Anda di halaman 1dari 8

CYBERCRME

Cybercrime adalah kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan


dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber. Banyak diantaramya
adalah pegawai sebuah perusahaan yang loyal dan dipercaya oleh perusahaan-nya,
dan dia tidak perlu melakukan kejahatan computer. Mereka adalah orang-orang yang
tergoda pada lubang-lubang yang terdapat pada sistem computer. Sehingga
kesempatan merupakan penyebab utama orang-orang tersebut menjadi 'penjahat
cyber'. Kategori Cybercrime adalah :
1. Cyberpiracy
Penggunaan teknologi komputer untuk :
O mencetak ulang software atau informasi
O mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan computer
2. Cybertrespass
Penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada:
O Sistem komputer sebuah organisasi atau individu
O Web site yang di-protect dengan password
3. Cybervandalism
Penggunaan teknologi komputer untuk membuat program yang :
O Mengganggu proses transmisi informasi elektronik
O Menghancurkan data di computer
Di masyarakat umum, istilah hacker ini banyak tersalahgunakan atau rancu
dengan istilah Cracker. Khususnya ketika pembahasan mengarah kepada kejahatan.
Dimana istilah untuk penjahat yang mereka maksud sebenarnya adalah Cracker.
Hacker dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab dalam kejahatan
komputer tersebut. Padahal kalau kita melihat apa sebenarnya istilah dan apa saja
yang dilakukan oleh hacker maka anggapan tersebut tidak selalu benar. Ada beberapa
tipe para penggila teknologi computer seperti berikut ini :

1. Hacker
Sekumpulan orang/team yang tugasnya membangun serta menjaga sebuah sistem
sehingga dapat berguna bagi kehidupan dunia teknologi informasi, serta penggunanya.
hacker disini lingkupnya luas bisa bekerja pada field offline maupun online, seperti
Software builder(pembuat/perancang aplikasi), database administrator, dan
administrator. Namun dalam tingkatan yang diatas rata-rata dan tidak mengklaim
dirinya sendiri, namun diklaim oleh kelompoknya, maka dari itu hacker terkenal akan
kerendahan hati dan kemurahan memberikan segenap ilmunya.
2. Cracker
Seorang/sekumpulan orang yang memiliki kemampuan lebih dalam merusak sebuah
sistem sehingga fungsinya tidak berjalan seperti normalnya, atau malah kebalikannya,
sesuai keinginan mereka, dan mereka memang diakui memiliki kemampuan yang
indigo dan benar-benar berotak cemerlang. Biasanya cracker ini belum dikategorikan
kejahatan didunia maya, karena mereka lebih sering merubah aplikasi, seperti
membuat keygen, crack, patch(untuk menjadi full version).
3. Defacer
Seorang/Sekumpulan orang yang mencoba untuk mengubah halaman dari suatu
website atau profile pada social network(friendster, facebook, myspace), namun yang
tingkatan lebih, dapat mencuri semua informasi dari profil seseorang, cara mendeface
tergolong mudah karena banyaknya tutorial diinternet, yang anda butuhkan hanya
mencoba dan mencoba, dan sedikit pengalaman tentang teknologi informasi.
4. Carder
Seorang/sekumpulan lamers yang mencoba segala cara untuk mendapatkan nomor
kartu kredit seseorang dan cvv2nya dengan cara menipu, menggenerate sekumpulan
kartu kredit untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun pada tingkatan tertentu carder
dapat mencuri semua informasi valid dari sebuah online shopping.
. Frauder
Seorang/sekumpulan orang yang mencoba melakukan penipuan didunia pelelangan
online, belum ada deskripsi jelas tentang orang ini, mereka sering juga dikategorikan
sebagai carder.
6. Spammer
Seorang/sekumpulan orang yang mencoba mengirimkan informasi palsu melalui media
online seperti internet, biasanya berupa email, orang-orang ini mencoba segala cara
agar orang yang dikirimi informasi percaya terhadap mereka sehingga next step untuk
mendapatkan kemauan si spammer ini berjalan dengan baik. Meraka tidak lain
dikategorikan sebagai penipu. dan sederetan istilah yang ada, namun saya mencoba
memaparkan sedikit saja, karena nama-nama diatas yang sering sekali muncul
kepermukaan.
Namun anda jangan selalu berfikiran bahwa kehidupan asli orang-orang diatas selalu
dengan hal-hal yang buruk dan jahat, nyatanya saya atau mungkin anda, memiliki
sahabat, teman, saudara yang termasuk dalam kategori diatas. jubah tersebut mungkin
dipakai saat mereka sedang berkomunikasi saja dengan dunia teknologi. Motiv dari
kejahatan diinternet antara lain adalah :
O Coba-coba dan rasa ingin tahu
O Faktor ekonomi
O ajang unjuk diri
O sakit hati
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan keahliannya dalam hal
komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan
dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Hasil pekerjaan
mereka biasanya dipublikasikan secara luas dengan harapan sistem atau software
yang didapati memiliki kelemahan dalam hal keamanan dapat disempurnakan di masa
yang akan datang. Sedangkan cracker memanfaatkan kelemahan-kelamahan pada
sebuah sistem atau software untuk melakukan tindak kejahatan.
Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa
Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts nstitute
of Technology (MT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis
perkembangan teknologi komputer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer
mainframe. Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut
seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat
program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada
tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang
memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer. Pasalnya, pada
tahun tersebut untuk pertama kalinya FB menangkap kelompok kriminal komputer The
414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka.
Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas
pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-
Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari
antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan
pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Dalam masyarakat hacker, dikenal hirarki atau tingkatan. Hacker menduduki tempat
kedua dalam tingkatan tersebut dan cracker berada pada tingkat ketiga. Selain itu
masih ada beberapa tingkatan lain seperti lamer (wanna be) . Berbeda dengan hacker
dan craker yang mencari dan menemukan sendiri kelemahan sebuah sistem, seorang
lamer menggunakan hasil temuan itu untuk melakukan tindak kejahatan. Seorang lamer
biasanya hanya memiliki pengetahuan yang sedikit mengenai komputer terutama
mengenai sistem keamanan dan pemrograman. Dalam komunitas hacker, lamer
merupakan sebutan yang bisa dibilang memalukan. Dunia bawah tanah para hacker
memberi jenjang atau tingkatan bagi para anggotanya. Kepangkatan diberikan
berdasarkan kepiawaian seseorang dalam hacking. Tingkatannya yaitu :

1. Elite
Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi &
menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap
harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak
menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat
Elite ini sering disebut sebagai 'suhu'.
2. Semi Elite
Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan
luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya),
kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.
3. Developed Kiddie
Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca
tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai
sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya,
umumnya masih menggunakan Grafik User nterface (GU) & baru belajar basic
dari UNX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Script Kiddie
Ciri-ciri : seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya
mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas
dari GU, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti &
menyusahkan hidup sebagian pengguna nternet.
. Lamer
Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker
sehingga lamer sering disebut sebagai 'wanna-be' hacker, penggunaan
komputer mereka terutama untuk main game, RC, tukar menukar software
prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software
trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui RC channel, dan
sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam
perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script
kiddie saja.
Tahapan yang dilalui oleh mereka yang menjadi hacker sebenarnya sulit untuk
mengatakan tingkatan akhir atau final dari hacker telah tercapai, karena selalu saja ada
sesuatu yang baru untuk dipelajari atau ditemukan (mengumpulkan informasi dan
mempelajarinya dengan cermat merupakan dasar-dasar yang sama bagi seorang
hacker) dan hal tersebut juga tergantung perasaan(feeling).
Seorang hacker memiliki tujuan yaitu untuk menyempurnakan sebuah sistem
sedangkan seorang cracker lebih bersifat destruktif. Umumnya cracker melakukan
cracking untuk menggunakan sumber daya di sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.
Bagaimana cara cracker merusak ? Seorang cracker dapat melakukan penetrasi ke
dalam sistem dan melakukan pengrusakan. Ada banyak cara yang biasanya digunakan
untuk melakukan penetrasi antara lain : P Spoofing (Pemalsuan alamat P), FTP Attack
dll.
Agar cracker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran)
dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised
(ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan
Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari program Wingate. Selain itu,
melompat dapat dilakukan melalui perangkat proxy yang konfigurasinya kurang baik.
Pada umumnya, cara-cara tersebut bertujuan untuk membuat server dalam sebuah
sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem
akan menjadi lemah dan mudah dicrack.
Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan
mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung
jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan
menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
PENANGGULANGAN
Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara dalam penanggulangan
cybercrime adalah :
Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang
diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut
Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar
internasional
Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya
pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan
cybercrime
Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta
pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi
Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral,
dalam upaya penanganan cybercrime, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan
mutual assistance treaties.
Contoh bentuk penanggulangan antara lain :
DCERT (ndonesia Computer Emergency Response Team)
Salah satu cara untuk mempermudah penanganan masalah keamanan adalah dengan
membuat sebuah unit untuk melaporkan kasus keamanan. Masalah keamanan ini di
luar negeri mulai dikenali dengan munculnya "sendmail worm (sekitar tahun 1988)
yang menghentikan sistem email nternet kala itu. Kemudian dibentuk sebuah
Computer Emergency Response Team (CERT) Semenjak itu di negara lain mulai juga
dibentuk CERT untuk menjadi point of contact bagi orang untuk melaporkan masalah
kemanan. DCERT merupakan CERT ndonesia.
Sertifikasi perangkat security. Perangkat yang digunakan untuk menanggulangi
keamanan semestinya memiliki peringkat kualitas. Perangkat yang digunakan untuk
keperluan pribadi tentunya berbeda dengan perangkat yang digunakan untuk keperluan
militer. Namun sampai saat ini belum ada institusi yang menangani masalah evaluasi
perangkat keamanan di ndonesia. Di Korea hal ini ditangani oleh Korea nformation
Security Agency.

Tinjauan Hukum
Saat ini di ndonesia belum memiliki UU khusus/Cyber Law yang mengatur mengenai
Cybercrime, walaupun UU tersebut sudah ada sejak tahun 2000 namun belum
disahkan oleh Pemerintah Dalam Upaya Menangani kasus-kasus yg terjadi khususnya
yang ada kaitannya dengan cyber crime, para Penyidik ( khususnya Polri ) melakukan
analogi atau perumpamaan dan persamaan terhadap pasal-pasal yg ada dalam KUHP
Pasal yang dapat dikenakan dalam KUHP pada Cybercrime antara lain:
1. KUHP ( Kitab Undang-Undang Hukum Pidana )
Pasal 362 KUHP Tentang pencurian ( Kasus carding )
Pasal 378 KUHP tentang Penipuan ( Penipuan melalui website seolah-olah menjual
barang)
Pasal 311 KUHP Pencemaran nama Baik ( melalui media internet dengan mengirim
email kepada Korban maupun teman-teman korban)
Pasal 303 KUHP Perjudian (permainan judi online)
Pasal 282 KUHP Pornografi ( Penyebaran pornografi melalui media internet).
Pasal 282 dan 311 KUHP ( tentang kasus Penyebaran foto atau film pribadi
seseorang yang vulgar di nternet).
Pasal 378 dan 362 (Tentang kasus Carding karena pelaku melakukan penipuan
seolah-olah ingin membayar, dengan kartu kredit hasil curian )
2. Undang-Undang No.19 Thn 2002 Tentang Hak Cipta, Khususnya tentang Program
Komputer atau software
3. Undang-Undang No.36 Thn 1999 tentang Telekomunikasi, ( penyalahgunaan nternet
yang menggangu ketertiban umum atau pribadi).
4. Undang-undang No.2 Thn 2003 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No.1
Tahun 2002 Tentang Pencucian Uang.
. Undang-Undang No.1 thn 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Anda mungkin juga menyukai