2.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi menentukan sebuah rencana transportasi sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan. Data dalam model transportasi mencakup: 1. Tingkat penawaran di setiap sumber dan jumlah permintaan di setiap tujuan. 2. Biaya transportasi per unit barang dari setiap sumber ke setiap tujuan. Tujuan dari model adalah menentukan jumlah yang harus dikirim dari setiap sumber ke setiap tujuan sedemikian sehingga biaya transportasi total diminimumkan. Asumsi dasar dari model adalah biaya transportasi di sebuah rute tertentu proporsional secara langsung dengan jumlah unit yang dikirimkan. Sumber Tujuan
s1
c11 x11
d1
s2
2 2
d2
sm
dn
Unit Permintaan
Unit Penawaran
c mn x mn
dengan
dengan kendala
xij si ,
j 1
i 1, 2, , m
j 1, 2, , n
xij d j ,
i 1
dan Model
xij 0.
transportasi
berimbang
adalah
m
model
n
dengan
Tabel 1. Tabel Transportasi Ke Dari 1 2 x11 c21 x21 x22 1 c11 x12 c22
2 c12
Suplai d1 d2
m
Permintaan
cm2 s2
xmn
cmn sn
dm
Kendala
x11 x12 x13 150
x 21 x 22 x 23 175
x31 x32 x33 275
x13 x 23 x 23 300
dan
xij 0 .
1 6
2 8 11 5 100
3 10 11 12 300
200
Metode-metode untuk menyelesaikan model transportasi : 1. Metode Stepping-stone 2. Metode MODI (modified distribution). Kedua metode digunakan setelah solusi fisibel basis (awal) diperoleh.
3
2.2 Metode untuk menetukan solusi fisibel basis awal a. Metode Northwest Corner Pengalokasian awal ditempatkan pada sel pojok kiri atas (northwest corner) . Jumlah yang dialokasikan adalah jumlah yang paling memungkinkan terbatas pada batasan suplai dan
permintaan untuk sel tersebut. Langkah-langkah: 1. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel di pojok kiri atas, disesusaikan dengan batasan suplai dan permintaan. 2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel fisibel berikutnya yang berdekatan. 3. Ulangi langkah (2) sampai semua kebutuhan telah dipenuhi. Tabel 3. Solusi NW Corner Awal Ke Dari 1 2 3
Permintaan
2 8 11 25 5
3 10 11 12 275 300
100
Solusi awal:
x11 150 x 21 50 x 23 25 x33 275 x 22 100
dengan
Z 6 (150) 8 (0) 10 (0) 7(50) 11 (100) 11 (25) 4(0) 5(0) 12(275) $5925
b. Metode Biaya Sel Minimum Dasar pemikiran dari metode ini adalah mengalokasikan ke sel-sel dengan biaya terendah. Alokasi awal dilakukan pada sel dalam tabel yang mempunyai biaya terendah. Langkah-langkah: 1. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel fisibel dengan biaya transportasi minimum, disesusaikan dengan batasan suplai dan permintaan. 2. Ulangi langkah (1) sampai semua kebutuhan telah dipenuhi.
1 6 7
xxx
2 8 11 5 100
3 10 11 12 300
4 200 200
1 6 7
xxx
2 8 11 5 75 100
xxx
3 10 11 12 300
4 200 200
1 6 25 7
xxx
2 8
3 10 125 11 175 5 11 12
xxx
300
Solusi awal:
x12 25
x 23 175
x13 125
x32 75
x31 200
dengan
Z 6 (0) 8 (25) 10 (125) 7(0) 11 (0) 11 (175) 4(200) 5(75) 12(0) $4550
c. Metode Aproksimasi Vogel (VAM) Metode VAM berdasarkan pada konsep biaya penalti. Jika pengambil keputusan salah memilih tindakan dari beberapa alternatif tindakan yang ada, maka suatu sanksi diberikan. Dalam hal ini, yang dimaksud sebagai rangkaian tindakan adalah alternative rute dan suatu keputusan dianggap salah jika mengalokasikan ke sel yang tidak berisi biaya terendah. Langkah-langkah: 1. Tentukan biaya penalti untuk tiap baris dan kolom dengan cara mengurangkan biaya sel terendah pada baris atau kolom terhadap biaya sel terendah berikutnya pada baris atau kolom yang sama.
2. Pilih baris atau kolom dengan biaya penalti tertinggi. 3. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel fisibel dengan biaya transportasi terendah pada baris atau kolom dengan biaya penalti tertinggi. 4. Ulangi langkah (1), (2) dan (3) sampai semua kebutuhan telah dipenuhi.
1 6
2 8 11 5 100 3
3 10 11 12 300 1
200 2
1 6
2 8 11
xxx xxxx
3 10 11 12 300 2
175 4 200 2
5 100 3
1 6
xxx
2 8 11
xxx xxxx
3 10 11 12 300 2
175 4
5 100 100
200 2
1 6
xxx
2 8 11
xxx xxxx
3 10 11 12 300 2
1 6
xxx
2 8
3 10 150 11 11
xxxx
5 150
12 300
Solusi awal:
x13 150 x 21 175
8
x31 25
x32 100
x33 150
dengan
Z 6 (0) 8 (0) 10 (150) 7(175) 11 (0) 11 (0) 4(25) 5(100) 12(150) $5125
Jadi, solusi biaya sel minimum ($4550) < solusi awal VAM ($5125) < solusi awal NW corner ($5925).
2.3 Metode untuk mendapatkan solusi optimal Setelah solusi fisibel basis diperoleh dengan salah satu dari ketiga metode penentuan solusi awal (metode Northwest corner, metode biaya sel minimum dan metode aproksimasi Vogel), langkah selanjutnya adalah menyelesaikan model untuk
mendapatkan solusi optimal (total biaya minimum). a. Metode Stepping-stone Prinsip solusi basis dalam permasalahan transportasi adalah untuk menentukan apakah suatu rute transportasi yang tidak digunakan (sebagai sel kosong) akan menghasilkan total biaya yang lebih rendah jika digunakan. Karakteristik umum dari proses stepping-stone: o Selalu mulai dari sel yang kosong dan membentuk suatu lintasan tertutup dari sel-sel yang telah dialokasikan. o Dalam pembentukan lintasan tertutup ini, sel yang digunakan dan belum digunakan mungkin terlewat. o Dalam baris atau kolom yang mana saja pasti terdapat tepat satu penambahan dan satu pengurangan.
Langkah-langkah pada Metode Stepping-stone: 1. Tentukan lintasan stepping-stone dan perubahan biaya untuk tiap sel yang kosong dalam tabel. 2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar. 3. Ulangi langkah (1) dan (2) sampai semua sel kosong memiliki perubahan biaya positif yang mengindikasikan tercapainya solusi optimal.
Untuk contoh di atas, solusi awal yang digunakan adalah solusi awal yang didapat dengan metode biaya sel minimum, yaitu:
1 +1 6 25
2 -1 8
-1 200 200
+1 5 75 100
Sel-sel kosong adalah sel 11, sel 21, sel 22 dan sel 33. Lintasan stepping-stone 11 12 32 31 2123 13 123231 22 23 13 12 33 13 12 32 Perubahan biaya ($) 6 8 + 5 4 = -1 711+108+5-4 = -1 11 11 + 10 8 = +2 12 10 + 8 5 = +5
10
1 6 25 7
2 8
175 200
100 100
Sel-sel kosong adalah sel 12, sel 21, sel 22 dan sel 33. Lintasan stepping-stone 12 32 31 11 21 23 13 11 22 32 31111323 33 31 11 13 Perubahan biaya ($) 8 5 + 4 6 = +1 7 11 + 10 6 = 0 11 5 + 4 6+10-11 = +3 12 4 + 6 10 = +4.
Evaluasi dari keempat lintasan dalam Tabel 13 tidak mengindikasikan adanya penurunan biaya. Jadi, solusi optimalnya:
x11 25 x13 125 x 23 175 x32 100 x31 175
dengan
Z 6 (25) 8 (0) 10 (125) 7(0) 11 (0) 11 (175) 4(175) 5(100) 12(0) $4525
Catatan: Lintasan untuk sel 21 menghasilkan perubahan biaya sebesar $0. Dengan kata lain, pengalokasian ke sel 21 tidak meng-akibatkan peningkatkan atau penurunan total biaya. Situasi ini mengindikasikan adanya solusi optimal majemuk. Jadi, sel 21 dapat dimasukkan ke dalam solusi
11
dan tidak akan mengakibatkan perubahan pada total biaya minimum $4525. Solusi alternatif ditunjukkan pada Tabel 14. Tabel 14. Solusi Optimal Alternatif Ke Dari 1 7 2 3
Permintaan
1 6
2 8
25 4 175 200
x 23 150 x32 100
100 100
x31 175
x13 150 x 21 25
dengan
Z 6 (0) 8 (0) 10 (150) 7(25) 11 (0) 11 (150) 4(175) 5(100) 12(0) $4525
Contoh 2: Hasil awal dari masalah transportasi adalah sebagai berikut: Ke Dari 1 2 3 3
Permintaan
1 1 10 9 25 0
2 8 10 0 6 5 25
3 4 5 8 35 15
4 7 7 1 35
Suplai 20 25 40 85
10
a. Tunjukkan mengapa hasil ini bukan solusi optimum? b. Dengan metode stepping-stone, tentukan solusi optimumnya.
12
b. Metode Distribusi yang Dimodifikasi (MODI) MODI pada dasarnya adalah suatu modifikasi dari metode stepping-stone. Dalam MODI perubahan biaya pada sel
ditentukan secara matematis tanpa mengidentifikasi lintasan selsel kosong seperti pada metode stepping-stone. Langkah-langkah MODI: 1. Tentukan solusi awal menggunakan salah satu dari ketiga metode yang tersedia. 2. Hitung nilai-nilai u i dan v j untuk tiap baris dan kolom dengan menerapkan rumus:
u i v j cij
Pada tiap sel yang memiliki alokasi. 3. Hitung perubahan biaya, k ij untuk setiap sel kosong dengan rumus:
c ij u i v j k ij .
4.
Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya bersih terbesar ( k ij negatif dengan nilai mutlak terbesar). Alokasikan sesuai dengan lintasan
stepping-stone untuk sel yang terpilih. 5. Ulangi langkah (2) - (4) sampai semua nilai k ij nonnegatif (positif atau nol).
Berdasarkan dari metode biaya sel minimum, tabel dari solusi awal dengan modifikasi yang diperlukan untuk MODI
13
Ke Dari 1
1 6 25 7
2 8
2 4 3
Permintaan
u3 =
200 200
75 100
x12 : u1 v 2 8
x13 : u1 v3 10 x 23 : u 2 v3 11
x 31: u 3 v1 4
x 32 : u 3 v 2 5
x 31: u 3 v1 4 3 v1 4 v1 7 .
14
ui u1 =0
u 2 =1 u 3 =-3
Ke Dari 1
1 6 25 7
2 8
2 4 3
Permintaan
200 200
75 100
Sel 11 dan sel 21 mengindikasikan adanya penurunan biaya sebesar $1 per unit alokasi. Dengan memilih sel 11 untuk
15
Ke Dari 1 2 25
1 6 7 4
2 8
u3 =
3
Permintaan
175 200
100 100
x 23 : u 2 v3 11 u 2 10 11 u 2 1
x 31: u 3 v1 4 u 3 6 4 u 3 2 x 32 : u 3 v 2 5 2 v 2 5 v 2 7
Ke Dari 1 2 25
1 6 7 4
2 8
3
Permintaan
175 200
100 100
16
Karena semua k ij positif atau nol, ditunjukkan pada Tabel 18 adalah optimal.
17