Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

I.

Teori Dasar CO2/H2S Absorpstion Unit dan Amine Regeneration Unit


Penggunaan senyawa amine biasanya digunakan untuk menghilangkan senyawa sulfur (terutama H2S)

yang terkandung dalam recycle gas, light end, atau LPG streams di Vacuum, Gas Oil Treating Unit (VGO HDT), Fluid Catalytic Cracking Unit Unsaturated Gas Plant (FCC USGP), dan di Sour Water Stripping Unit (SWS). Tujuannya adalah untuk meregenerasi amine yang digunakan unit-unit tersebut. Produk yang telah diregenarasi kemudian dikembalikan lagi ke unit-unit tersebut untuk kembali digunakan sebagai absorbent penyerap sulfur. Reaksi hydrogen sulfide (H2S) yang merupakan asam lemah dan terionisasi dalam air untuk membentuk ion hydrogen dan ion sulfide : H2S H+ + HSIonisasi sejenis juga akan terjadi untuk senyawa acid lainnya, seperti CO2 : CO2 + H2O H+ + HCO3Sedangkan senyawa amine merupakan basa lemah dan terionisasi dalam air untuk membentuk ion amine dan ion hydroxil : (HOCH2CH2)2NH + H2O (HOCH2CH2)2NH2+ + OHDiethanolamine, Diglycol amine Jika H2S terlarut ke dalam larutan yang mengandung ion amine, maka akan bereaksi membentuk garam ikatan lemah dari asam dan basa, dan disulfide ion diabsorb oleh larutan amine, reaksinya menjadi : (HOCH2CH2)2NH2+ + HS- (HOCH2CH2)2NH2SH Reaksi totalnya dapat dituliskan dengan persamaan reaksi berikut : (HOCH2CH2)2NH + H2S (HOCH2CH2)NH2SH Reaksi tersebut bertujuan untuk menyerap H2S yang terkandung dalam aliran gas. Dengan adanya reaksi reversible (bolak-balik), maka proses sebaliknya dapat juga dilakukan, yaitu dengan memperoleh desorption gas dari rich amine. Adapun batas ambang konsentrasi H2S yang dianggap cukup aman berdasarkan standarANSI (American National Standard Institute) No. Z 37.2.172 adalah 1 2 0,13 ppm 4,60 ppm Batas minimal bau dan dapat diamati Bau sedang, mudah dideteksi

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

3 4 5

10 ppm 27 ppm 100 ppm

Mulai terasa pedih pada mata Bau yang kuat tidak mengenakkan Batuk, mata perih, hilangnya rasa bau setelah 2-5 menit

200-300 ppm

Satu jam tanpa perlindungan dengan tanda bersama mata mulai perih dan pernapasan mulai sesak

500-700 ppm

Hilangnya kesadaran dan dapat menyebabkan kematian dalam satu 30 menit

700-1000 ppm

Dengan cepat hilangnya kesadaran, pernapasan terhenti dan menyebabkan kematian

Sedangkan gas karbondioksida tidak seburuk H2S, namun juga harus dilepaskan dari gas alam. Adanya gas karbondioksida dalam industri kimia dapat menimbulkan dampak negatif karena gas karbondioksida dapat menurunkan nilai kalor, menyebabkan proses pembekuan dalam proses pendinginan, menimbulkan korosi karena bersifat asam, dan dapat meracuni katalis. Cara yang paling banyak digunakan untuk mereduksi gas karbondioksida adalah proses absorspi yaitu proses pemisahan komponen campuran gas dengan melarutkannya dalam liquid pelarut. Proses tersebut digunakan karena lebih ekonomis. Untuk mereduksi kadar CO2, pada proses ini menggunakan amine sebagai pelarutnya. Amine yang digunakan sebagai media absorspi untuk mengikat (didalam kolom absorber) dan melepaskan kembali (di dalam kolom stripper) CO2 dari gas alam. Amine yang sudah digunakan untuk mengabsorb CO2 harus diregenerasi thermal.

Amine adalah senyawa nitrogen hidrokarbon (N-HC) yang dapat dikategorikan menjadi tiga jenis antara lain amine primer, amine sekunder dan amine tersier yang tergantung dari jumlah kelompok hidrokarbon yang terikat dengan atom nitrogen. Kelompok hidrokarbon akan bervariasi tergantung dari jenis amine-nya, seperti ethanol, glycol, isopropanol,metildietanol, dan sebagainya. Jenis amine yang paling sering digunakan adalah :
Monoetanolamin (MEA)

Adalah amine primer yang memiliki 2 atom hydrogen dan satu kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen. Umumnya MEA digunakan pada konsentrasi 15-20%wt dalam air. Acid
gas loading terbatas 0,3-0,35 mol acid gas per mol amine. Dibandingkan dengan jenis amine lainnya. MEA lebih korosif terlebih lagi jika konsentrasinya >20%wt. Selain itu MEA membutuhkan heat of reaction dengan H2S dan CO2 yang sangat tinggi (sekitar 30% lebih tinggi dibandingkan DEA). Vapor pressure yang tinggi dari MEA akan mengakibatkan MEA mudah menguap di absorber dan stripper sehingga mengurangi konsentrasi larutan secara signifikan akibat tingkat penguapan tinggi.

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

Dietanolamin (DEA)

Adalah amine sekunder yang memiliki satu atom hidrogen dan 2 kelompok hidrokarbon yang terikat pada atom nitrogen. Umumnya DEA digunakan pada konsentrasi 25-35% dalam air. Acid
gas loading juga terbatas pada 0,3-0,35 mol acid gas per mol amine. DEA lebih tidak korosif dibandingkan dengan MEA. Trietanolamine (TEA) dan Metildietanolamine(MDEA)

Adalah amine tersier yang memiliki tiga kelompok hidrokarbon dan tidak mengandung atom hydrogen yang terikat pada atom nitrogen. Umumnya MDEA digunakan pada konsentrasi 300%wt dalam air. Acid gas loading tidak terbatas (biasanya 0,7-0,8 mol acid gas per mol amine). Karena acid gas loading yang tinggi maka dapat mengurangi jumlah (flowrate) dari sirkulasi larutan amine (hal ini juga berarti mengurangi konsumsi energi pompa). MDEA juga tidak mudah tergedradasi baik secara thermal maupun chemical, dan mempunyai heat of reaction dengan H2S yang rendah.

II.

Hasil Perhitungan

1. % MEA & % DEA terhadap CO2 & H2S loading MEA 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800 0.0900 0.1000 MDEA 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 CO2 Loading 0.0194 0.3071 0.3380 0.3407 0.3327 0.3233 0.3145 0.3068 0.3002 0.2947 0.2908 H2S Loading 0.0205 0.1578 0.1500 0.1429 0.1365 0.1305 0.1250 0.1198 0.1151 0.1106 0.1062

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

% MEA terhadap CO2 & H2S Loading


0.4000 0.3500

% DEA terhadap CO2 & H2S Loading


0.3000 0.2500 CO2 & H2S Loading 0.2000 0.1500 0.1000 CO2 Loading 0.0500 H2S Loading 0.0000 0.00000.02000.04000.06000.08000.10000.1200 % DEA

CO2 & H2S Loading

0.3000 0.2500 0.2000 0.1500 0.1000 0.0500 0.0000 0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 CO2 Loading H2S Loading

% MEA

Analisa : Dapat dilihat pada data dan grafik, pada saat nilai MEA 0,03 dan MDEA 0,35 adalah keadaan tertinggi menghasilkan CO2 dan H2S loading karena setelah itu terus mengalami penurunan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh keadaan tsb mengalami vapor pressure yang sangat tinggi dari MEA sehingga mengakibatkan MEA mudah menguap di absorber dan stripper sehingga mengurangi konsentrasi
larutan secara signifikan akibat tingkat penguapan yang tinggi.

2. % DEA & %MEA terhadap Wpump MEA 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800 0.0900 0.1000 MDEA 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 W Pump 142.9 142.8 142.7 142.7 142.6 142.5 142.4 142.3 142.2 142 141.9

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

% MEA terhadap WPump


143 142.8 142.6 Wpump 142.4 142.2 142 141.8 0.0000 WPump

% DEA terhadap WPump


142.95 142.9 142.85 142.8 142.75 142.7 142.65 142.6 142.55 142.5 142.45 0.0000

0.0500

0.1000

0.1500

0.0500 % DEA

0.1000

0.1500

% MEA

Analisa : Semakin besar %MEA dan %DEA yang digunakan, maka semakin besar kerja pompa yang dibutuhkan.

3. % MEA & DEA terhadap CO2 in sweet gas MEA 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800 0.0900 0.1000 MDEA 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 0.3500 CO2 in sweet gas 0.0397 0.0087 0.0032 0.0011 0.0004 0.0002 0.0001 0.0001 0.0001 0.0000 0.0000

Tugas Pengolahan Gas Bumi 1 S1 Ekstensi Teknik Kimia UI 2009

% MEA terhadap CO2 in sweet gas


0.0450 0.0400 CO2 in sweet gas 0.0300 0.0250 0.0200 0.0150 0.0100 0.0050 0.0000 0.0000 -0.0050 0.0500 0.1000 % MEA 0.1500 CO2 in sweet gas 0.0350

% DEA terhadap CO2 in sweet gas


0.0450 0.0400 0.0350 0.0300 0.0250 0.0200 0.0150 0.0100 0.0050 0.0000 0.0000 0.0500 % DEA 0.1000 0.1500

Analisa :

Semakin besar %MEA yang digunakan maka semakin kecil bahkan mencapai angka 0 untuk kandungan CO2 di dalam sweet gas. Karena semakin banyak MEA yang digunakan maka semakin tinggi suhu yang diperlukan pada proses sehingga akan meningkatkan efek kinetik yang lebih besar relatif memberi pengaruh terhadap penurunan kelarutan.

III.

Daftar Pustaka Buku Pintar Migas Indonesia. Amine Unit (CO2/H2S Absorption & Regeneration Unit). KEVIN M. Lunsford. 1996. Optimalisasi Unit Sweetening Gas. Texas : Bryan Penelitian & Rekayasa, Inc Tolage, Juanda. Laporan Kuliah Kerja Profesi. Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd

Anda mungkin juga menyukai