIuIer dI kuIungun musyurukuL
yung memIIIkI perIuLIun pudu keseIuLun.
Dun dengun udunyu vIdeo PeIuung BIsnIs NuLu De Cussuvu durI bIsnIsukm.com InI, Andu ukun mendupuLkun juwubun
LenLung buguImunu memunIuuLkun peIuung bIsnIs nuLu de cussuvu. VIdeo"Peloung Bisnis Nutu e Cussuvu InI
berIsI LenLung:

SESU0AH |D0FE0 CASSA7A FLDUF ALAS TEPUNC |DCAF SE8ACA SU8STTUS TEFCU, KN |UNCUL NATA 0E
CASSA7A. NATA SNCKDNC TU 0DLAH 0AF L|8AH TAPDKA YANC SELA|A N TAK TEF|ANFAATKAN. TEFD8DSAN
TEF8AFU UNTUK |ENCATAS PDLUS SEKALCUS |EN0ATANCKAN D|ZET 8ESAF.
8ertahuntahun AsharI membIarkan lImbah produksI tapIoka600 lIter caIr dan 100 kg padat per harIteronggok dI
sIsI halaman rumahnya. SetIap harI produsen tapIoka dI 0esa SrIhardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten 8antul,
Yogyakarta, Itu mengolah 200 kg sIngkong segar menjadI tapIoka. SebagIan kecIl lImbah Itu memang
termanfaatkan. Tetangganya memInta lImbah Itu sebagaI campuran pakan ternak dan pupuk tanaman. SelebIhnya
Ia bIarkan mengonggok dan menImbulkan aroma tak sedap.

Namun, sejak awal 2009 Ia menampung lImbah tapIoka atas permIntaan ndra TrI WIbowo dan |argIyanto. SetIap
harI keduanya membelI onggok alIas lImbah padat Fp150 dan caIr Fp100 per kg. Keruan saja AsharI senang karena
masalah polusI teratasI, pekarangan rumah lebIh bersIh, dan omzet bertambah. ndra dan |argIyanto mengolah
lImbah tapIoka Itu menjadI penganan lezat: nata de cassava.
$,3/,

SetIap harIkecualI Ahadmereka memproduksI 150 kg nata de cassava. 'Ada permIntaan rutIn 80 ton per mInggu,
tapI belum bIsa dIpenuhI,' kata |argIyanto. 8Ila Ia mampu melayanI permIntaan besar Itu, omzetnya bakal kIan
gemuk.

Semula |argIyanto berencana membuat nata darI sIngkong segar. Pemuda asal 8lItar, Jawa TImur, Itu lalu
berkonsultasI dengan dosen yang menyarankan agar mengolah lImbah tapIoka, bukan sIngkong segar. Alasannya
sederhana, sIngkong segar banyak dIolah menjadI beragam produk sepertI tepung mocaf, dekstrIn, dan glukosa
caIr.

0I sIsI laIn, lImbah tapIoka mengandung gula sehIngga memungkInkan untuk dIolah menjadI nata de cassava. Kadar
lImbah tapIoka 57. |enurut 0r r Nur FIchana |SI, perIset dI 8alaI PenelItIan dan Pengembangan Pascapanen
PertanIan, setIap bahan mengandung gula potensIal sebagaI nata. Khusus olahan lImbah tapIoka harus dIperhatIkan
kadar asam sIanIda yang dapat mengganggu kesehatan.
8entuknya persIs nata de coco, penganan yang terbuat darI aIr kelapa, berwarna putIh bersIh,
dan kenyal saat dIgIgIt. Cara konsumsInya pun sama, setelah dIpotong dadu, konsumen
menambahkan sIrup dan aIr matang secukupnya. Pada bulan Famadan sepertI InI berbuka
puasa dengan nata de cassava sungguh menyegarkan.
Dleh karena Itu, 'Proses fermentasI harus dIlakukan sampaI lImbah caIr habIs sehIngga asam
sIanIda juga habIs terdegradasI,' ujar doktor TeknologI ndustrI PertanIan alumnus nstItut
PertanIan 8ogor Itu. ndra mengatakan sebelum dIkonsumsI nata de cassava terlebIh dahulu
dIrebus 2 kalI karena kenyal. 0engan perebusan Itu kadar asam sIanIda yang masIh terdapat
dalam nata de cassava Ikut hIlang.

8,2.:,
8ersama |uhammad FarId Al FarIsy dan NurkartIka ndah |ayastI, ndra dan |argIyanto
mengolah lImbah tapIoka Itu. |ereka berempat adalah mahasIswa UnIversItas Cadjah |ada.
LokasI produksI dI sIsI pabrIk tapIoka mIlIk AsharI. Untuk membuat nata de cassava, mereka
merebus onggok dan lImbah caIr tapIoka pada suhu 100oC selama 2 jam. SekIlo onggok
membutuhkan 56 lIter lImbah caIr.

Setelah dIngIn mereka menyarIng rebusan Itu untuk memIsahkan aIr dan ampas. ndra lalu
menambahkan pupuk ZA ke dalam aIr rebusan. SetIap satu kIlo aIr rebusan butuh 2 g ZA
sebagaI sumber nItrogen bagI pertumbuhan bakterI fermentor. Campuran Itu lalu dIrebus
kembalI hIngga mendIdIh. Setelah dIngIn, aIr rebusan dItuangkan ke atas nampan plastIk
berukuran J0 cm x 40 cm. SetIap nampan menampung 1,21,5 lIter.

KemudIan nampan dItutup dengan kertas koran. Tujuannya untuk menghIndarI kontamInasI
selama fermentasI. 0ua belas jam berselang, Ia menambahkan bakterI fermentor,
Acetobacter xylInum, ke atas larutan nata dI dalam nampan. Jatah untuk setIap nampan 108
ml. Setelah Itu nampan dIletakkan dI ruang bersuhu 2528oC. Sepekan kemudIan dI dalam
nampan terbentuk lembaran putIh, Itulah nata de cassava.

0alam pembuatan nata de cassava sama sekalI tIdak menghasIlkan aroma tak sedap sepertI
pada produksI nata de coco. Keunggulan laIn nata de cassava adalah bahan baku berkadar
gula tInggI sehIngga tIdak memerlukan penambahan gula. SelaIn Itu lImbah caIr tapIoka
bersIfat asam pH J4 sehIngga sesuaI dengan lIngkungan tumbuh bakterI fermentor,
Acetobacter xylInum. 8andIngkan dengan proses pembuatan nata de coco yang perlu
tambahan J4 gula. Sebab, kandungan gula aIr kelapa rendah, 2J.

Pembuatan nata de coco juga perlu penambahan 20 ml asam cuka per lIter aIr kelapa supaya
pH bahan baku menjadI asam, sesuaI kebutuhan tumbuh bakterI fermentor.
|enurut ndra dengan keunggulan Itu bIaya produksI nata de cassava jadI lebIh murah, Fp250,
nata de coco Fp525 per kg. Harga jual kedua nata Itu sekItar Fp750Fp800 per kg. ndra
menjual nata kepada produsen makanan dI 8antul. KInI, setelah dIsulap menjadI nata de
cassava onggok pun menjadI lebIh berharga. (ArI ChaIdIr)

Anda mungkin juga menyukai