220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| I
adalah suatu aktivitas pada manusia itu sendiri. Perilaku adalah apa yang
dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau
tidak langsung (Notoatmodjo, 1997).
(Notoatmodjo, S. 1997. 2u Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.)
TINGKAT PENCEGAHAN
O Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus (speciIic protection).
O Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
O Pencegahan tersier: rehabilitasi.
1 Pencegahan primer, dilakukan pada masa individu belum menderita sakit,
upaya yang dilakukan ialah:
a) Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b) Perlindungan khusus (speciIic protection): upaya spesiIik untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi,
peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan
narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
2. Pencegahan sekunder , dilakukan pada masa individu mulai sakit
a) Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah:
1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular, dan
2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b) Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi
diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
Pencegahan tersier
Rehabilitasi,
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| 7
pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berIungsi optimal secara Iisik, mental
dan sosial.
proses perjalanan penyakit dibedakan atas:
a) Iase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan
antara agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan
lingkungan dan
b) Iase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.
Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang
misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan
kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan
tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi
udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya
genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau
terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk
membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi
atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan
kumur-kumur dengan larutan Ilour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi.
Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan
antiseptik sebelum operasi untuk mencegah inIeksi, mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining
kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa
kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya
dapat dicegah. Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas
sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan
khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan
segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan
dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan
kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| 8
O Imunisasi
O igiene perorangan & sanitasi lingkungan
O Perlindungan thd kecelakaan
O Perlindungan kerja
O Perlindungan thd karsinogen
O Perlindungan thd allergen
3. Early Diagnosis & Prompt Treatment
O Pencarian kasus
O Survei individu/massal
O Survei screening
O Menyembuhkan & mencegah berlanjutnya proses penyakit
O Mencegah penyebaran penyakit menular
O Mencegah komplikasi
4. Disability imitation
O Perawatan yang baik & tepat
O Mencegah komplikasi lebih lanjut
O Perbaikan Iasilitas utk mengatasi cacat & mencegah kematian
5. Rehabilitation
O ealth education
O Fasilitas utk melatih kembali kemampuan yg masih tersisa
O MemanIaatkan org cacat dlm pekerjaan
O Perkampungan rehabilitasi
Determinant of Health:
Faktor penentu kesehatan meliputi:
O lingkungan sosial dan ekonomi,
O lingkungan Iisik dan
O karakteristik individu dari orang dan perilaku.
Konteks kehidupan menentukan kesehatan Anda, dan menyalahkan orang
untuk kesehatan yang buruk atau kredit mereka untuk kesehatan yang baik adalah
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| I0
tidak tepat. Individu tampaknya tidak akan mampu untuk mengendalikan secara
langsung banyak Iaktor penentu kesehatan.
Faktor-Iaktor ini, atau hal-hal yang membuat orang sehat atau tidak - termasuk
Iaktor di atas dan banyak lainnya:
O Pendapatan dan status sosial, berpenghasilan lebih tinggi dan status
sosial yang terkait dengan peningkatan kesehatan. Semakin besar
kesenjangan antara orang terkaya dan termiskin, semakin besar perbedaan
dalam kesehatan.
O Pendidikan, tingkat pendidikan yang rendah berkaitan dengan kesehatan
yang buruk, stres lebih dan kurang percaya pada dirinya sendiri.
O Lingkungan fisik, air bersih dan udara bersih, tempat kerja sehat, rumah
aman, masyarakat dan jalan berkontribusi pada kesehatan yang baik.
O Kerja dan kondisi kerja, karyawan yang sehat, terutama mereka yang
memiliki kontrol lebih besar atas kondisi kerja mereka Sosial jaringan
pendukung, peningkatan dukungan dari keluarga, teman dan komunitas
terkait dengan peningkatan kesehatan. Budaya - adat dan tradisi dan
kepercayaan keluarga dan masyarakat mempengaruhi kesehatan
O Genetika, warisan memainkan peran dalam menentukan hidup,
keselamatan dan kemungkinan mengembangkan penyakit tertentu. Pribadi
perilaku dan keterampilan bertahan hidup - makan seimbang, tetap aktiI,
minum, merokok, dan bagaimana kita memperlakukan kendala hidup dan
tantangan semua mempengaruhi kesehatan.
O Pelayanan kesehatan, mengakses dan menggunakan layanan yang
mencegah dan mengobati penyakit
O pengaruh gender kesehatan, pria dan wanita menderita berbagai jenis
penyakit pada usia yang berbeda.
(http://www.who.int/hia/evidence/doh/en/index.html)
Syarat Air Bersih
1) Syarat Iisik, antara lain:
Air harus bersih dan tidak keruh
Tidak berwarna apapun
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| II
O Atap genteng : atap genteng yang umum dipakai di daerah perkotaan maupun
di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis, juga
dapat terjangkau oleh masyarakat.
Ventilasi
O Ventilasi alamiah : dimana aliran udara dalam ruang tersebut terjadi secara
alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, dan sebagainya.
O Ventilasi buatan : dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara.
Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak.
O Cahaya alami : menggunakan sumber cahaya yang alami seperti sinar
matahari.
O Cahaya buatan : menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah seperti
lampu minyak tanah, listrik, dan sebagainya.
Luas bangunan rumah
uas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luaslantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya. uas bangunan yangoptimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5
3 m2 untuk setiap orang.
Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat :
Penyedian air bersih yang cukup
Pembuangan tinja
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia : arus diperoleh dengan baik,
maksudnya pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang
sehat.
Syarat jamban sehat :
Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.
Tidak mengotori air pemukaan dan tanah di sekitarnya.
Tidak menimbulkan bau.
Mudah digunakan dan dipelihara.
Tidak terjangkau oleh serangga, terutama lalat dan kecoa.
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| I3
Sederhana desainnya.
Murah.
Dapat diterima oleh pemakainya.
Tipe-tipe jamban yang sesuai dengan tekhnologi pedesaan antara lain:
aamban cemplung, kakus (pit latrine)
Jamban cemplung ini sering kita jumpai di daerah pedesaan di Jawa.
Jamban cemplung tidak boleh terlalu dalam, sebab apabila terlalu dalam akan
mengotori air tanah di bawahnya.Dalamnya pit latine berkisar antara 1,5 3 meter
saja. Rumah kakus tersebut dapat dibuat daribambu, dinding bambu, dan atap
daun kelapa atau pun daun padi. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya
15 meter.
bamban cemplung berventilasi (VIP latrine)
Jamban cempung berventilasi hampir sama dengan jamban cemplung
namun bedanya lebihlengkap, yakni menggunakan ventilasi pipa. Di daerah
pedesaan pipa ventilasi ini dapat dibuat dengan bambu.
camban empang (fishpond latrine)
Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Dalam sistem jamban empang
ini disebut daur ulang (recying), yakni tinja dapat langsung dimakan ikan, ikan
dimakan orang, dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja yang dimakan,
demikian seterusnya.
damban pupuk (the compost privy)
Pada prisipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal
galiannya. Di samping itu jamban ini juga untuk membuang kotoran binatang dan
sampah, dan daun-daunan.
e Septic tank
Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, di mana tinja
dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Dalam tangki ini tinja akan
berada selama beberapa hari.
Pembuangan air limbah (air bekas)
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri, maupuntempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung zat-zat yang
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| I4
iburan: -
Tempat Ibadah: -
Batas Wilayah: -
Kondisi GeograIis: -
d.Pelayanan Kesehatan dan Sosial:
Pelayanan kesehatan: melaksanakan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
setiap bulan.
Fasilitas Sosial: -
e.Ekonomi: Keluarga miskin 48 (252 Jiwa)
I.Keamanan dan Transportasi: -
g.Politik dan Pemerintahan: -
h.Pendidikan: -
i.Rekreasi: -
Analisa Data
No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan
1 ingkungan yang
kurang sehat di RW
14 Kel. Y
ISPA 20, diare
15
57 menggunakan
air sungai sebagai
sumber air bersih
dan MCK.
90 penduduk
memiliki rumah
semi permanen dan
9 tidak permanen.
Timbulnya penyakit
menular (diare dan
ISPA) berhubungan
dengan sumber air tidak
memenuhi syarat dan
kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam
memelihara lingkungan
yang memenuhi syarat
kesehatan.
2 Masyarakat RW 14
Kel.Y mengalami
keluhan berbagai
penyakit.
10 ipertensi,
60 penderita
hipertensi memiliki
riwayat keluarga
hipertensi.
2 penduduk
Terjadinya penurunan
derajat kesehatan pada
warga RW 14 Kel.Y
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| 20
mengalami
kelumpuhan akibat
rematik.
memelihara kesehatan.
Sylvlu Furmusyu Adhu
220II0090I25
RLSUML KASUS I
Delermlnunl of Heullh. Level of Prevenllon. Demogruphy| 2I
DAFTAR PUSTAKA
F.Mc Kenzie, James. 2007. Kesehatan Masyarakat Edisi 4.Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat 2u dan Seni. Jakarta :
Rineka Cipta
http://www.docstoc.com/docs/48037682/keperawatan-komunitas
http://www.scribd.com/doc/36736562/resume-demograIi
http://www.who.int/hia/evidence/doh/en/index.html