Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroteknik merupakan ilmu yang mempelajari tenik pembuatan sediaan secara mikroskopis. Dalam
mikroteknik, sediaan yang dibuat berbahan dasar sel. Sel yang digunakan yaitu sel hewan dan sel tumbuham.
Mikroteknik semakin berkembang dewasa ini. banyak metode yang digunakan untuk pembuatan sediaan
tergantung bahan yang akan digunakan. sel hewan yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan sediaan
dengan metode smear ataupun embedding dan sering kali pula dengan metod whole mount. Sedangkan sel
tumbuhan kebanyakan dibuat dengan menggunakan metode yang lebih ringan dari pada sel hewan karena
struktur sel hewan an sel tubuhan yang berbeda (Djukri, 2007). Praktikum ini dilakukan karena ingin
mengetahui cara atau teknik-teknik pembuatan sediaan metode oles.
Salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan sediaan mikroskopis adalah metode oles (smear
method). Metode oles adalah suatu cara membuat sediaan mikroskopis dengan jalan mengoles atau membuat
selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas obyek, dimana metode ini biasanya
digunakan pada pembuatan sediaan darah; spermatozoa; cairan haemolimI belalang; protozoa; mukosa mulut;
dan mukosa vagina.
Metode Oles dapat pula digunakan dalam pemeriksaan sitologi konvensional atau dikenal dengan Pap
Smear yang artinya pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sampel diambil melalui vagina,
kemudian diusapkan pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Smear atau Oles, yaitu metode pembuatan preparat dengan cara mengoles atau membuat
selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan diatas gelas objek. Metode ini dipakai untuk pembuatan
sediaan darah, spermatozoa, cairan hemolimI belalang, protozoa, mukosa mulut dan mukosa vagina. Untuk
pembuatan sediaan dengan menggunakan darah biasanya akan ditetesi dengan EITA atau heparin agar tidak
terjadi pembekuan darah. untuk metode ini biasanya digunakan bahan dari sel hewan (Pujawati, 2002).
Pembuatan sediaan oles selain dapat dikerjakan selain darah hewan-hewan golongan avertebrata, juga
dapat digunakan untuk pembuatan preparat darah manusia yang tujuannya untuk mencari ada atau tidak
adanya parasit darah yang biasanya jarang terdapat didalamnya. Cara Iiksasi sediaan oles ada 2, yaitu: Iiksasi
sediaan sebelum kering dan Iikasasi sediaan setelah kering. FiksaktiI yang digunakan setelah sediaan menjadi
kering adalah IiksatiI-IiksatiI yng berbentuk cairan, yang palng banyak digunakan adalah metyl alkohol,
alkohol absolute, dan alkohol eter. Cara IiksatiI semacam ini sangat baik untuk bakteri dan eritrosit yang
keduanya tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Walaupun sediaannya menjadi kering, metode ini dapat
juga dipakai untuk leukosit apabila tujuannya untuk melihat bentuk normal. Biasanya IiksaktiI yang digunakan
untuk sediaan oles yang belum kering adalah IiksaktiI-IiksatiI yang dapat membentuk uap atau pun gas.
Apabila IiksatiI berbentuk cairan yang dipergunakan maka sediaan darah yang masih basah ini akan larut
seperti dicuci. FiksatiI yang biasa digunakan untuk sediaan semacam ini adalah osmic acid
2, hendaknya dalam
menggunakannya hati-hati karena uapnya sangat berbahaya yaitu dapat
memIiksasi selaput lender hidung dan kerongkongan (Saas, 1958).
Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan preparat dan sediaan mikroskopis pada umumnya disebut sebagai
mikroteknik. Teknik teknik pada pembelajarannya mengacu pada cara preparat itu sendiri dibuat. Pada
praktikum kali ini metode atau teknik yang digunakan adalah metodeapusan atau tekniksmear. Dalam setiap
pembuatan preparat pada umumnya selalu dilakukan Iiksasi terlebih dahulu. Sedangkan Iiksasi itu sendiri
adalah suatu cara atau proses (metode) yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah Iungsi dan
struktur di dalam sel itu sendiri. Jika telah dilakukan Iiksasi maka preparat yang dibuat akan menjadi lebih
awet (Pujawati, 2002).
Salah satu metode dalam mikroteknik adalah membuat sediaan dengan cara dioleskan di atas kaca
benda dengan bantuan kaca benda yang lain. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh apusan yang setips tipisnya
sehingga bentuk dari sel yang dijadikan bahan apusan tersebut dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop.
Dengan kata lain teknik pembuatan perparat dengan metode apusan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
bentuk sel yang sejelas jelasnya sehingga sel tersebut dapat dengan mudah untuk diketahui dan diamati
(Santoso, 2002)

Anda mungkin juga menyukai