Anda di halaman 1dari 6

ALIRAN THARIQOT DI INDONESIA

A. Pengertian Tarekat
Tarekat menurut bahasa artinya Jalan, Cara, Garis, Kedudukan, Keyakinan,
dan Agama.
Kata tarekat disebut dalam al-qur`an sebanyak 9 kali dalam 5 surat,
diantaranya terdapat pada surat An-nisa`(168-169), surat Thoha (63, 77, 104), surat
Al-ahqaI (30), surat Al-mu`minin (17), surat Al-hijr (11, 16)
1

Menurut Harun Nasution tarekat berasal dari kata thariqah yang berarti Jalan
yang harus ditempuh oleh seorang calon suIi agar ia dapat sedekat mungkin dengan
allah. Thariqah kemudian mengandung arti organisasi (tarekat), setiap organisasi
tarekat mempunyai syeikh, upacara ritual, dan bentuk dzikir sendiri. Sejalan dengan
ini Martin Van Brusnessen maenyatakan istilah 'tarekat paling tidak dipakai untuk 2
hal yang secara konseptual berbeda maknanya yang asli, yang merupakan paduan
yang khas dari doktrin, metode dan ritual. Akan tetapi istilah inipun sering dipakai
untuk mengacu pada organisasi yang menyatakan pengikut jalan tertentu.
2

Adapun tarekat menurut ulama` tasawuI sebagai berikut:
1. Jalan mendekat dengan allah dengan mengamalkan ilmu tauhid, Iiqih, dan
tasawuI.
2. Cara atau kaiIiat mengerjakan suatu amalan untuk mencapai suatu tujuan.
Dapat disimpulkan deIinisi tarekat adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri
kepada allah dengan mengamalkan ilmu tauhid, Iiqih, tasawauI.
B. Tarekat yang berkembang di indonesia
1. Tarekat Qodariyah

1
P A luad Sald PAklkA1 1A8LkA1 nACSA8Anul?AP" usLaka AlPusna !akarLa 1999 hal 1
2
8osLhon Anwar MukP1A8 SCLlPln llmu 1asawuf" usLaka SeLla 8andung 2000 hal139
Qodariyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya, Abdul
Qodir Jaelani. Tarekat ini menempati posisi ya ng amat penting dalam sejarah
spiritual islam karena tidak hanya serbagai pelopor lahirnya organisasi tarekat,
tetapi juga sebagai cikal bakal munculnya organisasi tarekat di dunia islam. Proses
masuknya tarekat qodariyah ke indonesia lewat penyair besar Hamzah Fansuri,
beliau mendapat ijazah untuk mengajar (KhilaIat) di ayuthia, ibukota muangthai,
namun ada pendapat lain bahwa Hamzah Fansuri mendapat khilaIat di baghdad,
tetapi yang pasti beliau orang indonesia pertama yang menganut tarekat.
Qodariyah adalah tarekat pertama yang disebut dalam sumber-sumber pribumi.
Indikasi bahwa tarekat Qodariyah bertahan di aceh adalah ketika syeikh
YussuI Makasar singgah di aceh dalam perjalannya dari sulawesi ke makkah dan
ia masuk tarekat qodariyah di aceh. Namun sebenarnya pengaruh tarekat
qodariyuah sudah lama sejak di Jawa sebelum Hamzah Fansuri walaupun kita
tidak mempunyai inIormasi yang pasti, tetapi ada indikasi lain bahwa pengaruh
tarekat tersebut ada di Banten dengan adanya pembacaan kitab manakqib syeikh
Abdul Qodir Jaelani dan dalam serat centini salah seorang tokohnya bernama
Danadrama mengaku pernah belajar kepada syeikh Abdu Qodir, di perguruan
gunung karang Banten.
Permainan debus di Banten dan di beberapa tempat dan di beberapa tempat
yang ada pengaruh tarekat lain karena pada dasarnya semua aliran tarekat
mengajarkan tawakkal kepada penganutnya dan bermain benda tajam, murid bisa
membuktikan bahwa ia menyendirikan diri secara total kepada Allah dan wali-
wali-Nya, syaikh Abdul Qodir Jaelani.
2. Tarekat Nahsabandiyah
Pendiri tarekat ini bernama Muhammad bin muhammad baha` al-din al-
bukhori naqsabandi di Turkistan yang menyebar ke Anatoli (turki), India, dan
Indonesia. Tarekat naqsabandiyah mempunyai danpak dan pengaruh dan sangat
besarpada masyarakat muslim di berbagai wilayah. Tarekat ini pertama kali
bardiri di Asia tengah kemudian meluas ke turki, Syuriah, AIganistan, dan India.
Syeikh yussuI makassari merupakan orang pertama yang memperkenalkan
tarekat naqsabandiyah di nusantara. Beliau menerima ijazah dari Syeikh
Muhammad abdul al-baqi` di Yaman dan mempelajari tarekat di madinah yang
kemudian kembali ke Indonesia, namun situasi politik di Makasar pada waktu itu
yang menyebabkan beliau menetap di Banten. Selain penganut tarekat
naqsabandiyah syeikh yussuI juga berbaiat ke dalam macam-macam tarekat
lainnya seperti Qodariyah.
Ajaran dasar tarekat naqsabandiyah menurut muhammad amin al-kurdi.
Dalam kitabnya 'Tanwir al- qulup terdiri dari 11 asas. 8 asas dirumuskan oleh
Abdul al-khaliq gudjwani, sedangkan 3 asaslainnya adalah penambahan oleh
Muhammad al-baha al-din naqsa bandi.
Ajaran dasar tersebut adalah:
1. Husy dar dam, sadar sewaktu bernaIas dan setiap helai naIas selalu merasakan
kehadiran allah.
2. Nazar bar qadam,m enjaga langkah. Selalu Iokus karena setiap memandang
beraneka ragam ukiran dan warna dapat melalaikan seseorang dari mengingat
allah.
3. SaIar dan Wathan, melakukan perjalananya di tanah kelahiran. Melakukan
perjalanan batin dengan meninggalkan siIat-siIat manusia yang rendah ke siIat
malaikat yang lebih terpuji.
4. Khakuat dan Anjuman, sepi di tengah keramaian. Turut serta secara aktiI dalam
kehidupan bermasyarakat tetapi pada waktu yang bersamaan hatinya harus
bertaut pada allah.
5. Yad krad, ingat atau menyebut. Dzikir tidak di haruskan berjamaah atau sendirian
tetapi harus terus menerus supaya ingat kepada allah.
6. Baz Gasht, kembali. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan diri agar tidak
condong kepada hal-hal yang menyimpang.
7. Niqah dasyt, waspada. Harus menjaga hati pikiran dan perasaan, walau hanya
sekejab agar tetap ingat kepada allah.
8. Yad dasyit, mengingat kembali , menghadapkan diri dan mencurahkan perhatian
kepada dzat allah semata.
Tiga asas lainnya adalah:
1. WukuI zamani. 'memeriksa penggunaan waktu, selain intropeksi diri
apakah dalam 2/3 jam terakhir selalu mengingat Allah.
2. WukuI Adadi. 'memeriksa hubungan dzikir konsekwensi penuh
dalam menghitung bilangan dzikir.
3. WukuI Qalbi. 'menjaga hati agar tetap terkontrol keberanian hati
secara kebenaran tiada yang tersisa, sehingga perhatian seseorang
secara sempurna sejalan dengan dzikir dan maknanya.
Pengikut tarekat Nasbandiyah terbanyak di Sumatra utara, Riau, Jawa,
dan Madura
3. Ttarekat khalwatiyah
Tarekat ini didirikan oleh seorang suIi dan ulama Makasar pada abad ke-17.
Syaikh YusuI al-Makasari al-Khalwati. Sekarang terdapat dua cabang dari tarekat
ini yang hadir bersama yaitu Tarekat Khalwatiyah YusuI dan Khalwatiyah Saman.
Tarekat YusuI di sandarkan kepada nama Syaikh YusuI al-Makassari dan Tarekat
Khalwatiyah Saman di ambil dari nama seorang suIi Madinah, Muhammad al-
Saman.
Terdapat berbagai perbedaan dalam hal, amalan, organisasi, dan komposisi
soal pengikutnya, misalnya Sirr dalam hati, sedangkan Tarekat Khalwatiyah
Saman dengan suara keras. Tarekat Khalwatiyah YusuI tidak mempunyai
pimpinan pusat dan berasal dari bangsawan Makasar. Tarekat Khalwatiyah Saman
pimpinan pusat terletak di Maros, lebih merakyat.
Ajaran dasar Tarekat Khalwatiyah sebagai berikut:
O Yaqza: kesadaran akan dirinya yang hina di hadapan Allah
O Taubah: atas segala dosa
O Muhasabah: intropeksi diri
O Inabah: berhasrat kembali kepada Allah
O TaIakkur: merenung tentang kebesaran Allah
O I`tisam: selalu bertindak sebagai khaliIah di bumi
O Farar: lari dari kehidupan jahat dan keduniawian dan tidak berguna
O Riadah: melatih diri dengan beramal sebanyak-banyaknya
O Tasyakur: selalu bersyukur kepada Allah
O Sima`: mengonsentrasikan seluruh anggota tubuh dalam perinyah
Allah
Tarekat Khalwatiyah di Indonesia banyak di anut oleh suku bugis dan
Makasar di Sulsel, atau di tempat-tempat lain dimana suku itu berada seperti Riau,
Kaltim, Ambon dan Irian barat.











AKALAH
ALIRAN TAREKAT DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Akhlak Tasawuf









Disusun Oleh :
ar`atul Kamiliah (932204910)


PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS
1URUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAA ISLA NEGERI KEDIRI
2011

Anda mungkin juga menyukai