Anda di halaman 1dari 9

LAC8An klMlA

AuA SLL LLLk18CLlSlS


u
l
S
u
S
u
n
CLLP
nAMA nCvl1A l88APlM
kLLAS xll lA l

SMA nLCL8l 3 CSC



SEL ELEKTROLISIS
Tujuan
Mempelajari proses reaksi elektrolisis
Dasar Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik )
diubah menjadi energi kimia ( reaksi redoks ). Sel eleltrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion ion ini dapat memberikan atau menerima
electron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis. Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang
mengalirkan arus listrik searah ( DC ). Elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik luar
disebut Katoda, sedangkan elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena menangkap electron sedangakn anoda merupakan
elektroda positiI karena melepas electron.
Pada tahun 1831-1832 jauh sebelum penemuan elektron. Michael Faraday dari Inggris, telah
menemukan hubungan kuantitatiI antara massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis dengan jumlah
listrik yang digunakan. Penemuan itu disimpulkannya dalam dua hokum sebagai berikut.


ukum Faraday I
"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus
listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut".
#:2:8
m e . i . t / 96.500
q i . t
m massa zat yang dihasilkan (gram)
e berat ekivalen Ar/ Valens i Mr/Valensi
i kuat arus listrik (amper)
t waktu (detik)
q muatan listrik (coulomb)







ukum Faraday II
"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda (terbentuk pada
masing-masing elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding
dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut."
#:2:8
m
1
: m
2
e
1
: e
2

m massa zat (garam)
e beret ekivalen Ar/Valensi Mr/Valensi
Dalam peristiwa elektrolisis terjadi reduksi pada katoda untuk mengambil elektron yang
mengalir dan oksidasi pada anoda yang memberikan aliran elektron tersebut. Dalam hal ini
elektron yang dilepas dan yang diambil dalam jumlah yang sama.Bobot zat yang dipindahkan
atau yang tereduksi setara dengan elektron, sehingga masa yang dipindahkan merupakan gram
ekivalen dan sama dengan mol elektron. Faraday menyimpulkan bahwa Satu Iaraday adalah
jumlah listrik yang diperlukan untuk menghasilkan satu ekivalen zat pada elektroda.
Muatan 1 elektron 1,6 x 10-19 Coulomb
1 mol elektron 6,023 x 1023 elektron
Muatan untuk 1 mol elektron 6,023 . 1023 x 1,6 . 10-19
96.500 Coulomb
1 Faraday
















ALAT DAN BAAN :

Pipa U
Elektroda karbon
FenolItolein
arutan NaCl 1M
StaIit penjepit
Aki
arutan amilum
arutan KI 1M
Kabel
elas kimia
%abung reaksi
Akuades
Pipet tetes


LANGKA KER1A :

1. Masukkan larutan KI ke dalam pipa U!
2. Pasang elektroda karbon sehingga tercelup dalam larutan !
3. %ambahkan 2 tetes larutan amilum ke dalam larutan pada pipa U !
4. Hubungkan elektroda dengan aki, amati perubahan yang terjadi !
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 dengan mengamati KI dan larutan NaCl !










ASIL PENGAMATAN

Bahan
Pengamatan
Selama elektrolisis Setelah elektrolisis
Katoda Anoda Katoda Anoda
arutan KI
1M
%erdapat
banyak
gelembung
karena adanya
gas H
2

%erdapat
gelembung,
terbentuk
endapan I
yang berwarna
coklat
kemerahan
Setelah di
tambahkan
IenolItolien,
warna berubah
menjadi ungu.
Setelah
ditambahkan
amilum
berwarna biru
kehitaman dan
terdapat
endapan

arutan
NaCl 1M
%erdapat
banyak
gelembung
karena adanya
gas H
2

%erdapat
gelembung gas
Cl
2

Setelah di
tambahkan
FenolItolein,
warna berubah
menjadi ungu.
%idak di
tambahkan,
tidak
mengalami
perubahan
warna.





















PERTANYAAAN



1. %ulislah reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada elektrolisis terhadap KI 1M dan NaCl
1M!
Jawab :

NaCl Na

Cl

Katoda : 2 H
2
O 2 e 2 OH
-
H2
Anoda : 2Cl
-
Cl
2
2e
Reaksi sel : 2H
2
O 2Cl 2OH
-
H
2
Cl

KI I K I
-
Katoda : 2 H2O 2 e 2 OH
-
H2
Anoda : 2 I
-
I2 2 e
Reaksi sel : 2H
2
O 2I
-
2OH
-
H
2
2I

Uraikan penjelasan anda mengenai penggunaan IhenolItalein dan larutan amilium pada
percobaan tersebut !
Penggunaan phenolItalin pada percobaan tersebut adalah untuk mengetahui
apakah larutan tersebut bersiIat asam ataupun basa. sedangkan penggunaan
iodium dalam percobaan di gunakan untuk menguji kandungan iodium dalam
suatu larutan.
Ketika katoda larutan NaCl di tetesi indikator PP,maka katode berubah warna menjadi
ungu dan bergelembung.ini menandakan bahwa katoda bersiIat basa. Ketika anoda
larutan KI di tetesi indicator amilum,maka anode berwarna kuning kecoklatan Ini
menandakan bahwa anode mengandung yodium. Dan ketika katode larutan KI di
tetesi indikator PP, maka katodanya akan berubah warna menjadi ungu. Hal ini
menandakan bahwa larutan tersebut mengandung ion OH
-
, sehingga katoda tersebut
bersiIat basa.
3. Apakah hasil yang diperoleh akan sama bila elektroda karbon diganti dengan logam Fe
atau Cu sebagai elektrodanya, jelaskan pendapat anda !
Apabila elektroda karbon diganti dengan logam Fe dan Cu, maka hasil reaksi akan
berbeda hal ini dikarenakan elektroda C merupakan logam yang bersiIat inert (Sukar
bereaksi )sedangkan logam Fe dan Cu merupakan elektroda tidak inert ( aktiI ) artinya
elektroda tersebut ikut bereaksi dengan larutan.
.
4. Apakah kesimpulan tentang peristiwa yang terjadi di anoda dan katoda?

Di anode dan katode pada reaksi terjadi persaingan untuk tereduksi atau
teroksidasi dan yang mengalami reduksi dan oksidasi tersebut dapat dilihat melalui
potensial standar reduksi. Yang akan mengalami reduksi adalah unsur yang memiliki
potensial reduksi standar lebih positiI dan unsur yang akan mengalami oksidasi adalah
unsur yang memiliki potensial reduksi lebih negative. Reaksi yang terjadi di katoda
bergantung pada jenis kation.sedangkan Reaksi yang terjadi pada Anoda bergantung pada
jenis anoda, anion dan jenis elektrodanya. Bila elektrodanya non inert maka elektrodanya
yang dioksidasi dan bila elektrodanya inert.

PEMBAASAN


Setelah di pipa U satu di aliri listrik terjadi reaksi pada larutan KI. Itu di karenakan
elektrodenya tidak ikut bereaksi atau bersiIat inert. Dalam reaksi tersebut katoda dan anoda
memiliki banyak gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun
anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen dan anoda menghasilkan gas Iodin. Selain itu pada
percobaan, larutan KI pada anoda berubah warna menjadi kekuning. Hal itu terjadi karena reaksi
pada larutan KI menghasilkan endapan yodium.Pada tabung U 2 larutan di aliri listrik melalui
katoda., percobaan pada pipa U 2 yang bereaksi adalah larutan NaCl karena elektrodanya bersiIat
inert. Katoda pada larutan NaCl berubah menjadi berwarna pink keunguan setelah di tetesi
indikator PP karena mengandung OH
-
, hal ini menandakan bahwa katoda bersiIat basa. pada
reaksi ini juga menghasilkan gas pada katoda maupun anoda. Pada katoda di hasilkan gas H
2
dan
pada anoda di Cl
2
.

KESIMPULAN
Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel
elektrolisis terdiri dari sebuah electrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Reaksi elektrolisis
terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi. Spesi yang terlibat
dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari spesi tersebut. Elektroda
dalam sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:Elektroda inert/tidak aktiI (elektroda karbon,
platina, dan emas) dan Elektroda selain inert/aktiI.




















1UCAS IADIJIDU

O Ramalkan reaksi elektrolisis larutan AgNO
3
yang terelektrolisis menggunakan
a. Elektrode platina
b. Anode perak dan katode platina
Jawab :
a. Elektrolisis larutan AgNo
3
dengan elektroda platina
AgNO
3
Ag

NO
3
-
Jawab :
O Reaksi di katode
Katoda : Ag

e Ag
(s)

O Reaksi di anoda
Anoda : 2H
2
O(aq) 4H

(aq) O
2
(g) 4e
-


O Maka hasil reaksinya :
Katoda : 4Ag

4e 4Ag
(s)

Anode : 2H
2
O 4H

O
2
(g) 4e
-


Reaksi sel : 4AgNO3(aq) 2H
2
O(aq) 4Ag(s) 4H

(aq) 4NO3
-
O2(g)
4AgNO3(aq) 2H
2
O(aq) 4Ag(s) 4HNO3 O2(g)


b. elektrolisi larutan AgNo
3
dengan anode perak (Ag) dan katode platina (pt)
1awab :
Katoda : Ag

e Ag
(s)

Anoda : Ag
(s)
Ag

e
Maka hasil reaksi :
Katoda : Ag

e Ag
(s)

Anoda : Ag
(s)
Ag

e
Ag
(s)
Ag
(s)



O carilah inIormasi melalui internet atau tukang sepuh emas (toko emas) kemudian buatlah
rangkuman mengenai proses pengolahan emas.

Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut 5enye5uhan. Dalam
proses 5enye5uhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis) pada
permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. Baterai umumnya digunakan
sebagai sumber listrik selama proses 5enye5uhan berlangsung. ogam yang ingin disepuh
berIungsi sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan logam penyepuh
berIungsi sebagai anoda. arutan elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi ion logam
yang sama dengan logam penyepuh (dalam hal ini, ion perak). Pada proses elektrolisis, lempeng
perak di anoda akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan
diendapkan sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini relatiI mudah dan tanpa
biaya yang mahal, sehingga banyak digunakan pada industri perabot rumah tangga dan peralatan
dapur.

Anda mungkin juga menyukai