3.
Perkembangan I
Testis dan ovarium bentuknya bulat telur, kemerah-merahan dengan pembuluh darah kapiler. Mengisi sepertiga ruang bagian bawah. Telur dapat dilihat dengan mata seperti serbuk putih. Testis berwarna putih kemerahan. Sperma pada bagian perut apabila ditekan. Ovarium berwarma kemerahan, telur dapat dengan jelas dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium mengisi kira-kira dua pertiga ruang bawah Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis berwarna putih, telur berbentuk bulat, beberapa ada yang bening dan masak.
4.
Perkembangan II
5.
Bunting
6.
Memijah
Telur dan spema keluar dengan sedikit tekanan. Kebanyakan telurnya berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal dalam ovarium.
7. 8.
Belum kosong sama sekali, tidak ada yang bentuknya bulat telur. Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur dalam keadaan sedang dihisap kembali.
9.
Putih salin
Tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky (1969) dalam Effendie 2002 yaitu :
Tabel . Tingkat Kematangan Gonad Nikolsky (1969) No TKG Keterangan 1. Belum masak Individu muda belum berhasrat reproduksi, gonad sangat kecil. 2. Tahap istirahat
dalam
Produksi seksual belum mulai berkembang, gonad berukuran kecil, telur belum dapat dibedakan dengan mata biasa. Telur-telur dapat dibedakan dengan mata biasa, pertambahan berat gonad berjalan dengan cepat, testis berubah dari transparan ke warna merah muda. Produksi seksual masak, gonad mencapai berat maksimum, tetapi produksi seksual tersebut belum keluar bila perutnya ditekan.
3.
Pemasakan
4.
Masak
5.
Reproduksi
perlahan, berat gonad turun dengan cepat dari 6. Kondisi salin awal pemijahan sampai selesai Produksi seksual telah dikeluarkan, lubang pelepasan kemerah-merahan, gonad seperti kantong kempis, ovarium berisi beberapa telur 7. Tahap istirahat sisa dan testis berisi sperma sisa. Produk seksual telah dilepaskan, pelepasan tidak kemerah-merahan, lubang gonad
Kematangan ikan terjadi saat ikan akan memijah. Pada saat tersebut, gonad akan mengalami pertambahan berat hingga mencapai maksimum dan kemudian akan mengalami penurunan berat setelah terjadi pemijahan. Selama proses reproduksi berlangsung, energi yang dihasilkan tubuh sebagian besar digunakan untuk perkembangan gonadnya (Effendie, 1997).
Dasar yang dilakukan unutk menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan perkembangan isi berat yang dapat dilihat. Perkembangan gonad ikan betina lebih banyak diperhatikan daripada ikan jantan karena perkembangan diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat daripada sperma yang terdapat dalam testes (Effendie, 1997). Kematangan gonad adalah tahapan tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah memijah. Selama proses reproduksi, sebagian energi dipakai untuk perkembangan gonad. Bobot gonad ikan akan mencapai maksimum sesaat ikan akan memijah kemudian akan menurun dengan cepat selama proses pemijahan berlangsung sampai selesai. Umumnya pertambahan bobot gonad ikan betina pada saat stadium matang gonad dapat mencapai 10-25 % dari bobot tubuh dan pada ikan jantan 5-10 %. Lebih lanjut dikemukakan bahwa semakin rneningkat tingkat kematangan gonad, diameter telur yang ada dalam gonad akan menjadi semakin besar (Anonim, 2008)
4.2. 4.2.1.
4.2.1.1. alat Alat yang digunakan dalam Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. Alat yang digunakan dalam Analisa Tingkat Kematangan Gonad (TKG) No. Alat Ketelitian Kegunaan 1. Mikroskop Perbesaran Untuk pengamatan 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Buku kunci TKG menurut Kestevan dan Nikolsky Timbangan tepung Tissue Stereoform Alat-alat sectio Jarum pentul Kaca pembesar 1x100 0,1 gram Untuk identifikasi Unuk menimbang Untuk membersihkan ikan Untuk tempat ikan sample Untuk sectio Untuk menjepit ikan Untuk pengamatan gonad
4.2.1.2. bahan . Bahan yang digunakan dalam Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel. Bahan yang digunakan dalam Analisa Tingkat Kematangan Gonad (TKG) No. Bahan Kegunaan 1. Gonad ikan Mujair Untuk pengamatan 2. (Niloticus mozambicus) jantan. Gonad ikan Nila (Niloticus mozambicus) betina. Untuk pengamatan
4.2.2. Metode Percobaan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menyiapkan gonad ikan yang telah diperoleh nilai IKG-nya, kemudian mengamati dengan kaca pembesar. Pengamatan terhadap gonad ikan meliputi : Untuk ikan jantan : a. Keluar tidaknya testis dari tubuh ikan (dalam keadaan segar)
b. Bentuk testis c. Besar kecilnya testis d. Pengisian testis dalam rongga tubuh e. Warna testis Untuk ikan betina : a. Bentuk ovarium b. Besar kecilnya ovarium c. Warna ovarium d. Ukuran telur dalam ovarium secara umum e. Halus tidaknya ovarium f. Ukuran (garis tegah telur) g. Pengisian ovarium dalam rongga perut h. Warna ovarium i. Kejelasan warna dan bentuk telur dengan bagian-bagiannya 2. Menentukan klasifikasi kematangan gonad dengan melihat kunci tingkat kematangan gonad untuk Kesteven dan Nikolsky. 4.3. Hasil dan Pembahasan
4.3.1. Hasil . Hasil Analisa Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. Kel Hasil Analisa Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada Ikan Mujair (Niloticus mozambicus) Jenis TKG Ukuran Pengisian Warna Kelamin Nikolsky Kestevan Gonad (cm)
IX
Jantan
Hampir masak
0,13
1/3 bagian
Coklat
Betina
Hampir masak
1,1
2/3 bagian
Kuning
Jantan
Repro duksi
0,22
1/ 2 bagian
Kuning
Betina II Jantan
3,40 0,24
Kuning jernih
III
Jantan Betina
IV
Jantan Betina
4.3.2. Pembahasan Tingkat Kematangan Gonad pada tabel jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan dan Nikolsky rata rata adalah dara berkembang dua-duanya dan hampir masak, dimana menurut Kestevan gonad ikan yang dara berkembang berwarna kuning dan menurut Nikolsky gonad ikan yang hampir masak berwarna coklat. Ukuran gonad 0,13 g dan 1,1 g. Panjang gonad mengisi 1/3 bagian dari rongga tubuh jantan dan 2/3 bagian dari rongga tubuh betina.
Kedua klasifikasi diatas juga mempengaruhi ukuran gonad atau pengisian gonad pada perut ikan yang mana semakin tinggi tingkat kematangan gonad maka semakin besar pengisian gonad pada perut. Tekstur gonad ratarata halus (pada saat diraba) karena gonad masih dalam keadaan terbungkus semacam kulit ari atau plasenta yang melindungi telur. Permukaan halus juga dikarenakan adanya lendir di sekeliling gonad maupun isi perut ikan, selain faktor internal di atas ada lagi faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat kematangan gonad yaitu suhu, salinitas dan ketersediaan pakan. Dilihat dari nilai indeks kematangan gonad pada ikan nila betina dan jantan adalah 1,8 % dan 0,32 % , maka kita dapat diketahui tingkat kematangan gonad. Ukuran gonad betina lebih besar daripada ukuran gonad jantan. Dalam ukuran yang seperti ini gonad berada dalam ukuran yang relatif kecil, artinya bahwa belum seluruh isi gonad terpenuhi dan kurang lebih berisi 2/3 dari bagian tubuh. Pada gonad jantan berwarna coklat, sedangkan pada gonad betina berwarna kuning. Warna gonad berada dalam tahapan tingkat kematangan gonad. Jadi warna gonad seluruhnya kuning kecoklatan. Analisa kelompok 1, Tingkat Kematangan Gonad terhadap gonad ikan sampel jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan antara dara berkembang (Jantan) dan perkembangan II (Betina), sedangkan menurut Nikolsky rata rata adalah antara reproduksi (Jantan) dan masak (Betina). Ukuran gonad jantan sebesar 0,22 g dan gonad betina sebesar 3,40 g. Pengisian gonad jantan 1/2 bagian dari rongga tubuh dan betina sebesar 2/3 bagian dari rongga bawah tubuh. Warna gonad jantan maupun gonad betina yaitu kuning. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan sampel betina telah tahap matang gonad tetapi
belum memijah, sedangkan gonad jantan masih dalam tahap menuju matang gonad dan sudah memijah. Analisa kelompok 2, Tingkat Kematangan Gonad terhadap gonad ikan sampelnya jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan yaitu dara berkembang (jantan) dan bunting (betina), sedangkan menurut Nikolsky yaitu hampir masak (jantan) dan masak (betina). Ukuran gonad jantan sebesar 0,24 g dan gonad betina sebesar 2,95 g. Pengisian gonad jantan sebesar 2/3 bagian dari rongga tubuh dan pengisian gonad betina sebesar 1/2 bagian dari rongga tubuh. Warna gonad jantan yaitu jernih dan gonad betina yaitu orange. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan sampel betina telah memijah dan sedang hamil, sedangkan gonad jantan masih dalam tahap menuju matang gonad dan sudah memijah. Analisa kelompok 3, Tingkat Kematangan Gonad terhadap gonad ikan sampel yang diamati jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan sama-sama tahap perkembangan II baik jantan maupun betina, sedangkan menurut Nikolsky yaitu hampir masak (jantan) dan masak (betina). Ukuran gonad jantan sebesar 0,97 g dan gonad betina sebesar 0,30 g. Pengisian gonad jantan sebesar 1/4 bagian dari rongga bawah tubuh, sedangkan untuk gonad betina sebesar 1/10 bagian dari rongga bawah tubuh. Warna gonad jantan yaitu kuning, sedangkan warna gonad betina yaitu putih kuning. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan sampel betina dalam tahap matang gonad tetapi belum memijah, sedangkan gonad jantan masuk dalam tahap matang gonad. Analisa kelompok 4, Tingkat Kematangan Gonad terhadap gonad ikan sampel yang diamati jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan adalah tahap
mijah baik jantan maupun betina, sedangkan menurut Nikolsky adalah tahap reproduksi baik jantan maupun betina. Ukuran gonad jantan sebesar 0,29 g dan gonad betina sebesar 5,12 g. Pengisian gonad jantan tidak memenuhi 1/2 bagian dari rongga bawah tubuh, sedangkan untuk gonad betina memenuhi 1/2 bagian bagian dari rongga bawah tubuh. Warna gonad jantan yaitu kuning muda, sedangkan warna gonad betina yaitu kuning. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan sampel betina dan jantan telah memijah dan siap matang gonad. Pengamatan kematangan gonad dilakukan dengan dua cara, yang pertama cara histologi dilakukan di laboratorium, yang kedua cara pengamatan morfologi yang dapat dilakukan di laboratorium dan dapat pula dilakukan di lapangan. Penelitian secara histologi akan diketahui anatomi perkembangan gonad tadi lebih jelas dan mendetail, sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi, namun cara morfologi ini banyak dilakukan para peneliti (Supriyadi, 2005).
4.4.
4.4.1. Kesimpulan Tingkat kematangan gonad pada Ikan Mujair (Niloticus mozambicus) yang kami amati jika dilihat klasifikasinya menurut Kestevan pada gonad ikan jantan dan ikan betina yaitu dara berkembang artinya panjang gonad setengah atau lebih sedikit dari panjang rongga bawah, gonad satu persatu dapat terlihat dengan kaca pembesar dan gonad sedang dalam masa pematangan gonad. Menurut Nikolsky pada gonad ikan jantan dan ikan betina yaitu hampir masak artinya telur dapat
dibedakan oleh mata dan gonad telah masuk masa matang gonad dan siap untuk berpijah.
4.4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, Ichsan. 1997. Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusatama, Bogor. . 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Bogor. Khoironi. 2002. Peranan Kombinasi Kolesterol dan Vitamin E sebagai Perangsang Pematang Gonad Ikan. [tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Supriyadi. 2005. Efektivitas Pemberian CG dan 17 Metiltestosteron yang Dienkapsulasi di dalam Emulsi terhadap Perkembangan Gonad Ikan. Intitut Pertanian Bogor. Bogor. Tang, U.M., H. Alawi dan R.M. Putra. 1999. Pematangan gonad ikan baung (Mystusnemurus) dengan pakan dan lingkungan yang berbeda. Hayati 6 (1): 10-12.
http://jlcome.blogspot.com/2008/05/pemeriksaan-gonad-ikan.html.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan resmi praktikum Biologi Perikanan materi Tingkat Kematangan Gonad ini disetujui dan disahkan pada: Hari Tanggal Tempat : : :
Asisten Materi,