Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RAGAM BAHASA DAN MACAMNYA


Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah seminar bahasa
dosen pengampu: Siti Fatimah, S.S, M.Pd.








Kelompok 6:
1. hayatun NuIus (08410387)
2. Hangga Aditya H (08410395)
3. Nani Haniyati (08410403)
4. Ulin Umami (08410419)
5. Widiastuti Renoningsih (08410420)


!NDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONSIA
FAKULTAS !NDIDIKAN BAHASA DAN SNI
IKI! !GRI SMARANG
2011
A I
PENDAHULUAN

A. Latar elakang Masalah
ahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena
dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan
sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan apabila
saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber
daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain
berbahasa atau berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang
diakatakan. Untuk itu keseragaman berbahasa sangatlah penting, supaya komunikasi
berjalan lancar.
ahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
memiliki beberapa Iungsi, antara lain sebagai: (a) lambang kebanggan nasional, (b)
lambang identitas nasional, (c) alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-
beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa dan (d) alat perhubungan antar budaya
dan daerah.
Penggunaan bahasa dalam kehidupan sangatlah penting sebagai alat
komunikasi. aik itu berupa komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis. Sesuai
dengan Iungsi bahasa, tidak mengherankan jika bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan tidak seragam, atau berbeda-beda
sesuai dengan situasi dan kondisi. Dengan kata lain bahasa itu dalam praktik
pemakaiannya pada dasarnya beraneka ragam. Keanekaragaman pemakaian bahasa
itulah dinamakan ragam bahasa. Ragam bahasa atau variasi pemakaian bahasa dapat
diamati berdasarkan sarananya, suasananya, norma pemakaiannya, tempat atau
daerahnya, bidang penggunaanya dan lain lain.
. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian ragam bahasa?
2. Apakah macam dari ragam bahasa?
3. Apakah hal yang menyebabkan ragam bahasa?

. Tujuan
erdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diperoleh adalah
untuk mengetahui:
1. Pengertian ragam bahasa.
2. Macam dari ragam bahasa.
3. Hal yang menyebabkan ragam bahasa.






















A II
PEMAHASAN

A. Pengertian Ragam ahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakaian.
Ragam ahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (achman, 1990). Ragam bahasa
yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi),
yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi
(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
ahasa Indonesia yang sangat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam -
macam latar belakang penuturnya, akan melahirkan sejumlah ragam bahasa . Adanya
bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan Iungsi, kedudukan, serta
lingkungan yang berbeda beda. Ragam bahasa ini pada pokoknya dapat dibagi
dalam dua bagian, yaitu ragam lisan dan ragam tulis.

. Macam-Macam Ragam ahasa
Ragam bahasa sangat banyak jumlahnya Karena penggunaan bahasa sebagai
alat komunikasai tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda.
Selain itu, pemakaian bahasa bergantung juga pada pokok persoalan yang dibicarakan
serta keperluan para pemakainya.
Dari segi komunikasinya ragam bahasa dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ragam bahasa lisan
Pada ragam lisan inIormasi yang disampaikan dapat diperjelas
dengan menggunakan intonasi, gerakan anggota tubuh tertentu, dan situasi
tempat pembiacaraan itu berlangsung. ahasa lisan lebih ekspresiI dimana
mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk
mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet
oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak
sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target
komunikasi.
2. Ragam bahasa tulis
Pada ragam tulis unsur - unsur bahasa yang digunakan cenderung
tidak selengkap unsur bahasa ragam lisan.
Dari segi pandang penuturnya ragam bahasa dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ragam bahasa daerah (dialek)
Sebagaimana kita ketahui, bahasa Indonesia tersebar luas
keseluruh Nusantara. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia itu
menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. ahasa Indonesia yang
dipakai di suatu daerah berbeda dari bahasa Indonesia yang dipakai di
daerah lain. Misalnya, bahasa Indonesia yang dipakai oleh orang yang
tinggal di Denpasar berbeda dari bahasa Indonesia yang dipakai di
Jakarta. Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh
kelompok bangsawan ditempat tertentu (Kridalaksana, 1993:42). Dalam
istilah lama disebut dengan logat. Logat yang paling menonjol yang
mudah diamati ialah laIal (Sugono, 1999:11).
Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelaIalan /b/
pada posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung, mBayuwangi,atau
realisai pelaIalan kata seperti pendidian, tabraan, kenaian, geraan.
Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat indonesia yang
dilaIalkan oleh seorang Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan
kata yang amat jelas; logat Indonesia orang ali dan Jawa, karena
pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-nya. iri-ciri khas yang meliputi tekanan,
turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun
aksen yang berbeda-beda.
2. Ragam bahasa terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewarnai
pemakaian bahasa Indonesia. ahasa Indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur yang berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan
bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelaIalan kata yang berasal dari bahasa
asing, misalnya, pidio, pilem, komplek, pajar, dan pitamin.
3. Ragam bahasa resmi dan tak resmi
Ragam bahasa dipengaruhi pula oleh sikap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan).
Sikap itu antara lain resmi, akrab, dingin, dan santai. Demikian juga
sebaliknya, kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau
penulis mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya
atau pimpinannya, atau bahasa perintah atasan kepada bawahan. Kedua
ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
a) Ragam resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi
resmi, seperti pertemuan - pertemuan, peraturan - peraturan, dan
undangan - undangan.
iri-ciri ragam bahasa resmi :
a. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
b. Menggunakan imbuhan secara lengkap;
c. Menggunakan kata ganti resmi;
d. Menggunakan kata baku;
e. Menggunakan EYD;
I. Menghindari unsur kedaerahan.

b) Ragam tak resmi
Ragam tak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi
tak resmi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti
dalam pergaulan, dan percakapan pribadi.
iri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa
resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada
dalam situasi yang tidak normal.
Ragam bahasa resmi atau tak resmi ditentukan oleh tingkat
keIormalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan
suatu bahasa, derarti semakin resmi bahas yang digunakan. Sebaliknya
semakin rendah pula tingkat keIormalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.

. Hal yang Menyebabkan Ragam ahasa
Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang
dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam. Dalam hal variasi ini
ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai adanya keragaman sosial
penutur bahasa dan keragaman Iungsi bahasa itu. Variasi bahasa itu terjadi sebagai
akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman Iungsi bahasa.variasi bahasa itu
sudah ada untuk memenuhi Iungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan
masyarakat yang beraneka ragam. Selain itu, variasi bahasa terjadi biasanya akibat
perbedaan letak geograIis atau daerah dimana mereka berasal atau tinggal.
Hal-hal yang menyebabkan ragam bahasa :
1. Dialek
Variasi ahasa yang di tunjukkan olek kelompok bahasa yang
berdasarkan oleh satu tempat yang ada.
2. Aksen
Tekanan suara pada kata atau suku kata: suku kata yang
mengandung pepet dalam bahasa Indonesia tidak mendapat --; 2) pelaIalan
khas yang menjadi ciri seseorang, penduduk suatu tempat atau daerah,
logat: Jawanya sudah tidak tampak lagi, 3) penekanan: gambar itu
diberinya tertentu agar kelihatan hidup.
3. Gaya ( variasi sosiolingusitik)
Variasi ahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial
yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi
itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan
keragaman Iungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat
dari adanya keragaman sosial dan keragaman Iungsi bahasa. Kedua,
variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi Iungsinya sebagai alat
interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua
pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi
bahasa itu dapat diklasiIikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan
Iungsi kegiatan didalam masyarakat sosial.
4. Variasi bahasa baku
Ragam bahasa baku adalah kosa kata baku bahasa indonesia,yang
memiliki ciri kaidah bahasa indonesia ragam baku, yang di jadikan tolak
ukur yang di tetapkan berdsarkan kesepakatan penutur bahasa indonesia,
bukan otoritas lembaga atau intansi di dalam menggunakan bahasa
indonesia ragam baku.
Ragam bahasa baku itu merupakan ragam bahasa yang standar, bersiIat
Iormal. Tuntutan untuk menggunakan ragam bahasa seperti ini biasa ditemukan dalam
pertemuan - pertemuan yang bersiIat Iormal, misalnya dalam tulisan - tulisan ilmiah
seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, percakapan dengan pihak yang berstatus
akademis yang lebih tinggi, dan sebagainya.

A III
PENUTUP

1. Simpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (achman, 1990).
Macam-macam ragam bahasa yaitu:
Dari segi komunikasinya ragam bahas dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ragam bahasa lisan
Pada ragam lisan inIormasi yang disampaikan dapat diperjelas dengan
menggunakan intonasi, gerakan anggota tubuh tertentu, dan situasi tempat
pembiacaraan itu berlangsung. ahasa lisan lebih ekspresiI dimana mimik,
intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung
komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu
sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai
serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.
2.Ragam bahasa tulis
Pada ragam tulis unsur - unsur bahasa yang digunakan cenderung
tidak selengkap unsur bahasa ragam lisan.
Dari segi pandang penuturnya ragam bahasa dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ragam bahasa daerah (dialek)
Sebagaimana kita ketahui, bahasa Indonesia tersebar luas
keseluruh Nusantara. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia itu
menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. ahasa Indonesia yang
dipakai di suatu daerah berbeda dari bahasa Indonesia yang dipakai di
daerah lain.

2. Ragam bahasa terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewarnai
pemakaian bahasa Indonesia. ahasa Indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur yang berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan
bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelaIalan kata yang berasal dari bahasa
asing, misalnya, pidio, pilem, komplek, pajar, dan pitamin.
3. Ragam bahasa resmi dan tak resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi,
seperti pertemuan - pertemuan, peraturan - peraturan, dan undangan -
undangan.
Ragam tak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi tak
resmi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam
pergaulan, dan percakapan pribadi.
Hal-hal yang menyebabkan ragam bahasa, yaitu:
1. Dialek
Variasi ahasa yang di tunjukkan olek kelompok bahasa yang
berdasarkan oleh satu tempat yang ada.
2. Aksen
Tekanan suara pada kata atau suku kata: suku kata yang
mengandung pepet dalam bahasa Indonesia tidak mendapat --; 2) pelaIalan
khas yang menjadi ciri seseorang, penduduk suatu tempat atau daerah,
logat: Jawanya sudah tidak tampak lagi, 3) penekanan: gambar itu
diberinya tertentu agar kelihatan hidup.
3. Gaya ( variasi sosiolingusitik)
Variasi ahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial
yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi
itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan
keragaman Iungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat
dari adanya keragaman sosial dan keragaman Iungsi bahasa. Kedua,
variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi Iungsinya sebagai alat
interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua
pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi
bahasa itu dapat diklasiIikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan
Iungsi kegiatan didalam masyarakat sosial.
4. Variasi bahasa baku
Ragam bahasa baku adalah kosa kata baku bahasa indonesia,yang
memiliki ciri kaidah bahasa indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak
ukur yang di tetapkan berdsarkan kesepakatan penutur bahasa indonesia,
bukan otoritas lembaga atau intansi di dalam menggunakan bahasa
indonesia ragam baku.

2. Saran
ahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, tanpa bahasa kita tidak akan bisa
berinteraksi sesama yang lain. Ragam bahasa bisa membuat kerancauan dalam bahasa
baku maka perlu adanya pengetahuan lebih tentang bahasa.
Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian
berbahasa Indonesia yang baik dan benar, karena dipandangnya suatu bangsa itu tidak
lepas dari bagaimana kita menggunakan bahasa yang dapat dipahami atau mudah
dimengerti.








DAFTAR PUSTAKA

AriIin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 1999. ermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Presindo.
Ariyani, SyaIrida. 2010. Pengertian Ragam Bahasa. (http://kaIeilmu.com/2010/pengertian
ragam bahasa, diakses 3 November 2011).
haer, Abdul dkk. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka ipta.
Finoja, Lamuddi. 2000. Komposisi Bahasa. Jakarta: Mawar Gepita.
Yudhy. 2010. Ragam bahasa. %http://wikipedia.org/wiki/Ragambahasa, diakses 3 November
2011).
Sugono, Dendy. 1989. erbahasa Indonesia Dengan enar. Jakarta: Priastu.

Anda mungkin juga menyukai