Anda di halaman 1dari 2

3 Ideologi besar Ideologi Kapitalis Kapitalisme dibangun dengan Sekularisme. Pemahaman yang mengajarkan pemisahan ag ama dari kehidupan.

Dalam hal ini, Kapitalisme telah mengkotak agama hanya sebag ai Ritualisme dan Spiritualisme. Sehingga, untuk menjawab tentang ritual ini, te rmasuk dari mana asal kehidupan dan bagaimana akhirnya, mereka menyerahkan kepad a agama masing-masing. Sedangkan dalam masalah kehidupan, manusialah yang mempun yai otoritas untuk mengaturnya. Mengenai solusi atas seluruh problem kehidupan m anusia, Kapitalis telah memiliki banyak hukum, yang semuanya dicetuskan berdasar kan asas manfaat. Agar asas manfaat ini dicapai secara maksimal, harus ada Liber alisme. Demokrasi misalnya, adalah salah satu bentuk solusi dalam masalah pemeri tahan. Demokrasi merupakan kebebasan rakyat dalam menyatakan pandangannya, yang lahir akibat praktik eksploitasi Teokrasi. Karena Teokrasi tidak menguntungkan, maka ia dihujat, dihancurkan dan dikubur hidup-hidup. Liberalisasi kepemilikan, misalnya, adalah salah satu bentuk solusi dalam masalah ekonomi, yang melahirkan individualisme. Dengan kebebasan tanpa batas, dan berorientasi pada perolehan k emanfaatan yang sebesar-besarnya, terjadilah eksploitasi orang kaya atas orang m iskin. Yang tidak jarang menimbulkan class stuggle. Untuk menutupi kebocoran ini , maka dicetuskannya walfer state, dimana negara yang semula hanya menjadi polis i lalu lintas untuk melindungi kebebasan mutlak individu, akhirnya turun tangan. Dalam masalah tingkah laku, kebebasan merupakan atribut yang essensial bagi mer eka. Free sex, free love adalah model yang dikembangkan dalam memecahkan problem sexual instink. Dalam beragama, tampak dengan berkembangnya murtadisasi, dengan toleransi tinggi. Ideologi Sosialis Sosialisme sebagai sebuah Ideologi dalam konteks ini, konteks asas, dibangun den gan materialisme atau Dialektika Materialisme. Pemahaman yang mengajarkan, bahwa seluruh yang maujud, manusia, alam dan kehidupan yang nota bene semuanya merupa kan materi adalah berasal dari materi. Yang semuanya berproses secara dialektik, dari satu materi dengan adanya antithesis, akan menghasilkan sintesis baru, yan g berupa materi lain. Inilah kerangka Dialektika Materialisme. Tuhan, diklaimnya tidak ada, bahkan Nietze mengatakannya sebagai telah mati. Sosialisme terbukti tidak memberikan tempat bagi agama. Sehingga problem-problem keagamaan dipecahka nnya secara material, dimana dalam filsafatnya menolak samasekali aspek metafisi k. Dalam menjawab kebutuhan spiritualnya, tentang dari mana muasal hidup mereka, maka sebisa mungkin mereka akan menjelaskan secara materi. Sebagai contoh teori evolusi Darwin, yang secara tidak langsung menafikan bahwa manusia diciptakan o leh Al-Khalik. Dalam konteks futuristik, keakhiratan, kehidupan pasca dunia, mer eka menjelaskan sebagai tidak ada. Sebab, jasad manusia telah berevolusi menjadi sintesis yang lain. Akan tetapi, sebagai ganti kekosongan spiritualitasnya mere ka akhirnya mengkultuskan individu, pahlawan dan lain sebagainya. Mengenai solus i atas semua problem hidupnya, Sosialisme telah membangun hukum berdasarkan ant ithesis (tanaqhudhat). The iro law of oligarchi (Hukum Tangan Besi) adalah hukum yang dipraktekkan dalam sistem Sosialis. Maka, Diktatorisme adalah bentuk pemer itahannya. Mengapa harus pemerintahan diktator? Sebab pemeritahan ini merupakan sistem yang dipaksakan untuk mewujudkan antithesis. Sebagai contoh, Sosialisme, memberangus private property agar tidak terjadi monopoli faktor produksi, dan te rciptalah pemerataan. Tanpa adanya The Iron Law of Oligarchi, menurut mereka mus tahil memberantas monopoli. Bahkan, menurut mereka class stuggle adalah sebuah k eharusan untuk menciptakan perubahan. Dengan cara semacam itu, akan terwujudlah keadilan sosial. Sedangkan dalam aspek kehidupan yang lain, karena tidak ada sta ndar baku, hukum mereka amat rentan dan mengikuti selera masyarakat. Ideologi Islam Dalam konteks akidah (asas)-nya, mengajarkan asal muasal seluruh yang maujud, a lam, manusia dan kehidupan beasal dari sang Khalik. Dan hidup manusia diciptakan untuk beribadah sebagai wujud keterikatan manusia dengan ALLAH dalam bentuk mel aksanakan perintah dan meninggalkan seluruh laranganNya. Juga karena manusia, ke lak, setelah hidup di dunia, akan hidup untuk yang kesekian kalinya, untuk mempe rtanggungjawabkan seluruh aktivitas duniawinya. Maka, ALLAH menurunkan Rasul unt uk membimbing manusia untuk menemukan bentuk kehidupan dunia dan akherat yang id

eal. Inilah asas Ideologi Islam. Intinya, terangkum dalam keenam rukun iman. Men genai solusi atas seluruh problem kehidupan manusia, Islam mendasarkan solusinya pada keterikatan kepada hukum syara . Dalam konteks pemerintahan, Islam mensyari atkan sistem khilafah, dengan bentuk, sistem dan mekanisme yang unik. Dalam konteks ek onomi, Islam mensyari atkan hukum-hukum mengenai masalah kepemilikan, pengelolaan, d an distribusi, serta, hukum-hukum yang menyangkut mekanisme memiliki dan mengemb angkan harta. Dalam konteks politik dalam negeri, Islam telah mewajibkan diberla kukannya seluruh hukum Islam kepada rakyat. Sedangkan dalam konteks politik luar negri, Islam telah memberlakukan hukum-hukum jihad. Dalam masalah sangsi hukum, Islam memiliki sangsi yang tegas. Dengan demikian seluruh problem kehidupan man usia, semuanya bisa

Anda mungkin juga menyukai