Anda di halaman 1dari 4

Pengertian 1. tahun 2. 3. Etiologi 1. a. di usia muda b. pasangan c. cerviks) d. e.

Jenis Kanker Perokok Usia Prostitusi (mempunyai resiko 4x lipat tehadap berkembangnya kanker Sering bergantiganti Wanita Menjalankan aktivitas seksual 2. a. b. c. d. e. f. g. Status sosial ekonomi Terpajan pada virus HPV Pria (Penyebab Potensial) Kandungan sperma Kondisi higienis Jumlah pasangan seksual Perokok Kanker penis Membunuh 1 wanita/jam, Semua wanita bisa menderita Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker cerviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55

Faktor- faktor resiko dari kanker cerviks adalah :

1.
a.

Menurut Danielle .G. dan Jane Charette. 2 tipe utama kanker cerviks secara histologi yaitu : Karsinoma Skuamosa, terdiri dari 80-95% kanker dan terjadi lebih sering pada wanita usia

lanjut.

b.
2. a. b. c. d. e. f. g. IFGO :

Adenokarsinoma. Sisa dari kasus yang ada terjadi lebih sering pada wanita usia muda dan

cenderung akan menjadi kanker yang agresif (berkembang dengan sangat cepat) Stage 0 : Carsinoma In Situ = Ca Intraepitelial = Ca Preinvasif Stage 1 : Ca terbatas pada cerviks Stage 1a : Disertai invasi dari stroma (preclinical Ca) yang hanya diketahui secara histologis Stage 1b : semua kasus- kasus lainnya dari stage 1 Stage II : sudah menjalar keluar cerviks tapi belum sampai ke panggul, telah mengenai Stage III : sudah sampai dinding panggul dari 1/3 bagian bawah vagina Stage IV : sudah mengenai organ- organ lain

dinding vagina tapi tidak melebihi 2/3 bagian proximal

Tanda dan Gejala 1. Gejala muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Tidak ada tanda dan gejala yang spesifik untuk kanker serviks ini.

a.

Perdarahan vagina abnormal. Dapat berkembang menjadi ulserasi pada permukaan epitel

serviks, tetapi tidak selalu ada.

b.
sangat cepat. c. d.

Nyeri abdomen dan punggung bagian bawah. Menandakan bahwa perkembangan penyakit Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak) Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna merah muda, coklat,

mengandung darah atau hitam serta bau busuk. 2. a. b. c. d. Gejala kanker serviks stadium lanjut Nafsu makan berkurang (anoreksia), penurunan berat badan, dan kelelahan Nyeri panggul, punggung dan tungkai Dari vagina keluar air kemih atau feses Patah tulang

Pemeriksaan Diagnostik 1. Pap smear Kolposkopi (pemeriksaan serviks 4. 5. 6. Biopsy kerucut MRI/CT scan abdomen atau pelvis Tes Schiller

2.
3.

dengan lensa pembesar) Kuretase endoserviks

Penatalaksanaan 1. Terapi local Terapi local dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi biopsy, cauterasi, terapi laser, konisasi, dan bedah buku. 2. Histerektomi Histerektomi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia wanita, status anak, dan atau keinginan untuk sterilisasi. Histerektomi radikal adalah pengangkatan uterus, pelvis dan nodus limfa para aurtik. 3. a. b. c. tumor 4. a. b. Radioterapi batang eksternal Dilakukan jika nodus limfe positif terkena dan bila batas-batas pembedahan itu tegas Untuk terapi radiasi ini biasanya para wanita dipasang kateter urine sehingga tetap berada di Pembedahan dan terapi radiasi Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker. Dilakukan pada kanker serviks invasive Pada terapi batang eksternal bertujuan mengatahui luas dan lokasi tumor serta mengecilkan

tempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan obat untuk mencegah defekasi, karena pada terapi ini biasanya terpasang tampon (aplikator) 5. a. b. 6. 7. 8. Eksenterasi pelvic Dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang Dapat dilakukan pada bagian anterior, posterior, atau total tergantung organ yang diangkat Kolostomi dan illeustomi Terapi biologi Kemoterapi

ditambah dengan uterus dan nodus limfa disekitarnya. Illeustomi dilakukan untuk sebagai saluran pembuangan illeus. Yaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh (system imun) Dengan menggunakan obat-obatan sitostastik.

Komplikasi 1. a. b. c. d. e. 2. 3. a. Pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mencegah terjadi infeksi HPV Melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur Tidak boleh melakukan hubungan seksual pada anak perempuan di bawah 18 tahun Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kelamin atau gunakan kondom untuk Jangan berganti-ganti pasangan seksual Berhenti merokok Berkaitan dengan intervensi a. b. Vistula Uretra Disfungsi bladder Emboli pulmonal Infeksi pelvis Obstruksi usus Berkaitan dengan kemoterapi Berkaitan dengan kemoterapi Sistitis radiasi b. Enteritis pengunaan c. GI d. Mielosupresi Supresi sumsum tulang Mual obat muntah kemoterapi akibat yang pembedahan

mengandung sisplatin Kerusakan membrane mukosa

mencegah penularan penyakit

Diagnosa Dan Intervensi 1. a. b. c. d. e. 2. a. b. (musik,TV) c. d. 3. a. b. c. d. e. f. 4. Intervensi Tingkatkan prosedur mencuci tangansebelu dan sesudah melakukan tindakan Pantau TTV Tekankan personal hygiene Kaji semua system ( kulit, pernafasan, genetourinaria ) terhadap tanda dan gejala infeksi Batasi prosedur invasive Berikan antibiotic sesuai indikasi Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi Dorong penggunaan keterampilan manegement nyeri, missal relaksasi,visualisasi,bimbingan Berikan analgetik sesuai indikasi Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder dan imunosupresi imajinasi,tertawa, musik dan sentuhan terapeutik Ketakutan atau ansietas berhubungan dengan ancaman kematian Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaannya Pertahankan kontak sesering mungkin dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien. Berikan informasi akurat dan konsisten mengenai proknosis Jelaskan pengobatan yang dianjurkan, tujuan, dan potensial efek samping Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit. Kaji tingkat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi, dan tindakan penghilang nyeri yang digunakan Berikan tindakan kenyamanan dasar, misal reposisi, gosokan punggung dan aktivitas hiburan Intervensi

secara continue

a. b. c. d. 5. a. b. c. Intervensi

Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun kecuali seizin dokter Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi Tinjau ulang dengan pasien atau orang terdekat pemahaman diagnosa khusus, alternative Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitive Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan pengobatan kanker

pengobatan dan sifat harapan

6. a. b.

Resiko tinggi perubahan pola seksual Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat sifat seksualitas dan reaksi bila ini berubah Ajarkan pasien tentang efek samping dari pengobatan kanker yang diketahui mempengaruhi

Intervensi atau terancam seksualitas

Anda mungkin juga menyukai