t was observed the wavelength spectrum of coconut oil using Fourier Transform nfra Red (FTR). The infra red spectrum of samples provided the information about contained functional groups. The results were obtained of molecular structure of coconut oil, there contained carboxylic acid OH groups at wavelength of 3.732 m and 3.7352 m, CH aliphatic alkenes are 3.38415 m, 3.4221 m, and 3.5031 m of wavelength, respectively. The Carbonyl of C=O groups at wavelength of 5.7351 m, and C=C alkenes at wavelength of 5.9798 m and 6.1647 m. Furthermore, t was analyzed that the C=C alkenes was broken at 130 o C by the variation of temperatures.
Keywords: Coconut oil, infra red spectrum, wavelength, functional group.
1. PendahuIuan
!roblem terbesar yang dihadapi masyarakat ndonesia saat ini adalah meningkatnya penderita penyakit stroke, diabetes, kanker, tumor, serta penyakit jantung koroner, yang banyak menyebabkan kematian bagi masyarakat. !enyebab kematian terbesar tersebut, salah satunya disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak yang tidak berkualitas secara berlebihan. Salah satu sumber makanan berlemak adalah minyak goreng. Kebiasaan masyarakat ndonesia menggunakan minyak goreng berkali kali untuk penghematan biaya hidup, namun kualitas kandungan lemak akan berkurang 1) .
Minyak goreng juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. !enggunaan minyak khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial yang banyak mengandung HDL (high-density lipoprotein) yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Dengan demikian minyak yang berkualitas baik, adalah yang memiliki kandungan HDL tinggi, sementara minyak dengan kualitas rendah memiliki banyak kandungan LDL (low-density lipoprotein), dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, pemicu timbulnya penyakit jantung koroner, diabetes, tumor dan kanker penyebab utama kematian pada manusia. Sementara itu minyak yang memiliki kandungan HDL termasuk asam lemak tidak jenuh dan memiliki ikatan rangkap dua dari struktur melekulnya, Akibat pemanasan tinggi, dan berulang-ulang maka ikatan rangkap molekul tersebut akan putus sehingga menjadi lemak jenuh dan mengandung LDL tinggi, hal ini disebabkan akibat pemanasan tinggi maka akan terjadi pergeseran gugus fungsi dan pergesaran panjang gelombang dari bahan minyak goreng yang dipanaskan tersebut. 2)
!enelitian ini menganalisis spektrum minyak goreng yang digunakan di pasaran baik minyak goreng yang telah digunakan untuk satu kali sampai lima kali penggorengan yang dikenal sebagai minyak jelantah. !enelitian spektrum panjang gelombang dengan menggunakan Spektrofotometer akan mengamati spektrum transmisi serta absorpsi cahaya yang diserap oleh bahan/ sampel minyak goreng. Sumber cahaya yang digunakan pada Spektrofotometer akan melalui kisi atau celah sempit menuju sampel minyak goreng dan menyebabkan terjadi proses absorpsi dan transmisi oleh bahan minyak goreng, dengan demikian terjadi proses difraksi. Salah satu karakteristik dari setiap atom dan molekul adalah memiliki spektrum panjang gelombang, atau bilangan gelombang tertentu, sehingga akan diperoleh spektrum dari bahan minyak goreng kelapa tersebut.
2. Tinjauan Teori
Masyarakat ndonesia sangat majemuk dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Ada masyarakat yang menggunakan minyak goreng hanya untuk sekali pakai, namun ada juga masyarakat yang menggunakan minyak goreng dengan penggunaan berkali-kali. Kandungan lemak pada minyak goreng tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, namun dapat juga merugikan kesehatan sebagai penyebab timbulnya beberapa penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke. Oleh karenanya sangat perlu untuk meneliti kualitas minyak goreng pada pemanasan berkali kali, yang dikenal sebagai minyak jelantah.
!enelitian-penelitian spektroskopi mengenai minyak goreng masih sangat minim kebanyakan penelitian spektrosopi yang dilakukan pada minyak jarak, mengingat komponen utama penyusun minyak jarak dan minyak goreng adalah Trigliserida. Cholifah, S (2007) meneliti gugus fungsi sampel minyak goreng dengan perlakuan variasi pemanasan, dengan metoda Fourier Transform nfra Red (FTR) 3) , diperoleh bilangan gelombang antara 4000 cm -1 - 500 cm -1 .
!enelitian ini dikembangkan untuk melihat adanya pemutusan ikatan rangkap dari atom karbon dari gugus fungsi akibat variasi pemanasan yang menghasilkan lemak jenuh pada minyak goreng yang banyak mengandung LDL penyebab utama penyenyempitan pembuluh darah.
2.1 Pemanfaatan Minyak KeIapa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa mempunyai khasiat yang besar bagi kesehatan. Asam laurat yang merupakan asam dominan yang terkandung pada minyak kelapa dan asam kaprat ternyata memiliki kasiat sebagai anti virus, anti bakteri dan anti protozoa. Asam laurat pada kelapa apabila dikonsumsi, dalam tubuh manusia ataupun hewan akan diubah menjadi monolaurin. Hasil penelitian membuktikan bahwa monolaurin dapat merusak membran lipida (lapisan pembungkus) virus diantaranya virus HV, influenza dan cytomelagovirus. Selain sebagai anti virus, anti bakteri dan protozoa, minyak kelapa juga penting bagi metabolisme tubuh karena mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu, A, D, E dan K serta pro vitamin A. (Ketaren, 1986). Minyak kelapa juga ternyata dapat mencegah kanker usus besar, payudara dan prostat. Adapun manfaat lain dari minyak kelapa yaitu: 4)
, Mencegah osteoporosis - Membantu mengontrol diabetes . Memulihkan kembali kehilangan berat badan / Menyediakan sumber energi dengan cepat 0 Menyediakan sedikit kalori dibandingkan dengan lemak lain 1 Tidak mengandung kolestrerol g. Membantu kulit tetap lembut dan halus.
2.2 Struktur Lemak Lemak adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. !ada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak terlihat dibawah ini:
!ada rumus struktur lemak di atas, R1COOH, R2COOH, dan R3COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol 5) . Tabel 1. Rumus Struktur dan Rumus Molekul Asam Lemak
2.3 Kandungan Lemak daIam Minyak Goreng !enelitian tentang analisis kadar asam lemak minyak goreng yang menyebutkan bahwa terdapat rata-rata perbedaan jumlah asam lemak jenuh dan tidak jenuh pada minyak goreng yang belum digunakan hingga 3 kali pemakaian. !enelitian dilakukan untuk melihat perbedaan rata-rata kadar asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh pada minyak goreng yang belum digunakan hingga pemakaian ketiga. Dimana semakin sering minyak goreng tersebut digunakan, maka semakin tinggi kandungan asam lemak jenuhnya. Adapun kandungan lemak jenuh pada minyak yang belum dipakai sebesar (45,96%), 1 kali pakai (46,09%), 2 kali pakai (46,18%), 3 kali pemakaian sebesar (46,32%). Selain itu semakin sering minyak goreng tersebut digunakan maka kandungan asam lemak tidak jenuhnya semakin berkurang. Kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyak yang belum dipakai (53,95%), 1 kali pakai (53,78%), 2 kali pakai (53,69%), 3 kali pemakaian sebesar (53,58%). 6)
2.4 Minyak JeIantah Minyak jelantah adalah minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali dalam suatu proses penggorengan bahan makanan, lalu disimpan beberapa waktu hingga warnanya berubah menjadi kehitaman. Biasanya dilakukan dalam skala rumah-tangga maupun dalam usaha restoran, hotel, industri dan pengolahan pangan. !emakaian minyak jelantah sampai dua kali, masih dapat ditoleransi dan dianggap baik, atau tidak membahayakan bagi kesehatan manusia. Namun jika lebih dari dua kali, terlebih jika warnanya sudah berubah menjadi kehitam-hitaman, maka itu sebagai indikasi tidak baik dan harus dihindarkan Hasil kajian dari Badan !engawasan Obat dan Makanan ( Badan !OM ), serta kajian dari pakar kesehatan terhadap penggunaan minyak jelantah sebagai minyak goreng akan berdampak pada kesehatan. !emanasan minyak goreng berkali - kali ( lebih dari 2 kali ) pada suhu tinggi akan mengakibatkan hidrolisis lemak menjadi asam lemak bebas yang mudah teroksidasi, sehingga minyak menjadi tengik dan membentuk asam lemak trans yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol 7] . Selain itu, yang lebih berbahaya adalah pemakaian minyak jelantah yang berkali-kali akan meningkatkan gugus radikal peroksida yang mengikat oksigen, sehingga mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia.
3. Pembahasan !engujian sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer nfra Merah (FTR). Adapun cara kerja spektrometer infra merah seperti berikut ini: Mula mula zat yang akan diukur diidentifikasi, berupa atom atau molekul. Sinar infra merah yang berperan sebagai sumber sinar dibagi menjadi dua berkas, satu dilewatkan melalui sampel dan yang lain melalui pembanding. Kemudian secara berturut-turut melewati chopper. Setelah melalui prisma atau grating, berkas akan jatuh pada detektor dan diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian direkam oleh rekorder. Selanjutnya diperlukan amplifier bila sinyal yang dihasilkan sangat lemah 9) . Secara lengkap sistem kerja Spektrophoto meter infra merah seperti Gambar 1 seperti berikut:
Gambar 1. Sistem Kerja Spektrophotometer Infra Merah.
3.1 HasiI Pengujian Minyak Goreng KeIapa menggunakan Spektrum Infra Merah
Hasil uji sampel minyak goreng kelapa menggunakan Spektrum infra merah, memberikan informasi gugus-gugus fungsional dalam sampel tersebut. Uji sampel yang dilakukan menghasilkan intensitas transmisi dan panjang gelombang dalam besaran bilangan gelombang pada spektrum infra merah. Untuk memperoleh informasi tentang gugus fungsi yang menyusun suatu struktur senyawa dari minyak goreng kelapa, digunakan Tabel korelasi pita absorsi infra merah yang menyajikan informasi bilangan gelombang, intensitas serta jenis vibrasi dan gugus fungsi dari struktur molekul sampel.
!ada penelitian ini sampel minyak goreng kelapa yang digunakan, dipanaskan bervariasi masing-masing mulai dari suhu 100 o C sampai 220 o C. Setelah bahan telah dingin pada suhu kamar, maka penelitian spektroskopi dilakukan dengan menggunakan Fourier Transform Coor Sumbor Cnhnyn
AmIIfIor Mofor !ocordor CuIIknn CrnfIng CrnfIng ocordor Monochromator CrnfIng Wodgo CrnfI infra merah (FTR) merk Shimadzu untuk melihat spektrum panjang gelombang dalam skala bilangan gelombang terhadap intensitas transmisi dari sampel yang menghasilkan gugus fungsi dari struktur molekul dalam bahan tersebut. !erlakuan variasi pemanasan ini dimaksudkan untuk meneliti ikatan rangkap dua dari rantai karbon pada gugus fungsi yang terputus akibat pemanasan, mengingat ikatan rangkap yang terputus akan berubah jadi asam lemak jenuh.
Adapun contoh hasil spektrum infra merah dari sampel miyak goreng kelapa pada pemanasan 100 o C seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Hasil Spektrum minyak goreng kelapa menggunakan Fourier Transform nfra Red (FTR) pada suhu 100 o C.
Dari gambar 2 menunjukkan hasil spektrum infra merah pada sumbu horizontal adalah bilangan gelombang yang merupakan gugus fungsi pada skala 4000 750 Cm -1 . Sementara sumbu vertikal menunjukkan nilai intensitas transmisi dari struktur molekul sampel. Setiap nilai bilangan gelombang atau panjang gelombang mengandung nilai gugus fungsi dari struktur molekul. Bilangan gelombang yang diketahui dari spektrum sampel dapat digunakan untuk memperoleh panjang gelombang(/) dalam meter dan energi (E) dalam satuan Joule (J).
Berdasarkan rumus struktur asam Lemak pada bagian 2.2 serta sesuai dengan table gugus fungsi setiap struktur molekul bahan, dapat dilihat bahwa dalam minyak kelapa yang diteliti, mengandung gugus gugus OH, CH, C=O, C=C. Maka hasil spektrum infra merah minyak goreng kelapa diinterpretasi seperti Tabel 2. Gugus CH alkana alifatik dengan intensitas kuat pada daerah 2954,95cm -1 , 2922,16 cm -1
dan 2854,65 cm -1 pada panjang gelombang 3,38415 m, 3,4221 x m dan 3,5031m besar energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi 5,877x10 -20 J, 5,812x10 -20 J dan 5,6779 x 10 -20 J. Secara umum minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester asam lemak rantai panjang dan gliserol. Adanya ester dalam minyak kelapa dibuktikan dengan adanya gugus C=O karbonil dengan intensitas kuat pada daerah 1743,65cm -1 pada panjang gelombang 5,7351m, besar energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah sebesar 3,468 x10 -20 J. Tabel 2. Hasil nterpretasi Spektrum nfra Merah Minyak Goreng kelapa
Tabel 3. Hasil nterpretasi Spektrum nfra Merah Sampel minyak goreng pada berbagai suhu
Gugus OH asam karboksilat dengan intensitas sedang pada daerah 2679,13 cm -1 dan 2677,2 cm -1 pada panjang gelombang 3,73255 m dan 3,7352 m besar energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi 5,329 x10 -20 J dan 5,32495 x10 -20 J. Asam lemak tidak jenuh (mengandung ikatan rangkap dua) dalam minyak, terbukti dengan adanya gugus C=C alkena dengan intensitas sedang, lemah pada daerah1672,28 cm -1 dan 1622,28 cm -1 pada panjang gelombang 5,97986 m dan 6,16473 m besar energi yang diserap oleh ikatan Pemanasan sampel
Gugus Fungsi (Cm -1 ) CH Alkana OH Asam Karboksilat CO Karbonil CC Alkena
30 o C 2954,95 2922,16 2679,13 1743,65 1672,28 1622,28
100 o C 2954,95 2922,16 2679,13 1743,65 1672,28
110 o C 2954,95 2922,16 2679,13 1743,65 1672,28 1622,28
120 o C 2954,95 2922,16 2679,13 1743,65 1672,28
130 o C 2954,95 2922,16 2679,13 1743,65 -
pada gugus fungsi 3,326 x10 -20 J dan 3,226 x 10 -20 J. Selanjutnya dapat dilihat bahwa gugus C=C alkena sudah tidak nampak pada pemanasan 130 o C, dengan demikan ikatan rangkap C=C telah terputus pada suhu tersebut .
4. KesimpuIan & Saran a. KesimpuIan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Metoda Fourier Transform nfra Red (FTR) sangat baik digunakan untuk meneliti spektrum panjang gelombang, serta bilangan gelombang, termasuk struktur molekul dan ikatan rangkap dari molekul khususnya pada minyak goreng kelapa. 2. Minyak goreng kelapa yang telah diteliti dengan FTR diperoleh struktur molekul mengandung gugus CH alkana alifatik pada panjang gelombang 3,38415 m, 3,4221m, dan 3,5031m, gugus OH asam karboksilat pada panjang gelombang 3,73255 m, 3,7352 m, gugus C=O karbonil pada panjang gelombang 5,7351 m dan gugus C=C alkena pada panjang gelombang 5,97986 m dan 6,16473 m. 3. Hasil variasi pemanasan dari sampel minyak goreng diperoleh bahwa berdasarkan hasil FTR menunjukkan bahwa ikatan rangkap dua dari gugus fungsi C=C alkena telah terputus pada pemanasan mulai dari 130 o C. b. Saran Disarankan agar penelitian spektroskopi untuk bahan makanan yang lain terus dilakukan untuk menjaga kualitas makanan bagi masyarakat, dengan demikian diperlukan peralatan spektroskopi optik dan spektrofotometer yang lebih lengkap. DAFTAR !USTAKA O Arghainc. (2008) Minyak Sawit. Chemical Engineering. Word!ress. O Banwell, C.N, (1994) :ndamental of Molec:lar Spectroscopy, Mc. Graw Hill BookCompany, New York. O Badan !OM R (2009) "Minyak Jelantah Bahaya Dikonsumsi. Suara om:nitas.com. http://www.s:arakom:nikasi.net/index.php?lang=id&rid=19&id=4074 O Estien, Y, (2005). imia isika Unt:k Paramedis, Andi !ress, Yogyakarta. O Ketaren, S., (1986), Pengantar Minyak dan Lemak Pangan, U !ress, Jakarta. O Kemala M, Minyak elapa", Blog.com. 8 Juli 2009. http://www.mutiakemalafarida.blog.com/kelapa/. O Muchtadi, Tien.R dan Sugiyono. (1992), lmu !engetahuan Bahan !angan. !B, Bogor. O Ontoseno, T (2006) !encegahan primordial penyakit jantung koroner, Lab/SMF lmu Kesehatan Anak Fk. Uniar/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya O Raharjo, S. (2004). Kerusakan Oksidatif pada Makanan. !usat Studi !angan dan Gizi, UGM. Yogyakarta O Silalahi, (2002), "Asam Lemak Trans dalam Makanan dan !engaruhnya terhadap Kesehatan, Buletin Teknologi dan ndustri !angan, Vol X no.2 O Svanberg,S,(1992), Atomic and Moleculer Spectroscopy, Spinger Verlag, Heidelberg.
Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Lembaga !enelitian dan !engabdian Masyarakat (L!2M) Univ. Hasanuddin yang telah membiayai penelitian ini dengan menggunakan dana !enelitian Hibah bersaing D!A Unhas tahun 2011. 2. Saudara Oktalia Sibala' yang telah banyak membantu dalam penelitian ini sampai selesai pada Lab. Kimia Analitik dan Lab. Spektroskopi Optik FM!A Unhas.