Anda di halaman 1dari 24

TUGAS LAPORAN HASIL OBSERVASI TENTANG DISIPLIN KERJA ORGANISASI UKM PRAMUKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang dibimbing oleh Drs. H Sulton M.Pd

Oleh Kiki Andrianti Ian Angga Atiwati Ainul Maghfuroh Moh. Afif K

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG MEI 2009

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan observasi tentang disipin kerja dalam organisasi UKM Pramuka Universitas Negeri Malang Dalam laporan ini berisi tentang beberapa bab bahasan yang meliputi bab pendahuluan, bab pembahasan teori, bab metode observasi, bab hasil observasi dan yang terakhir adalah bab penutup Tujuan penulis menyususn hasil observasi ini adalah guna melaksanakan tugas dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu juga untuk memberikan hasil laporan tentang bagaimana pelaksanaan disiplin bagi organisasi UKM Pramuka Universitas Negeri Malang. Atas terselesaikannya laporan ini maka penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah MSDM serta teman-teman jurusan TEP yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Dan perlu diketahui bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu apabila ada kekeliruan maka kami memohon saran dan kritik yang konstruktivistik guna memperbaikinya.

Malang, Mei 2009

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1.3 Tujuan Observasi......................................................................................... 1.4 Manfaat Observasi......................................................................................... BAB II LANDASAN TEORI............................................................................ BAB III METODOLOGI EVALUASI 3.1 Rancangan Evaluasi Program.................................................................... 3.2 Subyek Evaluasi Program.......................................................................... 3.3 Metode........................................................................................................ 3.3.1 Angket.................................................................................................. 3.4 Instrumen.................................................................................................... 3.5 Pengumpulan Data..................................................................................... 3.5.1 Penggunaan Angket................................................................................ 3.6 Teknik Analisis dan Interpretasi Data........................................................ 3.6.1 Teknik Analisis Data... 3.6.2 Interprestasi Data BAB IV HASIL EVALUASI 4.1 Penyajian Data... 4.1.1 Angket Anggota BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran.. Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya. Artinya, sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi. Pengggerak dari sumber daya yang lainnya, apakah itu sumber daya alam atau teknologi. Hal ini merupakan suatu penandasan kembali terhadap falsafah Man Behind The Gun. Roda organisasi sangat tergantung pada perilaku-perilaku manusia yang bekerja didalamnya. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri pekerjaan baik secara perorangan dalam melaksanakan maupun kelompok. Disamping itu disiplin

bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Kurang pengetahuan tentang peraturan, merupakan penyebab prosedur, dan

kebijakan yang ada pimpinan sebaiknya

terbanyak

tindakan kepada

indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak memberikan program orientasi anggota yang baru pada apabila Selain hari pertama mereka bekerja, karena yang ada tidak

anggota tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, peraturan/prosedur atau kebijakan memberikan orientasi, pimpinan diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan secara rinci peraturan peraturan yang sering rasional dan konsekwensinya. Demikian pula atau kebijakan sebagai mestinya. harus menjelaskan dilanggar, berikut peraturan/prosedur

yang mengalami perubahan atau diperbaharui,

sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif. Pramuka adalah suatu medan gerak untuk anak atau peserta didik, oleh

mereka, di bawah pimpinan mereka sendiri, tempat kakak mereka (Pembina) memberikan kepada adik-adiknya suasana yang sehat serta menganjurkan agar mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang sehat, positif, inisiatif dan produktif yang akan membantu mereka dalam mengembangkan fungsi kewarganegaraan. Berdasarkan latar belakang tersebutlah maka penulis mencoba untuk melaporkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya yakni di UKM Pramuka Universitas Negeri Malang.. Alasan diambilnya observasi tentang disiplin dalam organisasi pramuka di Universitas Negeri Malang diantaranya adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pencapaian penerapan disiplin organisasinya. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam laporan ini dapat dirumuskan masalah: 1. Apa pengertian disiplin itu? 2. Apa tujuan disiplin itu? 3. Apa saja prinsip-prinsip disiplin itu? 4. Apa saja macam-macam disiplin itu? 5. Apa saja faktor-faktor disiplin itu? 6. Bagaimana cara melakukan tindakan indisipliner itu? 7. Bagaimana implementasi prosedur disiplin itu? 8. Bagaimana cara memodifikasi perilaku itu? 9. Apakah organisasi pramuka itu? 10. Bagaimana tingkat kedisiplinan yang diterapkan dalam organisasi pramuka.

1.3 TUJUAN PENULISAN Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertian disiplin 2. Untuk mengetahui penjelasan tentang tujuan disiplin 3. Untuk mengetahui penjelasan tentang prinsip-prinsip disiplin 4. Untuk mengetahui penjelasan tentang macam-macam disiplin 5. Untuk mengetahui penjelasan tentang faktor-faktor disiplin 6. Untuk mengetahui penjelasan tentang cara melakukan tindakan indisipliner

7. Untuk mengetahui penjelasan tentang implementasi prosedur disiplin 8. Untuk mengetahui penjelasan tentang cara memodifikasi perilaku 9. Untuk mengetahui penjelasan tentang organisasi pramuka 10. Untuk mengetahui penjelasan tentang bagaimana tingkat kedisisplinan dalam organisasi pramuka

1.4 MANFAAT PENULISAN Bagi Organisasi Sebagai pengetahuan tentang bagaimana tingkat kedisisplinan yang telah dilaksankan dalam organisasi. Bagi pimpinan organisasi Sebagai arahan untuk mengkoreksi tindakan indisipliner dalam organisasi Sebagai arahan untuk melaksanakan kegiatan indisipliner Bagi Anggota Sebagai pengetahuan tentang bagaimana tingkat kedisiplinan yang mereka laksanakan Sebagai motivasi untuk memperbaiki diri dalam hal kedisiplinan

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 DISIPLIN KERJA 2.1.1 Konsep Dasar Disiplin kerja a) Pengertian disiplin Disiplin berasal dari akar kata menjadi lebih baik. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi. Dalam kaitannya dengan disiplin kerja, Siswanto (1989) mengemukakan disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak dapat mendisiplinkan diri, pegawai maupun pelayanan menentang/tidak dapat mematuhi tindakan praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi moral pasen secara langsung, oleh karena itu koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi. harus segera diatasi disciple yang berarti belajar. Disiplin melakukan sesuatu merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang

2.1.2 Tujuan Disiplin Difokuskan untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat

diberlakukan secara konsisten. Tidak bersifat menghakimi dalam memberlakukan hukuman atas tindakan indisipliner.

2.1.3 Prinsip Prinsip Disiplin Kerja a. Pemimpin mempunyai prilaku positif b. Penelitian yang Cermat c. Kesegeraan d. Lindungi Kerahasiaan (privacy) e. Fokus pada Masalah. f. Peraturan Dijalankan Secara Konsisten g. Fleksibel h. Mengandung Nasihat i. Tindakan Konstruktif j. Follow Up (Evaluasi)

2.1.4 Macam Macam Disiplin Ada dua macam disiplin kerja yaitu: a. Disiplin Diri (Preventive) Disiplin diri menurut Jasin (1989) merupakan disiplin yang dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada diluar dirinya. Melalui disiplin diri karyawan-karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat mengatur diri sendiri untuk kepentingan organisasi. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil jika karyawan memiliki disiplin diri yaitu: mendapat reward (penghargaan) dari organisasi. Apakah itu dalam bentuk

prestasi atau kompetisi lainnya. akan tumbuh penghargaan dari orang lain pada dirinya. Memberikan penghargaan pada potensi dan kemampuan yang melekat pada dirinya. Dalam hal ini terdapat tiga hal yang perlu mendapat perhatian manajemen di dalam penerapan disiplin pribadi, yaitu : Para anggota organisasi perlu didorong, agar mempunyai rasa memiliki organisasi, karena secara logika seseorang tidak akan merusak sesuatu yang menjadi miliknya. Para karyawan perlu diberi penjelasan tentang berbagai ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi. Penjelasan dimaksudkan seyogyanya disertai oleh informasi yang lengkap mengenai latar belakang berbagai ketentuan yang bersifat normatif. Para karyawan didorong, menentukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri dalam rangka ketentuan-ketentuan yang berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi. b. Disiplin Kelompok Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individual semata. Selain disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok. Hal ini didasrkan atas pandangan bahwa didalam kelompok kerja terdapat standar ukuran prestasi yang telah ditentukan. Standar ukuran prestasi ini salah satunya adalah disiplin yang telah diterapkan oleh pihak organisasi. Disiplin kelompok akan tercapai jika disiplin diri telah timbul dalam diri karyawan. Kaitan antara disiplin diri dan disiplin kelompok dilukiskan oleh Jasin (1989) seperti dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling melengkapi dan menunjang. Sifatnya komplementer. Disiplin diri tidak dapat dikembangkan secara optimal tanpa dukungan disiplin kelompok. Sebaliknya, disiplin kelompok tidak dapat ditegakkan tanpa adanya dukungan disiplin pribadi.

2.1.5 FAKTOR FAKTOR DISIPLIN KERJA a. Faktor kepribadian Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut. Sistem nilai dalam hal ini yang berkaitan langsung dengan disiplin. System nilai akan terlihat dari sikap seseorang. Sikap diharapkan akan tercermin dalam perilaku. Perubahan sikap kedalam perilaku terdapat 3 tingkatan menurut Kelman (Brigham,1994): Disiplin karena kepatuhan Disiplin karena identifikasi Disiplin karena internalisasi

b. Faktor Lingkungan Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus menerus. Proses pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil, bersikap positif dan terbuka.

2.1.6 Tindakan Indisipliner Pelanggaran terhadap aturan-aturan terjadi sepanjang masa adalah fenomena yang tidak dapat dipungkiri. Peraturan yang dibuat agar dapat berfungsi secara efisien dan efektif perlu ditegakkan dengan cara melakukan tindakan-tindakan dalam upaya pendisiplinan karyawan. Tindakan pendisiplinan dilakukan dalam rangka pembinaan dan bukannya penghukuman. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah:

Bimbingan Secara Lisan

Teguran

Skors Secara Tertulis

Teguran

a. Teguran Secara Lisan Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan untuk kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap membuat kesalahannya. Buat catatan dimasukkan kedalam khusus bahwa permasalahannya, file pribadi memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan. Bantu bawahan untuk keputusan agar tidak mengulangi serta kesimpulan konsultasi. karyawan. karyawan telah melakukan konsultasi, catat waktu, tempat, dan Dokumen

b. Teguran Secara Tertulis Teguran secara tertulis dilakukan apabila pelanggaran diulangi kembali, tidak menunjukan perbaikan atau pelanggarannya cukup serius. Dalam teguran secara tertulis, harus dicantumkan pelanggaran nama pegawai, nama pimpinan, permasalahannya, sanksi yang rencana perbaikan, dan batas waktu perbaikan serta konsekwensi nya apabila diulangi. Bawahan harus membaca dan memahami diberikan dan disepakati bersama. Dokumen dimasukan ke dalam file pribadi pegawai dan tembusannya diberikan kepada yang bersangkutan. Sanksi biasanya disesuaikan dengan kebijakan institusi atau organisasi setempat.

c. Keputusan Terakhir/Skors Keputusan terakhir atau terminasi dilakukan karena pimpinan melihat bahwa kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sudah sangat serius dan selama batas waktu perbaikan perilaku bawahan tidak memperlihatkan perubahan. Keputusan terakhir biasanya dilakukan dengan melibatkan pimpinan organisasi/Departemen.

Keputusan terakhir /skors dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tingkat kesalahannya maupun kebijakan dari institusi / organisasi. Antara lain adalah : Penurunan pangkat, mutasi, penundaan kenaikan pangkat / berkala, penurunan insentif, tidak diperkenankan bekerja untuk jangka waktu pendek , jangka waktu panjang, atau akhirnya diberhentikan / dikeluarkan.

2.1.7 Implementasi Prosedur Disiplin Persiapan Tangung jawab yang dilanggar sebagai bukti..

Objektif Pelanggaran yang dilakukan dengan bukti yang nyata, dilakukan. Tindakan indisipliner harus dilakukan dengan adil. Seleksi yang adil tidak pilih kasih. harus diteliti dengan cermat , sebelum tindakan disipliner yang

Kerahasiaan Catatan harus dijaga kerahasiaannya. Wawancara tenang. Hormati hak individu, beri kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Diskusikan masalahnya bukan pribadinya. dilakukan dengan rileks diruangan tertutup dan

2.1.8 Modifikasi Perilaku Ada beberapa cara yang dapat digunakan pimpinan untuk menstimulasi bawahan agar dapat merubah perilaku yang kurang

baik kearah yang lebih baik sehingga peningkatan kinerja sesuai standar dapat dicapai: Penguatan yang positif Penguatan positif akan meningkatkan kemungkinan

individu untuk mengulangi kembali tindakan yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan segera memberikan pujian terhadap hal positif yang dilakukan bawahan . Hal lain yang dapat digunakan untuk menstimulasi bawahan adalah dengan memberikan umpan balik, seperti : perhatian, hadiah, tugas khusus, naik jabatan, pujian, senyuman dan lain-lain. Pengakuan adalah salah satu penguatan yang mudah dilakukan disamping murah. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami bentuk dorongan seperti apa yang perlu diberikan pada setiap bawahan dalam berbagai situasi.

2.2 PRAMUKA 2.2.1 Konsep dasar Pramuka Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Sedangkan yang dimaksud dengan "kepramukaan" adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Dalam setiap kegiatan kepramukaan selalu memiliki suatu visi dan misi, dan dalam kegiatan ini misi dan misi kegiatan ini adalah sebagai berikut: Visi: Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalahmasalah kaum muda" Misi: 1) Mempramukakan kaum muda, yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu, dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.

2) Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya. 3) Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara. 4) Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.

BAB III METODE OBSERVASI 3.1 Rancangan Observasi Kegiatan observasi disisplin ini dilakukan dengan menilai hasil dari evaluasi disiplin yang telah dilakasanakan. Metode yang digunakan dalam observasi ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif berdasarkan pengamatan. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kedisisplinan dalam organisasi pramuka ini. 3.2. Subyek Observasi Subyek dari observasi disiplin ini adalah para anggota dalam organisasi pramuka Universitas Negeri Malang dengan jumlah 10 orang 3.3. Metode Metode yang digunakan dalam melakukan ini observasi ini adalah dengan menggunakan angket 3.5. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu metode atau teknik yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian / observasi. Dalam pengumpulan data, hal-hal yang perlu dilakukan yaitu: 1. b. c. 2. a. b. 3. b. Persiapan a. Pemeriksaan kelengkapan instrument, Pengadaan instrument, Memperoleh izin untuk melakukan observasi Pelaksanaan Membagikan angket atau pertanyaan Memberikan penjelasan mengenai cara pengisian angket Penyelesaian a. Memeriksa kembali pengisian angket Memilah angket yang lengkap dan yang tidak lengkap

c. Memberikan jawaban atas pertanyaan dari responden apabila mereka kurang jelas

No Instrumen 1. Daftar pertanyaan

Data Mengenai 1. Pendapat responden 2. Keadaan diri responden 3. Pengetahuan yang dimiliki responden

Sumber Data Anggota

3.6. Teknik Analisis dan Interpretasi Data 3.6.1 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan keadaan yang dikehendaki sesuai dengan data yang telah diperoleh yang berpedoman pada angket yang telah diisi oleh anggota Rumus yang digunakan untuk menganilis data hasil angket responden: Rumus: X P= Xi Keterangan : P X Xi : Persentase : Jawaban responden dalam satu item : Jawaban nilai dalam satu item x 100%

3.6.2 Interprestasi Data

Untuk mengukur tingkat keberhasilan ditetapkan kriteria penilaian sebagai berikut: a) Interpretasi data angket Jawaban A B C D Nilai 1 2 3 4 Persentase Tingkat Penguasaan < 24% 25% - 49% 50% 74% 75% - 100% Predikat Sedikit Sebagian Hampir semua Semua

BAB IV HASIL OBSERVASI

4.1 Penyajian Data 4.1.1 Angket Peserta a) Penyajian Data Tabel 1.1a Penyajian Data Angket Peserta NO 1 Aspek yang dinilai Bagaimana perasaan anda ketika mengkuti organisasi ini? a. Senang b. Cukup senang c. Kurang senang d. Tidak senang Frekuensi Presentase

4 6 0 0

16 24 0 0

Jumlah Apakah anda selalu melaksanakan tata tertib yang berlaku dalam organisasi ini? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekalI

10

40

2 7 1 0

8 28 4 0

Jumlah Bagaimana ketepatan waktu anda ketika datang ke kantor organisasi? a. Tepat waktu b. Cukup tepat waktu

10

40

1 4 4

4 16 16

c. Kurang tepat waktu d. Tidak tepat waktu

Jumlah Seberapa seringkah anda mengikuti kegiatan organisasi? a. Sering sekali b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali

10

40

2 6 2 0

8 24 8 0

Jumlah Apakah anda selalu melaksanakan tugas yang diberikan oleh organisasi? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali

10

40

8 2 0 0

32 8 0 0

Jumlah Seberapa seringkah anda melaksanakan tugas dengan tepat waktu? a. Sering sekali b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali

10

40

5 2 3 0

20 8 12 0

Jumlah 7 Apakah atasan anda selalu memberikan contoh yang baik kepada para anggotanya? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali Jumlah 8 Apakah atasan anda selalu memberikan sangsi jika melihat anggotanya melakukan kesalahan? a. Selalu b. adang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali Jumlah Seberapa sering anda melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas? a. Sering b. Kadang-kadang c. Jarang

10

40

7 3 0 0

28 12 0 0

10

40

7 3 0 0

28 12 0 0

10

40

2 5 3 0

8 20 12 0

d. Tidak sama sekali Jumlah Apakah di organisasi ini sering melaksanakan evaluasi jika setelah melakukan kegiatan? a. Sering b. Kadang-kadang c. Jarang d. Tidak sama sekali 10 40 10 40

10

10 0 0 0

40 0 0 0

b). Analisis dan Interpretasi Data Analisis Data Angket Peserta Xi

NAMA Nur Mufidah Suprianto 1 3 3 2 3 3

PERTANYAAN+JAWABAN 3 2 3 4 3 3 5 4 4 6 3 4 7 3 3 8 3 2 9 2 3 10 4 4

30 32

Ian Angga Atiawati Miftakhul Jannah Setyono Moch Irfan Maria Ulfa Faridah Nur Alima Hafiz Ansori Noviana Eliana Sari X Xi %

4 3 4 4 3 3 3 4 34 34

3 3 3 2 4 3 4 3 31 31

3 2 2 4 3 3 2 1 25 25

3 4 2 3 2 4 3 3 30 30

4 4 4 3 3 4 4 4 38 38

3 3 2 3 2 2 3 4 29 29

3 3 2 3 2 3 2 3 27 27

2 3 3 3 3 3 2 3 27 27

3 2 4 4 3 3 3 2 29 29

4 4 4 4 4 4 4 4 40 40

32 31 30 33 29 32 30 31

Analisis dan Interpretasi data angket peserta Berdasarkan penyajian data tabel 1.1a yaitu angket (peserta) dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pertanyaan no.1, 0% menjawab A., 17 orang menjawab B (68%), 2 orang menjawab C (8%), dan yang menjawab D sebanyak 6 orang (24%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa hampir semua anggota organisasi UKM Pramuka menjawab perlu diadakan kegiatan OPP ini setiap tahunnya. b. Pertanyaan no.2, 17 orang menjawab D, dan yang lainnya menjawab B dan C sebanyak 4 orang (16%), tidak ada yang menjawab A. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa hampir semua peserta sering mengikuti kegiatan OPP. c. Pertanyaan no.3, sebagian siswa sebanyak 15 orang menjawab C, dan yang lauinnya menjawab B dan D sebanyak 5 orang (20%), tidak ada yang menjawab A. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa hampir semua peserta menjawab kegiatan OPP ini menarik. d. Pertanyaan no.4, 1 orang menjawab A (4%), 3 orang menjawab B (12%), 10 orang menjawab C (40%), dan 11 orang menjawab D (44%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa sebagian peserta mengetahui banyak pengetahuan mengenai sejarah pramuka. e. Pertanyaan no.5, tidak ada yang menjawab A, 1 orang menjawab B (4%), 6

orang menjawab C (24%), dan 18 orang menjawab D (72%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa semua peserta menjawab generasi muda saat ini sangat maksimal dalam kegiatan pramuka sesuai dengan perannya. f. Pertanyaan no.6, 1 orang menjawab A (4%), 5 orang menajwab B (20%), 16 orang menjawab C (64%), dan 3 orang menjawab D (12%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa hampir semua peserta menjawab kedisiplinan yang diajarkan dalam pramuka sering diterapkan dalam kehidupan. g. Pertanyaan no.7, 2 orang menjawab A (8%), 3 orang menjawab B (12%), 16 orang menjawab C (64%), dan 4 orang menjawab D (16%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa hampir semua peserta sering menerapkan lambang pramuka dalam kehidupan sehari-hari. h. Pertanyaan no.8, 1 orang menjawab A ($%), 12 orang menjawag B (48%), 5 orang menjawab C (20%), dan 7 orang menajwab D (28%). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat di interprestasikan bahwa sebagian peserta menjawab kegiatan OPP ini merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan diklat Orientasi Pramuka Pandega ini merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta 2. Sebagian besar peserta yang mengikuti diklat Orientasi Pramuka Pandega ini sangat menyukai dan mendukung acara ini untuk diadakan setiap tahunnya 3. Hanya sebagian peserta diklat Orientasi Oramuka Pandega yang benar-benar paham dan mengerti sejarah kepramukaan SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan sebagai berikut : 1. Kegiatan ini sebaiknya dikembangkan lagi agar dapat menarik bagi generasi muda untuk menyalurkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki 2. Kegiatan kepramukaan perlu dikenalkan sejak dini agar generasi muda berperan secara maksimal dalam kegiatan pramuka sehingga terhindar dari kegiatan yang negatif 3. Sebaiknya panitia dan peserta diklat bersama-sama meningkatkan rasa solidaritas agar dapat bersosialisasi terhadap sesama.

Anda mungkin juga menyukai