Anda di halaman 1dari 6

Tugas kep.

Anak
Fredy akbar K, S.Kep, Ns


















IMUNISASI

A. PENGERTIAN
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit
dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
kedalam tubuh.

B. TU1UAN DAN KEGUNAAN IMUNISASI
Untuk melindungi dan mencegah terhadap penyakit-penyakit menular yang sangat
berbahaya bagi bayi dan anak dan apabila sudah terjadi penyakit, maka penyakitnya itu tidak
menjadi tambah parah. Untuk menimbulkan kekebalan aktiI dalam waktu yang bersamaan
terhadap penyakit.

C. SASARAN IMUNISASI
Semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir memerlukan Imunisasi untuk
melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit yang berbahaya. Semua orang yang kontak
(berhubungan) dengan penderita penyakit menular .

D. 1ADWAL PEMBERIAN IMUNISASI / VAKSINASI
Memberikan suntikan imunisasi pada bayi anda tepat pada waktunya adalah Iaktor yang
sangat penting untuk kesehatan bayi anda. Yakinlah bahwa dengan membawa bayi anda
untuk melakukan imunisasi adalah salah satu yang terpenting dari bagian tanggung jawab
anda sebagai orang tua. Imunisasi (atau 'vaksinasi) diberikan mulai dari lahir sampai awal
masa kanak-kanak dan Semua anak yang berumur 0 12 bulan harus mendapat imunisasi.
a. Umur 0 1 Bln : BCG, Polio, Hepatitis B1
b. Umur 2 Bln : DPT 1, Polio 2, Hepatitis B2
c. Umur 3 Bln : DPT 2, dan Polio 3
d. Umur 4 Bln : DPT3 dan Polio 4
e. Umur 9 Bln : Campak, Hepatitis B3.

. AL-AL YANG ARUS DIPERATIKAN DALAM PEMBERIAN IMUNISASI:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian Imunisasi pada bayi/balita:
1. Imunisasi diberikan pada bayi/balita yang sehat.
2. Pada bayi/balita yang sakit tidak boleh diberikan seperti :
a. Sakit keras
b. Dalam masa tunas/ perkembangansuatu penyakit.
c. Kekurangan/penurunan daya tahan tubuh.

. IMUNISASI YANG DIWA1IBKAN/DIAN1URKAN
1. Imunisasi BCG
Pemberian vaksin ini memimbulkan kekebalan aktiI terhadap penyakait
tuberkulosis (TBC).BCG diberikan 1 kali sebelum umur 2 bulan.BCG ulangan tidak
dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.
Vaksin disuntikkan didaerah insersio muskulus deltoideus dengan dosis untuk bayi
1 tahun sebanyak 0,05 ml dan untuk anak 0,10 ml.pada bayi perempuan dapat diderikan
suntikan di paha kanan atas.
Kontraindikasinya :
pasien dengan :Immunokompromis (leukemia,pengobatan steroid jangka panjang,dan
inIeksi HIV).
Reaksi yang mungkin terjadi: Reaksi lokal yang terjadi 1-2 Minggu setelah
penyuntikan berupa indurasi dan eritema di tempat suntikan yang beru bah menjadi
pustula kemudian pecah menjadi ulkus,dan akhirnya menyembuh spontan dalam waktu
8-12 Minggu dengan meninggalkan jaringan parut. Reaksi regional berupa pembesaran
kelenjar aksila atau servikal,konsistensi padat,tidak nyeri tekan,tidak disertai demam
yang akan menghilang dalam waktu 3-6 Bulan.

2. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
DiIeri, Pertusis, Tetanus dengan cara memasukkan kuman diIteri, pertusis, tetanus yang
telah dilemahkan dan dimatikan kedalam tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat
anti yang pada saatnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit ketiga
penyakit tersebut.
Manfaat Imunisasi DPT Dasar.
Untuk menimbulkan kekebalan aktiI dalam waktu yang bersamaan terhadap
penyakit diIteri, pertusis (batuk rejan), tetanus. Apabila terjadi penyakit tersebut, akan
jauh lebih ringan dibanding terkena penyakit secara alami.
a. Difteri
Penyakit diIteria disebabkan oleh sejenis bacteria yang disebut Corynebacterium
diphtheriae. SiIatnya sangat ganas dan mudah menular. Seorang anak akan terjangkit
diIteria bila ia berhubungan langsung dengan anak lain sebagai penderita diIteri atau
sebagai pembawa kuman (karier) : yaitu dengan terhisapnya percikan udara yang
mengandung kuman. Bila anak nyata menderita diIteri dapat dengan mudah
dipisahkan. Tetapi seorang karier akan tetap berkeliaran dan bermain dengan
temannya karena memang ia sendiri tidak sakit. Jadi, ditinjau dari segi penularannya,
anak karier ini merupakan sumber penularan penyakit yang sulit diberantas
b. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan, atau yang lebih dikenal dengan batuk seratus hari,
disebabkan oleh kuman Bordetella Pertusis. Penyakit ini cukup parah bila diderita
anak balita, bahkan dapat berakibat kematian pada anak usia kurang dari 1 tahun.
Gejalanya sangat khas, yaitu anak tiba-tiba batuk keras secara terus menerus, sukar
berhenti, muka menjadi merah atau kebiruan, keluar air mata dan kadang-kadang
sampai muntah. Karena batuk yang sangat keras, mungkin akan disertai dengan
keluarnya sedikit darah. Batuk akan berhenti setelah ada suara melengking pada
waktu menarik naIas, kemudian akan tampak letih dengan wajah yang lesu. Batuk
semacam ini terutama terjadi pada malam hari. Bila penyakit ini diderita oleh seorang
bayi, terutama yang baru berumur beberapa bulan, akan merupakan keadaan yang
sangat berat dan dapat berakhir dengan kematian akibat suatu komplikasi.
c. 1etanus
Penyakit Tetanus masih terdapat diseluruh dunia, karena kemungkinan anak
untuk mendapat luka tetap ada. Misalnya terjatuh, luka tusuk, luka bakar, koreng,
gigitan binatang, gigi bolong, radang telinga. Luka tersebut merupakan pintu masuk
kuman tetanus yang dikenal sebagai Clostridium tetani. Kuman ini akan berkembang
biak dan membentuk racun yang berbahaya. Racun inilah yang merusak sel susunan
saraI pusat tulang belakang yang menjadi dasar timbulnya gejala penyakit. Gejala
tetanus yang khas adalah kejang, dan kaku secara menyeluruh, otot dinding perut
yang teraba keras dan tegang seperti papan, mulut kaku dan sukar dibuka.

3. Imunisasi HEPA1I1IS B
Pemberian vaksin ini meninbulkan kekebalan aktiI trhadap penyakit hepatitis
B.Imunisasi ini diberikan sendiri mungkin segera setelah bayi lahir.Imunisasi dasar
diberikan 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntiikan 1 dan 2,dan lima bulan
antara suntikan 2 dan 3.Imunisasi ulangan diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar
Pada bayi lahir dari ibu dengan HbsAg negatiI diberikan 5 mcg vaksin rekombinan
atau 10 mcg vaksin plasma derived.Dosis kedua diberikan saat berumur1-2 bulan dan
ketiga umur 6 bulan.
Pada bayi lahir dari ibu dengan HbsAg positiI diberikan 0,5ml Hepatitis B Immune
Globulin (HBIG) dalam waktu 12 jam setelah lahir dan 5 mcg vaksin rekombinan atau
10mcg vaksin plasma derived yang disuntikkan pada sisi yang berlainan.
Pada bayi lahir dari ibu dengan HbsAg yang tidak diketahui diberikan 0,5 ml mcg
vaksin rekombinan atau 10 mcg vaksin plasma derived.
Imunisasi ulangan diberikan 5 tahun kemudian.Sebelum memberikan imunisasi
ulangan dianjurkan untuk memeriksa kadar HbsAg.

4. Imunisasi POLIO
Polio atau lengkapnya poliomielitis ialah penyakit radang yang menyerang saraI
dan dapat menyebabkan lumpuh kedua kaki. Walaupun dapat sembuh tetapi akan pincang
seumur hidup.Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktiI terhadap penyakit
poliomielitis.
/a 2 fenis vaksin polio yaitu. Vaksin salk (berisi virus polio yang telah dimatikan
dan diberikan secara suntik. Vaksin sabin (berisi vaksin hidup yang telah dilemahkandan
diberikan dalam bentuk pil atau cairan).

Imunisasi CAMPAK
Pemberian vaksin ini menimbulkan kekebalan aktiI terhadap penyakit campak.
Imunisasi campak dianjurkan diberikan satu dosis pada umur 9 bulan atau lebih. Pada
kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulang 6 bulan kemudian
ontrain/ikasinya.
inIeksi akut disertai demam lebih dari 38C, deIesiensi imunologis, pengobatan dengan
imunosupresiI,alergi protein telur,hipersensitivitas terhadap kanamisin dan
eritromisin.Iek samping yang mungkin terjadi berupa demam,ruam
kulit,diare,konjungtivitis,dan gejala katarak serta enseIalitis (jarang).

Anda mungkin juga menyukai