Anda di halaman 1dari 35

Psoriasis

Ns,Arham, Skep
01inisi
!soriasis adalah penyakit kulit
menahun (kronis) dan kambuhan
(residif) yang ditandai dengan
bercak kemerahan, berbatas
tegas, ditutupi semacam sisik
(skuama kasar dan berlapis)
berwarna putih bening, disertai
fenomena bercak lilin (Karsvlek
phenomena).
!soriasis dapat dijumpai di seluruh
belahan dunia dengan angka
kesakitan (insidens rate) yang
berbeda. Sedangkan dari segi umur,
!soriasis dapat mengenai semua
usia, namun biasanya lebih kerap
dijumpai pada dewasa.
9iologi
Faktor herediter (genetik).
Disebutkan bahwa seseorang
beresiko menderita !soriasis
sekitar 34-39% jika salah satu
orang tuanya menderita
!soriasis, dan sekitar 12% jika
kedua orang tuanya tidak
menderita !soriasis.
Faktor psikis. Sebagian penderita diduga
mengalami !soriasis karena dipicu oleh
faktor psikis. Sedangkan stress, gelisah,
cemas dan gangguan emosi lainnya
berperan menimbulkan kekambuhan.
!adahal penderita !soriasis pada
umumnya stress karena bercak di kulitnya
yang tak kunjung hilang
Faktor infeksi fokaI. Beberapa infeksi
menahun (kronis) diduga berperan pada
timbulnya !soriasis.
!enyakit metaboIik (misalnya
diabetus melitus laten).
Faktor cuaca. !ada beberapa
penderita mempunyai
kecenderungan membaik saat
musim panas dan kambuh pada
musim hujan.
!enyebab pasti penyakit ini masih
belum diketahui, tetapi yang dapat
dipastikan bahwa psoriasis
merupakan penyakit genetik.
!soriasis adalah penyakit autoimun,
dimana sel T-helper1 yang
merupakan sel kekebalan tubuh
teraktivasi menjadi pathogen dan
menghasilkan zat-zat peradangan
seperti proliferasi dan diferensiasi
secara abnormal pada sel kulit.
%anda dan g0ala
Awalnya, psoriasis ditandai dengan bercak
merah, kadang gatal, berbatas jelas yang
tiba-tiba muncul di kulit, terutama di siku,
lutut, daerah tulang ekor (sakrum), kepala
dan daerah genital. Di permukaan bercak
terdapat sisik (skuama) berwarna putih
mirip mika atau putih keperakan, kering,
berlapis, kasar dan transparan.
%anda dan g0ala
Selanjutnya, bercak merah membesar, dan
beberapa berak bergabung membentuk
bercak yang lebih lebar.
Bercak pada umumnya berbentuk bulat
atau oval, berukuran satu hingga beberapa
sentimeter dan menetap dalam waktu yang
lama.
Selain di kulit, psoriasis dapat mengenai
kuku dan sendi (jarang).
Pa9o1isiologi
!ada psoriasis ditunjukan adanya
penebalan epidermis dan stratum
korneum dan pelebaran
pembuluh-pembuluh darah
dermis bagian atas. Jumlah sel-
sel basal yang bermitosis jelas
meningkat.
Sel-sel yang membelah dengan
cepat itu bergerak dengan cepat
ke bagian permukaan epidermis
yang menebal. !roliferasi dan
migrasi sel-sel epidermis yang
cepat ini menyebabkan epidermis
menjadi tebal
dan diliputi keratin yang tebal
(sisik yang berwarna seperti
perak). !eningkatan kecepatan
mitosis sel-sel epidermis ini
agaknya antara lain disebabkan
oleh kadar nukleotida siklik yang
abnorma
terutama adenosin monofosfat
(AM!)siklik dan guanosin
monofosfat (GM!) siklik.
!rostaglandin dan poliamin juga
abnormal pada penyakit ini.
!eranan setiap kelainan tersebut
dalam mempengaruhi plak
psoriatik belum dapat dimengerti
secara jelas.
Manifestasi klinis
!enderita biasanya mengeluh
adanya gatal ringan pada tempat-
tempat predileksi, yakni pada kulit
kepala, perbatasan daerah
tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor
terutama siku serta lutut, dan
daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-
bercak eritema yang meninggi
(plak) dengan skuama diatasnya.
Eritema berbatas tegas dan
merata. Skuama berlapis-lapis,
kasar, dan berwarna putih seperti
mika, serta transparan.
!ada psoriasis terdapat
fenomena tetesan lilin, Auspitz
dan Kobner. Fenomena tetesan
lilin ialah skuama yang berubah
warnanya menjadi putih pada
goresan, seperti lilin digores.
!ada fenomena Auspitz serum
atau darah berbintik-bintik yang
disebabkan karena papilomatosis.
Trauma pada kulit , misalnya
garukan , dapat menyebabkan
kelainan yang sama dengan
kelainan psoriasis dan disebut
kobner.
!soriasis juga dapat
menyebabkan kelainan kuku
yang agak khas yang disebut
pitting nail atau nail pit berupa
lekukan-lekukan miliar.
!enatalaksanaan Medik
- Menekan atau menghilangkan
faktor pencetus (stress, infeksi
fokal, menghindari gesekan
mekanik, dll).
- Mengobati bercak-bercak
psoriasis.
suhan k050rawa9an
1. !engkajian
!ola !ersepsi Kesehatan
1. Adanya riwayat infeksi sebelumya.
2. !engobatan sebelumnya tidak berhasil.
3. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis.,
vitamin; jamu.
4. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
5. Hygiene personal yang kurang.
6. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-
desakan.
!ola Nutrisi Metabolik
!ola makan sehari-hari: jumlah makanan,
waktu makan, berapa kali sehari makan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu:
berminyak, pedas.
Jenis makanan yang disukai.
Napsu makan menurun.
Muntah-muntah.
!enurunan berat badan.
Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-
pecah, benjolan.
!erubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak,
gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.
iagnosa k050rawa9an
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan inflamasi antara dermal-
epidermal sekunder akibat psoriasis
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
berhubungan dengan perubahan
penampilan
3. Gangguan istirahat dan tidur b.d gatal
pada malam hari
n90rv0nsi k050rawa9an
1. K0rusakan in90gri9as kuli9 b0rhubungan
d0ngan in1lamasi an9ara d0rmal-05id0rmal
s0kund0r akiba9 5soriasis
ntervensi Rasional
- Kaji keadaan kulit - Mengetahui dan
mengidetifikasi
kerusakan kulit untuk
melakukan intervensi
yang tepat.
ntervensi Rasional
- Kaji keadaan umum
dan observasi TTV.
- Kaji perubahan warna
kulit.
-Mengetahui
perubahan status
kesehatan pasien
-Megetahui keefektifan
sirkulasi dan
mengidentifikasi
terjadinya komplikasi
ntervensi Rasional
-!ertahankan agar
daerah yang terinfeksi
tetap bersih dan
kering.
- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat-
obatan.
-Membantu
mempercepat proses
penyembuhan.
-Untuk mempercepat
penyembuhan.
. Gangguan kons05 diri : harga diri r0ndah
b0rhubungan d0ngan 50rubahan
50nam5ilan
ntervensi Rasional
-Kaji ulang
perubahan biologis
dan fisiologis.
- Gunakan
sentuhan sebagai
toleransi.
-Reaksi fisik kronis terhadap
stresor-stresor menunjukkan
adanya penyakit kronis dan
ketahanan rendah.
-Kadang-kadang dengan
memegang secara hangat akan
menolongnya mempertahankan
kontrol.
ntervensi Rasional
-Dukung jenis koping
yang disukai ketika
mekanisme adaftif
digunakan.
- Anjurkan untuk
mengekspresikan
perasaannya.
-Marah merupakan
respon yang adaptif
yang menyertai
rasa takut.
-Dapat mengurangi
stres pada pasien.
ntervensi Rasional
- Anjurkan untuk
menggunakan
mekanisme
koping yang
normal.
- Anjurkan klien
untuk mencari
stresor dan
menghadapi
rasa takutnya.
-Ketepatan dalam
menggunakan koping
merupakan salah satu cara
mengurangi ketakutan.
- Kesadaran akan faktor
penyebabkan ketakutan akan
memperkuat kontrol dan
mencegah perasaan takut
yang makin memuncak.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai