Anda di halaman 1dari 22

Inornn Prnqliqum Iiiooqi Ium0u4nn

Reirni






Llsusun Cleh: kelomok ,
Nur lhotlmuh
8

Losen Pengusuh :
Agraini kartika Sari, S.Si

Unlversltus Muhummudlyuh Pulembung
Fukultus keguruun dun Ilmu Pendldlkun
2011

.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Praktikum 3

A. 1udul : Respiasi Tumbuhan
B. %ujuan : Untuk mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dalam proses pernapasan
C. ajian %04ri
Yang dimaksud dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel
tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun
malam (syamsuri, 1980).
O Alat R085ira8i tumbuhan
$eperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan
tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui
stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat
khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan
dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
. St4mata
$tomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh
dua sel penjaga dan terletak di daun. $tomata berIungsi sebagai tempat pertukaran gas
pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berIungsi untuk mengatur, membuka dan
menutupnya stomata.
$tomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan
menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh
kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki
banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam sel penjaga secara
osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan dengan celah stomata akan
tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka. $ebaliknya, ketika ion kalium
keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara osmosis ke sel
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah
celah sehingga stomata menutup.



Gambar . M0mbuka dan m0nutu5nya 8t4mata diatur 4l0h 80l 50njaga (guard
c0ll) : 8t4ma m0mbuka (kiri), 8t4ma m0nutu5 (kanan). ($umber : Campbell et al.
1999)
2. L0nti80l
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem
dan Iloem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus
dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri
atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima
gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya,
timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel
tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar.





Gambar. L0nti80l ($umber: ttp.//www.biyolofiegitim.yyu.edu.tr)


.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

3. Rambut Akar
$elain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berIungsi
sebagai alat pernapasan. $el-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori
tanah.




Gambar . Rambut Akar
O Pr4808 R085ira8i
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan
karbondioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. $enyawa organik
merupakan bahan bakar respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk
limbah respirasi seperti karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan
kloroplas sebagai bahan mentah untuk Iotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP)
yang diperoleh dari proses respirasi, akan digunakan untuk aktiIitas metabolisme
tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:
$enyawa organik oksigen ~ karbon dioksida air energi
Glukosa, lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan
respirasi. Jika glukosa (C
6
H
12
O
6
) yang digunakan sebagai bahan respirasi maka
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:



.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

O akt4r fakt4r yang m0m50ngaruhi laju r085ira8i


Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa Iaktor antara lain :
. 0t0r80diaan 8ub8trat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan
tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup
banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. 0t0r80diaan 4k8ig0n
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama.
3. Suhu
$emakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan
meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10
o
C, namun hal ini tergantung pada
masing-masing spesies.
4. %i50 dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan
yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa
pertumbuhan.
OR085ira8i Gluk48a
Berbagai senyawa kimia dapat digunakan sebagai bahan untuk memulai
respirasi, namun hal yang akan dibicarakan hanya terbatas pada respirasi glukosa
yang nantinya terlibat penting dalam proses respirasi.


.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Respirasi Glukosa terbagi menjadi tiga tahap yaitu:


1.likolisis
Glikolisis berasal dari kata lisisi yang berarti pecah atau pemecahan glukosa, sebab
proses utamanya adalah pemecahan glukosa. Beberapa tahapan glikolisis berlangsung
pada kloroplas dan beberapa plastida lain. Glikolisis dapat berlangsung tanpa
ketersediaan oksigen yaitu dengan cara Iermentasi (respirasi anaerobik).

2.Siklus Krebs ($iklus Asam $itrat/ Asam Trikarboksilat)
Dalam siklus ini atom karbon dari asam piruvat seluruhnya dioksidasi menjadi CO2
dalam reaksi melinkar, yang berlangsung pada mitokondria.

3.Sistem Pengangkutan Elektron
Pada taapan ketiga ini elektron dipindahkan dari NAD dan FAD tereduksi yang
dihasilkan dari tahapan siklus krebs (reaksi pada tahapan glikolisis)dan dipindakan
melalui suatu sistem pembawa, yang secara kolektiI disebut rantai pengangkutan
elektron ke oksigen dan terbentuklah molekul air, dari system ini dihasilkan ATP.

OR085ira8i A0r4b
Respirasi aerob ialah proses respirasi yang membutuhkan oksigen dari udara.
$eperti telah dibicarakan sebelumnya bahwa jika 1 grammol heksosa yang menjadi
bahan bakar untuk dioksidasikan oleh 6 grammol oksigen, maka hasil akhir dari
proses itu berupa 6 grammol CO
2
6 grammol H
2
O dan adanya energi sebesar 686
kkal yang dilepaskan. Pada tumbuhan tinggi yang ber-kloriIil, umumnya gula dengan
6 atom C yang merupakan substrat. Jika ada lemak, maka lemak tersebut baru
mengalami oksidasi setelah heksosa habis. Jika persediaan karbohidrat dan lemak
habis maka barulah protein dibongkar menjadi asam amino dan kemudian
dioksidasikan.






.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

. P0lak8anaan Pratikum
1. Waktu dan Tempat
Waktu dan pelaksanaan praktikum pada 22 Oktober 2011 pukul 09.30 wib tempat
di Laboratorium biologi Iakultas keguruan dan ilmu pendidikan jurusan
pendidikan biologi universitas muhammadiyah
2. Alat dan Bahan
a. Eosin
b. Kapas
c. Kecambah
d. KOH kristal
e. Respirometer sederhana
I. $puit
g. Vaselin
3. Cara Kerja
1)Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2)Timbang kecambah masing-masing 3 gram (perlakuan I) dan 4 gram
(perlakuan II).

3)Masukkan 3 butir KOH kristal ke dalam botol respirometer lalu masukkan
kapas secukupnya yang berIungsi sebagai sekat.

4)Kemudian masukkan kecambah untuk perlakuan I.

5)Kemudian tutup botol dengan penyumbat yang mengandung pipa berskala dan
berikan vaselin pada mulut tutup botol secukupnya sehingga benar-benar rapat
agar udara luar tidak mempengaruhi tekanan di dalam botol.

6)Letakkan instrumen pada meja yang datar.

7)Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka. Tempatkan eosin tepat
pada angka nol. Apabila tidak tepat di angka nol maka perhitungannya harus
dikurangi dengan angka awal.


.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

8)Amati pergerakan eosin tersebut dan catatlah kecepatan bergeraknya sebanyak


3 kali dalam jangka waktu masing-masing selama 5 menit ( 3 X 5 menit).

9)Ulangi cara yang sama untuk perlakuan II.

. Ha8il P0ngamatan
Hasil pengamatan yang telah dilakukan diisikan pada tabel di bawah ini.

%ab0l . Laju Kecepatan Oksigen pada Respirometer

Berat Kecambah 5 menit pertama 5 menit kedua 5 menit ketiga
Rata-rata
(ml)
3 gram 0,4.1 0,6.3 0,8.6 0,6.3
4 gram 0,3.0 0,5.8 0,9.0 0,5.9


Hitung laju konsumsi oksigen pada proses respirasi kecambah selama satu jam,
dengan menggunakan rumus berikut:
4n8um8i Ok8ig0n v4lum0 k4n8um8i 4k8ig0n rata-rata : b0rat tanaman :
waktu.

atatan:
Waktu yang digunakan adalah kecepatan respirasi tanaman selama satu jam. Karena
pengamatan yang dilakukan selama selang waktu 5 menit, maka diperoleh angka 12
untuk waktu (didapat dari 60 menit (1 jam) : 5 menit (waktu pengamatan) 12)
Keterangan :
Berat kecambah 3 gram
T1 : 0,4.1
T2 : 1,0.4 0,4.1 0,6.3
T3 : 1,9.0 1,0.4 0,8.6
Rata- rata 0,41 0,6.3 0,8.6 1,9.0 : 3 0,6.3
Konsumsi oksigen 0,6.3 : 3 gram : 12 menit 0,0175 ml/gr/jam



.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Berat kecambah 4 gram


T1 : 0,3.0
T2 : 0,8.8 0,3.0 0,5.8
T3 : 1,78 0,8.8 0,9.0
Rata-rata 0,3.0 0,5.8 0.9.0 1,7.8 : 3 0,5.9
Konsumsi oksigen 0,5.9 : 3 gram : 12 menit 0,016 ml/gr/jam

. P0rtanyaan
1) Apakah ada perbedaan antara perlakuan I (berat kecambah 3 gram) dengan perlakuan
II (berat kecambah 4 gram)? Jelaskan!

2) Apakah setiap bagian tanaman mempunyai konsumsi oksigen yang sama pada saat
respirasi? Jelaskan alasannya!
Jawaban :
1) ada, yaitu pada kecepatan respirasinya. Hal ini dikarenakan pada kecambah perlakuan
II (berat kecambah 4 gram) memilki berat yang lebih daripada perlakuan I (berat
kecambah 3 gram). Jadi konsumsi pada pelakuan II (berat kecambah 4 gram) lebih
banyak.
2) Tidak, menurut saya pada percobaan ini kosumsi lebih banyak terjadi pada bagian
batang kecambah, karena daun yang biasanya dipakai sebagai tempat respirasi
merupakan modiIikasi batang. $ementara bagian akarnya belum terbentuk sempurna,
sehingga belum bisa digunakan. Jadi mengapa pada proses pertumbuhan kecambah,
batang lebih dominan untuk cepat tumbuh dari pada bagian tanaman lainnya.







.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

G. 08im5ulan
Dari praktikum ini dapat saya simpulkan bahwa :
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi.
Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan. Laju
respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa Iaktor antaralain: Ketersediaan substrat,
Ketersediaan Oksigen, $uhu, Tipe dan umur tumbuhan.
Disimpulkan dari praktikum kami bahwa pada umumnya respirasi anaerob. Pada
jaringan-jaringan tingkat tinggi hanya terjadi jika persedian oksigen bebas. Berada
dibawah minimum.pada praktikum ini konsumsi oksigen pada respirasi berbeda
sesuai dengan berat kecambah, kecambah tidak dapat mempertahankan hidupnya
dalam tempat yang tidak terdapat oksigen.



















aftar Pu8taka

.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Agustina, Iarida. 2008 (http://learning.kireiIana.com/?pageid88 diakses 30 oktober


2011)

$amadaranta. 2010 (http://samadaranta.wordpress.com/2010/12/17/respirasi-pada-
tumbuhan/ diakses 30 oktober 2011)













































.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0




















.(.





Lam5iran gambar 5ada 50ngamatan k0cambah 3 gram
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0









Gambar: Kecambah 3 gram gambar saat kecambah dimasukkan
dalam botol respirometer







Gambar 5 menit pertama Gambar 5 menit ke-dua







5 menit ke-tiga
Lam5iran gambar 5ada 50ngamatan k0cambah 4 gram
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0









Kecambah 4 gram pengukuran 5 menit pertama







5 menit ke-dua 5 menit ke-tiga









Lampiran kajian teori dari internet
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

http://learning.kireiIana.com/?pageid88
Bernapas meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Pertukaran gas adalah
proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat pernapasan
tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih
sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di mana Iungsi respirasi
pada makhluk hidup berlangsung. $enyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak,
dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktiIitas
metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi,
yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen,
sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
O Alat R085ira8i tumbuhan
$eperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen
dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar.
Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada
tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan
bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
. St4mata
$tomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga
dan terletak di daun. $tomata berIungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan,
sedangkan sel penjaga berIungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
$tomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari
gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di
dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan
masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan
dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka.
$ebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah
secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel
penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup. Lihat Gambar 9.
Gambar 9. M0mbuka dan
m0nutu5nya 8t4mata diatur 4l0h 80l 50njaga (guard c0ll) : 8t4ma m0mbuka (kiri), 8t4ma
m0nutu5 (kanan). ($umber : Campbell et al. 1999)

2. L0nti80l
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0


Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan Iloem
sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus.
Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan
membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan
mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang
disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui
pertukaran gas dengan udara luar. Lihat Gambar 10.
Gambar . L0nti80l ($umber:
ttp.//www.biyolofiegitim.yyu.edu.tr)
3. Rambut Akar
$elain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berIungsi sebagai alat
pernapasan. $el-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori tanah. Lihat Gambar
11.
Gambar . Rambut Akar
($umber: Campbell, et all. 2005)

4. Alat P0rna5a8an hu8u8
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan


khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke
atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar
tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh
dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap
uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berIungsi
menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan
kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar berIungsi untuk
menyalurkan oksigen.

Gambar 2 (a) akar 54h4n bakau (b) akar 54h4n b0ringin
O P0rtukaran Ga8
Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting dalam
respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung secara diIusi. DiIusi merupakan
perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Oksigen akan masuk ke dal
am sel tumbuhan secara diIusi melalui ruang antar sel, dinding sel, membran sel, dan
akhirnya masuk ke dalam sel. Begitu juga dengan karbondioksida, yang akan berdiIusi ke
luar sel dan masuk ke ruang antar sel. Transpor oksigen dan karbon dioksida antara ruang
antar sel dengan lingkungan luar juga berlangsung secara diIusi.






O Pr4808 R085ira8i
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0


Gambar 3 Hubungan antara 5r4808 f4t48int08i8 d0ngan 5r4808 r085ira8i 5ada
tumbuhan ($umber : Campbell, et all, 2006)
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan karbondioksida
untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. $enyawa organik merupakan bahan bakar
respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk limbah respirasi seperti karbon
dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk
Iotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP) yang diperoleh dari proses respirasi, akan
digunakan untuk aktiIitas metabolisme tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum
sebagai berikut:
$enyawa organik oksigen ~ karbon dioksida air energi
Glukosa, lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan respirasi. Jika
glukosa (C
6
H
12
O
6
) yang digunakan sebagai bahan respirasi maka reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut:

O akt4r fakt4r yang m0m50ngaruhi laju r085ira8i
Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa Iaktor antara lain :


. 0t0r80diaan 8ub8trat
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
2. 0t0r80diaan 4k8ig0n
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang
sama.
3. Suhu
$emakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat
untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10
o
C, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies.
4. %i50 dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian
pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.













http://samadaranta.wordpress.com/2010/12/17/respirasi-pada-tumbuhan/
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

Respirasi Pada Tumbuban

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang
dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan
sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses Iotosintesis, hal ini disebabkan
kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
kloropil hanya akan berIungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-
lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).

Pembuktian pristiwa respirasi
2.1 Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim. Penguraaian suatu senyawa dapat menghasilkan energi.
Energi berasal dari lepasnya ikatan kimia yang menyusun peresenyawaan. Contoh
katabolisme adalah proses pernapasan sel atau respirasi (syamsuri, 1980).
2.2 Respirasi
Yang dimaksud dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan
maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam (syamsuri,
1980).
$ebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi,
tumbuhan juga. Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan
tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan secara kimia pada
respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan Iotosintesis. Pada respirasi
pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena semua bagian tumbuhan
tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (jasin,
1989).
Kandungan katalis disebut juga enzim, sangat penting untuk siklus reaksi respirasi (sebaik-
baiknya proses respirasi ). Beberapa reaksi kimia membolehkan mencampur dengn Iungsi
dari enzim memperbat enzim atau dengan mengkombinasi dengan sisi aktiInya. Penggunaan
ini akan dapat dilihat hasilnya pada inhibitor dari aktivitas enzim (mertens, 1966).
$istem pernapasan adalah pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh organisme dan bertujuan
mendapatkan energi. Alat respirasi pada berbagai hewan berbeda-beda. Pada hewan tingkat
rendah O2 langsung berdiIusi melalui permukaan tubuh, pada serangga adalah trakea,
kalajengking dengan paru-paru buku, ikan dengan insang, katak dengan paru-paru, kulit dan
rongga mulut, reptile dengan paru-paru, dll (panduan primagama).
Respirasi juga terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Respirasi pada manusia bisa memiliki gangguan
seperti penyakit inIeksi saluran pernapasan akut atau yang disebut juga (I$PA), hal ini
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena masih tingginya angka kejadian
I$PA terutama pada anak balita. Untuk mencegahnya bisa digunakan sanitasi rumah, yaitu
usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap struktur Iisik,
dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. $arana tersebut antara lain ventilasi, suhu, kelembapan, padatan hunian,
penerangan alami, kontruksi bangunan, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan
kotoran manusia dan penyediaan air bersih ( nindya, sulistyorini, 2005).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
2.2.1 Respirasi Aerobik (aerob)
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk mendapatkan
energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana dapat dituliskan:
C6H12O6 6H2O ~~ 6H2O 6CO2 675 kal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan yang terjadi dari
awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu
glikolosis, siklus krebs dan transport elektron (syamsuri, 1980).
a. Glikolisis
Kata 'glikolisis berarti 'menguraikan gula dan itulah yang tepatnya terjadi selama jalur ini.
Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga. Gula yang lebih
kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk membuat dua molekul
piruvat (champbell, 2002)
NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah persenyawaan
berenergi tinggi. $elama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP
diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa
2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh. $eluruh proses glikolisis tidak memerlukan
oksigen. Reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum
memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua
yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatiI. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi
senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatiI adalah reaksi
asam piruvat diubah menjadi asetil KoA (syamsuri, 1980.
b. $iklus krebs
Glikolisis melepas energi kurang dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam
glukosa, sebagian besar energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul piruvet. Jika ada
oksigen molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria dimana enzim siklus krebs
menyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya (champbell, 2002)
Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam
piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat
yang akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan.
Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan
langsung dapat digunakan. $ebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima
hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam tahap ini
dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan dengan oksigen membentuk air. $eluruh reaksi
siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerob). $iklus krebs
berlangsung didalam mitokondria ($yamsuri, 1980).


c. $istem Transpor ELektron
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua macam. Pertama
.|t|c l1( c(. `c|,ot.,`^.uu0!0

dalam bentuk ikatan IosIat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (Guanin Tripospat). Energi
ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat digunakan. Kedua dalam bentuk
transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin Dinokleutida) dan FAD (FlaIin adenine
dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem
transIer elektron. Proses transIer elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H
dan NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai.
$etiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan IosIat anorganik
(P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen sebagai
penerima, sehingga terbentuklah H2O. katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik
menghasilkan 3 ATP. $etiap reaksi pada glikolisis, siklus krebs dan transport elektron
dihasilkan senyawa senyawa antara. $enyawa itu digunakan bahan dasar anabolisme
($yamsuri, 1980).
2.2.2 Respirasi Anaerobik (Anaerob)
Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa
menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam
IosIoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat
atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan
tumbuhan yang terendam air, biji biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel sel
ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa.
$elain glukosa, bahan baku seperti Iruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi
alkohol. Hasil akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai
lengkap menjadi air dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan
respirasi aerobik. Reaksinya :
C6H12O6 Ragi ~~ 2C2H5OH 2CO2 21Kal
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan. Bahkan bakteri
anaerobik seperti klostidrium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat hidup jika berhubungan
dengan udara bebas. InIeksi tetanus dapat terjadi jika luka tertutup sehingga member
kemungkinan bakteri tambah subur ($yamsuri, 1980).

Anda mungkin juga menyukai