Anda di halaman 1dari 7

SEL ELEKTROLISIS

September 28, 2011 oleh esdipangganti Tinggalkan sebuah Komentar








Rate This
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks
yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi
ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Baterai
aki yang sedang diisi kembali (recharge mengubah energi listrik yang diberikan menjadi produk
berupa bahan kimia yang diinginkan. Air, H
2
O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik
dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut : 2 H
2
O
(l
~ 2 H
2(g
O
2(g

Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari
sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus
(umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu
wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin
dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti GraIit (C,
Platina (Pt, dan Emas (Au. Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi
reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub
negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub
positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatiI
dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda
bermuatan positiI dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas
bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada
proses elektrolisis lelehan, ation pasti teredusi di atoda dan anion pasti terosidasi di anoda.
Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan
istilah sel Downs :
Katoda (- : 2 Na

(l
2 e
-
~ 2 Na
(s
........ (1
Anoda ( : 2 Cl
-
(l
Cl
2(g
2 e
-
........ (2
Reaksi sel : 2 Na

(l
2 Cl
-
(l
~ 2 Na
(s
Cl
2(g
........ |(1 (2(
Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan
gelembung gas Cl
2
di anoda. Bagaimana halnya jika lelehan garam NaCl diganti dengan
larutan garam NaCl? Apakah proses yang terjadi masih sama? Untuk mempelajari reaksi
elektrolisis larutan garam NaCl, kita mengingat kembali Deret Volta (ihat Eetroimia I .
Penyetaraan Reasi Redos dan Se Jota.
Pada katoda, terjadi persaingan antara air dengan ion Na

. Berdasarkan Tabel Potensial


Standar Reduksi, air memiliki E
red
yang lebih besar dibandingkan ion Na

. Ini berarti, air lebih


mudah tereduksi dibandingkan ion Na

. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di katoda adalah


air. Sementara, berdasarkan Tabel Potensial Standar Reduksi, nilai E
red
ion Cl
-
dan air hampir
sama. Oleh karena oksidasi air memerlukan potensial tambahan (overvotage, maka oksidasi
ion Cl
-
lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda
adalah ion Cl
-
. Dengan demikian, reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl
adalah sebagai berikut :
Katoda (- : 2 H
2
O
(l
2 e
-
~ H
2(g
2 OH
-
(aq
........ (1
Anoda ( : 2 Cl
-
(aq
~ Cl
2(g
2 e
-
........ (2
Reaksi sel : 2 H
2
O
(l
2 Cl
-
(aq
~ H
2(g
Cl
2(g
2 OH
-
(aq
......... |(1
(2(
Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H
2
dan ion OH
-
(basa di
katoda serta gelembung gas Cl
2
di anoda. Terbentuknya ion OH
-
pada katoda dapat dibuktikan
dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi sejumlah
indikator IenolItalein (pp. Dengan demikian, terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan
umumnya berbeda dengan produk elektrolisis larutan.
Selanjutnya kita mencoba mempelajari elektrolisis larutan Na
2
SO
4
. Pada katoda, terjadi
persaingan antara air dan ion Na

. Berdasarakan nilai E
red
, maka air yang akan tereduksi di
katoda. Di lain sisi, terjadi persaingan antara ion SO
4
2-
dengan air di anoda. Oleh karena
bilangan oksidasi S pada SO
4
-2
telah mencapai keadaan maksimumnya, yaitu +6, maka spesi
SO
4
2-
tidak dapat mengalami oksidasi. Akibatnya, spesi air yang akan teroksidasi di anoda.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Katoda (- : 4 H
2
O
(l
4 e
-
~ 2 H
2(g
4 OH
-
(aq
........ (1
Anoda ( : 2 H
2
O
(l
~ O
2(g
4 H

(aq
4 e
-
........ (2
Reasi se . 6 H
2
O
(
~ 2 H
2(g
O
2(g
4 H

(aq
4 OH
-
(aq
..........
[(1 (2(
6 H
2
O
(
~ 2 H
2(g
O
2(g
4 H
2
O
(
........ [(1 (2(
2 H
2
O
(l
~ 2 H
2(g
O
2(g
.......... [(1 (2(
Dengan demikian, baik ion Na

maupun SO
4
2-
, tidak bereaksi. Yang terjadi justru adalah
peristiwa elektrolisis air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Hal yang serupa juga ditemukan
pada proses elektrolisis larutan Mg(NO
3

2
dan K
2
SO
4
.
Bagaimana halnya jika elektrolisis lelehan maupun larutan menggunakan elektroda yang tidak
inert, seperti Ni, Fe, dan Zn? Ternyata, elektroda yang tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda,
sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion elektroda yang larut (sebab ogam yang
tida inert mudah terosidasi. Sementara, jenis elektroda tidak mempengaruhi produk yang
dihasilkan di katoda. Sebagai contoh, berikut adalah proses elektrolisis larutan garam NaCl
dengan menggunakan elektroda Cu :
Katoda (- : 2 H
2
O
(l
2 e
-
~ H
2(g
2 OH
-
(aq
.......... (1
Anoda ( : Cu
(s
~ Cu
2
(aq
2 e
-
.......... (2
Reaksi sel : Cu
(s
2 H
2
O
(l
~ Cu
2
(aq
H
2(g
2 OH
-
(aq
.......... [(1
(2(
Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan reaksi
elektrolisis :
1. Baik elektrolisis lelehan maupun larutan, elektroda inert tidak akan bereaksi; elektroda
tidak inert hanya dapat bereaksi di anoda
2. Pada elektrolisis lelehan, kation pasti bereaksi di katoda dan anion pasti bereaksi di anoda
3. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion alkali, alkali tanah, ion aluminium,
maupun ion mangan (II, maka air yang mengalami reduksi di katoda
4. Pada elektrolisis larutan, bila larutan mengandung ion sulIat, nitrat, dan ion sisa asam
oksi, maka air yang mengalami oksidasi di anoda
Salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada proses yang disebut penyepuhan. Dalam proses
penyepuhan, logam yang lebih mahal dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis pada
permukaan logam yang lebih murah dengan cara elektrolisis. Baterai umumnya digunakan
sebagai sumber listrik selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin disepuh
berIungsi sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis yang merupakan logam penyepuh
berIungsi sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan harus mengandung spesi ion logam
yang sama dengan logam penyepuh (dalam hal ini, ion perak. Pada proses elektrolisis, lempeng
perak di anoda akan teroksidasi dan larut menjadi ion perak. Ion perak tersebut kemudian akan
diendapkan sebagai lapisan tipis pada permukaan katoda. Metode ini relatiI mudah dan tanpa
biaya yang mahal, sehingga banyak digunakan pada industri perabot rumah tangga dan peralatan
dapur.
Setelah kita mempelajari aspek kualitatiI reaksi elektrolisis, kini kita akan melanjutkan dengan
aspek kuantitatiI sel elektrolisis. Seperti yang telah disebutkan di awal, tujuan utama elektrolisis
adalah untuk mengendapkan logam dan mengumpulkan gas dari larutan yang dielektrolisis. Kita
dapat menentukan kuantitas produk yang terbentuk melalui konsep mol dan stoikiometri.
Satuan yang sering ditemukan dalam aspek kuantitatiI sel elektrolisis adalah Faraday (F.
Faraday dideIinisikan sebagai muatan (dalam Coulomb mol elektron. Satu Faraday equivalen
dengan satu mol elektron. Demikian halnya, setengah Faraday equivalen dengan setengah mol
elektron. Sebagaimana yang telah kita ketahui, setiap satu mol partikel mengandung 6,02 x
10
23
partikel. Sementara setiap elektron mengemban muatan sebesar 1,6 x 10
-19
C. Dengan
demikian :
1 Faraday 1 mol elektron 6,02 x 10
23
partikel elektron x 1,6 x 10
-19
C/partikel elektron 1
Faraday 96320 C (sering dibulatkan menjadi 96500 C untuk mempermudah perhitungan
Hubungan antara Faraday dan Coulomb dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Faraday Coulomb / 96500
Coulomb Faraday x 96500
Coulomb adalah satuan muatan listrik. Coulomb dapat diperoleh melalui perkalian arus listrik
(Ampere dengan waktu (detik. Persamaan yang menunjukkan hubungan Coulomb, Ampere,
dan detik adalah sebagai berikut :
Coulomb Ampere x Detik
Q I x t
Dengan demikian, hubungan antara Faraday, Ampere, dan detik adalah sebagai berikut :
Faraday (Ampere x Detik / 96500
Faraday (I x t / 96500
Dengan mengetahui besarnya Faraday pada reaksi elektrolisis, maka mol elektron yang
dibutuhkan pada reaksi elektrolisis dapat ditentukan. Selanjutnya, dengan memanIaatkan
koeIisien reaksi pada masing-masing setengah reasi di katoda dan anoda, kuantitas produk
elektrolisis dapat ditemukan.
Berikut ini adalah beberapa contoh soal aspek kuantitatiI sel elektrolisis :
1. Pada elektrolisis larutan AgNO
3
dengan elektroda inert dihasilkan gas oksigen sebanyak 5,6 L
pada STP. Berapakah jumlah listrik dalam Coulomb yang dialirkan pada proses tersebut?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO
3
dengan elektroda inert adalah sebagai berikut :
Katoda (- : Ag

e
-
~ Ag
Anoda ( : 2 H
2
O
(l
~ O
2(g
4 H

(aq
4 e
-

Gas O
2
terbentuk di anoda. Mol gas O
2
yang terbentuk sama dengan 5,6 L / 22,4 L / mol O
2

Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan / mol gas O
2
, maka jumlah mol
elektron yang terlibat adalah sebesar 4 x / 1 mol elektron.
1 mol elektron 1 Faraday 96500 C
Jadi, jumlah listrik yang terlibat adalah sebesar 96500 C
2. Unsur Fluor dapat diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaF. Berapakah waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan 15 L gas Iluorin ( 1 mol gas mengandung 25 L gas dengan arus
sebesar 10 Ampere?
Penyeleasian :
Reaksi elektrolisis lelehan NaF adalah sebagai berikut :
K (- : Na

(l
e
-
~ Na
(s

A (- : 2 F
-
(l
~ F
2(g
2 e
-

Gas F
2
terbentuk di anoda. Mol gas F
2
yang terbentuk adalah sebesar 15 L / 25 L 0,6 mol F
2

Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, untuk menghasilkan 0,6 mol gas F
2
, akan melibatkan
mol elektron sebanyak 2 x 0,6 1,2 mol elektron
1,2 mol elektron 1,2 Faraday
Waktu yang diperlukan dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Faraday (Ampere x Detik / 96500
1,2 (10 x t / 96500
t 11850 detik 3,22 jam
Jadi, diperlukan waktu selama 3,22 jam untuk menghasilkan 15 L gas Iluorin
3. Arus sebesar 0,452 A dilewatkan pada sel elektrolisis yang mengandung lelehan CaCl
2
selama
1,5 jam. Berapakah jumlah produk yang dihasilkan pada masing-masing elektroda?
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis lelehan CaCl
2
adalah sebagai berikut :
K (- : Ca
2
(l
2 e
-
~ Ca
(s

A ( : 2 Cl
-
(l
~ Cl
2(g
2 e
-

Mol elektron yang terlibat dalam reaksi ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Faraday (Ampere x Detik / 96500
Faraday (0,452 x 1,5 x 3600 / 96500 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol Ca yang dihasilkan adalah setengah dari mol
elektron yang terlibat. Dengan demikian, massa Ca yang dihasilkan adalah :
Massa Ca mol Ca x Ar Ca
Massa Ca x (0,452 x 1,5 x 3600 / 96500 x 40 0,506 gram Ca
Berdasarkan persamaan reaksi di anoda, mol gas Cl
2
yang dihasilkan adalah setengah dari mol
elektron yang terlibat. Dengan demikian, volume gas Cl
2
(STP yang dihasilkan adalah :
Volume gas Cl
2
mol Cl
2
x 22,4 L
Volume gas Cl
2
x (0,452 x 1,5 x 3600 / 96500 x 22.4 L 0,283 L gas Cl
2

Jadi, produk yang dihasilkan di katoda adalah 0,506 gram endapan Ca dan produk yang
dihasilkan di anoda adalah 0,283 L gas Cl
2
(STP
4. Dalam sebuah percobaan elektrolisis, digunakan dua sel yang dirangkaikan secara seri.
Masing-masing sel menerima arus listrik yang sama. Sel pertama berisi larutan AgNO
3
,
sedangkan sel kedua berisi larutan XCl
3
. Jika setelah elektrolisis selesai, diperoleh 1,44 gram
logam Ag pada sel pertama dan 0,12 gram logam X pada sel kedua, tentukanlah massa molar
(Ar logam X tersebut!
Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis larutan AgNO
3
:
K (- : Ag

(aq
e
-
~ Ag
(s

A ( : 2 H
2
O
(l
~ O
2(g
4 H

(aq
4 e
-

Logam Ag yang dihasilkan sebanyak 1,44 gram; dengan demikian, mol logam Ag yang
dihasilkan sebesar 1,44 / 108 mol Ag
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol elektron yang dibutuhkan untuk menghasilkan
logam Ag sama dengan mol logam Ag (oefisien reasinya sama
Sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses elektrolisis ini adalah sebesar 1,44 / 108
mol elektron
Reaksi elektrolisis larutan XCl
3
:
K (- : X
3
(aq
3 e
-
~ X
(s

A ( : 2 Cl
-
(l
~ Cl
2(g
2 e
-

Arus yang sama dialirkan pada sel kedua, sehingga, mol elektron yang digunakan dalam proses
elektrolisis ini sama seperti sebelumya, yaitu sebesar 1,44 / 108 mol elektron
Berdasarkan persamaan reaksi di katoda, mol logam X yang dihasilkan sama dengan 1 / 3 kali
mol elektron, yaitu sebesar 1 / 3 x 1,44 / 108 mol X
Massa logam X 0,12 gram; dengan demikian, massa molar (Ar logam X adalah sebagai
berikut:
mol massa / Ar
Ar massa / mol
Ar 0,12 / (1 / 3 x 1,44 / 108 27
Jadi, Ar dari logam X adalah 27

Anda mungkin juga menyukai